KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 24, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 MEI 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 MEI 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: HIDUP DALAM DAMAI SEJAHTERA MEMBANGUN SESAMA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Allah menyatakan tiga hal yang menjadi kelebihan dari orang-orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Kita kembali memperhatikan bagian yang ketiga.
Keterangan:
III. DALAM DAMAI SEJAHTERA DAN KEJUJURAN, ORANG-ORANG LEWI MENGIKUTI TUHAN.
Biarlah kiranya kita mengikuti Tuhan dalam damai sejahtera, terlebih imam-imam yang melayani Tuhan, melayani dalam damai sejahtera, sama halnya seperti orang-orang Lewi yang mengikuti Tuhan dalam damai sejahtera.
Sebab memang kalau tidak mengikuti Tuhan tanpa damai sejahtera, ibadah pelayanan tidak ada artinya, pelayanan tidak berkuasa dan tidak menjadi berkat bagi setiap orang.

Terlebih dahulu, mari kita perhatikan ...
Roma 14: 19
(14:19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

“... marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera ...”, sebab kita sudah melihat bahwa orang-orang Lewi mengikuti Tuhan dalam damai sejahtera, supaya tidak menjadi batu sandungan di tengah-tengah ibadah pelayanan, tidak menjadi batu sandungan kepada orang lain, di mana pun kita berada.

Sekarang, kita lihat ...
Bukti bahwa damai sejahtera itu ada.
Imamat 26: 6
(26:6) Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.

Ada tiga bukti kalau damai sejahtera itu ada.
YANG PERTAMA: KAMU AKAN BERBARING DENGAN TIDAK DIKEJUTKAN OLEH APA PUN
Berbaring adalah gambaran dari kehidupan yang tenang, sebaliknya orang yang tenang digambarkan seperti orang yang berbaring, tidak dikejutkan oleh apa pun, sehingga sekalipun terjadi gejolak di mana-mana, tetapi anak-anak Tuhan tetap tenang, tidak terkejut, ini adalah kehidupan yang mengalami damai sejahtera.
“Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.” (Mazmur 91: 7)

YANG KEDUA: AKU AKAN MELENYAPKAN BINATANG BUAS DARI NEGERI ITU”
Artinya; terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging.
Hawa nafsu dan keinginan daging adalah binatang buas yang sekali waktu siap menerkam, tetapi kalau seseorang terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging, itu adalah bukti bahwa ia berada dalam damai sejahtera.
Pendeknya; kalau seseorang hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging, sudah pasti tidak mengalami damai sejahtera.

YANG KETIGA: PEDANG TIDAK AKAN MELINTAS DI NEGERIMU”
Artinya; tidak ada lagi permusuhan / perselisihan satu dengan yang lain, sebab selama ada perang (pedang), selama ada perselisihan satu dengan yang lain, selama itu pula tidak ada damai sejahtera.
Oleh sebab itu, biarlah kita mengejar kekudusan dan berdamai kepada setiap orang, dan itu harus kita kerjakan.

Ibrani 12: 14
(12:14) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Biarlah kita berusaha hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, supaya kita semua melihat Tuhan.

Bilangan 6: 26
(6:26) TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Damai sejahtera yang diterima oleh setiap orang menunjukkan bahwa perhatian Tuhan sedang tertuju kepadanya, sebab ketika Tuhan menghadapkan wajah-Nya = perhatian Tuhan kepada seseorang.

Sekarang, kita lihat ...
Praktek untuk mendatangkan damai sejahtera.
Ibrani 12: 10-11
(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Praktek untuk menerima damai sejahtera itu adalah MENERIMA GANJARAN DARI ALLAH untuk menghasilkan buah kebenaran, sedangkan buah kebenaran itu memberi damai sejahtera kepada mereka yang mau dilatih.
Jadi, ganjaran yang diterima oleh seorang anak itu menunjukkan bahwa ia sedang dilatih oleh Allah. Kalau seseorang sedang menerima ganjaran, berarti ia disebut anak-anak Allah, sebaliknya kalau seseorang menolak ganjaran, berarti menolak didikan, ia bukanlah anak-anak Allah, melainkan anak-anak gampangan.

Ganjaran -> penderitaan yang harus ditanggung oleh anak-anak Allah = salib Kristus.
Jadi, salib Kristus itu adalah cara Tuhan untuk melatih anak-anak Tuhan, sebab dengan demikian menghasilkan buah kebenaran untuk mendatangkan damai sejahtera.

Jadi, mendatangkan damai sejahtera bukan dengan cara-cara lain, misalnya;
-      bukan dengan cara bertapa / bersemedi,
-      bukan dengan cara mencari hiburan-hiburan untuk menyenangkan keinginan daging, dsb.
Kalau mendatangkan damai sejahtera dengan cara-cara yang lain, ia tidak mengalami damai sejahtera yang dari Allah, percayalah.
Memang, ketika Tuhan mendidik / melatih anak-anak Tuhan, yang terjadi pastilah dukacita (merasa sakit), itulah yang disebut sengsara salib, tetapi nanti akan menghasilkan buah yang benar, untuk mendatangkan damai sejahtera.

Kita lihat; PENDERITAAN tersebut, dalam ...
2 Korintus 4: 17-18
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Penderitaan kecil yang kita alami saat ini, itu akan mendatangkan kemuliaan bagi anak-anak Allah.
Pendeknya; dibalik penderitaan, Tuhan mau menyatakan kemuliaan-Nya, sedangkan kemuliaan yang Tuhan nyatakan tidak sebanding dengan penderitaan yang kita alami.

Oleh sebab itu, kalau pun manusia lahiriah merosot, itu tidaklah mengapa, sebab ketika manusia batiniah terus dibaharui, pasti manusia lahiriahnya merosot.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Sewaktu saya sekolah alkitab, ketika manusia batiniah saya mulai dibaharui dari sehari ke sehari, manusia lahiriah saya mulai merosot, dan hal-hal yang lahiriah tidak lagi terlalu penting, bukan lagi yang nomor satu.
Seperti yang sudah-sudah saya saksikan, dahulu saya suka mencari dan mengenakan pakaian levis yang bagus dan sedikit mahal supaya saya terlihat mewah.
Tetapi setelah manusia batiniah saya dibaharui, baju-baju yang dahulu saya banggakan itu, saya pakai untuk kerja; untuk membersihkan gereja yang begitu besar, mengerjakan mesin jenset, dan masih banyak pekerjaan yang saya kerjakan.

Belajarlah untuk memikul salib, supaya manusia batiniah terus menerus dibaharui. Percayalah, dibalik salib Kristus, Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya, dan kemuliaan yang Tuhan nyatakan tidak sebanding dengan penderitaan yang kita alami.
Jadi, sekiranya manusia lahiriah saudara mulai merosot, itu adalah tanda bahwa manusia batiniah saudara sedang diproses, oleh sebab itu, jangan tahan-tahan harga diri.

Sekarang, kita melihat; Kemuliaan yang Tuhan nyatakan.
YANG PERTAMA.
Roma 8: 17
(8:17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Kalau kita satu di dalam penderitaan Kristus, maka Tuhan juga akan mempermuliakan kita, yaitu MENJADI AHLI WARIS, maksudnya; menerima semua janji-janji Allah, sebagaimana bangsa Israel, mereka adalah ahli waris dari semua janji-janji Allah yang dijanjikan-Nya, itulah tanah Kanaan.
Di mana tanah Kanaan itu;
-      daerahnya luas dan baik, itulah kasih Allah.
-      penuh dengan madu dan susu -> firman Allah sebagai kebenaran.
Inilah kemuliaan yang pertama, yang Tuhan mau nyatakan.

Galatia 4: 7
(4:7) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

Anak-anak Allah adalah ahli-ahli waris, maksudnya; mereka yang berhak atas janji-janji Allah.
Jadi, anak Allah itu bukanlah hamba, sebab hamba tidak berhak menjadi ahli waris, tetapi yang menjadi ahli waris adalah anak-anak Allah, itulah Ishak yang dilahirkan oleh Sara.

Wahyu 21: 3, 7
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
(21:7) Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.

Semakin dipertegas; yang menjadi ahli waris adalah anak-anak Allah, maksudnya; yang berhak menerima semua janji-janji Allah adalah anak-anak Allah.
Anak-anak Allah adalah kehidupan yang menang terhadap dosa (bukan hamba dosa), dialah yang akan menjadi ahli waris, sedangkan hamba = diperbudak dosa.

Sekarang, kita melihat; Kemuliaan yang Tuhan nyatakan.
YANG KEDUA.
Matius 19: 27-28
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, kemudian mereka yang mengikuti Dia dengan setia, juga akan duduk di atas 12 takhta untuk menghakimi 12 suku Israel.
Singkatnya; DUDUK DI ATAS TAKHTA UNTUK MENGHAKIMI 12 SUKU ISRAEL, itulah kemuliaan yang kedua.

Hakim, berarti; menyatakan KEBENARAN dan KEADILAN.
Kalau kebenaran dan keadilan itu nyata di dalam diri seseorang, maka Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya.
Berbeda dengan hakim di dunia ini, sekalipun dalam peradilan seorang hakim disebut yang mulia, tetapi belum tentu di dalam dirinya ada kebenaran dan keadilan.
Tetapi kemuliaan dari Tuhan terjadi jika di dalam diri seseorang ada kebenaran dan keadilan.

Yesaya 2: 4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Allah menjadi HAKIM di antara bangsa-bangsa dan menjadi WASIT di antara banyak suku bangsa.
-      Hakim, berarti; memberi peradilan = KEADILAN.
-      Wasit; memberi keputusan yang benar = KEBENARAN.
Sehingga, dengan adanya keadilan dan kebenaran, maka;
-      Bangsa-bangsa akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak.
Kegunaan mata bajak adalah; untuk membajak tanah supaya menjadi tanah yang baik / subur, sehingga tanah menghasilkan buah 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat.
Tanah -> hati.
-      Bangsa-bangsa akan menempa tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas.
Kegunaan pisau pemangkas adalah untuk memangkas / memotong;
·        Jerami           : batang gandum / padi yang sudah kering (yang sudah dituai).
·        Rumput kering : batang ilalang yang kering.
Jerami dan rumput kering adalah gambaran dari kehidupan yang tidak berarti.

Kalau di dalam diri seseorang ada kebenaran dan keadilan, itu adalah hakim yang benar, dan pasti kemuliaan Allah nyata dalam dirinya, tetapi jika dalam diri seseorang tidak ada kebenaran dan tidak ada keadilan, kemuliaan Allah tidak nyata dalam dirinya.
Ingat saudaraku; sehitam apa pun kulit seseorang, tetapi kalau di dalam dirinya ada kebenaran dan keadilan, pasti kemuliaan Allah terpancar / terlihat di dalam hidupnya (Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya), oleh sebab itu, kejarlah kekudusan, berdamailah dengan setiap orang.

Ciri-ciri apabila hidup dalam damai sejahtera.
Roma 14: 17-18
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Melayani dengan sistem Kerajaan Sorga; tidak memperhatikan perkara-perkara lahiriah, itulah soal makanan dan soal minuman.

Lebih jauh kita melihat ...
2 Korintus 4: 17-18
(4:17) Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(4:18) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Perkara-perkara lahiriah itu sifatnya sementara, tidak kekal = hal-hal yang kelihatan.
Kalau seseorang tidak memusingkan perkara-perkara lahiriah, berarti; perhatiannya tertuju pada perkara-perkara yang rohani, yaitu perkara yang tidak kelihatan, yang sifatnya kekal, itulah Kerajaan Sorga.

2 Korintus 4: 16
(4:16) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Tidak tawar hati di tengah-tengah ibadah pelayanan, sekalipun manusia lahiriah merosot.
Tidak tawar hati, artinya; tetap memberi rasa di tengah-tengah ibadah pelayanan.

Dampak positif bila damai sejahtera.
Roma 14: 19
(14:19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Damai sejahtera itu berguna untuk saling membangun.

Mari kita lihat; MEMBANGUN.
Ibrani 12: 11-13
(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
(12:12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
(12:13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Ada tiga perkara yang harus dibangun, yaitu;
1.    KUATKANLAH TANGAN YANG LEMAH.
Tangan yang lemah, artinya;
-      Tidak dapat mengangkat tangan.
= tidak menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan.
Saudaraku, kalau kita mengangkat tangan, maka Tuhan turun tangan.
Jadi, tangan harus dikuatkan, kalau ada di antara kita yang tangannya sudah lemah, itu harus dikuatkan.
-      Tidak dapat memberi yang terbaik.
-      Tidak dapat melayani Tuhan dengan baik.
2.    KUATKANLAH LUTUT YANG GOYAH.
Lutut yang goyah, artinya; tidak hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah = tidak dapat menyembah Tuhan.
3.    LURUSKANLAH JALAN BAGI KAKIMU.
Artinya; tetap berjalan di jalan yang lurus, jalan yang benar, dengan kata lain, tidak mengikuti jalan yang berliku-liku.
Berliku-liku = tidak jujur, tidak benar, penuh dengan dusta, tipu muslihat, tipu daya dan lain sebagainya, seperti ular.

Hasil bila damai sejahtera.
Imamat 26: 6, 9, 11
(26:6) Dan Aku akan memberi damai sejahtera di dalam negeri itu, sehingga kamu akan berbaring dengan tidak dikejutkan oleh apa pun; Aku akan melenyapkan binatang buas dari negeri itu, dan pedang tidak akan melintas di negerimu.
(26:9) Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.
(26:11) Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Hasilnya;
-   Tuhan tetap bersama-sama dengan orang yang hidup di dalam damai sejahtera, bahkan bertambah banyak jumlahnya, kemudian meneguhkan setiap perjanjian yang Tuhan buat.
-    Tuhan menempatkan kemah suci-Nya di antara umat-Nya dan hati Tuhan tidak muak melihat mereka yang hidup dalam damai sejahtera.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment