KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, August 4, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 04 AGUSTUS 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 04 AGUSTUS 2013

TEMA:   JEMAAT SMIRNA (dari Wahyu 2: 8-11)
            (Seri 02)

Subtema: TUHAN MEMAKAI MANUSIA EMAS DALAM KEGERAKAN ROH KUDUS HUJAN AKHIR

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Oleh karena kasih-Nya kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Kita telah memuji Tuhan dan menaikkan nyanyian syukur, semua karena kemurahan Tuhan tentunya.

Segala jerih payah kita, persekutuan kita dengan Tuhan tidak sia-sia, tetapi menghadirkan kemuliaan Tuhan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Tuhan akan memperlengkapi kita, baik yang jasmani terlebih yang rohani, asal kita setia dalam segala sesuatunya.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 2: 8-11, mengenai sidang jemaat di Smirna, namun terlebih dahulu kita membaca ayat 8.
Wahyu 2: 8
(2:8) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:

Yesus tampil sebagai firman Allah dari Yang Awal dan Yang akhir, yang telah mati dan hidup kembali, ini merupakan pengulangan dalam penampilan Yesus sebagai firman Allah dari Yang Awal dan Yang akhir, yang telah mati dan hidup kembali, sebab penampilan yang pertama ditujukan kepada Rasul Yohanes di pulau Patmos, dalam Wahyu 1: 17-18.

Kemudian saudaraku, ketika Yesus tampil sebagai firman Allah dari Yang Awal dan Yang akhir, yang telah mati dan hidup kembali untuk memeriksa keadaan sidang jemaat di Smirna ini, sesungguhnya tidak terlihat kesalahan yang fatal dari sidang jemaat di Smirna.

Namun, mari kita baca ayat 9 ...
Wahyu 2: 9
(2:9) Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Di sini kita melihat, Tuhan berkata: “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu
Tuhan tahu kesusahan sidang jemaat di Smirna, Tuhan tahu segala pergumulan-pergumulan hidup saya dan saudara, Tuhan tahu segala persoalan-persoalan yang kita hadapi saat ini, itu artinya Allah peduli, Allah mengerti atas segala persoalan yang kita hadapi, Tuhan juga turut merasakan apa yang kita rasakan.
Dalam segala penderitaan, kesulitan, masalah, beban hidup, pergumulan, apa saja Tuhan tahu, itu artinya Allah mengerti, Allah peduli.

Oleh sebab itu, kita perhatikan ...
Kegunaan ujian.
YANG PERTAMA.
1 Korintus 10: 13
(10:13) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Sesungguhnya, pencobaan-pencobaan yang kita alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, artinya; pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan manusia, siapa pun itu.
Saudaraku, setiap manusia, setiap individu pasti diperhadapkan dengan ujian / cobaan, sehingga dengan cobaan yang terjadi ini, setiap orang pasti mengalami kesusahan, dan menderita oleh karena ujian / cobaan seperti yang dialami oleh sidang jemaat di Smirna, mereka mengalami kesusahan yang besar.
Karena kalau kita baca di ayat berikutnya, mereka sedang diuji oleh iblis setan, bahkan mereka dipenjara.
Jadi oleh karena ujian / cobaan, seseorang mengalami kesusahan / penderitaan.

Setiap yang bernafas pasti menghadapi ujian, pasti menghadapi cobaan, dan oleh karena cobaan itu setiap orang mengalami kesusahan, tetapi kita harus mengetahui; ALLAH ITU SETIA, Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan saya dan saudara, justru Dia memberi jalan keluar atas segala persoalan yang kita alami, sebab setiap ujian, setiap cobaan, pasti ada jalan keluarnya.

Tuhan ijinkan kita menghadapi ujian yang berat, sebab Tuhan mau liat kondisi rohani kita, apakah kita manusia emas atau manusia kayu, apakah kita manusia rohani atau manusia daging, apakah kita maju atau malah mundur saat menghadapi ujian?

1 Korintus 3: 12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Di sini terdapat 2 jenis bangunan;
-      Jenis bangunan yang pertama diwakili oleh EMAS.
-      Jenis bangunan yang kedua diwakili oleh KAYU.

1 Korintus 3: 13
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

Setiap bangunan akan diuji oleh nyala api, sebab Tuhan yang menyatakannya.
Berarti setiap ujian itu datangnya seijin Tuhan, supaya apa? supaya Tuhan melihat, bangunan rohani itu tahan uji atau tidak.

Saudaraku, jenis BANGUNAN YANG DIWAKILI OLEH KAYU, kalau ia diuji oleh nyala api yang datangnya seijin Tuhan, maka kayu akan berubah menjadi abu, inilah manusia daging, inilah manusia lahiriah yang tidak tahan uji.

Oleh sebab itu ...
1 Korintus 3: 15
(3:15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Setiap bangunan yang terbakar (artinya; kehidupan yang tidak tahan terhadap ujian, tidak tahan terhadap cobaan, ia akan berubah dan menjadi abu, inilah sifat kayu, gambaran dari manusia daging / manusia lahiriah), ia cepat sekali berubah, dan kalau ia tidak tahan uji, ia sendiri akan mengalami penderitaan itu, dan yang mengalami kerugian adalah orang yang tidak tahan uji, bukan orang lain.

Perhatikan jenis bangunan yang diwakili oleh kayu, ia berubah; sedikit ujian ia bersungut-sungut, mengomel, menggerutu, mempersalahkan Tuhan dan sesama, itulah manusia kayu, manusia daging yang mudah sekali berubah.
Kalau seseorang berani mempersalahkan Tuhan dan sesama, ia pasti membenarkan dirinya, dengan kata lain menyucikan dirinya dengan perkataannya sendiri, itu sudah pasti.

Berbeda dengan BANGUNAN YANG DIWAKILI OLEH EMAS;
Kalau ia dibakar, diuji oleh nyala api, emas tidak akan pernah berubah, emas tetaplah emas, inilah gambaran manusia rohani.
Manusia emas adalah manusia rohani. Manusia rohani adalah manusia yang tidak akan bisa berubah sekalipun harus menghadapi ujian bagaikan nyala api yang akan membakar setiap bangunan.

Kalau manusia emas diuji oleh nyala api, semakin dibakar, justru manusia emas akan semakin murni, akan semakin teruji di hadapan Tuhan.
Saya kira, sebagai seorang gembala, saya harus menghimbau; JADILAH MANUSIA EMAS, jadilah pribadi yang tahan uji, yang tidak segera mundur sekalipun harus menghadapi ujian.
Saya merindukan supaya kita semua dipakai, digunakan oleh Tuhan menjadi alat kemuliaan, untuk melayani Tuhan.
Siapa yang dipakai oleh Tuhan? Adalah manusia emas, bukan manusia kayu.

Kalau kita lihat dalam pola Tabernakel (dimulai dari ruangan suci sampai ruangan maha suci), kayu penaga yang terdapat dalam ruangan suci dan ruangan maha suci, yaitu meja roti pertunjukan, mezbah dupa sampai kepada peti perjanjian, semuanya telah disalut dengan emas, artinya; manusia kayu dan tabiatnya tidak terlihat lagi, tetapi yang terlihat adalah sifat Ilahi, itulah Allah Roh Kudus.
Kemudian, papan jenang sisi utara dan sisi selatan dan sisi barat, termasuk lima tiang pada pintu kemah, yang semuanya terbuat dari kayu penaga telah disalut dengan emas, artinya; yang dipakai untuk melayani Tuhan adalah manusia emas (manusia rohani) dengan sifat Ilahi dari Allah Roh Kudus, bukan manusia kayu yang mudah sekali berubah.
Emas -> sifat Ilahi dari kesucian Allah Roh Kudus.

Kita kaitkan dengan; KEGERAKAN ROH KUDUS HUJAN AWAL dan KEGERAKAN ROH KUDUS HUJAN AKHIR.
Matius 3 : 11
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Yohanes Pembaptis adalah gambaran dari KEGERAKAN ROH KUDUS HUJAN AWAL, ia membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan.

Keadaan kegerakan Roh Kudus hujan awal.
Matius 11: 2-3
(11:2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,

Di sini kita melihat; Yohanes Pembaptis berada di dalam penjara, berarti ia sedang menghadapi ujian / cobaan.
Penjara itu merupakan ujian / cobaan.

Lalu, APA YANG TERJADI KETIKA YOHANES PEMBAPTIS DIPENJARA?
Matius 11: 3
(11:3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"

Di sini kita melihat, Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?
Saudaraku, bukankah Yohanes Pembaptis yang membaptiskan Yesus di sungai Yordan? Tetapi ketika ia berada di dalam penjara, justru ia mulai ragu, ia bertanya tentang keberadaan Yesus Kristus di tengah-tengah pelayanan-Nya, itu menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis mulai ragu / berubah dalam pendirian, inilah sifat dari kayu.

Akhirnya, Yohanes Pembaptis mati di dalam penjara, dengan kata lain Yohanes Pembaptis tidak melanjutkan pekerjaan selanjutnya dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal, ia hanya membaptis air sebagai tanda pertobatan, ia tidak dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, demikian juga di hari-hari terakhir ini, manusia kayu tidak digunakan / tidak dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

Sekarang kita perhatikan; KEGERAKAN ROH KUDUS HUJAN AKHIR.
Matius 3: 11
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Yesus Kristus adalah gambaran dari kegerakan Roh kudus hujan akhir, dan Ia akan membaptis bukan lagi dengan air, tetapi dengan Roh Kudus dan api.

1 Petrus 4: 12-13
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Baptisan Roh Kudus dan api itu merupakan nyala api siksaan sebagai ujian / cobaan.
Orang yang mengalami baptisan Roh kudus dan nyala api, tidak membesar-besarkan masalah, sekalipun harus menanggung ujian dan penderitaan yang hebat, justru bersukacita karena turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
Tuhan mau pakai manusia emas dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

Kalau ada nyala api siksaan sebagai ujian, jangan dibesar-besarkan, apalagi bersungut-sungut, mengomel, menggerutu, dan akhirnya mempersalahkan Tuhan dan sesama. Orang yang mempersalahkan Tuhan dan sesama pasti membela diri dengan perkataannya.
Kalau seseorang menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian, lalu membesar-besarkannya, bersungut-sungut, seujung kuku pun kita tidak layak, tidak akan bisa dipakai / digunakan oleh Tuhan.

Melayani Tuhan namun kondisi rohani yang digambarkan seperti manusia kayu, ia tidak tahan ujian / cobaan (membesar-besarkan masalah di tengah-tengah ibadah pelayanan), pelayanannya bukan karena Tuhan yang memakai, melainkan keinginan sendiri.
Sebab bagaimana mungkin beribadah dan melayani Tuhan tetapi tidak tahan uji, suka bersungut-sungut, mempersalahkan orang lain, jika orang yang demikian melayani Tuhan, bukan Tuhan yang memakai dia, tetapi itu adalah keinginannya sendiri.

Saudaraku, pemakaian Tuhan tidak hanya sesaat di bumi, tetapi pemakaian Tuhan bagi imamat rajani sampai selama-lamanya, dimulai dari kerajaan 1000 tahun damai sampai akhirnya di dalam kerajaan yang kekal.
Manusia kayu mungkin saja ia melayani sampai hari ini, tetapi ia tidak dipakai untuk melayani Tuhan di kerajaan yang kekal.
Saudaraku, perhatikan sekeliling, ladang sudah menguning, siap untuk dituai, tetapi pekerja-pekerja masih sedikit, kalau bukan diri kita, siapa lagi orang yang menolong mereka (di luar sana) yang belum mengenal pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel?
Berikan diri dipakai / digunakan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, jangan hanya memikirkan diri sendiri!
Milikilah sifat emas, yang tahan uji, tidak perlu membesar-besarkan masalah, seolah-olah saudara menghadapi pergumulan yang besar.

1 Petrus 4 : 15-16
(4:15) Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
(4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Kalau memang harus menderita, jangan malu, tetapi biarlah tetap bersukacita dan setia melayani Tuhan, memuliakan Tuhan, supaya nama Tuhan dipermuliakan.
Biarlah kita semua dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, oleh sebab itu, jadilah manusia emas = manusia rohani yang tahan terhadap ujian dan cobaan, dengan kata lain tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak mempersalahkan Tuhan dan sesama ketika menderita.

Matius 27 : 12
(27:12) Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apa pun.

Ketika imam-imam kepala dan tua-tua memberi tuduhan palsu, namun Yesus tetap berdiam saja, dengan kata lain, Ia rela menanggung penderitaan tanpa persungutan.

Dampak positif bila menjadi manusia emas.
1 Petrus 4: 14
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Kalau menderita / dinista karena nama Kristus, tidak perlu malu, karena Roh Allah, Roh kemuliaan itu tinggal dalam kehidupan kita semua.

1 Petrus 4: 18-19
(4:18) Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?
(4:19) Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Kalau memang kita harus menderita karena Kristus, biarlah kita tetap menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dengan jalan tetap setia beribadah melayani kepada Tuhan.

Sekarang kita perhatikan ...
2 Korintus 4: 7
(4:7) Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

Kalau kita membawa kematian Yesus Kristus, kita akan memiliki kekuatan seperti bejana tanah liat, sekalipun ia mudah rapuh dan hancur, tetapi ia memiliki kekuatan yang luar biasa.

Yesus Kristus gambaran dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir, Ia membaptis dengan Roh Kudus dan api.
Ketika imam-imam kepala, tua-tua dan ahli-ahli Taurat menyerahkan Yesus untuk disalibkan, Yesus tidak bersungut-sungut, inilah manusia emas. Akhirnya, Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya selama 3,5 tahun di bumi, Ia taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2: 8).

Biarlah kita semua dipakai, digunakan oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir karena kita semua tahan uji terhadap nyala api sebagai ujian, bahkan kita mampu menghadapi 3 oknum;
-      Imam-imam kepala, itulah gambaran dari NABI-NABI PALSU.
-      Raja Herodes, itulah gambaran dari IBLIS SETAN.
-      Tua-tua, itulah gambaran dari ANTIKRIS.

Karena kita semua adalah manusia emas, masuk dalam baptisan Roh dan api, berarti tahan ujian, tidak bersungut-sungut, tidak menggerutu, tidak ngomel, tidak membesarkan masalah, maka TUHAN AKAN PAKAI KITA, sampai kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, asal saja kita taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, setia, tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.

Sesungguhnya, manusia itu rapuh, mudah hancur seperti bejana tanah liat, tetapi kalau kita memiliki kekuatan yang melimpah-limpah, seperti harta di dalam bejana tanah liat (yaitu membawa kematian Yesus Kristus), kita memiliki kekuatan yang luar biasa.
Ingat; MANUSIA EMAS DIGUNAKAN / DIPAKAI OLEH TUHAN, TETAPI MANUSIA KAYU TIDAK DIPAKAI OLEH TUHAN, KALAU PUN IA MELAYANI, ITU KARENA KEINGINANNYA SENDIRI.

Kegunaan ujian.
YANG KEDUA.
Ibrani 12: 4
(12:4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Kegunaan ujian, nyala api siksaan / cobaan; supaya kita mampu mengalahkan dosa.
Oleh sebab itu, kalau pun ada ujian itu semua atas seijin Tuhan, sehingga dengan demikian kita tahan uji dan dengan tahan uji, kita mampu mengalahkan dosa apa pun yang coba-coba mengintip di depan pintu, ia tidak akan masuk dan tidak mengambil bagian di dalam hati kita.
Panca indra adalah pintu untuk masuknya dosa ke dalam hati, tetapi kalau kita tetap bertekun di dalam Tuhan, tetap setia sekalipun ada ujian, kita mampu menghadapi dosa, kita mampu melawan dosa, seberat apapun pergumulan kita.

Ibrani 12: 5
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

Ujian / cobaan itu merupakan didikan dari Tuhan.
Oleh sebab itu, jangan anggap enteng terhadap didikan Tuhan, dan jangan putus asa menghadapi ujian.

Ibrani 12: 6-7
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

Kalau pun kita harus menghadapi ujian itu menunjukkan bahwa kita semua adalah anak-anak Allah, tidak ada anak yang tidak dihajar ayahnya.
Kalau ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya itu adalah anak gampangan, anak yang lahir di luar nikah.
Bersyukurlah, karena kita semua adalah anak-anak Allah dan bersukacita karena kita telah mengambil bagian di dalam penderitaan Kristus.

Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini, Tuhan mau pakai manusia emas, bukan manusia kayu, oleh sebab itu biarlah kita sungguh-sungguh, setia beribadah melayani Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment