KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 8, 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 AGUSTUS 2014

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 AGUSTUS 2014

TeamDARI KITAB KOLOSE
          (Seri 21)

Subtema: 7 PERKARA DALAM KERAJAAN TERANG

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita patut bersyukur karena Tuhan berkemurahan kepada kita. Lewat ibadah doa penyembahan ini, kita akan merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, sujud menyembah kepada Tuhan.

Namun terlebih dahulu kita memperhatikan KITAB KOLOSE.
Kolose 1: 12
(1:12) dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Rasul Paulus kembali mengucap syukur kepada Tuhan dengan penuh sukacita, karena dalam pandangannya, jemaat di Kolose layak untuk menerima kerajaan terang yang ditentukan untuk orang-orang kudus.

Wahyu 22: 3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Kerajaan Sorga disebut juga dengan kerajaan terang karena malam tidak ada lagi di dalamnya.

Bukti bahwa malam tidak ada lagi di dalamnya: TERDAPAT 7 PERKARA, antara lain;
1.    “Tidak akan ada lagi laknat”
Artinya; keadilan dan kebenaran yang sempurna.
Laknat = kutuk, sedangkan kutuk adalah akibat adanya dosa.

Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Dasar dari Kerajaan Allah adalah KEADILAN dan KEBENARAN.
Kalau imam-imam melayani Tuhan dengan dasar keadilan dan kebenaran, maka besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan dari seorang imam/pelayan Tuhan.

Oleh sebab itu, mari kita perhatikan sejenak mengenai takhta kerajaan Daud dan keluarganya.
Ketika Daud melakukan kesalahan yang fatal, di mana dia jatuh dalam dosa kenajisan, selanjutnya nabi Natan memperingatkan dia, dan Daud segera mengakui kesalahannya, mengakui segala dosa kenajisannya di hadapan Tuhan, itu terbukti dengan penyesalan yang amat sangat, dia berkabung dan tidak mau makan sampai pergumulannya itu selesai.
Tuhan mengampuni kesalahan Daud, tetapi akibat dari dosa kenajisan itu terlihat dengan jelas 3 hal;
-         Amnon memperkosa Tamar, adiknya.
Sesungguhnya Amnon dan Tamar adalah anak Daud, dari isteri yang berbeda.
-   Absalom membunuh Amnon, karena Amnon telah memperkosa Tamar, adik kandung dari Absalom.
-    Daud harus lari/mengasingkan diri karena Absalom menginginkan takhta kerajaan dengan paksa.
3 hal di atas terjadi menimpa Daud dan keluarganya, oleh karena satu kali kesalahan yang diperbuat oleh Daud, itu adalah laknat/kutuk.
Tetapi oleh karena kemurahan Tuhan, Daud pun dipulihkan dan takhta kerajaan tidak putus-putusnya dari keturunan Daud.

Ini harus diperhatikan dengan baik. Saya selalu berupaya supaya laknat tidak terjadi, yang selalu saya pikirkan adalah melayani Tuhan dengan keadilan dan kebenaran.
Semakin usia bertambah, pemikiran juga semakin dewasa, dan pandangan juga lebih jauh ke depan.

2.    “Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya”
Artinya; kerajaan yang sempurna.
Sebagai bukti;
-      Wahyu 21: 8
(21:8) Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

1.    Orang-orang penakut.
2.    Orang-rang yang tidak percaya.
3.    Orang-orang keji.
4.    Orang-orang pembunuh.
5.    Orang-orang sundal.
6.    Tukang-tukang sihir.
7.    Penyembah-penyembah berhala.
8.    Semua pendusta.

-      Wahyu 22: 15
(22:15) Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

1.    Anjing-anjing.
2.    Tukang-tukang sihir.
3.    Orang-orang sundal.
4.    Orang-orang pembunuh.
5.    Penyembah-penyembah berhala.
6.    Setiap orang yang mencintai dusta. 

Mereka yang hidup dalam 8 perkara di atas (Wahyu 21: 8), juga mereka yang hidup dalam 6 perkara di atas (Wahyu 22: 15) tidak masuk dalam kerajaan terang, menunjukkan bahwa takhta Allah, takhta Anak Domba adalah kerajaan sempurna.

3.    “Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya”
Artinya; penyembahan sempurna.
Syarat untuk beribadah kepada Tuhan: terlebih dahulu dibebaskan dari segala ikatan dosa, dari segala perbudakan-perbudakan dosa, sama seperti bangsa Israel, oleh karena anak domba paskah telah disembelih, mereka dibebaskan dari Mesir, dari rumah perbudakan, selanjutnya dibawa ke tanah perjanjian, tanah Kanaan, supaya mereka beribadah kepada Tuhan Allah Abraham, Ishak dan Yakub.

Israel dan Yehuda sempat meninggalkan Kanaan sorgawi dan gunung Sion, mereka berada di SEBELAH UTARA, sehingga Israel berbakti kepada “bukit-bukit” dan “pohon-pohon yang rindang”, itu merupakan penyembahan berhala dari Israel, sehingga Israel disebut PEREMPUAN MURTAD.
Sedangkan Yehuda berbakti kepada “batu” dan “kayu”, sehingga Yehuda disebut PEREMPUAN YANG TIDAK SETIA. Sebelah utara à takhta Iblis.
Namun oleh karena kemurahan Tuhan, mereka meluputkan diri ke gunung Sion, dan  kembali beribadah kepada Allah.

4.    “Mereka akan melihat wajah-Nya”
Artinya; persekutuan sempurna.
Kalau kita masing-masing dapat bertatap muka, itu menunjukkan ada persekutuan di antara kita, demikian halnya lewat ibadah dan pelayanan yang dipercayakan ini, juga merupakan persekutuan dengan Tuhan, hanya saja kita tidak bertatap muka, tidak bertemu langsung dengan Allah.

1 Korintus 13: 12
(13:12) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti akau sendiri dikenal.

Kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, sekarang hanya melihat dengan tidak sempurna, tetapi suatu saat nanti kita akan bertemu dengan Tuhan di dalam Kerajaan Sorga, bertemu muka dengan muka, sama seperti Dia mengenal keberadaan kita, dengan syarat; SETIA.

5.    “Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka”
Artinya; persatuan/kesatuan sempurna.

Mari kita lihat NAMA itu ...
Yehezkiel 9: 3-4
(9:3) Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

Huruf T ditulis di dahi mereka karena mereka melayani Tuhan dengan segala penderitaan-penderitaan yang ditanggung oleh mereka, karena mereka melayani dan rela menanggung perbuatan-perbuatan keji dari pihak-pihak lain = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = sengsara salib.
Berarti, huruf T tertulis di dahi mereka, karena mereka telah melayani Tuhan dengan segala pengorbanan.
-      T, artinya; Theo = Tuhan.
-      T à salib Kristus

Wahyu 14: 4
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Anak Domba berdiri di bukit Sion, bersama-sama dengan Dia, 144000 orang, di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
-      Nama-Nya à pribadi Yesus, Anak Allah, tabiat-Nya; hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
-      Bapa = Tuhan, tabiat-Nya adalah kasih.
Berarti, huruf T yang tertulis di dahi 144000 orang tersebut, menunjukkan bahwa mereka juga hidup benar  sesuai dengan firman Tuhan dan hidup di dalam kasih Allah.

Wahyu 14: 4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.
Ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung, menunjukkan bahwa 144000 orang yang berdiri di atas bukit Sion ini benar-benar melayani dengan segala pengorbanan kepada Tuhan, dan oleh karena pengorbanan itulah mereka ditebus dari antara manusia di atas muka bumi ini.
Wahyu 14: 4, bila disatukan = 144 à 144000 orang yang telah ditebus.

Wahyu 7: 2-3
(7:2) Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Huruf T yang tertulis di dahi merupakan meterai keselamatan, berarti; tidak turut bersama-sama dengan kehancuran-kehancuran bumi dan segala isinya.
Tuhan memberikan ibadah dan Tuhan memberikan tugas-tugas pelayanan di tengah-tengah ibadah itu sendiri, adalah kemurahan Tuhan bagi saya dan saudara, supaya kita memikul segala tugas yang Tuhan berikan, melayani Tuhan dengan pengorbanan, itu adalah cara yang baik untuk memperoleh meterai Allah.
Jadi, jangan bersungut-sungut ketika melayani Tuhan, jangan mengomel ketika menerima tugas/mandat dari atas, sangkallah diri.
Singkirkanlah segala sesuatu yang ada dalam diri, mulai dari kedudukan, jabatan, harga diri, ijazah, apa saja, supaya kita eksis melayani Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan.

6.    “Tuhan Allah akan menerangi mereka”
Artinya; terang yang sempurna.
Berarti; mereka tidak lagi memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari.
Lampu menyala pada waktu malam, namun tidak menyala pada waktu siang hari. Sebaliknya, matahari menyala pada waktu siang hari, tidak menyala pada waktu malam hari = terang yang tidak sempurna.
Jadi, terang matahari dan terang lampu tidak bercahaya selama-lamanya, itu sebabnya mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari.

Oleh sebab itu, firman Tuhan dalam Matius 5: 14, “...Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi” Ini adalah gambaran dari terang dunia.
Terang, berarti; tidak ada lagi dosa yang terselubung, supaya kita betul-betul menjadi terang dunia, terang yang dibutuhkan oleh dunia ini.
Cara Tuhan menjadikan kita terang adalah lewat ibadah dan pelayanan, berarti; biarlah kita beribadah dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. jangan hari ini beribadah dan melayani, besok tidak, bagaikan cahaya matahari dan cahaya lampu tidak menerangi selama-lamanya.

7.    “Mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya”
Artinya; pemerintahan yang sempurna.
Angka 7 à kesempurnaan.

Lukas 22: 24-26
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Pemerintahan yang sempurna dimulai dari;
-      “yang terbesar hendakalh menjadi sebagai yang paling muda”
Muda à orang yang senantiasa mau belajar karena minim pengalaman.
-      “pemimpin sebagai pelayan”
Pelayan à orang yang mengambil rupa sebagai hamba, bukan sebagai tuan (pemimpin).

Sedangkan raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung, ini adalah gambaran dari pemerintahan yang tidak sempurna sebab memerintah karena disebut raja dan disebut pelindung, tetapi belum tentu mau diajar oleh firman Tuhan dan belum tentu dengan rela mau menjadi kecil.

Dengan adanya 7 perkara di atas menunjukkan bahwa malam tidak ada lagi di sana, berarti yang ada hanyalah kesempurnaan, termasuk terang yang sempurna, sama seperti 7 pelita yang diletakkan di atas kaki dian.

Bila dikaitkan dengan 7 SIDANG JEMAAT DI ASIA KECIL ...
Wahyu 1: 11-12
(1:11) katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
(1:12) Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

Kerinduan Tuhan terhadap 7 sidang jemaat yang ada di Asia kecil adalah supaya mereka menjadi kaki dian emas/pelita emas, menjadi terang yang sempurna = kesaksian di atas muka bumi ini.
Oleh sebab itu, Tuhan memberi suatu perintah kepada Rasul Yohanes supaya menuliskan segala sesuatu yang dia dengar dan lihat kepada 7 sidang jemaat di Asia kecil, dengan tujuan; supaya terlepas dari aib sehingga ketujuh sidang jemaat di Asia kecil menjadi 7 kaki dian emas, menjadi terang dunia.

Wahyu 1: 13
(1:13) Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Yesus tampil sebagai Imam Besar di tengah-tengah ketujuh sidang jemaat di Asia kecil itu untuk menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa kejahatan dan dosa kenajisan dari ketujuh sidang jemaat tersebut.
Selanjutnya, setelah diselidiki, dikoreksi dan disucikan, dengan kata lain aib mereka diambil; mereka akan tampil sebagai 7 kaki dian emas / terang dunia, menjadi kesaksian dibumi.

Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

7 obor yang menyala-nyala di hadapan takhta itu, itulah ketujuh Roh Allah, artinya; kehidupan yang diurapi Roh kudus menjadi terang dunia.
Sehingga pada Wahyu 5: 6 dikatakan: “... Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi
Jadi 7 mata Tuhan yang diutus ke seluruh bumi = terang dunia, menjadi kesaksian di antara manusia, di atas muka bumi ini.

Yesaya 4: 1
(4:1) Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

7 perempuan melekat pada satu laki-laki.
-      7 perempuan à mempelai perempuan Tuhan yang sempurna.
-      Satu laki-laki à mempelai Laki-Laki Sorga, itulah pribadi Yesus Kristus.
Untuk menjadi mempelai Tuhan yang sempurna, terlebih dahulu diselidiki, dikoreksi dan disucikan, sampai aib (dosa kejahatan dan dosa kenajisan) tidak lagi melekat pada mereka, selain nama-Nya melekat pada mereka.
Berarti, ada tanda darah, ada penebusan terhadap 7 perempuan tersebut.

Syaratnya: rela menanggung makanan sendiri dan menanggung pakaian sendiri, asal saja nama-Nya dilekatkan pada mereka (7 perempuan).
Biarlah kiranya kita masing-masing menanggung makanan dan pakaian kita, asal aib kita diambil, dosa kejahatan dan kenajisan diambil/tidak melekat pada diri kita, supaya nama-Nya melekat pada kita.

1 Timotius 6: 6-7
(6:6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
(6:7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.

Ibadah yang disertai rasa cukup akan memberi keuntungan besar.
Perlu diketahui; kita datang ke dunia tidak membawa apa-apa dan kembali kepada Allah Bapa tidak membawa apa-apa, sebab darah dan daging tidak mewarisi kerajaan Sorga.
Oleh sebab itu, kalau kita beribadah, biarlah kita fokus kepada Tuhan, artinya disertai dengan rasa cukup. Kita beribadah kepada Tuhan bukan untuk mencari kekayaan secara lahiriah, oleh sebab itu, biarlah kita beribadah dengan disertai rasa cukup, maka akan memberi keuntungan besar.

Yang terpenting adalah asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
-       Makanan à kebenaran yang berasal dari firman Allah, sebagai makanan rohani.
-       Pakaian à kasih Allah yang berguna untuk menutupi dosa ketelanjangan, dosa kejahatan dan dosa kenajisan kita di hadapan Tuhan.
Inilah yang harus kita tanggung /pikul, perbuat dan dikerjakan di hadapan Tuhan sampai kita sempurna.
Syaratnya; ibadah harus disertai rasa cukup. Tidak perlu takut akan masa depan, tidak perlu kuatir.
Apa yang telah kita telah dengar malam hari ini, dan yang sudah kita dengar pada ibadah-ibadah sebelumnya, biarlah kita memperhatikannya.
Dan saya sendiri, tidak akan melepaskan ibadah ini, apapun harga yang harus saya bayar, sebab sangat mengandung resiko jika melepaskan ibadah dan pelayanan.
Berada dalam ibadah dan pelayanan saja, seseorang masih mengandung aib, apalagi kalau tidak melekat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, lewat ibadah dan pelayanan. Layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment