KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 17, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 MEI 2013


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 MEI 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: KUASA PELAYANAN DALAM DAMAI SEJAHTERA.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Segera kita kembali memeriksa kitab Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan bagian ketiga.
Keterangan:
III. DALAM DAMAI SEJAHTERA DAN KEJUJURAN, ORANG-ORANG LEWI MENGIKUTI TUHAN.
Biarlah kita juga dalam damai sejahtera dan dalam kejujuran mengikuti Tuhan dan melayani Tuhan, sebagaimana orang-orang Lewi di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Melayani dengan sistem Kerajaan Sorga, berarti melayani DALAM DAMAI SEJAHTERA.
Selain dalam kebenaran, melayani juga harus dalam damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus, itulah yang benar, sebagaimana orang-orang Lewi dalam damai sejahtera mengikuti Tuhan.

Kalau melayani karena soal makanan, itu bukan melayani dengan sistem Kerajaan Sorga, melainkan melayani perut, dan matanya tertuju pada perkara-perkara lahiriah.

Roma 14: 18
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Melayani dalam sistem Kerajaan Sorga; BERKENAN KEPADA ALLAH dan dihormati manusia.

Roma 14: 19
(14:19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Oleh sebab itu, marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera, supaya berkenan kepada Allah.

Sebagai contoh;
Kejadian 4: 2-4
(4:2) Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
(4:3) Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
(4:4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu = Habel dan korban persembahannya berkenan kepada Allah.

Bandingkan dengan KAIN.
Kejadian 4: 5
(4:5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Berbanding terbalik dengan Kain; Tuhan tidak mengindahkan Kain dan korban persembahannya = tidak berkenan kepada Allah, berarti melayani tidak dalam damai sejahtera, itu bisa dilihat, di mana “hatinya panas mukanya muram.”
Kalau melayani, namun tidak dalam damai sejahtera, maka ia dan korban persembahannya tidak diindahkan = tidak berkenan kepada Allah.
Hati panas        = tidak dalam damai sejahtera.
Muka muram    = tidak mencerminkan kemuliaan Allah.

Sekarang kita kembali memperhatikan; HABEL MELAYANI DENGAN SISTEM KERAJAAN SORGA (ia melayani dalam damai sejahtera).
Kejadian 4: 4
(4:4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya.
Ini tanda bahwa Habel melayani dalam damai sejahtera.

Sekarang kita melihat; ANAK SULUNG.
Keluaran 13: 2
(13:2) "Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."
Semua yang lahir terdahulu dari bangsa Israel, Tuhan-lah yang empunya, bahkan dari pada hewan, Tuhan-lah yang empunya.

Mari kita lihat; ARTI ROHANI ANAK SULUNG.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Anak sulung, tandanya: BERIBADAH KEPADA TUHAN, sama seperti bangsa Israel adalah anak sulung di antara bangsa-bangsa.

Lebih jauh kita melihat tentang anak sulung ...
Bilangan 8: 16-19
(8:16) Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka bagi-Ku.
(8:17) Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku.
(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel,
(8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

Orang-orang Lewi ganti dari semua anak sulung yang ada pada orang Israel, untuk melayani Tuhan = MENJADI ALAT PENDAMAIAN SUPAYA ORANG ISRAEL TIDAK KENA TULAH.
Jadi, kalau tadi, anak sulung itu tandanya beribadah kepada Tuhan, di sini kita melihat; anak sulung itu tidak hanya beribadah, namun sudah meningkat; melayani Tuhan = menjadi alat pendamaian SUPAYA ORANG ISRAEL TIDAK KENA TULAH.

Keluaran 12: 22
(12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

Pendamaian itu bagaikan seikat hisop, yang dicelupkan ke dalam darah, lalu disapukan pada ambang atas pintu dan pada kedua tiang pintu.
Hisop -> alat pendamaian = imam-imam yang melayani Tuhan.
Hisop sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya, sehingga darah yang terserap disapukan ke ambang atas pintu dan pada kedua tiang pintu.
Menyerap darah, artinya; sanggup menerima penderitaan Kristus = mau menanggung penderitaan.

Ciri-cirinya; hisop itu lembut dan halus, artinya; lemah lembut dan rendah hati, sehingga dengan demikian hisop sanggup menghisap darah sebanyak-banyaknya.

Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Dengan lemah lembut dan rendah hati, seorang hamba sanggup memikul kuk, itulah salib Kristus = mau menanggung penderitaan.

Kuasa pendamaian.
Keluaran 12: 23
(12:23) Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.

Dengan tanda darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu, bangsa Israel terbebas dari tulah pemusnah.
Biarlah kiranya kita menjadi alat pendamaian untuk memperdamaikan jiwa-jiwa kepada Tuhan.

Tanda darah pada ambang atas pintu dan pada kedua tiang pintu, artinya; ada tanda darah pada tubuh, jiwa dan roh.
-      Ambang atas pintu -> tubuh.
-      Kedua tiang pintu   -> jiwa dan roh.

Ulangan 15: 19-21
(15:19) "Segala anak sulung jantan yang lahir di antara lembu sapimu dan kambing dombamu, haruslah kaukuduskan bagi TUHAN, Allahmu; janganlah engkau memakai anak sulung lembumu, dan janganlah engkau menggunting bulu anak sulung dombamu.
(15:20) Di hadapan TUHAN, Allahmu, engkau harus memakan dagingnya tahun demi tahun di tempat yang akan dipilih TUHAN, engkau ini dan seisi rumahmu.
(15:21) Tetapi apabila ada cacatnya, jika timpang atau buta, bahkan cacat apa pun yang buruk, maka janganlah engkau menyembelihnya bagi TUHAN, Allahmu.

Anak sulung yang lahir di antara lembu sapi, kambing domba, harus dikuduskan bagi Tuhan dan dipersembahkan kepada Tuhan;
-      tanpa cacat atau pun yang buruk,
-     dan korban persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan tidak boleh dipakai untuk keperluan sendiri, termasuk menggunting bulunya.

Tadi kita sudah melihat, bahwa Habel melayani dalam damai sejahtera, ia telah mempersembahkan anak sulung kambing domba, namun selain itu ...
Kejadian 4: 4
(4:4) Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,

Selain mempersembahkan anak sulung kambing domba, Habel juga mempersembahkan LEMAK-LEMAKNYA.

Imamat 3: 14-16
(3:14) Kemudian dari kambing itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai persembahannya berupa korban api-apian bagi TUHAN,
(3:15) dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
(3:16) Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

Segala lemak adalah kepunyaan Tuhan, dan semua lemak harus dipersembahkan sebagai persembahan berupa korban api-apian, yang baunya menyenangkan hati Tuhan.

Imamat 7: 23-25
(7:23) "Katakanlah kepada orang Israel: Segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan.
(7:24) Lemak bangkai atau lemak binatang yang mati diterkam boleh dipergunakan untuk segala keperluan, tetapi jangan sekali-kali kamu memakannya.
(7:25) Karena setiap orang yang memakan lemak dari hewan yang dipergunakan untuk mempersembahkan korban api-apian bagi TUHAN, nyawa orang yang memakan itu, haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya.

Lemak dari antara kambing domba, lembu sapi, tidak boleh dimakan, melainkan harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan hati Tuhan.
Oleh sebab itu, setiap orang yang makan lemak dari kambing domba atau pun lembu sapi, akan dibinasakan / dilenyapkan oleh Tuhan.

Sekarang kita lihat; ARTI ROHANI LEMAK.
Mazmur 63: 5-7
(63:5) Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
(63:6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
(63:7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --

Arti rohani dari mempersembahkan lemak adalah: BIBIR YANG BERSORAK-SORAI, MULUT MEMUJI-MUJI TUHAN, dan sekaligus MENGANGKAT / MENAIKKAN KEDUA TANGAN DEMI NAMA TUHAN = penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Berarti, bibir yang bersorak-sorai, mulut yang memuji-muji Tuhan adalah orang yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan.

Inilah pelayanan dari pada Habel kepada Tuhan, pelayanan dalam damai sejahtera, mempersembahkan ANAK SULUNG KAMBING DOMBANYA, yakni LEMAK-LEMAKNYA.
Mempersembahkan lemak-lemaknya = mempersembahkan kambing domba yang tambun, artinya; mempersembahkan korban persembahan yang terbaik kepada Tuhan, berbanding terbalik dengan Kain; ia mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya kepada Tuhan, artinya; persembahannya tidak sepenuh hati kepada Tuhan = tidak mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan.
Sebagian = tidak sepenuhnya.
Tanah -> hati.

Tujuan melayani Tuhan dalam damai sejahtera.
Roma 14: 19
(14:19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Melayani dalam damai sejahtera, berguna untuk SALING MEMBANGUN.

Ibrani 12: 10-11
(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Allah Bapa menghajar setiap orang yang diakui-Nya anak, sehingga setiap anak-anak Allah menerima ganjaran sebagai hajaran dari Allah untuk menghasilkan buah kebenaran yang memberikan DAMAI SEJAHTERA kepada mereka yang dilatihnya (anak-anak Allah).

Ibrani 12: 12-13
(12:12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
(12:13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Jikalau hidup dalam damai sejahtera, tujuannya untuk membangun orang lain, secara khusus;
-      Tangan yang lemah dikuatkan.
Tangan yang lemah =
1.    Tidak berdaya untuk mengangkat dua tangan = tidak menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan.
2.    Tidak dapat memberi yang terbaik.
3.    Tidak dapat melayani Tuhan.
-      Membangun / menguatkan lutut yang goyah.
Lutut yang goyah -> orang yang tidak hidup di dalam doa penyembahan.
Sebab kekuatan anak-anak Tuhan terletak pada lutut, berarti kalau anak-anak berada dalam kelemahan, digambarkan seperti lutut yang goyah.
-      Meluruskan jalan bagi kaki / berjalan di jalan yang lurus.
Jalan yang lurus, berarti; bukan jalan yang berliku-liku, artinya; tidak ada tipu daya, tidak ada dusta, jujur, tulus.
Dengan berjalan di jalan yang lurus, maka yang pincang tidak terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Pincang -> pendirian yang tidak benar

Ibrani 12: 14
(12:14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Oleh sebab itu, biarlah kita berusaha hidup damai dengan semua orang, siapa pun itu, sehingga dengan demikian, kita dapat mengejar kekudusan.
Berarti, setiap orang yang tidak mau berdamai dengan sesama, ia hidup tanpa kekudusan.Terpujilah Tuhan kekal selama-lamanya.Amin.
Biarlah kiranya kita lanjutkan di minggu yang akan datang.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment