KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, August 6, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 24 JULI 2016


IBADAH RAYA MINGGU, 24 JULI 2016

KITAB WAHYU
(SERI: 30)

Sub tema: MENYEMBAH ALLAH DIDALAM ROH DAN KEBENARAN

Shalom...!
Shalom saudaraku, selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk beribadah dan melayani Dia, dengan kata lain berada di tengah tengah takhta dan sekelilingnya untuk melayani raja di atas segala raja, itu semua karena kemurahan Tuhan,  puji nama Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari Wahyu 4

Wahyu 4: 8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Kita melihat kembali keberadaan dari empat makhluk ini, dimana memang mereka berada ditengah-tengah takhta dan disekelilingnya...Wahyu 4: 6
Pada wahyu pasal 4 ini kita dapat melihat Tabarnakel sorgawi  kalau kita urut dari ayat 1 sampai ayat yang ke 7, empat makhluk dengan segala kegiatan-kegiatan mereka serta dua puluh empat  tua-tua dan biarlah kiranya kita berada didalam kegiatan-kegiatan dalam ibadah dan pelayanan.
Biarlah kita mendominasi semua pekerjaan-pekerjaan Tuhan apapun yang dipercayakan oleh Tuhan.

Empat makhluk itu dengan tidak henti-hentinya mereka berseru siang dan malam” berarti memuliakan Tuhan setiap waktu dalam situasi apapun.
Empat mahluk hidup itu gambaran dari manusia rohani (manusia batiniah) terus menerus memuliakan Tuhan. Adapun seruan dari empat makhluk tersebut: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Seruan empat mahluk ini, dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Seruan yang pertama:
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Yang Mahakuasa” biarlah kiranya seruan ini turun ke bumi supaya kita melayani Tuhan dengan sistem kekudusan / dalam kekudusan.

1 korintus 10:16-20
(10:16) Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
(10:17) Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
(10:18 ) Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah?
(10:19) Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu?Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
(10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.


Ada persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus Kristus tetapi sekaligus ada persekutuan dengan roh-roh jahat ini pelayanan yang tidak dikehendaki oleh Tuhan, seperti pernyataan rasul Paulus: aku tidak mau kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Tuhan mau supaya kita melayani  Dia dengan sistem kekudusan Allah.
Persekutuan dengan roh-roh jahat ini dimulai dari penyembahan berhala.
Berhala artinya: segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan salah satunya adalah kekerasan hati.
Perlu untuk diketahui: Orang yang keras hati sukar untuk diubahkan.

1 korintus 10:21
(10:21) Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat.Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
Tidak boleh ada persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus namun juga ada persekutuan dengan roh-roh jahat, Tuhan tidak membenarkan hal ini terjadi.

Selama kita hidup diatas muka bumi ini, maka dunia dengan arusnya tidak akan pernah berhenti,  juga daging dengan segala hawa nafsunya itu selalu ada diantara kita, termasuk pengaruh dari roh jahat dan roh najis, tetapi kita harus tahu bahwa persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus dan juga persekutuan dengan roh jahat ini tidak boleh terjadi.

1 korintus 10: 6-7
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
(10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."

Jangan inginkan hal-hal yang jahat didalam hatimu seperti  yang diperbuat oleh bangsa Israel.
Perbuatan jahat dimulai dari penyembahan berhala sampai akhirnya mereka duduk makan dan minum.
Dosa makan minum: merokok, narkoba dan minum-minuman keras.

1 korintus 10: 8-9
(10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
(10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.
(10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Setelah bangsa Israel menyembah berhala disertai dengan dosa makan dan minum, selanjutnya melakukan 3 hal, yaitu:


-     percabulan,
-     mencobai Tuhan
Hanya karena soal makanan dalam Bilangan 21.
-     bersungut-sungut.
Orang yang bersungut-sungut adalah orang yang tidak tahu mengucap syukur, tidak ada kepuasan dalam dirinya, dan tidak dapat menerima keputusan Tuhan.

1 korintus 10: 11
(10:11) Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

Apa yang dialami oleh bangsa Israel ini adalah contoh nyata supaya hal ini jangan menimpa hidup, nikah, ibadah dan pelayanan kta masing-masing.
Ijinkanlah seruan empat makhluk ini turun kebumi supaya kita melayani Tuhan dengan sistem kekudusan / dalam kekudusan.

Kalau dikaitkan dengan doa Bapa kami, ada penyebutan dikuduskanlah namaMu datanglah kerajaanMu”   berarti melayani dengan sistem kekudusan menghadirkan kerajaan surga ke bumi, dalam Roma pasal 14: 17-18 kerajaan sorga bukan soal makan, minum dan pakaian tapi soal kebenaran, damai sejahterah, dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kemudian kalau  kita melayani dengan sistem kerajaan sorga dalam kekudusan dikenan oleh Tuhan dan secara otomatis dihormati oleh manusia.
Jadi orang yang melayani dengan orang yang tidak ibadah dan pelayanan itu berbeda penghormatan yang akan diterima meskipun sesungguhnya kita tidak mencari penghormatan, hal itu terjadi secara otomatis.
Kemuliaan dari matahari, bulan, bintang itu berbeda-beda namun penghargaan dimata Tuhan sama. Pokoknya orang yang melayani sekalipun karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang berbeda-beda tetapi itu berharga dimata Tuhan (dikenan oleh Tuhan) dan dihormati manusia.
Jadi kemuliaan manusia rohani dengan kemuliaan tubuh jasmani juga berbeda... 1 Korintus 15:40

Seruan yang kedua:
Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.” Dialah ALFA dan OMEGA.
Dari ALFA tidak akan sampai kepada OMEGA kalau tidak melalui IOTA dan TITIK.

Wahyu 1: 4,8
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang itulah pribadi ALFA dan OMEGA.
Untuk dapat kepada yang akan datang, kita dapat melihat jawabannya dari...
Wahyu 1:17-18
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Jadi ALFA dan OMEGA (Yang Awal dan Yang Akhir) disebut juga Dia Yang  hidup, kemudian telah mati, dan hidup kembali sampai selama-selamanya.
Jadi jembatan dari ALFA ke OMEGA adalah  mati.
Proses untuk masuk ke dalam kematian ialah IOTA dan TITIK
-  IOTA adalah merendahkan diri,
-  TITIK mau menjadi kecil dan mau dikecilkan (rela untuk direndahkan)
Melayani Tuhan harus terlihat sikap merendahkan diri jangan sampai melayani tapi sikap serupa dengan orang-orang diluar Tuhan.
Sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri dan taat sampai mati bahkan mati dikayu salib menunjuk kepada orang-orang yang setia. Banyak orang menyebut diri baik hati tapi orang yang setia siapakah menemukannya ???
Mari melayani Tuhan dengan setia berarti sampai puncaknya untuk menjadi TITIK, kalau tidak setia maka tidak sampai kepada TITIK berarti yang dipikul hanya separuh salib.

Wahyu 1: 4
(1:4)Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Kalau kita memperhatikan Yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang maka kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kita sampai selama-lamanya.
Wahyu 1: 18
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Tidak berhenti sampai disitu, Dia yang memegang segala kunci maut dan kerajaan maut, Dia juga yang menentukan hidup dan mati manusia.

Wahyu 4:9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Setiap kali empat makhluk itu memuliakan Tuhan, dalam kesempatan yang lain dua puluh empat tua-tua tersungkur sujud menyembah dihadapan Dia Yang Hidup sampai selama- lamanya = Rumah penuh dengan asap.

Empat mahluk hidup ini berkobar-kobar melayani Tuhan siang dan malam dengan tidak henti-hentinya karena hati mereka telah dibakar oleh api Roh Kudus sampai rumah itu penuh dengan asap... Yesaya 6:4
Jangan sampai melayani Tuhan tapi tidak hidup dalam doa penyembahan, kalau ada orang yang melayani tapi tidak hidup dalam doa penyembahan berarti melayani dengan api asing yaitu ada  kepentingan diri sendiri, ingin menonjolkan diri (menampilkan diri) dan sebagainya.
Kalau sengaja menghindari doa penyembahan berarti melayani karena kepentingan-kepentingan, melayani dengan maksud yang tidak murni.
Kita dapat melihat keempat makhluk tersebut betul-betul manusia roh, berkobar- kobar melayani Tuhan dan didalam kesempatan yang lain dua puluh empat tua-tua tersungkur dihadapan Dia, sujud menyembah Dia Yang Hidup sampai selama- lamanya.

Roma 12:9-10
(12:9) Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik
(12:10) Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
(12:11) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Melayani Tuhan dengan roh yang bernyala-nyala (berkobar-kobar), syaratnya:

-     hendaklah kasih itu jangan pura-pura,
-     jauhilah yang jahat dan lakukan lah yang baik,
-     hendaklah kamu saling mengasihi  sebagai saudara,
-     saling mendahului dalam memberi hormat,
-     janganlah hendaklah kerajinanmu kendor.

Wahyu  4: 10
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Dua puluh empat Tua-tua sujud menyembah kepada Allah Yang Hidup bukan allah yang mati.

Bukti menyembah Allah Yang Hidup:
1 Petrus1:18-19
(1:18)  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,          
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dosa keturunan itu berasal dari orang tua lalu turun kepada anak-anaknya, dan ini harus dipatahkan. Kita telah ditebus dari dosa (cara hidup yang sia-sia), dosa yang diwariskan dari nenek moyang (turunan) bukan dengan barang fana, emas atau perak melainkan oleh darah Yesus kristus, darah yang mahal dan  tak bercacat celah.
Inilah bukti bahwa Allah kita hidup, kalau allah mati (barang fana, emas dan perak) tidak mempunyai darah, barang fana (harta kekayaan, uang, kedudukan, jabatan, pekerjaan kesibukan) justru membuat kita jauh dari Tuhan.

Efesus 2: 11-13
(2:11)  Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12)  bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Oleh darah Yesus Kristus yang dahulu hidup jauh dari Allah sudah menjadi dekat dan menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus.

Efesus 2: 14
(2: 14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan

Oleh darah salib Kristus, bangsa kafir dan Israel dapat bersatu menjadi satu tubuh.
Ia telah merubuhkan tembok pemisah (perseteruan antara yang satu dan yang lain) dari dua belah pihak supaya dua belah pihak tidak terpisah.
Perseteruan adalah tembok pemisah antara satu dengan yang lain.

Efesus 2: 15
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

Bangsa kafir dan Israel menjadi satu tubuh sebab Ia telah merobohkan tembok pemisah yaitu  perseteruan yang disebabkan oleh hukum taurat dengan  segala perintah dan ketentuannya.

Kalau kita tekun mengikuti 3 macam ibadah pokok maka disitu akan ada tanda darah yang mempersatukan dua belah pihak yang berseteru, dan hanya bisa dirubuhkan oleh darah Yesus saja.
Kita beribadah, untuk memikul salib, bukan untuk pamer-pamer, dan ditengah ibadah dan pelayanan salib harus ditegakan, dan oleh darah salib inilah terjadi kesatuan dari orang yang berseteru, tembok pemisah yang  disebabkan oleh hukum taurat dengan segala  perintah dan  ketentuannya.
Hukum taurat berarti:mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya: kejahatan dibalas dengan kejahatan = Orang yang  bersalah tidak luput dari penghukuman = jauh dari kasih karunia.
Ibadah taurat, ibadah yang dijalankan secara lahiriah, mulut memuliakan Tuhan tapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada  Tuhan, sedangkan daging dan darah tidak mewarisi kerajaan sorga, yang mewarisi kerajaan sorga adalah manusia batiniah, itu sebabnya Tuhan harus menggenapi hukum taurat dan segala ketentuan-ketentuan dan perintah-perintahnya.
Setelah memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kita mendapatkan kasih karunia yang tidak layak menjadi layak, kita lepas dari hukum taurat.
Puncaknya: Dua orang yang berseteru tidak dapat diperdamaikan kalau masih didalam kebenaran diri sendiri (masih berada dibawah hukum taurat).

Efesus 2: 16-17
(2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
(2: 17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",

Dia turun kebumi untuk membawa damai sejahtera kepada bangsa kafir dan Israel supaya kita menjadi satu tubuh. Tubuh itu memiliki anggota yang berbeda-beda dan fungsinyapun berbeda-beda tujuannya supaya saling melengkapi.
Menjadi satu didalam tubuh Kristus = Sempurna = Mulia seperti cahaya sekinah glory yang terdapat diantara kedua kerub pada tabut perjanjian, semuanya ini oleh darah salib Kristus.
Kesimpulannya: Penyembahan dua puluh epat tua-tua ini adalah penyembahan yang benar tidak salah
= menyembah didalam Roh dan Kebenaran, tidak boleh menyembah ditopang yang lain-lain.

Mari kita lihat penyembahan yang ditopang oleh yang lain-lain...
Yohanes 4: 19
(4: 19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Perempuan samaria ini disucikan dari dosa masa lalunya yaitu dosa kenajisan oleh firman para nabi / firman nubuatan itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Yohanes 4: 20-21
(4:20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
(4:21)  Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

Dulu perempuan samaria ini menyembah  diatas gunung dan di Yerusalem, sebelum disucikan oleh firman para nabi / firman nubuatan itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan,  ini adalah penyembahan yang ditopang oleh dua hal yang salah (penyembahan yang keliru).
-     Diatas gunung,
Setelah berpuasa 40 hari 40 malam Yesus dicobai oleh iblis, dari atas bukit iblis memperlihatkan kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Penyembahan yang ditopang oleh kerajaan dan kemegahan  dunia  itu adalah penyembahan yang keliru.
-     Menyembah di Yerusalem
Berarti beribadah masih melihat hal-hal yang lahiriah,
Menyembah Tuhan tidak harus ke Yerusalem = tidak ditentukan oleh sisi lahiria.
Banyak orang Kristen datang beribadah karena melihat timbanya, artinya: Hamba Tuhan tersebut sudah punya nama atau belum, sudah tekenal atau belum, persis seperti perempuan samaria… Yohanes 4:11
Bagian dari Yerusalem yaitu: ahli-ahli taurat, dan imam-imam kepala dan tua-tua
Ini juga adalah penyembahan yang keliru.

Kesimpulannya:menyembah diatas gunung dan di Yerusalem, ini adalah penyembahan yang ditopang oleh dua hal yang salah (menyebah didalam kekeliruan).

Mari kita lihat penyembahan yang benar…
Yohanes 4: 22
(4:22) Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
(4:23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Penyembah yang benar adalah menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran, Allah menghendaki penyembahan yang  seperti ini.
Dua puluh empat tua-tua betul-betul menyembah Allah Yang Hidup dan mereka menyembah Allah didalam Roh dan kebenaran, mari kita lihat penguraiannya:
-     Empat makhluk hidup adalah manusia Roh
-    Dua puluh empat tua-tua kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel itu terkena kepada Meja Roti Sajian = kebenaran.
Diatas meja itu tersaji dua belas ketul roti, terdiri dari dua susun, masing-masing enam ketul roti.
Dua belas roti diatas meja dua belas rasul hujan awal dan dua belas rasul hujan akhir.
Jadi kesimpulannya: kedua puluh empat tua-tua ini menyembah Allah yang hidup, menyembah dalam Roh dan kebenaran.

Keadaan ketika menyembah Allah yang hidup:
Wahyu 4: 10
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Mereka melemparkan mahkotanya dihadapan takhta, arti rohaninya: tidak ada lagi kebanggaan diri, tidak lagi bermegah,
Kalau kita menyembah Allah yang hidup menyembah didalam roh dan kebenaran maka tidak suka bermegah, tidak memiliki kebanggaan diri, sebab segala puji-pujian, hormat, dan kuasa  hanya bagi Dia yang duduk diatas takhta itu sampai selama-lamanya.

Wahyu 4:11
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”

Hanya kepada Dialah segala puji-pujian dan hormat dan kuasa sampai selama-lamanya= tidak ada lagi kebanggan diri.
Jadi kalau dipercaya untuk melayani jangan merasa diri dibutuhkan, jangan sombong, sebaliknya kitalah yang membutuhkan Tuhan, Dialah kepala yang menyelamatkan tubuh.
Tuhan tidak memanggil orang yang pintar dari dunia melainkan orang yang bodoh untuk mempermalukan hikmat dunia, Tuhan tidak memanggil orang yang kuat melainkan orang yang lemah dari dunia untuk mempermalukan orang yang kuat dari dunia.

Alasan mereka menyembah Allah yang hidup:
Mereka sadar betul bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatunya, sejak semula Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya.

Kejadian2:1
(2:1) Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya oleh Firman Alllah dari sejak semula.

Kejadian 2:2-7
(2:2) Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
(2:3) Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
(2:4) Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
(2:5) belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
(2:6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu --
(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Allah menyelesaikan langit dan bumi selama 6 hari lamanya.
Dua puluh empat tua-tua sadar bahwa Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya.
Tuhan juga menciptakan manusia dari segumpal tanah liat, ini harus kita sadari bahwa kita berasal dari Tuhan kita tidak lahir atau keluar dari buluh / bambu seperti peribahasa orang batak.
Dia menciptakan kita oleh dua tangan Tuhan, dibentuk segambar serupa dengan Dia sama mulia dengan Dia. Jadi inilah yang alasan dua puluh empat tua-tua menyembah Allah yang hidup, ada kalanya kita tidak sadar bahwa semua yang kita peroleh dari Allah melainkan dari usaha kita.

Setelah semuanya diciptakan, Tuhan juga berhenti pada hari ke tujuh.
Hari ketujuh = Hari perhentian bagi yang lelah dan yang berbeban berat.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikan hari ketujuh, dan pada hari ketujuh itu masalah kita diselesaikan = lepas dari kelelahan.

Kejadian2:6
(2:6) tetapi ada kabut naik keatas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu—

kabut naik keatas dari bumi, arti rohaninya: Doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Kita bawa segala persembahan kepada Tuhan, kita diberi hari ketujuh sehingga masalah selesai tapi tidak hanya berhenti sampai disitu seluruh hidup kita harus kita bawa kepada Tuhan sebagai korban dan persembahan. Tanda bahwa kita mengasihi Tuhan ialah doa penyembahan, lewat doa penyembahan  kita bertemu dengan Dia dalam kasihNya. Biarlah senantiasa hati kita dihiasi dan dipuaskan oleh kasih Allah. Jangan lagi hati kita dihiasi dan dipuaskan oleh daging, dunia, dan roh jahat dan roh najis. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
                                                                                         
                                                                                          Pemberita firman:
                                                                                           Gembala Sidang Pdt. Daniel.U. Sitohang


No comments:

Post a Comment