KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, August 28, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 AGUSTUS 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 AGUSTUS 2013

Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
          (Seri 55)

Subtema: ORANG YANG TENANG MENERIMA KEMURAHAN HATI TUHAN DAN BELAS KASIH TUHAN

Shalom!
Selamat malam, selamat beribadah dan selamat menikmati sabda Tuhan yang sebentar membawa kita rendah di bawah kaki Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, dan kita masih memperhatikan ayat 13.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Bagian dari ayat 13 bunyinya: “ENGKAULAH YANG EMPUNYA ... KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA”, dan untuk itu kita berkata: “Amin
Amin itu; sungguh, benar, pasti terjadi.

1 Petrus 4: 7-11
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(4:10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Yesus Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu kita mengatakan: “Amin

SUPAYA YESUS DIMULIAKAN, ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG PERTAMA.
1 Petrus 4: 7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Yang pertama adalah JADILAH TENANG.
Untuk menjadi pribadi yang tenang, terlebih dahulu MENGUASAI DIRI / ada penguasaan diri.

Sebagai contoh; YAKUB.
Kejadian 25: 25
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Jadi orang yang tenang itu SUKA TINGGAL DI KEMAH.
Tinggal di kemah menunjukkan bahwa ada penguasaan terhadap diri sendiri, berbanding terbalik dengan Esau; tidak ada penguasaan diri.

Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan pribadi Esau;
-      ESAU ADALAH SEORANG YANG PANDAI BERBURU DAGING
Artinya; hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging = tidak hidup oleh Roh dan tidak memberi diri dipimpin oleh Roh.

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging.
Pendeknya; orang yang hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, tidak memikirkan hal-hal yang dari atas / dari sorga, yaitu segala yang berkaitan dengan ibadah pelayanan, melainkan hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan daging, itulah Esau.

-      ESAU ADALAH SEORANG SUKA TINGGAL DI PADANG.
Padang adalah gambaran dari dunia.

1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Jikalau seseorang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Berarti, Esau tidak tinggal di dalam kasih (tidak memiliki kasih Allah), sudah pasti ia tidak bisa mengasihi Tuhan dan tidak mempedulikan kasih Tuhan.

Sementara kalau kita perhatikan ayat 16 & 17 ...
1 Yohanes 2: 16-17
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Segala yang ada di dalam dunia ini, yaitu keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup, itu semua bukan berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Itu sebabnya jika seseorang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada dalam orang itu.

Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan orang luaran (orang dunia), mereka hanya mencari keinginan daging, mereka hanya mencari keinginan mata, dan orang-orang yang demikian adalah orang-orang yang angkuh, dan itu mencerminkan bahwa mereka tidak tinggal dalam kasih Allah Bapa.

-      Kejadian 25: 30-34
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub karena ia MEMANDANG RINGAN HAK KESULUNGAN itu.
Hak kesulungan yang Tuhan percayakan adalah ibadah pelayanan.

Sebagai bukti;
Keluaran 12: 6, 27
(12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
(12:27) maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.

Kalau bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, itu oleh karena darah Anak Domba Paskah yang disembelih pada waktu senja, sehingga dengan demikian bangsa Israel terbebas dari Mesir, terbebas dari perbudakan, yaitu kerja paksa, sehingga bangsa Israel dapat bebas beribadah melayani Tuhan.

Lebih jauh kita lihat ...
Keluaran 3: 8, 12
(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
(3:12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

Kalau bangsa Israel keluar dari Mesir, tujuannya hanya untuk beribadah kepada Tuhan, sesuai dengan pola Tabernakel / pola Kerajaan Sorga, sesuai dengan petunjuk yang Tuhan berikan kepada Musa untuk mendirikan Tabernakel.

Jadi, kesimpulannya; ibadah pelayanan yang sesuai dengan pola Tabernakel = KEBENARAN YANG BERASAL DARI FIRMAN TUHAN.
Kebenaran yang berasal dari firman Tuhan adalah kebenaran yang sejati, dan kebenaran yang sejati bersumber dari darah salib Kristus, sebab Yesus adalah Anak Domba Paskah.

Berarti, kita dapat menyimpulkan, bahwa Esau adalah;
-      MANUSIA DAGING = tidak hidup oleh ROH KUDUS, tidak memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
-      Ia SUKA TINGGAL DI PADANG, berarti tidak tinggal dalam KASIH ALLAH.
-    MENJUAL HAK KESULUNGAN, itulah ibadah pelayanan = tidak memiliki kebenaran yang berasal dari FIRMAN TUHAN.

Kalau tidak hidup oleh Roh, tidak tinggal dalam kasih Allah, dan tidak memiliki kebenaran, orang yang semacam ini adalah orang yang tidak mampu mengatasi setiap persoalan, tidak mampu mengatasi masalah. Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan Kejadian 25: 30, di mana Esau berkata: “... karena aku lelah ...
Lelah, berarti tidak sanggup mengatasi beban masalah yang dihadapi, itulah manusia duniawi.

Kita kembali lagi memperhatikan YAKUB.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

-      YAKUB ADALAH SEORANG YANG TENANG.
Menggambarkan bahwa Yakub hidup oleh Roh dan memberi diri dipimpin oleh Roh.
Kalau seseorang tenang, itu menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, sebab Roh Kudus itu membuat kita tenang, membuat kita percaya diri, membuat kita yakin, tidak kuatir, tidak gelisah, tidak bingung, dan sebagainya.

-      YAKUB SUKA TINGGAL DI KEMAH.
Suka tinggal di kemah = tinggal di dalam rumah Tuhan = menjadi rumah doa = tinggal di dalam kasih Allah.

-      Kejadian 25: 31
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Yakub membeli hak kesulungan itu dari Esau, dengan sepotong roti dan sepiring kacang merah.
Memiliki hak kesulungan, berarti; menerima kebenaran yang berasal dari firman Tuhan, sebab hak kesulungan itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan. sedangkan ibadah itu seharga dengan darah Yesus Kristus, sebab bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, tanah perbudakan, oleh karena darah anak domba paskah yang disembelih pada waktu senja, supaya mereka dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Berada di dalam rumah Tuhan, berarti beribadah kepada Tuhan dan melayani Tuhan, ini adalah kebenaran, dan kebenaran ini (beribadah dan melayani Tuhan) sudah seharusnya menjadi makanan kita.
Jadi jangan heran kalau kita tetap beribadah melayani Tuhan, tetapi bagi orang dunia, ibadah dan pelayanan di dalam rumah Tuhan adalah asing dan aneh buat mereka, itu sebabnya bagi orang-orang dunia, kesibukan di tengah-tengah ibadah pelayanan adalah kebodohan bagi mereka.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Saya seringkali mendengarkan perkataan dari orang-orang Kristen yang tidak mengerti / tidak memahami tentang ibadah pelayanan, sehingga ketika melihat anak-anak Tuhan yang setia mengabdikan diri kepada Tuhan, mereka katakan itu adalah kebodohan, selanjutnya mereka berkata: “Di mana saja, kita dapat berdoa, tidak hanya di gereja
Sesungguhnya, berdoa dan ibadah itu berbeda. Berdoa di mana saja bisa, karena itu merupakan permohonan secara pribadi kepada Tuhan, tetapi untuk melayani Tuhan, harus lewat ibadah yang Tuhan percayakan di dalam rumah Tuhan / Bait Allah / Tabernakel.

Sesungguhnya ibadah dan pelayanan merupakan makanan sehari-hari bagi kita. Jadi, jangan bosan, jangan jenuh beribadah dan melayani kepada Tuhan.

Yohanes 4: 33-34
(4:33) Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan Yesus ialah MELAKUKAN KEHENDAK DIA dan MENYELESAIKAN PEKERJAAN-NYA, itu juga merupakan makanan kita sehari-hari.
·        Melakukan kehendak Dia = melakukan firman Tuhan.
·        Menyelesaikan pekerjaan-Nya = melayani Tuhan.
Kembali saya katakan; ibadah dan pelayanan adalah makanan kita sehari-hari, firman Tuhan adalah makanan rohani kita. Jadi, beribadah melayani = kebenaran yang berasal dari firman Tuhan.

Jangan jenuh beribadah melayani kepada Tuhan di dalam rumah Tuhan, sebab itu adalah kebenaran, dan kebenaran harus menjadi makanan kita sehari-hari.
Kalau ada seseorang yang bosan terhadap makanan, berarti ia bosan untuk hidup. Kalau seseorang bosan hidup, jenuh dalam hidup, ia adalah orang yang tidak mau tinggal di dalam rumah Tuhan, tidak mau beribadah melayani kepada Tuhan.

Kesimpulannya; Yakub adalah seorang yang hidup oleh ROH ALLAH, tinggal dalam KASIH ALLAH, dan sekaligus menerima kebenaran yang berasal dari FIRMAN ALLAH.

Oleh sebab itu ...
Kejadian 25: 28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

ISHAK SAYANG KEPADA ESAU, sebab ia suka makan daging buruan, artinya; kalau hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, hubungannya hanya sebatas sayang, seperti Ishak sayang kepada Esau.

Sedangkan RIBKA KASIH KEPADA YAKUB.
Kita lihat nubuatan ini ditulis kembali oleh Rasul Paulus.
Roma 9: 12-13
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Tuhan mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau, dan akhirnya Esau menjadi hamba bagi Yakub.
Saudaraku, seorang hamba tidak tahu apa yang dia perbuat, tidak tahu apa yang diinginkan oleh tuannya.
Demikian halnya seorang hamba dosa tidak tahu apa yang harus dia perbuat, berarti tidak dapat menyenangkan hati Tuhan.

Roma 9: 14-15
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Tuhan mengasihi Yakub, berarti Tuhan bermurah hati kepada Yakub, dan Tuhan menaruh belas kasih kepada Yakub.
Saudaraku, kalau kita dapat beribadah melayani malam hari ini, lewat ibadah Doa Penyembahan, semua karena kemurahan hati Tuhan, belas kasih Tuhan kepada kita, sebagaimana Yakub telah menerima belas kasih dan kemurahan hati Tuhan.
Dan ibadah ini bukan suatu kebetulan, bukan suatu rutinitas yang kita jalankan, tetapi merupakan kemurahan hati Tuhan saja, sekaligus kalau kita dapat menyembah Tuhan, itu menunjukkan bahwa kita berarti di hadapan Tuhan.
Jadilah manusia yang berarti bagi Tuhan dan selanjutnya kita akan berarti bagi sesama, terlebih untuk ibadah pelayanan kepada Tuhan.

Kasih Allah kepada Yakub telah dibuktikan di dalam ...
Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kasih Allah itu adalah; bahwa Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal.
Dikaruniakan = salib Kristus, berarti salib adalah kasih.

Oleh karena kasih Allah, kita dapat merasakan tiga hal;
-      YANG PERTAMA: YESUS BERDOA UNTUK MANUSIA BERDOSA
“... Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” (Ibrani 5: 7)

Lukas 22: 32
(22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Yesus berdoa supaya iman jangan gugur, seperti Simon Petrus telah menerima doa dari pada Imam Besar, supaya iman dari Simon Petrus tidak gugur.
Kita telah berjuang untuk diri kita masing-masing supaya kita memperoleh keselamatan, berarti kita telah berjuang di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, dengan bukti kita telah mengorbankan banyak hal, mulai dari; waktu, tenaga, pikiran, keuangan, perasaan dan lain sebagainya, tetapi kalau seandainya iman kita gugur, maka sia-sialah segala pengorbanan-pengorbanan kita.
Oleh sebab itu, kita patut bersyukur, karena kita memiliki Imam Besar yang senantiasa berdoa untuk kita dengan ratap tangis dan keluhan yang luar biasa, dan oleh karena kesalehan-Nya, doa-Nya didengar oleh Allah Bapa, dengan demikian, iman kita tidak gugur, sekaligus dengan doa Imam Besar ini menginsafkan kita, sehingga kita tidak terlanjur-lanjur dalam melakukan kesalahan-kesalahan, tidak terlanjur-lanjur berbuat dosa, dan ketika kita insaf, kita dapat menguatkan orang lain = menjadi kesaksian.

-   YANG KEDUA: SEBAGAI IMAM BESAR, IA TELAH MEMPERDAMAIKAN DOSA KITA KEPADA ALLAH BAPA.
Sebaiknya, sebagai imam-imam, sebagai pelayan-pelayan Tuhan, jadilah pendamaian, memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, menjadi kesaksian, membawa jiwa-jiwa kepada Allah untuk selanjutnya digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Yohanes 19: 30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai
Sudah selesai, artinya; Yesus telah memperdamaikan dosa manusia kepada Allah Bapa.
Meminum anggur asam, artinya; Yesus telah menanggung segala kelemahan, kekurangan, dosa manusia di atas kayu salib.
Oleh sebab itu, karena Yesus telah menanggung dosa kita di atas kayu salib, maka kiranya dosa itu jangan diulang lagi dan dosa orang lain juga jangan diungkit-ungkit.

-      YANG KETIGA:
Matius 27: 51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

PADA SAAT YESUS MENYERAHKAN NYAWA-NYA, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, artinya; TERJADI PEROBEKAN DAGING.

Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Lewat perobekan tubuh / daging Yesus, jalan yang baru terbuka lebar bagi kita, sehingga dengan demikian kita memperoleh keberanian untuk memasuki tempat kudus, untuk masuk ke dalam Yerusalem yang baru, Kerajaan Sorga.
Tempat kudus itu dapat kita aplikasikan saat ini, ketika kita beribadah kepada Tuhan.

Biarlah kiranya terjadi perobekan daging, sebagaimana Yesus telah melintasi kemah yang lebih besar, yang bukan buatan tangan manusia, melainkan Ia telah menyerahkan tubuh-Nya sendiri di atas kayu salib.
Tanpa perobekan daging, jalan itu tidak terbuka untuk masuk ke dalam tempat kudus.
Oleh sebab itu, kalau seandainya harga diri yang melekat pada daging ini dirobek, saya kira itu adalah kemurahan Tuhan, supaya kita memiliki keberanian untuk masuk ke tempat kudus, dan jangan coba-coba jual mahal di tengah-tengah ibadah pelayanan, jangan merasa dibutuhkan di tengah-tengah ibadah pelayanan, justru kita bersyukur ketika kita berada di tempat kudus.
Kalau kita merasa dibutuhkan, berarti jalan yang baru belum terbuka untuk masuk ke tempat kudus.
Bagaimana dengan kita malam hari ini, apakah kita mau mengalami perobekan daging, atau selamanya kita mempertahankan harga diri melekat pada daging?

Itulah kasih Allah, yang telah dibuktikan / dinyatakan bagi kita semua.
Berbahagialah Yakub, berbahagialah Israel, berbahagialah Israel rohani, berbahagialah saya dan saudara, karena kasih Allah dinyatakan bagi kita semua.
Jadilah tenang, terlebih dahulu menguasai diri. berada di dalam rumah Tuhan, cukup membuktikan bahwa kita dapat menguasai diri.

Dampak positif kalau kita tenang.
-      YANG PERTAMA.
Yesaya 30: 15
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Dengan tinggal tenang dan percaya; TERLETAK KEKUATAN.
Jadi kekuatan saya dan saudara, letaknya kalau kita tinggal / diam tenang dan percaya.

Jadi, jangan terlalu panjang untuk berpikir bagaimana hari ini, bagaimana hari esok, bagaimana ini dan itu, tetapi tenang, percaya, maka kita akan kuat, tidak perlu gusar.
Kalau saya tidak tinggal tenang, maka saya akan gusar, terlebih di awal pelayanan; saya belum melihat bangunan gereja secara fisik dan gereja secara rohani (jiwa-jiwa), tetapi saya berusaha untuk tinggal tenang dan menaruh percaya sepenuhnya kepada Tuhan, maka dengan demikian kita akan kuat, tidak digoyahkan oleh apapun, tidak digoyahkan oleh segala perkara yang ada di dunia ini, termasuk dengan cara-cara ajaran-ajaran yang menggunakan pemanis untuk mendatangkan sebanyak-banyaknya jiwa.

Dengan tinggal (diam) tenang, kita bisa mendengar suara Tuhan. Tetapi kalau kita kuatir, takut, cemas, maka kita tidak akan dapat mendengar suara Tuhan dengan baik, sebab kalau kita mengabdikan diri untuk Tuhan, segala masalah akan selesai.

-      YANG KEDUA.
1 Petrus 4: 7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Dengan menguasai diri dan jadilah tenang; KITA DAPAT BERDOA KEPADA TUHAN, mulai dari doa permohonan, kita dapat menaikkan doa syukur, doa syafaat, puncaknya kita dapat berdoa lewat doa penyembahan kepada Tuhan.
Hal ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Biarlah kita tenang karena kesudahan segala sesuatu sudah dekat, kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, dan tanda-tandanya sudah terlihat, apalagi yang harus kita lakukan selain berdoa, menaikkan doa permohonan, syafaat, syukur dan doa penyembahan.
Jangan bingung soal makan, minum dan pakaian. Kalau disertai dengan ucapan syukur dan rasa cukup, ibadah itu akan mendatangkan keuntungan yang besar, percayalah.

Kiranya pelayanan Imam Besar ini berarti bagi kita malam hari ini, dan dua tangan Tuhan telah diulurkan sebagai tanda kemurahan hati Tuhan, sebagai tanda belas kasihan Tuhan bagi kita.
Nubuatan Rasul Paulus tentang kasih kepada Yakub, biarlah kita alami, berarti memiliki pandangan nubuatan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment