KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, November 27, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 NOVEMBER 2015


IBADAH DOA PENYEMBAHAN,  25 NOVEMBER 2015

“KITAB KOLOSE”
  (SERI 65)

Subtema : TIAP-TIAP ORANG SEGOMER

Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.

Segera kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat rasul Paulus yang dikirim kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-     Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
-     Orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari perbuatan yang jahat.
Pendeknya; setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa mereka memusuhi Allah di dalam hati dan pikiran.

Lebih jauh kita memperhatikan…
Efesus 2:11-12
(2:11). Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia,
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti; “tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung kepada kematian.

Efesus 2:1
(2:1). Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah, banyak melakukan dosa-dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa, antara lain;
-     Mengikuti jalan dunia ini.
-     Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
-     Menuruti hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Keterangan: MENTAATI PENGUASA KERAJAAN ANGKASA.
Pertanyanya: Siapakah mereka itu (orang-orang yang mentaati penguasa kerajaan angkasa)?
Jawabnya:  Mereka itu adalah orang – orang yang mendurhaka kepada Allah = memberontak kepada Allah.

Kita akan lihat hal yang sedemikan…
Bilangan 21:4-5
(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Di sini kita melihat; bangsa Israel melawan Allah dan Musa = memberontak = dikuasai roh pendurhakaan.
Penyebabnya; “tidak ada roti dan tidak ada air” = kuatir soal makan dan minum.

Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Sesungguhnya, “hidup itu lebih penting dari pada makanan dan minuman.”
Jadi, makanan dan minuman itu tidak lebih penting dari pada hidup. Kalau makanan dan minuman lebih penting dari hidup sama seperti orang-orang yang ada di luaran sana; hanya karena sesuap nasi / sepiring nasi (soal makan dan minum), jauh dari kasih Allah, jauh dari ibadah dan pelayanan.
Padahal sesungguhnya, hidup itu lebih penting dari pada makanan dan minuman, jangan dibalik, supaya jangan jauh dari Tuhan, jangan jauh dari ibadah dan pelayanan.
Perhatikan saja orang-orang yang berani berkata-kata melawan Allah dan gembalanya, orang ini pasti dikuasai oleh roh kekuatiran, bagi dia lebih penting soal makanan dan minuman.

Ciri-ciri mentaati penguasa kerajaan angkasa: “Bangsa Israel muak terhadap manna.”
Artinya; bosan terhadap firman Allah yang disampaikan.

Terlebih dahulu kita melihat peristiwa di mana Allah memberikan manna itu kepada bangsa Israel…
Keluaran 16:12
(16:12) Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

Allah memberikan kepada bangsa Israel roti manna dan mereka makan sampai kenyang.
Namun roti manna itu diberikan kepada mereka karena Allah telah melihat dan mendengar sungut-sungut mereka. Tetapi anehnya, dalam kitab Bilangan 21, pada akhirnya mereka bosan / “muak terhadap manna itu”, inilah pengikutan yang sesuka hati / seenaknya saja, ini sikap yang kurang terpuji.
Belajar untuk mengikuti dan mengiringi Tuhan dengan segala kerelaan dan pengabdian sepenuhnya kepada Tuhan, jangan melayani Tuhan sesuka hati, tidak boleh main aturan sendiri.
Tuhan sudah percayakan banyak pelayanan kepada kita, jangan sesuka hati. Kalau dipercaya bukan karena kita pintar, cakap, karena sudah mengerti firman Tuhan tetapi karena kemurahan Tuhan, jadi jangan sesuka hati, tetapi kalau masih sesuka hati juga; nanti Tuhan akan ambil kembali apa yang telah dipercayakan, ini yang sangat saya takuti.
Kalau sesuka hati meninggalkan ibadah dan pelayanan, bagaimana Tuhan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar?

Daud juga menuliskan hal yang serupa…
Mazmur 78:28-29
(78:28) Ia menjatuhkannya ke tengah perkemahan mereka, sekeliling tempat kediaman itu.
(78:29) Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan.

Allah memberikan roti manna kepada bangsa Israel karena merekalah yang menginginkannya / memintanya kepada Allah. Hal yang senada ini dituliskan kembali oleh Daud.
Bagi Daud tergembala itu penting, oleh sebab itu, tidak boleh beribadah dan melayani dengan sesuka hati, sebab itu Daud menuliskan kembali dalam Mazmur sebagai perbandingan.
Daud adalah seorang raja yang menggembalakan bangsa Israel dengan segala ketulusan hati, dengan penyerahan diri penuh.

Mazmur 78:30
(78:30) Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka;

“Mereka belum merasa puas, sedang makanan masih ada di mulut mereka” = rakus.
Di mulai dengan sesuka hati beribadah dan melayani Tuhan, sampai pada akhirnya bangsa Israel menjadi rakus.
Maruk, rakus, serakah, biasanya orang yang seperti ini tidak tahu bersyukur, tidak tahu berterimakasih = kebenaran disertai dengan keinginan daging.
Banyak kebenaran tetapi dicampur aduk dengan tabiat daging, hampir-hampir kita tidak bisa melihat hal ini dengan kaca mata jasmani, hanya manusa batiniah yang dapat melihat hal yang seperti itu.

Sesungguhnya, syarat makan roti manna.
Keluaran 16:16
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

Masing-masing mengambil untuk seisi kemahnya segomer untuk tiap-tiap orang, menurut jumlah jiwa dalam kemah.

Arti rohani segomer:
Keluaran 16:36
(16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

“Segomer ialah sepersepuluh efa” = satu dari sepuluh.
Kalau dikaitkan dengan dua loh batu yang berisikan 10 hukum Allah à Kasih Allah, sebab inti dari 10 hukum Allah adalah kasih.
-     Loh batu pertama = kasih kepada Allah.
-     Loh batu kedua = kasih kepada manusia.

Kalau dibuat diagramnya:
-     Kasih kepada Allah bentuknya vertikal.
-     Kasih kepada sesama bentuknya horizontal. 

Kesimpulannya: Kasih Allah di dalam Yesus Kristus lewat salib-Nya, inilah kebenaran.
Itu syarat untuk makan roti manna, tetapi tadi terbalik, mereka rakus =  kebenaran disertai daging, karena diawali dengan sesuka hati.
Kasih yang sejati tidak berbau daging, jangan beribadah dan melayani di tengah-tengah ibadah ini karena keinginan daging = rakus.
Banyak orang yang rakus, ingin ini dan itu, itu adalah keinginan daging, itu bukan kebenaran, bukan kasih Allah di dalam Yesus Kristus.

Keluaran 16:17-18
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

Di sini kita perhatikan: “Mereka mengumpulkan ada yang banyak, ada yang sedikit.”
-     Orang yang mengumpulkan banyak tidak berkelebihan.
Kalau kita mengumpulkan roti manna sesuai dengan ukuran kasih Allah, maka kita akan menemukan  kebenaran di dalam pribadi Yesus Kristus, lewat salib-Nya.
Artinya: Tidak akan berkelebihan, melainkan tepat sesuai dengan firman Allah; perkataan dan perbuatan tepat sesuai dengan firman Allah = perkataan dan perbuatan tidak melebihi dari kebenaran.

2 Korintus 12:5-6
(12:5) Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
(12:6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

Segala perkataan-perkataan rasul Paulus sesuai dengan perbuatannya.
Perkataannya tidak melebihi dari perbuatan yang sepadan dengan firman, sehingga orang lain tidak dapat memperhitungkan apa yang mereka lihat dan dengar dari rasul Paulus.
Terlalu banyak bicara, tidak praktek, suka menggurui, terlebih menggurui gembala ini namanya mengumpulkan banyak tetapi berlebihan, perkataan tidak sesuai dengan perbuatan, tetapi rasul Paulus tidak, sekalipun Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Rasul Paulus, yaitu; di bawa pada tingkat yang ketiga dari sorga yang disebut dengan Firdaus, ia mendapat penyataan-penyataan yang hebat dan penglihatan-penglihatan, tetapi ia tidak bermegah juga. Ini yang benar; tidak sesuka hati, tidak rakus.

-     Orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan, karena mereka mengumpulkan segomer untuk tiap-tiap jiwa.
Tidak kekurangan berarti: Tidak terlihat cacat cela lagi.
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau”...(1 Timotius 4:16).
Hal yang harus diperhatikan.
Keluaran 16:18-19
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."

“Seorangpun tidak boleh meninggalkan roti manna yang mereka kumpulkan itu sampai pagi.”
Berarti; saat mereka mengumpulkan satu gomer untuk tiap-tiap orang, selanjutnya mereka harus makan itu sampai habis, tidak boleh dibiarkan.
Malam ini kita menerima firman Allah, itulah roti manna yang Tuhan berikan, kita dengar dan kumpulkan itu, selanjutnya segera ditindaklanjuti untuk melakukannya, supaya kita dapat mempertahankan kondisi rohani; tidak berkelebihan bagi mereka yang mengumpulkan banyak, tidak kekurangan bagi mereka yang mengumpulkan sedikit. Jangan mendengar untuk melupakannya, tetapi mendengar untuk melakukannya.

Yakobus 1:21-22
(1:21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(1:22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Kalau dengar firman tetapi tidak melakukannya = menipu diri sendiri.
Banyak orang Kristen terlebih orang yang sudah melayani / mengerti firman Tuhan tertipu oleh pengertiannya sendiri. Ketika ia mengerti firman, ia banyak menggurui orang, padahal ia tidak melakukannya = menipu diri sendiri.
Biasanya seseorang menipu orang lain, itu sering terjadi, tetapi apabila menipu diri sendiri, ini lebih bodoh dari orang yang suka menipu orang lain.
Lebih banyak dengar firman supaya jadi pelaku. Dengar-dengaran adalah kunci sukses.

Yakobus 1:23
(1:23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

Mendengar firman tetapi tidak melakukannya, diumpamakan seperti orang yang sedang mengamat-amati mukanya di depan cermin, baru saja ia memandang dirinya, lalu pergi dan segera lupa bagaimana rupanya.
Firman Allah adalah cermin, biarlah kita bercermin kepada firman untuk selama-lamanya; kita dengar, kita lakukan.
Kalau terus melakukan firman = terus-menerus bercermin, sehingga ia tetap melihat seperti apa keberadanya, kebenarannya itu tidak melebihi firman dan tidak lagi terdapat kekurangan-kekurangan.

Yakobus 1:25
(1:25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Biarlah kita mendengar firman dan melakukannya, supaya kita dimerdekakan dari dosa, dengan demikian kita boleh mengalami kebahagiaan.
Kebahagiaan itu tercipta kalau seseorang bebas / merdeka dari dosa.
Siapa mereka yang terbebas dari dosa? Mereka itu adalah orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan.

Resiko kalau melanggar / meninggalkan roti manna sampai pagi.
Keluaran 16:20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

Ada dua, yaitu;
Pertama: Berulat”, berarti tabiatnya seperti Setan.
Tabiat Setan yang paling mendasar menurut Yohanes 8:44 ada tiga:
-     Pembunuh dari sejak semula”= membenci sesama = tidak memiliki kasih Allah.
-     Tidak memiliki kebenaran” = menyangkal salib Kristus, sebab KEBENARAN SEJATI  terletak pada salib Kristus.
-     Bapa segala dusta”, bertolak belakang dari tabiat ROH KUDUS.
Salah satu tabiat Roh Kudus adalah mengajar dan ajaran-Nya tidak salah dan tidak dusta.
Kalau ada anak Tuhan yang suka berdusta berarti anak Setan, sebab bapa segala dusta adalah Setan. Kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kalau tidak mampu melakukan suatu pekerjaan; katakan tidak mampu, kalau mampu katakan; mampu, lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Sebab itu kalau diperhatikan lidah ular itu bercabang dua; menuju kepada dosa dan maut.

Kedua: Berbau busuk.”
Apabila seseorang belum disucikan dari dosa / masih suka menyembunyikan dosanya = berbau busuk, padahal bau busuk sekalipun disembunyikan sedemikian rupa, cepat atau lambat akan ketahuan atau tercium juga.
Perlu diketahui: Tidak ada orang yang mau dekat dengan bau busuk, hanya orang yang kurang waras yang suka bau busuk.

Inilah resiko kalau meninggalkan roti manna sampai pagi. Kita sudah mendengar firman Allah pada malam ini untuk segera melakukannya, jangan tinggalkan itu sampai pagi supaya tidak berulat dan tidak berbau busuk. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment