KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 8, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 6 NOVEMBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 6 NOVEMBER 2015


“KITAB MALEKHI”

Subtema : BERKAT KERAJAAN SORGA

Shalom..!
Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita sekalian, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Kehadiran kita tidak seberapa, tetapi saya percaya dua tiga orang berkumpul dalam nama Tuhan, Dia ada bersama-sama dengan kita, bertakhta dan berkuasa. Dia bertemu dengan kita, berbicara lewat Firman Pengajaran Mempelai.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kalimat yang mengatakan: Bahwa sesungguhnya hari itu datang” à kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Keterangan: TAMPIL SEBAGAI RAJA.
Matius 25:31
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya = tampil sebagai Raja, inilah pada saat hari penghakiman, hari terakhir.

Matius 25:32-33
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Lalu semua bangsa dikumpulkan dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, kemudian Ia menempatkan domba di sebelah kanan, sedangkan kambing di sebelah kiri-Nya à perhatian sang Raja besar terhadap domba-domba.

Berbicara domba berarti berbicara tentang dua hal yaitu...
1.   Tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.
2.   Ibadah dan pelayanan = domba sembelihan.
Itu sebabnya Sang Raja sangat memperhatikan domba-domba dan akhirnya ditempatkan di sebelah Kanan.
Sebelah kanan artinya;
-     Telah mengalami penyucian terhadap dosa.
-     Hidup di dalam kesempurnaan.

Matius 25:34
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Pendeknya, domba-domba di sebelah kanan itu diberkati oleh Bapa di sorga.
Adapun berkat yang dimaksud ialah; “menerima kerajaan sorga yang telah disediakan sejak dunia dijadikan.”
Inilah yang menjadi kerinduan kita, pengharapan kita.

Kejadian 2:8
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

Perhatikan kalimat yang mengatakan: “Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden.”
Riwayat dunia dijadikan tertulis dalam kitab Musa yaitu Kejadian 1:1-31, selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden di sebelah Timur tertulis pada Kejadian 2:8. Itulah yang dimaksud menerima kerajaan sorga yang telah disediakan sejak dunia dijadikan.

2 Korintus 12:1-4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
(12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
(12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Firdaus / taman Eden adalah gambaran dari kerajaan sorga. Kerajaan sorga = tingkat yang ketiga.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Ruangan Maha Suci = tingkat yang ketiga.
Pada Ruangan Maha Suci terdapat satu alat yaitu Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian adalah alat yang paling utama dari seluruh peralatan yang ada di Tabernakel.

Keluaran 25:10-11, 17-18
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
(25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
(25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.

Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama: Tabut / petinya à sidang mempelai perempuan Tuhan.
Tabut terbuat dari kayu penaga disalut dengan emas murni luar dan dalamnya, artinya; tabiat daging telah ditutupi oleh kemuliaan Allah yaitu; kesucian Roh Kudus.

Kayu penaga à tabiat daging.
Dalam Galatia 5 ada 15 tabiat daging dan barangsiapa menuruti 15 perbuatan daging tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
Emas murni à tabiat Ilahi dalam kesucian Roh Kudus. Ini adalah gereja Tuhan yang sudah mencapai kesempurnaan-Nya berarti sederajat dengan Mempelai Pria Sorga baik lahir maupun batin, baik luar dan dalamnya.

Wahyu 21:9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Yerusalem yang baru à pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.

Keadaan dari pengantin perempuan.
Pertama: “Disebut dengan kota yang kudus” = penuh dengan kekudusan dalam seluruh hidup.
Hidup terdiri dari:
-     Hati, pikiran dan perasaan dalam seluruh kekudusan.
-     Tubuh, jiwa dan roh dalam seluruh kekudusan.

Sebagai bukti kudus dalam seluruh hidup.
Wahyu 21:2
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya, artinya; diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Orang-orang di luaran sana, mereka bebas melakukan segala perbuatan jahat, dan kefasikan mereka, Tuhan tidak mungkin memperlengkapi mereka dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Kita yang telah dipanggil, dipilih dan tergembala dengan satu gembala dalam kandang penggembalaan GPT Betania ini, selanjutnya dipercayakan suatu imamat yang rajani, dipercayakan suatu pelayanan dan kita melayani dengan karunia-karunia  Roh yang sudah Tuhan berikan, itu tanda hidup dalam kekudusan.

Kedua: “Penuh dengan kemuliaan Allah” = bercahaya, cahayanya bagaikan permata Yaspis, jernih seperti Kristal = transparan, tampil apa adanya. Biasanya orang seperti ini tulus, polos dan jujur dan ini adalah modal utama untuk melayani Tuhan. Tulus, polos dan jujur adalah motor penggerak bagi kita untuk melayani Tuhan.
Itu sebabnya permata Yaspis itu adalah permata yang paling indah. Jadi kalau kita sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan / berkobar-kobar melayani Tuhan itu adalah permata yang paling indah di mata Tuhan.

Melayani Tuhan dengan berkobar-kobar, bernyala-nyala itu adalah penglihatan yang hebat di mata Tuhan = permata yang paling indah.

Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian.
BagiAn KEDUA: Tutup pendamaian dengan dua kerub di atasnya à Allah Trinitas di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Tutup pendamaian dengan dua kerub di atasnya seluruhnya terbuat dari emas murni.

Keterangan: tutup pendamaian à pribadi Yesus = Anak Allah.
Tabiatnya Anak Allah: hidup / melakukan kebenaran.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Kita mengingat dalam Matius 26, sebagai Anak, Yesus Kristus telah meminum cawan Allah artinya; menanggung penderitaan di atas kayu salib sehingga dengan demikian seluruh kehendak Allah terlaksana oleh-Nya.

Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan Yesus ialah “melakukan kehendak Dia dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”, ini tabiat dari Anak Allah yaitu Yesus Kristus dan tabiat ini sudah menjadi suatu kenikmatan, santapan sehari-hari.

Yesaya 53:3-4
(53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan = tabiat dari Anak Allah.

2 Timotius 3:10-12
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
(3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

“Setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Sama seperti Timotius mengikut jejak bapa rohaninya rasul Paulus, ia ikut menderita penganiayaan dan sengsara yang telah diderita oleh rasul Paulus. Sebaliknya, kalau tidak mau menderita tidak perlu beribadah kepada Tuhan.
Kalau mau beribadah kepada Yesus pasti menderita aniaya, tidak bisa tidak di mulai dari hati, pikiran, perasaan, tubuh, jiwa, dan roh kita korbankan, sampai segala yang kita punya dikorbankan.
Inilah kebenaran, di luar salib tidak ada kebenaran, yang ada kebenaran diri sendiri.

Ciri-ciri orang yang tidak mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus:
-     Hidup dalam kebenaran diri sendiri.
-     Kikir, tidak mengerti pekerjaan Tuhan dan tidak mengerti pengorbanan.
Dalam 1 Korintus 6:10 orang kikir tidak masuk surga biar berkorban dengan pengorbanan yang lain.

Keterangan: KERUB YANG PERTAMA à Allah Bapa.
Tabiat Allah Bapa: Kasih.
Yohanes 3:16-17
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Kasih Allah kepada dunia adalah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal = Allah menyerahkan segala milik-Nya kepada dunia, sebabnya Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia tetapi menyelamatkan dunia.
Pendeknya, kasih menutupi banyak sekali dosa.

1 Petrus 4:8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih menutupi banyak sekali dosa, sebab itu kerinduan Tuhan kepada saya dan saudara adalah; kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain.
Kalau kita mengasihi Tuhan tentunya kita juga mampu untuk mengasihi sesama. Kalau mengasihi berarti tidak menyakiti mulai dari hati, pikiran dan perasaan, lahir batin tidak menyakiti.

Lebih jauh...
Kolose 3:13
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam atau menyakiti, sama seperti Tuhan telah mengampuni dosa dunia. Sabar dan mengampuni adalah KASIH.

Kolose 3:14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Di atas semua itu, kenakanlah kasih, fungsinya; sebagai pengikat yang mempersatukan anggota tubuh sampai  menyempurnakan tiap-tiap anggota tubuh.

Syarat mengasihi seorang dengan yang lain.
Kolose 3:15-16
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
(3:16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

-     “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu” berarti tidak; iri, dengki, benci kepada sesama.
-     “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu” = saling membangun, menghibur, menasihati.

Tanda-tandanya:
-     Mengajar dan menegur seorang akan yang lain, dengan segala hikmat bukan dengan cara yang lain.
-     Menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani.
-     Mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu = menikmati kemurahan Tuhan.

Keterangan: KERUB YANG KEDUA à Allah Roh Kudus.
Tabiat Allah:  mengurapi.
Persamaan mengurapi...
Yohanes 14:16-17, 26
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Yohanes 16:7-8, 13
(16:7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
(16:8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
(16:13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Persamaanya: (1) Penolong (2) Menyertai (3) Penghibur (4) Mengajarkan (5) Mengingatkan (6) Menginsafkan (7) Memimpin dalam seluruh kebenaran.

Mari kita lihat satu dari tujuh pekerjaan Roh Kudus yaitu; mengajarkan.
1 Yohanes 2:27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Setiap orang yang hidup dalam pengurapan dari Allah Roh Kudus, tidak perlu diajar orang lain berarti mengerti apa yang harus diperbuat, kemudian, terpimpin dan teratur dalam segala sesuatu, mulai dari perkataan, perbuatan, gerak-geriknya. Orang yang hidup dalam pengurapan mengerti apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna bagi Allah = kepala bukan ekor = naik bukan turun.
Jadi kehidupan yang diurapi grafiknya akan naik terus bukan turun, kepala bukan ekor, kalau ekor dia mengikuti saja, kalau diperintahkan baru mau bekerja, itu tanda tidak ada pengurapan.
Kalau dia seorang imam yang hidup dalam pengurapan dia mengerti tugas-tugas yang harus dikerjakan, mengerti mengawasi diri, menjaga diri sampai Tuhan benar-benar memperlengkapi dia dengan karunia-karunia Roh. Kalau tidak hidup dalam pengurapan, bekerja tetapi tidak dengar-dengaran, tidak mau diperintah, hanya mau menyenangkan diri sendiri bukan menyenangkan hati Tuhan.

Seseorang kalau mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan tidak akan memperoleh apapun, baik di bumi maupun di sorga, kerugiannya double. Apa yang saya sampaikan ini merupakan pengalaman saya, saya bagi-bagikan kepada sidang jemaat. Saya ingin mendapatkan kerajaan sorga, sebab itu saya fokus terus melayani Tuhan, sekali waktu kerinduan-kerinduan akan terjawab walaupun rasanya capek, tetapi saya percaya sekali waktu naik bukan turun, itulah kepala bukan ekor.

Perlu diketahui; “ajaran Roh Kudus itu tidak salah dan tidak ada dusta.”
Berbeda dengan seorang guru, sehebat-hebatnya, sepandai-pandainya dia, sekali waktu pasti salah, tetapi Roh Kudus tidak pernah salah. Sebab itu seorang yang diurapi, terlebih imam-imam, ketika ia melakukan sebuah tugas, pekerjaan dalam kandang penggembalaan pasti menyenangkan hati Tuhan dan sesama, karena ajaran Roh Kudus itu tidak salah dan tidak ada dusta, tetapi ajaran manusia sekalipun terlihat benar sekali waktu ada salahnya dan bisa saja berdusta, terlihat benar padahal tidak, ada motivasi lain.

Itu sebabnya tutup pendamaian dan kedua kerub di atasnya, seluruhnya terbuat dari emas murni.
Biarlah kiranya kita beribadah dan melayani dengan segala kemurnian, berpesta bukan dengan ragi kejahatan tetapi dengan kebenaran dan kemurnian karena Anak Domba Paskah telah disembelih, itu merupakan pengorbanan.
Kalau kita mau berkorban, berarti mampu melewati banyak ujian dan pencobaan, sedangkan tujuan pencobaan; memurnikan iman seseorang. Kalau seorang imam memiliki kemurnian iman, dia berharga, lebih tinggi nilainya dari emas murni itulah logam mulia.
Perlu diketahui; dua kerub yang ada di atas tabut perjanjian terbuat dari emas, tetapi harus dipahat, dibentuk sesuai dengan rencana Tuhan.

Pengertian rohani tabut perjanjian.
Pertama: takhta Allah.
Keluaran 25:21
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.

Setelah tabut perjanjian dibuat, kemudian disalut luar dan dalam dengan emas murni ,barulah di sini ada pernyataan; haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut perjanjian, kemudian di dalam tabut itu harus ditaruh dua loh batu, itulah sepuluh perintah Allah.

Keluaran 25:22
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Sekali lagi saya katakan; tabut Allah adalah takhta Allah disanalah Allah bertakhta dan bertemu dengan Musa. Kemudian dari kedua kerub yang di atas tabut itu Allah berbicara kepada Musa tentang segala sesuatu yang akan diperintahkan kepada Musa, untuk selanjutnya disampaikan kepada bangsa Israel à cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Sejauh ini kita telah menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, bahkan sampai saat ini telah menggembalakan kita sekaliannya, itu tandanya bahwa kita dikhususkan oleh Allah, sebab ketika Allah bertakhta di atas tabut itu, Allah bertemu hanya kepada Musa, selanjutnya berbicara hanya kepada Musa tentang sepuluh hukum Allah untuk selanjutnya disampaikan kepada bangsa Israel.
Untuk kesekian kali saya tandaskan, kita ini special / dikhususkan oleh Allah, buktinya; menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Allah tidak langsung berfirman kepada bangsa Israel, Allah berfirman dengan perantaraan Musa.
Siapa kita ini, dulu kita tidak menyadari bahwa kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Apa yang tidak timbul dalam hati, apa yang tidak pernah didengar oleh telinga, apa yang tidak dipikirkan oleh kita, itu yang diberikan oleh Tuhan, karena Tuhan melihat isi hati kita yang mau mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = Injil Kerajaan = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tetang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah = Injil kerajaan = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = pengajaran Tabernakel, berkuasa menyelamatkan jiwa saya dan saudara, itulah tanda bahwa kita special, dikhususkan dihadapan Tuhan, sedangkan kalau Injil itu tertutup, maka akan tertutup juga bagi mereka yang akan binasa.
Jadi, dengan keyakinan saya tandaskan malam ini, ketika kita digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai tujuannya; untuk menyelamatkan jiwa kita, karena kita dikhususkan, special dimata Tuhan.

Orang-orang yang tidak menerima Firman Pengajaran Mempelai adalah orang-orang yang tidak dikhususkan oleh Tuhan antara lain;
-        Orang-orang yang tidak percaya.
Untuk menjadi orang yang percaya itu tidak mudah. Lebih mudah seseorang percaya terhadap dunia dengan segala isinya, dan dengan segala yang ada di depan mata, itu yang sering terjadi. Sama seperti Tomas, dia tidak akan percaya terhadap korban Kristus sebelum ia melihat, sementara Tomas sudah mengikuti Yesus selama 3,5 tahun.
Jadi tidak mudah untuk percaya, apalagi orang dunia yang tidak digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai, lebih percaya terhadap uang, kedudukan, jabatannya, percaya terhadap apa yang dapat dilihat mata. Percaya terhadap apa yang dilihat oleh mata, itu bukan iman, sebab iman adalah percaya walau tidak melihat.

Mari kita lihat...
Ibrani 11:1
(11:1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Jadi iman inilah dasar kita untuk berharap, iman inilah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

-        Yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini = hanyut dan tenggelam oleh arus dunia.
Ilah zaman = arus dunia.
Saudaraku, jangan saudara pikir dunia ini tidak mempunyai arus, dunia punya arus yang begitu kencang sekali untuk menghanyutkan, menenggelamkan kerohanian seseorang sampai mengalami kematian rohani. Sama seperti sungai Yordan bermuara kepada laut mati.
Kalau seandainya saja kita tidak tergembala, tidak mengerti Firman Pengajaran Mempelai, kita akan dibutakan oleh ilah zaman ini, seperti apa model dunia, seperti itu juga kita. Lihat dunia ini, berlomba-lomba untuk meninggikan diri, bukan merendahkan diri, itu baru satu contoh dari arus dunia.
Bersyukur kepada Tuhan, belajar untuk bermegah di dalam Kristus, jangan pernah bermegah sekalipun sudah mengerti firman Tuhan, jangan pernah merasa diri sudah dewasa rohani, justru ketika seseorang merasa diri sudah dewasa rohani  disitu banyak sekali terdapat kesalahan, kerendahan hati mendahului kehormatan / ditinggikan oleh Tuhan, sedangkan kecongkakan mendahului kejatuhannya.

2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Selubung tetap menyelubungi seseorang kalau tidak menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Selubung menyelubungi seseorang = dosa yang tersembunyi itu masih tetap menguasai seseorang.
Jadi jelas sekali kalau Injil itu masih tertutup, maka tertutup pula bagi mereka yang ditentukan untuk binasa.

Ciri-ciri Injil tentang kemuliaan Kristus.
Wahyu 22:1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan yang keluar dari takhta Allah = Injil kerajaan = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ciri-cirinya; jernih seperti kristal.

Jernih = tidak dikotori dengan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Ditambahkan = menyampaikan satu dua ayat ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul, dongeng-dongeng nenek tua, silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya, filsafat-filsafat kosong.
Dikurangkan =  pemberitaan firman tentang salib Kristus diganti dengan dua hal;
-  “Teori kemakmuran”, artinya orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya. Seorang hamba Tuhan ketika menerapkan teori kemakmuran biasanya meninabobokan sidang jemaat, tidak mau memberitakan firman tentang salib Kristus, firman yang disampaikan tidak menyelidiki, mengoreksi segala yang terkandung dalam hati, sehingga orang kaya dininabobokan.
-     "Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat.”
Saudaraku kalau seorang hamba Tuhan melayani hanya sebatas tanda-tanda heran / mujizat-mujizat, indentik mengecilkan salib Kristus. Sementara kalau kita perhatikan pelayanan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sekalipun jemaat di Korintus itu menghendaki tanda – tanda heran / mujizat - mujizat, rasul Paulus dengan tegas berkata; kami memberitakan firman tentang pribadi Yesus Kristus yang disalibkan itulah kebenaran.

Pengertian rohani tabut perjanjian.
Kedua: hubungan nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria sorga, dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.
2 Korintus 12:1,4
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
(12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Ketika rasul Paulus diangkat ketingkat yang ketiga itulah firdaus (taman Eden), dia mendapatkan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang hebat, mendengar kata-kata yang tak terkatakan dan tidak boleh diucapkan oleh manusia à hubungan intim = hubungan nikah antara kepala dengan tubuh berdasarkan kasih.
Kalau hubungan intim itu berlangsung dengan intim, kita banyak sekali mendengar kata-kata yang tak terkatakan itulah perkataan yang selalu baru yang tidak boleh diucapkan oleh manusia.

Yesaya 28:11
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini

Berlogat ganjil dan berbahasa asing = perkataan-perkataan yang tak terkatakan yang tidak dapat diucapkan oleh siapapun = bahasa roh. Ini akan terjadi apabila hubungan gereja Tuhan begitu intim dengan Kristus sebagai kepala.
Kalau tidak berlangsung hubungan intim antara tubuh dengan kepala yang terlihat adalah perkataan – perkataan yang lama dan sikap yang lama.
Logat ganjil/bahasa roh terjadi diiringi dengan perbuatan yang baru, sikap yang baru.
Belajarlah untuk mengerti firman, menyerap firman supaya kita berpadanan dengan panggilan, berpadanan dengan firman Tuhan, berpadanan dengan Roh Kudus, berpadanan dengan kasih Allah supaya kita jangan menyakiti satu dengan yang lain.
Kalau beribadah tetapi sikap lama, gerak-gerik lama, pikiran lama, perbuatan lama, semua lama, tidak terlihat hubungan intim, biarpun berlutut, menyembah, saya tidak yakin, lututmu itu kepada siapa?
Saya berani berkata seperti itu, karena itu pengalaman saya, pengalaman saya ini nyata, sehingga kalau di luar itu saya tidak yakin, lututmu itu pasti tidak mengarah kepada Kristus sebagai kepala.

Saudaraku, dengan kasih saya sampaikan; bersyukurlah kalau saudara tergembala dalam kandang penggembalaan GPT “Betania.’ Jadi tidak boleh kita bermegah, tetapi rendah hati, tetap belajar menyukakan hati Tuhan, supaya terlihat hubungan intim dengan Tuhan.

Sejenak kita melihat orang-orang yang melangsungkan hubungan intim...
Wahyu 14:1-3
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

144000 orang berdiri di bukti Sion bersama dengan Anak Domba Allah, kemudian mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada 144000 orang yang telah ditebus dari bumi à hubungan intim antara tubuh dengan kepala berdasarkan kasih, selalu ada perkataan-perkataan yang baru = logat ganjil = bahasa roh.
Perkataan baru selalu diiringi sikap baru.

Berdiri di bukit Sion berarti:
-     Di mulut mereka ada pengajaran.
-     Menjadi guru-guru dalam kebenaran = firman Tuhan dari Yerusalem.

Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

144000 orang itu “tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan”, artinya; tidak hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging.

Prateknya:
-     “Mereka murni sama seperti perawan”, artinya: suci di atas segala yang suci karena mereka sama sekali tidak tersentuh dosa.
-     Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi” = mengikuti jalan salib.
Jalan salib dalam bahasa Yunani Viadolorosa. Jalan salib itu tidak enak bagi daging, kalau mengikuti jalan salib berarti menyalibkan daging, tidak banyak orang mau mengikuti jalan salib / viadolorosa.
Persamaannya; sama seperti melewati pintu yang sempit. Kalau pintu sempit maka daging tidak bebas ke kiri dan ke kanan, daging tidak bebas bersuara, di rumah daging tidak bersuara, maka di luar rumahpun daging tidak bersuara. Pembentukannya adalah penggembalaan, penggembalaan yang terkecil adalah nikah rumah tangga. Adakalanya sebagai kepala; mengatur, sehingga di luar rumah juga ingin jadi pengatur, itu aturan / cara-cara dunia. Di rumah kita boleh jadi kepala tetapi harus memberi teladan, supaya di luar juga menjadi teladan, ada hal-hal yang baru, perbuatan yang baru selalu. Itulah jalan salib, daging tidak bebas bersuara, sama seperti melewati jalan yang sempit tetapi lebarlah jalan kepada kebinasaan karena daging bersuara, sama seperti orang yang melewati jalan kekuatiran; teriak di pinggir jalan, daging bersuara, senantiasa menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
-     “Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba” = menjadi anak sulung. Tandanya; mau menghargai hak kesulungan yang dipercayakan oleh Tuhan  itulah ibadah dan pelayanan.
kalau seseorang tidak menghargai hak kesulungan maka seseorang tidak akan pernah menghargai apa yang telah dipercayakan oleh Tuhan di tengah-tengah kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini = tidak taat, setia, dengar-dengaran, teledor, menganggap enteng semuanya.
Kalau menganggap enteng gembala maka firman yang disampaikan juga akan dianggap enteng, oleh sebab itu supaya kita menghargai pelayanan, terus tempuh jalan salib, daging tidak bersuara baik di rumah atau dimanapun kita berada.
Saya berharap kebenaran itu permanen, jangan berubah-ubah, sana suka sini suka, tidak punya keteguhan hati.
-     “Di mulut mereka tidak ada dusta, berarti Ya di atas Ya, tidak di atas tidak”, sehingga dengan demikian mereka tidak bercela dihadapan Tuhan. Kalau seseorang tidak salah dalam perkataan berarti ia sempurna.

Inilah mereka yang melangsungkan hubungan intim sama seperti 144000 yang berdiri di bukit Sion.
Ini berbicara kerajaan surga, berkat-berkat yang diterima oleh domba-domba yang dipisahkan dari kambing-kambing, lalu sang Raja menempatkan domba-domba di sebelah kanan.

Firman ini tidak secara khusus mengoreksi dosa kejahatan dan dosa kenajisan, tetapi sekalipun berbicara tentang berkat kerajaan sorga kita juga terkoreksi, karena teladan mereka yang telah diberkati, yang berada dalam kerajaan sorga kita sudah lihat sehingga kita juga bisa melihat kekurangan kita, seperti bercermin kepada firman.
Acapkali kita bercermin sebentar lalu tinggalkan cermin, lupakan firman, hari ini kita nangis besok lupa lagi, tanda tidak ada hubungan intim, sehingga tidak ada nyanyian baru, logat ganjil, bahasa lidah.
Yang belum menerima bahasa lidah kejar itu, jangan pertahankan kebenaran diri sendiri, jangan pertahankan perasaanmu, pengertiamu supaya jangan rugi. Apa arti mengerti firman, ahli Taurat, tetapi tidak dapat mencicipi hubungan intim?
Berkali – kali saya sampaikan bahasa lidah dihasilkan bukan pada saat menyembah satu kali, tetapi dibutuhkan jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, sehingga pada saat itulah Allah bersemayan dengannya, itu artinya Roh Kudus mengurapi. Jadi bukan pada saat menyembah nangis-nangis dan langsung kepenuhan, itu dulu pemikiran saya, sehingga pada waktu sekolah Alkitab sayalah yang paling terakhir menerima kepenuhan, karena logika saya tinggi sekali pada waktu itu. Tetapi puji Tuhan, penyerahan saya tambahkan lipat ganda sehingga saya bisa mengejar. Buktinya biar kita sedikit kita dipercayakan oleh Tuhan untuk membagi-bagikan tubuh Kristus, daging Yesus yang dipecah-pecahkan lewat media elektronik, yaitu internet dan lewat media cetak, yaitu majalah Buli Buli Emas Berisi Manna.

Kejadian 2:15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Kalau kita sudah menerima berkat itulah kerajaan sorga, biarlah kita pelihara dan usahakan sebaik mungkin, jangan sampai pekerjaan Tuhan ini diawali dengan Roh diakhiri dengan daging.
Syaratnya: mengikuti aturan-aturan yang sudah Tuhan tentukan.

Adapun aturan-aturan itu antara lain:
Kejadian 2:16-17
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."


1.  Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas.
Dengan jelas dalam kita lihat dalam Kejadian 2: 9
a. Menikmati buah pohon kehidupan, artinya; dengan bebas firman Allah menggarap, mengerjakan kehidupan kita.
b. Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya, artinya; dengan bebas Roh Kudus berkuasa dalam hidup.
2. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat jangan kaumakan buahnya, berarti; tidak berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat = mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan di balas dengan kejahatan = orang jahat tidak luput dari hukuman. Orang yang berada di bawah hukum Taurat, ibadahnya dijalankan secara lahiriah saja, rutinitas, karena aturan manusia, bukan karena penyerahan dan pengabdian kepada Tuhan.
Kalau kita mengikuti aturan – aturan yang sudah Tuhan tentukan, tetapkan, tujuannya; untuk mengusahakan taman Eden,  maka taman Eden menjadi bagian kita, sorga menjadi bahagian kita, dengan bebas menikmati buah pohon kehidupan, dengan bebas firman Tuhan menggarap, mengerjakan hati kita, dengan bebas Roh Allah berkarya dalam kehidupan kita dan kita dibebaskan dari hukum Taurat, untuk tetap memperoleh kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain, sampai kepada kesempurnaan. Amin.

Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pris sorga memberkati

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang.



No comments:

Post a Comment