KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, January 10, 2017

IBADAH NATAL SEKOLAH MINGGU & PAK, 20 DESEMBER 2016



IBADAH NATAL SEKOLAH MINGGU & PAK, 20 DESEMBER 2016

Tema: “...dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Lukas 2:7).

Subtema: ANAK-NYA YANG SULUNG.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita boleh melangsungkan Ibadah Natal Sekolah Minggu dan Pendidikan Agama Kristen, kita patut bersyukur kepada Tuhan. Kita sudah melangsungkan ibadah natal ini dari tahun ke tahun dan semua berjalan dengan baik. Tuhan tolong kita, sehingga ibadah ini berjalan dengan baik.
Terimakasih kepada panitia, terimakasih kepada kakak-kakak Sekolah Minggu, terimakasih kepada Tuhan terlebih utama.
Dan selamat malam juga kepada bapak ibu yang hadir pada saat malam hari ini. Kiranya Tuhan memberkati kita lewat firman yang sebentar akan kita terima, walaupun firman ini tidak panjang, tetapi biarlah kiranya firman ini menjadi berkat bagi kita sekaliannya.

Segera kita perhatikan tema yang ada dalam injil Lukas 2: 7.
(2:7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Kalimat yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “... ia melahirkan seorang anak laki-laki, ANAKNYA YANG SULUNG ...

Mari kita lihat YANG SULUNG.
Roma 8: 28-29
(8:28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
(8:29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Kesulungan Yesus Kristus membawa kita menjadi serupa dengan gambaran Allah = segambar dengan Allah = sama mulia dengan Allah.
Jadi, yang membawa kita serupa dengan Allah adalah kesulungan Yesus Kristus, bukan yang lain-lain.

Roma 8: 30
(8:30) Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Sampai dipermuliakan berarti, segambar serupa dengan Allah karena kesulungan Yesus Kristus.
Kesulungan inilah yang membawa kita sampai segambar serupa, dipermuliakan dengan Allah.
Dahulu sewaktu masih dalam dosa bukan dipermuliakan, tetapi hina seperti debu tanah, tetapi untung Yesus lahir sebagai yang sulung untuk membawa kita segambar dengan Allah.
Manusia tidak bisa menjadikan dirinya untuk segambar dengan Allah, hanya lewat kesulungan Yesus yang mampu membawa kita segambar serupa dengan Allah.
Seorang motivator hebat, tidak mampu membawa kita segambar dengan Allah, selain kesulungan Yesus Kristus.

Kejadian 1: 27-28
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Segambar dan serupa dengan Allah, berarti diberkati.
Jadi, kalau kita kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, berarti diberkati.
Oleh sebab itu, jangan rusak gambar Allah supaya diberkati. Kalau hidup benar, segambar serupa dengan Allah = diberkati.

Sarana yang digunakan Tuhan untuk serupa dengan gambaran Allah.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus
itulah firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, bukan injil yang tertutup, tetapi injil yang terbuka.
Inilah sarana Tuhan untuk membawa kita serupa dengan gambaran Allah.
Jadi, bukan seperti sarana di dunia ini, dengan operasi plastik untuk menjadi terlihat sempurna, itu adalah cara manusia, tetapi cara Tuhan adalah lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.

Mazmur 113: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila tersingkap firman-firman Tuhan berkuasa untuk memberi:
1.     Memberi terang, artinya; menerangi kegelapan.
Kegelapan harus diterangi, sebab kegelapan adalah tempatnya dosa dan sumbernya dosa bersembunyi.
Sumbernya dosa adalah Setan.
2.     Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh, supaya orang bodoh tidak mengulangi kesalahannya sebagai perbuatan bodoh.
Itu adalah sarana Tuhan untuk kembali kepada wujud semula, supaya segambar serupa dengan Allah, dan itu diberikan secara gratis.
Kalau menggunakan jasa dokter, selain biayanya besar, juga tidak menyelamatkan. Saya pernah mengenal satu orang dokter di Surabaya yang cukup terkenal di Indonesia ini, hanya sekali sentuh dikenakan biaya 50 juta, diberi resep bayarannya 100 juta, itu hanya untuk satu orang.
Tetapi untuk kembali pada wujud semula tidak perlu mengeluarkan biaya, melainkan gratis, asal mau mendengar dan menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Hargailah firman Tuhan walaupun gratis.

Belajar tentang kebenaran firman itu indah, jangan sampai kita tidak mau belajar. Kedatangan Tuhan Yesus sudah tidak lama lagi. Tsunami dimana-mana, banjir dimana-mana. Kota yang tinggi seperti Bandung terkena banjir. Itu artinya kedatangan Tuhan sudah dekat.
Oleh sebab itu, jangan mau sibuk dengan urusan dunia, tetapi sibuk juga mendengar firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, karena ini yang digunakan Tuhan sebagai sarana untuk membawa kita kembali segambar serupa dengan Allah, karena kita sudah merusak gambar Allah oleh karena dosa.

Ibrani 1: 1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Zaman dahulu, berarti zaman nabi-nabi atau zaman Taurat, Allah berulang kali dengan berbagai cara berbicara kepada bangsa Israel.
Kalau Allah berulang kali berbicara, itu menunjukkan bahwa bangsa Israel berulang kali melakukan kesalahan.
Kalau bangsa Israel tidak berulang kali melakukan kesalahan, tidak mungkin Allah berulang kali menegur, berbicara kepada bangsa Israel.

Penyebab bangsa Israel berulang kali melakukan kesalahan:
Zaman dahulu = zaman nabi-nabi = zaman Taurat.
Zaman Taurat -> ibadah yang dijalankan secara lahiriah, yaitu mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Pada zaman Taurat, itulah zaman nabi-nabi, ibadahnya sama seperti seorang imam besar membawa korban dan persembahan bersifat lahiriah.
Berarti ibadah Taurat = ibadah lahiriah. Kalau ibadah lahiriah; mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, itu yang menyebabkan bangsa Israel berulang-ulang melakukan kesalahan.
Karena berulang-ulang, maka Tuhan juga berulang-ulang menegur kesalahan bangsa Israel.

Ibadah lahiriah berarti firmannya leterlet (hurufiah) seperti huruf-huruf yang tertulis pada loh-loh batu.
Bandingkan dengan ibadah yang menghargai firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Zaman sekarang, di zaman akhir menjelang kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya, Allah berbicara lewat perantaraan Anak-Nya yang tunggal, yaitu lewat; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan.
Firman pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan atau cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.

Jadi, sarana inilah yang harus kita perhatikan. Bukan tidak boleh dari miskin menjadi kaya, tetapi percayalah carilah dahulu Kerajaan Sorga dimana di dalamnya ada kebenaran, maka semuanya ditambahkan, yang miskin menjadi kaya.
Tetapi sasaran kita bukan untuk menjadi kaya, melainkan bagaimana supaya kembali segambar serupa dengan Allah, namun pada akhirnya yang miskin menjadi kaya, yang sakit menjadi sembuh.

Perhatikan saudaraku; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar wujud Allah berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Kalau saya berbicara si kancil, si buaya, itu tidak akan berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.

Kalau zaman dahulu, zaman nabi-nabi, ibadahnya lahiriah dengan mempersembahkan kambing domba di atas mezbah, tetapi sekarang bukan yang lahiriah yang kita persembahkan, melainkan hati dan batin kita, maka yang menyucikannya adalah firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah.

Jangan tertipu dengan cara yang lain-lain lagi. Untuk kembali kepada gambar dan wujud Allah harus lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah = firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan.
Itulah yang disebut firman-firman yang tersingkap. Kalau firman tersingkap, maka tersingkap segala rahasianya yang terkandung dalam hati = menyingkapkan segala yang terselubung = membongkar dosa dengan tuntas.
Kalau cerita si kancil dan si buaya tidak mampu membongkar dosa dengan tuntas.

Bersyukur kepada Tuhan karena anak yang dilahirkan itu sebagai yang sulung, kalau tidak sebagai yang sulung, tidak ada yang membawa kita segambar dengan Allah, berarti binasalah kita. Natal hanyalah natal. Tetapi siapa yang membawa kita kepada wujud semula? Dialah yang dilahirkan sebagai yang sulung.

Firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan berkuasa menyucikan dosa, kita lihat persamaannya.
Kejadian 1: 28
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Mereka yang sudah mengalami penyucian terhadap dosa oleh cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah, berkuasa terhadap tiga hal:
1.    Ikan-ikan di laut.
= berkuasa atas dunia dengan arusnya dan gelombang yang sangat kuat mempengaruhi kehidupan anak-anak Tuhan.
Laut adalah gambaran dunia dengan arusnya, gelombangnya, dengan ombaknya, yang cukup mempengaruhi, tetapi kalau sudah mengalami penyucian terhadap dosa, mau apa dunia ini silahkah, hati tetap terpaut kepada Allah yang hidup, bukan allah yang mati.
Allah yang mati adalah berhala, yaitu segala sesuatu yang  melebihi dari Tuhan. Kalau pekerjaan nomor satu lalu meninggalkan ibadah, itu adalah berhala, allah kecil di dunia.
2.    Burung-burung di udara.
Gambaran dari penghulu di udara, roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya.
Kita berkuasa terhadap roh jahat dengan segala tipu muslihatnya, kalau kita sudah mengalami penyucian terhadap dosa.
Yesus berkuasa terhadap roh jahat dengan segala tipu muslihatnya, buktinya; Dia tidak berjuang melawan darah daging, Dia tidak berjuang melawan daging/sesama. Sekalipun Dia sudah tersakiti mulai dari taman Getsemani, sampai kepada penyaliban, Dia tidak satu kalipun mengadakan perbantahan terhadap siapapun selain berdiam diri/mulut tidak terbuka, menjadi domba sembelihan. Andaikata Dia berbantah kepada prajurit Romawi, berbantah kepada kepala imam-imam, dan tua-tua, berbantah kepada imam besar Kayafas, berbantah kepada Pilatus, berbantah kepada Herodes, berarti Dia sedang terperangkap dengan tipu muslihat Iblis/Setan. Oleh sebab itu, Dia diam saja, sehingga berkuasa terhadap burung di udara, itulah roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya...Efesus 6.
3.    Binatang yang merayap di bumi.
Artinya; berkuasa terhadap daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ada kalanya kita melakukan sesuatu karena hawa nafsu daging, belum tentu itu karena keinginan Tuhan.
Tetapi kalau sudah mengalami penyucian terhadap dosa, kita mampu mengalahkan binatang yang merayap di bumi.
Binatang adalah gambaran dari daging dengan segala hawa nafsu.
Manusia tanpa Roh = binatang. Kelebihan manusia adalah Roh Tuhan. Tetapi manusia tanpa Roh Tuhan = binatang.
Anak-anak sekolah minggu dan anak-anak pendidikan agama kristen (PAK) waktu belajar, gunakan untuk belajar, tetapi sebaliknya kalau hidup di dalam hawa nafsu daging yang ada, nonton terus, main HP terus.
Tuhan Yesus baik, dahulu dikejar Tuhan, saya menolak panggilan Tuhan karena keinginan daging saya masih kuat misalnya, merokok dan mabuk, tetapi saya terus  untuk menjadi hamba Tuhan, dan sekarang saya baru tahu indahnya hidup di dalam Tuhan, saya diubahkan oleh Tuhan.

Kalau seseorang telah mengalami penyucian terhadap dosa oleh firman Pengajaran yang rahasia-nya dibukakan, akan berkuasa atas tiga hal di atas tersebut.

Pertanyaannya; SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG MENJADI SERUPA DENGAN GAMBARAN ALLAH (YANG MENGALAMI PENYUCIAN TERHADAP DOSA) ?
Roma 8: 28-29
(8:28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
(8:29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Mereka adalah orang-orang yang terpanggil dan terpilih.
-       Terpanggil -> orang yang telah ditebus, telah dibeli, dan haganya telah lunas dibayar oleh darah Anak Domba.
-       Terpilih -> orang-orang yang melayani Tuhan/imamat rajani.
Kalau sudah ditebus dari dosa, kemudian berada dalam terang, selanjutnya dipilih, berarti harus melayani Tuhan.
Tidak boleh hanya datang beribadah, namun harus melayani Tuhan.

1 Petrus 1: 18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Kita telah dipanggil dari kegelapan dosa, caranya adalah ditebus dengan darah.

Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Setelah dipanggil, selanjutnya dipilih menjadi raja, menjadi imam, artinya; melayani Allah = memerintah sebagai raja di bumi, bukan diperintah oleh dosa.
Jadi orang yang melayani Tuhan; berkuasa atas dosa, memerintah dosa.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Kalau melayani berarti menjadi milik Tuhan, tetapi kalau belum melayani Tuhan, belum menjadi milik Tuhan.
Harus melayani Tuhan, tidak cukup hanya datang duduk (terpanggil). Harus lanjut sampai melayani (terpilih).
Dan jika melayani, jangan bersungut-sungut. Kalau anak diajari melayani, orang tua jangan bersungut-sungut. Kalau anak bisa memberi contoh, orang tua harus juga ikut melayani Tuhan. Jangan gengsi.
Belajarlah melayani Tuhan.

Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Kalau kita melayani Tuhan, menjadi harta yang indah, milik kepunyaan Allah. Bukan hanya Israel jasmani, kita juga Israel rohani.
Biarlah firman yang sederhana ini betul-betul menjadi sarana untuk segambar serupa dengan Allah.
Bersyukur kepada Tuhan, sebab Dia lahir sebagai yang sulung. Kembalilah kepada gambar Allah, jangan rusak lagi.
Jangan hanya pengetahuan, tidak menjadi pelaku. Kalau kita sungguh-sungguh, melayani Tuhan, kita menjadi milik kepunyaan Allah. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment