KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 9, 2016

IBADAH RAYA MINGGU, 02 OKTOBER 2016



IBADAH RAYA MINGGU, 02 OKTOBER 2016
WAHYU PASAL lima”
 (Seri 8)

Subtema : PERJANJIAN TUHAN DAN PERJANJIAN BANGSA ISRAEL.

Shalom saudaraku!
Salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untukmelangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dan dalam kesempatan ini juga disertai dengan perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan Firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 5.
Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Dasar terjadinya pembukaan rahasia firman adalah karena Anak Domba telah disembelih, kemudian oleh karena darah-Nya, Ia telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Dan selanjutnya, Ia telah membuat mereka suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah untuk memerintah sebagai raja di atas muka bumi ini.
Memerintah sebagai raja di bumi, berarti tidak diperintah oleh dosa, tidak diperbudak oleh dosa melainkan berkuasa atas dosa itu.

Kita lihat; MEREKA YANG MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DI BUMI.
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Kerajaan imam dan bangsa yang kudus adalah harta kesayangan Tuhan -> orang-orang yang melayani Tuhan.
Syarat untuk melayani Tuhan: mendengar dan melakukan firman Allah, dan sungguh-sungguh berpegang pada perjanjian Tuhan.

Keluaran 19:7-8
(19:7) Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
(19:8) Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.

Tuhan sudah berjanji mengangkat bangsa Israel sebagai harta kesayangan, kerajaan imam, untuk melayani Dia.
Kemudian dari pihak bangsa Israel (sebagai milik kepunyaan Allah, harta kesayangan), juga berjanji untuk melakukan firman Tuhan.

Sekarang kita lihat; PEMBUKTIANNYA.
Ulangan 26:18-19
(26:18) Dan TUHAN telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya,
(26:19) dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."

Tuhan telah menerima janji dari bangsa Israel yaitu untuk mendengar dan melakukan firman Allah sebagai syarat untuk menjadi harta kesayangan, milik kepunyaan Allah, yaitu menjadi suatu kerajaan, suatu imam bagi Allah, supaya terpuji, supaya ternama, supaya terhormat.
Jadi, orang yang melayani Tuhan: terpuji, ternama, terhormat. Itu adalah janji dari Tuhan, asal kita mau berpegang kepada perjanjian kita kepada Tuhan, mendengar setiap firman (peraturan dan perintah-Nya), serta melakukannya, sebab itu adalah syarat mutlak untuk melayani Tuhan.

Ulangan 26:16
(26:16) "Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.

Lakukanlah firman itu dengan setia, dengan segenap hati dan segenap jiwa.
Segenap, berarti tidak setengah hati, tidak setengah jiwa, serta melakukannya dengan setia, berarti sampai mati.

Tujuan melakukan firman.
Ulangan 4:12-14
(4:12) Lalu berfirmanlah TUHAN kepadamu dari tengah-tengah api; suara kata-kata kamu dengar, tetapi suatu rupa tidak kamu lihat, hanya ada suara.
(4:13) Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu.
(4:14) Dan pada waktu itu aku diperintahkan TUHAN untuk mengajarkan kepadamu ketetapan dan peraturan, supaya kamu melakukannya di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya.

Allah berfirman kepada bangsa Israel supaya mereka mendengar dan melakukan firman Allah sampai mereka berada di  tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan, yang telah diwariskan kepada nenek moyang bangsa Israel; Abraham, Ishak, Yakub.

Ulangan 4: 15-18
(4:15) Hati-hatilah sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api --
(4:16) supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;
(4:17) yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara,
(4:18) atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;

Bangsa Israel harus memperhatikan setiap firman Allah yang mereka dengar. Mereka mendengar tetapi tidak melihat wajah Allah ketika Allah berfirman, oleh sebab itu mereka harus berhati-hati, jangan berlaku busuk.
Mengapa ada pernyataan “jangan berlaku busuk”? Biasanya kalau seseorang merasa tidak dilihat dan tidak melihat, orang yang semacam ini suka main belakang, tetapi Musa ingatkan mereka supaya mereka berhati-hati, tetap melakukan firman Tuhan, sekalipun mereka tidak melihat Allah ketika berfirman di atas gunung Sinai, gunung Horeb, gunung Tuhan.

Maksud “jangan berlaku busuk”, berarti; jangan membuat patung yang menyerupai berhala apapun = jangan mendua hati.
Hati-hati jangan berlaku busuk, hati-hati jangan mendirikan patung dalam bentuk apapun, hati-hati jangan mendua hati dan jangan bercabang hati.

Ada empat jenis bentuk berhala.
1.     Patung dalam bentuk laki-laki atau perempuan.
2.     Patung dalam bentuk binatang di bumi yang merayap.
3.     Patung dalam bentuk burung di udara.
4.     Patung dalam bentuk ikan di dalam air.

Biarlah kita semua memperhatikan firman Tuhan ini dengan baik, supaya keadaan kita baik dan layak melayani Tuhan. Hati-hati, tetaplah berpegang pada perjanjian Tuhan, yaitu dengar dan lakukan firman Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan setia, sehingga kita layak dan berkenan kepada Tuhan sebagai seorang imam.
Layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh. Kalau orang dunia saja mengenal istilah profesional, maka anak Tuhan harus lebih sungguh-sungguh lagi, harus lebih dari orang dunia yang menggunakan istilah profesional, penyerahan diri harus semakin bertambah-tambah, sebab tanpa kesucian hati, kita tidak dapat melihat Allah. Biarpun terlihat suci, tetapi kalau hati tidak suci, sia-sialah ibadah dan pelayanan ini.

Empat jenis bentuk berhala ini dibagi menjadi dua bagian.
BAGIAN PERTAMA: PATUNG BENTUK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN.
Ini menunjuk kepada kekerasan hati.
1 Samuel 15:22-23
(15:22) Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
(15:23) Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Saul mendengar firman tetapi tidak melakukannya, karena kekerasan hati Saul.
Kekerasan hati = dosa penyembahan berhala = mendirikan patung terafim atau arca.
Jadi, tidak boleh ada bentuk berhala apapun, baik itu patung bentuk laki-laki atau perempuan = kekerasan hati.

Matius 13:5
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

Tanah yang berbatu-batu adalah gambaran dari orang yang keras hati, sebab tanah yang berbatu-batu tidak banyak tanahnya atau tanahnya tipis.

Matius 13:20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.

Gambaran dari orang yang keras hati: mendengar firman Tuhan dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi firman itu tidak sampai berakar.
Kerugiannya adalah tidak tahan terhadap aniaya karena firman, sengsara salib, ujian/cobaan dan akhirnya murtad.

Ibrani 3:7-12
(3:7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
(3:8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
(3:9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
(3:10) Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
(3:11) sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
(3:12) Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Dalam keadaan keras hati menghadapi ujian dan pencobaan di padang gurun, akhirnya bangsa Israel murtad dari Allah.

“... janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun ...
Pencobaan di padang gurung adalah aniaya karena firman, sengsara salib.
Murtad, artinya; hatinya jahat karena tidak percaya kepada Tuhan.

Sudah berapa banyak firman yang kita terima, sudah berapa kali kita melihat kuasa Tuhan baik dalam nikah rumah tangga maupun di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam kandang penggembalaan ini, sudah berapa banyak dan berapa besar kemurahan Tuhan yang kita terima.

Tanah yang baik berbeda dengan tanah yang berbatu-batu (gambaran dari keras hati).
Tanah yang baik, tanah yang subur; ketika benih itu ditaburkan, ia tumbuh, ia berakar, dan akhirnya berbuah seratus, enam puluh, dan tiga puluh kali lipat. Dan kalaupun suatu kali nanti batang pohon itu dipotong, artinya; harus menghadapi ujian, cobaan, aniaya karena firman, batang pohon yang dipotong, akan bertunas.
Yesus adalah Tunas Daud. Sebagai tunas;
-       Ia memberi keadilan untuk mereka yang lemah dan kebenaran untuk mereka yang tertindas.
-       Ia juga memberi pengharapan kepada yang tidak berdaya, seperti kepada buluh yang patah terkulai tidak diputuskan-Nya, sumbu yang pudar nyalanya tidak dipadamkan-Nya.
Jadi tunas Daud itu memberi iman, memberi pengharapan kepada orang yang putus asa supaya tetap bernyala untuk melayani Tuhan, tetap berdiri tegak. Juga tunas Daud ini memberikan suatu kasih yang sempurna, kuat terhadap ujian/aniaya karena firman, itulah tanah yang subur, sebab benih yang ditaburkan tumbuh, berakar dan berbuah. Kalaupun menghadapi ujian, bagaikan batang pohon yang dipotong, sekali waktu akan bertunas.
Beda dengan orang yang keras hati; ia tidak sanggup menghadapi sengsara salib/aniaya karena firman, dan orang yang seperti ini selalu berada di jalan yang sesat.
Oleh sebab itu, larangan keras kepada imam-imam; jangan mendirikan patung dalam bentuk laki-laki atau perempuan. Yang laki-laki atau perempuan jangan keras hati.

Kelembutan hati bukan dilihat karena tubuhnya lemah gemulai. Biarpun seseorang terlihat lembut tetapi kalau tidak mau berubah dari kejahatan dan kenajisannya, itulah yang disebut keras hati.
Ukurannya adalah firman, pribadi Yesus yang tidak kelihatan itu, bukan yang kelihatan itu.
Perhatikanlah firman dengan sungguh-sungguh, jangan keras hati.

Empat jenis bentuk berhala ini dibagi menjadi dua bagian.
BAGIAN KEDUA:
1.     Binatang di bumi yang merayap.
2.     Burung di udara.
3.     Ikan di dalam air.

Kejadian 1:21-22
(1:21) Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
(1:22) Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
Kemudian, Tuhan memberkati mereka, dengan syarat: memperhatikan firman Allah, yaitu:
-       Taklukkanlah ikan-ikan di laut.
-       Taklukkanlah burung-burung di udara.
-       Taklukkanlah segala binatang yang merayap di bumi.

Keterangan: TAKLUKKANLAH BURUNG-BURUNG DI UDARA.
Burung-burung di udara gambaran dari penghulu di udara.
Efesus 6:11-12
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging (manusia), melainkan melawan penghulu/roh jahat di udara yang gelap dengan segala tipu muslihatnya -> burung di udara.
Jadi, burung di udara adalah gambaran dari penghulu di udara yang gelap dengan segala tipu muslihatnya.

Yesus tidak terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan. Buktinya apa? Dia tidak berjuang melawan darah dan daging, tidak berjuang melawan orang Yahudi, tidak berjuang melawan tentara Romawi, tidak berjuang melawan mereka yang menyalibkan Dia.
Andaikata Yesus berjuang melawan mereka yang menyalibkan Yesus Kristus, maka rencana Allah tidak akan terlaksana, itulah tipu muslihat Iblis/Setan dalam hal proses salib, dari awal sampai berakhirnya berjalan dengan baik, sebab apa? Yesus tidak berjuang melawan darah dan daging, tetapi Dia berjuang melawan tipu muslihat Iblis/Setan.
Kalau orang Kristen berjuang menghadapi sesamanya (darah dan daging), itu adalah perjuangan yang keliru, perjuangan yang bodoh.
Sebab itu Yesus tidak bodoh, Dia tidak berjuang melawan darah daging, Dia berjuang melawan tipu muslihat Iblis/Setan, supaya kehendak Allah terlaksana. Yesus harus minum cawan Allah, Dia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, supaya dengan demikian, jadilah kehendak Allah.

Matius 4:4-10
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Iblis/Setan sedang melancarkan tipu muslihatnya kepada Yesus lewat ujian demi ujian.

Ujian yang pertama yang dihadapi Yesus dari Iblis/Setan adalah batu berubah menjadi roti, tetapi Yesus berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah
Tipu muslihat Iblis/Setan yang pertama adalah soal makanan. Apalagi pada waktu itu Iblis tahu bahwa Yesus baru saja berpuasa empat puluh hari empat puluh malam.
Manusia hidup bukan dari roti, tetapi terkadang manusia mencari roti makanan supaya dia hidup, itu adalah tipu muslihat yang pertama dari Iblis/Setan.
Sesungguhnya, Yesus telah memberikan hidup itu di atas kayu salib, sebab tubuh-Nya adalah benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman. Jadi salib itu memberi hidup.
Yesus tidak mau terperangkap oleh tipu muslihat Iblis/Setan, Yesus tidak mau menggagalkan rencana Allah, tetapi Yesus mau proses Salib harus berjalan sampai selesai, harus terlaksana, supaya manusia hidup bukan dari roti makanan, melainkan dari tubuh dan darah Yesus.

Tipu muslihat Iblis yang kedua; membawa kepada bubungan bait Allah -> tempat yang tinggi.
Bubungan Bait Allah = tempat yang tinggi. Setelah berada di tempat yang tinggi, Iblis/Setan berusaha untuk menjatuhkan manusia ke dalam berbagai-bagai dosa, dengan alasan malaikat akan menatang.
Perlu untuk diketahui; kalau manusia jatuh dalam dosa, siapapun tidak akan bisa mengangkat seseorang selain darah salib Kristus. Dan biarlah kita berada di tempat yang tinggi, menjadi suatu kerajaan, menjadi suatu imam hanya bagi Allah, supaya tidak jatuh dalam berbagai-bagai dosa, darah salib Kristus adalah tanggungannya/jaminannya.
Banyak orang berusaha untuk berada di tempat yang tinggi, dengan meraih S1, S2, S3, dengan satu harapan/tujuan berada di tempat yang tinggi. Tetapi bila itu tidak dari Tuhan, engkau jatuh dalam berbagai dosa, sebab Setan pintar dengan segala tipu muslihatnya, yaitu: berkata malaikat akan menatang engkau. Tidak ada jaminan dari malaikat. Jaminan hanya dari salib Kristus.
Saya tidak pernah melarang sidang jemaat untuk kuliah, tetapi kalau engkau berusaha di tempat yang tinggi karena keinginanmu, maka siap-siap kejatuhan demi kejatuhan akan terjadi kalau engkau di luar Tuhan, sebab Iblis dengan tipu muslihatnya berkata malaikat akan menatang engkau.
Tetapi Yesus tidak mau terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan supaya proses salib tergenapi.

ujian yang ketiga: Iblis/Setan membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi, kemudian memperlihatkan semua kerajaan dunia dan segala kemegahannya, dengan syarat harus menyembah kepada Iblis/Setan, ini adalah tipu muslihat, kaya tetapi menyembah kepada Setan.
Sama seperti tipu muslihat yang pertama dan kedua, hidup tetapi hanya karena makanan, kemudian berada di tempat yang tinggi tetapi jatuh ke dalam berbagai dosa, juga yang ketiga memperlihatkan segala kerajaan dunia dan segala kemegahannya, tetapi harus menyembah kepada Setan, ini adalah tipu muslihat.
Tetapi Yesus berkata: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
Ukupan kemenyan yang dibakar itu, apinya berasal dari mezbah korban bakaran, jadi jaminan dari segala sesuatu adalah salib Kristus.
Kita hidup oleh karena salib, Yesus telah disalibkan di atas kayu salib, tubuh darah-Nya dipersembahkan kepada kita sebagai makanan dan minuman, kemudian kita diangkat di tempat yang tinggi, menjadi suatu kerajaan, menjadi suatu imam bagi Allah, jaminannya adalah salib. Kemudian, kita juga menyembah Allah kalau kita terbebas dari kerajaan dan kemegahan dunia, juga jaminannya adalah salib.

Itulah berhala, itulah burung di udara.
Imam-imam jangan membuat patung dalam bentuk apapun, termasuk gambar dari burung di udara, supaya kita layak melayani Tuhan.

Keterangan: IKAN DI LAUT.
Wahyu 13: 1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris.

Kita akan lihat;WUJUD DARI ROH ANTIKRIS.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.


Jadi, mereka yang berhak menjual dan membeli, akan menerima/diberi cap meterai di tangan kanannya atau pada dahi.
Pendeknya; roh antikris adalah roh jual dan membeli, sebagai alat penukarnya adalah uang.
Jadi, suatu kali nanti kita akan melihat, uang akan berkuasa di atas muka bumi ini. Setelah terwujudnya pasar tunggal terhadap seluruh dunia ini, maka otomatis yang berlaku pada saat itu juga adalah mata uang tunggal, sehingga terlaksanalah apa yang menjadi recana antikris. Setiap orang boleh menjual dan membeli, dengan catatan harus mendapat cap meterai 666 di dahi ataupun di tangan kanan. Selain itu, tidak berhak.
Kesimpulannya; uang adalah patung yang berbicara.

Wahyu 13:14-15
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Suatu kali nanti, binatang pertama dan binatang kedua akan mendirikan patung. Patung itu berbicara demikian rupa, ia mengatur segala sesuatu. Mereka yang tidak menyembah dan tidak mendengar suara patung itu akan dibinasakan.
Jadi kalau tidak dari sekarang kita berkuasa atas roh jual beli, sebagai alat penukarnya adalah uang, suatu kali nanti orang yang seperti ini akan ditimpa oleh malapetaka yang besar itu.
Jadi kalau hanya karena uang saudara meninggalkan ibadah, hanya karena uang seseorang tidak berani mengembalikan sepersepuluh, hanya karena cinta uang tidak berani mempersembahkan persembahan khusus setelah persembahan sepersepuluh, saya tidak yakin dengan keselamatan jiwa seperti ini.
Oleh sebab itu dengan jelas di sini dikatakan; jangan mendirikan patung dalam bentuk apapun, termasuk berupa ikan di dalam laut.

Pendeknya; jangan dikuasai roh antikris, jangan dikuasai uang.
Nanti uang akan berbicara dan menjadi patung yang akan disembah, dia yang akan mengatur roda perputaran perekonomian dunia ini karena sistem pasar nanti akan bersifat globalisasi/mendunia, maka otomatis mata uang sebagai alat tukarnya hanya satu.

Keterangan: BINATANG YANG MERAYAP DI BUMI.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

Binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi palsu.
Nabi-nabi palsu bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi kalau berbicara sama seperti seekor naga, berarti nabi-nabi palsu, perkataannya palsu, firman yang disampaikan palsu, seperti ular naga dengan lidah yang bercabang, satu menuju maut, satu menuju dosa karena dusta.

Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Nabi-nabi palsu itu sama seperti serigala berbulu domba.
Sama seperti binatang yang keluar dari dalam bumi; bertanduk dua tetapi kalau berbicara sama seperti seekor naga, inilah serigala berbulu domba.

Matius 7:16-23
(7:16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
(7:17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
(7:18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
(7:19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Untuk mengenal serigala berbulu domba adalah dari buahnya.
Tidak mungkin orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri.
Jadi setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, dan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Buah dari serigala berbulu domba digambarkan seperti pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik, yaitu mereka melakukan tiga perkara:
1.     Bernubuat.
2.     Mengusir setan.
3.     Mengadakan banyak mujizat.
Dan tiga perkara ini mereka lakukan demi nama Tuhan, bukan demi yang lain-lain.

Tetapi sekalipun demikian, Tuhan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Kalau melakukan tiga perkara di atas tetapi tidak melakukan kehendak Allah Bapa adalah perbuatan jahat, Tuhan tidak mengenal hamba-hamba seperti ini.

Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Inilah buah pohon yang baik: melakukan kehendak Allah Bapa di sorga.
Yesus, sebagai Anak Tunggal Bapa telah melakukan kehendak Allah Bapa di sorga, Dia telah minum cawan Allah, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah Bapa ... Matius 26: 42.

Inilah buah pohon yang baik, buah pohon yang benar, itulah buah anggur dan buah ara.
Buah anggur itulah kasih Allah, sedangkan buah ara itulah kebenaran.
Demikianlah kita telah melihat empat jenis patung secara garis besar, dan yang dibagi menjadi dua bagian, supaya kita lebih hati-hati di hari-hari terakhir ini.

Ulangan 7: 5-6
(7:5) Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.
(7:6) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.

Pada saat bangsa Israel tiba di tanah Kanaan, tanah perjanjian, mezbah-mezbah dari penduduk negeri Kanaan harus dirobohkan, tugu-tugu berhala mereka diremukkan, tiang-tiang berhala mereka dihancurkan dan patung-patung mereka dibakar habis.
Alasan Tuhan mengatakan itu adalah karena mereka adalah harta kesayangan, milik kepunyaan Allah, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah.

Kita sudah berada di negeri yang dijanjikan Tuhan, Tuhan sudah berikan kenyamanan, keamanan, dan kita sudah menikmati buah pohon yang tidak ditanam, dan berada di kota-kota yang tidak kita bangun.
Tuhan sudah berikan tempat ini (negeri yang Tuhan janjikan ini) ibadah dan pelayanan ini kepada kita.
Sebagai imamat rajani, harus melepaskan diri dari segala jenis bentuk berhala apapun, karena kita sudah berada di negeri yang sudah Tuhan tentukan, beribadah dan melayani. Tuhan sudah beri keamanan, sehingga kita merasakan kenyamanan. Oleh sebab itu, tidak boleh lagi ada patung dalam bentuk laki-laki atau perempuan (kekerasan hati), tidak boleh lagi ada patung dalam bentuk burung di udara (tipu muslihat roh jahat di udara), tidak boleh ada patung dengan bentuk binatang merayap di bumi (nabi palsu dengan segala kepalsuan perkataan mereka), tidak boleh ada lagi patung dengan bentuk ikan-ikan di dalam air (roh jual beli, dengan alat penukar uang), itulah patung yang berbicara sedemikian rupa, mengatur roda perekonomian dunia ini pada saat era globalisasi sudah terwujud, dan arahnya sudah terlihat, buktinya pemerintah sudah campur tangan di dalam gereja. Hamba Tuhan yang tidak memberkati LGBT akan ditangkap dan dipenjarakan, sudah mengarah ke sana, tinggal sebentar waktu lagi.
Itulah syarat untuk melayani Tuhan; robohkan, hancurkan, remukkan segala jenis berhala.
Dirobohkan berarti tidak terlihat lagi wujudnya. Tiang berhalanya dipatahkan, tidak ada lagi berhala yang menopang hidup kita. Dihancurkan, diremukkan, berarti sampai tidak berharga lagi.

Syarat mutlak lepas dari empat jenis berhala.
Ulangan 7:1-4
(7:1) "Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,
(7:2) dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani mereka.
(7:3) Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki;
(7:4) sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera.
                                                                  
Di mulai dari, antara lain:
1.    Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka.
Artinya; jangan mengikuti tabiat daging dari tujuh penduduk negeri, jangan terikat dengan perbuatan daging mereka.
2.    Jangan mengasihani mereka.
Artinya; jangan kompromi terhadap dosa yang diperbuat oleh mereka.
Jangan membela yang salah, baik itu orangtua, anak, kakak, adik, saudara, sesama. Jangan membela diri dengan air mata.
3.     Jangan kawin mengawin dengan mereka, baik itu anak perempuan jangan diberikan kepada anak laki-laki mereka, atau anak laki-laki mereka jangan diambil bagi anak perempuan bangsa Israel.
Tujuannya: supaya jangan menyimpang dan jangan beribadah kepada Allah lain.
Jangan ada perkawinan silang supaya tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang, sebab gelap dan terang tidak bisa menyatu.

Tiga hal ini harus diperhatikan.
Jadi sebetulnya tujuh penduduk negeri Kanaan lebih kuat dari bangsa Israel tetapi Tuhan sudah menyerahkan mereka.
Kita juga berada di dalam negeri yang dijanjikan ini, di tengah ibadah pelayanan ini, bukan karena kita ini orang hebat, bukan keturunan konglomerat. Kita ini orang yang hina, orang yang papa karena banyaknya dosa, tetapi kalau kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan, maka Ia akan menyerahkan musuh ke dalam tangan kita, sebab Tuhan yang berperang menggantikan kita. Haleluya.

Ulangan 7: 8
(7:8) tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

Dengan tangan yang kuat, Tuhan menebus dosa kita, menebus kita dari dunia ini oleh darah Anak Domba, supaya menjadi milik kepunyaan-Nya.

Kemudian, kita meningkat ke tingkat yang lebih tinggi setelah melakukan firman Tuhan sebagai syarat melayani Tuhan -> milik kepunyaan Allah, bangsa yang kudus/imamat rajani.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Imamat rajani harus memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Tadi dimulai dari melakukan, itu adalah untuk pribadi kita dengan Tuhan. Sekarang tidak hanya lagi hubungan kita dengan Tuhan, tetapi meningkat, beritakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.
Dia sudah memanggil kita dan sudah menebus kita oleh darah Anak Domba. Setelah ditebus, dijadikan suatu kerajaan imam bagi Allah untuk melakukan firman Allah sebagai yang pertama, kemudian yang kedua meningkat, yaitu untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia.
Tadi melakukan untuk kita kepada Tuhan, sekarang kita kepada yang lain untuk dibawa kepada Tuhan. Harus meningkat, harus naik.

Sekarang kita lihat; PERBUATAN BESAR DARI DIA.
1 Petrus 2:2-8
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Dialah batu yang dipilih, batu penjuru yang mahal, namun dibuang oleh tukang-tukang bangunan = disalibkan.
Karya Allah yang terbesar adalah salib Kristus, Kristus Yesus yang disalibkan, inilah yang harus diberitakan, berarti memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
Tidak harus memberitakan dari mulut, dengan memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan sama dengan memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia.
Jadi semata-mata bukan lagi untukku kepada Tuhan, tetapi untuk mereka bagi Tuhan.
Perbuatan besar mutlak harus diberitakan kepada orang lain.

Praktek memberitakan perbuatan yang besar dari Dia.
1 Petrus 2: 4-5
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Prakteknya: datanglah kepada-Nya, batu yang hidup, itulah batu pilihan, batu penjuru yang mahal, artinya; menghargai korban Kristus, meninggikan salib Kristus, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Tujuan datang kepada Dia:
1.    “Dipergunakan sebagai batu hidup.”
Tujuannya: untuk pembangunan suatu rumah rohani atau pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini, biarlah kita semua dipakai menjadi batu hidup, dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yang membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, sasaran akhir dari ibadah di bumi ini.
Kita bersyukur, kita sudah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai, yang akan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
2.     “Bagi suatu imamat kudus” -> orang-orang yang melayani dalam kesucian.
Tujuannya: untuk mempersembahkan persembahan rohani.
Dalam Perjanjian Lama, imam besar harus mempersembahkan persembahan yang bentuknya lahiriah, mulai dari kambing domba, lembu sapi, juga mempersembahkan roti sajian di atas meja, semuanya dalam jenis bentuk lahiriah.
Tetapi setelah kita menjadi Imamat kudus, melayani dalam kesucian, kita harus mempersembahkan persembahan yang rohani, bukan lagi dalam bentuk yang lahiriah.
Rasul Paulus dengan jelas memperkenalkan ibadah yang sejati kepada jemaat di Roma: ibadah sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, berkenan kepada Allah.
Jadi, kita melayani dalam kesucian supaya mempersembahkan persembahan rohani, bukan persembahan lahiriah.

Dengan memberitakan perbuatan yang besar dari Dia, maka orang akan melihat bahwa Dia adalah batu hidup, orang bisa melihat bahwa Dia adalah Imamat kudus. Orang yang tidak kenal Tuhan pun bisa mengenal, bisa melihat-nya.
Jadi, memberitakan perbuatan Allah yang besar tidak harus dari mulut, tetapi dari setiap perbuatan, batu hidup untuk menjadi batu rohani, pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kemudian Imamat Kudus mempersembahkan persembahan yang rohani, kemudian orang melihat bahwa ia sudah memberitakan perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil dia dari kegelapan, ditebus oleh darah Anak Domba.
Tidak perlu bersuara. Kalau bersuara banyak kesalahan yang terjadi. Tunjukkan saja perbuatan yang besar dari Dia. Kita melayani dengan memikul salib, beritakan itu, supaya kita terpuji, ternama, terhormat, tidak menjadi sasaran dari roh najis.
Bukankah Tuhan baik, membuat saya dan saudara terpuji, terhormat, ternama. Tidak ada yang dapat menjatuhkan kita, baik lewat roh jahat maupun roh najis, Tuhan membuat kita bermartabat.
Layanilah Tuhan, beritakan perbuatan yang besar dari Dia.

Untuk datang kepada batu yang hidup ada langkah-langkahnya ...
1 Petrus 2:1-3
(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
(2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.

Langkah pertama:buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah”’
Langkah kedua:jadilah sama seperti bayi yang baru lahir
Apa yang menjadi kelebihan bayi yang baru lahir? selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, tidak suka dengan firman yang ditambahkan dan dikurangkan, tidak suka dengan firman yang dicampur-campur.
Firman yang ditambahkan dan dikurangkan tidaklah murni dan tidak rohani.
Air susu yang murni adalah menyampaikan firman Allah dengan baik dan benar, yaitu ayat menerangkan ayat, dan saling menguatkan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, itu murni, itu rohani. Tetapi kalau ayat satu diperjelas oleh cerita isapan jempol, anekdot, takhayul-takhayul, itu tidak murni dan tidak sehat.
Hasil minum air susu yang murni: “bertumbuh dan beroleh keselamatan

Inilah langkahnya, supaya terpuji, ternama, terhormat, bermartabat, karena lepas dari kejahatan dan kenajisan.
Terlihatlah dengan jelas, orang-orang yang melayani Tuhan mampu melakukan firman, bahkan mampu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
                                                                                 
                                                                                         Pemberitaan Firman oleh:
                                                                                             Gembala sidang: Daniel.U.Sitohang

No comments:

Post a Comment