KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, June 14, 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 13 JUNI 2014

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 13 JUNI 2014

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN MENYEDIAKAN MAKANAN DI RUMAH PERBENDAHARAAN

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan.
Kita bersyukur untuk malam hari ini karena Tuhan masih berkemurahan bagi kita, Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk beribadah melayani di dalam rumah Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan.

Kita kembali memperhatikan ...
Maleakhi 3: 10
(3:10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Membawa seluruh persembahan persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan.

Seluruh persembahan persepuluhan, di antaranya;
YANG PERTAMA:
Imamat 27: 30
(27:30) Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.

Persembahan persepuluhan yang harus dibawa kepada Tuhan, antara lain;
-      Persepuluhan dari tanah
-      Persepuluhan dari hasil benih di tanah
-      Persepuluhan dari buah pohon-pohonan
Kemudian di sini dikatakan: “itulah persembahan kudus bagi TUHAN

YANG KEDUA:
Ulangan 14: 22-23
(14:22) "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
(14:23) Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

Mempersembahkan persepuluhan dari;
-      gandum,
-      dari anggur,
-      dari minyak

YANG KETIGA:
Ulangan 14: 24-25
(14:24) Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu,
(14:25) maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,

Apabila persembahan persepuluhan itu akan dipersembahkan di tempat yang Tuhan pilih itu terlalu jauh, maka seluruh persembahan persepuluhan itu dapat diuangkan, misalnya; menerima berkat berupa barang dalam bentuk apapun, itu dapat diuangkan. Itulah seluruh persembahan persepuluhan kepada Tuhan.

Biarlah di waktu-waktu yang akan datang kita boleh mendapat pengertian dan diberkati oleh Tuhan mengenai ketiga hal ini.

Tujuan membawa persembahan persepuluhan.
Maleakhi 3: 10
(3:10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Supaya ada persediaan makanan di rumah Tuhan, sebab rumah Tuhan disebut juga rumah perbendaharaan.

Nehemia 13: 12
(13:12) Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.

Orang Yehuda membawa persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke rumah perbendaharaan, berarti dalam hal ini rumah Tuhan adalah rumah perbendaharaan.

Ulangan 14: 22-23
(14:22) "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
(14:23) Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.

Membawa seluruh persembahan persepuluhan ke rumah perbendaharaan, di tempat yang Tuhan pilih untuk menegakkan nama-Nya diam di sana.

Ulangan 12: 5-6
(12:5) Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
(12:6) Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.

Lebih rinci kita lihat di sini, bahwa membawa persembahan persepuluhan itu ke tempat yang Tuhan pilih untuk menegakkan nama-Nya disana dan tempat itulah yang harus dicari, dan kesanalah harus pergi, berarti jangan sekali – kali membawa persembahan persepuluhan ketempat yang tidak dipilih Tuhan, jangan mencari dan pergi ketempat itu, sebab nama Tuhan tidak akan diam dan ditegakkan disana.

Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

Gunung Sion adalah rumah Tuhan (rumah Allah Yakub) yaitu; rumah perbendaharaan tempat yang dipilih oleh Tuhan.
Alasan mengatakan gunung Sion adalah rumah perbendaharaan, tempat yang Tuhan pilih: karena dari Sion keluar pengajaran sebagai persediaan makanan, kemudian ditambah lagi, firman Tuhan keluar dari Yerusalem.


Gunung Sion à rumah Allah Yakub = tempat perbendaharaan yaitu tempat persediaan makanan.
Yerusalem à kegiatan-kegiatan di tengah-tengah ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Jadi, di dalam rumah Tuhan, rumah perbendaraan, di situlah imam-imam melaksanakan segala pekerjaan dan kegiatan - kegiatan mereka kepada Tuhan.
Untuk lebih meyakinkan kita bahwa gunung Sion adalah tempat yang Tuhan pilih sebagai rumah perbendaharaan:
-    Posisi gunung Sion berdiri tegak dihulu gunung – gunung = nama Tuhan ditegakkan dan diam disana.
-    Kemudian, gunung Sion menjulang tinggi di atas bukit – bukit, artinya; gunung Sion sanggup mengatasi segala bukit – bukit persoalan, itu menunjukkan bahwa nama Tuhan ditegakkan dan diam disana, sehingga segala bangsa akan berduyun – duyun kesana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Saya tambahkan sedikit lagi:
Saya dan saudara beribadah dan melayani ditempat yang Tuhan pilih karena kita digembalakan bersama – sama di dalam kandang penggembalaan ini lewat firman pengajaran mempelai. Kemudian, segala persembahan persepuluhan dan persembahan – persembahan yang lain (sumbangan – sumbangan) yang telah kita persembahkan kepada Tuhan semuanya berada ditempat yang Tuhan pilih. Oleh sebab itu, pengajaran yang besar ini harus dipertahankan sekalipun keras.

Kembali kita memperhatikan ...
Nehemia 13: 7-10
(13:7) Lalu aku tiba di Yerusalem dan melihat kejahatan yang dibuat Elyasib untuk keuntungan Tobia, sebab bagi Tobia ini telah disediakannya sebuah bilik di pelataran rumah Allah.
(13:8) Aku menjadi sangat kesal, lalu kulempar semua perabot rumah Tobia ke luar bilik itu.
(13:9) Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan.
(13:10) Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya.

Oleh karena kejahatan Elyasib dan Tobia, orang-orang Lewi yang bertugas di dalam kemah pertemuan itu, termasuk pelayan-pelayan yang lain tidak lagi menerima persembahan persepuluhan dari orang-orang Israel, sehingga orang-orang Lewi harus bekerja di ladangnya masing-masing, itulah yang menyebabkan hati Nehemia sangat kesal, jengkel, melihat Elyasib menguntungkan Tobia karena Tobia menerima seluruh sumbangan termasuk persembahan persepuluhan pada bilik yang disediakan di dalam rumah Tuhan.

Sesungguhnya, bani Lewi berhak untuk menerima seluruh persembahan-persembahan termasuk persembahan persepuluhan, tetapi karena mereka tidak menerima persembahan persepuluhan itu, dengan terpaksa mereka harus pergi ke ladang masing-masing.
Dan kalau seorang gembala sidang melakukan hal yang demikian, maka otomatis tidak ada waktu bagi dia untuk bergumul mencari firman Tuhan di bawah kaki Tuhan, untuk selanjutnya disampaikan kepada sidang jemaat.
Jadi memang sebaiknya seorang gembala sidang sebagai imam Tuhan, bertanggung jawab terhadap kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan, dalam hal memberi makanan, minuman.

Lebih jauh kita perhatikan ...
Nehemia 13: 11
(13:11) Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya.

Selanjutnya, rumah Allah, rumah perbendaharaan itu dibiarkan begitu saja.
Sesungguhnya dengan membawa persembahan persepuluhan ke dalam rumah perbendaharaan, maka makanan akan tersedia didalamnya, tetapi karena orang Israel tidak lagi membawa persembahan persepuluhan, maka rumah Allah/rumah perbendaharaan dibiarkan begitu saja; tanpa makanan dan minuman.

Bilangan 18: 20-21
(18:20) TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel.
(18:21) Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.

Perlu untuk diketahui; Harun dan suku Lewi tidak mendapat bagian dari tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada bangsa Israel sebagai milik pusaka mereka, sebab Tuhanlah bagian mereka, Tuhanlah yang menjadi milik pusaka mereka, dengan demikian Tuhan memberikan persembahan persepuluhan sebagai milik pusaka mereka.
Jadi, sepersepuluh adalah milik pusaka bani/suku Lewi.

Saudara tidak perlu ragu dalam hal membawa persembahan persepuluhan kepada Tuhan, supaya di sana tersedia makanan, minuman.
Kalau seorang gembala sidang harus bekerja untuk memenuhi perutnya, dengan tegas saya sampaikan; ia tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk menyampaikan firman Tuhan, sesuai dengan kehendak Tuhan, rencana Tuhan, jalan Tuhan.

Sekali lagi di sini dikatakan: persembahan persepuluhan bangsa Israel adalah milik pusaka bani Lewi untuk membalas pekerjaan mereka di dalam kemah pertemuan, itulah ruangan suci, di mana di dalamnya terdapat 3 macam alat;
-      Meja roti sajian à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
-      Pelita emas à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
-      Mezbah dupa à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Jadi, ketiga alat ini dikerjakan oleh bani Lewi; menyediakan roti sajian di atas meja, menyalakan pelita pada waktu senja dan memadamkannya pada saat fajar menyingsing, kemudian membakar ukupan.

Kalau kita sungguh-sungguh melayani Tuhan, kita tidak akan pernah bergantung kepada apapun yang ada di bumi ini, sebab Tuhanlah milik pusaka, Tuhanlah bagian kita, itulah upah pengikutan, pengiringan dan pelayanan yang kita kerjakan di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.
Jadi, jangan merasa rugi kalau kita memperhatikan rumah Tuhan dan membawa persembahan persepuluhan ke dalamnya, bahkan sumbangan-sumbangan yang lain.

1 Korintus 9: 13-14
(9:13) Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
(9:14) Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.

Perlu untuk diketahui;
-      Melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
-      Melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
-      Mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Kalau kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tidak akan pernah abaikan pekerjaan Tuhan di dalam rumah Tuhan, di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, kita tidak akan pernah tutup mata.

Bilangan 18: 22-23
(18:22) Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati;
(18:23) tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel,

Orang Israel awam dilarang mendekat kepada kemah pertemuan, sebab yang berhak dan berkenan untuk melakukan pekerjaan Tuhan di dalam kemah pertemuan adalah bani Lewi, sesuai dengan firman Tuhan kepada Musa (Bilangan 18:20-21).

Ulangan 12: 5-7
(12:5) Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
(12:6) Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.
(12:7) Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu.

Dengan membawa persembahan persepuluhan ketempat yang Tuhan pilih, dengan demikian ada persediaan makanan di dalamnya ,itu sebabnya Tuhan berfirman; “ di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu “.
Jadi, jelas sekali; dengan membawa persembahan persepuluhan bertujuan supaya ada makanan di dalam rumah Tuhan, rumah perbendaharaan.

Persamaan dari ayat ini, kita lihat suatu peristiwa yang luar biasa.
Kejadian 14: 17-20
(14:17) Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
(14:18) Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
(14:19) Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
(14:20) dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Abraham memberikan sepersepuluh kepada Melkisedek, Dialah imam yang Mahatinggi yang disebut juga raja Salem, yang berhak menerima sepersepuluh dari Abraham.
Itulah sebabnya Melkisedek memberikan roti dan anggur kepada Abraham.
-      Roti à Daging Yesus, itulah firman Allah sebagai makanan rohani.
-      Anggur à Darah Yesus yang tercurah sebagai minuman rohani.

Yohanes 6: 34-35
(6:34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, memberi makan dan minum orang yang lapar dan haus.
Berarti, seorang imam di tengah-tengah ibadah pelayanan dalam rumah Tuhan yang Tuhan percayakan, itulah gembala sidang, bertanggung jawab penuh memberi makanan dan minuman, supaya sidang jemaat sebagai kawanan domba Allah tidak lapar dan tidak haus.

Yohanes 6: 53-56
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Daging Yesus benar-benar makanan dan darah Yesus benar-benar minuman.
Oleh sebab itu, barangsiapa makan daging Yesus dan minum darah Yesus, ia mempunyai hidup yang kekal + Tuhan akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Tubuh dan darah Yesus telah dipersembahkan di atas kayu salib, berarti tubuh dan darah adalah wujud dari salib Kristus/korban Kristus.

Yohanes 6: 30-33
(6:30) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
(6:31) Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
(6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Memberi makan dan minum adalah pekerjaan dari seorang imam yang melayani itulah bani Lewi, bukan orang awam.
Itu sebabnya Yesus Kristus telah melakukan pekerjaan Allah, melakukan apa yang menjadi kehendak Allah, sesuai dengan pernyataan dari pada orang-orang Yahudi kepada Yesus: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Yesus telah mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah, Yesus telah melakukan apa yang menjadi kehendak Allah; Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib untuk memenuhi segala sesuatunya, untuk memberikan makan dan minum orang yang lapar dan haus.

Jadi, betul sekali bahwa orang awam tidak boleh melakukan pekerjaan-pekerjaan di dalam Kemah Pertemuan, yang berhak hanyalah bani Lewi.
Kalau terbiasa melakukan pekerjaan yang begitu sakral, sementara yang mengerjakannya itu masih tetap dengan tabiat lama, maka pelayanan itu menjadi suatu kebiasaaan, mati rohani.

Yesus telah melakukan pekerjaan Allah Bapa, melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa; Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, Dia diremukkan, Dia dihancurkan, Dia harus minum cawan Allah supaya dengan demikian jadilah kehendak Allah.

Lebih jauh kita melihat mengenai TUBUH dan DARAH YESUS.
Yohanes 6: 59-60
(6:59) Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Pemberitaan firman tentang salib Krsitus adalah makanan keras, sebab ketika Yesus mengatakan bahwa daging-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya adalah benar-benar minuman, mereka mengatakan bahwa perkataan itu keras.
Sehingga kalau kita perhatikan 1 Korintus 1: 20-24, pemberitaan firman tentang salib Kristus;
-      Bagi orang Yahudi adalah suatu batu sandungan sebab pengikutan mereka sebatas menghendaki tanda, itulah mujizat-mujizat, tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah pelayanan, dari pada pemberitaan firman tentang salib Kristus, firman yang keras, yang menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan.
-      Bagi orang Yunani (yang mewakili bangsa kafir) adalah suatu kebodohan, sebab pengikutan mereka hanya sebatas mencari hikmat/pengetahuan. Kalau hanya mencari hikmat/pengetahuan, persis seperti ahli Taurat; mengerti/mengetahui firman Tuhan tetapi tidak menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk tekun dalam 3 macam ibadah utama, dengan kata lain tetap berada di dalam tempat kudus, tidak keluar dari tempat kekudusan Allah, itu sungguh merepotkan, dan malam ini, sebelum saya duduk untuk menyampaikan firman Tuhan, saya memikirkan hal itu sejenak; memang merepotkan dan sangat merepotkan sekali, tetapi bagi saya hal itu tidak akan menjadi batu sandungan dan sekalipun merepotkan, itu bukanlah suatu kebodohan, yang pasti; saya berjuang untuk menyenangkan hati Tuhan.

Satu hal yang perlu diketahui; kita melakukan pekerjaan Tuhan di dalam rumah Tuhan, itu supaya kita boleh menikmati pelayanan Imam Besar, menikmati tubuh dan darah Yesus, supaya kita memperoleh hidup yang kekal, itulah tujuan akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi.
Kalau hidup hanya satu kali, saya menghimbau seperti Rasul Paulus menghimbau sidang jemaat di Korintus: “marilah kita makan dan minum.”
Dosa makan dan minum adalah dosa kawin dan mengawinkan, itulah dosa seks bebas (Matius 24: 38).
Tetapi yang benar adalah; ada kebangkitan dari antara orang mati, sebab Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati.
Tanda kebangkitan adalah kita dipercayakan ibadah dan pelayanan, kemudian di tengah-tengah ibadah ini kita menikmati pelayanan Imam Besar.

Pertanyaannya; APA YANG DIMAKSUD DENGAN MAKANAN KERAS?
1.    Ayat menerangkan ayat, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lainnya.
Jadi, ayat ayat firman Tuhan itu saling menguatkan satu dengan yang lain dari Kejadian sampai kitab Wahyu, semuanya saling menguatkan, sampai terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala yang terselubung akan tersingkap.
Sesuai dengan, Mazmur 119: 130 dikatakan: “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Wahyu 5: 4
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes menangis dengan sedihnya karena tidak ada satupun yang sanggup, dianggap layak untuk membuka kitab gulungan itu ataupun melihat sebelah/bagian dalamnya.
Artinya; kalau tidak terjadi pembukaan/penyingkapan rahasia firman Tuhan, maka di situ akan terjadi tangisan (ratap tangis dan dukacita) dan kesedihan yang amat dalam.
Sebab kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, maka yang terselubung tidak akan pernah tersingkap, dosa yang tersembunyi di dalam kegelapan tidak akan pernah diterangi, dan tidak akan memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, sehingga orang-orang bodoh terlanjur-lanjur melakukan kesalahan sebagai kebodohan di hadapan Tuhan.
Kalau dosa terus menerus berlangsung, maka masalah akan terus berlangsung, sehingga air mata tidak akan pernah berhenti.

Wahyu 5: 5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Tetapi di sini kita melihat; singa dari Yehuda, yaitu tunas Daud, sanggup membuka gulungan kitab itu dan ketujuh meterainya, artinya; terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan dan kita melihat kedalaman firman itu, maka segala yang terselubung disingkapkan dan Tuhan menghapus air mata.

Di mana letak kemenangan dari singa Yehuda, tunas Daud?
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, berarti penyembelihan itu telah terjadi dan dikerjakan oleh Anak Domba itu sendiri, maka dengan demikian, kemenangan demi kemenangan pun diperoleh, dengan demikian Ia sanggup membuka kitab gulungan dan ketujuh meterainya, bahkan sanggup membuka yang masih tertutup, apapun itu, dan yang terakhir; pintu sorga terbuka untuk saya dan saudara = pintu kemurahan terbuka.

2.    Tidak ditambahkan, tidak dikurangkan = murni.
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Air yang murni, berarti; tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan, sehingga berkuasa; menyucikan hati nurani yang jahat dan tubuh kita dari perbuatan yang sia-sia.
Jadi, firman yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan menyucikan lahir maupun batin.

-      Ditambahkan artinya; pemberitaan firman Tuhan disertai dengan cerita – cerita isapan jempol, dongeng nenek – nenek tua, takhayul – takhayul, filsafat – filsafat kosong manusia.
Biasanya firman yang ditambahkan itu terjadi, supaya mencapai waktu yang ditetapkan, katakan saja selama 45 menit. Jadi, supaya dua tiga ayat firman Tuhan yang disampaikan itu mencapai 45 menit, harus disertai dengan cerita – cerita isapan jempol, dongeng nenek – nenek tua, kemudian disertai dengan melucu / melawak, persis seperti Simson di kuil Dagon pada waktu melawak dihadapan orang banyak / orang Filistin  (Hakim – hakim 16:21, 25-27).

Perlu untuk diketahui:
Simson menjadi pelawak di kuil Dagon karena 2 hal, yaitu:
·      Kaki dan tangannya masih terikat / dirantai tembaga; menggambarkan hamba Tuhan itu masih terikat dengan perkara – perkara lahiriah dan segala kesibukan – kesibukan yang ada di luar pelayanan.
·      Kedua mata Simson dicungkil / Simson telah buta.
Didalam Matius 6:22 dikatakan bahwa; “mata adalah pelita tubuh”, kemudian dikatakan; “jika matamu baik teranglah seluruh tubuhmu.” Selanjutnya dalam Mazmur 119;105; “firman-Mu adalah pelita, terang bagi jalanku.”

Kesimpulannya; kalau seorang hamba Tuhan masih berada di dalam kegelapan dosa, ia tidak tahu kemana ia harus pergi (1 Yohanes 2:11), berarti seorang hamba Tuhan yang berada di dalam kegelapan, tidak dapat memberitakan firman dalam kuasa yang penuh, selain melucu / melawak.
-      Dikurangkan artinya; pemberitaan firman Tuhan diganti dengan teori kemakmuran, berarti dalam hal ini mengecilkan pemberitaan firman tentang salib Kristus (mengesampingkan korban Kristus).
Teori kemakmuran = orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya. Berarti; teori kemakmuran adalah pemberitaan firman dengan berkat berkelimpahan. Sesungguhnya anak – anak Tuhan tidak salah diberkati bahkan berkelimpahan, asal jangan menolak dan mengecilkan salib Kristus (pemberitaan firman tentang salib Kristus), tetapi motivasi kita mengikuti Tuhan / beribadah melayani Tuhan bukanlah perkara – perkara lahiriah sebab kita datang dengan telanjang, juga kembali kepada Allah dengan telanjang.


Yehezkiel 36: 24-25
(36:24) Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.

Selanjutnya, air yang jernih (tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan) berkuasa untuk mentahirkan segala dosa kenajisan dan dari semua berhala-berhala, sedangkan pemberitaan firman Tuhan yang ditambahkan dan dikurangkan tidak berkuasa mentahirkan anak – anak Tuhan.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan = menduakan Tuhan = dosa perzinahan.

SETELAH DITAHIRKAN DARI DOSA KENAJISAN DAN DARI SEGALA BERHALA, TUHAN MEMBERIKAN DUA HAL;
-      Yehezkiel 36: 26
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Tuhan memberikan hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin.
Hati yang baru adalah hati yang taat kepada kebenaran.

-      Yehezkiel 36: 27
(36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Roh Kudus berdiam di dalam batin, sehingga oleh Roh itu kita hidup menurut segala ketetapan, dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Nya dan melakukannya = Roh Kudus memimpin dalam seluruh kebenaran.

3.    Pemberitaan firman tentang salib Kristus yang sifatnya mengoreksi, menyelidiki dan menyucikan dosa.
Dalam hal ini, pemberitaan firman tentang salib Kristus tidak menina-bobokan, selain mendewasakan sidang jemaat.
Makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (Ibrani 5: 14).
Pancaindera yang terlatih, berarti;
-      Mata yang terlatih = memiiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan dan pandangannya selalu tertuju pada perkara-perkara rohani = pandangan mempelai.
-      Telinga yang terlatih = dengar-dengaran.
-      Hidung yang terlatih = hidup di dalam doa penyembahan sebagai nafas kehidupan.
-      Mulut yang terlatih = mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat = terlepas dari penyembahan berhala.
-      Kulit (pipi) yang terlatih = tinggal di dalam kasih Allah/merasakan kasih Allah.

SIAPA SAJA YANG TURUT MAKAN DI DALAM RUMAH PERBENDAHARAAN?
Ulangan 14: 22, 29
(14:22) "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
(14:29) maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."

Ada 3 golongan yang turut makan di dalam rumah perbendaharaan itu, yaitu orang asing, anak yatim, dan janda.

Keterangan: ORANG ASING.
Orang asing = pendatang à bangsa kafir.
Sedangkan bangsa Israel adalah umat pilihan, umat kepunyaan Allah sendiri.

Mari kita lihat; BANGSA KAFIR.
Matius 15: 22-24
(15:22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
(15:23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Dari pembacaan ini kita dapat melihat bahwa perempuan Kanaan ini adalah orang asing / bangsa Kafir.
Dengan bukti Yesus berkata: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Matius 15: 25-26
(15:25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
(15:26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Bangsa kafir itu digambarkan seperti anjing, tidak lebih, tidak kurang.
Kalau kita perhatikan, anjing dengan tabiatnya itu;
1.    Dalam kisah Lazarus, anjing suka menjilat borok (Lukas 16: 21).
Artinya; menyukai kelemahan-kelemahan, termasuk kelemahan orang lain.
Itu sebabnya insting anjing kuat sekali untuk mengetahui sesuatu, termasuk kelemahan-kelemahan orang lain, yaitu dosa kejahatan dan kenajisan orang lain.
2.    Anjing yang kembali menjilat muntahnya (2 Petrus 2: 22).
Artinya; kembali mengulangi dosa kenajisan.
3.    Anjing hutan disebut juga serigala.
Pekerjaan serigala: menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba (Yohanes 10: 12) = merusak sistim penggembalaan yang benar dalam satu kandang penggembalaan, sehingga kawanan domba jauh dari kandang penggembalaan/terpisah dari Tuhan.
Orang yang jauh dari Tuhan, berarti jauh dari kebenaran firman, sehingga kalau kebenaran firman dinyatakan, ia tidak mau menerimanya, selalu menggunakan akal, pikiran dan kebenaran diri sendiri.
Suatu kali saya berbicara kepada seorang anak Tuhan supaya ia tidak pergi ke dukun, tetapi ia berdalih untuk tetap pergi ke dukun dengan alasan bahwa dukun mendapat pengertian dan kekuasaan atas seijin Tuhan, lalu saya tidak melanjutkan pembicaraan itu.

Matius 7: 6
(7:6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Anjing tidak pernah menghargai barang yang kudus, itulah firman Allah sebagai kebenaran yang menguduskan.
Kalau kebenaran ini terus dinyatakan kepada anjing, ia akan berbalik menyerang dan mengoyak-ngoyak.
Dan ini sudah menjadi pengalaman saya, mengapa saya katakan begitu? Kalau saya tahu seseorang hidup persis seperti anjing, saya tidak akan pernah memaksakan diri untuk menyatakan kebenaran karena saya tahu, dia akan berbalik menyerang saya.

Matius 15: 27-28
(15:27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
(15:28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Bangsa kafir akan tertolong kalau mau menghargai firman Tuhan seperti perempuan Kanaan menyadari diri sebagai orang yang berdosa, bahkan seperti anjing, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
Remah-remah à ayat-aya firman Tuhan dan setiap pasal firman Tuhan yang kita terima di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Kalau betul-betul kita menghargai firman Tuhan dan menikmatinya, pada saat itu pintu kemurahan akan terbuka, dan orang asing akan tertolong.

Selanjutnya, pada saat yang sama, anak dari perempuan Kanaan itu sembuh.
Anak à tanggung jawab/pergumulan.
Dalam pengikutan kita kepada Tuhan, banyak beban sebagai tanggung jawab yang kita hadapi, dan kalau kita mau menghargai setiap pemberitaan firman Tuhan, pada saat itu juga Tuhan angkat setiap masalah.

Keterangan: ANAK YATIM
Yatim, berarti tidak mempunyai bapa.
Kita mengetahui, ada 3 pengakuan bapa;
1.    Bapa jasmani.
2.    Bapa rohani à gembala Sidang.
3.    Bapa di sorga.

Berarti, anak yatim, arti rohaninya adalah kehidupan yang belum tergembala dan belum digembalakan oleh satu gembala sidang, sebagai bapa rohani, di dalam kandang penggembalaan.

1 Korintus 4: 15-17
(4:15) Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
(4:16) Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
(4:17) Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.

Rasul Paulus adalah bapa rohani bagi sidang jemaat di Korintus, sehingga ketika Rasul Paulus menegur sidang jemaat di Korintus, hal itu bukan untuk mempermalukan sidang jemaat di Korintus.
Pekerjaan dari seorang bapa (jasmani dan rohani) adalah memperhatikan anak-anaknya (jasmani dan rohani), manakala anak-anaknya itu ada kekurangan, maka sebagai bapa akan segera menegur anak-anaknya.
Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.” (Ibrani 12: 6-8).
Sebagai anak Tuhan, terimalah nasihat dan teguran firman Tuhan, jangan keraskan hati, hargailah kemurahan Tuhan.

1 Korintius 4: 18
(4:18) Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.

Kalau seorang anak merasa tidak mempunyai bapa atau merasa sebagai yatim, lama kelamaan ia akan menjadi sombong.
Kalau anak tidak tergembala dengan baik, ia akan menjadi sombong, sebagaimana pengalaman dari sidang jemaat di Korintus, mereka menyangka bahwa Rasul Paulus tidak akan kembali kepada sidang jemaat di Korintus, sehingga akhirnya mereka menjadi sombong.

Matius 7: 7-10
(7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

-      Bapa yang baik tidak akan memberi batu kepada anaknya, jika anaknya meminta roti.
Roti à firman Allah sebagai kebenaran yang menguduskan = makanan rohani. Sedangkan batu à kekerasan hati = hati yang tidak taat.
-      Bapa yang baik tidak akan memberi ular jika anaknya meminta ikan.
Ikan à kuasa Roh El Kudus. sedangkan ular à iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
Roh Kudus yang dijanjikan akan diberikan-Nya sesuai dengan ayat 7;"mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
Roh kudus itu telah dijanjikan kepada kita semua, dan itu akan diberikan kepada siapa saja yang merindukan.

Berarti, untuk merindukan Roh Kudus yang dijanjikan Allah, syaratnya; terlepas dari roh jahat dan roh najis.
Berbahagialah anak yatim, akhirnya mendapat kemurahan, turut makan dalam rumah perbendaharaan.

Keterangan: JANDA
Janda, artinya; tidak mempunyai suami = tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.

Matius 8: 20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya, sehingga tubuh menjadi tempatnya dua hal;
-      Liangnya serigala, artinya; dikuasai roh jahat.
Pekerjaan serigala (roh jahat): mencerai-beraikan kawanan domba sehingga kawanan domba terpisah dari Tuhan.
Lihat saja mereka yang masih menginginkan dosa kejahatan, mereka terpisah jauh dari Tuhan.
-      Sarangnya burung, artinya; dikuasai roh najis.
Pekerjaan roh najis: menghambat pembangunan tubuh Kristus, dan itu sangat memilukan hati Tuhan, sehingga tidak ada tempat untuk meletakkan kepala atas tubuh.
Lihat saja mereka yang dikuasai roh najis, mereka tidak turut masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.

Ratapan 1: 1
(1:1) Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Jikalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, akan menjadi jajahan, maksudnya; dikuasai oleh roh jahat dan roh najis.

Ratapan 1: 2
(1:2) Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorang pun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya.

Kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, selain menjadi jajahan dari roh jahat dan roh najis: hidup dalam kesusahan, kesedihan yang mendalam.
Tetapi seorang janda akan terhibur jikalau ia makan di dalam rumah perbendaharaan.

Ibrani 4: 14-16
(4:14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
(4:15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
(4:16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Di tengah-tengah ibadah ini, kita telah menerima pelayanan Imam Besar, Ia telah memberikan roti dan anggur, tubuh dan darah-Nya, lewat pemberitaan firman yang keras.
Kalau kita menghargai pemberitaan firman yang keras dan rela dikoreksi oleh pemberitaan firman yang keras, itu menunjukkan bahwa kita telah menerima pelayanan Imam Besar.
Selanjutnya, di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, Tuhan turut merasakan apa yang kita rasakan, Dia mengerti, Dia peduli. Imam Besar merasakan dan peduli apa yang dirasakan orang asing, anak yatim, maupun seorang janda, sehingga dengan demikian, Ia menanggung segala dosa kita di atas kayu salib, Ia menaikkan doa dan permohonan disertai dengan ratap tangis di atas kayu salib.
Oleh karena pelayanan Imam Besar, kita memperoleh keberanian untuk menghadap takhta kasih karunia. Dahulu kita tidak mempunyai keberanian untuk menghadap takhta kasih karunia, kita lebih berani melakukan dosa, tetapi sekarang kita berani untuk menghadap takhta kasih karunia, dengan bukti; kita berani mengakui segala kekurangan di hadapan Allah.

Ibrani 5: 1
(5:1) Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.

Sebagai Imam Besar, tugasnya adalah untuk memperdamaikan dosa manusia kepada Allah = menjadi pendamaian bagi Allah dan manusia.
Dahulu kita jauh dari Tuhan, sekarang kita menjadi dekat karena darah Salib Kristus telah menghapuskan jurang pemisah.

Kesimpulannya:
Kita harus membawa persembahan persepuluhan dan persembahan – persembahan lain ke dalam rumah Tuhan / rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan. Dan yang berhak menerima  persembahan persepuluh adalah bani Lewi sebagai milik pusaka mereka, karena merekalah yang ditetapkan oleh Tuhan untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan di dalam kemah pertemuan, sebagaimana lewat ibadah pada malam ini, kita telah merasakan pelayanan dari Imam Besar.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment