KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, June 11, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN 25 MEI 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN 25 MEI 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI  84)

Subtema : LEPAS DARI LELAH KARENA BELAS KASIH
                 
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Kita datang kepada Allah karena kita menaruh harapan kepada Allah sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (ayat 2).
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).

Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah seorang yang pandai berburu daging (binatang)” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Sebab itu, dengan tegas Rasul Paulus menghimbau kepada jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan tidak hidup menurut keinginan daging. Sebab, orang yang hidup dalam hawa nafsu daging dan menuruti keinginan daging tidak layak untuk mendapat bagian dalam kerajaan sorga = tidak berkenan kepada Allah.
Jadi daging dan darah tidak mewarisi kerajaan sorga.

Perlu untuk diketahui:
1.     Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan, termasuk segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak memikirkan perkara rohani.
Pendeknya, tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan. Ayo, kita semua harus terbeban dengan pekerjaan-pekerjaan Tuhan, kalau tidak orang yang seperti itu pasti dagingnya masih kuat.

2.     Hidup menurut daging berarti; ia sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman = berujung pada kematian yang kekal / binasa.
Pendeknya, hukum Taurat tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal kasih karunia.
Setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak mengenal belas kasih = jauh dari kasih karunia.
Praktek ibadahnya; dijalankan secara lahiriah saja, yaitu; mulut memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia batiniah di hadapan Tuhan.
Sama seperti orang yang sedang beribadah, dia berada di dalam gereja tetapi sesungguhnya hatinya jauh dari Tuhan sehingga setiap firman yang didengar pasti di tolak, firman Tuhan tidak tinggal diam di dalam hidupnya.
Ibadah lahiriah tidak mengandung janji baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Ciri-ciri hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

“Esau seorang yang suka tinggal di padang” à Esau adalah manusia duniawi = lebih mengasihi dunia dari pada mengasihi Allah. Padang à dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

“Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”
Sebab itu jangan menginginkan kebebasan dunia (jauh dari Tuhan), jangan lepaskan ibadah dan pelayanan ini, sebab kebebasan dunia ini adalah jerat.
Kalau saat ini kita terikat dengan ibadah dan pelayanan kita patut bersyukur. Terikat dengan ibadah dan pelayanan itu kemurahan Tuhan.
Sebab itu himbauan untuk kita malam ini: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya.”

1 Yohanes 2:16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
1.    Keinginan daging.
Bertentangan dengan firman atau kebenaran, karena daging tidak mengalami penyaliban. Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
2.    Keinginan mata.
Bertentangan dengan Roh Allah / Roh Kudus sebab mata adalah pelita tubuh.
Sesungguhnya ketujuh mata Tuhan yang diutus ke seluruh bumi adalah orang-orang yang diurapi Roh Kudus. Itu sebabnya tadi saya katakan keinginan mata Bertentangan dengan Roh Allah / Roh Kudus.
Justru oleh karena urapan Roh Kudus Kita menjadi terang dan kesaksian. Tanpa Roh kita tidak dapat menjadi kesaksian.
3.    Keangkuhan hidup.
Bertentangan dengan kasih Allah, ketika Yesus diutus ke bumi, Ia taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = kasih Allah.

Keadaan manusia duniawi dalam kehidupan sehari-hari.
Kejadian 25:27-20
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

Perhatikan kalimat yang mengatakan: “lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.”
Menunjukkan bahwa manusia duniawi mengalami kelelahan karena tidak masuk pada hari perhentian.

Yesaya 28:11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.

Orang-orang yang berlogat ganjil / hamba-hamba Tuhan yang diurapi berbicara tentang hari perhentian = tempat peristirahatan bagi orang yang lelah.
Namun di sini kita perhatikan; orang yang lelah itu tidak mau mendengarkan firman Allah berarti tidak mau masuk dalam hari perhentian = tidak menguduskan hari sabat.

Yesaya 28:13
(28:13) Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

Sampai pada akhirnya mereka mendengarkan firman Allah, yang penuh dengan aturan, sehingga memberatkan hidup mereka, membuat hati mereka semakin susah
Tujuannya; supaya mereka jatuh telentang sehingga luka, tertangkap dan tertawan = menderita dan tidak berdaya.
Saudaraku, orang yang jauh dari hari perhentian, bagi mereka firman Allah itu adalah suatu aturan yang sangat menyesakkan hati mereka.
Perhatikan orang-orang di luar sana, kebenaran firman dinyatakan tentang hari perhentian, itu sangat memberatkan hati mereka.

Itulah Esau, manusia duniawi lebih mengasihi dunia ini, dan oleh karena dunia ini dia banyak mengalami kelelahan, menunjukkan tidak masuk pada hari perhentian.
Suatu kali kelak nanti, kalau seseorang bertahan akan jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.
Yang mau kuliah, berdoa sungguh-sungguh jangan sampai nanti terluka, tertangkap dan tertawan, karena meninggalkan ibadah dan pelayanan.

Sesungguhnya hari perhentian itu adalah tempat peristirahatan bagi orang yang lelah karena mengalami dua hal, yaitu;
a.     “Dibebaskan dari dosa” Keluaran 20:8-11
b.     “Dapat mengikuti contoh teladan dari Allah” = mengikuti jejak Kristus ... Ulangan 5:15.

Ibrani 10:22-24
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Mendorong kita dalam kasih.
Mari kita perhatikan tiga kata yaitu; iman, pengharapan dan kasih.
-       Iman adalah hasil dari ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
-       Pengharapan adalah hasil dari ketekunan dalam ibadah raya minggu disertai dengan kesaksian.
-       Kasih itu hasil dari ibadah doa penyembahan.
Jadi ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = hari perhentian = tempat peristirahatan bagi yang lelah, supaya terlepas dari perbudakan dosa dan kita dapat mengikuti contoh teladan dari Allah.

Ibrani 10:25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Sebab itu jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita = masuk pada hari perhentian, sebab itu adalah tempat peristirahatan bagi yang lelah.
Kalau orang tetap diperbudak dosa dia akan tertindas, dan orang yang tertindas lama kelamaan akan tersiksa sendiri.
Jadi jangan saudara kira orang yang menikmati dosa bahagia kerena dosanya, sebaliknya akan mengalami kelelahan.
Kalau tertindas terus menerus, hidup itu akan terasa lelah, capek, sebab itu Tuhan memberi hari perhentian lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, supaya masalah kita diselesaikan dari perbudakan dosa, selanjutnya kita dapat hidup benar karena mengikuti blue print dari Allah (contoh teladan dari Allah).

Orang yang sress adalah orang yang putus asa dan akhirnya gantung diri karena terlalu lelah., tidak mampu menghadapi masalah, dan akhirnya mengambil jalan pintas.
Tuhan tidak ijinkan bangsa Israel melalui wilayah Filistin untuk menuju ke tanah Kanaan, sebab itu adalah jalan pintas. Mesir à dunia, filistin à Iblis/Setan.
Tuhan tidak ijinkan bangsa Israel melewati jalan pintas, harus melalui jalan salib, supaya Tuhan merendahkan hati mereka dan supaya mereka tahu bahwa mereka hidup bukan dari roti, tetapi dari setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah.

Saling mengingatkan dan saling menasihati, tetapi jangan lupa, maksudnya; jangan sibuk menasihati tetapi ia sendiri tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Jadi saling menasihati sambil tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Alasan saling menasihati adalah; menjelang kedatangan Tuhan yang sudah tidak lama lagi.

Saudaraku, kalau saudara memeprhatikan tanda-tanda akhir zaman ini sudah jelas sekali, banyak hal yang terjadi di luar kewajaran, di luar pemikiran. Sekarang ini pembunuhan adalah hal yang wajar, di anggap biasa-biasa, kemudian pernikahan sejenis dari orang bijak di dunia ini, itulah pemerintah-pemerintah, pejabat-pejabat tinggi  di dunia ini juga ternyata bodoh dengan mengijinkan pernikahan sejenis, itukan bodoh, itu adalah hal yang tidak wajar dan lazim. Kemudian, keadaan dunia ini sudah tidak menentu, dunia sedang bergelora, di sana sini terjadi keributan, tidak ada lagi damai sejahtera. Kita mau mencari keadilan di dunia ini, kita tidak akan menemukannya lagi. Kepada siapa kita mendapatkan keadilan? Dunia tidak memberi keadilan, dunia tidak lagi memberi kenyamanan, tanda bahwa kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Jangan sampai kita seperti dalam 1 Tesalonika 5 perempuan yang mengandung itu berkata; aman damai, tiba-tiba Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari.

Ibrani 10:26
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Kalau sengaja melepaskan diri dari ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, maka korban penghapus dosa tidak berlaku lagi atas dia.
Hati-hati, ayo saling menasihati, ingatkan adik, kaka saudara, ingatkan suami, isteri dan orang tua, anak, kerabat dan siapapun yang belum mengerti tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kalau sudah memperoleh pengetahuan tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok lalu dengan sengaja melepaskan diri dari sana, darah Yesus tidak berlaku atas dia.
Darah Yesus memang berkuasa menyucikan dosa, tetapi kalau dengan sengaja melepaskan diri dari tiga macam ibadah pokok karena perkara dunia, maka darah Yesus tidak lagi berlaku atas dia.
Pendeknya, ibadah seharga dengan darah Yesus.

Lihat, Esau mengalami rasa lelah, tidak mampu menyelesaikan masalah. Siapapun, bila ia jauh dari Tuhan, maka ia tidak dapat menyelesaikan masalah, sampai mengalami kelelahan, persis seperti domba yang tersesat di padang, dia hanya bisa menangis, menjerit (mengembek), tidak bisa pulang ke kandang penggembalaan, untung gembala Agung datang menghampiri, setelah ditemukan Dia pikul untuk diselamatkan.
Saya masih ingat ketika saya jauh dari Tuhan, masalah membuat saya lelah dan capek untuk menjalankan hidup sehari-hari. Akhirnya setiap hari stress karena tidak mampu menghadapi masalah, air mata tidak dapat dibendung, hanya bisa menangis dan menjerit, untung gembala Agung menghampiri saya, Dia tarik saya, bagaikan puntung yang ditarik dari api, jadi semata-mata bukan karena saya.
Kita ada semua malam ini karena kemurahan hati Tuhan, bukan karena gagah dan hebatnya kita, kita sudah memperoleh pengetahuan tentang tiga macam ibadah pokok, kalau kita lepaskan itu dengan sengaja maka darah Yesus tidak berlaku lagi atas kita.
Selagi kita bisa upayakan untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok, upayakan saja, sekalipun di tengah-tengah kesibukan. Jangan hanya karena pesta pora kita tidak ibadah, jangan karena 15 tabiat daging itu, darah Yesus tidak berlaku bagi dia.

Dampak negatif tanpa hari perhentian.
Kejadian 25:28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

“Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan.”
Jadi hubungan daging itu hanya sebatas hubungan sayang tetapi tidak memperoleh kasih dari Allah.

Perhatikan; hubungan semarga misalnya saya Sitohang, saya hanya mendapat sayang dari dia, tidak mendapat kasih, sebab kasih itu bukan dari mausia, kasih itu dari Allah (kasih agape).
Kasih itu menutupi banyak dosa, kasih itu mengikat dan mempersatukan kita, kalau sayangnya manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Kalau saya kirim sayur lodeh kepada tetangga, besok hari dia akan mengirim cah kangkung kepada saya, itu hubungan daging, hanya sebatas sayang.
Kenapa saudara dapat kiriman dari tetangga? Karena saudara sudah berbuat seperti itu duluan kepada dia, tetapi sayang itu tidak menyelamatkan dan tidak dapat mengampuni dosa. Coba saja orang yang sayang kepada saudara tersakiti sedikit, maka dia akan membalas.

Roma 9:12-13
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

“Allah mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Kalau hanya mendambakan sayang dari manusia, akhirnya dibenci oleh Tuhan.

Roma 9:14
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!

Kalau Allah membenci Esau, Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Allah itu adil.
Kalau Allah membenci Esau itu adalah keadilan supaya kita tahu mana yang salah dan mana yang benar.

Maleakhi 1:2-3
(1:2) "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Kembali ditandaskan di sini; “Allah mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.”
Fungsi dari kasih;
-       Menutupi banyak sekali dosa... 1 Petrus 4:8.
-       Mengikat dan mempersatukan sampai menyempurnakan gereja Tuhan... Kolose 3:14.

Sebaliknya Allah membenci Esau.
Dua hal terlihat dari orang yang dibenci, yaitu;
1.     Pegunungannya menjadi sunyi sepi” = tanpa hari raya dan tanpa ibadah dan pelayanan.
Di gunung Tuhan selalu adalah keramaian di situ kita bersorak-sorai, memuji-muji Tuhan.
2.     “Tanah pusakanya Allah jadikan padang gurung / gersang” = kering-kering.

Kita sudah melihat dalam Yohanes 15:4-6, ranting yang tidak melekat pada pokok anggur artinya; tidak ada persekutuan yang indah dengan Tuhan = tanpa ibadah dan pelayanan kepada Tuhan sehingga ranting menjadi kering dan tidak dapat menghasilkan buah.
Tidak dapat menghasilkan buah = tidak dapat berbuat sesuatu yang baik

Orang yang jauh dari Tuhan ia tidak pernah bertanya dan melibatkan Tuhan di dalam dirinya, apapun yang terjadi dalam hidupnya dia tidak pernah melibatkan Tuhan dalam hidupnya. Tuhan tidak akan pernah menyatakan diri kepada orang yang tidak mau melibatkan Tuhan, dan Tuhan tidak akan menyelesaikan masalah orang yang tidak mau melibatkan dirinya dengan Tuhan, cari sendiri jalan keluarnya, susah ya susah sendiri. Belajar untuk melibatkan Tuhan, kalau tidak = ranting yang kering-kering.

Maleakhi 1:4
(1:4) Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."

Tuhan murka sampai selama-lamanya kepada orang yang dibenci.
Sebagai bukti;  “Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya”, artinya;
1.     Segala niat-niat di dalam hatinya itu tidak akan pernah terlaksana.
2.     Tidak akan pernah mengalami pemulihan dalam dirinya.

Pernyataan Allah di malam ini membuat kita menjadi takut kepada Tuhan, bukan hanya sebatas mengisi pengetahuan, supaya semakin rendah hati dan menempatkan Kristus sebagai kepala.
Ini adalah kerugian besar kalau Tuhan murka sampai selama-lamanya kepada orang yang dibenci, hanya karena tidak masuk pada hari perhentian itu. Lelah, menderita, capek menjalani hidup, tetapi dibenci oleh Tuhan, inikan kerugian besar.

Tetapi malam ini Tuhan menyatakan kemurahan-Nya bagi kita, Dia memberi jalan keluar bagi kita.
Sebagai jalan keluar...
Roma 9:14-16
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
(9:16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

“Tuhan menaruh belas kasih kepada siapa ia menaruh belas kasih dan Tuhan mau bermurah hati kepada siapa Dia mau bermurah hati”, jadi bukan semata-mata karena kehendak manusia dengan segala usahanya untuk membangun segala reruntuhan.
Pendek cerita; yang harus kita kerjakan pada saat ini adalah mengejar belas kasih, bukan membangun reruntuhan supaya terlihat hebat dan hebat.
Kemurahan Tuhan adalah lebih dari pada hidup, tekun dalam tiga macam ibadah pokok seharga dengan darah Yesus Kristus, kemurahan Tuhan lebih dari hidup, itu yang harus kita kejar (masuk pada hari perhentian).

Yosua 24:15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Yosua dengan tegas berkata kepada bangsa Israel; “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
Masuk pada hari perhentian itulah hari peristirahatan bagi orang yang lelah = tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Yosua 24:14
(24:14) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

Syarat beribadah kepada Allah; “melepaskan diri dari berhala.”
Berhala adalah ; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.

Yosua 24:12-13
(24:12) Kemudian Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu.
(24:13) Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.

Tekun dalam tiga macam ibadah pokok / masuk pada hari perhentian akan mengalami berkat-berkat yang luar biasa dari Tuhan antara lain;
Bagian pertama.
-       Memperoleh negeri tanpa bersusah-susah.”
Orang yang berada di negeri Allah, di negeri yang dijanjikan tidak akan susah-susah untuk memperoleh sesuatu hal, untuk sesuap nasi, yang penting cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua akan ditambahkan. Jangan rubah rumus itu supaya kita juga tidak menjadi susah.

-       Tidak susah memperoleh kota-kota yang telah didirikan untuk di diami / tinggal di dalamnya.”
Di dalamnya ada keramaian kota, puji-pujian dan sorak-sorai à sukacita sorga.

Bagian kedua; “Menikmati buah yang tidak ditanami”, antara lain;
-       Pohon anggur à kasih Allah.
Fungsi dari kasih Allah: Memberi kebahagiaan kekal.
-       Buah pohon zaitun à urapan Allah Roh El kudus.
Fungsi dari Roh Kudus: Menolong, memimpin, menyertai, menghibur, mengingatkan, menginsyafkan dan mengajar.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment