KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, July 9, 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 JULI 2017

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 JULI 2017

(Seri 121)

Subtema: TETAP TEGUH.

Shalom...
Selamat malam, oleh karena kemurahan Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.

Puji Tuhan, selamat malam untuk saudara kita terkasih Yudi, Grace dan Gideon yang datang dari Jakarta, selamat bersekutu dengan sidang jemaat  GPT BETANIA. Selamat malam bagi kita semua.
Sebelum kita membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Tuhan, terlebih dahulu kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose dan sekarang kita tiba memperhatikan ayat 23.

Kolose 1:23
(1:23) Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Pertama-tama kita memperhatikan kalimat: “Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman.’
Bertekun dalam iman berarti;
a.     “Tetap teguh.”
b.     “Tidak berguncang.”
c.     “Jangan mau digeser dari pengharapan Injil.”

Dalam kesempatan Ibadah Raya Minggu, kita telah memperhatikan firman penggembalaan dari kitab Wahyu 7, dalam Pengajaran Tabernakel terkena kepada buli-buli emas berisi manna, satu dari tiga benda yang ada di dalam tabut perjanjian. Buli-buli emas berisi manna berbicara tentang iman yang permanen, perwujudan dari firman yang telah mendarah daging.

Sekarang kita akan melihat...
Keterangan. “Tetap teguh.”
1 Raja-raja 18:20-22
(18:20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
(18:22) Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.

Kalimat; "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN”  à Elia seorang yang tetap teguh, berarti tidak berlaku timpang dan bercabang hati di hadapan Tuhan.
Berlaku timpang dan bercabang hati = mendua hati, satu sisi menyembah Tuhan, satu sisi menyembah berhala.
Perlu untuk diketahui; orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa. Itulah keadaan dari bangsa Israel pada zaman Ahab, raja Israel.

Penyebab seseorang timpang dan bercabang hati (tidak teguh hati):
1 Raja-raja 18:19
(18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi-nabi Asyera mendapat makan dari meja istana Izebel.
Saudaraku, puji Tuhan, kita patut bersyukur, sebagai himpunan kecil ini kita boleh duduk makan sehidangan dengan Allah di dalam kerajaan-Nya, itu kemurahan Tuhan bagi kita. Lewat Ibadah Doa Penyembahan ini kita menghadap takhta Allah dan takhta Anak Domba, duduk makan sehidangan dengan Allah di dalam kerajaan-Nya.

Lukas 22:29-30
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Kalau kita boleh duduk makan semeja dengan Allah di dalam kerajaan-Nya, maka otomatis kita juga akan duduk di atas takhta, untuk menghakimi dosa dari 12 suku Israel baik itu menghakimi dosa kejahatan maupun dosa kenajisan, bahkan dosa kefasikan dan kesombongan (menghakimi segala jenis dosa).

Sebab itu di atas tadi sudah saya sampaikan; puji Tuhan, kita patut bersyukur sebab himpunan kecil ini boleh duduk makan sehidangan dengan Allah, semeja dengan Allah, kita boleh menerima kebenaran dari Sorga, secara otomatis kita duduk di atas takhta untuk menghakimi segala dosa, menghukum segala jenis dosa. Kalau kita tidak duduk makan semeja dengan Allah maka kita tidak akan menikmati kebenaran dari Sorga, maka otomatis kita tidak mempunyai kuasa, Tuhan tidak akan menentukan hak-hak kerajaan Sorga itu bagi kita. Itulah hak-hak kerajaan Sorga yang ditentukan bagi kita.
Saya kira kehadiran kita malam ini, siapapun kita, besar, kecil, laki-laki, perempuan, tidak suatu kebetulan, Tuhan mau menyatakan kemuliaan-Nya, sebab Tuhan mau menentukan hak kerajaan itu bagi kita, duduk di atas takhta untuk menghakimi dosa.

Lukas 22:28
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.

“Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami”, Berarti; sepenanggungan dan sependeritaan dengan Tuhan yaitu; sangkal diri dan pikul salib.
Memang syarat beribadah dan melayani Tuhan adalah; sangkal diri dan pikul salib, itu syarat mutlak. Biarlah kita sepenanggungan dan sependeritaan dengan Tuhan, jangan lari dari kenyataan.
-       Sangkal diri = tidak bermegah atas kelebihan-kelebihan yang ada.
-       Pikul salib = memikul tanggungjawab yang Tuhan percayakan kepada kita masing-masing.
Tanggungjawab saya sebagai seorang gembala; memberi makan dan minum domba-domba, tidak boleh liar, tidak boleh cari uang ke sana dan ke mari, terus tekun menggembalakan sidang jemaat yang Tuhan percayakan, lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok. Juga, tanggungjawab seorang iman, sebagai pemimpin pujian, singer, kolekte, pemain musik, pembaca, guru sekolah minggu, multimedia, harus dipikul di atas pundak masing-masing. Sebagai suami bertanggungjawab kepada isteri dan keluarga, sebagai isteri menopang dan memperhatikan keluarga, sebagai anak hormat kepada orang tua dan lain sebagainya. Sebagai hamba tunduk kepada tuannya, itu tanggungjawab yang Tuhan percayakan kepada kita masing-masing untuk terus kita pikul di atas pundak kita masing-masing. Kitalah yang tetap tinggal bersama dengan Dia dengan segala pencobaan.

Itulah syarat untuk duduk makan sehidangan dengan Allah di dalam kerajaan-Nya.

Matius 19:28-29
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Mereka yang duduk di atas takhta untuk menghakimi dosa dari 12 suku Israel, terlepas dari segala sesuatu yang mereka cintai. Pendeknya, terlepas dari berhala.
Berhala artinya: segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.

Penyembahan berhala di sini secara khusus;
-       Rumahnyaà harga diri.
Saudaraku, orang batak adalah salah satu suku yang masih kuat mempertahankan harga diri, lebih baik mencopet dari pada mengerjakan yang halal, lebih suka rentenir untuk kaya dari pada mengerjakan yang sepertinya hina tetapi halal.
-        “Saudaranya laki-laki dan saudaranya perempuanà daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-       Bapa atau ibunya” à dosa turunan / warisan, pendeknya terlepas dari dosa kutuk nenek moyang.
-       Anak-anak” à ikatan batin.
Kalau dosa kejahatan dan kenajisan masih terikat di dalam batin maka dosa masa lalu akan terus terulang kembali. Maka, kenapa pemuda remaja yang belum siap menikah saya larang untuk pacaran? Karena kalau pacaran, belum tentu itu akan langgeng sampai pada pernikahan. Apabila mereka nanti putus, lalu si laki-laki dengan pasangannya, si perempuan dengan pasangannya, kalau ikatan batin belum lepas sekali waktu itu akan terulang kembali lewat canda, reuni.
Tetapi di sini kita lihat; terlepas dari anak-anak, terlepas dari ikatan batin.
-       Ladangnyaà hatinya.
Kenapa seseorang kadang kala mengambil jalannya masing-masing? Kenapa seseorang liar tidak mau tergembala? Karena hatinya belum beres.

Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Perhatikan kalimat di sini; “Suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita” à orang-orang yang mau melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati. Jadi orang yang melayani Tuhan itu memiliki posisi yang sangat tinggi, menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah, suatu posisi yang sangat tinggi.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Puncak kebenaran yang berasal dari Sorga adalah masuk dalam pesta nikah / perjamuan malam pesta kawin Anak Domba, itu puncaknya; duduk makan semeja dengan Allah.
Jadi, ibadah dan pelayanan itu tidak hanya sebatas mujizat, tanda-tanda heran, tidak berhenti sampai di situ tetapi puncak ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini adalah duduk makan semeja dengan Allah di dalam pesta nikah Anak Domba, itu sasaran akhir.

Semoga kelak menjadi bagian dari himpunan besar tadi, masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

1 Samuel 16:1
(16:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."

Saul tidak pantas menjadi raja, apa buktinya? Bangsa Israel tidak memperoleh kebenaran karena dia. Kalau Yesus Raja, kita duduk makan sehidangan dengan Dia kita memperoleh kebenaran dari Sorga, tetapi pada saat Saul menjadi raja banyak kesalahan yang dialami bangsa Israel oleh karena Saul, dia tidak pantas menjadi raja. Tidak usah berduka, kita bersyukur Yesus adalah raja, kita boleh duduk makan sehidangan dengan Dia. Banyak kali kita menyanyikan Yesus Raja, tetapi tidak mengerti arti raja.

1 Samuel 16:11
(16:11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari."

Samuel dan Isai, serta ketujuh anaknya, bahkan seisi rumah tidak akan duduk makan sehidangan, sebelum Daud diurapi menjadi raja.
Jadi apa bukti Yesus raja? Kita boleh duduk makan sehidangan, puncaknya; masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Dahulu sangat membosankan mendengarkan firman Allah, tetapi semakin lama saya melihat kita semua semakin menikmati makanan yang tersaji di atas meja dalam himpunan ini.

Bandingkan dengan makanan yang di dapat dari meja istana Izebel.
1 Raja-raja 18:17-19
(18:17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
(18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
(18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

Tadi kita sudah melihat dalam Injil Matius 19, mereka yang memerintah sebagai raja terlepas dari segala sesuatu yang mereka cintai. Di sini kita melihat raja Ahab meninggalkan kebenaran dari Sorga dan akhirnya jatuh dalam penyembahan berhala. Kalau akhirnya Ahab raja Israel itu berpaling dari firman Tuhan dan jatuh dalam penyembahan berhala, itu karena nabi-nabi mendapat makan dari meja istana Izebel.

Saudaraku, tugas seorang nabi adalah bernubuat berarti; menyampaikan firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, kuasanya; menyingkapkan segala sesuatu yang terkandung di dalam hati / menyingkapkan segala yang terselubung = dosa dibongkar secara tuntas. Tetapi di sini kita melihat, nabi-nabi itu justru mendapat makan dari meja istana Izebel. Kalau seorang nabi tidak duduk makan semeja dengan Allah di dalam kerajaan-Nya, maka sebuah pemerintahan dimulai dari raja sampai nanti kepada rakyatnya, tidak akan pernah mengenal kebenaran yang datang dari Sorga. “Like son like father”, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kalau ingin kenal hamba Tuhan lihat jemaatnya. Kenapa Ahab berpaling dari firman? Ya karena nabinya, berpaling dari kebenaran.

1 Raja-raja 18:21
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. 

Kemudian, Elia berkata kepada rakyat; Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun, artinya tidak mau berubah.
Di atas tadi sudah saya sampaikan tugas nabi adalah bernubuat; menyampaikan firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, kuasa-Nya menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati = dosa yang terselubung tersingkap. Namun sekalipun firman nabi, firman nubuatan disampaikan ,mereka membatu, tetap mengeraskan hati karena 450 nabi-nabi Baal dan 400 nabi Asyera.
Kalau gembalanya tidak benar (yang menyampaikan firman nabi tidak benar), pasti jemaatnya tidak benar.

Tidak menjawab sepatah katapun = Baal yang bisu.  Kalau seseorang tidak mau berubah walau firman Pengajaran yang rahasia-Nya telah dibukakan = patung berhala yang bisu. Orang yang tidak mau berubah, persis seperti berhala, persis seperti Baal yang bisu terpaku. Coba, apa yang saudara idolakan, pekerjaan? Kedudukan? Jabatan? Minta tolong kepada mereka, tidak dapat menolong.

1 Raja-raja 18:23-24
(18:23) Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.
(18:24) Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"

Ketika bangsa Israel tidak bergeming, tidak mau berubah, maka di sini Elia mau membuktikan bahwa rakyat Israel itu sama dengan Baal yang bisu dengan cara mengambil dua ekor lembu, seekor untuk 450 nabi-nabi Baal, yang seekor untuk nabi Elia, lalu dipotong-potong, dagingnya diletakkan di atas kayu bakar, tetapi tidak boleh menaruh api.
Kemudian, 450 nabi-nabi memanggil nama allahnya, dan Elia pun akan memanggil nama Tuhan, maka Allah yang menjawab dengan api, Dialah Allah.

1 Raja-raja 18:25-26
(18:25) Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api."
(18:26) Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.

Di sini kita memperhatikan, pada saat 450 nabi-nabi Baal itu mengolah potongan-potongan daging lembu lalu diletakkan di atas kayu bakar, kemudian mereka memanggil Baal dan berseru, berteriak, namun Baal tidak menjawab.
Saudaraku, berhala apapun dia tidak akan dapat menolong kehidupan seseorang. Coba saudara tunjukkan kepada saya berhala yang dapat memberi pertolongan; baik pekerjaan, kedudukan, ijazah, tidak bisa sekalipun berteriak-teriak, sambil berguling-guling. Berhala tidak dapat menolong/menjawab segala pergumulan hidup.

1 Raja-raja 18:27
(18:27) Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."

Akhirnya, pada waktu tengah hari, Elia mengejek 450 nabi Baal itu. Tengah hari à pukul 12 siang, pada saat itu matahari persisi di atas kita, sehingga kalau kita berada di bawah terik matahari pada waktu tengah hari tidak ada bayang-bayang dosa, itu yang benar sebetulnya. Tetapi buktinya sampai tengah haripun mereka memanggilnya, tidak ada jawabannya.

Lihat, waktu Yesus bertemu dengan perempuan Samaria di sumur Yakub, itu persisi pertengahan hari (pukul 12 siang), Yesus sanggup mengubahkan perempuan Samaria dari dosa kenajisannya.
Sebentar kita akan berada di bawah kaki Tuhan sujud menyembah Dia, membawa segala pergumulan kita kepada Tuhan, Tuhan pasti dengar, Tuhan pasti datang menolong sampai lepas dari bayang-bayang dosa. Tetapi, Baal mereka, tidak menjawab pergumulan mereka, sebab itu jangan bergantung kepada berhala, apapun itu baik kedudukan, jabatan, ijazah, uang, harta, kekayaan dan lain sebagainya.
Sungguh menyedihkan, sudah berkorban, melayani Tuhan, tetapi doanya tidak dijawab, menyedihkan sekali. Habis tenaga, pikiran, waktu, uang, segala sesuatu telah dipersembahkan tetapi doanya tidak dijawab, menyedihkan sekali, kemudian tidak ada keubahan.

1 Raja-raja 18:28
(18:28) Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.

Saudaraku, orang yang jatuh dalam penyembahan berhala, suka menyakiti dirinya, menyiksa dirinya. Saya dulu masih teringat waktu jauh dari Tuhan, banyak berhala, salah satunya main judi, dari malam sampai besok pagi, sampai kembali lagi malam. Sama dengan menoreh-noreh dagingnya, dirinya, sampai darah tercurah, itu pengorbanan yang sia-sia. Kalau darah tercurah di atas kayu salib berguna, mengampuni dan menebus dosa.
Kemudian berkorban untuk temannya, sampai rela berhutang tetapi untuk ibadah dan pelayanan tidak = pengorbanan yang sia-sia.

1 Raja-raja 18:29
(18:29) Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.

Sesudah lewat tengah hari mereka kerasukan Setan, namun tidak ada jawaban, tidak ada tanda perhatian.
Kalau orang tidak mau lagi berubah, ujung-ujungnya kerasukan Setan. Jangan keraskan hati lagi, mari duduk makan semeja dengan Allah di dalam kerajaan-Nya.
Pendeknya, berhala / Baal tidak bisa menjawab setiap pergumulan.

Bandingkan dengan orang yang tetap teguh (itulah pribadi Elia).
1 Raja-raja 18:30-38
(18:30) Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
(18:31) Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." --
(18:32) Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.
(18:33) Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.
(18:34) Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
(18:35) sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air.
18:36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Ketika Elia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah korban bakaran, Tuhan turunkan api dari langit dan membakar habis korban bakaran itulah potongan-potongan daging yang diletakkan di atas mezbah korban bakaran, tujuannya satu; supaya bangsa Israel mau bertobat.
Bertobat berarti Tuhan mau dengar segala doa, segala pergumulan-pergumulan hati kita. Malam ini kita bawa pergumulan-pergumulan hati kita, sampaikan, serukan. Mezbah korban bakaran kalau dalam Pengajaran Tabernakel à pertobatan, kemudian di sekelilingnya dibuat parit dan diisi dengan air sebanyak tiga kali à baptisan air (kolam pembasuhan), yang berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus. Yesus telah mati di atas kayu salib, hari ketiga Dia bangkit.  Kuasa kematian Yesus mengubur hidup lama, kuasa kebangkitan Yesus hidup dalam hidup yang baru, yang lama berlalu.

Tuhan menjawab doa kalau kita tetap teguh. Siapa yang tetap teguh? Itulah nabi Elia, bertekun dalam iman. Apa yang menjadi pergumulan kita pribadi lepas pribadi? Persembahkanlah korban bakaran di atas mezbah, potongan daging diletakkan di atas mezbah korban bakaran sampai pagi apinya tidak boleh padam, sampai hangus, artinya: daging tidak bersuara lagi, terjadi pertobatan, Tuhan dengar doa kita semua, Tuhan yang membenarkan kita semua lewat korban-Nya, lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment