KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 30, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 MARET 2017

Ibadah pendalaman Alkitab, 24 Maret 2017

Subtema: BERKENAN DI DALAM HATI TUHAN.

Shalom saudaraku, selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Segera kita memperhatikan, firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, itulah kitab Maleakhi 4:1, yang berbicara tentang kefasikan yang dikaitkan dengan pribadi Saul dan kefasikan ini ada kaitannya dengan pengurapan, yang dialami oleh Saul.

Untuk mempersingkat waktu kita segera memperhatikan...
1 Samuel 10:1
(10:1) Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

Perhatikan kalimat: “Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul.”
Ini berbicara tentang pengurapan yang ditandai dengan daging.
Buli-buli / bejana yang terbuat dari tanah liat -> daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Saudaraku, segala tabiat daging terlihat dengan jelas dalam Galatia 5:19-21.

Bandingkan dengan pengurapan Daud.
1 Samuel 16:13
(16:13) Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya.Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudaranya.
Ini berbicara tentang pengurapan yang bersumber dari salib Kristus, sebab untuk menjadikan tanduk sebagai tabung minyak maka terlebih dahulu menyembelih seekor Anak Domba jantan.

Lebih rinci mengenai pengurapan yang bersumber dari salib.
Kisah Para Rasul 13:21-22
(13:21) Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya.
(13:22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja atas Israel.
Alasan Allah mengangkat Daud sebagai raja: karena Daud melakukan segala kehendak Allah.
Saya tandaskan kepada kita sekaliannya: Pengurapan bagi orang yang melayani Tuhan harus bersumber dari salib, yaitu: melakukan kehendak Allah, berarti; melayani bukan karena ada kepentingan pribadi.
Ini harus jadi pelajaran penting.

Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Doa Yesus: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Minum cawan Allah artinya: Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, berarti; menjadi domba sembelihan, dengan demikian Ia telah melakukan kehendak Allah Bapa.

Roma 8:35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

Rasul Paulus telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan, sebab ia berada dalam bahaya maut sepanjang hari oleh karena nama Tuhan.

Lukas 9:22
(9:22) Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, berarti harus menjadi domba sembelihan.
Di sini tidak dikatakan; Anak Manusia menanggung banyak penderitaan, tetapi harus menanggung banyak penderitaan, berarti; harus menjadi domba sembelihan, seperti rasul Paulus, setiap hari menanggung penderitaan.

Lukas 9:23
(9:23) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Syarat menjadi pengikut Kristus: “Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari.”
Setiap hari artinya: Salib menjadi santapan empuk setiap hari, berarti salib tidak asing bagi kita.
-      Menyangkal diri artinya: tidak mengakui kelebihan-kelebihan yang ada di dalam dirinya / tidak bermegah atas dirinya, berarti berada di titik NOL.
-      Memikul salibnya artinya; memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan disertai dengan kelemahlembutan dan kerendahan hati.
Saya sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima jabatan gembala harus bertanggungjawab terhadap kawanan domba yang Tuhan percayakan. Imam-imam yang melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang dipercayakan oleh Tuhan juga harus bertanggungjawab, baik sebagai seorang pemimpin pujian, pembaca firman Tuhan, singer, kolektan, multimedia, guru sekolah minggu, bendahara, sekretaris, sebagai apa saja kita dipercaya oleh Tuhan harus dipertanggungjawabkan, berarti; melayani tidak sembarangan.
Sebagai suami mengasihi isterinya, bertanggungjawab dengan keluarganya. Sebagai isteri juga bertanggungjawab kepada Tuhan, menjadi penopang, pendukung bagi suaminya. Sebagai anak dengar-dengaran kepada orang tua, itu juga bagian dari tanggungjawab dalam nikah rumah tangga, semua itu harus dikerjakan dengan kelemahlembutan dan kerendahan hati sesuai dengan Matius 11:29.
Bertanggungjawab tidak boleh dengan terpaksa, harus disertai dengan kelemahlembutan dan kerendahan hati. Kalau ada di antara kita melayani dengan terpaksa, sampaikan kepada saya, tidak apa-apa, dari pada melayani tetapi menambah dosa.

Yohanes 12:25-26
(12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
(12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Syarat untuk melayani Tuhan: sangkal diri dan pikul salibnya, inilah pelayanan yang tepat dan benar, sesuai dengan perkataan Yesus Kristus: “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.”
Pelayanan yang tepat dan benar itu sesuai dengan pernyataan Yesus: “Di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.”
Jangan sampai kita melayani Tuhan tetapi tidak tepat dan benar karena mengambil jalannya masing-masing, susah diatur, itu bukan ukuran yang tepat dan benar.
Pendeknya, Anak Domba jantan telah disembelih, maka tanduknya dapat digunakan sebagai tabung minyak.

Mazmur 51:19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan kepada Allah ialah; “Jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk.”
Tuhan tidak memandang hina jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, karena itu merupakan korban sembelihan kepada Tuhan. Memang untuk orang dunia, sangkal diri dan pikul salib itu adalah suatu kebodohan. Bagi orang Yahudi salib Kristus adalah suatu batu sandungan karena mereka tidak hidup di dalamnya, tetapi ketika jiwa hancur hati patah dan remuk, tidak dipandang hina oleh Tuhan karena itulah korban sembelihan yang benar kepada Tuhan.
Tidak dipandang hina berarti; dipandang mulia oleh Tuhan.

Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Perhatikan kalimat: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.”
Dari kalimat ini kita mengetahui dengan jelas bahwa pengurapan yang benar bersumber dari salib Kristus, sehingga dengan pengurapan itu kita terus digairahkan untuk melayani Tuhan bukan justru minder atau terpuruk.
Jadi, sumber pengurapan itu dari salib dan pengurapan itu menggairahkan kita, menghidupkan pelayanan kita di hadapan Tuhan. Tidak usah minder ketika memikul salib, ketika dikecilkan, direndahkan, tidak usah malu menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung. Kebalikannya; tidak usah over acting (bergaya) untuk melayani Tuhan.
Jadi, kalau ada anak Tuhan tidak mau memikul salib itu adalah suatu kebodohan, merugikan diri sendiri.

Saudaraku, walaupun banyak hamba Tuhan berbicara tentang pengurapan dengan berbagai cara, tetapi saya mau tandaskan malam ini; jangan keliru, pegang apa yang saudara dengar, pengurapan yang benar; bersumber dari salib, tidak datang dari mana-mana. Pengurapan tidak datang dari mana-mana, tidak datang dari minyak goreng yang dijual di pasaran sana.

Ciri-ciri domba sembelihan.
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Tidak membuka mulut saat menanggung penderitaan, berarti; tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak menggerutu saat menderita, saat memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Sekali lagi saya katakan, ciri-ciri domba sembelihan; mulut tidak terbuka.

Gambaran ketika mulut tidak terbuka: “Seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya.”
Ada dua hal yang kita petik ketika mulut tertutup, yaitu;
1.    Pembantaian.
2.    Menggunting bulunya.

Tentang hal: PEMBANTAIAN.
Dibantai (disembelih) berarti; potongan-potongan daging itu dapat dinikmati ini berbicara tentang roti yang dipecah-pecahkan, yaitu; roti tanpa ragi, itulah tubuh Yesus yang dikorbankan.

1 Korintus 5:6-8
(5:6) Kemegahanmu tidak baik.Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
(5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
(5:8) Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Mari kita berpesta dengan roti yang tidak beragi yaitu; kemurnian dan kebenaran.
Jadi tubuh Yesus yang dikorbankan di atas kayu salib, itulah roti tanpa ragi, karena Yesus hidup tanpa dosa kejahatan, dosa keburukan, tanpa kehidupan yang lama, itu pribadi Yesus.
Tidak usah bermegah, tidak usah menonjolkan diri, itu tidak baik, sebab sedikit saja ragi; mengkhamiri/mengotori seluruh hidup.

Kemurnian dan kebenaran diperoleh seseorang lewat ujian dan cobaan...
1 Petrus 1:6-7
(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
(1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Maksud dari ujian dan berbagai-bagai cobaan ialah; untuk memurnikan iman.

Kemurnian iman, nilainya lebih tinggi, lebih berharga di mata Tuhan, dibanding emas fana yang telah dimurnikan di dalam api. Buktinya apa? Dia akan mendapat puji-pujian, kehormatan pada saat Yesus datang sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Sebab itu malam ini saya tandaskan; jangan berharap puji-pujian dari hal-hal lahiriah.

1 Petrus 1:8
(1:8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

Iman yang telah dimurnikan, adalah bukti bahwa ia mengasihi dan percaya walaupun saat ini ia tidak melihat Allah, belum melihat Dia dengan sempurna, tetapi nanti setelah kita diubahkan dalam sekejap waktu, mata bertemu mata, maka kita akan melihat Dia seperti Dia mengenal kita.

1 Petrus 4:12-13
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

“Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,” supaya kelak kita mendapat puji-pujian, hormat, kemuliaan, pada saat Ia datang pada kali yang kedua.
Jadi, jangan heran terhadap nyala api siksaan, berarti; jangan dibesar-besarkan, seolah-olah ada sesuatu yang melebihi dari salib Kristus.

1 Petrus 4:14
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Lewat nyala api siksaan itu, Roh kemuliaan, yaitu; Roh Allah menjadi bagian dalam hidup kita masing-masing.
Kesimpulannya; Tuhan tidak akan menyatakan Roh kemuliaan kepada seseorang, kalau nyala api / sengsara salib itu masih asing bagi dia.

Tentang hal: MENGGUNTING BULU.
Yesaya 1:17-18
(1:17) belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
(1:18) Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Bulu domba yang digunting -> kasih Allah sebagai keadilan-Nya.
Kasih Allah fungsinya, mengampuni banyak sekali dosa dan ketika dosa itu diampuni itu merupakan keadilan-Nya kepada kita semua.

Roma 3:23
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Manusia telah berbuat dosa dan oleh karena dosa itu manusia telah kehilangan kemuliaan Allah / merusak gambar dan rupa Alah.

Namun kita perhatikan...
Roma 3:24
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Kita dibenarkan dengan cuma-cuma  (tidak perlu dibayar) karena penebusan dalam Kristus Yesus, itu merupakan kasih karunia.

Roma 3:25
(3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Orang berdosa dibenarkan oleh darah salib Kristus, untuk menunjukkan keadilan Allah bagi kita semua.
Sebab ketika kita berbuat berdosa, Tuhan tidak segera mengeksekusi kita, tidak segera menghukum dan membinasakan kita karena dosa, tetapi Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali kepada Dia, Dia menunggu keubahan kehidupan kita semua, itulah masa kesabaran, kemurahan Tuhan dan masa kesabaran Tuhan ini harus kita manfaatkan dengan baik.
Andaikata orang yang berdosa dan yang masih berada di bawah hukum Taurat langsung dieksekusi (hukum mati) berarti Allah tidak adil, tidak memberi kesempatan kepada orang yang berdosa, tetapi yang benar Tuhan menunggu orang yang berdosa berbalik kepada Dia.

Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus...Roma3:26.

Dampak positif melakukan kehendak Allah.
Kisah Para Rasul 13:22
(13:22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Dampak positif melakukan kehendak Allah: berkenan di hati Allah.
Jadi bukan berkenan kepada Allah, melainkan berkenan di hati Allah.
Secara manusiawi seorang bawahan akan berkenan di hati atasannya, apabila ia melakukan apa yang menjadi keinginan atasannya. 

Mari kita perhatikan hal itu...
1 Samuel 16:1
(16:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah.Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."

Allah memilih Daud sebagai raja atas Israel menunjukkan, bahwa Daud berkenan di hati Allah.

Lebih jauh kita melihat tentang berkenan di hati Allah..
1 Samuel 16:6-9
(16:6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
(16:7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
(16:8 )Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN."
(16:9) Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: "Orang inipun tidak dipilih TUHAN."

Ketiga anak Isai yang tertua yaitu; Eliab, Abinadab dan Syama, dan ketiganya adalah kepercayaan Saul berarti; orang-orang yang gagah perkasa. Itu sebabnya pada saat Samuel melihat Eliab lalu pikirannya: Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."

Kemudian...
1 Samuel 16:10
(16:10) Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya ini tidak dipilih TUHAN."

Sampai ketujuh anak-anak Isai (abang dari pada Daud) telah lewat di depan Samuel, tetapi semuanya tidak dipilih Allah.
Perhatikan ayat 7 perkataan Allah: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati."

Tuhan menolak ketiga anak Isai, sampai kepada anak yang ketujuh, karena Tuhan melihat hati, bukan melihat perawakan. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati, berarti Tuhan berkenan kepada kebenaran di dalam batin...Mazmur 51:8.
Pendeknya, Daud dipilih karena dia berkenan di dalam hati Tuhan, bukan karena perawakannya. Tuhan tidak melihat perawakan, atau fisik.

1 Samuel 16:11-12
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."
(16:12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."

Ketika Samuel melihat Daud, Tuhan memerintahkan Samuel dan berkata: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia" artinya: Tuhan memilih Daud karena berkenan di hati Tuhan.

Apa tanda  Daud berkenan di hati Tuhan?
“Daud sedang menggembalakan kambing domba." Arti rohaninya bagi kita sekarang adalah; tergembala dengan baik dan benar dalam satu kandang dengan satu gembala, tidak liar, tidak mengambil jalannya sendiri.

Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Kalau domba-domba tergembala maka terlihat dua hal, yaitu;
1.    Mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Kalau domba dengar-dengaran berarti; tidak mendengar suara asing, yaitu;
-     Suara daging.
-     Suara Setan -> firman yang ditambahkan dan firman yang dikurangkan.
2.    Mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terang-Nya Tabernakel yang membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari  ibadah dan pelayanan kita di atas muka bumi ini, ikuti saja geraknya, supaya berkenan di hati Tuhan.

“Sedang menggembalakan kambing domba", berarti; sibuk di dalam kandang penggembalaan.
Jangan sibuk dengan yang lain-lain, tetapi sibuklah dengan dua perkara di atas; mendengar suara gembala dan mengikuti gembala. Tidak saya larang kuliah, tidak saya larang bekerja, tetapi jangan sibuk dengan soal-soal lahiriah, sibuklah dengan mendengar suara gembala dan mengikuti gembala = sibuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.

Keuntungan sibuk di dalam kandang penggembalaan.
1.    “Memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya” = dikenal = nama terdaftar di sorga/ nama tertulis dalam kitab kehidupan, tidak dihapus.
Nama tertulis dalam kitab kehidupan berarti; diakui di hadapan Allah Bapa dan diakui di hadapan para Malaikat. Berarti, kita boleh merasakan kasih Allah dan juga mendapat perlindungan, pembelaan dari bala tentara sorgawi yang dipimpin oleh Malaikat Michael selama di bumi.
2.    Menuntunnya ke luar”, berarti; dibawa kepada suatu persekutuan yang besar, itulah himpunan besar orang banyak, yang datang dari empat penjuru bumi, Timur, Barat, Utara, Selatan -> pesta nikah Anak Domba.

Inilah keuntungannya kalau kita sibuk terus dalam kandang penggembalaan. Sebaliknya kalau kita sibuk dengan perkara lahiriah, justru memisahkan kita dari himpunan besar / tidak membawa kita masuk dalam himpunan besar orang  banyak (pesta nikah Anak Domba) yang datang dari empat penjuru bumi. Maka kalau seseorang hatinya lebih berat kepada perkara lahiriah, namun dia mengambil bagian dalam pelayanan, orang seperti ini perlu untuk dipertanyakan hidup rohaninya, benar apa tidak?
Kesibukan dalam kandang penggembalaan, harus menjadi harga mati bagi kita semua, apapun resikonya, walaupun hati kita hancur, dikecilkan, dihinakan, terlalu banyak menanggung penderitaan, bayar saja harganya -> kebenaran dalam batin.
Itulah arti sedang menggembalakan, berbanding terbalik dengan Saul; waktu dia terpilih, atau dilantik untuk menjadi raja, dia tidak ada, sebab dia bersembunyi di antara barang-barang. Sedangkan Daud sibuk menggembalakan kambing domba berarti; sibuk di dalam kandang penggembalaan, sibuk soal dengar-dengaran, sibuk mengikuti geraknya Firman Pengajaran Mempelai, tidak sibuk dengan perkara lahiriah. Kalau kita sibuk dengar-dengaran, sibuk mengikuti geraknya Firman Pengajaran Mempelai berarti; tidak sibuk mempertahankan harga diri, tidak sibuk soal ini dan itu, tidak sibuk soal penghidupan, soal makan dan minum.
Itu sebabnya saya terus menyibukkan diri dalam kandang penggembalaan ini, saya takut meninggalkan ibadah dan pelayanan. Orang sibuk selalu mendapat upah, bekerja banyak mendapat upah banyak, itu pemeliharaan Tuhan.
Saya tandaskan malam ini; saudara yang belum mendapat pekerjaan, jangan kecil hati, sibuk saja dalam kandang penggembalaan. Jadi, jaminan hidup ukurannya bukan diupah / digaji tetapi di dalam pemeliharaan Tuhan karena kita sibuk di dalam kandang penggembalaan ini.
Ini adalah contoh teladan yang bagus dan mulia dari Daud, kita terus ikuti contoh yang seperti ini.

Mazmur 78:70
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;

Sudah sangat jelas bahwa Daud dipilih menjadi raja atas Israel karena dia sedang menggembalakan kambing domba ayahnya, tidak perlu ragu lagi.

Suasana dalam kandang penggembalaan.
Mazmur 78:71
(78:71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.

“Dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia.”
Air susu yang murni Firman yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan -> itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam Terang-Nya Tabernakel. Lakukan segala sesuatu untuk Tuhan, jangan berbuat baik hanya untuk dilihat mata manusia, tetapi yakinkan, pastikan apa yang engkau perbuat semuanya untuk Tuhan.

Waktu Daud hendak diurapi, terlebih dahulu ketujuh anak Isai lewat di depan Samuel, tetapi satupun tidak ada yang dipilih dari antara mereka, sehingga Samuel bertanya; inikah semua anakmu? Kenapa dia harus bertanya seperti itu? Karena Tuhan utus dia ke Bethlehem Efrata, untuk memilih satu dari antara anak-anak Isai.

Tujuh perkara di dalam kerajaan sorga, hanya ada dua kegiatan di dalamnya, yaitu; beribadah dan melayani Tuhan, maka, ibadah dan pelayanan kita di bumi ini harus menjadi gambaran dan bayangan dari ibadah dan pelayanan yang ada di sorga. Kalau gereja tidak memahami kandang penggembalaan sebagai wadah untuk menikmati tubuh dan darah Yesus, bukan hanya rugi, tetapi gereja yang sangat malang sekali, karena sudah jelas Tuhan memilih Daud dan memanggil dia dari antara kandang-kandang kambing domba.
Dalam 1 Samuel 16:11-12; jawab Isai kepada Samuel:Sedang menggembalakan kambing domba”, lalu Samuel berkata; panggil, sebab kita tidak akan duduk makan, tetapi saya tidak melebar tentang duduk makan.
Kita boleh duduk makan, menikmati hidangan malam ini; menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja. Biarlah kita terus sibuk dalam kandang penggembalaan ini, amin saudaraku? Sebab besar upah kita di sorga.

1 Samuel 17:12-15
(17:12) Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai.Isai mempunyai delapan anak laki-laki.Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
(17:13) Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama.
(17:14)Daudlah yang bungsu.Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
(17:15) Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.

Sesibuk-sibuknya kita di muka bumi ini, tetaplah kembali ke kandang penggembalaan, dari situ nanti kita diangkat, dipilih, menjadi orang yang layak masuk dalam kerajaan sorga, untuk melayani Raja di atas segala raja.
Maka saya ulangi kembali malam ini; kalau gereja Tuhan tidak memahami kandang penggembalaan, itu gereja bukan hanya rugi, tetapi gereja yang sangat malang dari antara orang malang, sebab Tuhan memilih mereka yang sibuk dalam kandang penggembalaan untuk menjalankan ibadah dan pelayanan dalam kerajaan sorga.
Jangan kecut hati, jangan putus asa dalam menghadapi penderitaan, tetapi tetaplah sibuk di dalam kandang penggembalaan, ingat kita harus memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke  depan. Soal pemeliharaan hidup itu bagian Tuhan bukan dari gaji, bukan dari upah, bukan dari uang, tetapi pemeliharaan Tuhan adalah ketika kita sibuk di dalam kandang penggembalaan ini. Banyak pekerjaan di dalam kandang penggembalaan, tentu banyak upah yang kita terima dari Tuhan.

Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Ada tujuh perkara dalam kerajaan sorga:
1.    Maka tidak akan ada lagi laknat.
2.    Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya.
3.    Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
4.    Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.    Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
6.    Malam tidak akan ada lagi di sana.
7.    Memerintah sebagai raja (melayani) sampai selama-lamanya.

Hanya ada dua kegiatan di dalamnya yaitu;
1.    Beribadah.
2.    Memerintah sebagai raja = melayani Tuhan.
Nah, siapa yang melayani ini? Itulah mereka yang sibuk di dalam kandang penggembalaan.

Daud dipilih dari antara kandang-kandang kambing domba, yang seperti apa? Yang sedang menyusui, itulah Firman Pengajaran yang murni, yang sehat, tidak ditambahkan dan dikurangkan.
Inilah orang yang melayani di dalam kerajaan sorga. Sama juga dengan Matius 25; domba-domba di sebelah kanan, kambing-kambing di sebelah kiri.
Domba-domba-> kehidupan yang berhak menerima kerajaan sorga yaitu, orang-orang yang tergembala.

Mazmur 78:72
(78:72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya

Daud menggembalakan Israel dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya. Tulus hati = kebenaran di dalam batin. Amin.

Tuhan yesus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati


Pemberita firman oleh;

Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment