KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 12, 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 JULI 2017

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 07 JULI 2017

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : ORANG-ORANG YAHUDI TIDAK MENGENAL ELIA YANG AKAN DATANG.

Shalom...
Selamat malam, oleh karena kemurahan Tuhan kita dapat melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari...
Maleakhi 4:5
(4:5) Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

Mari kita perhatikan kalimat; “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN.”
Menjelang datangnya hari Tuhan à hari-hari ini, sebab hari ini adalah hari-hari terakhir dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Elia akan datang dahulu, sebelum datangnya hari Tuhan dan akan memulihkan segala sesuatu.
Perlu untuk diketahui; hari Tuhan itu besar dan dahsyat, sebab pada hari itu akan terjadi;
1.     “Gempa bumi yang dahsyat”, sehingga;
-       Pulau-pulau tergeser dari tempatnya.
Pulau-pulau à daratan. Selama masih ada daratan maka kita masih mendapat kesempatan untuk mempersembahkan korban dan persembahan teramat lebih mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah korban bakaran, seperti Nuh setelah daratan itu kering dia mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, berarti tabiat daging hangus, maka daging tidak bersuara lagi.
Kemudian yang pertama-tama menjadi petani kebun anggur adalah Nuh. Saat ini kita ada di kebun anggur Tuhan untuk menikmati dan mencicipi segala kemurahan- kemurahan hati Tuhan.

-       Gunung-gunung tergeser dari tempatnya.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena saat ini kita berada di atas gunung Tuhan yang disebut dengan gunung Sion (rumah Allah Yakub), dari sana keluar pengajaran salib. Tetap bertahan di gunung Sion, supaya kita menempuh jalan salib.

Perlu untuk diketahui;
Gunung Sion itu tegak berdiri di atas gunung-gunung, mengatasi gunung-gunung lain (tempat orang beribadah), sedangkan gunung-gunung yang lain nanti akan bergeser, karena gunung-gunung yang lain di dalamnya tidak ada pengajaran salib.

2.     Menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung”, sehingga matahari, bulan dan bintang-bintang tidak bercahaya lagi, bahkan nanti bintang-bintang akan berguguran apabila ditiup oleh angin yang kencang. Bagaimana nasib dari pada orang yang masih berada di dalam kegelapan apabila bintang-bintang berguguran? Ditiup oleh angin yang kencang? Maka kegelapan itu akan sangat gelap sekali.

Maleakhi 3:1-2
(3:1) Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
(3:2) Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

Tidak ada yang dapat bertahan akan hari kedatangan-Nya dan tidak ada yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri-Nya (bila hari Tuhan tiba).

Markus 9:11-12
(9:11) Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?"
(9:12) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?

Oleh sebab itu Elia akan datang lebih dahulu dan memulihkan segala sesuatu, karena hari Tuhan itu besar dan dahsyat, tidak ada yang dapat bertahan dan berdiri di hadapan-Nya.

Matius 17:11-12
(17:11) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
(17:12) dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."

Memang Elia sudah datang dan memulihkan segala sesuatu, tetapi orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka.

Sebagai bukti...
Yohanes 1:19
(1:19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"

Para utusan Yahudi dari Yerusalem bertanya; "Siapakah engkau?"
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengenal Yohanes pembaptis, sesungguhnya dialah Elia yang akan datang itu.

Yohanes 1:20
(1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."

Yohanes mengaku; "Aku bukan Mesias”, berarti dia tidak berdusta.
Seorang hamba Tuhan tidak boleh berdusta, Ya di atas Ya, Tidak di atas Tidak, apapun resikonya, sebab lebih dari pada itu berasal dari si jahat (Setan).
Kalau harus menanggung resiko karena jujur, tanggung aja, itu tandanya utusan Tuhan, tetapi sebaliknya, walaupun seseorang melayani Tuhan, kalau dia berdusta dia bukan utusan Tuhan.

Yohanes 1:21
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"  

Kemudian Yohanes pembaptis juga mengaku bahwa ia bukan Elia dan bukan Nabi yang akan datang itu. Jawaban ini menunjukkan kerendahan hatinya, dia tidak mau bermegah sekalipun Yesus sendiri yang mengatakan bahwa dia adalah Elia yang datang itu.
Jadi seorang utusan selain tidak berdusta, juga tidak bermegah sekalipun dipercaya suatu kepercayaan besar, tidak sombong, berarti rendah hati.
Bukti seorang utusan rendah hati; perkataan, sikap, solah tingkah, selalu di bawah.

Yohanes 1:22-23
(1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
(1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Karena Yohanes pembaptis di desak oleh para utusan orang-orang Yahudi, maka dia menjawab; "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun.”
Ini juga bukti bahwa dia adalah seorang yang rendah hati, karena yang terpenting adalah suara orang yang berseru-seru yaitu seruan firman, bukan soal kepercayaan.
Yang terpenting kita dengar dari seorang hamba Tuhan adalah seruan firman / firman Tuhan yang disampaikannya, bukan soal hamba Tuhan itu besar, karena gereja besar, karena hamba Tuhan itu sudah terkenal, masuk TV dan lain sebagainya. Dalam hal ini Yohanes pembaptis sangat paham, yang terpenting adalah suara yang berseru-seru, yang terpenting adalah firman Allah yang diserukan, bukan soal jabatan, karunia. Tidak boleh kita tertipu dengan perkara lahiriah termasuk karunia dan jabatan. Adapun seruan dari Yohanes pembaptis: “Luruskanlah jalan Tuhan.”

Yohanes 1:24-25
(1:24) Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi.
(1:25) Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"

Kemudian para utusan itu bertanya; "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
Pertanyaan ini menunjukkan bahwa mereka (orang Yahudi termasuk para utusan) memperlakukan Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka.
Yesus telah menyatakannya kepada murid-murid; Elia memang sudah datang dan akan memulihkan segala sesuatu tetapi sayangnya orang Yahudi dan para utusan itu, tidak mengenal dan memperlakukan Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka.

Memperlakukan Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka berarti:
-       Tidak menghargai jabatan nabi.
Tugas nabi adalah; bernubuat = menyampaikan firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan, yang berkuasa untuk menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati. Kemudian Yesaya sendiri juga bernubuat bahwa Yohanes akan tampil di padang gurun, dialah suara yang berseru-seru itu (Yesaya 40:3).
-       Tidak menghargai baptisan air, sebagai tanda dalam pengalaman kematian dan tanda dalam pengalaman kebangkitan.
Pendeknya, menolak untuk disucikan oleh air dan firman.

Lukas 16:16
(16:16) Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Sejak tampilnya Yohanes pembaptis di sini kita perhatikan kerajaan Allah diberitakan namun setiap orang menggagahinya merebut memasukinya.

Kita lihat persamaan dari kalimat ini...
Matius 11:12
(11:12) Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

Pendeknya, kerajaan Sorga di serong, kemudian orang yang menyerongnya mencoba menguasainya à hamba-hamba Tuhan yang cinta akan uang...Yesaya 30:12. Orang yang berlaku serong adalah orang yang loba, tamak, cinta akan uang à nabi-nabi palsu, mencari untung lewat cerita-cerita isapan jempol sesuai dengan 2 Petrus 2:2.

Akibat tidak mengenal dan memperlakukan Yohanes pembaptis menurut kehendak mereka...
Matius 17:12
(17:12) dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."

Sampai pada akhirnya Anak Manusia akan menderita oleh mereka.
Andai saja mereka mau menghargai suara yang berseru-seru di padang gurun, maka mereka pasti akan bertobat dan jalan Tuhan akan diluruskan oleh mereka dan mereka mau disucikan oleh air dan firman Tuhan sebagai tanda pertobatan.

Orang Yahudi yang di Yerusalem serta para utusan-utusannya, tidak menghargai jabatan nabi, seruan dan baptisan air sampai pada akhirnya Anak Manusia menderita karena mereka = menyangkal salib Kristus. Bermegah dengan karunia jabatan tetapi tidak bertekun di dalamnya / tidak sungguh-sungguh di dalamnya = menyangkal salib. Tidak menghargai ibadah dan pelayanan = menyangkal salib Kristus. Sesungguhnya ibadah dan pelayanan seharga dengan setetes darah salib Kristus. Dia telah mati dan bangkit untuk memberi lima jabatan bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus.

Matius 11:18-19
(11:18) Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.
(11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Tanda penyangkalan terhadap salib Kristus, orang Yahudi berkata;
-     Kepada Yohanes pembaptis; “Ia kerasukan Setan.”
-     Kepada Yesus Kristus; “Ia pelahap dan peminum.”
Ini imbas kalau tidak menghargai ibadah dan pelayan, semakin menjadi-jadi ia menyangkal salib Kristus, tembok-temboknya sudah rubuh, mereka berkata dan bersolah tingkah tidak lagi dengan segala kewaspadaan.
-       Alasan mereka berkata kepada Yohanes pembaptis; “ia kerasukan Setan” karena Yohanes tidak makan dan minum (berpuasa).
Berpuasa artinya; tidak makan dan tidak minum = menahan hawa nafsu daging.
-       Alasan mereka berkata kepada Yesus Kristus; “Ia pelahap dan peminum” karena Yesus Kristus selalu duduk makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa.

Markus 14:3-7
(14:3) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
(14:4) Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
(14:5) Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
(14:6) Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
(14:7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

Saudaraku, Yesus Kristus selama ada di bumi, Dia selalu duduk makan bersama dengan pemungut cukai dan orang miskin, itu adalah kasih karunia bagi orang berdosa. Sebaliknya, apa yang bisa kita perbuat untuk Tuhan lakukan selagi ada kesempatan. Kesempatan datang hanya satu kali, sebagai sebagai kemurahan hati Tuhan, tetapi orang-orang Yahudi di Yerusalem beserta dengan utusan-utusannya, tidak paham kasih karunia dan kemurahan hati Tuhan, sehingga mereka tampil menjadi pengejek-pengejek, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan sementara kita yang sekarang ini berjuang di tengah ibadah dan pelayanan senantiasa ada dalam kegiatan Roh disertai dengan sangkal diri dan pikul salib, kita lakukan itu karena kita tahu apa yang kita kerjakan, itu adalah kesempatan dan kita tahu kesempatan itu adalah kemurahan hati Tuhan, dan kesempatan hanya datang satu kali.

Kita lihat sejenak....
Amsal 29:8
(29:8) Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah.

Kota Raja Besar itulah Yerusalem yang baru tempat kita beribadah dan melayani kepada Tuhan, tetapi bagi pengejek atau pencemooh mengacaukan kota.

Amsal 29:9
(29:9) Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan

Jika orang bijak berperkara dengan orang bodoh, dua hal terlihat; mengamuk dan tertawa.
Ini menunjuk kerohanian yang masih kanak-kanak/kerohanian yang tidak stabil.

Matius 9:14-17
(9:14) Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
(9:15) Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
(9:16) Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
(9:17) Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Baju yang tua dan kantong kulit yang tua tidak memahami kasih karunia, seperti itulah orang-orang Yahudi yang ada di Yerusalem beserta utusan-utusan mereka, tidak paham, sebab waktu Yohanes berpuasa mereka berkata; “ia kerasukan Setan”, waktu Yesus duduk makan bersama dengan orang berdosa, mereka berkata; “Yesus pelahap dan peminum”, padahal itu kasih karunia bagi orang berdosa.
Kalau Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk menjalankan ibadah dan pelayanan ini serta membawa korban dan persembahan kepada Tuhan, melayani sesuai dengan karunia dan jabatan itu adalah kemurahan, lalu kita boleh duduk makan sehidangan dengan Dia itu kasih karunia. Kemudian, kita boleh menahan hawa nafsu daging dan keinginannya, itu kasih karunia. Kesimpulannya; tidak memahami kasih karunia, persis seperti baju yang tua dan kantong kulit yang tua. Sementara kasih karunia  (kemurahan Tuhan) adalah panjang sabarnya Tuhan, sebagai kesempatan dan kesempatan hanya datang satu kali.
Inilah kemurahan yang tidak dihargai oleh orang-orang dari Yerusalem beserta dengan utusan-utusannya.

Gambaran dari kerohanian orang-orang Yahudi (di Yerusalem) dan para utusan mereka.
Matius 11:16-17
(11:16) Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya:
(11:17) Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.

Kalau tidak memahami kasih karunia seperti kanak-kanak secara rohani. Bukti kanak-kanak rohani; mereka duduk di pasar. Pasar = tempat jual dan beli. Pendeknya, roh jual beli adalah: roh antikris = sarang penyamun...Matius 21:12-13.

Kemudian, ketika mereka duduk di pasar mereka berseru kepada sesama kanak-kanak.
Saudaraku, yang memahami kanak-kanak adalah kanak-kanak, kanak-kanak tidak memahami tentang makanan keras. Makanan keras ditujukan kepada orang yang dewasa secara rohani. Kanak-kanak tidak memahami keberadaan dari orang dewasa, kanak-kanak tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat itulah kanak-kanak. Maka kalau kanak-kanak tidak diawasi di jalan bisa ditabrak, di rumah juga kalau tidak diawasi, bisa terpeleset, di kamar mandi dan bisa terbenam di bak kamar mandi, di dapur bisa terciprat minyak goreng dan air panas, itulah kondisi dari kanak-kanak, tidak tahu apa yang dia perbuat, sekalipun membahayakan dirinya.

Perlu untuk diketahui; Rasul Paulus berkata-kata seperti kanak-kanak, kepada anak-anak, tetapi kepada orang dewasa ia berbicara dewasa, sebab makanan keras bukan untuk kanak-kanak. Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel itu makanan keras, yang memerlukannya adalah orang dewasa, bukan untuk anak-anak, sedangkan untuk anak-anak adalah susu, azas-azas pertama, berarti percaya, bertobat dan dibaptis air, kemudian dalam setiap penumpangan tangan di situ terjadi mujizat, itu saja yang dipahami oleh anak-anak...Ibrani 5:13. Sedangkan orang-orang dewasa secara rohani, mempunyai panca indera yang terlatih, tidak duduk di pasar, rohnya tidak dikuasai oleh roh jual beli (roh antikris), mata, hati, pikiran, tidak tertuju pada perkara di bawah karena tidak dikuasai roh jual beli.

Ciri-cirinya;
Mereka berseru kepada temannya adapun seruan mereka, yaitu:
-     Kami meniup seruling bagimu tetapi kamu tidak menari.
-     Kami menyanyikan kidung duka tetapi kamu tidak berkabung.”
Kesimpulannya, kerohanian kanak-kanak sebentar menari (bersuka), sebentar lagi berkabung (menangis). Kalau ada mood, ada sukacita, dan bergairah melayani Tuhan, kalau tidak mood, tidak ada sukacita, tidak bergairah melayani Tuhan. Ada uang senangnya minta ampun, sebaliknya, kalau tidak ada uang bersungut-sungut, menggerutu, setiap hari bertengkar di rumah. Itu kanak-kanak secara rohani, tidak stabil. Kalau tidak stabil susah menaruh harap / bergantung kepada kerohanian yang seperti ini (tidak bisa diharapkan). Kalau kanak-kanak tidak bisa diharapkan tenaganya, waktunya, uangnya, karena pikirannya masih kanak-kanak, masih memikirkan kesenangannya saja, belum bisa menyenangkan hati Tuhan dan ia hanya berseru kepada sesama kelompok kanak-kanak.

Penyebab kerohanian tetap kanak-kanak.
Lukas 16:16
(16:16) Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Arti rohani dari ayat ini; orang-orang Yahudi dan para utusan mereka, masih hidup di bawah hukum Taurat.

Kita lihat hukum Taurat.
-       Matius 15:8-9
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku” = mempersembahkan tubuh jasmani kepada Tuhan tetapi manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan, itu ibadah lahiriah.

-       Matius 5:38-39
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

“Mata ganti mata, gigi ganti gigi” arti rohaninya; kejahatan di balas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman.

Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

Mengasihi sesama tetapi membenci musuh, itu hukum Taurat. Berbuat baik kepada orang yang berbuat baik, tetapi musuh dibenci, orang yang menyakiti dibenci.

Matius 5:46-47
(5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?

Mengasihi orang yang mengasihi, tetapi membenci musuh itu sama dengan pemungut cukai, sama seperti orang dunia yang cinta akan uang. Berbuat baik hanya kepada orang yang baik, tidak ada bedanya dengan orang-orang di dunia sana. Itulah orang yang berada di bawah hukum Taurat, tidak sempurna dalam kasih dan tidak sempurna dalam kebenaran.
Pendeknya, mengerti berbuat baik tetapi mengerti juga berbuat yang jahat, itulah Adam dan Hawa sehingga mereka melanggar hukum Allah, makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan tentang yang jahat, berarti masih di bawah hukum Taurat. Seharusnya menikmati buah pohon yang menarik, juga menikmati buah pohon kehidupan yang ada ditengah-tengah taman itu.

Mari kita baca itu....
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi yaitu;
a.     “Yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya” à zaman Allah Roh Kudus.
Hari-hari ini adalah hari terakhir, zaman Allah Roh Kudus, disitu kita dengan bebas menikmati 9 karunia dan 9 buah Roh Kudus. Nikmatilah ibadah dan pelayanan ini, ketika menikmati 9 buah Roh Kudus, tidak ada yang menentangnya.
b.     Menikmati buah pohon kehidupan” à zaman Allah Anak.
Zaman Allah Anak à Yesus yang disalibkan. Zaman Allah Anak 2017 tahun yang lalu dari Yesus lahir sampai disalibkan.
2017 tahun yang lalu Yesus telah mati di atas kayu salib, dan inilah kebenaran yang sejati, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
c.     Buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahatà zaman Taurat.”
Zaman Taurat mengerti yang baik tetapi mengerti juga yang jahat, mengasihi sesama tetapi membenci musuh, kemudian memberi salam hanya kepada saudara-saudara, berbuat baik kepada yang baik. Di sinilah terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum Allah.

Kita bersyukur kepada Tuhan boleh merasakan kasih karunia. Yohanes pembaptis berpuasa, Yesus Kristus makan dan minum bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, itu adalah kasih karunia.
Kasih karunia / kemurahan itu adalah kesempatan bagi kita semua. Karena kasih karunia, kita boleh menahan hawa nafsu daging, oleh salib, itu tandanya juga dia hidup di dalam pimpinan Roh Kudus. Setiap orang yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus menyalibkan dagingnya (menahan hawa nafsu daging). Kita boleh duduk makan sehidangan dengan Tuhan itu kasih karunia.

Matius 11:19
(11:19) Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."

Perhatikan kalimat; “Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
Segala sesuatu yang kita perbuat di hadapan Tuhan, itu yang membenarkan hikmat (akal budi), yang kita terima dari Tuhan. Jadi hikmat, pengertian, pengetahuan, yang kita peroleh lewat pertemuan-pertemuan ibadah itu dibenarkan oleh perbuatan (salib Kristus). Pendeknya, hikmat tidak ada artinya kalau tidak sangkal diri dan pikul salib.
Jadi sekalipun ada pengejek-pengejek, pengacau-pengacau kota, yang mau mengecilkan ibadah dan pelayanan yang adalah hikmat, itu akan dibenarkan oleh perbuatan asal kita setia sangkal diri dan pikul salib. Tidak ada artinya kita mengerti ini dan itu, bahkan sampai kita semua fasih berdoa tetapi tidak sangkal diri dan pikul salib.
Jadi apa yang kita kerjakan  ini semua adalah hikmat Tuhan, boleh duduk makan semeja dengan Allah itu hikmat Tuhan, menahan hawa nafsu dan keinginan daging itu hikmat Tuhan supaya nyata kasih karunia itu kepada kita semua. Dan hikmat itu dibenarkan kalau kita tetap sangkal diri dan pikul salib.

1 Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Salib Kristus adalah hikmat dan kekuatan Allah, itu yang membenarkan hikmat. Ibadah ini hikmat, pelayanan ini adalah hikmat, apa yang membenarkan? Yaitu: salib.
Apapun yang dikatakan oleh pengacau-pengacau kota, apapun yang dikatakan pengejek-pengejek, kita tidak terpengaruh, kita kembali kepada kebenaran firman, salib yang membenarkan hikmat kita semua.
Kita boleh duduk makan dan minum semeja dengan Dia di dalam kerajaan Sorga, dibenarkan oleh salib, bukan dibenarkan oleh rutinitas (kemampuan), tetapi oleh salib, jadi jangan pernah ada di antara kita yang merasa dibutuhkan. Tidak ada artinya pelayanan kalau tidak sangkal diri dan pikul salib, tidak ada artinya duduk makan semeja, tidak ada artinya berpuasa kalau tidak sangkal diri dan pikul salib, itu yang menolong kita. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEBERKATI


Pemberita firman oleh;


Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment