KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, January 1, 2017

IBADAH NATAL PEMUDA REMAJA, 09 DESEMBER 2016


IBADAH NATAL PEMUDA REMAJA, 09 DESEMBER 2016
Tema: “...dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Lukas 2:7).

Subtema: “....DAN IA MELAHIRKAN SEORANG ANAK LAKI-LAKI...”

(2:7) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

“...ia melahirkan seorang anak laki-laki ...”  Anak laki-laki, itu menunjuk pribadi Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa.

Persamaan kalimat ini ...
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Firman, itulah pribadi Yesus Kristus yang menjadi manusia atau firman menjadi daging.
Proses Yesus Kristus menjadi manusia adalah lewat kelahiran (Lukas 2: 7). Berarti tidak menjelma karena lewat proses.
Tanpa kelahiran, Yesus tidak mungkin menjadi manusia.

Yohanes 3: 1-2
(3:1) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
(3:2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Nikodemus kagum dan takjub dengan tanda-tanda heran/mujizat-mujizat yang diadakan oleh Yesus Kristus.
Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi.

Yohanes 3: 3
(3:3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Yesus berkata: “jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
Yang terpenting adalah Kerajaan Allah, bukan soal tanda-tanda heran/mujizat-muizat yang diadakan oleh Yesus Kristus, itulah sebabnya, Yesus tidak menindaklanjuti pernyataan Nikodemus tentang tanda-tanda/mujizat-mujizat. Yesus fokus menceritakan kelahiran kembali tetapi Nikodemus fokus pada tanda-tanda heran.

Yohanes 3: 4-5
(3:4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
(3:5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Kata Nikodemus kepada Yesus; "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
Di dalam hal ini Nikodemus tidak mengerti tentang kelahiran kembali, sekalipun ia adalah seorang pemimpin agama Yahudi.
Kelahiran kembali berarti dilahirkan dari air dan dari Roh.

Matius 3: 11
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan”...kemudian: “Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
Membaptis dengan air adalah tanda pertobatan = tanda darah, juga dibaptis dengan Roh Kudus.

1 Yohanes 5: 6
(5:6) Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

Yesus Kristus datang dengan air dan darah dan Rohlah yang memberi kesaksian.
Kesimpulannya, supaya dapat masuk Kerajaan Sorga, harus dilahirkan dari AIR, DARAH, dan ROH.

Keterangan: DARAH.
Dalam pola Tabernakel, tanda darah -> Mezbah Korban Bakaran, artinya; tempat penyembelihan.
Kesimpulannya; Mezbah Korban Bakaran adalah salib, dan yang menjadi korbannya adalah Yesus Kristus, Dialah Anak Domba Allah yang disembelih.

Roma 8: 35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Rasul Paulus telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.
Buktinya; dia tidak terpisahkan dari kasih Kristus sekalipun menghadapi tujuh perkara = ada dalam tanda darah.
Adapun ketujuh perkara tersebut, ialah: “Penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan,  ketelanjangan, bahaya, pedang.
Jadi, intinya harus ada tanda darah.

Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak dipandang hina oleh Allah sebaiknya, dipandang mulia.
Inilah yang dialami anak-anak Tuhan kalau menjadi korban sembelihan, ada di dalam tanda darah.

Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ketika dianiaya, membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya artinya: tidak ngomel  tidak bersungut-sungut, tidak menggerutu berarti, daging tidak bersuara.
Memang ketika mengalami sengsara salib, sakit bagi daging, namun jangan mengomel dan jangan menggerutu.

Ibrani 9: 14
(9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Hanya darah Yesus Kristus yang mampu menyucikan hati nurani dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia.
Dampak positif ketika hati nurani disucikan: dapat beribadah kepada Allah yang hidup, tidak kepada allah  yang mati = lepas dari berhala.
Pikullah Salib, itulah yang menolong dan menyelamatkan.

Wahyu 7: 9
(7:9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Ini adalah orang yang melayani Tuhan pada hari perhentian di hadapan takhta kasih karunia, yaitu mereka yang memakai jubah putih.
Merekja yang memakai jubah putih -> imam-imam.

Wahyu 7: 14
(7:14) Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Jubah -> kelakuan imam dalam pelayanan.
Mereka membersihkan pakaian di dalam darah Anak Domba, berarti menjadi domba sembelihan.
Pakaian bisa menjadi bersih bila ada penumpahan darah.

Ibrani 9: 22
(9:22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Tanpa penumpahan darah (Salib), tidak ada pengampunan (dosa tidak diampuni). Dengan demikian telah dilahirkan oleh darah.

Keterangan: AIR.
Dalam pola Tabernakel, air terkena pada Kolam Pembasuhan (bejana pembasuhan dari tembaga) -> baptisan air.
Roma 6: 3-6
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6:6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Baptisan air -> tanda di dalam pengalaman kematian dan tanda di dalam pengalaman kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus Kristus: mengubur hidup yang lama, yang lama sudah berlalu.
Kuasa kebangkitan Yesus Kristus: hidup dalam hidup yang baru.

Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Disucikan, dimandikan dengan air dan Firman.

Berarti, dibutuhkan firman yang banyak dan limpah, yaitu; ayat menjelaskan ayat, untuk dapat menyucikan, sampai bersih.

Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Sungai air kehidupan -> air firman yang banyak dan limpah.
Air yang mengalir ke luar dari takhta Anak Domba -> cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus.

Ibrani 1: 1-2
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.
Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, memberi dua hal, yaitu:
-         Memberi terang, untuk menerangi kegelapan.
-         Memberi pengertian kepada orang bodoh supaya tidak mengulangi kesalahan sebagai perbuatan bodoh.
Kemudian, ketika terjadi pembukaan rahasia firman, maka segala rahasia yang terkandung di dalam hati akan tersingkap, segala selubung akan tersingkap, pendeknya, dosa dibongkar habis...1 Korintus 14:24-25.

2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah firman Tuhan yang rahasianya dibukakan.

Ukuran penyucian.
1.     Efesus 5: 27
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Cemerlang berarti tanpa cacat atau kerut = kudus dan tidak bercela. Berarti tidak ada lagi noda dosa, dan kelemahan-kelemahan tidak terlihat lagi.

2.     Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Jernih bagaikan kristal = transparan, tampil apa adanya, luar dalam sama = tidak ada ditutupi = jujur, polos.
Pribadi yang jujur dan polos dipimpin oleh ketulusan hati dan diurapi Tuhan.

Wahyu 21: 10-11
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Permata yaspis adalah permata yang paling indah, jernih bagaikan kristal.
Jadilah permata yang indah (permata yaspis) di hadapan Tuhan, inilah dasar Kerajaan Sorga.

Ibrani 1: 3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Sampai akhirnya kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah.

KETERANGAN: ROH.
Dalam pola Tabernakel, Roh Kudus terkena pada PINTU KEMAH.
Pintu kemah adalah jalan masuk menuju Ruangan Suci.
Artinya; kepenuhan/baptisan Roh Kudus.
Kegunaan pintu kemah adalah memisahkan Ruangan Suci dari halaman.
Halaman = pelataran, masih terlihat atau masih berbau daging.
Kedudukan di dalam pintu kemah sudah dibaptis dengan Roh Kudus, tidak lagi hidup dalam kuasa daging.


Tabiat Allah Roh Kudus:
Matius 3: 11
(3:11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Tabiat Roh Kudus: membakar, menghanguskan tabiat daging.

Yesaya 4: 4
(4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Tuhan membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dengan roh yang mengadili dan membakar.
Tabiat Roh Kudus: mengadili dan membakar (menghanguskan) tabiat-tabiat daging.

Kesimpulannya:
1 Yohanes 5: 6-8
(5:6) Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
(5:7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
(5:8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Harus dilahirkan kembali dari air, darah dan Roh supaya layak masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Air, darah, Roh, ketiganya adalah satu. Sebab Yesus sendiri telah datang ke dunia dengan darah, air dan rohlah yang memberi kesaksian. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment