KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, June 1, 2016

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 MEI 2016

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 MEI 2016

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : HIDUP LEBIH DARI SEMUA

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab dari Maleakhi pasal 4.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Terlebih dahulu kita memperhatikan kalimat: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.”
Ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua, dimana Ia tampil sebagai Raja yang berkuasa untuk menghakimi semua bangsa = hari penghakiman.
Sebagai gambaran dari hari penghakiman itu: “Menyala seperti perapian. Maka yang akan terbakar pada hari penghakiman itu adalah; jerami.
Jerami = batang padi / batang gandum yang kering sesudah dituai à kerohanian yang kering-kering = tidak berbuah = tidak dapat berbuat baik.

Yohanes 15:4-6
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

“Ranting yang tidak melekat pada pokok anggur” = kerohanian yang kering-kering.
Tidak melekat pada pokok anggur artinya; tanpa persekutuan dengan Tuhan sehingga ranting menjadi kering tidak dapat berbuah.

Tidak ada seorangpun di atas muka bumi ini, dapat berbuat sesuatu yang baik bagi Tuhan, jikalau ia jauh dari persekutuan, dari Tuhan, jikalau tanpa persekutuan yang indah dengan Tuhan,  siapapun dia.
Sehebat-hebatnya manusia, dia tidak dapat berbuah baik, menghasilkan buah yang benar di hadapan Tuhan, jika tanpa Tuhan sama seperti ranting menjadi kering.

Lebih jauh mengenai kerohanian yang kering-kering...
Yeremia 17:5-6
(17:5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
(17:6) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

Mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri = tidak bergantung pada kemurahan hati Tuhan = tanpa persekutuan dengan Tuhan. Menunjuk kepada kerohanian yang kering-kering.

Kerohanian yang kering-kering diumpamakan seperti tiga hal, yaitu;
1.     “Seperti semak bulus di padang belantara” = tanpa pemeliharaan Tuhan.
2.     “Tidak akan mengalami datangnya keadaan baik” = tidak mengalami pemulihan.
Kalau tidak mengalami pemulihan berarti tidak ada keubahan dalam hidup, begitu-begitu saja.
3.     a.“Ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun” = gersang = tandus = tidak berbuah = tidak menghasilkan apa-apa.
b.“Tinggal di negeri padang asin yang tidak berpenduduk” = hidup tanpa kasih Allah.
Kalau tinggal dalam kesendirian di tengah-tengah keramaian  = hidup tanpa kasih.

Penyebab kerohanian menjadi kering-kering.
Yeremia 17:4
(17:4) Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."

“Lepas tangan dari milik pusaka yang dipercayakan oleh Tuhan.”
Artinya; tidak bertanggungjawab terhadap ibadah dan pelayanan = melepaskan diri dari ibadah dan pelayanan.
Milik pusaka = harta warisan à ibadah dan pelayanan.
Tuhan telah mewariskan ibadah dan pelayanan ini kepada kita semua, sebagai milik pusaka yang harus dipertahankan, jangan lepaskan apapun alasannya. Sama seperti adam dan hawa di tempatkan di taman eden untuk mengusahakan dan memelihara taman eden, tidak lebih dan tidak kurang. Jadi hidup harus berarti sebetulnya.

Resiko yang dialami bila lepas tangan dari milik pusaka: “Menjadi budak musuh atas seijin Tuhan.”
Jangan mundur dari ibadah dan pelayanan, kalau mundur nanti akan menjadi budak musuh dan itu terjadi atas seijin Tuhan, jangan berani mengambil resiko itu.

Ada 2 musuh utama / musuh abadi;
1.     Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Daging itu musuh dalam selimut karena daging tinggal bersama-sama dengan kita.
Jadi jangan biasakan hidup menurut keinginan daging. Jangan meninabobokkan daging, asal ada makanan dan minuman, cukuplah. Karena setiap orang yang hidup menurut keinginan daging, hanya memikirkan hal-hal dari daging, tidak memikirkan hal-hal dari Roh. Tidak akan memikirkan kemajuan-kemajuan dalam kandang penggembalaan.
2.     Iblis / setan = roh jahat dan roh najis = penghulu di udara dengan segala tipu dayanya.
-       Roh jahat disebut juga serigala.
Pekerjaan dari serigala adalah: Menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga kawanan domba tidak tergembala dengan baik... Yohanes 10:12.
·          Menerkam = menyakiti
·          Mencerai beraikan kawanan domba = terpisah dengan Tuhan, tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala, pendeknya menjadi liar.
-       Roh najis disebut juga dengan; burung.
Pekerjaan roh najis; menghambat pembangunan tubuh Kristus.

Pertanyaannya: Dimanakah tempat ketika diperbudak oleh musuh?
Jawabnya: “Di negeri yang tidak mereka kenal.”
Tuhan membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, dengan satu tujuan; supaya mereka dapat beribadah, melayani kepada Tuhan, berbakti dan menyembah Allah yang hidup, bukan allah yang mati. Dan Tuhan sudah melepaskan kita dari kegelapan dosa lewat darah Anak Domba Allah yang tersembelih dan Tuhan sudah memberikan ibadah dan pelayanan ini sebagai milik pusaka, yang harus kita pelihara dan usahakan inilah negeri yang kita kenal, di luar itu bukan negeri yang kita kenal. Maka apabila ada anak-anak Tuhan lebih menyukai berada di luar sana itu menggambarkan bahwa kehidupannya telah diperbudak dosa yang disebabkan oleh dua musuh abadi, yaitu; daging dan Setan.
Di luar ibadah dan pelayanan hidup rohani kita habis, digerogoti banyak perkara.

Apa yang membuat kita tidak enak beribadah? Tidak ada, semua enak kita duduk diam dengar firman Tuhan, mendengar Tuhan berbicara. Tidak ada alasan mengatakan ibadah itu tidak enak, saya tidak mengerti kalau ada yang berkata tidak enak, di mana letak tidak enaknya itu?

Ada 2 kali bangsa Israel (Yehuda) diperbudak oleh musuh.
-       Selama 430 tahun di Mesir.
Bangsa Israel diperbudak dengan kerja paksa sampai memahitkan hati mereka.
Kalau seseorang diperbudak oleh dosa tanpa hari perhentian (sabat) maka yang akan terjadi adalah; capek hati / lelah hati sampai hati terasa pahit.
Itulah yang dialami bangsa Israel selama 430 tahun diperbudak di Mesir.
-       Selama 70 tahun di Babel.
Babel adalah tempatnya roh jahat dan roh najis bersembunyi sesuai dengan Wahyu 18:2.

Kesimpulannya; bangsa Israel diperbudak musuh di negeri yang tidak mereka kenal yaitu; Mesir dan Babel.

Pertanyaannya: Siapakah yang digambarkan seperti jerami?
Jawabnya: “Orang gegabah dan semua orang yang berbuat fasik.”

Sejenak kita melihat orang yang gegabah...
Maleakhi 3:13-15
(3:13) Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
(3:14) Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?
(3:15) Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."

Orang gegabah berkata, antara lain;
a.     "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah.”
Kalau ada orang berpikir kalau beribadah itu adalah kesia-siaan sudah pasti orang itu adalah orang gegabah.
b.     “Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya?”
c.     “Apakah untungnya berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?”
Pendeknya, perkataan orang gegabah adalah perkataan kurang ajar.

Keterangan: “Apakah untungnya berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?”
Arti rohaninya: Tidak ada untungnya menyesal atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan dan tidak ada untungnya bersedih hati atas dosa-dosa yang pernah terjadi.
Saya seringkali menyesali setiap kesalahan yang saya perbuat. Barangkali kita juga pernah menyesali, kalau sudah menyesal jangan ulangi kembali. Belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, pengalaman adalah guru yang terbaik.  
Di sini kita melihat orang gegabah tidak mau menyesal atas kesalahan yang dilakukan dan tidak bersedih hati atas dosa yang pernah terjadi.

Contoh berjalan dengan tidak memakai pakaian berkabung...
Matius 11:20
(11:20) Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
(11:21) "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
(11:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
(11:23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
(11:24) Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Yang pertama: Tuhan mengecam kota-kota yang tidak mau berkabung dan bertobat antara lain; Khorazim dan Betsaida sedangkan Tirus dan Sidon sudah lama bertobat oleh karena mujizat-mujizat yang sama yang pernah terjadi di Khorazim dan Betsaida.

Yang kedua: Kota Kapernaum, sehingga Tuhan akan menurunkan kota Kapernaum ke dunia orang mati.
Karena Kapernaum tidak mau bertobat maka Yesus berkata; “Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.”
Di Kapernaum terjadi mujizat, tetapi orang-orang yang ada di sana tidak mau bertobat dan berkabung, sehingga mereka diturunkan ke dunia orang mati.

Yesus tampil di Kapernaum sebanyak empat kali, dua diantaranya Yesus mengadakan mujizat.
1.     Matius 4:13.
2.     Matius 8:3 à Yesus menyembuhkan seorang hamba perwira di Kapernaum.
3.     Markus 1:21 à Mengajar rumah ibadat dan menyembuhkan seorang yang kerasukan Setan.
4.     Yohanes 2:12

Dan dua kali mengadakan mujizat.
Mujizat pertama.
“Yesus menyembuhkan seorang hamba perwira di Kapernaum” ... Matius 8:3 .

Mujizat kedua
Markus 1:21-26
(1:21) Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
(1:22) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
(1:23) Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
(1:24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
(1:25) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
(1:26) Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.

Pada hari sabat, Yesus mengusir roh jahat dari seseorang ketika mengajar di rumah ibadat di Kapernaum, inilah mujizat kedua yang dilakukan Yesus Kristus yang terjadi Kapernaum.

Mari kita lihat..
Matius 11:23
(11:23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.

Namun sekalipun banyak mujizat yang terjadi di Kapernaum mereka tetap saja tidak mau bertobat dan berkabung sehingga Tuhan bukan menaikkan mereka ke langit melainkan menurunkan sampai ke dunia orang mati. Itu resiko kalau tidak mau bertobat dan berkabung.

Sejenak kita melihat dunia orang mati..
Yesaya 14:15-17
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Dunia orang mati = liang kubur.
Praktek berada di dunia orang mati dalam kehidupan sehari-hari:
1.     “Yang telah membuat bumi gemetar” = lemah tak berdaya.
2.     “Yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang” = pendirian yang tidak kuat à orang yang kuatir, putus asa dan kecewa dari orang-orang yang melayani Tuhan.
Kerajaan à orang-orang yang melayani Tuhan.
Orang dunia saja mempunyai nyali apalagi yang melayani Tuhan, yang menjadi pembela bagi anak-anak Tuhan adalah Raja di atas segala raja, Dia duduk disebelah kanan Allah Bapa, Dia tampil sebagai pembela. Kalau Dia di pihak kita siapa yang berani melawan kita?
3.     -  “Yang telah membuat dunia seperti padang gurun.”
Padang gurun = tandus = gersang = kering-kering = tidak menghasilkan buah à orang yang jauh dari persekutuan dengan Tuhan.
-   “Menghancurkan kota-kotanya”  = tanpa ibadah dan pelayanan.
Kalau kita perhatikan dalam Ratapan 1 ketika Yehuda ditinggalkan; laksana jandalah ia, sehingga kota-kota mereka itu menjadi sunyi sepi.
Kota – kota yang dihancurkan berarti; tidak ada lagi kegiatan-kegiatan dalam ibadah dan pelayanan.
4.     “Yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah” = terikat dan dibelenggu dosa, sehingga tidak berada di dalam rumah Tuhan.

Kita kembali kepada..
Markus 1:23-24
(1:23) Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
(1:24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Kerasukan roh jahat itu bagaikan dunia orang mati = liang kubur = dunia kegelapan.

Ciri orang yang kerasukan / berada di dalam dunia orang mati: “Orang itu berteriak.”
Berteriak tanda bahwa dia tidak dapat, tidak mampu melihat dan menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Allah.
Jadi, saat Yesus mendekati orang yang dirasuki roh jahat, Setan itu berteriak.

2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

“Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah”, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Seringkali kita berteriak, daging bersuara ketika firman pengajaran yang rahasianya dibukakan disampaikan.
Kalau daging berteriak itu tanda bahwa dia tidak sanggup menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Allah.
Tidak sedikit anak-anak Tuhan mampu, ketika firman pengajaran secara to the point mengoreksi hatinya, sangat banyak pribadi yang berteriak saat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan disampaikan, banyak yang ngomel dan bersungut-sungut.
Kalau rahasia firman dibukakan maka segala dosa yang disembunyikan dalam hati akan di singkapkan, kalau pada saat itu dia tidak mengaku, di situlah dia berteriak, bersungut-sungut, ngomel, mempersalahkan Tuhan dan sesama. Tidak mau diajar itu juga suara daging, merasa diri bisa, mampu, itu juga suara daging.

Adapun teriakan-teriakan orang yang kerasukan setan (orang yang berada di dunia orang mati):
Markus 1:24
(1:24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

1.     "Apa urusan-Mu dengan kami?”
Perkataan ini benar, tidak salah, karena tidak ada hubungannya antara dunia orang hidup dengan orang mati, tetapi tujuan dari perkataan ini hanyalah untuk memanipulasi supaya orang tersebut tetap dalam keadaan kerasukan.

Kemudian dalam perkataan yang pertama ini diikuti dengan; hai Yesus orang Nazaret?
Berbicara Yesus orang Nazaret itu berbicara tentang nabi.
Tugas nabi adalah; bernubuat, berarti; membangun, menghibur dan menasihati, menyingkapkan segala yang terselubung di dalam hati.
Sesungguhnya Setan tidak suka dengan firman para nabi, sehingga ia mengucapkan kata-kata yang benar, tetapi tujuannya untuk memanipulasi. Setan itu cerdik sekali, bukan Setan namanya kalau tidak mengetahui segala sesuatu.
Dari sejak semula ular adalah binatang yang paling cerdik, telah memperdaya Hawa dengan kelicikannya. Ular adalah gambaran dari Setan.

2.     Engkau datang hendak membinasakan kami?”
Setan sudah berada di dalam kebinasaan, sebelum tiba hari penghakiman, sebelum Yesus tampil pada kali kedua di hadapan suku bangsa.
Dengan perkataan ini seolah-olah Yesus salah, padahal tujuan perkataan ini adalah untuk memanipulasi supaya orang itu tetap dirasuki, terikat dengan roh jahat.
Pengertian dari perkataan yang kedua adalah: Kami sudah binasa”, jadi kenapa kami mau dibinasakan lagi, kan itu pengertian dari perkataannya.

3.     Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
Perkataan ini pun benar, sepertinya memuliakan Tuhan dalam segala kekudusan-Nya, tetapi Tuhan tidak mau membiarkan dia menguasai, merasuki orang tersebut sekalipun Setan mengatakan sesuatu yang benar.

Markus 1:25
(1:25) Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"

Yesus tidak mau mendengarkan tiga kali teriakan dari Setan, karena nyawa atau hidup lebih berharga dari pada teriakan Setan.
Perkataan-perkataan yang benar itu baik, tetapi jiwa / nyawa lebih berharga, hidup lebih berharga, lebih dari segala-galanya, dari pada hanya sebuah perkataan-perkataan, tetapi tetap terikat dan dirasuki oleh roh jahat.

Sidang jemaat yang saya kasihi di dalam nama Tuhan Yesus Kristus jauh lebih berharga dari pada saudara-saudara saya sedaging, itu sebabnya saya ada malam ini di hadapan saudara.
Perkataan yang benar dari orang-orang yang di luaran sana, dari orang-orang yang dirasuki oleh roh jahat tidak lebih berarti bagi saya, dibanding jiwa-jiwa yang dipercayakan oleh Tuhan.
Sebab itu Tuhan menghardik, menengking dan mengusir Setan dari orang itu.
Saudaraku, hari-hari ini kita harus tegas dalam pengikutan dan pengiringan kita kepada Tuhan, tidak boleh di buai dengan sebuah omongan sementara orang itu masih dikuasai oleh roh jahat.

Setelah orang itu dilepaskan dari roh jahat...
Markus 1:26-27
(1:26) Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
(1:27) Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."

Roh jahat itu diperintahkan dan roh jahat itu taat kepada Yesus Kristus.

Filipi 2:8-10
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
(2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Dalam nama Yesus Kristus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, karena Tuhan telah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama = ditinggikan oleh Bapa.

Saudaraku, untuk berada di tempat yang tinggi terlebih dahulu merendahkan diri seperti Yesus sebagai manusia merendahkan diri-Nya di hadapan Allah Bapa.
Biarlah kita semua mengambil dan memilih tempat yang rendah, mulai dari perkataan selalu dibawah, perbuatan selalu di bawah, sikap, tingkah laku dan gerak-gerik selalu di bawah, supaya nanti ditinggikan.
Di tinggikan berarti Allah mengaruniakan nama di atas segala nama sehingga bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.

Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Mereka yang ditinggikan / berada di tempat yang tinggi, akan memerintah sebagai raja di bumi.
Memerintah = dosa tidak lagi berkuasa.
Menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah = berada di tempat yang tinggi.

Saudaraku, kemurahan Tuhan besar kepada kita semua, kalau Kapernaum tidak mau berkabung dan bertobat, berjalan dengan menggunakan pakaian kabung, malam ini kita sudah menerima firman, mari kita berjalan dengan memakai pakaian kabung, kita bertobat dan menyesali kesalahan yang kita perbuat, bersedih hati atas dosa-dosa yang kita perbuat di hadapan Tuhan.
Belajar merendahkan diri, perkataan, perbuatan dan sikap tingkah laku semua berada di bawah, supaya Tuhan tinggikan.
Barangsiapa meninggikan diri ia akan rendahkan, sebaliknya, barangsiapa merendahkan diri ia akan di tinggikan, di tempat yang tinggi.
Pada saat itu orang-orang Kapernaum takjub melihat fenomena itu tetapi anehnya mereka hanya sebatas takjub sebab mereka tidak mau bertobat dan berkabung. Tempat mereka dunia orang mati, tetapi orang yang merendahkan diri di tinggikan sampai Tuhan mengaruniakan dia nama di atas segala nama, segalanya bertekuk lutut.
Pendeknya, hidup / jiwa manusia lebih berharga dari segala yang ada.

Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Hidup lebih penting, lebih utama dari pada makan dan minum, juga tubuh lebih penting dari pakaian.

Matius 5:26
(6:26) Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Hidup ada kaitannya dengan burung di udara, menunjuk kepada orang yang memikirkan perkara di atas tidak memikirkan soal-soal penghidupan, tidak menabur tidak menuai dan juga tidak mengumpulkan makanan dalam lumbung = sangkal diri dan pikul salib .... Matius 16:24-25. Itulah hidup yang sesungguhnya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment