KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, August 6, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 AGUSTUS 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 AGUSTUS 2013

Tema: HAL BERDOA
          (Seri 53)

Subtema: MENERIMA KUASA SESUDAH MENDERITA SEKETIKA LAMANYA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan dan kita akan sujud menyembah Tuhan.

Segera kita mendengar firman Tuhan dari Matius 6: 5-13, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, namun kita hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Kita memperhatikan bagian dari ayat 13, secara khusus: “Engkaulah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya
Yesus Kristus-lah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya, dan kita harus mengatakan: “Amin.”

1 Petrus 5: 11
(5:11) Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Yesus Kristus-lah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya, dan kita harus mengatakan: “Amin”, sehingga dengan perkataan “Amin”, kita tidak menerima kuasa dari yang lain.

Berkaitan dengan itu, kita perhatikan ayat 10 ...
1 Petrus 5: 10
(5:10) Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Allah telah memanggil kita dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal.
Kemudian, dalam panggilan itu, Allah melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita semua = MENERIMA KUASA DARI ALLAH.
Namun, kita harus perhatikan, KUASA itu kita terima SESUDAH MENDERITA SEKETIKA LAMANYA, dan kita juga harus mengatakan: “Amin.

Wahyu 5: 11-12
(5:11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
(5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa.
Berarti, kuasa yang diterima oleh Anak Domba, karena terlebih dahulu Ia disembelih, terlebih dahulu Ia menanggung penderitaan seketika waktu lamanya, sesuai dengan pernyataan para malaikat, tua-tua dan 4 makhluk yang di sekeliling takhta itu.

Dan kalau kita perhatikan dengan baik, di sini dikatakan; sesudah menerima kuasa, selanjutnya DIIKUTI dengan KEKAYAAN, HIKMAT, KEKUATAN, HORMAT, KEMULIAAN dan PUJI-PUJIAN, itu sudah pasti.
Berarti, sebagai anak-anak Tuhan yang dipanggil dalam Kristus, nikmatilah penderitaan Kristus, bersukacitalah karena kita mengambil bagian di dalam penderitaan Kristus, selanjutnya kita menerima kuasa, kemudian diikuti dengan kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian, yang artinya di dalam kuasa itu Tuhan telah menyediakan segala-galanya.

Segera kita perhatikan; PRIBADI RASUL PAULUS DI TENGAH-TENGAH PELAYANANNYA.
2 Korintus 12: 6-7
(12:6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
(12:7) Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Duri dalam daging menggocoh Rasul Paulus supaya ia jangan meninggikan diri dan tidak bermegah, artinya tidak merasa diri hebat, tidak merasa diri bisa, tidak merasa diri mampu di tengah-tengah pelayanannya di hadapan Tuhan.

2 Korintus 12: 8-9
(12:8) Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
(12:9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Rasul Paulus lebih suka bermegah di dalam penderitaannya supaya kuasa Kristus turun menaunginya / turun atasnya.
Saudaraku, seorang utusan iblis menggocoh Rasul Paulus. Sesungguhnya, ia telah tiga kali meminta supaya utusan iblis itu undur dari padanya, tetapi justru itu merupakan kasih karunia Tuhan bagi Rasul Paulus.

Kalau seandainya kita menanggung penderitaan dan kita merasa digocoh, percayalah, itu merupakan kasih karunia Tuhan bagi kita supaya kuasa Tuhan turun atas kita sekaliannya.

2 Korintus 12: 10
(12:10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Oleh sebab itu, Rasul Paulus senang dan rela di dalam kelemahan, yaitu di dalam siksaan, kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan, alasannya adalah; JIKA IA LEMAH, MAKA IA KUAT.

Dan saya akan mengajak kita bersama-sama mengucapkan apa yang diucapkan oleh Rasul Paulus, yaitu: “jika aku lemah, maka aku kuat
Sebaliknya, jika aku merasa diri bisa, justru kita lemah. Kalau kita bermegah, justru kita lemah, tetapi kalau kita senang di dalam kelemahan, di situ kita akan memiliki kekuatan yang tidak ada batasnya.

Sekarang kita perhatikan ...
2 Korintus 13: 3-4
(13:3) Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.
(13:4) Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.

Pernyataan Rasul Paulus terhadap sidang jemaat di Korintus, yaitu; Kristus tidak lemah terhadap sidang jemaat di Korintus, melainkan berkuasa di tengah-tengah sidang jemaat di Korintus, oleh karena SALIB KRISTUS.

2 Korintus 13: 5
(13:5) Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

Oleh sebab itu, kita perlu mengadakan tindakan supaya kita mengetahui keberadaan kita masing-masing, apakah kita memperoleh kekuatan karena kuasa Allah atau tidak, yaitu:
-      Yang pertama: MENGUJI DIRI SENDIRI.
Artinya; apakah kita tetap tegak di dalam iman atau sebaliknya mulai goyah dalam iman (iman kita lemah).
Kebenaran iman itu percaya walaupun tidak melihat.
-      Yang kedua: MENYELIDIKI DIRI SENDIRI.
Artinya; apakah Kristus Yesus ada di dalam diri kita, berkuasa, bertakhta di dalam diri kita sekaliannya.

Untuk itu, segera kita memperhatikan ...
Praktek untuk menguji dan menyelidiki diri sendiri.
Efesus 1: 17
(1:17) dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Prakteknya; MEMINTA KEPADA ALLAH, antara lain;
-      ROH HIKMAT.
Kegunaan Roh hikmat itu supaya kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Kalau kita dapat mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik, tentu itu sangat menguntungkan kita.

Raja Salomo memiliki hikmat yang luar biasa, ia dapat membedakan mana yang tidak baik dan mana yang baik, sehingga ia pun dapat memberikan peradilan kepada umat Israel ketika ia duduk di atas takhtanya dengan menggunakan pedang yang tajam.
Jadi, roh hikmat itu sumbernya dari pedang yang tajam.
Pedang yang tajam, dia hidup dan kuat, ia berkuasa dan menusuk amat dalam, sehingga sanggup memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum, bahkan dapat membedakan pertimbangan hati dan pikiran kita sekaliannya.

-      WAHYU.
Wahyu itu merupakan ungkapan pernyataan isi hati Tuhan.
Dalam bahasa batak, wahyu adalah "pangungkapon", artinya ungkapan / isi hati Tuhan yang sifatnya rahasia = pembukaan rahasia firman Tuhan.
Itulah yang kita minta dan kita doakan, sebab kalau kita menerima pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung tersingkap, sehingga dengan demikian kita dapat mengenal pribadi Yesus Kristus dengan benar.

Kalau hanya mengenal Yesus dari sisi berkat lahiriah dan sisi kesembuhannya saja, saya kira itu belum mengenal Yesus dengan benar, dan saya yakin mengatakannya. Oleh sebab itu, jangan puas dengan apa yang kita miliki, sebab itu semua sifatnya sementara, tetapi biarlah kita betul-betul mengenal Yesus dengan benar, supaya kita tidak salah-salah dalam pengikutan kita dan supaya kita dapat mengikuti jejak Kristus dengan baik.
Mengenal Yesus dengan benar adalah mengenal Yesus Kristus yang disalibkan, sebab banyak yesus dan banyak mesias dan banyak nabi-nabi palsu, tetapi hanya satu pribadi yang disalibkan, itulah Yesus Kristus.

Jadi dengan meminta Roh hikmat untuk menimbang-nimbang mana yang baik dan mana yang tidak baik dan meminta wahyu untuk mengetahui ungkapan isi hati Tuhan, otomatis kita mengenal Yesus dengan benar, dan pengenalan kita kepada Yesus tidak lagi salah.

Efesus 1: 18
(1:18) Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

Setelah kita mengenal Yesus Kristus dengan benar, selanjutnya ...
-      MENJADIKAN MATA HATI KITA TERANG = mata hati / mata rohani dicelikkan.
Kalau mata hati / mata rohani kita dicelikkan, maka kita dapat melihat seperti apa keberadaan kita di hadapan Tuhan, sebagaimana Tuhan yang menguji batin dan jiwa manusia, seperti itulah kita dapat melihat keberadaan kita di hadapan Tuhan, sehingga kita tidak selalu merasa diri benar dan tidak bermegah di hadapan Tuhan.
-      MENGERTI PENGHARAPAN APA YANG TERKANDUNG DI DALAM PANGGILANNYA.
Saudaraku, kita semua telah dipanggil dari sejak kandungan, dari sejak rahim ibu kita masing-masing, tetapi kita harus tahu pengharapan apa yang terkandung di dalam panggilan-Nya, kita harus tahu rencana Allah di dalam hidup kita ini.

Jadi, sekali lagi saya katakan; berdoa, mintalah Roh hikmat, minta wahyu, minta supaya terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, baik dalam doa-doa penyembahan di tempat masing-masing.
Kalau seorang gembala dipakai dalam pembukaan / ungkapan isi hati Tuhan, itu adalah keuntungan bagi sidang jemaat.

Efesus 1: 19
(1:19) dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,

Dengan demikian, BETAPA HEBAT KUASANYA bagi kita yang percaya sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, setelah kita meminta Roh hikmat dan wahyu kepada Allah yang penuh kasih karunia.

Dampak positif menerima kuasa sesudah menanggung penderitaan seketika waktu lamanya.
Wahyu 5: 13
(5:13) Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

Sebagai Anak Domba, Yesus duduk di atas takhta, berarti; akhirnya Yesus tampil sebagai Raja di hadapan semua makhluk, baik yang di sorga, di bumi, di bawah bumi, di laut dan semua yang ada di dalamnya, sehingga bagi Dialah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

Bandingkan dengan ayat 12 ...
Wahyu 5: 12
(5:12) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"

Di sini sebutannya adalah ANAK DOMBA ALLAH YANG DISEMBELIH, itu sebabnya sesudah Ia menanggung penderitaan seketika lamanya, Dia berhak menerima kuasa.
Tetapi, pada akhirnya nanti, Anak Domba duduk di atas takhta-Nya, berarti Ia tampil menjadi Raja, dan sebagai seorang Raja, bagi Dialah segala puji-pujian, hormat, kemuliaan, kuasa sampai selama-lamanya.

Jalan keluarnya.
YANG PERTAMA.
Yohanes 1: 29
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Yohanes Pembaptis berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” = MEMANDANG KORBAN KRISTUS / memandang Yesus Kristus yang disalibkan.
Jadi, pertama-tama pandangan kita tertuju pada korban Kristus, itulah yang benar, bukan kepada yang lain-lain.

Kalau pandangan kita tertuju kepada korban Kristus, maka yang menjadi tolak ukurnya adalah korban Kristus di dalam segala perkara, di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sehingga kita tidak menjadi lemah di dalam pengiringan dan pengikutan kita kepada Tuhan. Sebaliknya, kalau kita memandang yang lain-lain, kita tidak memiliki kekuatan, kita menjadi lemah, dan ketika seseorang lemah, ia mudah sekali putus asa dan kecewa.
Oleh sebab itu, teladan dari Rasul Paulus sungguh luar biasa, di mana duri dalam daging menggocoh dirinya, dan ia berkata; ia lebih senang, rela dan bermegah dalam kelemahannya, supaya ketika ia lemah, ia kuat.

YANG KEDUA.
Yohanes 1: 35-36
(1:35) Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
(1:36) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"

Yohanes Pembaptis memandang Yesus Kristus sebagai Anak domba Allah, bukan sebagai yang menghapus dosa dunia lewat salib, berarti MEMANDANG YESUS KRISTUS SEBAGAI RAJA, ini adalah pandangan yang kedua setelah pertama-tama memandang Yesus sebagai Anak domba Allah yang disembelih (menghapus dunia).

Kalau kita memandang Yesus Kristus sebagai Raja, maka kepada Dialah segala puji-pujian, hormat, kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, tidak ada lagi ada puji-pujian kepada diri sendiri atau kepada yang lain, dan tidak ada keinginan untuk mencuri kemuliaan Allah.

Wahyu 19: 6
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah, seperti deru guruh yang hebat, mereka mengatakan: “Haleluya!”, yang artinya segala puji, hormat, kemuliaan dan kuasa hanya bagi Dia sampai selama-lamanya, karena Yesus telah menjadi Raja.
Himpunan besar ini yang berasal dari empat penjuru bumi, dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa berdiri di hadapan takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Wahyu 19: 7
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kalau kita mempersembahkan segala puji-pujian dan hormat dan kemuliaan kepada Tuhan, saat itu kita akan merasakan sukacita dan sorak-sorai yang hebat, serta memuliakan Dia, inilah yang disebut sukacita mempelai, dan sukacita mempelai itu penuh, tidak semu (sifatnya tidak sementara). Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment