KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 1, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 OKTOBER 2015

Ibadah pendalaman alkitab, 29 Oktober 2015

“kitab maleakhi”

Subtema: BERKAT TUHAN DALAM IOTA DAN TITIK

Shalom...!

Kembali kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman alkitab dai maleakhi 4.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kita perhatikan kalimat yang mengatakan: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang”, ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus pada kali yang kedua.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Pada kedatangan Yesus Kristus yang kedua Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

Keterangan: TAMPIL SEBAGAI RAJA
Dikaitkan dengan penghakiman.
Matius 25:31
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya” = tampil sebagai Raja pada saat Ia datang pada kali yang kedua.

Matius 25:32
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.

Saudaraku, perhatian Tuhan besar sekali terhadap domba-domba, sehingga pada saat Ia datang pada kali yang kedua, Ia memisahkan domba-domba dari kambing.
Berbicara domba berarti;
a.   Tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.
Keadaan domba-domba bila tergembala:
-   Mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
-   Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, biarlah kita terus mengikuti kegerakan dari Firman Pengajaran Mempelai yang membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.  
b.   Mempersembahkan korban, itu sebabnya ada sebutan domba sembelihan, sesuai dengan Mazmur 51:19.

Matius 25:33
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Kemudian domba-domba ditempatkan di sebelah kanan dan kambing di sebelah kiri-Nya.

Sebelah kanan artinya;
Pertama: Kehidupan yang telah mengalami penyucian terhadap dosa.
Kedua: Kehidupan yang sempurna.
Untuk mencapai kesempurnaan berarti diawali perubahan dari sehari ke sehari sampai pada puncaknya berada di dalam Ruangan Maha Suci = sempurna.
Kelebihan domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan: Mendapat pembelaan dari Tuhan.
Sampai sejauh ini kita mendapat pembelaan dari Tuhan, Tuhan menolong kehidupan kita sehingga kita ada kekuatan untuk menghadapi dosa, baik yang ditimbulkan dari daging dengan segala hawa nafsunya, baik dari Setan itulah roh jahat dan roh najis, baik yang ditimbulkan oleh dunia dan segala pengaruhnya.
Di luar Tuhan, siapapun tidak dapat berbuat apa-apa, ia tidak akan menghasilkan buah dari dirinya sendiri, ia tidak akan bisa mengasihi Tuhan. Dengan segala kerendahan hati kita harus mengakui itu, bahwa di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Matius 25:34
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Pendek kata: Domba-domba yang di sebelah kanan diberkati oleh Allah Bapa di sorga; berkat jasmani maupun secara rohani, itu akan terjadi seperti yang dialami oleh raja Daud. Pengalaman Daud, ia diberkati bahkan sangat diberkati oleh Tuhan.

Mari kita lihat berkat tersebut...
Ini adalah nyanyian Daud tentang pengalamannya dalam penggembalaan.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Kalau domba-domba tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala; diberkati oleh Tuhan, seperti pengakuan dari Daud; “Takkan kekurangan aku.”
Sejauh ini kita telah diberkati oleh Tuhan dan takkan kekurangan, diberkati baik jasmani terlebih rohani.
Secara jasmani: Tuhan mencukupkan segala sesuatu mulai dari soal makan, minum dan pakaian = sandang pangan Tuhan berkati/dicukupkan.
Sedikit mengulas masa lalu, dulu, zaman masa Edo ada, kalau makan, satu iris tempe dibagi dua, tetapi sekarang ini, saya dapat makan satu atau dua iris tempe, takkan kekurangan, itu pengalaman saya dan tentu pengalaman kita semua.
Entah apa jadinya kalau pada waktu itu bapa Barita mengeraskan hati untuk tinggalkan penggembalaan, ke bandung, jadi kontraktor, mungkin keadaannya lebih parah atau bisa saja terlihat seperti tercukupkan, tetapi bukan berkat dari Tuhan. Misalnya: korupsi, itu bukan berkat dari Tuhan.

2 Samuel 12:8
(12:8) Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.

Tuhan memberkati Daud, Tuhan tambahkan segala sesuatu pada Daud.
Tuhan akan tambahkan segala sesuatu kalau kita tergembala dengan sungguh-sungguh dihadapan Tuhan, seisi rumah ditambahkan.

Syaratnya.
2 Samuel 12:9
(12:9) Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.

Hidup dalam kesucian, jangan menghina Tuhan dengan segala dosa kejahatan dan dosa kenajisan.

Selain itu..
2 Samuel 12:4
(12:4) Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."

Jangan merasa sayang, jangan terlalu perhitungan, terlebih di tengah-tengah kandang penggembalaan ini, mulai dari tenaga, pikiran, perasaan, waktu bahkan materi/keuangan sekalipun, pendeknya; jangan kikir/pelit. Apa yang bisa kita persembahkan, kita persembahkan. Itu syarat kalau sudah diberkati oleh Tuhan.
Kalau Tuhan hitung-hitungan kepada kita, mau apa kita. Apa yang ditabur orang itu juga yang ia tuai, menabur banyak menuai banyak, menabur sedikit mereka menuai sedikit. Kalau ikut Tuhan jangan pakai logika, supaya kita tetap kaya dalam segala sesuatu.

Secara rohani: Terlepas dari segala jenis dosa. Kalau terlepas dari dosa kejahatan dan kenajisan yang merupakan kelemahan = takkan kekurangan aku. Takkan kekurangan berarti Tuhan sudah genapi (tambahkan) di atas kayu salib.

Matius 5:17
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Yesus datang ke dunia bukan untuk meniadakan / mengurangkan hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya = ditambahkan. Sesungguhnya, hukum Taurat itu terdapat banyak kekurangannya, tidak sempurna, itu sebabnya hukum Taurat harus digenapi.

Mari kita lihat Hukum Taurat dan kekurangannya, sesuai dengan kisah antara Yesus dan hukum Taurat....
Yang pertama
Matius 5:21
(5:21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

“Jangan membunuh” supaya jangan dihukum, ini kebenaran dari hukum Taurat.

Penggenapannya..
Matius 5:22
(5:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

-     Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum.
Jadi marah saja dihukum, kalau hukum Taurat siapa yang membunuh dihukum. Marah disini maksudnya; jangan sampai matahari terbenam. Ada marah yang mendatangkan kebencian, kebinasaan, itulah marah sampai matahari terbenam, berarti dikuasai kegelapan.
-     Berkata kafir kepada saudaranya, dihadapkan (diadili) ke Mahkama Agama.
Kafir = orang yang tidak bersunat / jauh dari Tuhan. Jadi kalau berbicara kafir berarti merasa diri lebih baik, lebih benar dari orang lain, menunjuk-nunjuk kekurangan orang lain.
-     Berkata jahil kepada saudaranya, diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Jadi semua perkataan yang tidak baik tidak boleh keluar dari mulut.

Matius 5:23-24
(5:23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
(5:24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Oleh sebab itu, apabila ada sesuatu yang mengganjal di hati terhadap sesama, terlebih dahulu berdamai dengan dia lalu datanglah kepada Tuhan untuk mempersembahkan korban di atas mezbah.
Khusus untuk imam-imam yang melayani Tuhan, kalau ada sesuatu yang mengganjal di hati terhadap seseorang siapapun dia, saya sarankan, terlebih dahulu berdamai barulah datang kepada Tuhan.

Matius 5:25-26
(5:25) Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
(5:26) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Kalau terlebih dahulu berdamai dengan saudara, maka Iblis tidak lagi menghakimi/mendakwa, sehingga kita tidak lagi menanggung penderitaan.

Yang kedua
Matius 5:27
(5:27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

“Jangan berzinah” ini adalah kebenaran menurut hukum Taurat.

Penggenapannya..
Matius 5:28
(5:28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Setiap orang yang memandang perempuan dan menginginkannya, sudah berzinah dengan perempuan itu di dalam hatinya. Jadi sangat berbanding terbalik dengan kebenaran dari hukum Taurat. Tetapi dengan adanya penggenapan ayat ini maka kita terbebas dari perzinahan / terbebas dari roh najis.

Matius 5:29-30
(5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
(5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Berkaitan dengan itu kita perhatikan dua hal;
-     Mencungkil mata sebelah kanan yang menyesatkan = penyucian terhadap mata.
-     Memenggal tangan sebelah kanan yang menyesatkan = penyucian terhadap tangan / perbuatan.
Sehingga dengan demikian terwujudlah penggenapannya.

Yang ketiga
Matius 25:31
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

Dalam Hukum Taurat; seorang suami boleh menceraikan isterinya (bercerai), dengan syarat; memberi surat cerai kepada isterinya.

Penggenapannya...
Matius 5:32
(5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Seorang suami apabila ia menceraikan isterinya, maka ia menjadikan isterinya itu berzinah.
Pendeknya, dalam hal penggenapannya tidak boleh bercerai.

Yang keempat
Matius 5:33
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

Boleh bersumpah, tetapi jangan bersumpah palsu dihadapan Tuhan, ini kebenaran dari hukum Taurat.

Penggenapannya..
Matius 5:34-36
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.

Penggenapan tentang bersumpah...
-     Jangan bersumpah demi langit.
Alasannya; karena langit adalah takhta Allah = di dalam kerajaan sorga terdapat kebenaran, berarti kebenaran tidak boleh diperjualbelikan.
-     Jangan bersumpah demi bumi.
Alasannya; karena bumi adalah tumpuan kaki Tuhan. Tumpuan kaki Tuhan = jejak Kristus.
-     Jangan bersumpah demi Yerusalem.
Alasannya; karena Yerusalem adalah kota Raja besar = Yerusalem, tempat ibadah dan pelayanan, jadi ibadah dan pelayanan itu tidak boleh diperjual belikan.
-     Jangan bersumpah demi kepala sendiri.
Alasannya; karena seseorang tidak berkuasa menghitamkan dan memutihkan rambutnya.
Kristus adalah kepala; Dialah yang berhak untuk menyelamatkan tubuh.

Matius 5:37
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Pendeknya; Ya di atas ya, tidak di atas tidak, lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jadi tidak perlu pakai bersumpah untuk menyatakan/membuktikan suatu kebenaran, tidak perlu menggunakan banyak alasan.

YANG KELIMA
Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Mata ganti mata dan gigi ganti gigi, itu adalah kebenaran dari hukum Taurat.
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = yang bersalah tidak luput dari hukuman.

Penggenapannya...
Matius 5:39-42
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
(5:40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
(5:41) Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
(5:42) Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.

Penggenapannya; jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, dengan cara...
-     “Siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”
Kulit pipi berbicara tentang perasaan, berarti merasakan sepenuhnya apa yang dirasakan oleh Tuhan di atas kayu salib.
-     “Orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.”
Artinya: Melayani orang yang menyakiti.
Baju itu menunjuk kepada perbuatan-perbuatan benar sedangkan jubah adalah pakaian imam besar. Jadi orang yang menyakiti, layani dia dengan kasih.
Saudaraku, pakaian Yesus dibagi  menjadi 4 bagian à 4 penjuru bumi; Timur, Utara, Barat dan Selatan. Tetapi khusus jubah Yesus tidak dipotong-potong, sehingga dunia ini dapat merasakan kasih Allah, sehingga lewat kasih Allah, kita dapat dipersatukan satu dengan yang lain.
-     Siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
Artinya: Memberi yang terbaik = melebihi dari apa yang diinginkan orang lain.
-     Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
Kalimat ini dibagi menjadi dua bagian...
·       Berilah kepada orang yang meminta.
Kalau orang lain tidak kekurangan, maka ia tidak akan meminta-minta, maka, sebaiknya kita memberi kepada orang yang meminta, tetapi tentu kepada orang yang membutuhkan. Banyak orang yang meminta-minta di luar sana, tetapi apa yang mereka butuhkan bukan untuk kemuliaan Tuhan.
·       Jangan menolak dari orang yang meminjam kepadamu.
Saudaraku, orang yang meminjam adalah orang yang membutuhkan. Kemudian, orang yang meminjam suatu kali kelak akan dikembalikan, oleh sebab itu berilah kepada orang yang meminjam.

Yang keenam
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Mengasihi sesama tetapi membenci musuh = tidak sempurna di dalam kasih.

Penggenapannya...
Matius 5:44
(5:44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” kalimat ini dibagi menjadi dua bagian...
-    Kasihilah musuhmu = mengasihi orang yang menyakiti, yaitu; orang-orang yang masih terikat dengan tipu muslihat Iblis/Setan yang adalah musuh abadi.
-    Berdoalah kepada mereka yang menganiaya, sebab penganiaya tidak akan pernah berubah dari segala kebringasannya dengan cara menganiaya. Hanya satu cara untuk merubah orang yang menganiaya yaitu lewat berdoa.

Matius 5:45
(5:45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Mengasihi musuh dan berdoa untuk orang-orang yang menganiaya, disebut anak-anak Allah.
Tugas dari anak-anak Allah:
-     Menerbitkan matahari bagi semua orang baik kepada orang jahat dan orang baik = menyatakan kasih Allah Bapa.
-     Menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar = menyatakan kebenaran yang berasal dari sorga.

Matius 5:46-48
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
(5:48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Kesimpulannya: Harus sempurna di dalam kasih, selanjutnya disebut anak-anak Allah.

Perlu diketahui...
-     Kalau hanya mengasihi orang yang mengasihi tidak mendapat upah dari Allah Bapa, sebab pemungut cukai juga berbuat demikain. Pemungut cukai adalah orang yang cinta akan uang (tidak cinta Tuhan).
-     Memberi salam kepada saudara-saudara, tidak ada lebihnya dari pada perbuatan orang lain, sebab orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat hal yang sama.
Saudaraku, berusaha saling mendahului memberi hormat dan salam kepada orang lain. Contoh itu selalu saya lakukan, dan saya tidak gengsi untuk saling mendahului memberi hormat baik dalam bentuk sapa maupun memberi salam, tidak boleh kaku melayani Tuhan.

Jadi hukum Taurat itu sifatnya lahiriah saja / perbuatan secara lahiriah; jangan berzinah, jangan membunuh, hanya kontak fisik / kebenaran dalam bentuk kontak fisik. Tetapi hukum kasih; kontak batiniah.Berarti pelayanan roh yang dapat dibaca dan dikenal oleh semua orang, bukan ditulis dengan tinta, karen tinta dapat dihapus.

Praktek penggenapan hukum Taurat...
Matius 5:17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Yesus tidak akan meniadakan satu iota dan satu titikpun dari hukum Taurat sebelum semuanya tergenapi.

Keterangan: Satu IOTA.
IOTA adalah huruf kesembilan dari abjad Yunani / alphabet, berarti kumpulan kecil, arti rohaninya; rendah hati = merendahkan diri dihadapan Tuhan. Mari kita saling merendahkan diri satu dengan yang lain.

Dikaitkan dengan pemecahan roti yang kedua.
Matius 15:34-36
(15:34) Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(15:35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan tujuh roti dan beberapa ikan kecil.
Syaratnya: Duduk di tanah, artinya; merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Saudaraku, ketika Maria merendahkan diri dihadapan Tuhan, ia memilih bagian yang terbaik yaitu duduk dekat kaki Yesus. Berbanding terbalik dengan Marta; ia sibuk dengan segala urusannya, ini merupakan suatu kesombongan. Kalau sibuk dengan banyak perkara lahiriah itu merupakan suatu kesombongan yang tidak disadari oleh orang sibuk.

Dampak negatif orang sibuk/sombong.
Lukas 10:40
(10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Marta berkata kepada Yesus: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku" Dari perkataan ini menunjukkan seolah-olah Marta ini lebih benar dari Tuhan dan sesama. Maka orang-orang yang sibuk dengan dunia ini kalau ditanya kenapa tidak beribadah, spontanitas jawaban mereka; kalau tidak bekerja saya tidak hidup dan saya tidak makan, perkataan ini menunjukkan bahwa Tuhan yang salah, seolah-olah kesibukan itu menjanjikan masa depan.
Jemaat di Cilegon secara khusus, mereka yang kuliah masih bisa meluangkan waktu untuk Tuhan, saya bersyukur kepada Tuhan, kepada jemaat yang taat, setia dan dengar-dengaran. Saya terlebih dahulu memberi contoh dengar-dengaran supaya sidang jemaat juga dengar-dengaran.

Dampak positif merendahkan diri di bawah kaki Tuhan.
Lukas 10:42
(10:42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya.
Saudaraku, yang terbesar di dalam kerajaan sorga adalah mereka yang mau kecil dan rendah hati. Pendeknya, bagian orang yang rendah hati adalah berada di dalam kerajaan sorga.
Sebab itu saya katakan kesibukan-kesibukan / aktivitas-aktivitas di dunia ini tidak memberi masa depan kepada manusia, kepada mereka yang sibuk.

Perlu diketahui: Kalau kita menikmati firman Tuhan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan itu adalah belas kasih.
Tujuan belas kasih; supaya jangan pingsan di jalan. Saat ini kita sedang berjalan menuju rumah Bapa di surga, tetapi kalau pingsan, tidak sampai kerajaan sorga.
Jadi merendahkan diri itu mendukung perjalanan rohani kita. Pingsan = tidak sadar = tidak mati, tetapi juga tidak hidup. Apa yang dapat diperbuat orang yang tidak sadar? Kalau sibuk dengan lahiriah = sombong, suka mempersalahkan Tuhan dan sesama. Kalau kita tidak pingsan itu karena belas kasih. Ayo, merendahkan diri.

Yakobus 4:6
(4:6) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Allah menentang orang yang congkak/sombong sebaliknya Allah mengasihani orang yang rendah hati.
Tetaplah rendah hati dalam perkataan dan perbuatan. Bukan hanya di ibadah saja, tetapi di luar ibadah juga harus tetap rendah hati, taat, setia, dengar-dengaran

Yakobus 4:7-10
(4:7) Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
(4:8) Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
(4:9) Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
(4:10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

Biarlah kita saling merendahkan diri dihadapan Tuhan supaya Ia meninggikan kita, sebaliknya, bila kita meninggikan diri Ia akan merendahkan kita.
Biarkan Tuhan yang meninggikan kita, kalau Ia yang meninggikan tidak ada yang sanggup merendahkan kita, Setan sekalipun, tidak akan mampu.

Mari kita lihat orang yang merendahkan diri kepada Tuhan.
Pertama: Tunduk kepada Allah.
Orang yang tunduk kepada Allah berani melawan Iblis maka Iblis akan lari = dikalahkan.
Tunduk = taat, setia, dengar-dengaran.
Taat = patuh pada ajaran yang benar.

Kedua: Mendekat kepada Allah.
Orang yang mendekat kepada Allah, maka Allahpun aka mendekat kepada Dia. Oleh sebab itu, jangan mendekat kepada hal-hal yang tidak baik, jangan condongkan hati kepada pikiran najis, mendekatkan diri dengan daging dan segala hawa nafsunya.
Kalau saya perhatikan, orang yang masih suka mendekatkan diri dengan daging, sukar sekali rendah hati, hati saya selalu berbicara sampai kapan orang ini berubah, mendekatkan diri kepada Allah, menyatukan diri dengan kandang penggembalaan, itu doa saya, supaya semuanya menjadi baik.

Kelebihan orang yang mendekatkan diri kepada Allah:
-     Tahirkanlah tanganmu” artinya; menyucikan diri dari segala perbuatan-perbuatan.
-     Sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” artinya; menyucikan hati terkhusus soal mendua hati.
Orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa. Yakinkan diri dan fokuskan diri kepada satu perkara apapun yang Tuhan percayakan. Suami fokus kepada isteri dan isteri fokus kepada suami. Tuhan percayakan ibadah dan pelayanan, fokus kepada ibadah dan pelayanan dan apa saja yang Tuhan percayakan.
Sucikan hati dari hati yang mendua hati, supaya kita menghormati nikah, menghormati pekerjaan kalau tidak pekerjaan bisa hancur, nikah bisa hancur, dan semua hancur, tidak mendapat apa-apa, di dalam Tuhan gagal, di dunia gagal.
-       “Sadarilah kemalanganmu” berarti: Berdukacita dan merataplah.
Dengan cara; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita, berarti menjadi orang yang selalu prihatin.

Filipi 2:3
(2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Hendaklah masing-masing merendahkan diri dihadapan Tuhan supaya mampu mengutamakan orang lain.
Kita punya hati nurani, siapa yang pertama-tama kita utamakan, jangan sampai saudara tidak punya hati nurani. Saya masih ingat, waktu kita belum mengerti kebenaran firman, masih zaman sombong-sombongnya, tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, tidak tahu siapa yang diutamakan lebih dahulu. Tetapi sayapun sebagai hamba Tuhan harus mengutamakan Tuhan terlebih dahulu, supaya saya jangan sakit hati ketika orang lain tidak mengerti mengutamakan orang lain / sesamanya yang seharusnya diutamakan, belajarlah rendah hati, sombong itu tidak baik.

Filipi 2:4
(2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Orang yang rendah hati tidak memperhatikan kepentingannya sendiri tetapi juga harus memperhatikan orang lain.
Saya bersyukur, sidang jemaat memperhatikan ibadah dan pelayanan, penggembalaan dan juga kegiatan-kegiatan di dalamnya, tetapi tidak hanya itu, ada juga beberapa diantara kita memperhatikan orang lain. Misalnya; Ibu Tugiah memperhatikan kesehatan bunda. Sebagai seorang suster / perawat, memang harus memperhatikan orang lain dibidangnya, karena kemampuannya disitu, kapasitasnya disitu. Saya juga sebagai seorang hemba Tuhan harus melayani Tuhan sesuai dengan kapasitas saya, baik tidak baik waktunya, harus melayani Tuhan dan memberitakan Injil.
Seringkali di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, saya tidak mengharapkan imbalan, pamrih. Mendoakan orang yang kerasukan Setan sampai larut malam. Orang yang kerasukan Setan kalau tidak dilepaskan ujung-ujungnya gila, jauh dari Tuhan, gila, jiwa tidak disegarkan.
Ada juga di luar sidang jemaat, tukang bengkel, setiap kali saya mau bayar, dia tidak mau terima, karena disitulah kapasitasnya. Apa yang bisa kita kerjakan, kerjakanlah untuk Tuhan, jangan hanya untuk diri sendiri, jangan mengerjakan kalau ada uang, kerjakan sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, utamakan Tuhan Yesus.

Efesus 4:1-2
(4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
(4:2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Orang yang rendah hati, lemah lembut dan sabar, saling menunjukkan kasih dalam hal saling membantu.
Kalau punya kapasitas tetapi tidak mau membantu orang lain = tidak rendah hati. Kalau saya dipanggil untuk mendoakan orang yang kerasukan, lalu saya tolak, berarti saya sombong.
Saya belajar memperhatikan sidang jemaat dalam segala sesuatu, kalau ada kekurangan, saya perhatikan, supaya jangan berada dalam kekurangannya. Banyak jemaat yang merasa diri hebat, tetapi begitu dilepas sebenarnya tidak sanggup, harus saya perhatikan, saya bantu, itulah orang yang rendah hati. Resiko memperhatikan kekurangan itu besar; ditolak.
Bersyukur kita mendapat firman ini, supaya kita terus semakin hari, Tuhan bentuk menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati supaya menjadi satu titik, satu iota, Tuhan tidak akan pernah mengambil bagian itu dari kita nantinya (kerajaan surga), itu upah kita kalau rendah hati dan mau diajar.

Efesus 2:3
(4:3)Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

Dengan segala kerendahan hati, maka terpeliharalah kesatuan roh oleh ikatan damai sejahtera.

Amsal 15:33
(15:33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Kerendahan hati mendahului kehormatan, sebaliknya kesombongan mendahului kejatuhan.
Jadilah satu iota. Saya kira kita yang sudah memperoleh pengertian ini segera dipraktekan. Kalau masih kurang rendah hati di dalam mengasihi dan membantu malam ini minta ampun, kalau merasa belum rendah hati, masih ada waktu berubah, Tuhan belum datang.
Kapasitas saya mendoakan melayani saya kerjakan. Tetapi kalau kita punya kapasitas kemampuan tetapi masih uring-uringan itu tidak rendah hati.

Matius 18:1-5
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
(18:3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(18:4) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
(18:5) Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Siapa yang merendahkan diri dan menjadi kecil itulah yang masuk dalam kerajaan sorga. Dengan mau menjadi kecil, mendukung perjalanan rohani kita ke Yerusalem yang baru. Dengan merendahkan diri dan menjadi kecil berarti menyambut Yesus dalam hati.

Keterangan: satu TITIK.
Titik adalah tanda baca yang paling kecil/terkecil dari tanda baca yang lain maupun dari huruf yang lain. Pendeknya; titik arti rohaninya mau direndahkan dan mau dikecilkan, sedangkan satu iota merendahkan diri dan mau menjadi kecil.

Dikaitkan dengan pemecahan roti yang ketiga/puncak pemecahan roti.
Pemecahan roti yang pertama Yesus memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan.
Pemecahan roti yang kedua Yesus memberi makan 4000 orang dengan tujuh roti dan beberapa ikan.
Sedangkan pemecahan roti yang ketiga itulah Yesus yang disalibkan di atas kayu salib, tubuh-Nya adalah roti yang tidak beragi  yang diserahakan ke dunia ini, pada saat itulah Yesus direndahkan sampai serendah-rendahnya dan dikecilkan sampai sekecil-kecilnya.
Kalau merendahkan diri banyak orang mampu melakukannya, tetapi terkadang itu juga tidak mampu dilakukan, buktinya sukar mendahului dalam tegur sapa, mengakui Yesus sebagai kepala.
Pengalaman ini pernah saya alami dan berkali-kali saya alami, sampai saya merasa dipermalukan, ditelanjangi, terlihat semua kekurangan-kekurangan dan saya sangat ketakutan sekali, peristiwa itu terjadi pada tahun 2006.
Yang lain juga sering, direndahkan, dimaki-maki dengan kata-kata kotor dan kata-kata binatang, bukan karena kesalahan saya, hanya karena membawa anak-anaknya datang kepada Tuhan saya dimaki-maki, dikecilkan, direndahkan, tetapi dari mulut saya tidak keluar satu kata yang menyakiti orang itu.
Kemudian, pernah saya mendoakan seseorang, setelah didoakan ternyata Setannya tidak suka, ia ke dapur mengambil pisau dan hampir menusuk saya, tetapi untung ada abangnya disitu. Tidak berhenti sampai disitu, lewat sms dia memaki saya dengan perkataan kotor. Kalau mengikuti perasaan daging, saya bisa menghadapi dia walaupun fisik saya tidak seberapa kuat , tetapi saya tidak gunakan itu, bukan karena saya bisa, karena Tuhan telah memberi teladan yang benar. Sebelum saya dipanggil, dipilih Tuhan, sering kali saya membalas kejahatan dengan kejahatan, pada waktu saya kerja di tambang emas di Mataram, ada rekan kerja saya yang mencari muka ke atasan saya, kebetulan atasan saya orang Australia, saya mau hantam itu kepalanya dengan besi.
Kalau saya sekarang dimampukan untuk dikecilkan dan direndahkan itu karena Tuhan telah memberi teladan yang baik.

Kita lihat peristiwa itu....
Yesaya 53:1-3
(53:1) Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
(53:2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
(53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

Dihina dan dihindari orang= direndahkan dan dikecilkan.
Yesus mau direndahkan dan dikecilkan, penuh kesengsaraan dan biasa menderita kesakitan, orang menutup mukanya terhadap Dia, tetapi inilah teladan yang baik, sehingga kita menginginkan-Nya.

Yesaya 53:4
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

Ketika Ia dikecilkan dan direndahkan sesungguhnya...
-     Penyakit kita yang ditanggung.
Semua orang terdapat penyakit di tubuhnya, baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani, itulah yang ditanggung Tuhan.
-     Kesengsaraan kita yang dipikul-Nya.
Banyak orang sengsara karena kebenaran, karena salib. Tetapi ada juga orang sengsara karena kebodohan yaitu; karena kejahatan dan kenajisannya, tetapi itu juga yang ditanggung-Nya.

Yesaya 53:5
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita,pendeknya; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya.

Lukas 22:24-27
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
(22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Yang terbesar  menurut ukuran dunia.
-     Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
-     Orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

Yang terbesar menurut ukuran Tuhan.
-     Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda.
Muda disini artinya: minim pengalaman, mau belajar dan mau diajar bukan mengajar.
1 Petrus 5:5
(5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Orang-orang muda tunduk kepada orang yang tua.
Artinya; orang yang minim pengalaman tunduk kepada nasihat firman, oleh sebab itu, orang muda yang minim pengalaman, senantiasa merendahkan diri satu dengan yang lain alasannya; Allah membenci orang yang congkak tetapi mengasih orang yang rendah hati.

1 Petrus 5:6
(5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Biarlah kita saling merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat supaya Tuhan meninggikan kita pada waktunya. Ada waktu untuk merendahkan diri dan ada waktu untuk berada di tempat yang tinggi. Kalau lahir sebelum pada waktunya itu sangat menderita sekali.

1 Petrus 5:7
(5:7) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Tidak usah malu untuk merendahkan diri, tidak usah kuatir ketika direndahkan, Tuhan yang memelihara orang yang rendah hati.
Banyak di antara kita kuatir ketika direndahkan, malu di depan umum, sampai akhirnya uring-uringan ibadah, tinggalkan ibadah.
Kalau waktunya Tuhan tinggikan nanti Tuhankan tinggikan, jangan tinggi-tinggikan diri supaya pemakaian Tuhan nyata.

-     Pemimpin sebagai pelayan = hamba = dulos, berarti tidak berhak, atas dirinya sendiri kecuali tuannya saja.

Lukas 22:27
(22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

Pernyataan: “Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” menunjukkan bahwa Yesus telah menjadi contoh teladan dalam hal merendahkan diri; bahkan direndahkan dan dikecilkan.

Hal yang harus diperhatikan ketika direndahkan dan dikecilkan...
Lukas 22:28
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.

Setia memikul salib Kristus, berarti sangkal diri dan pikul salib = setia memikul tanggungjawab dihadapan Tuhan apapun bentuknya, terlebih ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini.

Lukas 22:29
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,

Selanjutnya, Tuhan menentukan hak-hak Kerajaan bagi kita.
Pertanyaannya: Apakah hak-hak kerjaan itu?
Lukas 22:30
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

-     Makan dan minum semeja dengan Allah di dalam kerajaan-Nya.
Malam ini kita boleh duduk makan dan minum sehidangan dengan Allah. Ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, berarti ada persekutan yang indah antara; tubuh dengan kepala, juga antara sesama anggota tubuh.
Sebab itu saya selalu menyarankan supaya anak-anak Tuhan saling mendekatkan diri satu dengan yang lain, jangan mendekatkan diri dengan orang yang di luaran sana, tertawa dengan orang di luaran sana.
Saya perlu pertanyakan kalau ada anak Tuhan yang lebih suka bersendagurau di luaran sana dari pada di dalam kandang penggembalaan, coba saling merendahkan diri satu dengan yang lain.

-     Kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Tuhan telah memanggil dan memilih kita untuk memerintah di atas muka bumi, berarti berkuasa terhadap dosa, bukan menjadi hamba dosa.

Marilah kita merendahkan diri dan mau menjadi kecil = satu IOTA, puncaknya direndahkan dan dikecilkan = satu TITIK. Tetap setia pikul salib, tidak usah kuatir ketika direndahkan, ada waktunya Tuhan akan tinggikan, itu pengalaman saya, tetapi tidak perlu saya ceritakan semuanya. Amin.


Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati





No comments:

Post a Comment