KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 16, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 AGUSTUS 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 AGUSTUS 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: MENERIMA SUAP BERARTI MEMANDANG BULU DI TENGAH-TENGAH PELAYANAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi, dan kita kembali memperhatikan Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 8-9
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
(2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Imam-imam yang melayani di Tabernakel MEMANDANG BULU DALAM PENGAJARAN, dan itu merupakan penyimpangan dari jalan Tuhan yang dilakukan oleh imam-imam yang melayani di Tabernakel.
Memandang bulu, berarti; melihat muka, dengan kata lain membeda-bedakan satu dengan yang lain.

Ulangan 16: 19
(16:19) Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.

Memandang bulu di tengah-tengah pelayanan = DOSA MENERIMA SUAP, sebab oleh karena menerima suap, maka yang terjadi adalah;
YANG PERTAMA: MEMBUAT BUTA MATA ORANG BIJAKSANA
Matius 6: 22-23
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
(6:23) jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Kalau mata gelap / buta, maka gelaplah seluruh anggota tubuh, dengan kata lain seluruh anggota tubuh dikuasai oleh kegelapan = seluruh anggota tubuh berlaku jahat, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya berbuat jahat, tidak ada satu anggota tubuhpun yang berlaku benar.

Tanda-tanda jika seseorang berada di dalam kegelapan;
Yohanes 3: 19-20
(3:19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
(3:20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;

Tandanya; MEMBENCI TERANG dan TIDAK DATANG KEPADA TERANG itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat dari seluruh anggota tubuh tidak nampak. Demikian halnya bila seseorang menyukai dosa, bahkan menikmati dosa itu, ia tidak mau datang kepada terang dan tidak mau mengakui dosanya.
Memang, kegelapan itu efektif sekali untuk menyembunyikan dosa.

Lukas 22: 52-53
(22:52) Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?
(22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."

Saat Yesus ditangkap oleh imam-imam kepala, tua-tua, juga para kepala pengawal-pengawal Bait Allah, untuk selanjutnya disalibkan, itu menunjukkan bahwa KUASA KEGELAPAN ITU BERKUASA / BERLANGSUNG.
Sebab dalam injil Yohanes 3 dikatakan bahwa Yesus adalah terang dunia, tetapi mereka yang hidup dalam kegelapan membenci terang itu, tidak datang kepada terang itu, sebab segala perbuatan mereka jahat.

Kita akan melihat orang-orang yang berada di dalam kegelapan, dan kegelapan itu menguasai mereka, dimulai dari YUDAS ISKARIAOT.
Lukas 22: 47-48
(22:47) Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
(22:48) Maka kata Yesus kepadanya: "Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?"

Yudas menyerahkan Yesus dengan ciuman, berarti ciuman Yudas adalah palsu.
Bukankah Yudas adalah satu dari 12 murid Yesus? Tetapi ia justru menyerahkan Yesus dengan ciuman palsu. Ciuman palsu hanya datang dan berasal dari orang-orang palsu. Jadi sekalipun dia adalah murid, tetapi dia palsu.
Ciuman itu merupakan salam. Kalau kita memberikan salam / ciuman dengan kepura-puraan, itu adalah salam yang palsu. Kalau di depan baik, tetapi membicarakan di belakang, itu juga merupakan ciuman palsu.

Di sini kita akan melihat KEPALSUAN DARI YUDAS ISKARIOT sebagai seorang murid.
Lukas 22: 3-5
(22:3) Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu.
(22:4) Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka.
(22:5) Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya.

Yudas menyerahkan Yesus untuk disalibkan, hanya karena UANG = Yudas MENERIMA SUAP, sebab sekalipun ia adalah seorang dari 12 murid Yesus tetapi HATINYA TELAH DIKUASAI OLEH IBLIS.
Jadi, benar sekali bahwa suap membuat mata orang bijaksana menjadi buta.

1 Timotius 6: 10
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Cinta uang adalah AKAR DARI SEGALA KEJAHATAN, seperti Yudas menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
Kemudian, cinta uang berarti LEBIH MENCINTAI UANG dari pada mencintai Tuhan, sehingga oleh karena memburu uang;
-      beberapa orang telah menyimpang dari iman,
-      dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka, dengan bukti;
·        meninggalkan ibadah karena pekerjaan / jual-beli,
·        mencuri sepersepuluh, sebagai milik-Nya Tuhan,
·        kikir / tidak suka memberi.
Pendeknya; bila tidak mengasihi Tuhan dan sesama, menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka.

1 Yohanes 1: 5-6
(1:5) Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
(1:6) Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

Jika kita berkata bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia (tinggal di dalam Dia) namun hidup di dalam kegelapan, maka kita adalah;
-      orang yang berdusta,
-      orang yang tidak melakukan kebenaran, persis seperti Yudas Iskariot; salah seorang dari 12 murid, tetapi menyerahkan Yesus dengan ciuman palsu.

Tadi kita sudah melihat di mana kegelapan itu menguasai Yudas Iskariot, sekarang kita melihat kegelapan itu menguasai IMAM-IMAM KEPALA, TUA-TUA serta PENGAWAL-PENGAWAL BAIT ALLAH.
Lukas 22: 52-53
(22:52) Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?
(22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."

Imam-imam kepala dan tua-tua, serta pengawal-pengawal Bait Allah membawa pedang dan pentung, ini menunjukkan bahwa Yesus adalah seorang penjahat, itu sebabnya Yesus berkata: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?

Sikap dari imam-imam kepala, tua-tua, serta pengawal-pengawal Bait Allah, kita lihat PERSAMAANNYA dalam ...
1 Yohanes 1: 8-10
(1:8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
(1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
(1:10) Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Sikap dari imam-imam kepala dan tua-tua serta para pengawal Bait Allah menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang benar, orang yang tidak berdosa.
Kalau merasa diri benar dan tidak mengaku sebagai orang yang berdosa, berarti menjadikan Yesus pendusta, menjadikan Yesus adalah seorang yang berdosa.
Orang yang merasa diri benar, tidak berbuat dosa = MENIPU DIRI SENDIRI dan KEBENARAN TIDAK ADA DI DALAM KITA. Demikian halnya juga, kalau kita tidak mau mengakui dosa, maka kita menjadikan orang lain berdosa; suka menuduh dan mempersalahkan orang lain.

Inilah yang terjadi ketika kegelapan itu menguasai Yudas Iskariot, imam-imam kepala, tua-tua, serta pengawal-pengawal Bait Allah, sangat berbahaya sekali tentunya.

Keluaran 10: 22-23
(10:22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
(10:23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

Ketika seluruh tanah Mesir gelap gulita selama tiga hari, yang terjadi adalah;
-      tidak ada orang yang dapat melihat temannya
artinya; tidak dapat mengasihi sesama.
-      tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya
artinya; tidak ada pelayanan di hadapan Tuhan, sebagai aktivitas rohani.
Pendeknya; kalau berada dalam kuasa kegelapan, tidak dapat mengasihi sesama dan tidak dapat mengasihi Tuhan, lewat ibadah pelayanan.

Berbanding terbalik dengan bangsa Israel di Gosyen; pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.
Yesus adalah terang dunia, yang menerangi seluruh Gosyen, kediaman orang Israel, injil Yohanes 3: 21 bunyinya: “tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.

Memandang bulu di tengah-tengah pelayanan = DOSA MENERIMA SUAP, sebab oleh karena menerima suap, maka yang terjadi adalah;
YANG KEDUA: MEMUTARBALIK PERKATAAN ORANG-ORANG YANG BENAR.
Kalau perkataan benar diputarbalik, berarti; MENJADI SAKSI DUSTA.

Ulangan 16: 18
(16:18) "Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil.

Sesungguhnya, seorang hakim harus mengadili bangsanya / umatnya dengan adil, teristimewa kepada orang yang lemah, supaya yang lemah menjadi kuat, dan juga memberi keputusan yang benar kepada yang tertindas, supaya yang tertindas tidak semakin tertindas.

Imam-imam yang melayani di Tabernakel = imamat yang rajani, juga sekaligus menjadi kesaksian, menjadi hakim di manapun ia berada, supaya memberi peradilan yang benar.
Tetapi kalau memandang bulu di tengah-tengah pelayanan, maka otomatis ia akan memutarbalik perkataan-perkataan orang yang benar, dengan kata lain menjadi saksi palsu / saksi dusta.

Matius 26: 57, 59-62
(26:57) Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
(26:59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
(26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,

Ahli-ahli Taurat, tua-tua dan imam-imam kepala, serta pengawal-pengawal dan imam besar yang ada di Mahkamah Agama MENCARI KESAKSIAN PALSU terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati.
-     Imam-imam kepala mencari kesaksian palsu, artinya; melayani disertai dengan kepalsuan (pelayan palsu).
-      Ahli-ahli Taurat mencari kesaksian palsu, artinya; mengerti firman Tuhan tetapi kebenaran itu dipalsukan / diputarbalikkan.
-      Tua-tua mencari kesaksian palsu, artinya; memberi contoh yang tidak baik / memberi contoh yang palsu = menjadi saksi palsu.

Kita semua adalah imam-imam yang dipercaya pelayanan dalam kandang penggembalaan, kemudian kita juga mengerti firman Tuhan tetapi biarlah kita menyatakan kebenaran dengan baik.

Oleh karena menjadi saksi palsu, maka tidak mengakui dua hal, yaitu;
YANG PERTAMA:
Matius 26: 60-61
(26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
(26:61) yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."

TIDAK MENGAKUI KUASA KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS KRISTUS.
Kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah kuasa pembaharuan; segala sesuatu yang lama telah dibaharui.
Sehingga kalau kita perhatikan sebagian orang Yahudi, secara khusus penganut-penganut Yahudi ortodoks, sampai hari ini belum mengakui kedatangan Yesus yang pertama kali, sampai hari ini mereka masih menanti-nantikan Mesias, sehingga dampaknya KUASA KEMATIAN dan KEBANGKITAN (KUASA PEMBAHARUAN) itu tidak dialami mereka, buktinya apa? sampai hari ini mereka masih hidup di bawah hukum taurat (kejahatan dibalas dengan kejahatan), mereka masih berperang dengan negara-negara yang ada di sekitar mereka.
Percayalah; kalau menjadi saksi palsu, maka tidak akan mengalami kuasa pembaharuan, sebab pembaharuan itu terjadi ketika Yesus mati dan bangkit pada hari ketiga.

Yohanes 2: 18-19
(2:18) Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
(2:19) Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Yesus menyucikan Bait Allah, tandanya adalah MEROMBAK BAIT ALLAH dalam tiga hari.
Angka 3 -> kuasa kematian dan kebangkitan Yesus. Jadi kematian dan kebangkitan Yesus itu merupakan pembaharuan; merombak yang lama dan menjadi bangunan yang baru.

Yohanes 2: 20-22
(2:20) Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
(2:21) Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
(2:22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Kuasa kematian dan kuasa kebangkitan Yesus Kristus merombak yang lama, yaitu hukum Taurat.
46 tahun -> hukum Taurat.
Saudaraku, 10 hukum Taurat dituliskan dalam 2 loh batu;
-      4 hukum ditulis dalam loh batu yang pertama.
-      6 hukum ditulis dalam loh batu yang kedua.
Kalau disatukan = 46 tahun, berarti 46 tahun -> hukum Taurat.

Ciri-ciri berada di bawah hukum Taurat; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan, berarti orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.
Berarti, kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah KASIH KARUNIA bagi mereka yang percaya atas kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Namun karena mereka semua adalah saksi-saksi dusta, mereka tidak percaya terhadap kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, yang berkuasa untuk merombak / mendirikan bangunan yang baru.

Oleh karena menjadi saksi palsu, maka tidak mengakui dua hal, yaitu;
YANG KEDUA:
Matius 26: 60, 63-64, 66
(26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
(26:63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
(26:64) Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
(26:66) Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"

TIDAK MENGAKUI BAHWA YESUS ADALAH MESIAS, ANAK ALLAH.
Saudaraku, ada yang unik di sini, sesungguhnya Yesus tidak pernah menyatakan secara langsung kepada imam besar, juga kepada imam-imam kepala, tua-tua dan ahli-ahli Taurat, bahwa Dia adalah Mesias, tetapi dengan pertanyaan dari imam besar ini kepada Yesus, menunjukkan bahwa mereka mengetahui yang sesungguhnya, bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah.
Tetapi di sini kita melihat, mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah = menolak hati nurani yang murni, karena mereka semua adalah saksi-saksi palsu.
Kebenaran yang sejati terletak pada hati nurani yang murni, sedangkan hati nurani yang murni adalah alarm yang terakhir. Kalau seseorang menolak hati nurani yang murni, maka selamanya seseorang tidak akan pernah mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Mesias adalah Kristus, artinya; Yang Diurapi.

Lukas 2: 25-26
(2:25) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
(2:26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Simeon tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Yang Diurapi Roh Kudus.
Mesias adalah Anak Allah, merupakan penghiburan bagi Israel, sebab Dialah Raja yang memberi damai sejahtera, Raja yang menyelamatkan bangsa Israel.
Berarti kalau imam besar Kayafas, tua-tua dan ahli-ahli Taurat tidak mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah; mereka tidak mendapatkan penghiburan, tidak mendapatkan keselamatan dari Tuhan.
Keselamatan yang Tuhan berikan lewat pribadi Yesus Kristus, Anak Allah, yang disebut Mesias, itu merupakan penghiburan, teristimewa bagi orang kafir / saya dan saudara.

Mesias = Yang Diurapi Tuhan, berarti tidak mengakui Yesus adalah Mesias = tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, berarti tubuh berjalan tanpa kepala, artinya; berjalan dengan mengambil jalannya masing-masing, dengan kata lain menuruti kata hati masing-masing = hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

Akibatnya.
Matius 26: 66-68
(26:66) Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
(26:67) Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
(26:68) dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"

Akibatnya;
1.    Meludahi muka Yesus
2.    meninju Yesus.
3.    Memukul Yesus
Mereka melakukan tiga perkara itu, hanya untuk mencobai Yesus Kristus.

Yakobus 1: 13
(1:13) Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
(1:14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
(1:15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Ketika seseorang menghadapi ujian / cobaan itu datangnya dari iblis setan, sebab Allah tidak pernah mencobai manusia, dan Ia sendiri tahan terhadap cobaan.
Berarti orang-orang yang meludahi, meninju dan memukul Yesus, itu adalah orang-orang yang berasal dari iblis setan, yang disebut juga si pencoba.

Jadi kesimpulannya; menyalibkan Mesias, Anak Allah adalah
1.    Antikris (Matius 26: 66 -> 666, cap meterai dari antikris).
2.    asalnya dari iblis setan yang selalu mencobai.

Inilah cara imam-imam yang melayani di Tabernakel; mereka melayani dengan memandang bulu = dosa menerima suap.
Saudaraku, biarlah kita tetap melayani Tuhan dengan baik, tidak menerima suap, tetap menyatakan fakta, supaya nama Tuhan tetap dipermuliakan selama-lamanya.

Amsal 14: 5
(14:5) Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.
Amsal 6: 19
(6:19) seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
Amsal 12: 17
(12:17) Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.

Siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah saksi dusta yang menyatakan tipu daya dan yang menimbulkan pertengkaran saudaranya.

Amsal 19: 5, 9
(19:5) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar.
(19:9) Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa.

Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman yang menuju kepada kebinasaan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment