KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, March 5, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 FEBRUARI 2018






IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 FEBRUARI 2018

KITAB KOLOSE
(141)

Subtema: PENGHIBURAN DARI SALIB.

Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan Tuhan kita dapat melangsungkan ibadah doa penyembahan.

Sebelum kita membawa hidup kita untuk rendah di bawah kaki salib Tuhan, sujud menyembah kepada Dia, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 2:1.

Kolose 2:1
(2:1) Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,

Rasul Paulus memperlihatkan perjuangan yang berat terhadap sidang jemaat yang dilayani.

Kolose 2:2
(2:2) supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,

TUJUAN DARI PERJUANGAN YANG BERAT:
Yang pertama:Supaya hati mereka yaitu sidang jemaat yang dilayani oleh Rasul Paulus terhibur.”
Kalau korban Kristus yang menjadi tolak ukur dalam pengiringan, pengikutan kita kepada Tuhan, hati kita pasti terhibur.
Sebaliknya kalau tolak ukurnya kebenaran diri sendiri dalam pengiringan, pengikutan kita kepada Tuhan maka kita akan kecewa, dan tidak ada rasa puas, yang ada hanyalah menuntut dan menuntut.

Jadi tujuan dari pengorbanan yang berat adalah yang pertama supaya hati mereka yaitu sidang jemaat yang dilayani Rasul Paulus terhibur

Efesus 6:21-22
(6:21) Supaya kamu juga mengetahui keadaan dan hal ihwalku, maka Tikhikus, saudara kita yang kekasih dan pelayan yang setia di dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya kepada kamu.
(6:22) Dengan maksud inilah ia kusuruh kepadamu, yaitu supaya kamu tahu hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu.

Tikhikus diutus ke Efesus untuk memberitahukan hal ihwal Rasul Paulus, dengan maksud supaya jemaat yang di Efesus itu terhibur.

Kisah Para Rasul 20:3-4
(20:3) Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
(20:4) Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.

Orang Yahudi berusaha membunuh Rasul Paulus yang menjadi saksi di antaranya; Tikhikus.
Inilah hal ihwal Rasul Paulus untuk menghibur orang lain.

Kolose 4:7-9
(4:7) Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan.
(4:8) Ia kusuruh kepadamu dengan maksud, supaya kamu tahu akan hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu.
(4:9) Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini.

Tikhikus disertai Onesimus juga memberitahukan penderitaan berat yang dialami Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Memberitakan penderitaan yang berat yang dialami Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose lewat Tikhikus dan Onesimus, sebab Onesimus ini berasal dari jemaat di Kolose, untuk menghibur sidang jemaat di Efesus dan jemaat di Kolose.

“Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus”....2 Timotius 4:11-12.

Filemon 1:10-13
(1:10) mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
(1:11) -- dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
(1:12) Dia kusuruh kembali kepadamu -- dia, yaitu buah hatiku --.
(1:13) Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,

Saudaraku di sini kita melihat Onesimus juga turut merasakan penderitaan berat yang dialami oleh Rasul Paulus.
Jadi, Tikhikus tadi diutus ke Efesus untuk memberitahukan hal ihwal Rasul Paulus dimana ia banyak menanggung penderitaan di tengah ibadah dan pelayanan.
Kemudian, kepada jemaat di Kolose Rasul Paulus mengutus Tikhikus dan Onesimus, jadi Tikhikus dan Onesimus ini turut merasakan penderitaan berat yang dialami Rasul Paulus. Sebab Tikhikus dan Onesimus ini adalah hamba Tuhan yang setia melayani Rasul Paulus, setia melayani Tuhan.

Pelayan-pelayan Tuhan harus mendukung pelayanan ini dan setia menjadi pelayan Tuhan, tidak mengambil jalannya masing-masing, tidak ada yang merasa diri lebih baik, lebih benar dalam segala perkara.
Saya rindu supaya kita dapat menjadi surat Kristus, surat pujian yang dapat dibaca oleh semua orang untuk menghentikan dosa orang lain, dalam hal ini juga harus ada teman atau kawan yang setia dalam pelayanan ini.

2 Korintus 5:18-20
(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
(5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Seorang utusan Tuhan memang harus mengalami penderitaan berat karena kepadanya dipercayakan pelayanan pendamaian, sebagaimana Kristus telah memperdamaikan dosa kita kepada Allah di atas kayu salib.

2 Korintus 5:21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Inilah penghiburan itu bagi kita semua. Dia yang benar dijadikan berdosa supaya manusia yang berdosa dibenarkan. Jadi lewat pengorbanan Yesus Kristus kita memperoleh penghiburan.
Itu sebabnya saudaraku, Rasul Paulus mengutus Tikhikus kepada jemaat di Efesus dan Onesimus kepada sidang jemaat di Kolose untuk memberitahukan hal ihwalnya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yaitu penderitaan yang dialaminya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, supaya jemaat-jemaat yang dilayani Rasul Paulus itu memperoleh penghiburan.

Kalau korban Kristus menjadi tolak ukur di tengah pengikutan, pengiringan kita kepada Tuhan, maka kita terhibur. Tetapi kalau bukan korban Kristus yang menjadi tolak ukur di tengah pengikutan, pengiringan kita di hadapan Tuhan maka kita nanti banyak kecewa, yang terjadi adalah persungutan.
Tuhan telah menghibur kita, karena Yesus menjadi korban pendamaian untuk memperdamaikan dosa manusia dengan Allah Bapa, dengan demikian manusia terhibur.

Biarlah tolak ukur ibadah pelayanan kita adalah salib, kita senantiasa mengarahkan pandangan kepada salib, supaya kita tidak kecewa, tidak bersungut-sungut, tidak sakit hati.

Kita sudah terhibur karena Tuhan sudah memperdamaikan dosa kita.
Jadi betul-betul yang menjadi tolak ukur ibadah dan pelayanan ini di hadapan Tuhan adalah salib Kristus.

TUJUAN DARI PERJUANGAN YANG BERAT:
Yang kedua: “Supaya mereka bersatu di dalam kasih.”
Berarti, anggota tubuh diikat menjadi satu oleh karena kasih.

Kolose 3:14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kegunaan kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Jadi, tidak hanya mempersatukan anggota tubuh yang berbeda tetapi sekaligus menyempurnakan.

Kolose 3:15
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Anggota tubuh itu banyak ada kaki, tangan, mulut, hidung, tapi kita dipanggil untuk menjadi satu, itulah tubuh Kristus.
Yang dihasilkan oleh kesatuan tubuh: damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati.
Berarti, Kristus menjadi raja dan memerintah di dalam hati kita masing-masing. Inilah bukti kalau tubuh sudah menjadi satu.

Sebaliknya, kalau anggota tubuh belum menjadi satu, maka yang memerintah dalam hati bukan damai sejahtera Kristus, tetapi egosentris, kepentingan pribadi. Itu sebabnya, kalau anggota tubuh belum menjadi satu, maka satu dengan yang lain ada selisih, akhirnya tidak ada damai sejahtera.
Kita semua dipanggil untuk menjadi satu tubuh, karena diikat oleh kasih. Sebab kegunaan kasih itu mengikat, mempersatukan, sampai akhirnya menyempurnakan kita semua.

Keluaran 25:8-9
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
(25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Di sini memang ada suatu perintah untuk membuat tempat kudus bagi Tuhan, tujuannya supaya Ia akan diam di tengah-tengah kita semua, Dia berdiam di dalam hati kita, berarti damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati kita semua.
Memang itu semua harus kita kerjakan, kita harus buat di hadapan Tuhan, tidak bisa tidak.

Keluaran 25:10, 17, 21-22
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Selanjutnya Tuhan memerintahkan untuk membuat tabut perjanjian dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni, juga harus membuat tutup pendamaian dari emas murni dengan dua kerub di atasnya.
Lalu tutup pendamaian itu harus diletakkan di atas tabut, kemudian di dalam tabut itulah harus ditaruh dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah.

Pengertian rohani tabut perjanjian:
1.     TAKHTA ALLAH, menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah raja yang akan memerintah dan berkuasa, supaya damai sejahtera memerintah di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kalau Yesus yang menjadi Raja (memerintah) di dalam hati akan menghasilkan damai sejahtera.
2.     HUBUNGAN NIKAH antara Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
Jadi hubungan intim ini berdasarkan kasih agape.
Itulah pengertian rohani dari tabut perjanjian.
Saudaraku, yang pasti Allah bertakhta (memerintah) di dalam hati, sehingga ada damai sejahtera, kemudian terciptalah hubungan intim, hubungan yang suci dengan Tuhan berdasarkan kasih agape.
Itu sebabnya Tuhan juga memerintahkan supaya dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah diletakkan di dalam tabut perjanjian.
Inti dari 10 hukum yang tertulis di dalam dua loh batu hanya satu yaitu; kasih, berati kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.

Ketika Rasul Paulus memberitahukan hal ihwalnya kepada seluruh jemaat yang dilayani, baik yang tidak mengenal Dia, sepintas Rasul Paulus ini terlihat sombong, tetapi sebetulnya tujuannya mulia, supaya sidang jemaat terhibur dan supaya sidang jemaat satu di dalam kasih.
Kita bersyukur kepada Tuhan, biarlah kita semua anggota tubuh yang berbeda ini diikat oleh kasih. Kalau kita perhatikan Keluaran 25 ini, Tuhan perintahkan Musa untuk membuat Tabernakel, rumah Tuhan, supaya Tuhan menjadi Raja bertakhta dan memerintah (berdiam) di dalam hati kita masing-masing, dan itu harus. Maka alat yang pertama dan utama yang harus dikerjakan adalah tabut perjanjian, arti rohaninya adalah takhta Allah, yang kedua adalah hubungan nikah (hubungan intim), berdasarkan kasih.
Sebab di dalam tabut perjanjian itu harus diletakkan dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah. Inti dari dua loh batu hanya satu itulah kasih, kasih kepada Tuhan yang mewakili loh batu yang pertama, kasih kepada sesama yang mewakilli loh batu yang kedua.

Kemudian, kita lihat.
Keluaran 25:1-2
(25:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(25:2) "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

Maka untuk membuat Tabernakel harus ditandai dengan persembahan khusus, dari setiap orang yang terdorong hatinya.

Kolose 3:13
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna /pembangunan rumah Tuhan (Tabernakel), sabar dan mengampuni, ini orang yang terdorong hatinya.
Kalau tidak sabar, dan tidak mengampuni, anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda tidak mungkin menjadi satu.
Pendeknya, mengkhususkan dirinya, berarti sabar dan mengampuni.

Wahyu 21:3-4
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Kalau ada kesatuan, Allah bertakhta (berdiam) dan memerintah di dalam hati, sehingga ada damai sejahtera, dengan bukti; Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Sebab Allah telah memerintah sebagai raja atas kita semua.

Wahyu 21:5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Kalau Kristus menjadi Raja dan memerintah di dalam hati, Tuhan menjadikan segala sesuatu baru = Tuhan memulihkan keadaan Sion.
Mari kita memberitahukan perjuangan kita masing-masing, supaya orang lain terhibur, kita berjuang untuk si A si B, untuk sesama, kepada siapa saja supaya mereka terhibur, kita berjuang kepada si A si B supaya kita menjadi satu. Tanda kesatuan dari anggota-anggota tubuh, Allah berdiam dan memerintah dalam hati untuk memberi damai sejahtera.
Dalam Keluaran 25, Tuhan memerintahkan Musa supaya bangsa Israel membangun Tabernakel, rumah Tuhan, dimulai dengan membuat tabut perjanjian.
Tabut perjanjian memberi pengertian rohani;
1.     Takhta Allah à Allah menjadi raja.
2.     Ada persekutuan yang indah, hubungan intim, hubungan yang indah, hubungan nikah antara Yesus Kristus sebagai mempelai pria sorga kepada sidang jemaat sebagai mempelai wanita-Nya berdasarkan kasih.
Sebab di dalam tabut perjanjian itu harus diletakkan dua loh batu berisikan sepuluh hukum Allah.
Maka dimulai dari dorongan hati untuk mempersembahkan persembahan khusus.
Siapa yang terdorong? Itulah orang yang sabar dan mengampuni = persembahan khusus. Sabarlah seorang dengan yang lain, kemudian mengampuni seorang terhadap yang lain (tutupi kesalahan orang lain). Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment