KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 15, 2016

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 08 OKTOBER 2016



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 08 OKTOBER 2016

TEMA: STUDY YUSUF
(Seri 104)

Subtema : TERJADILAH = TERGENAPI.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja tentang STUDY YUSUF dari Kejadian 40.
Kejadian 40: 20-22
(40:20) Dan terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya:
(40:21) kepala juru minuman itu dikembalikannya ke dalam jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun;
(40:22) tetapi kepala juru roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada mereka.

Terjadilah pada hari ketiga, yaitu hari kelahiran Firaun, segala sesuatu yang dinyatakan oleh Yusuf kepada juru minuman dan juru roti.
Pendeknya; tergenapilah apa yang dikatakan oleh Yusuf kepada juru minuman dan juru roti; juru minuman dikembalikan pada pangkat semula, sedangkan juru roti digantung setinggi-tingginya. Terjadilah = tergenapi.

Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. Hukum Taurat tergenapi oleh karena salib Kristus.
Kata digenapi berarti; hukum Taurat belum sempurna, sama seperti Yusuf menceritakan arti mimpi juru minuman dan juru roti itu, dan setelah tiga hari semuanya tergenapi, atau terjadi sesuai dengan perkataan Yusuf.

Pertanyaannya, Mengapa hukum Taurat digenapi?
Matius 5: 38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Hukum Taurat berarti,mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat dosa tidak luput dari hukuman = binasa.
Berarti mereka yang hidup di bawah hukum Taurat; tidak kenal belas kasih, jauh dari kasih karunia.

Yohanes 1: 17
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kebenaran dan kasih karunia datang oleh Yesus Kristus.
Hukum Taurat tidak mengenal kebenaran dan kasih karunia.

Sebagai pembuktiannya.
Yohanes 8: 2-5
(8:2) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"

Ahli Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah di hadapan Yesus Kristus, dan mereka berkata: “Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari (dengan batu) perempuan-perempuan yang demikian (yang kedapatan berzinah)”.
Dilempari, menunjukkan bahwa hukum Taurat itu tidak mengenal kebenaran dan kasih karunia.

Yohanes 8: 6
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Di sini kita perhatikan bahwa, ahli Taurat dan orang Farisi mengatakan hal itu dengan satu tujuan, yaitu untuk mencobai Yesus Kristus.
Selain tidak mengenal kebenaran dan kasih karunia, juga orang-orang yang hidup di dalam hukum Taurat, saling mencobai dan saling mempersalahkan satu dengan yang lain.

Roma 2: 15
(2:15) Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Kalau hukum Taurat tertulis dalam hati, maka hati dan pikiran mereka turut bersaksi, yaitu: saling menuduh (mempersalahkan) saling membela.
Inilah yang terjadi bila hidup di bawah hukum Taurat; saling menuduh dan saling membela diri, inilah kebenaran dari hukum Taurat.

Roma 10: 5
(10:5) Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."

Kebenaran menurut hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya" = kebenaran karena hasil usaha seseorang. Itulah mengenai hukum Taurat.
Kalau hukum Taurat digenapi, menunjukkan bahwa hukum Taurat itu tidak mempunyai kebenaran dan tidak mengenal kasih karunia, oleh sebab itu hukum Taurat harus digenapi.

Pertanyaannya: APA KERUGIAN BILA HUKUM TAURAT TIDAK DIGENAPI?
Matius 5: 17-18
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Satu iota atau satu titik tidak ditiadakan dari hukum Taurat.
-      Satu iota -> orang yang lemah.
-      Satu titik -> orang yang tertindas.
Pendeknya; yang lemah tetap lemah, yang tertindas tetap tertindas = tetap dalam dosanya.
Itulah kerugian bila hukum Taurat tidak tergenapi: tetap dalam keadaan yang lama/hidup yang lama.

Lukas 16: 15-17
(16:15) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
(16:16) Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
(16:17) Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.

Orang Farisi hidup di bawah hukum Taurat, sebagai bukti:
Yang pertama:membenarkan diri di hadapan orang, = kebenaran karena hasil usaha.

Kemudian, Yesus berkata kepada orang-orang Farisi; “... apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah ... Yesus mengetahui isi hati mereka, yaitu: kagum dengan hasil usaha mereka, tidak kagum/tidak bermegah terhadap salib Kristus.
Kagumlah terhadap segala perbuatan-Nya. Kalau kita kagum terhadap perkara lahiriah, Tuhan membenci, Tuhan tidak suka. Tidak perlu kita mengagumi/menggandrungi, termasuk artis atau apapun di atas muka bumi, selain mengagumi Tuhan Yesus.

Yang kedua kalimat: “orang menggagahi-Nya berebut memasukinya” artinya:
Siapa yang kuat, siapa yang bisa, siapa yang mampu, itu yang dinyatakan benar menurut hukum Taurat.
Jadi, yang lemah tetap lemah, yang tertindas tetap tertindas, karena kebenaran hukum Taurat itu kebenaran menurut hasil usaha, sama seperti orang-orang Farisi; mereka berusaha membenarkan diri dengan kemampuan, dengan cara menggagahi, memasuki kerajaan sorga dengan kekuatan mereka, sehingga dengan demikian mereka membenarkan diri di hadapan banyak orang.
Tetapi di sini dengan jelas Yesus berkata kepada orang-orang Farisi: “Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal

Itulah kelemahan dari hukum Taurat; yang lemah tetap lemah, yang tertindas tetap tertindas, sebab kebenaran dari hukum Taurat itu diukur dari kekuatan seseorang untuk membenarkan diri.
Kebenaran karena hasil usaha = ibadah yang dijalankan secara lahiriah.

Matius 15:8
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Memuliakan Tuhan dengan bibirnya tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani kepada Tuhan, tetapi tidak mempersembahkan manusia batinnya kepada Tuhan = ibadah lahiriah/ibadah Taurat.

Tadi kita sudah melihat; orang-orang Farisi menggagahinya berebut memasukinya, berarti kebenaran karena kekuatan, kebenaran karena kemampuan, kebenaran karena hasil usaha, itu adalah ibadah lahiriah.

Matius 15: 9
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah manusia/karena aturan manusia, bukan karena penyerahan diri, beribadah dan melayani Tuhan = ibadah buatan tangan manusia.
Kalimat; “percuma mereka beribadah kepadaku”, artinya: ibadah yang dijalankan secara lahiriah adalah ibadah yang sia-sia, tidak mengandung janji dan kuasa, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Lebih jauh kita melihat ibadah Taurat/ibadah yang dijalankan secara lahiriah…
Ibrani 9:24-25
(9:24) Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
(9:25) Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Pada saat hari raya pendamaian, seorang Imam Besar harus membawa darah domba jantan dan darah lembu jantan muda sampai kepada Ruangan Maha Suci, di situ dia mengadakan tujuh kali percikan di atas tutup pendamaian dan tujuh kali percikkan di depan tabut perjanjian untuk memperdamaikan dosanya dan dosa bangsanya, ini adalah ibadah yang dijalankan secara lahiriah atau ibadah Taurat.
Ibadah Taurat/Ibadah lahiriah adalah gambaran dan bayangan dari kebenaran itu sendiri, jadi bukan hakekat dari kebenaran itu sendiri.
Gambaran atau bayangan berarti ibadah yang seperti ini sifatnya kamuflase, tidak mengandung janji dan kuasa.

Roma 3: 27
(3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Kalau kita dibenarkan oleh karena iman, itu adalah kasih karunia, maka setiap orang tidak ada dasar untuk bermegah, tidak ada dasar untuk menyombongkan diri.
Sebaliknya, kebenaran itu karena hasil usaha, kecenderungannya suka bermegah, suka menyombongkan diri, merasa diri bisa, lebih baik, lebih benar, lebih suci dari orang lain. Sampai pada akhirnya mengagumi hasil usahanya/ suka bermegah.

Roma 3:20
(3:20) Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Perlu untuk diketahui; tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat sebaliknya justru oleh karena hukum Taurat orang mengenal dosa.
Kesimpulannya; hidup di bawah hukum Taurat: binasa, tidak mendapatkan keselamatan yang kekal.

Jalan keluarnya.
Roma 10: 4
(10:4) Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

Yohanes 1: 16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Oleh karena kepenuhan-Nya, kita semua menerima kasih karunia dan kebenaran.

Keterangan: KASIH KARUNIA.
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = yang tidak layak menjadi layak.

Orang-orang yang merasakan kasih karunia;
Yang pertama: Perempuan yang terkenal berbuat dosa, dia dibenarkan oleh karena kasih karunia ... Lukas 7.
Yang kedua: Perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari juga dibenarkan karena kasih karunia ... Yohanes 8.
Yang ketiga: Perempuan Kanaan juga dibenarkan oleh karena kasih karunia ... Matius 15: 22-28.
Kemudian, kita juga ada sebagaimana ada, oleh karena kasih karunia, dapat beribadah dan dipercayakan pelayanan oleh karena kasih karunia. Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk bermegah.

Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Bangsa kafir disebut juga dengan orang yang tidak bersunat berarti yang dahulu hidup jauh dari Allah, tetapi oleh darah salib Kristus, yang dahulu hidup jauh dari Allah sudah menjadi dekat = bangsa kafir mendekat kepada Tuhan karena kasih karunia.
Puji Tuhan, semua karena kasih karunia Tuhan/oleh darah salib Kristus.

Keterangan: KEBENARAN.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib. Di luar salib, tidak ada lagi kebenaran.

Mari kita lihat peristiwa salib ...
Matius 27: 53-54
(27:53) Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
(27:54) Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Kepala pasukan berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah. Mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Kepala pasukan berkata: “Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!Markus 15:39.
Kesimpulannya, “Anak Allah”, artinya: dibenarkan karena sengsara salib/aniaya karena Firman.

Selanjutnya, kita akan periksa dari sisi Injil Lukas…
Lukas 23: 47
(23:47) Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!

Berarti, kepala pasukan dibenarkan oleh salib Kristus.
Ketika kepala pasukan dibenarkan oleh salib Kristus, dia memuliakan Allah, dan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Sebab tidak ada seorangpun yang sampai kepada Allah tanpa melalui Anak.

Roma 3: 21-23
(3:21) Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
(3:22) yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Kebenaran Allah karena iman itu terdapat dalam Kristus Yesus bagi semua orang, Yang percaya.
Jadi tanpa hukum Taurat, kebenaran telah dinyatakan di dalam pribadi Yesus Kristus yang disalibkan.
Dengan demikian, tanpa ragu kita mengatakan bahwa Yesus adalah kegenapan dari hukum Taurat.

Roma 3: 24-26
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Kita dibenarkan oleh karena kasih karunia, lewat pribadi Yesus Kristus yang disalibkan, dan itu menunjukkan keadilan Allah kepada kita sekaliannya.
Dahulu kita hidup di dalam hukum dosa dan hukum Taurat, tetapi sekarang, kita hidup oleh karena kasih karunia (kemurahan), menunjukkan keadilan-Nya.

Yesaya 11: 3-4
(11:3) ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
(11:4) Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Di sini kita melihat;
-      Keadilan dinyatakan kepada orang-orang lemah -> iota.
-      Keputusan yang jujur dinyatakan kepada orang-orang yang tertindas -> titik.
Dan ini terjadi setelah hukum Taurat digenapi. Keadilan terjadi kepada orang yang lemah, dan keputusan yang jujur kepada yang tertindas.

Praktek penggenapan hukum Taurat dalam kehidupan sehari-hari.
Roma 13: 10
(13:10) Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Tadi dikatakan; Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. Di sini dikatakan; kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Berarti ketika Yesus menggenapi hukum Taurat, itu menunjukkan kasih Allah kepada saya dan saudara.
Kasih itu tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia.
“Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”Yohanes 3:16.

1 Petrus 4:8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Yang terutama: “kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain.”
Oleh sebab itu, biarlah kita hidup di dalam kasih.
Alasan mengasihi: kasih itu menutupi banyak sekali dosa.  

Kolose 3: 14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Yang kedua, kasih itu berguna: sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Efesus 5:2
(5:2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Kesimpulannya; mengasihi, berarti; menyerahkan diri sebagai persembahan dan korban yang berbau harum bagi Allah.

Ciri-ciri orang yang mendapat keadilan.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Menikmati firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, itulah ciri-ciri orang yang mendapat keadilan.
Firman pengajaran mempelai ini suatu kali nanti akan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, itulah sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini.
Itulah upah dan keadilan Tuhan kepada orang yang lemah dan yang tertindas.

Yesaya 2: 4
(2:4) Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

“... bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa ...”, artinya; tidak ada lagi peperangan, tidak ada lagi pertikaian, tidak ada lagi permusuhan antara satu dengan yang lain.

Sebagai bukti: Dua alat senjata perang berubah menjadi:
1.    Pedang-pedang berubah menjadi mata bajak.
Kegunaan mata bajak: untuk membajak atau mencangkuli tanah ataupun ladang, sehingga tanah atau ladang menjadi subur.
Tanah yang subur/baik tandanya, apabila benih ditaburkan, ia akan tumbuh, berakar dan berbuah, 100, 60, 30 X lipat.
2.    Tombak-tombak berubah menjadi pisau pemangkas.
Kegunaan pisau pemangkas: memotong rumput kering atau pun jerami.
Rumput kering itulah kehidupan yang tidak ada persekutuan dengan Tuhan, tidak menghasilkan buah, tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan.

Roma 10: 6-7
(10:6) Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
(10:7) atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.

Firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel juga disebut firman iman.
Kebenaran karena Iman, percaya, terhadap kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
- Turun = kematian Yesus Kristus.
- Naik = kebangkitan Yesus Kristus.

Roma 10:8
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini:“Firman itu dekat kepadamu,yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.”Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Firman itu dekat dengan kita tidak jauh tempatnya, tidak di langit dan tidak di seberang laut, yakni di dalam mulut dan di dalam hati.

Roma 10: 9-10
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Tanda bila Firman ada di dalam mulut dan di dalam hati:
-      Mulut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, artinya: menyembah Allah yang hidup, berarti terlepas dari penyembahan berhala.
Kekerasan hati juga disebut dengan penyembahan berhala. Berhala artinya: segala sesuatu yang melebihi Tuhan.
-      Hati percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati -> suasana kebangkitan, berarti melayani dalam kesucian.

Inilah kebenaran karena iman, dan kita dibenarkan oleh karena iman, bukan karena hasil usaha masing-masing; firman itu ada di dalam mulut dan firman itu ada di dalam hati kita masing-masing setelah hukum Taurat digenapi. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment