KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, September 2, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 SEPTEMBER 2012


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 SEPTEMBER 2012

Tema:  STUDY YUSUF
(seri 43)

Subtema: BERJALAN MENCARI KE SANA KE MARI

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita dapat beribadah malam hari ini.

Kembali kita memperhatikan Kejadian 37: 15
(37:15) Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?"

Setibanya Yusuf di Sikhem, ia tidak melihat, tidak menemukan saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba di sana.

Sesungguhnya, kalau kita perhatikan ayat 12-13 ...
(37:12) Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
(37:13) Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."

Sesungguhnya, Yakub memberi perintah kepada saudara-saudara Yusuf untuk menggembalakan kambing domba dekat Sikhem.
Tetapi setelah kita lihat dalam ayat 15, kenyataannya Yusuf tidak menemukan saudara-saudaranya dekat Sikhem, itu menunjukkan bahwa saudara-saudara Yusuf tidak menuruti / tidak berpegang kepada perintah dan peraturan Yakub, ayah mereka.

Ulangan 8: 11
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;

Hati-hati, jangan sampai kita melupakan Tuhan Allah, sehingga tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.
Sementara perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, itu adalah firman Tuhan, yang kita terima dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.

Ulangan 8: 12-14
(8:12) dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

Apabila;
-      sudah makan dan kenyang
-      mendirikan rumah yang baik serta mendiaminya
-      lembu sapi, kambing domba bertambah banyak
-      emas dan perak bertambah banyak
-      segala sesuatu yang dipunyai bertambah banyak
Jangan tinggi hati, sehingga melupakan Tuhan Allah, dengan kata lain, tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.

Hosea 13: 5-6
(13:5) Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang.
(13:6) Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.

Kita melihat di sini, setelah makan dan kenyang, berarti mewakili 5 perkara di atas, bangsa Israel melupakan Tuhan Allah, sehingga mereka tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.
Ketika mereka lupa kepada Tuhan, saat itulah mereka menjadi tinggi hati.
Bangsa Israel menjadi labil karena situasi dan kondisi; setelah mereka makan dan kenyang, mereka melupakan Tuhan, berarti; kebenaran ditentukan oleh situasi, keadaan, kondisi dan lingkungan.

Orang yang tinggi hati; ia melupakan Tuhan, sehingga tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya = labil = kebenaran yang ditentukan oleh keadaan.

Dampak negatif tinggi hati, melupakan Tuhan Allah.
Hosea 13: 7-8
(13:7) Maka Aku menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan.
(13:8) Aku mau mendatangi mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.

Dampak negatifnya;
-      Allah tampil seperti singa,
-      Allah tampil seperti macan tutul,
-      Allah tampil seperti beruang yang kehilangan anak.

Saudaraku, 3 jenis binatang ini, dapat kita temukan dalam kitab Wahyu 13.
Wahyu 13: 1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Seekor binatang keluar dari dalam laut -> antikris.

Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, binatang yang keluar dari dalam laut tersebut;
1.    Serupa dengan macan tutul.
Pekerjaan macan tutul; mengintip-intip di pinggir jalan (Hosea 13: 7).

Mari kita lihat pinggir jalan.
Matius 13: 4
(13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
(13:18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

Pinggir jalan -> kerohanian yang berada di pinggir jalan.
Kerohanian yang berada di pinggir jalan; mendengar firman tentang kerajaan sorga, tetapi tidak mengerti, sehingga datanglah si jahat dan merampas benih yang ditaburkan, sehingga orang itu berubah menjadi jahat.

Hati-hati, ini adalah pekerjaan dari antikris, mereka berada di pinggir jalan dan mengintip kerohanian yang berada di pinggir jalan. Hal ini akan terjadi dan berlaku bagi mereka yang berada di pinggir jalan.

-      Gembala sidang sesungguhnya harus memperhatikan kondisi kerohanian sidang jemaat, tidak boleh membiarkan kerohanian sidang jemaat berada di pinggir jalan. Oleh sebab itu, seorang gembala tidak boleh takut untuk menyampaikan firman Tuhan yang sifatnya keras, memeriksa dan menyucikan dosa, untuk mendewasakan sidang jemaat, karena makanan keras untuk orang-orang yang dewasa.
-      Demikian juga sidang jemaat, secara khusus kaum muda remaja, harus memperhatikan kandang penggembalaan yang baik dan benar, yaitu melihat dan memperhatikan bahkan mengikuti seorang gembala yang mau bertanggung jawab terhadap kawanan domba dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, yaitu seorang gembala menyampaikan firman Tuhan dengan benar dan murni, tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, sehingga tidak dikuasai antikris / binatang yang keluar dari dalam laut, secara khusus yang menyerupai macan tutul, yang pekerjaannya mengintip-intip di pinggir jalan.

2.    Kakinya seperti kaki beruang.
Pekerjaan beruang; kakinya digunakan untuk mengoyakkan dada (Hosea 13: 8).

Saudaraku, dada -> keadaan / tingkat pertumbuhan kerohanian anak-anak Tuhan.
Gereja Tuhan digambarkan sebagai mempelai perempuan Tuhan.
Perempuan yang dewasa rohani, itu terlihat dari buah dadanya, tetapi mohon jangan salah mengerti, karena buah dada yang saya maksud, bukan secara lahiriah, melainkan dilihat dari sisi rohani.
Berarti, kalau dada dikoyakkan = menghambat pertumbuhan rohani dan menghambat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah pekerjaan dari kaki beruang.
Roh najis menghambat pembangunan tubuh Kristus (Hagai 2: 11-15), berarti roh najis itu bagaikan kaki beruang yang mengoyakkan dada.

Kidung Agung 8: 8
(8:8) -- Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?

Mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada, artinya; gereja Tuhan yang belum dewasa rohani.
Jika gereja Tuhan belum dewasa rohani, tidak masuk dalam pesta nikah Anak Domba, tidak dapat dipertunangkan kepada Mempelai Pria Sorga.

Saudaraku, hati-hati, jangan salah memilih kandang penggembalaan, sepertinya terlihat terjadi tingkat pertumbuhan, secara lahiriah, tetapi sesungguhnya, secara rohani, tidak ada pertumbuhan rohani / tidak dewasa rohani.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan, di dalam kandang penggembalaan ini, tidak terdapat kaki beruang.

Saya sebagai gembala sidang bersedih hati, kalau pertumbuhan rohani tidak bertambah dewasa, bahkan merosot. Saya tidak ijinkan kaki beruang mengoyak dada gereja Tuhan, sidang jemaat, secara khusus kaum muda remaja yang saya kasihi.

3.    Mulutnya seperti mulut singa.
Pekerjaan singa; mulutnya menelan orang yang dapat ditelannya (Hosea 13: 7).

1 Petrus 5: 8
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Mulut singa berusaha untuk menelan orang yang dapat ditelannya, yaitu mereka yang tidak sadar dan tidak berjaga-jaga.
-      Tidak sadar berarti pingsan, karena tidak menikmati dan tidak dikenyangkan firman Tuhan sebagai makanan rohani.
-      Tidak berjaga-jaga, berarti tidak hidup dalam doa penyembahan selama satu jam.

Saudaraku, binatang yang keluar dari dalam laut, melakukan itu semua atas seijin Tuhan, dan mereka berkuasa karena naga itu telah memberi takhtanya dan kekuasaanya yang besar.
Jadi saudaraku, atas seijin Tuhan, binatang yang keluar dari dalam laut menguasai mereka yang tinggi hati, yang melupakan Tuhan, yang tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.
Inilah sikap yang ditunjukkan oleh saudara-saudara Yusuf, yaitu sikap yang labil; tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan = sikap yang salah.

Sekarang, kita BANDINGKAN DENGAN SIKAP YUSUF.
Kejadian 37: 15
(37:15) Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: "Apakah yang kaucari?"

Setibanya Yusuf di Sikhem, Yusuf berjalan mencari saudara-saudaranya ke sana ke mari di padang.

Matius 7: 7-8
(7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Sesuai dengan nas firman Tuhan; carilah maka kamu akan mendapat.
Berarti, setiap orang yang mencari, pasti mendapat, karena itu janji firman Tuhan.
Janji firman Tuhan; ya dan amin.

Saudaraku, mencari setara dengan 2 hal yang lain, yaitu; meminta dan mengetok.

Matius 7: 8-10
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

-      Seorang bapa yang baik tidak memberi batu kepada anaknya, jika anaknya meminta roti.
·         Roti -> firman Tuhan, sebagai kebenaran yang menguduskan anak-anak Tuhan.
Oleh sebab itu, sudah tentu, bapa yang baik memberi roti ketika anaknya meminta roti.
·         Sedangkan batu -> kekerasan hati = hidup di bawah hukum taurat.
Hukum taurat artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.

Tuhan kita adalah Bapa yang baik, Ia memberikan kita firman Tuhan sebagai kebenaran untuk menguduskan kita semua. Tuhan tidak ijinkan kekerasan hati berlaku, Tuhan membebaskan kita dari hukum taurat.
Inilah sikap yang ditunjukkan oleh Yusuf.

-      Seorang bapa yang baik tidak memberi ular kepada anaknya, jika anaknya meminta ikan.
·         Ikan -> jiwa yang diurapi Roh-El Kudus.
·         Ular -> iblis setan = roh jahat, roh najis.

Tuhan kita adalah Bapa yang baik, Ia merindukan supaya kita hidup di dalam pimpinan Roh Kudus. Tuhan tidak mengijinkan kita hidup dalam kuasa si jahat. Itu sebabnya, Tuhan sebagai Bapa yang baik, tidak memberikan ular, ketika anaknya meminta ikan.

SAUDARAKU, SAYA KEMBALI MENGATAKAN BAHWA; KETIKA YUSUF TIBA DI SIKHEM, IA BERUPAYA MENCARI SAUDARA-SAUDARANYA, KARENA SEBAGAI SEORANG ANAK YANG BAIK, IA BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS YANG IA TERIMA DARI YAKUB, AYAHNYA.

Saudaraku, biarlah kita bertanggung jawab atas tugas yang Tuhan berikan, sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan, baik itu sebagai pemimpin pujian, singer, pemain musik, guru sekolah minggu, kolektan, multimedia, dan lain sebagainya, apapun yang Tuhan percayakan, kita harus mempertanggung-jawabkannya di hadapan Tuhan.

Biarlah kehidupan muda remaja menjadi Yusuf Yusuf di akhir zaman, berusaha mencari (meminta) saudara-saudaranya yang tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan yang Tuhan berikan.

Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, Dialah Bapa yang baik; Ia telah memberikan sebanyak 2 kali, roti dan ikan kepada orang-orang yang mengikuti-Nya.

Mari kita lihat peristiwa; Yesus sebagai Bapa yang baik, memberikan roti dan ikan.
Peristiwa Pertama.

Matius 14: 19
(14:19) Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan.
Ini menunjukkan bahwa; selain Tuhan dan Juruselamat, Yesus adalah Bapa yang baik.

Tetapi untuk menerima roti dan ikan dari Bapa yang baik, kita harus memenuhi syarat.
Syarat untuk menerima roti dan ikan; duduk di atas rumput.
Artinya; berada di dalam kandang penggembalaan, untuk menikmati roti dan ikan.
Rumput -> ladang penggembalaan = kandang penggembalaan = tempat domba-domba tergembala.

Kalau saudara berada di dalam kandang penggembalaan, itu adalah kemurahan Tuhan, sebab kandang penggembalaan adalah tempat kita untuk menikmati roti dan ikan. Tetapi saya menghimbau, semakin banyak kita menikmati roti, itulah kebenaran firman Tuhan, biarlah kita semakin dikuduskan, sehingga Roh Kudus mengurapi kita.

Mari kita lihat peristiwa; Yesus sebagai Bapa yang baik, memberikan roti dan ikan.
Peristiwa Kedua.

Matius 15: 35-36
(15:35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan 2 ikan.
Syarat untuk menikmati roti dan ikan; duduk di tanah.
Artinya; untuk menikmati roti dan ikan, terlebih dahulu merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, sampai menganggap diri hina, bagaikan debu tanah.
Tanah -> merendahkan diri serendah-rendahnya, bahkan menganggap diri hina.

Setelah tergembala dengan baik dalam satu kandang satu gembala, selanjutnya merendahkan diri serendah-rendahnya bahkan menganggap diri hina bagaikan debu tanah di hadapan Tuhan.
Saya merindukan hal ini terjadi bagi kehidupan kita semua, yang tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala.  

Hasil menerima roti dan ikan (firman dan Roh Kudus).
Kejadian 1: 1-3
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
(1:3) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.

Firman Allah dan Roh Allah menciptakan, menjadikan langit dan bumi yang belum berbentuk dan kosong, sampai sempurna.
-      Belum berbentuk = belum segambar dan serupa dengan Allah.
-      Kosong = 3 oknum Allah tidak ada di dalamnya, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
·         Tuhan = Allah Bapa, sifat tabiat-Nya; kasih.
·         Yesus = Allah Anak, sifat tabiat-Nya; benar sesuai dengan firman Tuhan.
·         Kristus = Allah Roh Kudus, sifat tabiat-Nya; memimpin, menopang, menghibur, menguatkan.

Syaratnya; merendahkan diri di hadapan Tuhan = rendah hati, sebab Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Permukaan air adalah titik terendah = titik nol.
Oleh sebab itu, biarlah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, supaya firman dan Roh Kudus berkarya, menjadikan kita sampai segambar dan serupa dengan Sang Khalik.

Jadilah Yusuf di akhir zaman yang berusaha / berupaya mencari ke sana ke mari, bertanggung jawab atas tugas yang Tuhan berikan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment