KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, January 21, 2017

IBADAH PEMUDA REMAJA, 14 JANUARI 2017



IBADAH PEMUDA REMAJA, 14 JANUARI 2017
(Seri 108)

Subtema: MENGETAHUI RAHASIA DAN MASA DEPAN.

Shalom saudara.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk kembali melangsungkan ibadah kaum muda remaja sebagaimana biasanya setiap Sabtu malam di tempat ini. Inilah ibadah sulung bagi saya untuk melayani kaum muda remaja di Cilegon.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja dari kitab Kejadian 41: 1-7.
Kejadian 41: 1-7
(41:1) Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil.
(41:2) Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu.
(41:3) Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu.
(41:4) Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.
(41:5) Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik.
(41:6) Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur.
(41:7) Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi!

Ada dua mimpi Firaun, yaitu:
YANG PERTAMA: tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk, kemudian tampak juga tujuh ekor lembu yang lain, lembu yang kurus, tetapi lembu-lembu yang kurus itu makan lembu yang gemuk.
YANG KEDUA: tampaklah tujuh bulir gandum yang bernas atau yang baik, yang berisi, kemudian tampaklah tujuh bulir yang kurus atau yang tidak berisi, namun tujuh bulir yang kurus menelan tujuh bulir yang berisi.
Itulah dua mimpi dari pada Firaun.

Kejadian 41: 8
(41:8) Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.

Pada waktu pagi, Firaun menceritakan mimpinya kepada semua ahli dan semua orang yang berilmu di Mesir, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikan mimpinya itu, sehingga Firaun menjadi gelisah.

Malam ini mungkin saja kita gelisah karena masa depan dan sebagainya, mungkin saja kita gelisah karena masih banyak terdapat kekurangan di sana sini, mungkin saja gelisah tentang keadaan kita, keberadaan kita ke depan.
Selama semua pertanyaan itu belum terjawab, maka seseorang pasti gelisah.

Kejadian 41: 9-12
(41:9) Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: "Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu.
(41:10) Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti.
(41:11) Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.
(41:12) Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing.

Melihat kegelisahan dari pada raja Firaun, tampillah juru minuman dan memberitahukan kepada Firaun bahwa Yusuf dapat mengartikan mimpi.

Kejadian 41: 13
(41:13) Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung."

Setiap mimpi yang diartikan Yusuf akan terjadi, akan nyata, menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang nabi yang benar, nabi yang diutus oleh Tuhan.
Kita butuh seorang nabi yang benar, bukan nabi-nabian yang seenaknya bernubuat, tetapi kita butuh seorang nabi yang benar-benar diutus oleh Tuhan, kita butuh seorang nabi yang benar-benar bisa menceritakan arti mimpi, supaya kita semua terlepas dari kegelisahan, terlepas dari gundah gulana, sebab pertanyaan-pertanyaan begitu banyak dalam kehidupan kita masing-masing; bagaimana tentang ini, bagaimana tentang itu, bagaimana masa depan, bagaimana supaya terlepas dari jerat maut, bagaimana supaya terlepas dari kejahatan, bagaimana supaya terlepas dari kenajisan, dan masih banyak perkara sebagai pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Oleh sebab itu, kita butuh seorang nabi yang benar, kita butuh seorang nabi yang berasal dari Tuhan, bukan asal nabi-nabian.

Kita butuh seorang nabi yang benar dari Tuhan, tujuannya ada dua:
TUJUAN YANG PERTAMA: UNTUK MENYUCIKAN DOSA.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya dan nabi yang beroleh firman Tuhan biarlah menceritakan firman Tuhan itu dengan benar, berarti tidak boleh ditambahkan, tidak boleh dikurangkan.
Pendeknya, tugas seorang nabi adalah bernubuat, berarti; memberitahukan apa yang tidak dapat dilihat mata, dan memberitahukan apa yang belum diketahui oleh manusia (masa depan).
Oleh sebab itu seorang nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya itu dengan benar.
Kiranya dapat dipahami dengan baik. Itulah tugas seorang nabi; bernubuat, memberitahukan yang bersifat rahasia, pertanyaan segudang yang ada di dalam hati, itulah yang harus diberitahukan, yang bersifat rahasia ini yang harus diberitahukan supaya kita jangan gelisah.
Bukan perkara duniawi yang diceritakan, bukan si kancil yang diceritakan, tetapi rahasia yang tidak dapat dilihat dua mata manusia, dan yang tidak dapat diketahui oleh manusia (hal-hal yang di depan) itu yang harus diberitahukan, itu yang harus diceritakan.

1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Seorang nabi yang bernubuat dapat menyelidiki segala rahasia yang terkandung dalam hati.
Pendeknya, kuasa dari firman nubuatan dapat menyingkapkan segala yang terselubung (dosa yang tersembunyi), berarti dosa dibongkar secara tuntas.

Sebagai bukti...
Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman para nabi itu hidup dan kuat.
-       Hidup, berarti; bergerak dan bekerja untuk mengerjakan dan menyucikan kehidupan kita.
-       Kuat, berarti; tidak dapat dibendung oleh apapun dan sangat berkuasa sekali.
Dan itu, kalau kita perhatikan dalam kitab Ayub, gambarannya ada dua; firman Allah dilukiskan seperti kuda nil, itu berbicara tentang kekuatan, kemudian dilukiskan seperti buaya menunjukkan tidak ada kompromi, tidak ada belas kasih dalam menyucikan dosa, itulah firman yang kuat.

Bukti bahwa firman para nabi hidup dan kuat: “Lebih tajam dari pedang bermata dua manapun,” sehingga dia berkuasa menusuk amat dalam untuk menyucikan dosa yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Jiwa dan roh, sumsum dan sendi-sendi, pertimbangan dan pikiran hati, tiga perkara ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi dapat diselidiki/diperiksa oleh firman nubuatan.
Kita butuh nabi yang seperti ini. Kita tidak butuh yang lain-lain, supaya semua pertanyaan-pertanyaan dan keraguan-keraguan dalam hati terjawab, sehingga tidak ada lagi kegelisahan.
Siapa yang bisa menyucikan dosa yang disembunyikan dan bersifat rahasia, yang tidak dapat dilihat mata manusia, siapa yang bisa menyucikannya selain firman nubuatan? Tidak ada.

Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Tidak ada seorang pun manusia dapat menyucikan dosanya di hadapan Tuhan. Dan segala sesuatu telanjang/terbuka di mata Tuhan, sehingga tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi Dia.

Kita butuh seorang nabi yang benar dari Tuhan, tujuannya ada dua:
TUJUAN YANG KEDUA: UNTUK MEMBERITAHUKAN APA YANG AKAN TERJADI DI KEMUDIAN HARI.
Saudarku, masa depan kita di tangan Tuhan, tidak ditentukan oleh ijazah, tidak ditentukan oleh kedudukan dan jabatannya, tidak ditentukan oleh apapun, masa depan kita di tangan Tuhan.
Oleh sebab itu kita sangat membutuhkan firman nubuatan, firman para nabi, untuk memberitahukan segala sesuatu apa yang akan terjadi di kemudian hari = memberitahukan masa depan kita semua.
Jadi bukan hanya yang bersifat rahasia, tetapi juga dapat memberitahukan segala sesuatu tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, di tahun yang akan datang, dua tahun dan seterusnya sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.

2 Petrus 1: 16-19
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
(1:17) Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
(1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Firman nubuatan itu mampu memberitahukan segala sesuatu apa yang akan terjadi, termasuk kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya ke bumi.
Jadi, Tuhan memberitahukan segala sesuatunya. Oleh sebab itulah kita sangat membutuhkan firman nubuatan ini, kita sangat membutuhkan firman para nabi ini.
Diberitahukan dengan begitu rupa, sehingga kita tidak perlu gelisah, sehingga kita tidak perlu gundah gulana, sehingga kita tidak ragu lagi mengikuti Tuhan, tidak ragu lagi beribadah, tidak ragu lagi melayani Tuhan, sekalipun harus sangkal diri dan pikul salib, sebagai syarat untuk mengikuti, sebagai syarat untuk melayani Tuhan. Tidak ragu, tidak kecil hati, tidak tawar hati, karena ada masa depan.

Perlu untuk diketahui; kedatangan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya ke bumi adalah sebagai Raja.
Jadi bukan sebagai yang lain-lain.

Matius 25: 31-34
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Pada saat Yesus datang untuk yang kedua kalinya, Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya, berarti Ia tampil sebagai Raja yang berkuasa untuk mengadakan penghakiman.

Gambaran Raja saat menghakimi dunia: sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.
Dimana domba ditempatkan di sebelah kanan-Nya, sedangkan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Sejauh ini kita sudah melihat tentang kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya yang akan tampil sebagai Raja untuk menghakimi. Kita sudah melihat itu. Mengapa kita bisa melihat? Lewat firman para nabi malam hari ini, dan tugas dari pada Bapa pada saat hari penghakiman pun kita sudah lihat malam ini.

Tuhan itu baik, apalagi kalau hanya soal pekerjaan itu jauh lebih kecil. Hidup lebih berharga dari pada makanan, tubuh lebih berharga dari pakaian. Jadi, keselamatan itu lebih berharga dari pada hanya sebuah pekerjaan.
Asal saja kita sungguh-sungguh terima firman nubatan ini dengan baik. Sungguh-sungguh kita terima, kita hargai dengan baik firman nubuatan ini.
Kita sudah lihat, bukan saja hari esok, lusa, tetapi kedatangan Tuhan pun kita sudah lihat. Tuhan itu baik, asal saja kita tetap bertahan dan setia.
Keselamatan saja Tuhan berikan, apalagi soal pekerjaan.

Bunga bakung di ladang dipelihara, burung di udara dipelihara, yang tidak menabur, tidak menuai, tidak mengumpulkan hasil dalam lumbung, juga bunga bakung di ladang dipelihara, dipintal dan ditenun. Bahkan keindahan dari bunga bakung di ladang lebih indah dari pakaian raja Salomo, asal saja kita mau hidup di dalam Tuhan, mengargai firman nubuatan, firman para nabi, dengan sungguh-sungguh.
Keselamatan saja sudah Tuhan berikan, apalagi soal pekerjaan, apalagi soal jodoh, soal ini dan itu, apa saja.
Asal bertahan seperti bunga bakung, tetap di ladang Tuhan. Asal saja seperti burung di udara, tidak terikat dengan perkara dunia, terlepas dari daya tarik bumi.

Kembali kita melihat tentang kanan dan kiri:
Kanan -> Kerajaan Sorga yang akan diperoleh domba-domba.
Kiri -> kebinasaan, itulah lautan api bernyala-nyala, yang akan dialami oleh kambing.

Alasan Raja itu menempatkan domba-domba di sebelah kanannya.
Matius 25: 35-40
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
(25:36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
(25:37) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
(25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
(25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
(25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan Raja itu mengerti tentang tiga hal, yaitu;
1.     Mengerti kebenaran dan fungsinya.
2.     Mengerti kasih dan fungsinya.
3.     Mengerti tentang Roh Kudus dan fungsi-Nya.

Fungsi kebenaran:Memberi makan minum orang yang lapar dan haus.”
Sebagaimana dalam Natal tanggal 28, Yesus memberi makan minum orang yang lapar dan haus, karena Dia adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga.
Proses memberi makan orang yang lapar dan haus adalah salib Kristus.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib. Di luar salib tidak ada lagi kebenaran selain kebenaran manusia (egosentris) dan hukum Taurat.
Itulah tentang kebenaran dan fungsinya. Itu orang yang mengerti kebenaran dan mengerti fungsinya.

Fungsi kasih:Memberi tumpangan kepada orang asing dan memberi pakaian kepada orang yang telanjang.”
Perlu untuk diketahui;
-       Kita ini adalah orang asing yang sedang menumpang di dunia ini. Sesungguhnya tanah air kita adalah tanah air sorgawi, sebetulnya kita berasal dari situ. Tetapi karena Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka dilemparkan ke bumi yang fana ini. Dan kalau kita masih bisa bertahan di bumi, itu artinya Tuhan memberi tumpangan sampai kita menantikan tanah air sorgawi, itulah kasih Allah.
-       Memberi pakaian kepada orang yang telanjang.
Pada saat Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, mereka menjadi telanjang, pendeknya jatuh di dalam dosa. Jadi dosa adalah ketelanjangan. Dosa itu yang membuat seseorang jadi telanjang di hadapan Tuhan.
Sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dalam dosa, sebelum Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, mereka tidak merasa telanjang sekalipun mereka tidak berpakaian.
Jadi dosa itu yang menjadikan seseorang jadi telanjang di hadapan Tuhan, tetapi oleh karena kemurahan Tuhan, Allah memberikan pakaian dari kulit binatang. Binatang yang dikuliti ini, itulah pribadi Yesus Kristus yang dikorbankan di atas kayu salib, itulah kasih Allah.
Jadi kasih Allah menutupi banyak sekali dosa ketelanjangan. Itulah kasih dan fungsinya.
Domba-domba tahu tentang kasih dan fungsinya. Kalau tidak paham tentang kebenaran dan fungsinya, tidak paham kasih dan fungsinya, ia bukan domba.

Fungsi Roh Kudus:Mengunjungi atau menghibur orang yang sakit dan orang yang berada dalam penjara.”
Perlu untuk diketahui;
-       Orang yang sakit -> orang yang jatuh di dalam dosa.
Ketika seseorang jatuh dalam dosa, inilah yang disebut sakit rohani. Kalau orang mengerti Roh Kudus dan fungsinya, orang yang jatuh dalam dosa, pasti dia kunjungi, pasti dia hibur. Bukan untuk menekan dan menindas orang yang jatuh dalam dosa.
Berbeda dengan orang congkak; giat memburu orang yang tertindas, tetapi orang yang hidup dalam Roh Kudus, dia akan mengerti fungsi Roh Kudus;  dia akan menghibur orang yang sakit, orang yang sedang jatuh dalam dosa kejahatan, orang yang jatuh dalam kenajisannya. Itu domba.
-       Berada di dalam penjara, berarti; masih terkurung atau terbelenggu dengan dosa.
Orang yang seperti ini juga harus dikunjungi, dihibur, dikuatkan, sebab fungsi Roh Kudus adalah menghibur, menguatkan, menolong, memimpin, menyertai, mengajar, dan sebagainya.
Itulah fungsi Roh Kudus.

Itulah keberadaan domba-domba, mengerti tiga hal di atas.
Kesimpulannya; domba-domba itu benar-benar tergembala.
Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel, tiga hal di atas tadi, yaitu;
1.     Kebenaran terkena pada meja roti sajian -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
2.     Kasih terkena pada mezbah dupa -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
3.     Roh Kudus terkena pada pelita emas -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Domba-domba ini benar-benar tergembala. Kalau tekun dalam tiga macam ibadah pokok berarti tergembala. Kalau tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok berarti tidak tergembala, disebut kambing, yang siap ditempatkan di sebelah kiri Raja. Dan kalau engkau sudah melihat masa depanmu, hati-hati, perhatikan firman malam ini.

Kalau tidak tergembala, berarti disebut kambing yang ditempatkan di sebelah kiri. Siap-siap, kalau engkau sudah lihat, hati-hati.
Tuhan sudah memberitahukan segala sesuatu apa yang akan terjadi, sampai kedatangan-Nya pun diberitahukan. Kalau sudah lihat ya hati-hati, perhatikan baik-baik. Hati-hati; domba atau kambing?
Sesungguhnya Tuhan itu baik. Dia yang melukai, dan sakit bagi daging, tetapi Dia juga yang membalut untuk memulihkan kita. Oleh sebab itu perhatikanlah dengan sungguh-sungguh; kita disebut domba atau kambing?
Jadi, lewat firman nubuatan ini kita bisa melihat segala sesuatu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, kita ditempatkan di mana, di kanan atau di kiri, kita bisa lihat dari sekarang. Itulah hebatnya firman nubuatan itu.
Maka dari awal tadi sudah saya sampaikan; kita butuh seorang nabi yang dari Tuhan, karena dia dapat memberitahukan jauh ke depan, kita kambing atau domba.

2 Petrus 1: 19
(1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Jadi, oleh firman nubuatan inilah hati kita makin diteguhkan, berarti tidak ada lagi keragu-raguan untuk hidup di dalam firman nubuatan, justru kita semakin diteguhkan.
Tidak usah ragu lagi. Jangan mundur sekalipun harus bayar harganya. Kalau soal keselamatan saja Tuhan bisa beritahukan, apalagi soal pekerjaan, itu terlalu kecil.
Oleh firman para nabi ini, hati kita semakin diteguhkan, tidak goyah lagi, tidak dapat dipengaruhi oleh perkara lahiriah dan hal lain-lain. Kalau kita semakin diteguhkan, itu adalah kemurahan hati Tuhan.
Setiap orang yang menerima firman nubuatan, firman para nabi, yang dapat memeriksa/menyelidiki rahasia dan memberitahukan segala sesuatu yang terjadi ke depan, itu kemurahan. Tidak semua orang dapat merasakan kemurahan yang semacam ini, percayalah.

Mengikuti natal di suatu tempat, saya sampaikan kepada Ibu gembala; lihat, banyak sekali jiwa ini, tetapi sayang, mereka tidak suka dengan Pengajaran Mempelai. Ratusan orang di situ, tetapi sangat disayangkan.
Kita ada malam hari ini, karena hati kita diteguhkan oleh firman nubuatan, dan ini kemurahan. Dahulu kita tidak mengerti, tidak mengetahui tentang masa depan, sehingga hidup dengan sesuka hati, dengan sembarangan, bermain-main dengan masa depan, dengan bukti tidak memperdulikan soal kesucian.
Tetapi puji Tuhan, malam ini hati kita semakin diteguhkan oleh firman para nabi, firman nubuatan, karena firman nubuatan itu telah memberitahukan masa depan kita.

Memperhatikan firman nubuatan sama dengan memperhatikan dua hal, yaitu:
a.     Memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing.
Artinya; kalau kita memperhatikan firman nubuatan, hidup kita diterangi dan sampai betul-betul kita berada di dalam terang yang ajaib (fajar menyingsing).
Bukan semata-mata terang sebentar, besok redup lagi, tetapi setelah bercahaya, sampai fajar menyingsing, berarti sampai betul-betul berada dalam terang-Nya yang ajaib.
Dahulu kita berada dalam kegelapan, kita dipanggil, dan oleh darah Anak Domba kita ditebus dan sekarang berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, ada dalam terang-Nya yang ajaib, itu adalah kemurahan Tuhan.

b.    Bintang timur terbit bersinar di dalam hati.
Kegunaan bintang timur:
Matius 2: 9-11
(2:9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
(2:10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Bintang timur memberi petunjuk dan menuntun orang-orang Majus sampai di tempat atau sampai di tujuan, yaitu, di mana Yesus Kristus, Raja orang Yahudi, yang dilahirkan itu.
Jadi, perhatikan baik-baik; kalau sampai hari ini kita ada dalam tuntunan Tuhan dan banyak menerima petunjuk-petunjuk, itu tidak terlepas dari kita senantiasa memperhatikan firman nubuatan, senantiasa memperhatikan firman para nabi.
Dan itu adalah kemurahan, tidak semua orang mendapat tuntunan, tidak semua orang dapat petunjuk, tidak semua orang di dalam hatinya terbit bintang timur, sekalipun ia disebut sebagai seorang Kristen, sekaliun ia disebut pelayan-pelayan dalam suatu gereja. Maka tadi saya sampaikan; kemurahan Tuhan sampai tahun ini, hari ini, kita ada dan dalam tuntunan Tuhan dan banyak menerima petunjuk-petunjuk, itu kemurahan, bukan karena engkau hebat, bukan karena engkau pintar, bukan karena engkau punya banyak uang, bukan karena suatu kebetulan, itu semua adalah kemurahan Tuhan.
Kita rindu supaya bintang timur itu betul-betul terbit dan bersinar di dalam hati kita masing-masing.

Matius 2: 2
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Tujuan kita dituntun oleh bintang Timur untuk bertemu dengan Yesus, sebab Dialah Raja kita, Raja yang kekal.

Daniel 12: 3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, seperti bintang timur menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Jadi, kalau pada akhirnya kita digambarkan seperti orang yang bijaksana, yang dapat menuntun banyak orang kepada kebenaran, itu menunjukkan bahwa bintang Timur terbit dan bersinar di dalam hati kita masing-masing, itulah orang bijaksana.

2 Petrus 1: 20-21
(1:20) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
(1:21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Firman nubuatan tidak boleh ditafsirkan manusia menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus.
Dorongan Roh Kudus, berarti; ayat satu menjelaskan ayat yang lain. Kalau ayat firman ditafsirkan oleh manusia, itu kehendak manusia. Oleh sebab itu firman nubuatan ini tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, tetapi harus dengan dorongan Roh Kudus, ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain sampai rahasia-Nya terbuka.

Itulah syarat menerima firman nubuatan, dia memberitahukan segala rahasia dan memberitahukan segala sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Sungguh-sungguhlah di dalam-Nya, jangan terima lagi cara-cara yang lain, ayat diartikan menurut kehendak sendiri. Jadi, supaya kita mengerti rahasia, juga mengerti segala sesuatu yang akan terjadi ke depan, terimalah firman nubuatan dengan sungguh-sungguh, jangan terima yang lain, itu syarat mutlak.

Bilangan 12: 6
(12:6) Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.

Seorang nabi Tuhan atau seorang nabi yang benar yang berasal dari Tuhan, maka Tuhan secara pribadi menyatakan diri-Nya kepada nabi itu, entah itu lewat mimpi, entah itu lewat penglihatan, itulah yang disebut nabi yang benar-benar nabi dari Tuhan.
Berbicara tidak berasal dari kehendaknya sendiri, dari situlah kita bisa mengetahui; mana firman nubuatan atau firman para nabi, dan mana yang bukan firman yang disampaikan oleh seorang nabi atau bukan nabi Tuhan, kita mengetahui dari sini. Kalau dia benar-benar nabi dari Tuhan, maka Tuhan pasti menyatakan dirinya kepada nabi itu, entah lewat penglihatan, entah lewat mimpi, jadi dia tidak sembarangan menyatakan firman menurut kehendak sendiri, maka jangan heran kalau nabi dengan mudah menunjuk dosa, jangan heran kalau nabi dengan mudah menunjuk kesalahan seseorang. Kalau engkau masih menyangkal, berarti engkau ingin melakukan kesalahan yang sama dan itu adalah kesalahan yang fatal, karena engkau gengsi dan malu kepada orang-orang yang melayani bersamamu.
Jangan ulangi lagi itu, apalagi berani melawan (memberontak) lewat doa dan sebagainya, engkau yang rugi sendiri, tetapi Tuhan masih berkemurahan kepada kita semua, menuntun dan memberi petunjuk-petunjuk.
Tuhan berbicara langsung, menyatakan diri-Nya, bukan sembarangan. Kita butuh nabi yang seperti ini, bukan firman yang ditafsirkan menurut kehendak sendiri, dengan cerita ditambahkan dengan dongeng nenek tua, takhayul, cerita isapan jempol, ditambahkan ini dan itu, bukan itu yang kita butuhkan, dia tidak akan memberitahukan segala rahasia, dia tidak akan memberitahukan apa yang terjadi ke depan, dia tidak tahu memberitahukan di mana nanti domba, di mana kambing, tidak dapat dia beritahukan itu. Hanya nabi yang benar-benar berasal dari Tuhan yang dapat memberitahukan segala sesuatunya.
Oleh sebab itu jangan panas hati kalau ada teguran, jangan seperti Saul, jadilah seperti Daud, sekali tunjuk, Daud langsung tersungkur dan berkata: ya, sayalah itu yang berzinah itu, dengan kata lain mudah mengakui dosanya.

Kejadian 41: 13
(41:13) Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung."

Firman yang seperti ini yang kita butuhkan. Kalau firman itu tergenapi, terwujud, itulah yang kita butuhkan, bukan yang lain-lain.
Banyak hamba Tuhan di hari-hari ini bernubuat tetapi tidak terjadi, tetapi anehnya itu yang digandrungi.
Saya tidak habis pikir; sudah salah bernubuat, anehnya itu yang diikuti, karena masuk televisi dan lain sebagainya.
Tetapi puji Tuhan, kemurahan bagi kita semua, kita dituntun diberi petunjuk terus, itu tanda bintang Timur terbit bersinar dalam hati. Tidak semua orang yang beribadah, tidak semua orang kristen, bintang Timur terbit bersinar dalam hatinya, tidak.

Filipi 2: 15-16
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
(2:16) sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Tetaplah berpegang pada firman para nabi, firman nubuatan, yang disebut dengan firman kehidupan, supaya kita tetap menjadi bintang Timur yang menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Oleh sebab itu, tetaplah bertahan, peganglah firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel, di dalamnya mengandung nubuatan, yang menuntun dan memberi petunjuk untuk menuntun banyak orang ke dalam kebenaran. Syaratnya; tolak firman yang ditambahkan, dan firman yang dikurangi, sebab firman nabi tidak bisa ditafsirkan menurut kehendak sendiri.

Kejadian 41: 14
(41:14) Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.

Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh juru minuman itu, Firaun menyuruh memanggil Yusuf sehingga dia dikeluarkan dari liang tutupan, kemudian Yusuf bercukur dan berganti pakaian, berarti keadaannya berubah. Bagaikan Kejadian 41:14, =  dari 4 dan 1 menjadi 1 dan 4.
Kalau kita berpegang teguh pada firman para nabi, itu yang akan mengubahkan keadaan kita semua.
Dilepaskan dari liang tutupan, dari belenggu, kemudian rambut dicukur, memancarkan kemuliaan Allah, kemudian berganti pakaian yang lama diganti pakaian yang baru. Semua berubah. Terimalah firman nubuatan, semua akan diubahkan oleh Tuhan, keadaan kita diubahkan.
Rambut dicukur memancarkan kemuliaan Kristus. Berganti pakaian, dari yang lama menjadi yang baru, hidup yang dibaharui, dan sekarang kita siap menghadap takhta kemuliaan Raja di atas segala raja. Semua diubahkan. Dari 4 dan 1, menjadi 1 dan 4.
1 itulah pribadi Yesus Kristus, tidak ada lagi yang lain, diceritakan dalam 4 injil, yaitu: injil Matius tampil sebagai Raja, injil Markus sebagai hamba, injil Lukas sebagai manusia dalam sengsara, injil Yohanes menyatakan keadilan kepada manusia.
Tuhan Yesus baik kepada kita semua. Biarlah keubahan itu terjadi kepada kita malam ini. Kita sudah melihat rahasia yang tidak bisa dilihat mata manusia, kita sudah melihat masa depan kita apa yang terjadi di kemudian hari, domba atau kambing, tergantung sejauh mana kita hidup di dalam-Nya, tergembala atau tidak, bertahan atau mundur. Amin.  

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment