KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, September 2, 2014

IBADAH RAYA MINGGU, 31 AGUSTUS 2014


IBADAH RAYA MINGGU, 31 AGUSTUS 2014

Tema:  JEMAAT DI FILADELFIA (dari Wahyu 3: 7-13)
            (Seri 15)

Subtema: HIKMAT DARI GUNUNG SION

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh berada dalam rumah Tuhan untuk beribadah melayani, sekaligus membawa segala korban persembahan dan mempersembahkannya kepada Tuhan.

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kita sekaliannya telah digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Kalau Kristus tidak menyingkapkan rahasia firman Tuhan, kalau Kristus tidak menyingkapkan firman para nabi, maka manusia tetap berada di dalam selubung, menyembunyikan dosa, sehingga inilah yang menghambat kita sehingga kita tidak melihat kemuliaan yang Allah nyatakan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan.
Kalau Allah bertakhta, berhadirat di antara manusia, maka Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya, yang lama pasti berlalu.
Tuhan memiliki cara tersendiri supaya kita memperoleh kasih karunia demi kasih karunia, sehingga ketika terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, kita akan kembali pada wujud semula; gambar dan rupa Allah.

Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Filadelfia dari kitab Wahyu 3: 7-13.
Sekarang kita membaca bagian dari ayat 9 ...
Wahyu 3: 9
(3:9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

Tuhan memerintahkan jemaah Iblis untuk datang dan tersungkur di depan kaki sidang jemaat di Filadelfia, serta mereka mengakui bahwa Tuhan mengasihi jemaat di Filadelfia.
Menunjukkan bahwa jemaat di Filadelfia ini adalah gambaran dari gunung Sion.

Yesaya 60: 14
(60:14) Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."

Anak-anak orang-orang yang menindas dan semua orang yang menista (yang sama dengan jemaah Iblis) akan datang sujud menyembah dengan muka sampai ke tanah, serta mengatakan bahwa Sion kota Tuhan, milik Yang Mahakudus, Allah Israel.
Jadi, saya tidak ragu mengatakan, bahwa jemaat di Filadelfia adalah gambaran dari gunung Sion.

Yesaya 60: 13
(60:13) Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak.

Kemudian pada saat itu, kemuliaan Libanon yaitu pohon Sanobar, akan dibawa bersama-sama untuk mempersemarak bait Suci Tuhan/rumah Tuhan, untuk memuliakan tempat kaki Tuhan berjejak.

1 Raja-Raja 5: 5
(5:5) Dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud, ayahku, demikian: Anakmu yang hendak Kududukkan nanti di atas takhtamu menggantikan engkau, dialah yang akan mendirikan rumah itu bagi nama-Ku.

Salomo mendirikan rumah Tuhan, Bait Suci, sesuai dengan janji Tuhan kepada Daud, Allahnya.

1 Raja-Raja 5: 7-9
(5:7) Maka segera sesudah Hiram mendengar pesan dari Salomo itu, ia sangat bersukacita serta berkata: "Terpujilah TUHAN pada hari ini, karena Ia telah memberikan kepada Daud seorang anak yang bijaksana untuk mengepalai bangsa yang besar ini."
(5:8) Lalu Hiram mengutus orang kepada Salomo mengatakan: "Aku telah mendengar pesan yang kausuruh sampaikan kepadaku. Tentang kayu aras dan kayu sanobar aku akan melakukan segala yang kaukehendaki.
(5:9) Hamba-hambaku akan membawanya turun dari gunung Libanon ke laut dan aku akan mengikatnya menjadi rakit-rakit di laut untuk dibawa sampai ke tempat yang akan kautunjukkan kepadaku; kemudian akan kusuruh bongkar semuanya di sana, sehingga engkau dapat mengangkutnya. Sementara itu engkau hendaknya menyediakan makanan bagi seisi istanaku seberapa yang kukehendaki."

Berkaitan dengan rencana pembangunan rumah Tuhan ini, Salomo berpesan kepada Hiram supaya memberikan pohon sanobar dari gunung Libanon.

1 Raja-Raja 5: 12
(5:12) Dan TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka damai pun ada antara Hiram dan Salomo, lalu mereka berdua mengadakan perjanjian.

Untuk mendirikan Bait Suci dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang.
Jadi, harus penuh dengan pemikiran yang bijaksana, tidak boleh sembarangan mengambil suatu keputusan, untuk itulah Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo.

Persiapan-persiapan untuk mendirikan Bait Suci DIBUTUHKAN HIKMAT ALLAH, tidak boleh membangun rumah Tuhan dengan sembarangan.
Kita tidak boleh beribadah dengan sembarangan, melayani Tuhan tidak boleh sembarangan, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan ibadah pelayanan tidak boleh dengan sembarangan, melakukan semua itu tidak boleh dengan asal-asalan, oleh sebab itu dibutuhkan hikmat Allah, supaya terwujudnya pembangunan rumah Tuhan/tubuh Kristus.

1 Raja-Raja 3: 12-13
(3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.
(3:13) Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.

Tuhan memberikan kepada Salomo; hati yang penuh hikmat dan pengertian, sesuai dengan doa permohonan Salomo kepada Tuhan.
Salomo tidak meminta kekayaan, ataupun yang lainnya, ia hanya meminta supaya Tuhan memberikan hikmat dan pengertian kepadanya.
Dan kita butuh itu, supaya kita tidak sembarangan untuk melayani Tuhan, tidak sembarangan beribadah kepada Tuhan.

1 Raja-Raja 3: 9
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Dengan hikmat; Salomo dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sehingga paham menimbang perkara dan dapat memberikan keputusan yang baik, benar dan adil (menjadi hakim yang baik).
Sesuai dengan Roma 12: 2, setelah terjadi pembaharuan akal budi, menerima hikmat dari Tuhan, dapat memberikan apa yang baik, yang benar dan yang sempurna kepada Allah.

Sekarang mari kita perhatikan; SUMBER HIKMAT.
1 Korintus 1: 22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Pemberitaan tentang salib Kristus adalah kekuatan Allah serta hikmat Allah.
Jadi, hikmat Allah bersumber dari pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Kalau kita hanya menghendaki tanda, akan tersandung oleh karena pemberitaan firman tentang salib.
Demikian juga kalau kita hanya mencari hikmat semata (mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku), pemberitaan firman tentang salib, juga ibadah dan pelayanan adalah suatu kebodohan.
Tetapi yang pasti, sumber hikmat adalah lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus, bukan lewat tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat, dan lain sebagainya.

Itu sebabnya Yesus harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, supaya kehendak Allah terlaksana = kehendak Allah terlaksana ketika Yesus, sebagai Anak Allah, meminum CAWAN ALLAH (Matius 26: 42).

Ibrani 9: 11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Yesus telah melintas kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia.
Ia tidak membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.
Berarti, lewat salib Kristus yaitu; pemberitaan firman tentang salib Kristus; terwujudlah pembangunan rumah Tuhan dengan sempurna.

Pemberitaan firman disertai cerita-cerita isapan jempol, dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul = ditambahkan, pemberitaan firman tentang salib diganti mujizat-mujizat, tanda-tanda heran = dikurangkan.
Dengan pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan tidak akan terwujud pembangunan rumah Tuhan.

Disini kita telah melihat fakta sejarah yang dikerjakan oleh Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu, Dia telah melintasi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia / Musa, melainkan diri-Nya sendiri. Oleh sebab itu, tidak boleh berpuas diri lewat pemberitaan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.

Sedikit kesaksian; dahulu, sewaktu kita belum mengenal firman pengajaran yang rahasianya dibukakan begitu dalam, kita memiliki keinginan supaya disela-sela pemberitaan firman itu ada canda gurau. Tetapi setelah kita menerima pembukaaan rahasia firman Tuhan, kita tidak membutuhkan lebih dari pembukaan rahasia firman.
Oleh sebab itu, setelah Yesus menyatakan penderitaan-Nya = pemberitaan firman tentang salib, Simon Petrus menolak hal itu, maka seketika itu juga Yesus segera mengusir ajaran setan yang diadopsi Simon Petrus (Matius 16:21-22), karena itu adalah batu sandungan, menghambat pembangunan rumah Tuhan.

Kalau seandainya lewat pemberitaan firman tentang salib kita terkoreksi, lalu rasanya menyakitkan daging, persis seperti dua tangan dan dua kaki Yesus yang dipaku, biarlah itu kita terima saja, supaya nanti ada meterainya, yaitu; darah tercurah.
Kalau menerima pembukaan rahasia firman Tuhan, tetapi tidak ada penyucian, maka tidak ada meterainya. Tetapi kalau kita mau menerima penyucian lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, maka ada meterainya, yaitu tanda darah.
Oleh sebab itu, ketika Dia melintasi kemah yang lebih besar, Dia tidak membawa darah domba atau anak lembu, melainkan membawa darah-Nya sendiri, sebagai meterai.

Kita kembali memperhatikan ...
1 Raja-Raja 3: 27-28
(3:27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Salomo dapat memutuskan perkara, berarti dapat menyelesaikan masalah oleh hikmat.
Demikian juga lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus; segala masalah diselesaikan.

1 Raja-Raja 3: 16
(3:16) Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

Dua orang perempuan sundal adalah gambaran dari nikah yang hancur.
Sehancur-hancur apapun nikah rumah tangga, pemberitaan firman tentang salib Kristus dapat menyelesaikan.
Tetapi kalau saudara menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus, maka sampai kapanpun masalah nikah tidak akan terselesaikan.
Tidak seorangpun manusia dapat menyelesaikan masalah nikah, tidak seorangpun manusia dapat menunjukkan dirinya di hadapan Tuhan sebagai seorang yang benar, jikalau ia tidak menerima pembukaan rahasia firman tentang salib Kristus.

1 Raja-Raja 3: 24
(3:24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.

Dengan hikmat, Salomo menggunakan pedang untuk memutuskan perkara dua orang perempuan sundal tersebut.

Ibrani 4: 11-13
(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Karena itu, biarlah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian, itulah Sabat.
Sabat adalah hari perhentian bagi Tuhan Allah, di sanalah kita beribadah melayani Tuhan, berbakti kepada Tuhan, selanjutnya, pada saat itulah Tuhan menyatakan kasih karunia-Nya.

Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, ia menusuk amat dalam, ia bekerja, menyucikan dosa dari 3 perkara.
1.    Memisahkan dosa dari jiwa dan roh.
Motor penggerak tubuh adalah roh itu sendiri.
Misalnya;
-      Kalau roh seseorang masih dikuasai roh dusta, maka pergerakan tubuhnya dikerjakan oleh roh dusta.
-      Kalau roh seseorang dikuasai oleh roh najis, maka pergerakan tubuh sesuai dengan roh najis.
2.    Memisahkan dosa sendi-sendi dan sumsum.
Artinya; menyucikan dosa yang bersembunyi dibalik celah-celah dan dibalik kekerasan hati.
Sendi-sendi adalah celah-celah dari tubuh, sedangkan sumsum berada dibalik tulang-tulang yang putih, namun yang keras.
3.    Memisahkan dosa pertimbangan dan pikiran hati.
Semua orang terkhusus mereka yang di luar Tuhan, kalau mengambil suatu pertimbangan pasti menurut manusia daging, dan itu harus disucikan, termasuk pikiran hati.

Tiga perkara ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi pemberitaan firman tentang salib Kristus yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam, sanggup menyucikan dosa-dosa pada 3 perkara tersebut.
Seseorang dapat bersandiwara di hadapan sesamanya, tetapi di hadapan Tuhan ia tidak ada apa-apanya, itu sebabnya firman Tuhan berkata: “tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya

Ingat; pembangunan rumah Tuhan tidak akan terwujud, kecuali lewat pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikannya dengan baik, sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semuanya telanjang, semuanya terbuka, sehingga kita harus memberi pertanggungjawaban di hadapan Tuhan, bukan kepada manusia. Oleh sebab itu, tidak ada artinya kita bersandiwara di hadapan manusia.

Mazmur 51: 8
(51:8) Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Tuhan berkenan akan kebenaran dalam batin setiap orang, bukan kebenaran manusia lahiriah yang dilihat oleh mata manusia, yang begitu pandai bersandiwara.
Karena Tuhan berkenan akan kebenaran dalam batin, maka dengan diam-diam Tuhan memberitahukan hikmat dan pengertian itu.
Jadi, orang yang pandai bersandiwara tidak memiliki hikmat dan pengertian. Milikilah hikmat dari Tuhan!

Oleh sebab itu tadi saya katakan; supaya terwujudnya pembangunan rumah Tuhan dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang, yaitu hikmat Allah
Biarlah kita menerima pemberitaan firman tentang salib, supaya kita memperoleh hikmat dan pengertian dari Allah.
Saya berpesan: khusus untuk kehidupan muda remaja harus selalu prihatin, renungkanlah firman Tuhan siang dan malam!

Kembali kita memperhatikan ...
1 Raja-Raja 5: 12
(5:12) Dan TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya; maka damai pun ada antara Hiram dan Salomo, lalu mereka berdua mengadakan perjanjian.

Dengan hikmat; ada damai di antara Hiram dan Salomo, dan selanjutnya merekapun mengadakan suatu perjanjian/kesepakatan.
Seperti yang tertulis di dalam Amos 3:3, dikatakan; “berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” .
Jadi, terlebih dahulu harus ada kesepakatan, untuk itu dibutuhkan hikmat dan selanjutnya akan diberi damai.

1 Raja-Raja 5: 7
(5:7) Maka segera sesudah Hiram mendengar pesan dari Salomo itu, ia sangat bersukacita serta berkata: "Terpujilah TUHAN pada hari ini, karena Ia telah memberikan kepada Daud seorang anak yang bijaksana untuk mengepalai bangsa yang besar ini."

Hiram memuji Tuhan oleh karena hikmat dari Salomo, dan juga oleh karena hikmat yang dimiliki Salomo, ia sanggup mengepalai bangsa yang sangat besar, itulah bangsa Israel dengan 12 suku.

1 Raja-Raja 3: 28
(3:28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Kalau Salomo sanggup mengepalai bangsa yang besar, itu semua oleh karena hikmat. Dan oleh karena hikmat inilah, bangsa Israel menjadi takut kepada Salomo, karena hikmat yang dimiliki oleh Salomo adalah hikmat yang luar biasa, bukan hikmat yang biasa, suatu hikmat yang tidak dimiliki siapapun sebelum dan sesudah Salomo.

Pendeknya; dengan hikmat terjadi kesepakatan antara Salomo dengan Hiram, dan Salomo mengajak rakyat untuk bekerja sama dalam rangka pembangunan rumah Tuhan.

Langkah selanjutnya setelah rumah Tuhan berdiri.
1 Raja-raja 6: 19, 22-23
(6:19) Demikianlah dilengkapinya ruang belakang di dalam rumah itu, di sebelah dalam sekali, supaya di sana ditaruh tabut perjanjian TUHAN.
(6:22) Seluruh rumah itu dilapisinya dengan emas, ya rumah itu seluruhnya; juga seluruh mezbah yang di depan ruang belakang itu dilapisinya dengan emas.
(6:23) Selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya.

Setelah rumah Tuhan berdiri, selanjutnya Salomo membuat tabut perjanjian dengan dua kerub di atasnya.
Dengan terwujudnya pembangunan rumah Tuhan, maka Allah bertakhta, Allah bersemayam dan menyatakan kemuliaan-Nya di antara manusia, sebab kalau berbicara mengenai tabut itu berbicara tentang hadirat Allah/takhta Allah.

Wahyu 21: 3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Setelah terwujudnya pembangunan rumah Tuhan, dengan kata lain kemah Allah ada di antara manusia, di tengah-tengah manusia, maka Allahpun akan diam bersama-sama dengan manusia itu sendiri, Allah bertakhta untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Wahyu 21: 4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Selanjutnya Tuhan menghapus segala air mata, maut tidak ada lagi, tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis, dukacita, sebab yang lama telah berlalu.

Wahyu 21: 5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Tuhan menjadikan segala sesuatu baru, indah pada waktunya. Perkataan ini tepat dan benar, tidak perlu diragukan.
Tuhan menjadikan segala sesuatu baru = TERJADI PEMULIHAN.

Saya dan kita semua tentu merindukan supaya pemulihan itu terjadi, baik nikah jasmani maupun nikah rohani, semua menjadi baru, tidak ada lagi kesusahan, tidak ada lagi ratap tangis dan sukacita.

Yesaya 49: 8-9
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
(49:9) untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.

Setelah Sion dipulihkan, TUHAN BERKENAN DAN TUHAN MENJAWAB DOA-DOA PERMOHONAN.
Jadi, sebelum terjadi pemulihan; Tuhan tidak pernah berkenan dan Tuhan tidak pernah menjawab doa-doa, sekalipun menangis darah.
Banyak orang berdoa supaya terwujud ini dan itu tetapi semuanya kehendak Tuhan yang jadi.
Ada satu doa dengan mudah Tuhan kabulkan, yaitu; jika tujuan doa itu hanya untuk menyenangkan hati Tuhan, hanya untuk memuliakan nama Tuhan.
Jadi jangan salahkan Tuhan jika doa tidak dikabulkan, sehingga jengkel, putus asa, lalu marah kepada Tuhan hingga akhirnya meninggalkan pelayanan.

Setelah Sion dipulihkan, Tuhan berkenan dan Tuhan menjawab doa-doa permohonan, selanjutnya TUHAN MEMBUAT SION MENJADI PERJANJIAN BAGI UMAT MANUSIA.
Kata dasar perjanjian adalah janji. Janji = hukum yang tertulis dalam kitab suci = firman Tuhan.

Menjadi perjanjian bagi umat manusia memberi arti 2 hal;
YANG PERTAMA.
2 Korintus 3: 2-3
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dikenal dan  dibaca oleh orang lain.
Kalau menuruti firman, berarti hidup oleh firman sampai firman itu mendarah daging, inilah yang disebutkan dengan surat pujian, surat Kristus yang dapat dikenal dan  dibaca oleh semua orang lain.

Kalau umpamanya kita memiliki kasih, dan dengan kasih itu kita sanggup menutupi dosa, sama dengan membaca 1 Petrus 4: 8. Sebaliknya ada 14 perbuatan kasih, maka orang akan melihat 1 Korintus 13. Kalau setia beribadah melayani kepada Tuhan, maka orang akan tahu bahwa itu adalah hukum yang keempat, yang tertulis pada loh batu yang pertama. Dan lain sebagainya.
Sebab firman itu bukan lagi dituliskan pada loh-loh batu, melainkan dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

YANG KEDUA.
2 Korintus 3: 5-6
(3:5) Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
(3:6) Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru = pelayanan Roh.
Pelayanan roh dapat mengubahkan manusia, menjangkau batin dan mengubahkan batin manusia. Tetapi pelayanan lahiriah persis seperti zaman hukum Taurat, beribadah hanya secara lahiriah saja; menjangkau tubuh/lahiriah, mulut memuji Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan.

Biarlah kiranya Tuhan memulihkan ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini, Tuhan pulihkan nikah, Tuhan pulihkan segala sesuatunya.

Kuasa menjadi perjanjian bagi umat manusia.
Yesaya 49: 8-9
(49:8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
(49:9) untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.

YANG PERTAMA: “UNTUK MEMBANGUNKAN BUMI KEMBALI”
= membangunkan kerohanian yang tertidur.
Kerohanian yang tertidur = orang malas; tidur sebentar, mengantuk sebentar, melipat tangan sebentar, untuk tidur kembali.
Kalau kita perhatikan ladang orang malas; ditumbuhi oleh onak/semak duri, dan jeruju, kemudian temboknya rubuh = tidak ada penjagaan dari Tuhan.
Tetapi dengan menjadi perjanjian bagi umat manusia; sanggup membangunkan kerohanian yang tertidur.

YANG KEDUA: “UNTUK MEMBAGI-BAGIKAN TANAH PUSAKA YANG SUDAH SUNYI SEPI”
Allah telah menjanjikan tanah kanaan kepada nenek moyang bangsa Israel, yaitu Abraham, Ishak dan Yakub.
Selanjutnya kanaan itu akan diberikan kepada 12 suku Israel, kecuali suku Lewi. Jadi seluruh luas tanah kanaan itu menjadi milik pusaka dari 12 suku Israel, kecuali suku Lewi.
Namun untuk suku Lewi, mereka tidak mendapat bagian dari tanah pusaka, yang menjadi bagian mereka adalah Tuhan dan milik pusaka mereka adalah sepersepuluh. Ibadah adalah bagian kita dan Tuhanlah yang menjadi milik pusaka kita, maka dengan demikian ibadah ini tidak akan sunyi sepi.

Sedikit kesaksian; ada 7 bersaudara dari ayah saya; 2 laki-laki dan 5 perempuan, dan ayah saya adalah laki-laki yang paling muda. Orang tua dari orang tua saya sudah mewariskan hartanya untuk menjadi bagian  anak-anaknya, termasuk ayah saya, antara lain sawah, ladang, rumah dengan tanah/halaman yang begitu luas. Tetapi sampai saat ini saya belum mendapat warisan sebagai milik pusaka saya, karena anak dari bapa tua saya telah mengambil semua itu, termasuk apa yang menjadi bagian saya.
Tetapi bagi saya itu tidak menjadi soal, karena bagian saya adalah Tuhan, milik pusaka saya adalah ibadah dan pelayanan ini.
Kalau kita menganggap bahwa Tuhan adalah bagian kita, dan ibadah pelayanan menjadi milik pusaka kita, maka ibadah dan pelayanan tidak akan menjadi sunyi sepi.
Dan kalau kita perhatikan sekarang, perselisihan antara Israel dan Hamas juga karena tanah, sehingga ibadah pelayanan menjadi sunyi sepi.

Saudaraku, asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Makanan à kebenaran firman yang menyucikan, sedangkan pakaian à kasih Allah yang berguna untuk menutupi dosa ketanjangan.
Juga dalam Yesaya 4: 1; Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!".

YANG KETIGA:
-      “MENGATAKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TERKURUNG: KELUARLAH!”
Artinya; berkuasa membebaskan mereka yang terikat, terbelenggu dengan segala perkara-perkara yang ada di muka bumi ini.
-      “MENGATAKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG ADA DI DALAM GELAP: TAMPILLAH!”
Artinya; menerangi mereka yang berada di dalam kegelapan, supaya akhirnya tampil dan bersinar terang, sama seperti 7 sidang jemaat di Asia kecil; Tuhan berusaha menyelidiki, mengoreksi, menyucikan dosa mereka, mengambil aib dari 7 sidang jemaat di Asia kecil, supaya kelak mereka tampil sebagai 7 pelita di atas kaki dian, menjadi terang dunia, menjadi 7 mata Tuhan di atas muka bumi.

Bagaimana dengan kita semua, mungkinkah kita menjadi perjanjian bagi umat manusia? Tetapi tidak ada yang mustahil kalau kita terus berjuang, berjuang dan berjuang.
Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan tipu muslihat dari Iblis/Setan, itulah roh jahat dan roh najis.

Yesaya 49: 22-23
(49:22) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan a.
(49:23) Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."

Selanjutnya, Tuhan akan mengangkat tangan-Nya, menyatakan kebesaran-Nya kepada bangsa-bangsa untuk suku-suku bangsa, selanjutnya diserahkan, mereka akan menggendong anak laki-laki, kemudian akan mendukung anak perempuan di atas bahu mereka.
Artinya; terbeban dengan ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

Selanjutnya, “raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu
Dan kalau ini terjadi, maka beban kita menjadi ringan dan memudahkan perjalanan kita untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Banyak pekerjaan besar yang sedang menantikan kita semua, tetapi langkah ini rasanya berat.
Oleh sebab itu, biarlah ibadah ini kita tanggung bersama, sebab ibadah ini bukan milik gembala sidang, melainkan pemberian dari Tuhan, dan biarlah kita pikul bersama di atas pundak kita masing-masing sebagai kebenaran yang sejati.
Biarlah Tuhan memulihkan segala sesuatunya, dan Tuhan berkata: “Aku menjadikan segala sesuatu baru, berarti, indah pada waktunya”, dan perkataan itu tepat dan benar = firman Allah “Ya” dan “Amin”, tidak perlu diragukan lagi.

Kemudian, “mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu”, mengakui bahwa Tuhan mengasihi Sion, mengakui bahwa Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya di atas gunung Sion.

Mazmur 133: 1-3
(133:1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
(133:2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
(133:3) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Tuhan memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya ke atas gunung Sion.
Alasan Tuhan memerintahkan berkat dan kehidupan untuk selama-lamanya ke atas gunung Sion;
1.    Ada kesatuan = diam bersama dengan rukun.
Ketika ada kesatuan/diam bersama dengan rukun; alangkah baiknya dan alangkah indahnya.
Setelah persekutuan antar kandang penggembalaan terjadi, kemudian persekutuan antara kafir dan Israel terwujud, maka Tuhan melihat alangkah baik dan indahnya.
Baik, berarti; seperti Tuhan baik = segambar dan serupa dengan Allah.
Indah, sama seperti pelangi yang berbeda-beda warna tetapi menyatu. Indah = elok.
2.    Minyak di atas kepala Harun à urapan Roh Kudus.
Tuhan mencurahkan urapan Roh Kudus, seperti minyak di atas kepala Harun.
3.    Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Firman Allah membasahi setiap hati kita = tanah yang baik, tanah yang subur.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment