KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, October 14, 2016

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 OKTOBER 2016


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 OKTOBER 2016

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : ROH TUHAN BEKUASA ATAS DAUD SAMPAI SELAMA-LAMANYA.

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Biarlah kiranya kita dapat menikmati kemurahan hati Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan.

Segera kita memperhatikan Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Terlebih dahulu kita memperhatikan kalimat: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.”
Ini berbicara tentang kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua, dimana Ia tampil sebagai Raja yang berkuasa untuk menghakimi semua bangsa = hari penghakiman.
Sebagai gambaran dari hari penghakiman itu:“Menyala seperti perapian”. Maka yang akan terbakar pada hari penghakiman itu adalah; jerami.
Jerami adalah: Batang padi/batang gandum yang kering sesudah dituai -> kerohanian yang kering-kering = tidak berbuah = tidak dapat berbuat baik.
Siapakah yang digambarkan dengan jerami? Yaitu: semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik.

Maleakhi 3:13-14
(3:13) Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
(3:14) Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

Orang gegabah dan orang fasik berkata kurang ajar kepada Tuhan, adapun perkataan itu antara lain;
a.     "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah.”
b.     “Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya?”
c.     Apakah untungnya berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?”
      Kalau 3 perkara ini tersirat dalam hati sekalipun tidak terucap dari mulut itu menunjukan bahwa dia adalah orang
      gegabah dan orang fasik.

Sekarang kita akan melihat ORANG FASIK.
Maleakhi 3:15
(3:15) Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."

Paham orang fasik: “Bukan saja mujur orang- orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."= suka mencobai Tuhan.

Mazmur 10:4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Kalimat: Allah tidak akan menuntut, tidak ada Allah! Itulah seluruh pemikiran orang fasik sehingga orang fasik tidak segan-segan mengutuki dan mencobai Allah.

Orang fasik dikaitkan dengan pribadi Saul.
1 Samuel 24:12-13
(24:12) Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
(24:13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;

Pendeknya: Saul berusaha untuk mencabut nyawa/membunuh Daud.

1 Samuel 24:14
(24:14) seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau.

Perkataan Daud kepada Saul: Dari orang fasik timbul kefasikan, menunjukkan bahwa Saul adalah orang fasik.
Kefasikan timbul dari orang fasik bukan timbul dari orang benar, dusta tidak berasal dari salib dan kebenaran tidak berasal dari dusta, maksudnya ialah orang fasik tidak akan dapat menutupi kefasikannya sekalipun ia berusaha menutup-nutupi kefasikannya cepat atau lambat akan terlihat.

Bukti-bukti kefasikan Saul yang pertama:
Bukti kefasikan Saul yang pertama, yaitu: Saul tidak taat waktu orang Filistin menyerang. Ketidaktaatan Saul; ia memberanikan diri untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan… 1 Samuel 13.
Sesungguhnya, untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan adalah tugas dari seorang Imam Besar bukan tugas seorang raja.

Bukti kefasikan Saul yang kedua/seri kefasikan Saul yang kedua:
Saul melangkahi Titah Tuhan/tidak melaksanakan Firman Tuhan (1 Samuel 15), sebab Saul membiarkan Agag, raja orang Amalek hidup dan mengambil jarahan yaitu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik (tambun).

Melangkahi Firman Tuhan sama dengan 2 hal yaitu:
-  Dosa pendurhakaan atau pemberontakan kepada Tuhan, setara dengan dosa bertenung.
Bertenung artinya: mencari petunjuk kepada arwah-arwah, bukan kepadaTuhan.
-  Kedegilan = kekerasan hati.
Keras hati setara dengan dosa penyembahan berhala dan mendirikan terafim/arca.
Sekalipun tidak mendirikan terafim atau patung namun apabila seseorang keras hati setara dengan penyembahan berhala.
Tuhan selalu mengingatkan kita agar kita tidak keras hati sebab pada dasarnya manusia itu keras hati.

Akibat kefasikan Saul:
1 Samuel 16:14
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.

Roh Tuhan telah mundur daripada Saul.

Persamaan bila Roh Tuhan telah mundur:
1 Samuel 15:23
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Tuhan menolak Saul sebagai raja atas Israel, sebab Roh Tuhan telah undur dari Saul.
Kalau Roh Tuhan undur dari Saul maka sejatinya ia telah ditolak sebagai raja, demikian juga dengan seorang pelayanan atau imam, kalau Roh Tuhan undur dari dia, sejatinya ia telah ditolak, sekalipun ia berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Di sinilah kita mengetahui mana pelayan Tuhan dan mana pelayan karena kehendak sendiri.

1 Samuel 13:13
(13:13) Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Tuhan tidak mengokohkan kerajaan Saul atas Israel untuk selama-lamanya karena kebodohan Saul yaitu: Saul memberanikan diri untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.

1 Samuel 10:1
(10:1) Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

Sebagai syarat menjadi seorang raja: harus terlebih dahulu diurapi Roh Kudus.
Berarti, bila Roh Tuhan undur dari Saul: tanda bahwa Tuhan menolak Saul sebagai raja atas Israel.

1 Samuel 15:1
(15:1) Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.

Tuhan kembali mengutus Samuel dan berkata: untuk mengurapi Saul menjadi raja atas Israel, dengan demikian Saul diperlengkapi.
Pengurapan yang berlaku atas Saul, bertujuan:
-       Yang pertama: untuk menyerang atau memerangi pendudukan orang Filistin yang ada di Geba.
-       Yang kedua: untuk menumpas habis orang Amalek, dari rajanya sampai rakyatnya, bahkan semua hewan mereka.
Pendeknya; Tuhan mengurapi Saul untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan musuh ... 1 Samuel 10:1.

PENGURAPAN YANG PERTAMA: untuk menyelamatkan bangsa Israel dari bangsa Filistin.
Filistin adalah gambaran dari Iblis/setan.

Pekerjaan Iblis/setan:
1 Samuel 13:3
(13:3) Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan orang Filistin yang ada di Geba; dan hal itu terdengar oleh orang Filistin. Karena itu Saul menyuruh meniup sangkakala di seluruh negeri, sebab pikirnya: "Biarlah orang Ibrani mendengarnya."

Pendudukan orang Filistin yang ada di Geba berarti berusaha merebut tanah Geba tanah orang Israel, arti rohaninya; Iblis/setan berusaha merebut dan menguasai hati manusia.
Pendudukan berarti orang asing yang berada di suatu tempat.

Gambaran bila hati direbut dan dikuasai Iblis Setan:
Matius 8:20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung = hati telah direbut dan dikuasai oleh roh jahat dan roh najis.

Keterangan: Liangnya serigala = dikuasai roh jahat.
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan serigala: menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba.
-     Menerkam berarti: menyakiti.
Kalau seseorang suka menyakiti sesamanya, itu adalah tanda seseorang telah diterkam oleh serigala.
-     Mencerai-beraikan domba-domba berarti domba-domba tercerai-berai/liar (tidak tergembala).

Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Liar = tidak terikat dengan kandang penggembalaan = tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Tanda bila domba tidak tergembala:
1.   Menertawakan keramaian kota”,artinya: mengecilkan ibadah pelayanan
2.   Tidak mendengar teriak si Penggiring, artinya tidak dengar-dengaran kepada gembala.
3.   Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya artinya beribadah di sembarang tempat. Setiap gunung dia masuki, setiap tempat ia masuki.
Alasannya: untuk mencari apa saja yang hijau = mencari Firman Allah, ini tidaklah benar, yang benar adalah domba-domba harus tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Hanya gembala domba yang benar-benar mengerti kawanan dombanya.
Kalau bukan gembala dia tidak mengerti apa yang dialami kawanan domba, apakah domba itu dalam penderitaan atau dalam masalah atau kurang makan atau sakit, dia tidak akan mengerti.
Domba-domba yang tergembala, berarti tekun dalam 3 macam ibadah pokok karena di situlah ia menikmati firman penggembalaan, ayat demi ayat dan pasal demi pasal disampaikan dengan jelas.
Firman penggembalaan dalam kandang penggembalaan GPT BETANIA Serang & Cilegon;
-       Untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, adalah: kitab Maleakhi.
-       Untuk Ibadah Raya Minggu, adalah: kitab Wahyu.
-       Untuk Ibadah Doa Penyembahan, adalah: kitab Kolose.

Bila domba tidak tergembala Tuhan menyediakan tempat lain:
-     Tuhan memberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya, menunjukkan bahwa ia mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.
Seperti Mesir tanahnya datar, sehingga orang Mesir harus mengambil air dari sungai Nil lalu menyirami kebun-kebun sayur mereka, berbeda dengan tanah Kanaan yang bergunung dan berlembah, mengharapkan sebanyak hujan yang turun dari langit artinya: bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.
Orang yang tidak tergembala berusaha mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri, sesungguhnya orang yang seperti ini adalah orang yang terkutuk sesuai dengan Yeremia 17:4-5. Jangan beribadah hanya rutinitas tetapi biarlah kita mengandalkan kekuatan ibadah itu sendiri. Kutuk dipatahkan hanya lewat salib, sebab ada tertulis: terkutuklah orang yang tergantung di atas kayu salib, sebab itu pikul saja salibmu.
-     Padang masin sebagai tempat tinggalnya berarti: kering-kering = tandus artinya: tidak dapat berbuat apa-apa.
Dunia orang mati seperti padang pasir sekalipun hujan turun di atasnya tidak terlihat bekasnya, juga seperti si Lintah yang mempunyai dua anak yang diberi nama: untukku dan untukku = serba kekurangan, inilah yang disebut padang masin.
Padang masin = dunia orang mati.

Keterangan: Hati menjadi sarangnya burung = dikuasai roh najis.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Babel adalah tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci oleh Tuhan, sebab itu jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan, supaya jangan turut dibenci oleh Tuhan.
Burung adalah gambaran roh najis.

Pekerjaan roh najis:
Hagai 2:13-15
(2:13) Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu(para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
(2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
(2:15) Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."

Dosa kenajisan umat Israel menghalangi pembangunan bait Allah = kenajisan menghalangi terbentuknya kesatuan anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda.
Memang ada banyak anggota tetapi hanya satu tubuh. Kesatuan tubuh tidak akan tercipta bila masih mempertahankan dosa kenajisan, bahkan oleh karena kenajisan anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda akan terpisah.
Jangan lemah terhadap kenajisan dan jangan mamanfaatkan orang yang lemah dalam kenajisannya supaya jangan kaku dalam melayani Tuhan/supaya jangan serba salah dalam melayani Tuhan.

Sejenak memperhatikan menara Babel...
Kejadian 11:1-3
(11:1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
(11:2) Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
(11:3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.

Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya berarti ada kesatuan hati/kesatuan anggota tubuh karena diikat oleh kasih Allah.

Kejadian 11:4-8
(11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
(11:5) Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
(11:6) dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
(11:7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
(11:8) Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Dasar mereka mendirikan menara Babel ialah: untuk mencari nama, dengan tujuan supaya jangan berserak ke seluruh bumi = tetap satu.
Tuhan justru mengacaubalaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.
Selama ada kenajisan maka tidak akan terwujud kesatuan tubuh Kristus sebaliknya mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.

PENGURAPAN YANG KEDUA : untuk menumpas habis orang Amalek.
1 Samuel 15:1-2
(15:1) Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
(15:2) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.

Dosa Amalek adalah menghalangi perjalanan bangsa Israel di padang gurun = menghalang jalan salib = menjadi batu sandungan. Seperti orang Yahudi bagi mereka salib adalah suatu batu sandungan karena pengikutan mereka hanya karena tanda-tanda (mujizat-mujizat) saja. Dalam injil Yohanes 6 mereka mengikuti Yesus kemana-mana oleh karena Yesus menyembuhkan orang sakit, dan oleh karena mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus Kristus yaitu: memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan, sehingga mereka hendak menjadikan Yesus sebagai raja tetapi Yesus menyingkir sebab Tuhan tidak ingin menjadi raja hanya karena pengikutan karena tanda-tanda saja.

Ulangan 8:2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
(8:3 )Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Perjalanan padang gurun selama empat puluh tahun = jalan salib, dengan tujuan: untuk merendahkan hati bangsa Israel.
Ujian-ujian padang gurun yang dialami bangsa Israel terjadi atas seijin Tuhan (yang disebut dengan sengsara salib).
Dengan adanya ujian dan pencobaan, anak-anak Tuhan akan semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Tanda seseorang merendahkan diri di hadapan Tuhan: hidup dari segala yang diucapkan Tuhan.
Sama seperti Maria duduk dekat kaki Tuhan (merendahkan diri) untuk mendengarkan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Yesus, sebaliknya Marta adalah seorang yang sibuk dengan kegiatan-kegiatan/perkara-perkara duniawi. Orang yang rendah hati terlihat dari penyerahan dirinya seperti 4 makhluk dan 24 tua-tua tersungkur di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, tanda bahwa mereka sangat membutuhkan pembukaan rahasia Firman Tuhan...Wahyu 5:8.

Dampak negatif kalau Roh Tuhan undur dari seorang imam:
1 Samuel 16:14
(16:14) Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.

Saul diganggu oleh roh jahat yang dari pada Tuhan = diganggu roh jahat atas seijin Tuhan.
Roh jahat digambarkan seperti dua hal yaitu:
-     Bangsa Filistin, pekerjaannya: berusaha untuk merebut/menguasai hati manusia.
-     Bangsa Amalek, pekerjaannya: berusaha untuk menghalangi jalan salib.

Gambaran ketika Saul dikuasai oleh roh jahat:
Wahyu 17:1-2
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

Pelacur besar yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan demikian raja-raja di bumi telah berbuat cabul dan mabuk oleh anggur percabulannya, seperti inilah keadaan seseorang bila Roh Tuhan undur daripadanya.
Air yang banyak -> raja-raja dibumi (kehidupan yang sudah mengerti banyak Firman). Inilah persamaan dari pada kondisi Saul ketika Roh Tuhan undur dari padanya.

Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Seorang perempuan yang disebut juga dengan wanita kekejian duduk di atas seekor binatang yang merah ungu.
Binatang merah ungu -> seseorang yang melayani tanpa Roh Tuhan (Roh Tuhan undur).
Binatang-> manusia tanpa Roh.
Jadi Saul adalah gambaran seorang imam yang melayani tanpa Roh Tuhan maka yang menguasai adalah roh najis.

Wahyu 17:4-5
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Di tangan perempuan itu ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya, itu sebabnya raja-raja dibumi berbuat cabul dengan dia.

Mari kita lihat kekejian di bumi…
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Apabila pembinasa keji berdiri di tempat kudus maka ia akan menghentikan korban sehari-hari.

Mari kita melihat korban sehari-hari…
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Korban sehari-hari yaitu: korban sembelihan dan korban santapan, inilah yang dihentikan oleh pembinasa keji di tempat kudus. Kalau Roh Tuhan undur dari seorang imam maka korban sembelihan dan korban santapan tidak terlihat.
-     Korban  sembelihan -> salib yang ditegakkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan = sangkal diri dan pikul salib.
Korban sembelihan kepada Tuhan ialah jiwa yang hancur dan hati yang patah dan remuk.
-     Korban santapan -> Firman Allah sebagai makanan rohani.

Mari kita melihat makanan rohani:
Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Yesus berkata: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”.
Inilah yang menjadi santapan rohani kita, tetapi ketika perempuan kekejian itu menunggangi maka tidak terlihat lagi korban sehari-hari, kalaupun seseorang melayani itu adalah kehendaknya sendiri, itu bukan kehendak Tuhan, sebab Roh Tuhan telah undur dari padanya.

Wahyu 18:3-5
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
(18:4) Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
(18:5) Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.

Sebab dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, artinya;  dosa kenajisan adalah puncaknya dosa, dan Tuhan tidak melupakan dosa ini, sebab itu orang yang jatuh ke dalam dosa kenajisan hukumannya (konsekuensi) berat sekali meskipun Tuhan telah mengampuni dosa itu, karena kenajisan menghalangi pembangunan tubuh Kristus.

Wahyu 18:6-8
(18:6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;
(18:7 )berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
(18:8) Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."

Hukuman yang harus diterima perempuan kekejian itu adalah cawan murka Allah dua kali lipat.
Siksaan dan perkabungan sebanyak kemuliaan dan kemewahan yang telah ia nikmati. Pendeknya binasa, berujung pada kematian kekal.

Jalan keluarnya:
1 Samuel 16:23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Daud dapat melayani Saul sampai roh jahat undur daripada Saul.

1 Samuel 16:6-7
(16:6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Perlu untuk diketahui: Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah( terlihat baik di luar) tetapi Tuhan melihat hati.
Pengurapan tidak berasal dari fisik seseorang tetapi dari ketulusan hati.

1 Samuel 16:8-10
(16:8) Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
(16:9) Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang ini pun tidak dipilih TUHAN."
(16:10) Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."

Tuhan tidak melihat fisik/manusia bagian luar tetapi Tuhan melihat isi hati/manusia batiniah (manusia dalam).
Tuhan memilih kita untuk menjadi imamat yang rajani bukan karena fisik, keperkasaan melainkan Tuhan melihat  hati, sebab itu biarlah kita mengikuti sistem pelayanan Daud.

1 Samuel 16:11-13
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
(16:12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
(16:13) Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Tuhan memilih Daud dan mengurapinya menjadi raja atas Israel dan Roh Tuhan berkuasa atas Daud sampai selama-lamanya (permanen).
Berbeda dengan Saul, Roh Tuhan undur dari Saul. Dasar dari pelayanan Daud adalah dari hati bukan dari kemampuan daging.

Yesaya 11:1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

Yesus adalah tunas Daud (berasal dari keturunan Daud) berarti Roh Tuhan berkuasa atas Daud sampai selama-lamanya.
Yesus adalah tunas Daud, penuh dengan ketujuh Roh Allah, yaitu: (1) Roh TUHAN ada pada-NYA, (2) Roh hikmat, (3) Roh pengertian, (4) Roh nasihat, (5) Roh keperkasaan, (6) Roh pengenalan, (7) Roh takut akan TUHAN.
Di dalam kitab Wahyu tujuh Roh Tuhan menjadi tujuh mata Allah yang diutus ke seluruh bumi artinya: kehidupan yang diurapi menjadi kesaksian. Kesaksiannya berkuasa sampai roh jahat itu undur oleh karena pelayanannya.

Yesaya 11:3-4
(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi

Dengan tujuh Roh Tuhan maka kita dimampukan untuk melayani Tuhan sehingga orang yang lemah mendapatkan keadilan dan orang yang tertindas mendapatkan keputusan yang jujur = roh jahat undur dari kehidupan kita. Sama seperti perempuan yang terkenal karena dosa kenajisannya dan juga Maria saudari Lazarus, kalau tidak mendapat keadilan dan kejujuran maka yang lemah tetap lemah dan yang tertindas tetap tertindas =  tetap dalam dosanya.
Setelah roh jahat undur dari perempuan yang terkenal karena dosanya maka ia banyak berbuat kasih, yaitu:
-     Meminyaki kaki Yesus.
-     Ia membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyeka-Nya dengan rambutnya.
-     Mencium kaki Yesus = sujud menyembah Dia.
Sedangkan Maria saudari Lazarus duduk di bawah kaki Tuhan dan terus mendengar firman Tuhan (perkataan yang keluar dari mulut Yesus).

Dimanakah kita mendapatkan Roh yang permanen?
1 Samuel 16:11
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."

Daud terbiasa menggembalakan kambing domba ayahnya= tergembala dengan baik.
Di dalam kandang penggembalaanlah kita mendapatkan pengurapan Roh Kudus dan mempertahankan-Nya (permanen).

Imamat 21:12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Jangan keluar dari tempat kudus = tergembala dengan baik di dalam satu kandang dan satu gembala.
Kalau tergembala dengan baik maka akan ada minyak urapan Allah di atas kepala kita, dan itu menandakan kita dikhususkan oleh Tuhan.
Tempat kudus kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada Ruangan Suci -> kandang penggembalaan.
Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat -> ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

1 Samuel 17:15
(17:12)Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
(17:13) Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama.
(17:14) Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
(17:15) Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem

Sesibuk-sibuknya kita di dalam dunia ini tetap harus kembali ke dalam kandang penggembalaan = tergembala dengan baik, tidak liar.

1 Samuel 16:23
(16:23) Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Pelayanan Daud adalah pelayanan yang menyucikan dosa kejahatan dan dosa kenajisan sehingga ada ketenangan /damai sejahtera = kelegaan dan kenyamanan. Kesimpulannya, dosalah yang menyebabkan seseorang tidak memiliki damai sejahtera.

Yesaya 48:20-21
(48:20)Keluarlah dari Babel, larilah dari Kasdim! Beritahukanlah dengan suara sorak-sorai dan kabarkanlah hal ini! Siarkanlah itu sampai ke ujung bumi! Katakanlah: "TUHAN telah menebus Yakub, hamba-Nya!"
(48:21) Mereka tidak menderita haus, ketika Ia memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus; Ia mengeluarkan air dari gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah air.

Ada kebahagiaan karena Tuhan senantiasa memelihara kita.

Yesaya 48:22
(48:22) "Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!" firman TUHAN.

Sebaliknya, kalau roh najis dipertahankan maka tidak ada damai sejahtera. Amin.

TUHAN YESUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberitaan Firman oleh:
Gembala sidang: Daniel.U.Sitohang


















No comments:

Post a Comment