KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, June 2, 2014

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 31 MEI 2014


Tema:  STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian 39)
(seri 75)                                         

Subtema:  KEJARLAH KASIH UNTUK MENDAPATKANNYA.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang, kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dapat berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban kepada Tuhan. Kiranya Tuhan mengindahkan kita sekaligus korban yang kita persembahkan kepada Tuhan.

Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF pada kitab Kejadian 39.
Kejadian 39: 4
(39:4) maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
Setelah dilihat oleh Potifar, bahwa Yusuf disertai Tuhan dan bahwa Tuhan membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih dari Potifar, tuannya itu.
Segala apa yang kita perbuat, kita kerjakan, ternyata disaksikan, dilihat oleh orang-orang yang di sekitar kita/dunia, juga dilihat oleh Tuhan, kemudian dilihat oleh hati nurani.

Intinya di sini, bahwa; Yusuf mendapat kasih dari Potifar, tuannya itu.

1 Timotius 6: 11
(6:11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Rasul Paulus mengirim suratnya kepada Timotius yang masih muda, sebagai pesan penutup adalah: “kejarlah kasih.
Ketika kasih itu dikejar akan terlihat 5 perkara lain, yaitu keadilan, ibadah, kesetiaan, kesabaran, dan kelembutan.
Kemudian, sesungguhnya orang yang mengejar kasih adalah orang yang menjauhkan diri dari kejahatan yang tertulis pada ayat 10, yaitu cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan, tetapi mereka yang mengejar kasih; menjauhkan diri dari segala kejahatan.

Yesaya 30: 18-19
(30:18) Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
(30:19) Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.

Suatu kali kelak, pada waktu yang tepat nanti, Tuhan akan menunjukkan kasih-Nya, Ia bangkit hendak menyayangi saya dan saudara, hendak menunjukkan kebaikan-Nya bagi mereka yang berada di gunung Sion dan yang diam di Yerusalem.

Sekarang kita lihat lebih rinci mengenai GUNUNG SION dan YERUSALEM.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Keterangan: GUNUNG SION.
Gunung Sion adalah rumah Allah Yakub, dari sana keluar pengajaran.
Kegunaan pengajaran adalah: mengajar mereka yang berada di gunung Sion tentang jalan-jalan-Nya, supaya mereka berjalan menempuhnya, berarti; tidak menempuh jalan yang lain, jalan yang menuju kepada kebinasaan.

POSISI GUNUNG SION;
-      Berdiri tegak di hulu gunung-gunung
Maksudnya di sini adalah mengatasi segala gunung-gunung yang lain, menunjukkan bahwa firman pengajaran melebihi ajaran-ajaran lain.
Ajaran lain di sini adalah ajaran yang DITAMBAHKAN dan yang DIKURANGKAN.
DITAMBAHKAN, artinya; pembertiaan firman disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan filsafat-filsafat manusia = pemberitaan yang tidak murni.
Ajaran seperti ini sama seperti nabi – nabi palsu yang fasih berbicara tentang dunia, sebab dunia mendengarnya (1 Yohanes 4:1-6).
DIKURANGKAN, artinya; pemberitaan firman tentang salib Kristus diganti dengan teori-teori kemakmuran (artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, melainkan harus kaya raya = pemberitaan firman dengan berkat berkelimpahan).
Biasanya, orang yang suka dengan pemberitaan firman yang demikian adalah orang yang mengesampingkan salib Kristus, sama seperti orang Yahudi hanya menghendaki tanda / mujizat – mujizat semata dan orang Yunani hanya mencari hikmat / pengetahuan.
-      Menjulang tinggi di atas bukit-bukit
Berarti, firman pengajaran mengatasi segala bukit-bukit persoalan, mengatasi persoalan mengenai nikah, baik nikah jasmani maupun nikah secara rohani.
Pengajaran yang keluar dari gunung Sion, disebut juga firman pengajaran mempelai, adalah firman yang menyelesaikan masalah nikah-nikah di dunia.
Kemudian firman pengajaran mempelai = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, fungsinya; untuk menyingkapkan segala yang terselubung.

Suatu saat nanti, segala bangsa/orang-orang akan berduyun-duyun naik ke gunung Sion untuk mencari firman pengajaran, sebab di hari-hari terakhir nanti, keadaan dunia bukan lebih baik, melainkan semakin sukar, oleh karena itulah segala bangsa akan berduyun-duyun ke gunung Sion untuk mencari firman pengajaran mempelai / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab firman yang ditambahkan dan yang dikurangkan tidak mampu menyelesaikan kesukaran-kesukaran yang akan terjadi di hari-hari menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Kita patut bersyukur karena Tuhan menyatakan kasih-Nya dimana kita sekaliannya digembalakan oleh firman pengajaran mempelai di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini.

Keterangan: YERUSALEM.
Firman Tuhan dari Yerusalem. Firman Tuhan adalah kebenaran yang menguduskan seseorang (Yohanes 17: 17).
Berarti, supaya hidup di dalam kebenaran yang sanggup menguduskan, tetaplah berada di Yerusalem dengan kata lain beribadah dan melayani di tengah-tengah ibadah itu sendiri.
Dalam Imamat 21: 12 dikatakan: “Jangan keluar dari tempat kudus supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya.”
Tempat kudus, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena kepada ruangan suci.
Di dalam ruangan suci terdapat tiga macam alat (perabotan), menunjuk kepada ketekunan tiga macam ibadah utama.
-      Meja roti sajian à ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
-      Pelita emas à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
-      Mezbah dupa à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Pendeknya; orang-orang yang berada di gunung Sion dan yang berdiam di Yerusalem adalah orang-orang yang dikhususkan bagi Allah.
Dan saya mempunyai alasan untuk mengatakan hal ini, untuk itu mari kita lihat lebih jauh lagi.

Syarat berada di gunung Sion dan Yerusalem.
Yeremia 3: 18
(3:18) Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Meninggalkan sebelah utara, seperti Yehuda dan Israel, itulah syarat untuk berada di gunung Sion.

Arti rohani sebelah utara.
Yesaya 14: 13-14
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Sebelah utara adalah takhta dari pada Bintang Timur Putera Fajar, itulah gambaran dari iblis setan, yaitu roh jahat dan roh najis.
Berarti, meninggalkan sebelah utara, artinya; meninggalkan dosa kejahatan dan dosa kenajisan untuk berada di gunung Sion dan berdiam di Yerusalem.
Tidak mungkin seseorang mau disucikan oleh firman pengajaran mempelai dan tetap beribadah melayani Tuhan, apabila seseorang masih mempertahankan dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Jika seorang berada ditempat yang demikian maka ia adalah orang yang munafik.

Kita lebih jauh melihat….
Pekerjaan dari Bintang Timur Putera Fajar, yang disebut iblis setan (roh jahat dan roh najis).
Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Iblis setan membuat/mengadakan 3 hal, yaitu;
Yang pertama; “Membuat dunia seperti padang gurun”.
Artinya; dunia ini menjadi gersang/kering-kering sama seperti ranting yang tidak melekat pada pokok anggur; ia akan menjadi kering dan tidak akan menghasilkan buah.

Yohanes 15: 4-5
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Ranting yang tidak melekat pada pokok anggur akan menjadi kering dan tidak akan menghasilkan buah, demikian juga kalau seseorang tidak tinggal di dalam Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Kehidupan yang demikian = kehidupan yang kering-kering.
Jadi saudaraku, sekali lagi saya katakan; kalau seseorang jauh dari Tuhan, tidak tinggal dalam Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa, sama seperti ranting yang tidak melekat pada pokok anggur tidak akan menghasilkan buah dan ia akan menjadi kering.

Keadaan orang yang kering-kering.
Yohanes 15: 6
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api neraka = menerima penghukuman.
Jadi, kalau kehidupan muda remaja dipercayakan suatu tanggung jawab, biarlah kita memikul tanggung jawab itu di atas pundak kita masing-masing, sebab itu adalah kebenaran yang sejati dan apa yang dipercayakan oleh Tuhan itu adalah kemurahan Tuhan.
Jadi, kalau Tuhan mempercayakan suatu tanggung jawab, jangan bersungut-sungut, justru itu adalah kemurahan Tuhan bagi kita semua.
Oleh sebab itu, saya selalu menghimbau supaya semua sidang jemaat mengambil bagian di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.
Kalau hanya datang, duduk untuk beribadah, selanjutnya pulang, tidak mendapat apa-apa, sesungguhnya itu adalah kerohanian yang kering-kering.

Yohanes 15: 3
(15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Firman Tuhan yang kita terima itu berkuasa untuk menyucikan, membersihkan, mulai dari hati nurani yang jahat dan perbuatan yang sia-sia, membersihkan segala pertimbangan-pertimbangan dan pikiran hati, membersihkan jiwa dan roh, tetapi kalau tidak ada tindak lanjutnya (artinya tidak mengambil bagian di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan), maka itu semua tidak ada artinya.
Masakan kita menerima firman penyucian tetapi tidak terlihat kelanjutannya, tidak mengambil bagian di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan, ini adalah kerohanian yang kering-kering.

YANG KEDUA:“Menghancurkan kota-kotanya”.
Artinya; tidak ada ibadah dan pelayanan sebagai keramaian kota.
Ibadah dan pelayanan itu adalah kota Raja Besar.

Ayub 39: 8, 10-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Keledai liar disebut juga keledai jalang, gambaran dari mereka yang tidak tergembala dengan baik, dengan satu gembala dalam satu kandang penggembalaan.

Keadaan mereka bila tidak tergembala dengan baik;
1.  Menertawakan keramaian kota = mengecilkan ibadah dan pelayanan.
2.  Tidak mendengarkan teriak si penggiring = tidak mendengar suara gembala = tidak dengar-dengaran.
Kalau  tidak mendengar suara gembala, berarti rohnya telah diterkam oleh serigala, gambaran dari pada roh jahat.
Pekerjaan dari serigala; menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba (Yohanes 10:12).
Jadi, sekalipun berada dalam kandang penggembalaan, tetapi jika anak-anak Tuhan tidak mendengarkan suara gembala, berarti rohnya sedang dikuasai roh serigala.
Perlu untuk diketahui; jikalau tidak dengar-dengaran, itu adalah kerugian besar sebab ia tidak akan dikenal Allah = namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan.
Ingat; dengar – dengaran adalah tanda bahwa seseorang hidup di dalam Roh, sedangkan Roh Kudus adalah meterai keselamatn.
Saya sendiri sebagai gembala harus mendengarkan suara Gembala Agung, sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Saya sebagai gembala tidak boleh menggembalakan kawanan domba dengan paksa, menggembalakan sidang jemaat hanya untuk mencari keuntungan.

Tempat keledai liar/keledai jalang.
Ayub 39: 9
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
Tempat keledai liar/keledai jalang adalah;
-   Tanah dataran.
Tanah dataran berarti, tidak berbukit dan tidak berlembah.
Berbukit dan berlembah à kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah kasih karunia.
Berarti, dapat kita simpulkan, kalau berada di tanah dataran = jauh dari kasih karunia.
Kemudian, pengertian dari tanah dataran adalah padang gurun = tanah gersang yang tidak menghasilkan apa – apa.

-    Padang masin.
Padang masin adalah tempat yang tidak berpenduduk, menunjuk kepada orang yang tidak memiliki kasih, sebab orang yang mengasihi berada diantara sesamanya.

Kemudian, kalau anak-anak Tuhan tidak tergembala, liar; ia suka mencari alasan.
Ayub 39: 11
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Kehidupan yang liar, tidak tergembala, ia suka mencari alasan dengan berkata:  mencari yang hijau, mencari firman Tuhan, padahal jauh lebih baik tergembala dengan satu gembala dalam satu kandang penggembalaan.
Sebab kalau domba-domba tergembala;
1.    Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran,
2.    Kemudian domba-domba mengikuti gembala = mengikuti geraknya firman pengajaran sampai masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan.

Yang ketiga; “Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah”.
= terikat/terbelenggu dosa kejahatan dan dosa kenajisan.

Terbelenggu dengan dosa kejahatan dan kenajisan, digambarkan seperti dua binatang yang tertulis dalam ...
2 Petrus 2: 22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
1.  Anjing kembali lagi ke muntahnya.
Artinya; kembali mengulangi dosa kenajisan.
Apa yang keluar dari mulut, itu yang menajiskan.
2.  Babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya/kembali berkubang.
Artinya; kembali mengulangi dosa kejahatan = berada dalam lumpur dosa.
Kalau kembali mengulangi dosa kenajisan, kembali mengulangi dosa kejahatan = terkurung, terikat, terbelenggu oleh dosa kejahatan dosa kenajisan.

Keadaan bila terkurung, terbelenggu dengan dosa kejahatan dan kenajisan.
Matius 7: 6
(7:6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Kalau seseorang tetap terikat dengan dosa kejahatan dan kenajisan, sukar sekali untuk diubahkan, sukar untuk dibaharui, sukar untuk dikuduskan lewat kebenaran firman Tuhan, sebab;
1.  Anjing tidak menghargai barang yang kudus.
Barang kudus itulah firman Tuhan.
2.  Babi tidak menghargai mutiara.
Mutiara yang indah adalah hasil dari pengorbanan Yesus Kristus. Hasil dari pengorbanan Yesus Kristus telah kita lihat; Tuhan berikan ibadah, Tuhan percayakan pelayanan, Tuhan percayakan karunia dan jabatan di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Tetapi sekalipun hal itu ditawarkan terhadap kehidupan yang masih dikuasai roh jahat dan roh najis, itu semua tidak akan dihargai, bahkan ironisnya ia akan berbalik menyerang.

Jadi kesimpulannya;
Kalau seseorang masih terikat dengan dosa kejahatan dan dosa kenajisan, tandanya adalah tidak suka ditegur oleh firman Tuhan.
Oleh sebab itu, kalau ditegur , tidak perlu bersungut-sungut, tidak perlu melawan, memberontak, dengar-dengaran saja atau katakan “ya” saja.
Menerima teguran = menerima nasihat firman Tuhan.

Dampak positif ketika meninggalkan sebelah utara untuk berada di gunung Sion.
Yeremia 3: 17-18
(3:17) Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
(3:18) Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.

Setelah Yehuda dan Israel meninggalkan sebelah utara, mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat”
Saudara boleh mengingat kembali; sebelum terpanggil dan digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, betapa kita menuruti tingkah langkah hati yang jahat atau menuruti kedegilan hati yang jahat. Tetapi setelah dipanggil dan selanjutnya digembalakan oleh firman pengajaran yang keluar dari gunung Sion, segala tingkah langkah yang jahat tidak terjadi lagi.
Kalau masih ada kejahatan dan keinginan-keinginan untuk berbuat kejahatan dan dosa kenajisan, jangan diteruskan lagi, sebab kita telah berada di gunung Sion, di gunung Allah, beribadah di tempat yang Tuhan pilih.

Yeremia 3: 14-16
(3:14) Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
(3:16) Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.

Ketika Yehuda dan Israel berada di gunung Sion, mereka tergembala dengan baik, sebab Tuhan telah mengangkat seorang gembala sesuai dengan hati-Nya, maksudnya; gembala itu menggembalakan kawanan domba/menggembalakan mereka sesuai dengan;
-      Pengetahuan.
Kalau gembala menggembalakan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan, berarti; gembala-gembala memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah
Tidak mungkin seorang gembala mampu menggembalakan kawanan domba kalau ia tidak memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah

Efesus 4: 13
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Gembala-gembala yang menggembalakan kawanan domba sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan akan menggembalakan sidang jemaat sampai mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, sampai membawa sidang jemaat mencapai tingkat kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Kalau seorang gembala menggembalakan hanya dengan pengetahuan dunia, seperti nabi-nabi palsu yang dikuasai oleh roh antikris, mereka fasih berbicara tentang dunia ini dan dunia mendengarkan mereka, namun mereka yang mendengarnya tidak mencapai tingkat kedewasaan penuh (1 Yohanes 4:1-6).

Efesus 4: 14
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Sehingga bukan lagi anak-anak yang mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu, itulah ajaran sesat, yang diusung oleh nabi – nabi palsu, dalam kelicikan mereka.

Efesus 4: 15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Justru gereja Tuhan yang dewasa secara rohani berpegang teguh kepada kebenaran, hidup di dalam kasih, dan bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah kepala, dengan kata lain mengalami pertumbuhan rohani, dengan pertumbuhan yang sehat.
Kalau pertumbuhan mengarah pada penonjolan diri, itu adalah pertumbuhan yang tidak sehat.

-      Pengertian
= wahyu/ungkapan-ungkapan hati Tuhan yang paling dalam = firman pengajaran mempelai = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Jikalau terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, selain memberi terang, juga memberi pengertian kepada orang-orang bodoh supaya jangan lagi melakukan kesalahan-kesalahan sebagai kebodohan di hadapan Allah.

Yeremia 3: 16
(3:16) Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali.
Berada di bukit Sion dan diam di Yerusalem, dengan kata lain tergembala dengan baik dengan satu gembala dalam satu kandang penggembalaan, maka umat Allah sebagai kawanan domba menjadi manusia rohani.
Dengan bukti; tidak lagi mencari/membuat tabut perjanjian secara fisik/secara lahiriah.

Manusia rohani itu digambarkan seperti 4 makhluk di sekeliling takhta Anak Domba (Wahyu 4:5-8);
1.    Makhluk yang pertama memiliki rupa seperti singa.
2.    Makhluk yang kedua memiliki rupa seperti lembu.
3.    Makhluk yang ketiga memiliki rupa seperti manusia.
4.    Makhluk yang keempat memiliki rupa seperti burung nazar.
Empat makhluk tersebut bersayap enam dan menutupi seluruh tubuh/daging, artinya; tidak terlihat lagi tabiat-tabiat daging = tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging = manusia rohani.
Saudaraku, biarlah hal ini nyata dalam kehidupan saya dan saudara.

Manusia rohani adalah manusia yang senantiasa memperhatikan perkara-perkara rohani, perkara-perkara di atas, perkara-perkara di sorga, berarti terlepas dengan daya tarik bumi = tidak tertarik dengan apa yang ada di atas muka bumi ini.
Sebaliknya, perhatian  manusia daging tertuju pada perkara-perkara lahiriah, perkara-perkara di bumi ini, sehingga perkara-perkara yang ada di atas, perkara-perkara di sorga tidak mempunyai daya tarik bagi seseorang yang masih hidup menuruti hawa nafsu daging dan keinginannya, seperti mereka yang masih jauh dari Tuhan.
Sehingga, manusia daging berat sekali untuk diangkat, dibawa masuk dalam Kerajaan Sorga. Bukankah tujuan kita beribadah dan melayani di bumi ini untuk berada di dalam kerajaan Sorga? Oleh sebab itu, biarlah kita mengejar kasih itu.

Ciri-ciri bila seseorang mengejar kasih.
1 Timotius 6: 11
(6:11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
Mengejar kasih, berarti akan terlihat 5 perkara yang lain, yaitu;
-      Keadilan.
Keadilan bersumber dari Allah, itu sebabnya Ia mengutus anak-Nya yang tunggal untuk menyatakan keadilan kepada manusia.

Yesaya 11: 4
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Yesus Kristus yang disebut juga Tunas Daud diutus Allah ke bumi, dan Ia tampil sebagai hakim untuk orang-orang lemah dengan keadilan. Kemudian, menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang tertindas di negeri dengan kejujuran.

Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Dasar dari kerajaan Sorga adalah kebenaran dan keadilan, itulah yang dinyatakan Allah lewat pribadi Yesus Kritus Anak-Nya yang Tunggal kepada manusia.

-      Ibadah.
Ibadah kaitannya dengan pelayanan.
Pelayanan, berarti membawa korban untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Dalam Roma 12: 1-2, dengan jelas dikatakan supaya mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Orang yang beribadah dan melayani Tuhan, tanda bahwa ia telah mengalami kebebasan, dengan kata lain terlepas dari ikatan/belenggu dosa = terbebas dari perbudakan dosa, sebagaimana bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, rumah perbudakan.

-      Kesetiaan.
Kesetiaan seseorang menunjukkan bahwa ia adalah orang yang taat, patuh pada ajaran yang benar.

Yesaya 11:5
(11:5) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Orang yang setia digambarkan seperti ikat pinggang; tidak menyimpang dari kebenaran.
Di dalam kesetiaan Yesus sebagai Anak Tunggal, terangkum seluruh kebenaran, terangkum seluruh kehendak Allah Bapa.

-      Kesabaran.
Yakobus 5: 7
(5:7) Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

Kesabaran itu penting, sebab kesabaran seseorang itu berguna untuk masa sekarang dan berguna untuk masa yang akan datang.
·        Kegunaan kesabaran untuk masa sekarang adalah mampu menanggung penderitaan
·        Kegunaan kesabaran untuk di masa yang akan datang adalah untuk menantikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua, sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Kesabaran itu digambarkan seperti petani; sabar menantikan hasil yang berharga dari tanahnya, sehingga ia sabar sampai hujan turun yaitu; HUJAN MUSIM GUGUR dan HUJAN MUSIM SEMI.
Kesabaran petani menantikan hujan turun;
1.    Pada musim gugur.
Musim gugur à zaman akhir/akhir zaman.
Di akhir zaman nanti, banyak kerohanian/iman seseorang yang akan berguguran.

Wahyu 6: 13
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
Di hari-hari terakhir, bintang-bintang di langit akan berjatuhan, sama seperti pohon ara mengugurkan buah-buahnya yang mentah karena digoncang oleh angin yang kencang à angin-angin pengajaran palsu oleh karena kelicikan dari nabi-nabi palsu.
Jadi, bagi kita semua, kehidupan muda remaja, kesabaran itu penting, berguna untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, supaya iman jangan gugur.
Gugur berarti, perjuangan tidak sampai pada garis akhir pengikutannya kepada Tuhan.

2.    Pada musim semi.
Musim semi adalah musim sesudah musim dingin dan sebelum musim panas.
Musim semi, artinya; tidak panas dan tidak dingin = suam-suam kuku di tengah-tengah pengikutan kepada Tuhan.
Pada musim ini, dibutuhkan kesabaran untuk menantikan hujan turun.
Hujan à kemurahan Tuhan lewat firman Tuhan yang disampaikan.

Wahyu 3: 14-15
(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Setelah dikoreksi oleh Tuhan, jemaat di Laodikia terlihat dengan jelas; tidak dingin dan tidak panas = suam-suam kuku.

Wahyu 3: 16
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Kalau tidak dingin atau panas (suam-suam kuku), maka akan dimuntahkan dari mulut Allah.
dimuntahkan, artinya; menjadi kehidupan yang najis, sama seperti antikris adalah gambaran dari orang-orang yang najis.

Petani yang sabar adalah petani yang mau menggarap dan mengerjakan ladangnya sampai ladang/tanah itu menjadi tanah yang subur, tanah yang baik, sehingga apabila benih ditaburkan; bertumbuh, berakar dan menghasilkan buah 30, 60, sampai 100 kali lipat, dengan kata lain dari tanah itu petani memperoleh hasil yang berharga.

-      Kelembutan.
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Yesus Kristus adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
Kelembutan itu datangnya dari kuk yang dipikul, artinya; tetap memikul salibnya dan menyangkal dirinya.
Keuntungan apabila memikul salib dan menyangkal diri adalah memperoleh kelegaan dan jiwa pun akan mendapat ketenangan.
Kelegaan dan mendapat ketenangan jiwa, ternyata tidak didapat dari yang lain-lain, tidak didapat dari apa yang disuguhkan oleh dunia ini, selain dari salib yang harus dipikul.
Kalau seseorang menggunakan kebenaran diri sendiri, orang seperti ini tidak akan pernah mendapat kelegaan dan ketenangan jiwa.
Justru kalau seseorang menggunakan kebenaran diri sendiri, ia pasti suka bersungut-sungut. Orang yang bersungut-sungut adalah tanda orang yang suka dongkol, merongkol, jengkel hatinya.
Dan kalau kita diajar untuk terus mendengar firman Tuhan, biarlah kita tetap tenang, tidak perlu bersungut-sungut, tidak perlu merasa sesak.

Kemudian, orang yang lemah lembut menandakan bahwa Kerajaan Sorga dekat sekali dengan orang itu, seperti perumpamaan dalam Matius 24; Tuhan mengajar kita untuk menarik perumpamaan dari pohon ara.

Matius 24: 32
(24:32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Menarik pelajaran dari sebuah perumpamaan tentang pohon ara; apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, itu menandakan musim panas sudah dekat.
Ranting-ranting yang melembut menggambarkan hati yang lemah lembut.

Selain melembut, ranting-ranting itu bertunas.
Bertunas, berarti; tumbuh suatu kehidupan yang baru, seperti pribadi Yesus Kristus, Dialah Tunas Daud yang tumbuh dari tunggul Isai.
Kehidupan yang baru, berarti telah meninggalkan kehidupan yang lama, sebab Kristus di dalam dia.

Dari apa yang kita terima malam hari ini tentang pribadi Yusuf, kita cukup dibekali untuk akhirnya memperoleh Kerajaan Sorga.
Kiranya pemberitaan ini membuat kita menjadi pribadi yang hidup dalam keadilan, senantiasa tekun dalam ibadah, tetap dalam kesetiaan, kesabaran dan kelembutan.
Dari 5 perkara ini, ada dua kata yang penting yaitu;
-      Kesabaran, menunjukkan untuk sabar menantikan Yesus sebagai Raja dan mempelai pria sorga.
-      Kelemah lembutan menunjukkan bahwa Yesus telah tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Amen.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment