KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, June 22, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 8 JUNI 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 8 JUNI 2016

“KITAB KOLOSE”
 (SERI 85)

Subtema : berpegang teguh kepada hak kesulungan
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita tersungkur di kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-       Bangsa kafir = orang - orang yang tidak bersunat.
-       Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dan itu nyata dalam setiap perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Pendeknya, setiap melakukan perbuatan-perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang masih hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat orang yang hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: “Tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia” = binasa, berujung pada kematian yang kekal.
Kita datang kepada Allah karena kita menaruh harapan kepada Allah sekalipun kita adalah bangsa kafir.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Jadi kesimpulannya; orang yang masih melakukan kejahatan menunjukkan bahwa dia itu adalah orang yang hidup jauh dari Allah, sekalipun dia ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-       Mengikuti jalan dunia ini (ayat 2).
Kalau pada akhirnya seseorang mengikuti jalan dunia, itu menunjukkan bahwa dunia memiliki arus dan juga daya tarik, sehingga mereka menuruti jalan dunia dari pada jalan Tuhan.
-       Mentaati penguasa kerajaan angkasa (penghulu dunia yang gelap), yaitu orang-orang durhaka (ayat 2).
Orang durhaka = mendurhaka = dikuasai roh pendurhakaan à orang yang suka memberontak.
-       Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Pendeknya, penyebab terjadinya dosa adalah; dunia, setan dan daging dengan segala keinginannya.

Keterangan: Hidup di dalam HAWA nafsu daging dan menuruti kehendak daging
Perkara ini dikaitkan dengan pribadi Esau.
Kejadian 25:25-28
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah seorang yang pandai berburu daging ( daging binatang)” = hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Tabiat- tabiat daging.
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging yaitu: (1) Percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Namun dalam hal ini rasul Paulus menegaskan / memperingatkan sidang jemaat di Galatia supaya mereka tidak hidup di dalam hawa nafsu daging dan kehendak daging, sebab mereka yang hidup menurut hawa nafsu daging, tidak berkenan / tidak layak masuk sorga.

Perlu untuk diketahui:
1.     Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging (Roma 8:5).
Berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan, termasuk segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak memikirkan perkara rohani dan kemajuan-kemajuan dari ibadah dan pelayanan itu sendiri. Pendeknya, tidak terbeban dengan pekerjaan Tuhan.

2.     Hidup menurut daging berarti; ia sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman = berujung pada kematian yang kekal / binasa.
Pendeknya, setiap orang yang hidup di bawah hukum Taurat tidak mendapat keselamatan dan orang yang hidup di bawah hukum Taurat menjalankan ibadahnya secara lahiriah saja / liturgis.
Ini menunjuk ibadah yang tidak mengandung janji.

Dampak negatif hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Kejadian 25:28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Hanya mendapat sebatas sayang bukan kasih.
Saya berkali-kali menasihati salah satu dari sidang jemaat, kenapa kamu sering-sering terlambat baik dalam melayani sekolah minggu di PCI baik dalam ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Rupanya dia sangat memperhatikan pekerjaannya, itu tidak salah, tetap berusaha mendapatkan sayang dari pimpinannya tanpa peduli dengan kasih Allah. Orang yang seperti ini pandai menyenangkan hati manusia, tetapi tidak mempedulikan kasih Allah bahkan mengecilkan perhatian Tuhan.
Di sini kita melihat, Ishak sayang kepada Esau sebab dia suka makan daging yang diburu tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Nubuatan ini dituliskan kembali oleh rasul Paulus...
Roma 9:12-13
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

"Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Kalau kita hanya mengharapkan sayang dan perhatian dari manusia, justru Tuhan membenci orang yang seperti ini, ingat firman Tuhan yang kita sudah dengar malam ini.
Adakah kita mau menyukakan hati manusia tetapi tidak menyukakan hati Tuhan...?

Mari kita lihat kebencian ini dalam...
Maleakhi 1:2-3
(1:2) "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Tuhan mengasihi Yakub untuk menepati / menggenapi pilihan-Nya. Kalau kita perhatikan Israel / keturunan dari pada Yakub sampai hari ini masih tetap memberontak, tetapi kalau berbicara soal pilihan, Tuhan tidak pernah salah untuk memilih Israel. Tuhan tidak berubah dalam hal panggilan dan pilihan.

Mari kita lihat ...
Keluaran 19:4
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

Tuhan mendukung bangsa Israel di atas sayap rajawali dan membawa mereka kepada Allah, di bawa masuk ke tanah perjanjian untuk menggenapi panggilan dan pilihan-Nya.

Keluaran 19:5
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.

Kalau bangsa Israel lebih sungguh-sungguh lagi mendengarkan firman dan melakukannya, mereka itu menjadi harta kesayangan.

Apa persamaan dari harta kesayangan?
Keluaran 19:6
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Menjadi suatu kerajaan bagi Allah dan imam-imam bagi Allah = bangsa yang kudus = umat pilihan à orang-orang yang melayani Tuhan.
Jadi, orang yang melayani Tuhan adalah umat pilihan, di sini kita harus banyak belajar.

Pertanyaannya; mau lebih menyukakan hati manusia supaya kredit point kita tinggi, atau menyukakan hati Tuhan? Kredit point di hadapan atasan / pimpinan kita tinggi, tetapi di hadapan Tuhan, dibenci. Kredit point di hadapan pimpinan positif, supaya mendapat sayang, tetapi kalau itu yang kita kejar justru dibenci Tuhan, kredit point nol.
Sekali Tuhan memanggil dan memilih, Dia tidak berubah terhadap panggilan dan pilihan-Nya, walaupun saat ini bangsa Israel keras kepala, tegar tengkuk, memberontak, membalas kejahatan dengan kejahatan, soal panggilan dan pilihan Tuhan tidak pernah salah. Ini yang kita butuhkan sesungguhnya, sedangkan kita ini bangsa kafir bukan umat pilihan persis seperti anjing, suka menjilat muntah. Yang dahulu hidup jauh dari Allah itu bangsa kafir, bangsa yang tidak bersunat.

Bandingkan dengan Esau...
Maleakhi 1:3
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Tuhan Allah membenci Esau karena dia hanya mengharap kasih sayang dan perhatian dari manusia.
Keadaan orang yang dibenci oleh Tuhan:
a.     “Pegunungannya menjadi sunyi sepi” = tanpa ibadah dan pelayanan.
Perlu untuk diketahui; kalau seseorang tanpa ibadah dan pelayanan maka orang seperti ini tidak berarti di mata Tuhan, karena dia bukan harta kesayangan.
Tadi kita sudah melihat bangsa Israel di panggil dan di pilih (menjadi harta kesayangan), menunjuk kepada mereka yang melayani Tuhan, menjadi suatu kerajaan = imam-imam = bangsa yang kudus = umat pilihan Tuhan.

b.     “Tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
Padang gurung = gersang = tandus = kering-kering = tidak menghasilkan buah = tidak dapat berbuat sesuatu yang baik bagi Tuhan, karena milik pusakanya Tuhan jadikan tandus.
Milik pusaka à ibadah dan pelayanan.
Tuhan telah mewariskan tanah Kanaan tanah yang sudah dijanjikan kepada nenek moyang bangsa Israel sebagai milik pusaka mereka, tujuannya hanya satu; supaya bangsa Israel dapat beribadah, berbakti dan menyembah Allah yang hidup.
Puji Tuhan kita bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia mewariskan ibadah dan pelayanan ini kepada kita sebagai milik pusaka yang harus kita pertahankan supaya kita mengusahakan dan memeliharakan kelangsungan dari ibadah dan pelayanan ini. Jangan sampai tandus dan gersang-gersang.
Ada orang yang beribadah dan melayani Tuhan, tetapi gersang, kering-kering dan tandus tidak menghasilkan sesuatu yang baik, sebetulnya ini kerugian yang besar = orang yang malang karena tidak merasakan suasana kebangkitan.

Sebab itu...
Maleakhi 1:4
(1:4) Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."

Tidak akan pernah mengalami pemulihan karena Tuhan tidak memberikan kesempatan untuk memperbaiki kelakuannya, sehingga orang menyebutnya daerah kefasikan à orang yang senantiasa berbuat fasik, berbuat sesuatu yang tidak baik bagi Tuhan, yang sifatnya penyangkalan terhadap salib Kristus.
Tahu tetapi pura-pura tidak tahu itu penyangkalan pertama pada salib Kristus, sebetulnya itu juga merupakan daerah kefasikan. Dan juga akan mengalami murka sampai selama-lamanya, menjadi sasaran amarah dari Tuhan.
Inilah orang yang tidak akan mengalami pemulihan.

Saudaraku, sedikit saja Tuhan marah itu akan mengandung resiko yang besar. Saudara mungkin bisa ingat, karena kesalahan kita kena pukulan? Itu baru sedikit saja. Bagaimana kalau amarah itu besar, tidak mendapat kesempatan / tidak memperoleh hidup yang kekal? Itu adalah suatu celaka yang besar, sedangkan amarah kecil saja sudah terasa sakit, bagaimana kalau celaka besar?
3x7 penghukuman dari Allah Trinitas itu à celaka besar. Celaka kecil saja sudah membuat kita meringis, bagaimana kalau celaka besar? Penghukuman dari Allah Trinitas, itulah tujuh materai, tujuh sangkakala, tujuh cawan murka Allah.
Orang yang tidak mendapat pemulihan itulah orang yang menyangkal salib dan Tuhan murka sampai selama-lamanya.
Itulah yang diterima oleh Esau sebagai hukuman.

Ciri-ciri hidup menurut daging.
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Esau adalah; “seorang yang suka tinggal di padang” = manusia duniawi karena lebih mengasihi dunia.

1 Yohanes 2:15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

“Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu“ sama seperti antikris, mereka berasal dari dunia sebab itu mereka fasih berbicara tentang dunia dan dunia mendengar mereka.
Sesungguhnya antikris tidak memiliki kasih Allah.

Himbauan bagi kita malam ini...
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, yaitu;
1.    Keinginan daging.
Bertentangan dengan kebenaran (firman), karena daging tidak mengalami penyaliban sedangkan kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.

2.    Keinginan mata.
Bertentangan dengan Roh Allah / Roh Kudus.

Matius 6:22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

Mata adalah pelita. Fungsi pelita; untuk menerangi seluruh anggota tubuh.
Tubuh itu terdiri dari banyak anggota, tetapi tubuh itu satu.

Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, artinya; kehidupan yang diurapi Roh Kudus menjadi terang dan kesaksian dimanapun kita diutus di atas muka bumi ini.
Maka keinginan mata sangat bertolak belakang dengan karya / pekerjaan dari Allah Roh Kudus, seharusnya fungsi pelita menjadi terang / kesaksian, tetapi di sini justru memuaskan matanya.

3.    Keangkuhan hidup.
Keangkuhan hidup bertentangan dengan kasih Allah.
Kasih Allah itu ketika Anak-Nya yang tunggal dikaruniakan kepada dunia (Yohanes 3:16).

Mari kita lihat...
Filipi 2:5-6
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8 )Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Yesus turun ke bumi dan menjadi manusia, sebagai manusia IA telah merendahkan diri-Nya, taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib. Inilah aktualisasi dari pada kasih Allah.
Jadi kasih Allah sangat bertolak belakang dengan keangkuhan hidup, kecongkakan dan kesombongan.

Sebab itu kalau saudara perhatikan, bukan memuji diri, saya tidak pilih kasih di tengah-tengah pelayanan, karena perpuluhan atau persembahannya besar.
Saya tidak peduli dengan itu. Kalau pilih-pilih kasih itu adalah bagian dari orang congkak. Itu adalah bagian dari keangkuhan yang bertentangan dengan kasih.

Dampak negatif mengasihi dunia.
Kejadian 25:29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.

“Esau lelah dari padang” à dia tidak mampu mengatasi persoalan / masalah hidupnya.
Kalau seseorang mengalami kelelahan = tidak mampu menghadapi permasalahannya.

Yesaya 28:11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.

Berlogat ganjil, bahasa asing = berbahasa roh dan itu adalah tempat perhentian bagi yang lelah.
Tempat perhentian = hari sabat = hari ke tujuh.
Sesungguhnya, kalau kita masuk pada hari perhentian / menguduskan hari sabat dengan demikian kita diajar untuk mengikuti teladan Allah sesuai dengan 1 Petrus 2:21-24; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, kemudian tidak dusta, menyerahkan segala persoalannya kepada Tuhan dan lain sebagainya.

Dalam Yohanes 13, Yesus membasuh kaki 12 murid supaya murid-murid saling membasuh kaki mereka, itu teladan. Allah bekerja selama enam hari dan hari ketujuh Ia berhenti, itu teladan bagi kita semua. Yesus mati, bangkit dan naik itu teladan yang ditinggalkan Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan dan  kenaikan centralnya adalah memikul salib, semuanya bersumber dari salib, inilah teladan yang ditinggalkan Yesus Kristus. Kalau menguduskan hari sabat sehingga dengan demikian kita mampu menghadapi masalah kita tidak lagi mengalami kelelahan, tidak stress, tidak frustasi dan putus asa.

Salib adalah teladan yang harus kita pikul.
Salib seorang gembala; memperhatikan kawan domba. Salib dari seorang suami mengasihi isteri dan anak-anaknya. Salib seorang imam melayani Tuhan. Salib dari seorang isteri tunduk kepada suami.
Salib dari anak; dengar-dengaran kepada bapa jasmani, dengar-dengaran kepada bapa rohani (dua kali lipat) terlebih bapa di sorga tiga kali lipat; tubuh, jiwa dan roh.

Mari kita lihat....
Yesaya 28:11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
(28:13) Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

Esau sibuk memburu daging, ia tidak masuk dalam hari perhentian sehingga dia lelah dari padang.
Lelah itu ibarat seperti orang yang mendengarkan firman Tuhan; “Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" à suatu aturan yang memberatkan seseorang.
Pekerjaan yang kecil bagi orang yang tidak mengasihi Tuhan itu rasanya berat sekali. Beda dengan orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebesar apapun pekerjaan Tuhan itu terasa ringan.

Seperti Esau, sibuk memburu daging, tidak masuk pada hari perhentian sehingga salib itu terasa berat.
Resiko yang harus ditanggung; “supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang.”
Jatuh telentang berarti ; “mengalami luka, tertangkap dan tertawan” = menderita dan tidak berdaya.

Ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh kita semua. Saya kira tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita semua dan dua telinga Tuhan tidak kurang panjang untuk mendengar doa dan seruan-seruan kita, tetapi yang menjadi pemisah itu adalah dosa kejahatan.
Firman yang sudah kita dengar, mendidik dan mengajar kita semua untuk mendatangkan kebaikan tentunya.

Jalan keluarnya.
Kejadian 25:26
(25:26) sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit esau, sebab itu ia dinamai yakub. ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

“Yakub memegang tumit Esau”, berpegang teguh kepada hak kesulungan.
Jangan melepaskan hak kesulungan yang sudah Tuhan percayakan / wariskan kepada kita semua, itu ibarat Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden, untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Tuhan sudah mempercayakan ibadah dan pelayanan supaya kita memelihara kelangsungan dari ibadah dan pelayanan ini, jangan lepaskan, supaya jangan rugi, yang rugi bukan Tuhan, tetapi diri sendiri.

Keluaran 4:22
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Israel adalah anak sulung dari antara bangsa di atas muka bumi ini.
Apa buktinya?
Keluaran 4:23
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Ibadah dan pelayanan ini adalah hak kesulungan bagi kita semua.
Ayo berpegang teguh pada tumit Esau, berpegang teguh pada hak kesulungan itu jangan pernah lepaskan.
Kita sudah melihat di dalam Yeremia, karena bangsa Israel melepaskan hak kesulungan itu, yang terjadi sangat memprihatinkan; mereka menjadi budak musuh atas seijin Tuhan. Dan mereka diperbudak; di tempat  yang tidak mereka kenal, Mesir dan Babel, tetapi ibadah dan pelayanan ini sungguh kita kenal dengan baik, di luar ibadah dan pelayanan ini, tempat itu kita tidak kenal, itu daerah kefasikan.

Ayo hargai ibadah dan pelayanan ini, yang sudah melayani di tengah-tengah ibadah ini sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang kita peroleh. Sebaliknya kita juga menjadi  harta yang indah bagi Tuhan, harta kesayangan-Nya.
Di sorga ada tujuh perkara namun hanya ada dua kegiatan di dalamnya; ibadah dan melayani Tuhan siang dan malam.
Empat makhluk hidup ada di tengah-tengah takhta itu melayani Tuhan, mereka tidak berhenti memuji Tuhan, kudus, kuduslah Tuhan, lain kesempatan 24 tua-tua tersungkur, sujud menyembah.
Jadi tugas kita untuk beribadah dan melayani Tuhan dengan teguh, bagaikan Yakub memegang tumit Esau, jangan sia-siakan hidup, baik yang masih muda remaja, apalagi yang sudah tua. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment