KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, April 15, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 5 APRIL 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 5 APRIL 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 79)

Subtema : TIDAK DAPAT MELIHAT CAHAYA INJIL TENTANG KEMULIAN
                 
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Kita datang kepada Allah karena kita menaruh harapan kepada Allah sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).

Kita masih memperhatikan....
Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah seorang yang pandai berburu daging (binatang)” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Dengan tegas Rasul Paulus menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menurut keinginan daging.
Alasannya; orang yang hidup dalam hawa nafsu daging dan menuruti keinginan daging tidak layak untuk mendapat bagian dalam kerajaan sorga.

Keadaan seseorang bila hidup menurut daging.
1.     Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan = tidak memikirkan perkara rohani.
Pendeknya, tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan. Ayo, kita semua harus terbeban dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, kalau tidak, orang yang seperti itu pasti dagingnya masih kuat.
2.     Hidup menurut daging berarti; ia sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman = berujung pada kematian / binasa.
Pendeknya, hukum Taurat tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal kasih karunia.
Praktek ibadahnya; dijalankan secara lahiriah saja, yaitu; mulut memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniah di hadapan Tuhan.
Sama seperti orang yang sedang beribadah, tubuhnya berada di dalam rumah Tuhan tetapi sesungguhnya hatinya jauh dari Tuhan sehingga setiap firman yang didengar pasti di tolak, firman Tuhan tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Ibadah lahiriah tidak mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Sejenak kita melihat...
Roma 8:7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Orang yang hidup menurut daging tidak takluk pada hukum Allah, tidak patuh pada ajaran yang benar sehingga menjadi seteru dari pada Allah.

Roma 8:8
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Pendeknya, setiap orang yang hidup menurut daging tidak layak, tidak berkenan bagi Allah.

Ciri-ciri hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

“Esau seorang yang suka tinggal di padang” à Esau adalah manusia duniawi.
Manusia duniawi = mengasihi dunia. Padang à dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Perhatikan; kalau seseorang mengasihi dunia maka kasih Allah tidak ada di dalam diri orang itu.
Yesus pernah berkata kepada muri-murid; “...Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:26).
Jadi, ukuran keberhasilan seseorang bukan dilihat dari harta atau apapun yang diperoleh dari dunia ini, bukan dari situ, tergantung kacamata seseorang, dari sudut pandang mana ia melihat keberhasilan. Kalau dia memakai kacamata rohani, apa yang saya katakan di atas tadi betul, tetapi kalau mempunyai kacamata dari dunia, maka keberhasilan itu diukur dari segala sesuatu yang asalnya / datangnya dari dunia.
Bagi manusia duniawi ibadah dan pelayanan itu sangat asing sekali, dan ia akan merasa tertekan batin berada di antara orang-orang suci yang senantiasa dengan tulus ikhlas berseru kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita memperhatikan himbauan pada ayat ini, yaitu; “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.”

Mari kita lihat apa saja yang ada di dalam dunia...
1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
1.    Keinginan daging.
2.    Keinginan mata.
3.    Keangkuhan hidup.
Pendeknya, segala sesuatu yang berasal dari dunia memicu; keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup.

Tiba saatnya kita memperhatikan KEINGINAN MATA.
Keinginan mata = memandang perkara yang berada di dunia berarti; tidak memandang perkara di atas = tidak memandang hal-hal yang rohani.

Mari kita lihat hal-hal yang rohani, antara lain.
2 Korintus 3:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

“Tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus” = tidak dapat melihat pembukaan rahasia firman Tuhan, selain firman yang ditambahkan dan dikurangkan. Berarti; tidak dapat melihat perkara di atas.
Kita patut bersyukur, di tengah-tengah ibadah dalam tiga macam ibadah pokok kita boleh melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Berbeda dengan orang yang dikuasai dengan keinginan mata yang selalu memandang perkara di bawah; tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Hati-hati kalau tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, orang seperti ini ditentukan untuk binasa. Saya berani berkata seperti itu karena Alkitab yang mengatakannya.
Dulu pemikiran kita tidak sampai ke sini, pemikiran kita; ibadah saja sudah masuk golongan baik, tetapi saat ini kita dapat memandang cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.

Sebaliknya, tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = tidak melihat pembukaan rahasia firman, selain firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Firman yang ditambahkan artinya; menyampaikan satu dua ayat firman Tuhan, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong, silsilah yang tiada putus-putusnya.
Misalnya; satu dua ayat di teguhkan oleh cerita masa zaman dahulu kala / Tiongkok kuno, Batak kuno dan lain sebagainya, itu tidak masuk akal, tetapi hal itu sedang marak saat ini.
Firman yang dikurangkan artinya; pemberitaan tentang salib diganti dengan:
-       Teori kemakmuran = orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
-       Tanda-tanda heran atau mujizat-mujizat.
Tetapi hamba Tuhan yang menganut paham seperti ini, biasanya meninabobokkan sidang jemaat supaya sidang jemaat jangan keluar, sehingga tanpa di sadari yang menjadi majikan di dalam rumah Tuhan adalah uang dan orang kaya.

2 Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Kerugian yang terjadi apabila tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
1.     Pikiran mereka menjadi tumpul” = tidak mempunyai hikmat dan akal budi = bodoh.
Orang bodoh tidak bisa membedakan mana yang baik dan jahat, mana yang benar dan berkenan bagi Allah. Pendeknya, tidak dapat menyukakan hati Tuhan.
Kalau tumpul, maka seseorang akan mengerahkan tenaga (capek), tetapi itu resiko yang harus ditanggung oleh setiap hamba Tuhan apabila pikiran dari sidang jemaat menjadi tumpul.
2.      “Ada selubung yang menutupi hati mereka.”

Kita tarik suatu kisah...
Lukas 24:13-16
(24:13) Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
(24:14) dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
(24:15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
(24:16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Dua orang murid yang sedang berjalan ke Emaus, tidak dapat mengenal Yesus Kristus, sebab ada sesuatu yang menghalangi mata mereka = pikiran yang tumpul dan selubung yang menutupi hati mereka, di atas tadi sudah saya sampaikan.

Kalau pikiran menjadi tumpul dan selubung menutupi hati, sekalipun mempunyai sepasang mata, seseorang tidak akan dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = punya mata tetapi tidak dapat melihat.
Jangan sampai seperti ini, bahaya, aneh; ada mata tetapi tidak bisa melihat, tetapi kenyataannya ini sering terjadi. Sudah tahu bahwa itu pekerjaan Tuhan, tetapi pura-pura tidak tahu, inilah yang menyebabkan tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, tidak dapat melihat pribadi Yesus Kristus dengan sempurna sampai kapanpun.
Jangan biasakan pura-pura tidak tahu, kalau sudah tahu ada kegiatan / pekerjaan, belajar mengasihi Tuhan, berarti; menyerahkan diri kepada Tuhan sebagai persembahan dan korban.
Banyak mengerti firman pasti banyak dituntut, tetapi jangan juga berkata; kalau banyak dituntut, lebih baik saya tidak tahu, kalau banyak dituntut berarti; banyak terjadi perubahan hidup. Sebab itu, jangan lari dari kenyataan, hadapi terus, bagaimanapun Tuhan mengoreksi katakan saja; ya, ya dan ya, jangan bersungut-sungut. Kalau bersungut-sungut berarti tanda bahwa seseorang benar dalam dosa itu, kalau tidak benar ya tidak usah bersungut-sungut.

Lebih jauh kita melihat wujud / pribadi Yesus Kristus....
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Wujud dari pribadi Yesus Kristus yang seutuhnya; penuh dengan kemuliaan Allah dan ada di dalam kesempurnaan Allah dan juga melakukan pekerjaan Allah yang ajaib.
Tetapi seseorang tidak dapat melihat semua itu sekalipun ia mempunyai sepasang mata, bila pikiran menjadi tumpul dan selubung menutupi hati, saya yakin mengatakan ini, sekalipun beribu-ribu kali mengucapkan kata Tuhan dan beribu ribu kali berkata aku diberkati.

Lebih jauh kita melihat...
Lukas 24:18-19
(24:18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
(24:19) Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

Seolah-olah dua murid ini mengenal pribadi Yesus Kristus, sehingga mereka dapat menceritakan tentang kebaikan Yesus Kristus, dan perbuatan-Nya yang ajaib.

Lukas 24:20-21
(24:20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
(24:21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Ternyata, dua murid ini hanya bisa menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib, tetapi tidak menjadi praktek dalam hidupnya, sebab dengan matinya Yesus di atas kayu salib kedua murid menjadi kecewa dan ragu bahkan berputus asa.
Pada ayat 20 diawali dengan kata; ”tetapi” menunjukkan rasa kekecewaan mereka.
Pada ayat 21 diawali dengan kata; “padahal” menunjukkan keputusasaan dan keragu-raguan mereka.

Kalau hanya menceritakan kebaikan, menyaksikan kemurahan hati Tuhan, tanpa pikul salib = khotbah tanpa praktek. Saya rindu supaya kita dapat melihat pribadi Yesus seutuhnya.

Lalu...
Lukas 24:25
(24:25) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

Setelah mendengar pernyataan dua murid, Yesus berkata; "Hai kamu orang bodoh”, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
Perkataan Yesus di bagi menjadi beberapa kalimat:
a.     "Hai kamu orang bodoh”, kalimat ini menunjukkan bahwa pikiran mereka masih tumpul.
b.     Betapa lambannya hatimu” menunjukkan bahwa selubung masih menutupi hati mereka.
Sehingga dua murid tidak percaya terhadap semua pernyataan nabi yang dituliskan pada Kitab Suci.

Lukas 24:26
(24:26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

Selanjutnya, Yesus memberi pengertian kepada dua murid tersebut dan berkata: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Pendeknya, belum mengenal cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus seutuhnya, yaitu; kemuliaan, kesempurnaan dan perbuatan-Nya yang ajaib.

Itu sebabnya Yesus menegaskan; “Mesias harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, supaya akhirnya masuk dalam kemuliaan-Nya.” Jadi jelas; di balik salib ada kemuliaan.
Jangan tolak salib, kalau orang masih tolak salib berarti; belum mengenal pribadi Yesus dengan seutuhnya. Menghindari ibadah dan pelayanan serta segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = belum mengenal pribadi Yesus dengan seutuhnya, baik dalam kemuliaan-Nya, kesempurnaan-Nya dan perbuatan-Nya yang ajaib dan itu tanda pikiran masih tumpul, selubung masih menutupi hati.

Pertanyaannya: APA YANG DIMAKSUD PIKIRAN YANG TUMPUL?
2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Pikiran yang tumpul = “pikiran yang telah dibutakan oleh Ilah zaman.”
Ilah zaman artinya; arus dan pengaruh dunia ini, itulah yang membuat pikiran mereka tumpul.

Jadi, dunia ini mempunyai arus dan pengaruh yang deras dan dahsyat sekali untuk mempengaruhi kondisi dari anak-anak Tuhan, sebab itu jelas sekali di atas tadi dikatakan; barangsiapa mengasihi dunia maka sudah pasti kasih Allah tidak ada di dalam orang itu, sebab, segala sesuatu yang ada di dunia selain keinginan daging, ada keinginan mata; senantiasa memandang perkara yang di bawah / di dunia ini saja.
Kalau Tuhan tetap nomor satu, nanti semuanya akan dikuduskan, kalau terikat pada bait suci, maka emas yang ada di bait suci akan dikuduskan, tetapi kalau terikat pada perkara lahiriah (emas yang ada di bait suci); mengabaikan kesucian.

Pertanyaannya; apa yang dimaksud selubung menutupi hati?
Artinya; “menyembunyikan dosa di dalam hati.”
Matius 15:14, 18-19
(15:14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
(15:18) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
(15:19) Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
(15:20) Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

Inilah yang ada di dalam hati, yaitu; pikiran jahat antara lain; pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat, inilah yang menajiskan seseorang.
Perhatikan; apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan seseorang, sehingga orang-orang farisi disebut pemimpin buta; tidak dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Pikiran mereka menjadi tumpul sebab mereka lebih berpegang terhadap adat istiadat dari pada pernyataan para nabi yang tertulis di dalam Kitab Suci.
Adat istiadat orang Yahudi; sebelum makan, terlebih dahulu membasuh tangan, tetapi Yesus berkata; bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan seseorang, tetapi apa yang keluar dari mulut.
Kalau tetap berpegang pada pengertian /adat istiadat menajiskan seseorang.

Sehingga kalau kita periksa ibadah dari orang farisi ini....
Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

“Mulut memuliakan Tuhan dengan bibir padahal hatinya jauh dari Tuhan” à ibadah lahiriah.
Memuliakan Tuhan dengan bibir berarti; manusia lahiriah dipersembahkan kepada Tuhan, tetapi hati / manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Menjalankan ibadah secara lahiriah itu disebut dengan kemunafikan, sebab itu ahli- ahli Taurat disebut dengan orang-orang munafik.
Kalau saja ia melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, pasti ia melihat pribadi Yesus seutuhnya di dalam kemuliaan, kesempurnaan dan perbuatan-Nya yang ajaib, di mana ia akan terus menghargai setiap ibadah dan pelayanan.
Berarti; setiap satu kali tarikan napas, setiap satu kali denyut jantung, kita bisa rasakan kasih Tuhan dan darah yang mengalir di atas kayu salib. Jangan hanya merasakan yang di dunia ini saja, bisa bernafas kalau ada uang, sehingga takut melakukan firman, sampai kapanpun tidak akan bisa mengenal pribadi Yesus seutuhnya.

Mari kita lihat jalan keluarnya...
Lukas 24:27
(24:27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Yesus menjelaskan kepada dua murid apa yang tertulis tentang Dia di dalam Kitab Suci; di mulai dari kitab Musa dan kitab para nabi.
Jadi sesungguhnya, kitab Musa dan kitab para nabi sudah menceritakan tentang pribadi Yesus Kristus seutuhnya, baik dalam kemuliaan, kesempurnaan dan juga pekerjaan-Nya bahwa Dia akan banyak menanggung penderitaan dan mati di atas kayu salib, semuanya diceritakan secara gamblang kepada dua belas murid sebanyak empat kali sebelum Dia berangkat ke Yerusalem untuk menggenapi apa yang dinyatakan-Nya kepada dua belas murid.

1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Tugas dari seorang nabi adalah; bernubuat.
Berarti; menyelidiki dan menyingkapkan segala sesuatu yang terkandung di dalam hati = menyucikan dosa yang terselubung supaya selubung itu jangan lagi menutupi hati, supaya jangan lamban dalam hal mengerti tentang kebenaran.
Dosa yang paling rahasia sekalipun akan di koreksi, Tuhan tidak bosan, Dia tetap harus memulai menceritakan hidup-Nya dari kitab Musa dan para nabi, Yesus tidak langsung main vonis / menghakimi orang berdosa.

1 Korintus 14:3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.

Firman para nabi: Membangun, menghibur dan mengasihi kita.
Pendeknya, firman para nabi itu tidak mencelakakan saya dan saudara, tidak bermaksud menyakiti perasan hatiku dan perasaan kita semua. Kalau bersungut-sungut berarti; salah mengerti tentang firman para nabi.

Lukas 16:27-31
(16:27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
(16:28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
(16:29) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Penting sekali untuk memperhatikan firman para nabi, karena firman para nabi sanggup merubah segala sesuatu, sanggup melepaskan dan menarik kita dari alam maut, seperti puntung dalam api, itulah keadaan dari imam besar Yosua, Tuhan menarik kita dari dalam api, itu kuasa firman para nabi.
Ayo beritahukan kepada bapa, ibu dan sanak saudara; terima firman para nabi, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang sanggup melepaskan kita dari kematian, jangan menyesal di kemudian hari seperti orang kaya ini.

Wujud dari kitab Musa dan para nabi
Lukas 24;30-34
(24:30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
(24:31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
(24:32) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
(24:33) Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
(24:34) Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."

Wujud dari kitab Musa dan para nabi: Mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti.
Ada tiga kali terjadi pemecahan roti...
Yang pertama.
Matius 14:15-19
(14:15) Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
(14:16) Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
(14:17) Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
(14:18) Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
(14:19) Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.
Syarat untuk menikmati pemecahan roti yang pertama; “duduk di atas rumput”, berbicara tentang penggembalaan.
Berarti; tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.

Matius 14:14
(14:14) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Kalau tergembala dengan sungguh-sungguh, itu karena belas kasih Tuhan saja, bukan kebetulan, bukan karena ingin memperoleh pekerjaan.

Yang kedua.
Matius 15:34-36
(15:34) Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(15:35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan tujuh roti dan beberapa ikan.
Syaratnya; “duduk di tanah”. Artinya; setelah tergembala lanjut untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan sebab kita ini manusia hina yang terbuat dari tanah liat, tidak terlepas dari dosa, sedangkan Ia begitu Agung dan mulia.
Itu orang yang rendah hati, kalau tidak rendah hati tidak menyadari diri bahwa dia banyak kesalahan.

Matius 15:32
(15:32) Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Kalau kita merendahkan diri dan menjadi orang yang rendah hati, itu karena belas kasih Tuhan, bukan semata-mata terlahir sebagai orang yang rendah hati.

Yang ketiga.
“Yesus mati di atas kayu salib” = dikecilkan dan dihina.
Dia dikecilkan, direndahkan dan dihinakan, rela dipermalukan, tidak lagi mempertahankan harga diri.
Nikmatilah pemecahan roti yang pertama, kedua dan ketiga, sebab itu wujud dari cerita Yesus mengenai firman para nabi. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment