KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, May 27, 2013

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MEI 2013

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 25 MEI 2013

Tema:  STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36)
(seri 61)

Subtema: KEBANGKITAN YESUS KRISTUS ADALAH “KEBENARAN” DAN KEGENAPAN HUKUM TAURAT

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, dari kitab Kejadian 37.
Kejadian 37: 31
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

Setelah saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf kepada orang Ismael, saudagar-saudagar dari Midian, selanjutnya mereka mengambil jubah Yusuf, jubah yang maha indah, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darah, sebab mereka harus mencari alasan kepada Yakub, ayah mereka.

Namun, pada kesempatan sore hari ini, kita fokus memperhatikan mengenai JUBAH.
Biarlah kiranya di minggu-minggu yang akan datang, Tuhan berkemurahan bagi kita, supaya kita juga mendapat berkat, di mana jubah itu dicelupkan ke dalam darah.

Sekarang kita melihat JUBAH, dalam KELUARAN 28.
Keluaran 28: 2, 4
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Jubah adalah pakaian imam besar, disebut juga PAKAIAN KUDUS, sebagai PERHIASAN KEMULIAAN.
Berbicara jubah / pakaian kudus / pakaian imam besar -> kelakuan hidup sehari-hari dalam kekudusan dan kesucian dari Tuhan Yesus Kristus, sebagai Imam Besar.
Imam besar harus menjadi teladan bagi gereja Tuhan, terlebih bagi imam-imam, tentu juga bagi kehidupan muda-mudi remaja.

PAKAIAN IMAM BESAR TERDIRI DARI TIGA BAGIAN, YANG DIKAITKAN DENGAN KEHIDUPAN MUDA-MUDI REMAJA.
YANG KEDUA.
Keluaran 28: 31
(28:31) Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.

Bagian yang kedua dari jubah adalah GAMIS BAJU EFOD dari kain ungu tua (biru langit) seluruhnya.
Gamis baju efod -> TANDA KEBANGKITAN TUHAN YESUS KRISTUS.

Mari kita perhatikan; KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
Matius 28: 6
(28:6) Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.
Yesus telah bangkit, berarti; Ia tidak ada di antara orang mati = maut telah dikalahkan.

1 Korintus 15: 54-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Dengan kebangkitan Yesus Kristus, berarti; maut telah dikalahkan, sehingga dengan tegas kita dapat berkata: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?
-      Sengat maut ialah dosa.
Artinya; setiap orang yang berdosa, ia telah disengat oleh maut.
Kalau seluruh tubuhnya dikuasai oleh dosa, berarti ia sedang menuju maut.
-      Sedangkan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Artinya; setiap orang yang hidup di dalam dosa, ia berada di bawah hukum Taurat.

Tetapi kita bersyukur, kita berkemenangan oleh kuasa kebangkitan Yesus Kristus, sehingga sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati = satu di dalam kuasa kebangkitan Yesus Kristus = masuk dalam pengalaman kebangkitan Yesus Kristus = malaikat sorga.

Saudaraku, sesungguhnya, manusia itu telah jatuh ke dalam dosa, itulah Adam pertama, tetapi Adam yang kedua, itulah Roh yang menghidupkan = kuasa kebangkitan Yesus Kristus.

Kita kembali memperhatikan ...
Matius 28: 6
(28:6) Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

Yesus telah bangkit, Ia tidak ada di antara orang mati, artinya; Yesus adalah Allah yang hidup bagi orang-orang yang hidup.

Markus 12: 26-27
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(12:27) Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Yesus adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub = Allah orang hidup, Ia bukan Allah orang mati.
Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, artinya; Allah yang memberi iman, harap dan kasih.

Keterangan: ALLAH ABRAHAM = ALLAH BAPA = TUHAN.
Tabiat Allah Bapa adalah; “KASIH”.

Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih Allah itu adalah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal kepada dunia.
Mengaruniakan anak-Nya yang tunggal = mengorbankan Yesus Kristus di atas kayu salib.

Mari kita memperhatikan; PENGORBANAN ALLAH YANG PERTAMA KALI BAGI MANUSIA.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Setelah Adam jatuh ke dalam dosa karena melanggar hukum Allah, mereka menjadi telanjang, untuk itulah Allah membuat pakaian dari kulit binatang, untuk menutupi ketelanjangan Adam dan isterinya.
Binatang yang dikorbankan ini -> korban Kristus = Kristus yang disalibkan.
Berarti, kasih itu menutupi dosa ketelanjangan, lewat pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib.

1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih itu gunanya untuk menutupi dosa ketelanjangan, itulah hidup orang kristen.
Biarlah kita semua memiliki kasih itu, supaya kita benar-benar dengan sungguh-sungguh mengasihi seorang akan yang lain.

Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan ...
Keterangan: ALLAH ISHAK = ALLAH ANAK = YESUS.
Tabiat dari Allah Anak adalah; “hidup benar sesuai FIRMAN TUHAN / KEBENARAN iman”.

Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Firman Tuhan adalah kebenaran yang menguduskan setiap orang, menguduskan saya dan saudara (Efesus 5: 26-27).

Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kebenaran itu berasal dari Yesus Kristus, sebab Ia adalah kegenapan dari hukum Taurat.
Jadi, setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Ia memperoleh kebenaran itu.

Terlebih dahulu kita memperhatikan; HUKUM TAURAT.
Matius 5: 30, 38
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Hukum Taurat itu; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.
Berarti, setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak memperoleh kesempatan untuk menjadi benar / tidak memperoleh kesempatan untuk diselamatkan.
-      Kalau tangan dipenggal, berarti; tidak mendapatkan kesempatan untuk melayani Tuhan / memberi yang terbaik kepada Tuhan.
-      Kalau mata dicungkil, berarti; seseorang menjadi buta = tinggal dalam kegelapan dosa.
-      Kalau gigi dirontokkan, maka seseorang tidak akan dapat memamah-biak firman Tuhan sebagai makanan rohani.

Ciri-ciri berada di bawah hukum Taurat.
1.    BERPEGANG TEGUH PADA HARI SABAT.
Mari kita lihat; hari Sabat itu.
Matius 12: 1-2
(12:1) Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
(12:2) Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."

Pada hari Sabat tidak boleh berbuat sesuatu, itu sebabnya orang-orang Farisi berkata: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat”, berarti;
-      membiarkan orang lain tetap dalam keadaan kelaparan.
-      membiarkan orang lain tetap dalam keadaan sakit.
Sesungguhnya, orang yang lapar dan haus harus diberi makan dan minum, sebab Yesus sendiri adalah roti yang hidup, roti yang turun dari sorga, sehingga barangsiapa datang kepada-Nya ia tidak akan lapar dan tidak akan haus lagi (Yohanes 6: 35).

Mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, berarti mereka berpegang teguh pada hari Sabat, tidak diperbolehkan melakukan segala aktivitas, dengan kata lain;
-      Orang yang lapar pada hari Sabat, tidak mendapat kesempatan untuk dikenyangkan.
-      Orang yang sakit pada hari Sabat, tidak mendapat kesempatan untuk memperoleh pemulihan.
Sangat disayangkan sekali jika hal ini terjadi, tetapi kita bersyukur, Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat.
Saya tambahkan sedikit lagi; kalau hidup di bawah hukum Taurat, seseorang menjadi kaku; tidak bebas mengasihi Tuhan dan tidak bebas mengasihi sesama.

2.    MENJALANKAN SUNAT SECARA LAHIRIAH.
Roma 2: 23, 25
(2:23) Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?
(2:25) Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat; tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi gunanya.

Sunat itu tidak ada artinya jika seseorang melanggar hukum Taurat.
Berarti, pengorbanan menjadi sia-sia kalau seseorang melanggar hukum Taurat.

Mari kita lihat ...
Wujud dari kebenaran.
Matius 5: 17
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Yesus Kristus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi, melainkan untuk menggenapi hukum Taurat.
Artinya; setiap orang yang berada di bawah hukum Taurat, memperoleh kesempatan untuk dibenarkan dan untuk diselamatkan.

Tentu kita patut bersyukur memiliki Yesus, Anak Allah, karena Ia telah menggenapi hukum Taurat.
Bisa kita bayangkan, seandainya tidak ada Yesus Kristus, satu pun manusia tidak memperoleh keselamatan, tetapi oleh karena Yesus Kristus, kita memperoleh kesempatan untuk dibenarkan dan juga memperoleh kesempatan untuk diselamatkan.

Praktek untuk menggenapi hukum Taurat.
Matius 5: 18
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Satu IOTA atau satu TITIK tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat.
-      SATU IOTA.
Iota adalah huruf yang terkecil dalam abjad Yunani (huruf yang kesembilan).
Berarti, iota = huruf i.
Iota adalah satu titik yang ditopang oleh satu garis di bawahnya, itulah huruf i.
Artinya; merendahkan diri di hadapan Tuhan = mau menjadi kecil.

GAMBARAN DARI ORANG YANG MERENDAHKAN DIRI / MAU MENJADI KECIL.
Lukas 10: 39
(10:39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Duduk dekat kaki Tuhan, artinya; merendahkan diri di hadapan Tuhan = mau menjadi kecil.
Orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah orang yang mau mendengarkan firman Tuhan dari ayat demi ayat yang dijelaskan, juga pasal demi pasal yang disampaikan.

Kalau kita bandingkan dengan Marta ...
Lukas 10: 40
(10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Sedangkan Marta sibuk melayani, artinya; sibuk dengan segala perkara-perkara lahiriah.
Marta sibuk dengan segala perkara lahiriah, sehingga ia tidak mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan untuk mendengarkan firman Tuhan.
Berarti, kalau sibuk dengan segala perkara lahiriah / sibuk dengan segala urusan-urusan yang bersifat lahiriah adalah cerminan dari orang yang sombong / tinggi hati.

Oleh sebab itu, seringkali saya sampaikan setiap kita mendengar firman Tuhan; biarlah kiranya kita membawa diri kita masing-masing rendah di bawah kaki Tuhan, merendahkan diri serendah-rendahnya, supaya dengan demikian, kita menghargai setiap firman yang kita terima dan firman itu memperoleh tempat di hati kita.
Kalau tubuh saja yang terlihat rendah, itu tidaklah cukup, tetapi kita juga harus memiliki roh kerendahan hati, supaya firman memperoleh tempat di hati kita.

CIRI-CIRI ORANG SOMBONG / ORANG YANG TIDAK MENGHARGAI FIRMAN TUHAN:
Lukas 10: 40-41
(10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
(10:41) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

-     MEMPERSALAHKAN TUHAN DAN SESAMA, seperti Marta, itu bisa kita lihat dari pernyataannya kepada Yesus, yaitu: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.
-      PENUH DENGAN KEKUATIRAN, itulah Marta.
Sesungguhya, orang yang penuh kekuatiran adalah orang yang sedang menyusahkan dirinya sendiri dengan banyak perkara.

Lukas 10: 42
(10:42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Hanya satu saja yang perlu, yaitu memilih bagian yang terbaik, duduk dekat kaki Tuhan = merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, itu adalah bagian yang terbaik, percayalah.
Di saat kita mendengar firman Tuhan dan kita mau merendahkan diri serendah-rendahnya, berarti saya dan saudara sedang memilih bagian yang terbaik.

Memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya, artinya; segala perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah, sekaligus kuasa dari perkataan itu menjadi bagian kita untuk selama-lamanya.

-      TITIK.
Titik adalah salah satu dari tanda baca, lebih kecil dari huruf, bahkan dari segala tanda baca.
Kalau koma masih ada ekornya ( , / titik yang disertai dengan ekor), namun titik lebih kecil dari koma.
Kemudian, posisi titik adalah lebih rendah dari huruf maupun tanda baca, artinya; mau menjadi kecil dan rela dikecilkan.

Titik dikaitkan dengan pemecahan roti.
ADA TIGA KALI TERJADI PEMECAHAN ROTI:
·    Pemecahan roti yang pertama: YESUS MEMBERI MAKAN 5000 ORANG DENGAN LIMA ROTI DAN DUA IKAN (Matius 14).
Mereka yang menikmati roti yang dipecah-pecahkan itu, duduk DI ATAS RUMPUT, artinya; merendahkan diri di dalam kandang penggembalaan.
Sebab rumput adalah makanan dari domba-domba di dalam kandang penggembalaan, sedangkan makanan rohani kita adalah firman Allah.
·     Pemecahan roti yang kedua: YESUS MEMBERI MAKAN 4000 ORANG DENGAN TUJUH KETUL ROTI DAN DUA IKAN (Matius 15).
Mereka yang menikmati roti yang dipecah-pecahkan itu, duduk DI ATAS TANAH, artinya; merendahkan diri serendah-rendahnya.
·       Pemecahan roti yang ketiga: KETIKA YESUS DISALIBKAN.
Ini menggambarkan bahwa Yesus mau menjadi kecil dan dikecilkan, sebab kita tahu Dia adalah Anak Allah, Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang berkuasa bagi kita, tetapi Dia rela disalibkan, ini menunjukkan bahwa Yesus mau menjadi kecil dan rela dikecilkan.

Kuasa kalau mau menjadi kecil dan rela dikecilkan: MENGHENTIKAN SEGALA DOSA yang ditimbulkan oleh;
·        DAGING dengan hawa nafsunya,
·        IBLIS SETAN, itulah roh jahat dan roh najis,
·        DUNIA dengan segala arus dan pengaruhnya yang menghanyutkan, yang membawa pada kematian rohani.
Sama halnya, bila tanda titik digunakan, maka pernyataan setiap kata dalam kalimat berhenti / tidak lanjut lagi. Berbeda dengan koma, kata dan kalimat masih bisa berlanjut, karena masih ada ekor / buntutnya.
Setiap orang yang mau berhenti melakukan dosa, tetapi ekor / buntutnya belum diselesaikan, maka ia akan terus menerus melangsungkan dosa.
Ekor / buntut dari koma (,) adalah gambaran dari dosa masa lalu yang belum diselesaikan (titiknya lebih ke depan, ekornya di belakang), berbanding terbalik dengan titik (tanpa ekor); menghentikan dosa / kata dalam kalimat berhenti.

Kita berkali-kali menikmati pemberitaan ini, namun Tuhan terus menerus memberi pengertian yang baru bagi kita sekalian, dan itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita semua tentunya.

Keterangan: ALLAH YAKUB = ALLAH ROH KUDUS = KRISTUS.
Tabiat dari Allah Roh Kudus adalah ...
Yohanes 14: 16
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Pekerjaan dari Roh Kudus adalah;
-      MENOLONG.
Kita membutuhkan pertolongan dari Allah Roh-El Kudus, sebab daging manusia itu terbatas, dan sudah pasti segala sesuatu yang kita miliki juga terbatas adanya.
-      MENYERTAI.
Di setiap langkah-langkah yang kita lalui setapak demi setapak, kita membutuhkan penyertaan dari Allah Roh Kudus, sama seperti bangsa Israel mendapat penyertaan dari Allah Roh Kudus selama 40 tahun, dan tanpa penyertaan Allah Roh Kudus, bangsa Israel tidak akan sampai pada tapal batas.
Dalam Matius 1, diberi nama Imanuel, artinya; Allah beserta kita.
-      MENGHIBUR.
Setiap orang pasti memiliki masalah, dan masalah itu timbul ada yang disengaja maupun tidak disengaja, masalah itu juga timbul karena dosa yang disebabkan oleh iblis setan, maupun kekhilafan.
Supaya manusia tidak larut dalam kesedihan dalam dosa, oleh sebab itu setiap orang membutuhkan penghiburan dari Allah Roh Kudus.
Oleh sebab itu, banyak orang stress yang berlanjut menjadi depresi dan ujung-ujungnya menjadi gila, itu semua karena tidak ada penghiburan dari Allah Roh Kudus.
-      MENGAJAR.
Allah Roh Kudus mengajar kita dalam segala sesuatu, sehingga kita tidak perlu diajar oleh siapa pun, sedangkan ajaran-Nya itu tidak salah, tidak dusta, berarti semuanya benar.
Ada baiknya juga pemuda remaja yang masih bersekolah, hidup menurut Roh Kudus, sehingga Roh kudus memimpin dalam segala perkara, demikian juga imam-imam yang melayani Tuhan, biarlah kiranya memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, supaya tidak ada kesalahan, tidak ada keteledoran, sehingga dengan demikian ibadah pelayanan berkenan di hadapan Tuhan, ibadah pelayanan tidak menjadi sia-sia.
-      MENGINGATKAN.
Kembali saya katakan; manusia / daging terbatas dalam segala sesuatu, dalam segala perkara, termasuk dalam hal mengingat, tetapi Roh Kudus pekerjaan-Nya mengingatkan kita kembali, terlebih dalam hal berbuat baik, mengingatkan kembali untuk hidup benar, hidup suci di hadapan Tuhan, sebab kadangkala kita lupa-lupa akan firman yang sudah kita dengar, tetapi Roh Kudus mengingatkan kita kembali.

Pendeknya; Roh Kudus itu memberi kemampuan yang ajaib, memberi pertolongan yang ajaib bagi kita sekaliannya.

Kembali kita memperhatikan; KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
Markus 12: 26
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?

Kebangkitan Yesus Kristus dikaitkan dengan ceritera tentang semak duri.

Mari kita lihat; CERITERA TENTANG SEMAK DURI.
Keluaran 3: 2-3
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

“Semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api” = tidak terbakar dan tidak hangus, sehingga tidak berubah menjadi abu.

Kalau semak duri dimakan api, tentu semak duri itu akan terbakar dan hangus. Kalau terbakar dan hangus, maka akan berubah menjadi abu debu.
Abu debu adalah gambaran dari manusia yang hina karena dosa.

Yesaya 4: 4
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Dengan Roh yang mengadili dan yang membakar, Tuhan membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem.
Jadi, Roh Suci itu juga membersihkan kita dari segala kekotoran, juga membersihkan kita dari darah yang sudah dicemari oleh dosa (noda darah). Kalau dosa sudah mendarah daging, maka manusia akan menuju maut, tetapi dengan Roh yang mengadili, Roh yang membakar, maka gereja Tuhan dibersihkan dari kekotoran, dibersihkan dari noda darah Yerusalem.

Lebih jauh kita perhatikan ...
Matius 3: 11-12
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Baptisan api membakar setiap debu jerami, sehingga dengan demikian, kita akan dikumpulkan dalam lumbungnya, diselamatkan dalam Kerajaan Sorga.
Debu jerami -> dosa-dosa yang diperbuat oleh manusia daging.
Sebaiknya memang, kita harus mengalami baptisan api, yaitu nyala api siksaan sebagai ujian. “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.” (1 Petrus 4: 12, 14)

Baptisan api adalah pencobaan yang sifatnya membakar dosa, sehingga ketika seseorang mengalami baptisan api, memang akan mengalami penderitaan yang hebat, sebab ia menderita karena ujian yang hebat sebagai baptisan api.
Saudaraku, kalau terjadi baptisan api, maka daging tidak terbuka terhadap dosa. Kalau terjadi baptisan api, segala debu jerami akan dibakar habis.

Kembali kita baca ...
Keluaran 3: 3
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Semak duri yang menyala namun tidak dimakan api, itu merupakan penglihatan yang hebat.
Kalau kita mengalami baptisan api, selanjutnya kita bernyala-nyala di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, itu merupakan penglihatan yang hebat.

Penglihatan yang hebat itu terjadi atas pribadi Musa; setelah Musa melewati masa-masa yang sulit di Midian, menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, maka selanjutnya Tuhan mempercayakan Musa untuk menggembalakan bangsa Israel dengan jumlah yang banyak, ini merupakan penglihatan yang hebat, sebab belum pernah ada jumlah jemaat di dalam satu kandang penggembalaan sebanyak jumlah umat Israel yang digembalakan oleh Musa.

Saudaraku, mungkin jumlah kita tidak banyak, tetapi kalau kerohanian kita berkualitas, itu juga adalah penglihatan yang hebat; dengan roh yang bernyala-bernyala kita mempengaruhi orang yang ada di sekitar kita di mana pun kita duduk dan berdiri, di setiap saat, di setiap waktu.
Biarlah kiranya Roh Kudus menolong kita dan mengingatkan kita dalam segala sesuatu yang baik supaya kita tidak lupa-lupa, sebab ada kalanya kita lupa-lupa (daging bersuara), sehingga justru tidak menjadi penglihatan yang hebat, melainkan batu sandungan.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Ketika saya mengikuti fellowship; pada saat hati saya membuka lebar untuk firman Tuhan, pada saat itu saya rasakan, si pemberita firman dipakai luar biasa untuk memberkati saya.
Dengan duduk merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, berarti saudara sedang memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, dengan duduk dan merendahkan diri, berarti saudara sedang menolong si pemberita firman.
Oleh sebab itu, biarlah kita minta Roh Kudus supaya mengingatkan kita dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.

Zakharia 4: 3-6
(4:3) Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya."
(4:4) Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
(4:5) Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan manusia, melainkan dengan Roh Tuhan, untuk menjadi kesaksian / untuk menjadi terang.
Jadi, kalau kita bisa, itu bukan karena kita bisa, bukan karena kecakapan, bukan karena kepandaian, bukan karena fasih lidah, namun oleh karena Roh Tuhan. Biarlah kita mengandalkan Tuhan sehingga kita dapat melakukan segala sesuatu, dan itu menjadi penglihatan yang hebat.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment