KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 12, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 1 AGUSTUS 2016


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 1 AGUSTUS 2016

“KITAB KOLOSE”
(SERI: 88)

Subtema : TUBUH TANPA KEPALA
(Revisi)

Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Tuhan kita, Yesus Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita tersungkur di bawah  kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kita perhatikan kalimat:Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Ini menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Didalam pemikiran orang fasik Allah tidak akan menuntut dan Allah itu tidak ada dan dengan mencobai Allah pun mereka luput juga sehingga mereka tidak takut melakukan segala perbuatan fasik.

Lebih jauh kita melihat orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti banyak melakukan pelanggaran juga banyak melakukan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut= binasa (berujung kepada kematian yang kekal).

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
1.   Mengikuti jalan dunia ini = hanyut oleh arus dan  pengaruh dunia (ayat 2).
Perlu diketahui; dunia ini memiliki pengaruh yang kuat sekali seperti arus sungai Yordan yang membawa kepada laut Mati.
Jadi kita harus hati-hati selama menumpang di dunia ini karena dunia ini mempunyai medan magnet dan daya tarik bumi (arus) yang kuat. Ini harus diperhatikan supaya kerohanian kita tidak mengalami kematian.
2.   Mentaati penguasa kerajaan angkasa,
Siapakah yang mentaati penguasa kerajaan angkasa?
Orang-orang yang dikuasai oleh roh pendurhakaan.
Tanda dikuasai roh pendurhakaan adalah berani memberontak dan melawan.
3.   Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging (ayat 3).
Perlu untuk diketahui:
-     Hidup menuruti keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging dan tidak memikirkan hal-hal dari Roh (ibadah dan pelayanan). Pendeknya, tidak mengenal salib Kristus.
-     Hidup menuruti daging berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat: mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya: kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari penghukuman orang yang berada di bawah hukum Taurat  berujung kepada kematian.
Orang yang berada dibawah hukum Taurat  menjalankan  ibadah secara Taurat, yaitu :bibir memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan.

Pendeknya, penyebab terjadinya dosa adalah: Dunia, penguasa kerajaan angkasa dan daging dengan segala keinginanya.

Lebih jauh kita melihat mereka yang hidup jauh dari Allah:
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

Bangsa kafir= orang-orang yang tidak bersunat digambarkan seperti anjing.
pekerjaan daripada anjing:
1.   Menjilat muntahnya kembali arti rohaninya mengulangi kesalahan yang sama.
2.   Menjilat borok arti rohaninya: menyukai kelemahan orang lain.
3.   Anjing hutan/serigala yang menerkam dan mencerai beraikan kawanan domba sifatnya menyakiti dan memisahkan kawanan domba dari kandang penggembalaan.
Berbeda dengan orang yang bersunat hati dia dapat menahan hawa nafsu dan keinginan dagingnya.

Efesus 2:12
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel, tidak mendapat bagian dalam ketetuan- ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia”.

Keterangan: TANPA KRISTUS
Kristus adalah kepala Gereja, Dialah penyelamat tubuh... Efesus 5:22-28

Mari kita bandingkan keadaan tubuh tanpa kepala (gambaran bangsa kafir)...
Matius 8:18-20
(8:18) Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
(8:19)  Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
(8:20 ) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Ada dua hal  keadaan bila tubuh tanpa kepala :
1)   Tubuh menjadi liangnya serigala.
2)  Tubuh menjadi sarangnya burung.

Keterangan: 1. Tubuh menjadi liangnya serigala.
Terlebih dahulu kita memperhatikan serigala...
Yohanes 10:12
(10:12)sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan serigala yaitu: menerkam dan mencera-beraikan kawanan domba.
1.   Menerkam arti rohaninya: suka menyakiti.
Menyakiti disini bukan hanya dengan pukulan atau kontak fisik, melainkan menyakiti dapat dengan perkataan, gerak-gerik dan sebagainya.
2.   Mencerai-beraikan kawanan domba.
Kalau domba tercerai-berai maka domba-domba akan liar  (Tidak tergembala dengan baik).

Mari kita lihat kalau domba liar ( tidak tergembala dengan baik):
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9)Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10 )Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Kalau tidak tergembala dengan baik maka akan terlihat 3 hal:
1.   Menertawakan keramaian kota = Mengecilkan ibadah dan pelayanan.
2.   Tidak mendengarkan teriak suara penggiring = Tidak mendengarkan suara gembala = tidak dengar-dengaran.
3.   Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya = Mencari firman Tuhan sesuka hati sendiri, kemana saja ia mau.

Lukas 13: 31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

Puncak dari pekerjaan si serigala adalah: Membunuh = membenci sesama, sesuai dengan 1 yohanes 3:15.
Apa yang dikerjakan si serigala ada kaitannya dengan gembala.
-        Pembunuhan yang pertama: di Mesir pada saat Musa lahir, anak-anak yang dilahirkan oleh perempuan-perempuan Ibrani semua dibunuh, tetapi Tuhan memilih Musa untuk menggembalakan dan  melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir untuk selanjutnya dibawa masuk ke tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan.
-        Pembunuhan yang kedua: terjadi pada zaman Yesus Kristus  lahir, anak-anak di Betlehem yang berumur dibawah dua tahun dibantai oleh Herodes.
-        Pembunuhan yang ketiga: pada masa antikris dan yang menjadi sasarannya adalah kerohanian yang masih kanak-kanak (belum dewasa rohani).

Dalam kitab wahyu pasal 12 tampaklah tanda yang besar di langit yaitu seorang perempuan sedang mengandung dalam keadaan penderitaan hendak melahirkan anak, kemudian tampaklah tanda yang lain dari langit yaitu seekor naga merah padam. Dan naga itu berdiri dihadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya. Dan pada saat perempuan itu melahirkan, naga itu memburuh anak yang baru dilahirkan perempuan itu, tetapi anak itu segera diangkat naik ke surga dan perempuan itu di larikan di padang gurun selama 3,5 tahun , karena naga itu merasa diperdaya maka dia mengejar keturunan yang lain dari perempuan itu yaitu yang hanya memiliki hukum (Firman Tuhan) dan kesaksian  (Pengurapan Roh Kudus) tetapi ibadahnya belum sampai memuncak kepada doa penyembahan = Kerohanian kanak-kanak.

Keterangan : 2. Tubuh menjadi sarangnya burung
Burung gambaran daripada roh najis, kalau tubuh menjadi sarang burung disebutlah tubuh Babel = bukan lagi menjadi tubuh Kristus.

Wahyu 18:2
(18:2 ) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang  dibenci.

Babel adalah tempat roh najis bersembunyi dan Tuhan sangat membenci roh najis.
Apa yang dibenci oleh Tuhan itulah yang harus kita benci, jangan menyukai apa yang dibenci  oleh Tuhan supaya kita jangan turut dibenci oleh Tuhan
Pendeknya: Pekerjaan daripada roh najis adalah menghambat terwujudnya pembangunan tubuh Kristus .

Wahyu 17:1
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Roh najis berusaha untuk menghancurkan kesatuan didalam tubuh Kristus.
Disini kita lihat: “Pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya”.
Air -> Firman Tuhan.
Sampai disini kita limpah dengan kasih karunia lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan ( air yang banyak), kalau kita tidak berhati-hati disitulah pelacur besar itu berusaha duduk (berdiam) di dalam hidup kita, dan hal ini terlihat dari kesombongan-kesombongan dan keangkuhan-keangkuhan.

Wahyu 17:2
(17:2)Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

Pelacur besar itu penyebab sehingga orang-orang yang melayani Tuhan berbuat cabul.
Raja-raja -> Imam-imam yang melayani Tuhan.
Cabul adalah perbuatan yang seronok, vulgar, tidak sopan dan tidak punya etika.
Sangat disayangkan kalau imam-imam di kuasai roh najis.
Raja seharusnya berwibawa (berkuasa terhadap dosa) dan bertutur kata (bahasa) yang bagus, tetapi karena roh najis raja-raja menjadi cabul.
Sudah lama berpisah dari Tuhan karena roh najis, tidakkah kita memperhatikan ketika Yesus berseru di atas kayu salib: Eloi, Eloi, Lama sabaktani, sebagai doa penyahutan atas kehendak Allah, tidakkah pilu hati kita mendengar hal ini?

Wahyu 17:3-5
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
(17:5)  Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Perempuan kekejian itu menunggangi seekor binatang.
Binatang arti rohaninya: Tubuh tanpa kepala =tubuh tanpa roh = dikuasai keinginan daging.
Maka dihari-hari terakhir ini biarlah yang kudus harus semakin kudus, tetapi yang jahat semakin jahat dan yang najis semakin najis sebab kasih sudah semakin dingin. Kalau kasih sudah semakin dingin maka hubungan yang satu dengan yang lain tidak dapat dicairkan kembali (tidak saling menghargai dan tidak saling menghormati).

Ulangan 28:13


(28:13) Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,

Kalau mendengar dan melakukan Firman maka Tuhan akan menjadikan kepala bukan ekor, naik bukan turun.
Ekor -> kerohanian yang menurun sampai akhirnya ditunggangi oleh perempuan kekejian.

Kerugian kalau ditunggangi oleh perempuan kekejian.
Kejadian  11: 1-4
(11:1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
(11:2)maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
(11:3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat 
(11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

Pada mulanya seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya ini menunjuk kepada sehati, sepikir -> kesatuan tubuh.
Membangun sebuah kota dan sebuah menara yang tingginya sampai ke langit (menara Babel) tandingan daripada kota kudus Yerusalem baru di dalamnya ada gunung Sion .
Dasar mereka membangun sebuah kota dan sebuah menara yang tingginya sampai kelangit (menara Babel) adalah : batu bata.
Batu bata menunjuk kepada manusia daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Sesungguhnya dasar dari tiap-tiap bangunan adalah Yesus Kristus yang disalibkan (batu penjuru) = korban Kristus.
Kalau kita perhatikan injil Matius 7: 24-26 ada dua jenis dasar bangunan:
1)Batu -> Korban Kristus.
Bangunan yang didirikan di atas dasar batu itu kokoh / kuat sekalipun ada ujian-ujian, bangunan itu tidak akan rubuh.
2)Pasir -> Manusia daging.
Bangunan yang didirikan di atas dasar pasir, bangunan itu tidak akan kokoh = tidak sanggup menghadapi ujian-ujian (hujan yang turun, banjir, dan angin yang melanda).
Adapun ujian-ujian tersebut, yaitu:
-     Turunlah hujan adalah ujian yang datangnya dari atas, menunjuk kepada: Penghulu dunia yang gelap (roh-roh di udara).
-     Datanglah banjir menunjuk kepada roh najis.
-     Angin yang melanda menunjuk kepada angin-angin pengajaran palsu.
Kalau dasar kita mencari Tuhan adalah keinginan daging maka kita tidak akan mampu mengikuti Tuhan.

Kemudian, mereka jadikan térgala-gala sebagai tanah liat arti rohaninya: menyatukan dan mengikat bangunan.
Ini bertolak belakang dengan Kasih Allah, kasih Allah menutupi banyak dosa yang sifatnya mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan.

Tujuan mereka membangun sebuah kota dan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit adalah:
1. Mencari nama.
Berbanding terbalik dengan pembangunan tubuh Kristus dengan tujuannya yaitu: hanya untuk mencari nama Tuhan.
2. Supaya mereka jangan terserak keseluruh bumi 
   Batu bata (manusia daging) tidak dapat menyatukan anggota-anggota yang berbeda-beda, hanya kasih Allah yang dapat menyatukan seorang dengan yang lain.

Kejadian 11:5-8
(11:5) lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu.
(11:6) Dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
(11:7)  Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
(11:8 ) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Justru akhirnya mereka tercerai-berai. Anggota tubuh satu terpisah dengan anggota tubuh yang lain tidak terjadi kesatuan anggota tubuh karena roh najis menghambat pembangunan tubuh Kristus.

Ciri-ciri anggota tubuh yang terpisah dengan anggota tubuh yang lain adalah  :
Bahasa itu menjadi kacau balau.
Anggota tubuh yang satu dengan anggota tubuh yang lain tidak mengerti bahasa masing-masing = tidak sehati dan tidak sepikir (tidak seia dan sekata).
Jika anggota tubuh yang satu mengatakan: Ya, dan anggota tubuh yang lain mengatakan: Tidak, ini terjadi karena tidak satu hati dan tidak sepikir.
Biarlah kita saling mendorong di dalam kasih, orang yang mendorong berada dibelakang bukan di depan (tidak terlihat posisinya), maksudnya : tidak ada penonjolan diri.

Kerugian kalau bahasa menjadi kacau:
Tidak tercapai apa yang menjadi kerinduan di dalam hati, oleh sebab itu jangan ada iri yang seorang dengan yang lain. Secara pribadi kerinduan saya adalah supaya kita bersama-sama dipakai oleh Tuhan untuk menyebarkan Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Kejadian 11: 6,9
(11:6) Dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
(11:9) Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Didalam tubuh Babel yang ada hanyalah kekacauan saja.
Kalau terjadi kekacauan maka tidak ada lagi damai sejahtera, kebenaran dan sukacita, perkara ini hanya dapat dikerjakan oleh Roh Kudus.

Jalan keluarnya:
Efesus 5: 22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
(5:24)Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

Menempatkan Kristus sebagai kepala dalam tubuh = Tunduk.
1. Kristus = Kepala= suami.
2. Tubuh = Gereja Tuhan = isteri.

1 Petrus 3 : 1-5
(3:1)Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
(3:2)jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Ketundukan seorang isteri kepada suami itu merupakan perhiasan rohani = perhiasan batiniah, bukan lagi dengan pakaian yang indah dan emas.
Sumber ketundukan ialah: berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram.
Kalau kita melayani dengan perhiasan seperti ini, gereja Tuhan memiliki daya tarik yang luar biasa  ditengan ibadah pelayanannya kepada Tuhan.

Dampak positif ketundukan seorang isetri:
Dapat memenangkan jiwa-jiwa orang yang tidak taat kepada Firman (menjadi kesaksian bagi orang lain untuk memenangkan jiwa dengan perbuatan).

1 Petrus 3:6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Tunduk berarti taat = patut pada ajaran yang benar.
Orang yang taat akan mengambil rupa sebagai hamba =dengar-dengaran.
Biarlah kita lebih banyak dengar-dengaran, jangan mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan, supaya jangan menjadi tubuh Babel.

Efesus 5:23
(5:23) karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Kristus adalah kepala gereja, Dialah yang menyelamatkan tubuh-NYA inilah alasan kuat sehingga gereja Tuhan sebagai isteri, tunduk kepada Kristus sebagai kepala, sebagai suami. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN MEMPELAI SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman: 
Gembala sidang, Daniel.U.Sitohang                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  

No comments:

Post a Comment