KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, April 23, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN 13 APRIL 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN  13 APRIL 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 80)

Subtema : MEMUSATKAN PERHATIAN PADA PERKARA TUHAN
                 
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Kita datang kepada Allah karena kita menaruh harapan kepada Allah sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran dan banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).

Kita masih memperhatikan....
Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah seorang yang pandai berburu daging (binatang)” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Orang yang hidup dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging tidak layak untuk mendapat bagian dalam kerajaan sorga, sebab aturan untuk masuk dalam kerajaan sorga hanya satu; darah dan daging tidak masuk dalam kerajaan sorga. Ibadah dan pelayanan tidak boleh berbau daging, kalau berbau daging maka ditunggangi oleh perempuan kekejian itulah roh najis, dan aturan ini tidak boleh dilanggar. Sebab itu, dengan tegas Rasul Paulus menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menurut keinginan daging.

Keadaan seseorang yang hidup menurut daging.
1.     Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan = tidak memikirkan perkara rohani.
Pendeknya, tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan. Ayo, kita semua harus terbeban dengan pekerjaan Tuhan, kalau tidak orang yang seperti itu pasti dagingnya masih kuat.
2.     Hidup menurut daging berarti; ia sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari penghukuman = berujung pada kematian / binasa.
Pendeknya, hukum Taurat tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal kasih karunia.
Praktek ibadahnya; dijalankan secara lahiriah saja, yaitu; mulut memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniah di hadapan Tuhan.
Sama seperti orang yang sedang beribadah, dia berada di dalam gereja tetapi sesungguhnya hatinya jauh dari Tuhan sehingga setiap firman yang didengar pasti di tolak, firman Tuhan tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Ibadah lahiriah tidak mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Sejenak kita melihat...
Roma 8:7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Orang yang hidup menurut daging tidak takluk pada hukum Allah, tidak patuh pada ajaran yang benar sehingga menjadi seteru dari pada Allah (musuh Allah). Sebab itu jangan bermain-main dan jangan mengecilkan firman, supaya ketika Ia datang di dalam kemuliaan-Nya kita tidak dikecilkan oleh-Nya melainkan berada dalam kemuliaan-Nya.

Ciri-ciri hidup menurut hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

“Esau seorang yang suka tinggal di padang” à Esau adalah manusia duniawi = lebih mengasihi dunia dari pada mengasihi Tuhan. Padang à dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Himbauan untuk kita malam ini: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.”
Pada ibadah raya Minggu telah saya sampaikan, sesibuk-sibuknya kita dalam dunia ini harus kembali ke kandang penggembalaan.

Mari kita lihat apa saja yang ada di dalam dunia...
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
1.    Keinginan daging.
2.    Keinginan mata.
3.    Keangkuhan hidup.
Ketiga perkara ini bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia, itu sebabnya jika; orang mengasihi dunia maka kasih Allah tidak ada dalam orang itu.

Tiba saatnya kita memperhatikan KEINGINAN MATA.
Keinginan mata = memandang perkara yang berada di dunia berarti; tidak memandang perkara di atas = tidak memandang hal-hal yang rohani.

Filipi 3:18-19
(3:18) Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
(3:19) Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Banyak orang hidup sebagai seteru salib Kristus, sebab pemikiran mereka semata-mata hanya kepada perkara duniawi / perkara di bawah.

Keadaan bila mata tertuju kepada perkara duniawi / perkara di bawah.
Yang pertama: “Tuhan mereka ialah perut mereka.”
Kita lihat ibadah yang seperti ini...
2 Petrus 2:1-3
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Guru-guru palsu melayani hanya untuk mencari untung / laba (uang) = melayani karena perut à bahwa guru-guru palsu dikuasai hawa nafsu.

Kerugian bila dikuasai hawa nafsu:
1.     “Jalan kebenaran dihujat.”
Salib Kristus adalah jalan kebenaran, sebab itu Kristus menjadi pengantara antara Allah dengan manusia di atas kayu salib. Di hujat berarti;, salib tidak berharga bagi mereka, kenapa? Karena Tuhan mereka adalah perut mereka.

2.     2 Petrus 2:6-7
(2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
(2:7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --

“Tidak mengenal hukum.” seperti kota Sodom dan Gomora.
10 hukum Allah yang diterima oleh Musa ditulis dalam 2 loh batu.
Hukum pertama sampai dengan keempat ditulis pada loh batu yang pertama = kasih kepada Allah.
Hukum kelima sampai dengan kesepuluh ditulis pada loh batu yang kedua = kasih kepada sesama.

Kemudian, hukum-hukum Allah itu juga ditulis di dalam perjanjian lama oleh para nabi dan ditulis dalam perjanjian baru oleh para rasul.
Inilah dua dasar yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dasar para nabi dan dasar para rasul membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.... Efesus 2:20-21.
Tetapi karena hawa nafsu, akhirnya tidak mengenal hukum-hukum.

3.     Bagian A
2 Petrus 2:10
(2:10) terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,

“Menghina pemerintahan Allah.”
Di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, Allah berhadirat, bertakhta, berarti; ibadah dan pelayanan ini merupakan pemerintahan Allah, ini juga dihina karena hawa nafsu.

BAGIAN B: “Berani dan angkuh sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan.”
Kita memperoleh keberanian karena salib, ini keberanian yang positif. Keberanian karena hawa nafsu, tidak segan-segan menghujat kemuliaan.
Oleh sebab itu, lihat saja orang yang berbantah-bantah, bukan saja antara sidang jemaat dengan sidang jemaat, juga antara sidang jemaat dengan gembala sidang, hal seperti ini juga disebut menghujat kemuliaan.
Hati-hati, dulu kita tidak memahami hal seperti ini, kita merasa tidak bersalah apabila tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, seperti perempuan yang dicukur rambutnya (dibotak)... 1 Korintus 11:4-5.
Kita boleh berani karena sangkal diri dan pikul salib, berani tidak makan, tidak minum, berani, berani dan berani, untuk hormat kemuliaan bagi nama Tuhan, itu berani yang positif. Kalau berani yang negatif tidak segan-segan menghujat kemuliaan Allah, persis seperti binatang  yang keluar dari dalam laut, pada akhirnya oleh karena kemampuan mereka mengadakan mukjizat, menurunkan api dari langit,  akhirnya binatang yang keluar dari dalam laut dan pengikut-pengikutnya berani menghujat Allah... Wahyu 13:4-6.
Itulah, kalau orientasi pelayanan tertuju kepada perkara lahiriah, perkara di bawah ini.

Cara guru-guru palsu melayani.
2 Petrus 2:3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan

Berusaha mencari untung dengan cerita-cerita isapan jempol = firman yang ditambahkan.
Ditambahkan artinya: Menyampaikan dua tiga ayat lalu ditambahi / disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, filsafat-filsafat kosong dan silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya.

Roma 16:17-18
(16:17) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
(16:18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Guru-guru palsu menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan = kata-kata yang muluk-muluk dan bahasa yang manis-manis, sebab mereka itu bukan melayani Tuhan melainkan perut mereka.

Keadaan bila mata tertuju kepada perkara duniawi / perkara di bawah.
YANG KEDUA: “Kemuliaan mereka ialah aib mereka.”
Banyak orang dengan sengaja melakukan suatu kejahatan dalam berbagai jenis, karena lewat kejahatan itu ia akan meraup / memperoleh keuntungan yang besar, sehingga dengan pemikiran seperti itu ia sengaja melakukan kesalahan itu.
Dengan  keuntungan itu dia telah memperoleh kemuliaan, sehingga banyak orang tidak segan-segan untuk korupsi, dengan korupsi itu dia memperoleh keuntungan yang besar dan dengan itu dia merasa memperoleh kemuliaan = kemuliaan mereka adalah aib mereka, mereka tidak malu melakukan itu, apalagi di hari-hari terakhir ini.
Maka untuk yang kesekian kali saya sampaikan, kita semua adalah orang-orang yang paling diberkati oleh Tuhan, karena lewat penggembalaan ini, nyata pemeliharaan, perlindungan, pembelaan dari Tuhan untuk kita semua. Asal ada makanan dan minuman cukuplah, supaya aib bukan kemuliaan kita, melainkan Tuhanlah kemuliaan kita, karena kita senantiasa memikul salib, dibalik salib ada kemuliaan, dibalik kemuliaan Tuhan sediakan salib supaya tidak bermegah.

Oleh sebab itu, segera kita perhatikan lagi...
1 Korintus 7:31
(7:31) pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

“Orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya.” Ini harus kita perhatikan.
Waktu pertama kali saya mendapatkan rumah, di perum perumnas Cilegon, saya anggap biasa saja, saya tidak merasa hebat. Apapun yang kita peroleh di dunia ini tidak usah bermegah, karena dunia ini akan berlalu beserta isinya.
Juga dengan diikuti dengan mobil sama saja, kalau sampai bermegah tidak, sama saja bagi saya.
Kalau ada perubahan maksudnya memandang kecil orang yang kecil, itu menunjukkan bahwa seseorang bermegah atas segala yang ia peroleh dari dunia ini. Sebaliknya, orang-orang yang mempunyai barang-barang duniawi seolah-olah tidak mempunyai sehingga dapat memusatkan perhatiannya kepada perkara Tuhan = kasih kepada Tuhan, dengan demikian ia juga dapat menghormati sesama = kasih kepada sesama; kaya atau miskin.

1 Korintus 7:32-33
(7:32) Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
(7:33) Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, berkenan kepada Tuhan.
Sebaliknya, kalau seorang suami memusatkan perhatiannya terhadap perkara duniawi, ia tidak dapat menyenangkan hati isterinya
Biarlah kita memusatkan perhatian kita pada perkara Tuhan = perkara di atas = perkara rohani, supaya kehidupan kita berkenan kepada Tuhan.

Bukan hanya laki-laki...
1 Korintus 7:34
(7:34) dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Seorang perempuan yang belum bersuami, harus memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan supaya tubuh dan jiwanya menjadi kudus.
Sebaliknya, kalau seorang perempuan yang tidak bersuami memusatkan perhatiannya kepada perkara di bawah atau duniawi maka ia tidak dapat menyenangkan hati suaminya, inilah yang patut kita syukuri kepada Tuhan betapa baiknya Tuhan memproteksi kita dari dosa.
Pendeknya, orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya.

Syarat untuk memusatkan perhatian terhadap perkara di atas / perkara Tuhan.
1 Korintus 7:32
(7:32) Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

“Hidup tanpa kekuatiran.” Inilah pesan yang sangat singkat dan jelas dari rasul Paulus kepada jemaat  di Korintus, karena dia sendiri melayani Tuhan tanpa kekuatiran.
Masa depan kita ada di tangan Tuhan bukan pada ijazah, kedudukan, jabatan dan sekolah yang tinggi.
Saya berani mengucapkan ini karena saya telah mengalaminya; saya ini hanyalah S3 kw 2 (SD, SMP dan STM).
Emas dan perak saya tidak punya, tetapi karena salib saya berani memasuki provinsi Banten yang adalah serambi mekah yang kedua di Indonesia ini setelah Aceh, sekolah dan ijazah saya tidak punya, tidak usah kuatir, itu syaratnya.

Matius 6:31-33
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Ditambahkan = yang kurang-kurang yaitu; segala kelemahan dan dosa-dosa kita digenapi oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
Berarti, dapatlah kita simpulkan; kesucian dan kebenaran menentukan segala sesuatu, dan itu sudah kita lihat dari dua saksi Allah itulah Musa dan Elia, mereka yang menentukan sesuai dengan kehendak mereka.
Jadi tidak usah kuatir soal apa yang akan dimakan, di minum dan dipakai.
Kuatir soal makanan, minuman dan pakaian = mata tertuju kepada perkara di bawah / perkara dunia à bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah = antikris.

Gambaran dari orang yang tidak kuatir.....
Yang pertama
Matius 6:25-26
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
(6:26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Burung-burung di langit” = terbang tinggi di udara, artinya; terlepas dari daya tarik bumi, tidak terikat dengan perkara-perkara di bawah, di dunia ini.
Kalau kerohanian kita semakin tinggi, melihat perkara di bawah itu kecil, sebaliknya, kalau matanya tertuju pada perkara yang di bawah, melihat perkara di atas juga kecil.
Berarti, kalau seorang hamba Tuhan membesar-besarkan perkara di bawah, percayalah dia adalah manusia duniawi, yang masih terikat dengan perkara lahiriah, karena yang seharusnya orang yang mempunyai seolah-olah tidak mempunyai, itu yang benar.

Tanda yang jelas bila terlepas dari daya tarik bumi; “tidak menabur, tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung.” Artinya; bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Orang yang bergantung kepada kemurahan hati Tuhan tidak mengandalkan manusia dan kekuatannya.

Ulangan 11:11
(11:11) Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;

Negeri (kanaan) bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit = bergantung kepada kemurahan Tuhan.

Ulangan 11:12
(11:12) suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Bergantung kepada kemurahan Tuhan, akan mengalami dua yaitu;
a.     Dipelihara oleh Tuhan = dilindungi dan dibela oleh Tuhan.
b.     Mata Tuhan tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

Yang kedua
Matius 6:28-30
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
(6:30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

“Seperti bunga bakung di ladang.”
Berada di ladang Tuhan, berarti bekerja untuk Tuhan = sibuk melayani Tuhan, tidak sibuk dengan perkara di bawah, itu orang yang lepas dari kekuatiran.
Perlu diketahui: Setiap orang yang bekerja pasti mendapat upah.

Saudaraku, tuan dari pemilik anggur itu mencari pekerja-pekerja, ada yang bekerja dari pagi dan ada yang bekerja pada pukul lima sore upah mereka sama, berarti setiap orang yang bekerja mendapat upah yang sama baik yang bekerja di mulai dari pagi, baik yang sore / tinggal satu jam lagi.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, gambarannya ibarat tinggal satu jam lagi bekerjalah di ladang Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Tinggal satu jam, ini menunjuk kepada doa penyembahan selama satu jam = penyerahan diri secara total.

Kelebihan orang yang tinggal di ladang: “ Tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal” = di dandani dihiasi.
Artinya; Tuhan membentuk kehidupan kita.

Yesaya 49:1-2
(49:1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Dibentuk dari sejak kandungan, berarti;
1.     “Mulut dijadikan sebagai pedang yang tajam” = perkataan yang keluar dari mulut adalah perkataan kebenaran à firman Allah, tidak ada lagi perkataan yang tidak baik.
2.     “Dijadikan anak panah yang runcing”
Anak panah yang runcing à ayat-ayat firman Allah, berarti; menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca oleh setiap orang, persis seperti anak panah yang runcing, apabila dilepaskan dari busurnya akan ditancapkan kepada setiap hati yang membaca, kenapa? Karena hidup kita sudah dibentuk, dipintal, ditenun dari sejak kandungan.

Jaminan bagi setiap orang yang sudah dibentuk adalah;
1.     Berlindung dalam naungan tangan Tuhan yang berkuasa sebagaimana Tuhan melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dengan kekuatan tangan Tuhan.
2.     Roh Kudus.
Tabung minyak à urapan Roh Kudus.

Kembali baca..
Matius 6:29
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
(6:30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Kalau Tuhan yang memintal dan menenun (dibentuk), maka kita melebihi dari kemegahan duniawi.
Kita berharga dan mulia, melebihi dari perkara di bawah, di dunia ini, percayakan saja hatimu kepada Tuhan, jangan percayakan kepada, pengertian manusiawi. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment