KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, March 12, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 25 FEBRUARI 2018


IBADAH RAYA MINGGU, 25 FEBRUARI 2018


KITAB WAHYU

(Seri 45)

Subtema: MENGGUNAKAN WAKTU YANG TERSISA.

Shallom…
Mula pertama saya ucapkan syukur kepada Tuhan, karena Tuhan memperkenankan kita untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian zangkoor.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, maupun hamba-hamba Tuhan baik di dalam atau di luar negeri, salam pesekutuan di antara kita, salam di dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 8, sekarang kita memasuki ayat yang keenam.
Wahyu 8: 6
(8:6) Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.

Tujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu.
Di sini kita melihat bahwa mereka akan bersiap-siap untuk meniup sangkakala, berarti; penghukuman dari tujuh sangkakala akan berlangsung.

Namun sebelum melihat penghukuman-penghukuman dari tujuh sangkakala itu ada baiknya kita memperhatikan ...
Wahyu 8: 1
(8:1) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga kira-kira setengah jam lamanya.
Sunyi senyap adalah hari perhentian yang penuh ketenangan dan kedamaian. Adapun hari perhentian itu kira-kira setengah jam lamanya. Jadi, bukan satu jam (sejam).

Angka satu -> Allah Yang Maha Esa, tabiat-Nya adalah kasih.
Berarti, kasih dan kemurahan-Nya tinggal sedikit waktu lagi untuk kita pergunakan dengan baik, supaya terlepas dari penghukuman dari tujuh sangkakala yang akan ditiup oleh tujuh malaikat tersebut.

Bagaimana caranya untuk menggunakan waktu yang singkat?
Wahyu 8: 2-4
(8:2) Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Di dalam hari perhentian itu ada dua kegiatan:
1.    Tujuh sangkakala diberikan kepada tujuh malaikat.
2.    Kepada seorang malaikat lain diberikan banyak kemenyan.
Kita akan menggunakan dua cara ini untuk terlepas dari tujuh penghukuman dari tujuh sangkakala.

Jadi walaupun waktu yang tersisa tinggal sedikit, tetapi kalau kita menggunakan dua cara ini dengan baik, dengan seefisien mungkin, berarti masih ada kemungkinan untuk terluput dari penghukuman dari tujuh sangkakala yang akan ditiup oleh tujuh malaikat tersebut. Ayo pergunakan sebaik mungkin.

Mari kita perhatikan ...
Tentang: TUJUH SANGKAKALA DIBERIKAN KEPADA TUJUH MALAIKAT.
Sangkakala -> firman Allah yang harus disampaikan oleh malaikat sidang jemaat itulah hamba-hamba Tuhan yang diurapi dan yang sudah menerima jabatan gembala. Dalam hal ini gembala sidang harus bertanggung jawab untuk menyampaian firman Tuhan, menyuarakan firman Tuhan dengan baik dan benar.

Kedatangan-Nya sudah tidak lama lagi, jangan turut dengan segala kesibukan dunia, hati-hati sebelum menyesal.
Saudara lihat keadaan dunia ini sudah semakin gonjang ganjing, tidak menentu lagi, longsor-longsor, banjir-banjir di semua tempat, tinggal Serang-Cilegon, bersyukur saja, berarti malaikat besar masih menahan Serang-Cilegon, Merak sekitarnya.
Bangsa ini dan di berbagai tempat penjuru bumi sudah dilanda kesusahan, bagaimana mungkin kita dapat menyelamatkan diri dengan harta yang banyak, dengan uang, dengan ijazah yang tinggi, dengan kedudukan, dengan jabatan, tidak mungkin, maka kesempatan yang ada kita gunakan dengan baik, walau tinggal sedikit waktu lagi yang tersisa, yaitu; kira-kira setengah jam lamanya.
Setelah Tuhan memberikan pengertian yang besar ini, saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan masih ada kesempatan untuk keluarga besar GPT “BETANIA” untuk diselamatkan.

Tadi tujuh sangkakala itulah firman Allah yang harus disampaikan malaikat sidang jemaat, hamba-hamba Tuhan yang diurapi, yang sudah menerima jabatan gembala.

Imamat 23: 23-24
(23:23) TUHAN berfirman kepada Musa:
(23:24) "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.

Ada tujuh hari raya bangsa Israel, salah satunya adalah hari raya peniupan serunai yaitu firman Allah yang harus disampaikan pada hari perhentian penuh.
Jadi dalam setiap kebaktian-kebaktian yang kita selenggarakan sebagai hari perhentian penuh, firman Allah harus disampaikan, firman Allah diperdengarkan dengan baik dan benar.
Sehingga apabila firman Allah itu disampaikan dengan jelas atau terang benderang, maka orang mendengarkannya akan mempersiapkan dirinya sesuai dengan firman Allah yang didengar, baik umat Allah, baik kepala pasukan atau pemimpin -> orang yang melayani Tuhan, baik laskar atau tentara Tuhan, ia akan mempersiapkan dirinya sesuai dengan firman Allah yang disampaikan dengan baik, dengan benar, sesuai dengan yang tertulis dalam 1 Korintus 14:8.

Sekarang...
Yohanes 12: 49-50
(12:49) Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
(12:50) Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

Yesus diutus ke dunia ini untuk menyampaikan firman Allah dengan jelas dan benar, sesuai dengan apa yang Dia dengar, sesuai dengan apa yang Dia lihat dari Allah Bapa, sedangkan firman Allah yang disampaikan itu adalah hidup kekal.

Kemarin saya mengikuti suatu pesta nikah, dalam pesta itu ada orang yang pernah saya kenal. Orang yang saya kenal ini adalah om dari pada mempelai laki-laki, kemudian tiba-tiba dia berkata kepada saya; “Itu perempuan (mempelai perempuan) sangat beruntung, bersyukur dia mendapatkan mempelai laki-laki (maksudnya ponakannya itu).” Saya tanya kenapa? Lalu jawabnya; “Oh iya hartanya banyak, rumahnya mempelai perempuan itu sudah dibangun, rumah orang tuanya sudah dibangun.”
Dari situ saya melihat ternyata banyak orang Kristen tidak sadar, seolah-olah hidupnya itu dari uang, seolah-olah hidupnya itu dari harta. Jadi dia menilai orang dari sudut pandangnya sendiri, bukan dari sudut pandang firman Tuhan.

Yesus diutus ke bumi untuk menyuarakan (memperdengarkan) firman Allah, supaya setiap orang mempersiapkan diri sesuai dengan firman yang didengar, karena firman itu adalah hidup kekal. Dan kita telah menerima firman yang hidup kekal, sebab telinga kita sudah mendengar, dan mata batin kita sudah melihat salib Kristus, yang adalah kehendak Allah. Pendeknya, apa yang Dia dengar dan yang Dia lihat dari Bapa, itulah yang Ia  sampaikan.

Yohanes 12:47-48
(12:47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
(12:48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Kemudian di sini kita perhatikan saudaraku, Yesus berkata; “Aku datang ke dunia ini bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya.
Jadi, apabila seseorang mendengar firman Allah tetapi tidak melakukannya (menolak firman yang didengar), maka yang menjadi hakimnya adalah firman Allah itu sendiri pada akhir zaman, bukan Yesus Kristus.
Kalau saudara menolak firman hari ini, kemudian saudara merasa tidak ada akibat oleh karena telah menolak firman, iya hari ini, tapi Yesus telah mengatakannya; dengar firman tapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya yang menjadi hakimnya firman Allah pada akhir zaman termasuk penghukuman dari tujuh sangkakala.

Hati-hati saudaraku, kesempatan tinggal sedikit, manfaatkan dengan baik. Tidak salah berkarier, tapi bukan itu nomor satu, tidak salah punya harta (kekayaan) punya uang, tapi bukan itu nomor satu.

Wahyu 19:11, 13-15
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
(19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
(19:14) Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
(19:15) Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Segala bala tentara sorga akan mengikuti si penunggang kuda putih untuk menghakimi dan berperang dengan adil.
Kemudian, dari mulut si penunggang kuda putih keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Sebilah pedang tajam -> firman Allah dalam bentuk penghukuman.
Tadi firman Allah itu hidup kekal, tetapi kalau ditolak nanti sebilah pedang tajam (firman Allah) menjadi hakimnya, dan itu berlaku atas segala bangsa. Itu terjadi di akhir zaman nanti.

Wahyu 19:19
(19:19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya.

Kemudian, di sini kita melihat binatang dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka berkumpul berperang melawan Penunggang kuda putih dan tentara-Nya.
Binatang -> antikris dan kroni-kroninya akan berperang menghadapi si Penunggang kuda putih.

Kita lihat...
Wahyu 19:20
(19:20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.

Di sini kita melihat; tertangkaplah binatang itu serta nabi palsu, dan orang-orang yang disesatkan. Siapa orang yang disesatkan? Yaitu orang yang menerima tanda di dahi atau di tangan kanan (666), dan juga orang yang telah menyembah binatang itu.
Namun, binatang dan nabi palsu dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Hati-hati, jagan keraskan hati, jangan membatu, nanti tenggelam dalam lautan api oleh belerang, dan tidak muncul lagi ke permukaan.

Wahyu 19:21
(19:21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

Kemudian semua orang lain dibunuh dengan pedang yang keluar dari si Penunggang kuda putih itu.
Orang lain -> orang yang bukan pengikut binatang dan nabi palsu itu, tetapi yang menolak firman Allah. Memang bukan bagian dari antikris, bukan bagian dari yang disesatkan oleh nabi palsu, tetapi kalau dia menolak firman hari ini, nanti sebilah pedang tajam itulan firman Allah yang akan menjadi hakimnya.
Jangan saudara anggap enteng dengan pemberitaan firman malam ini, saudara akan dapat upah nanti.

Jadi, sudah sangat jelas, Yesus datang bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyelamatkan, tetapi jika firman itu ditolak, maka yang menjadi hakimnya adalah firman Allah itu sendiri di akhir zaman nanti.
Jadi, jangan orang menganggap bahwa Firman Allah saudara, merasa bebas dan sibuk dengan kegiatan dunia, tidak sibuk mencari Tuhan, erajaaKn Sorga dan kebenaran di dalamnya, hati-hati.

Sekarang kita akan melihat; sebagai persamaannya.
Yehezkiel 33:1-5
(33:1) Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
(33:2) "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
(33:3) dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
(33:4) kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
(33:5) Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.

Di sini kita melihat, Tuhan menetapkan seorang penjaga dari salah seorang umat Israel.
Penjaga -> seorang hamba Tuhan yang diurapi, ditetapkan untuk menjaga umat Israel.
Kita butuh penjaga yang baik, yang benar, yang bertanggung jawab, loyal, dan penuh dedikasi, juga mentahbiskan dirinya sebagai seorang hamba Tuhan yang benar dalam kesucian di hadapan Tuhan, itu yang kita butuhkan.

Tugas penjaga; Untuk meniup sangkakala, artinya: menyuarakan atau memperdengarkan firman Allah dengan baik, dengan benar kepada umat Tuhan.
Konsekuensinya:
-      Apabila seseorang mendengar firman Allah (sangkakala) tetapi tidak mau diperingatkan maka pedang yang tajam menjadi hakimnya, sehingga darahnya tertimpa pada dirinya sendiri = mati dalam kesalahan.
-      Mendengar bunyi sangkakala atau mau diperingatkan, maka dia menyelamatkan nyawanya sendiri.
Untuk mendengar firman Allah diawali dari kita, nanti seisi rumah akan mengikuti, maka nyawa keluarga kita akan diselamatkan.
Jangan keraskan hati, jangan membatu, nanti batu dilemparkan ke dalam nyala api oleh belerang, tidak akan muncul lagi ke permukaan.

Yehezkiel 33:6
(33:6) Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu.
Sebaliknya apabila seorang penjaga tidak meniup sangkakala dan umat Tuhan tidak mendapat teguran (peringatan tegas), maka pedang tajam yang menjadi hakimnya untuk membinasakan orang itu, sehingga orang itu dihabiskan dalam kesalahnnya, tetapi ingat Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab atas orang itu kepada si penjaga. Itu harus diketahui.

Itu sebabnya di atas saya sudah sampaikan bahwa yang kita butuhkan adalah penjaga yang bertanggung jawab kepada umat Tuhan, kalau sekiranya malas-malas beribadah langsung ditegor, kalau masih dikuasai roh najis langsung ditegor. Sebaliknya, apabila si penjaga telah melihat kenajisan, kejahatan, kemunafikan, kepalsuan sidang jemaat tetapi sidang jemaat tidak mendapat teguran, maka pedang itu akan menghabisi nyawanya dan darahnya akan menimpa kepada dirinya sendiri, tetapi Tuhan akan menuntut pertanggungan jawab dari si penjaga yang telah ditetapkan Tuhan (hamba Tuhan).
Jangan enak-enak menerima perpuluhan, persembahan khusus, dan persembahan yang lain, tetapi tidak bertanggung jawab. Jadi masing-masing memberi pertanggungan jawab kepada Tuhan.
Berarti bukan hanya sidang jemaat yang dengar firman, penjaga (gembala sidang) juga harus bertanggung jawab.

Yehezkiel 33:7-8
(33:7) Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
(33:8) Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.

Kemudian apabila seorang penjaga mendapatkan pembukaan rahasian firman dari Tuhan itu harus disampaikan dengan baik dengan benar, sebagai teguran peringatan yang tegas.
Tetapi apabila si penjaga tidak mau menegur atau memperingatkan seseorang dari kesalahannya agar orang itu bertobat, maka orang jahat itu karena mati akan kesalahannya, tetapi Tuhan menuntut pertanggungan jawab atas nyawa orang itu kepada si penjaga.

Kita bersyukur dalam setiap rangkaian ibadah kita selalu mendapatkan pembukaan rahasia firman, kuasanya; menyingkapkan segala rahasian yang terkandung di dalam hati, menyingkapkan segala selubung = dosa dibongkar dengan tuntas, tidak ada lagi yang tersembunyi = sidang jemaat mendapat teguran.

Sekarang, kita akan melihat ayat yang kesembilan.
Yehezkiel 33:9
(33:9) Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Si penjaga telah meniup sangkakala, menyampaikan pembukaan rahasia firman yang berkuasa menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati, menyingkapkan segala yang terselubung, sebagai tegoran yang tegas, tetapi orang itu tidak mau bertobat, maka orang itu mati di dalam dosanya, tetapi si penjaga terselamatkan.

Jangan sampai sidang jemaat tidak mendapat peringatan (tegoran) hanya karena menjaga perasaan, jangan sampai karena mau menambah jumlah bilangan (jiwa bertambah banyak) si penjaga tidak meniup sangkakala sebagai peringatan, lalu akhirnya pedang yang tajam, menjadi hakimnya dia mati dalam dosanya tetapi Tuhan akan menuntut si penjaga tersebut.
Jadi lebih baik saya menegur yang salah untuk menyelamatkan nyawa saya. Ada banyak di antara kita ketika ditegur memberontak kemudian menyerang balik dan menceritakan kejelekan-kejelekan saya.

Yehezkiel 33:10
(33:10) Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?

Tugas seorang hamba Tuhan (si penjaga) adalah: menyuarakan firman Tuhan, maka umat Tuhan harus memahaminya, sebab si penjaga hancur, karena tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan.

Hamba Tuhan itu hancur hatinya karena tekanan-tekanan oleh tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan.
Sebab ketika si A ditegor ia memberontak, si B ditegor karena kenajisannya ia memberontak, itukan tekanan sampai hancur.
Sebab itu sidang jemaat harus memahami juga, tidak boleh egois, melayani Tuhan tidak boleh egois, harus mengerti dengan orang yang disekitar tidak boleh egois.

Perlu untuk diketahui:
Yeheziel 33:11
(33:11) Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Tuhan tidak berkenan kepada kematian orang fasik (orang bodoh), tetapi Tuhan berkenan kepada pertobatan orang fasik.

Kemudian, dua hal yang harus kita perhatikan.
Yehezkiel 33:12
(33:12) Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.

Adapun kedua hal tersebut yang harus kita perhatikan, yaitu:
1.    Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia pada waktu ia jatuh ke dalam pelanggaran.
Orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya pada waktu ia berbuat dosa. Itu yang pertama.
2.    Kejahatan orang jahat tidak menyebabkan ia tersandung pada waktu ia bertobat dari kejahatannya.
Dulu kita mungkin sudah banyak melakukan kejahatan, kenajisan, kemunafikan, kalau kita ingin bertobat, berbalik kepada Tuhan dengan sungguh-sugguh, kesalahan masa lalu tidak diingat Tuhan, itu tidak akan menjadi sandungan. Hanya orang bodoh yang mengingat kesalahan orang lain, siapa orang bodoh? Dia sendiri yang masih melakukan kejahatan dan kenajisan itu.

Setelah banyak mendapat teguran dan nasihat-nasihat firman, akhirnya saya tahu banyak hal tentang kehidupan manusia, baik perkataan dan perbuatannya, walaupun mulut ini terdiam, namun hati saya berbicara.

Pengertian akan dua hal tersebut akan kita temukan di ayat 13 - 15.
Yehezkiel 33:13-15
(33:13) Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! -- tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.
(33:14) Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! -- tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,
(33:15) orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Orang benar mengandalkan kebenarannya sendiri dan orang jahat bertobat.
Di sini ada dua kali firman Allah disampaikan:
YANG PERTAMA: Firman Allah kepada orang benar, yaitu “Engkau pasti hidup!”, tetapi apabila ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, maka perbuatan-perbuatan kebenarannya itu tidak diperhitungkan di hadapan Tuhan, sebaliknya ia akan mati dalam kecurangannya itu sendiri, oleh perbuatannya.

YANG KEDUA: Firman Allah kepada orang jahat, yaitu Engkau pasti mati!, tetapi kalau orang jahat itu mau bertobat dari dosanya dan ia mau melakukan keadilan, ia mau melakukan kebenaran dengan cara membayar harga karena kesalahan-kesalahan di masa lalu (yang pernah ia perbuat) dan ia tidak berbuat curang lagi maka ia akan hidup.
Walaupun firman Allah kepada orang jahat “Engkau pasti mati!”, tetapi jika dia mau bertobat, berbalik kepada Tuhan, kemudian dia mau melakukan keadilan dan kebenaran dengan sungguh-sungguh ditambah lagi bayar harga karena kesalahan masa lalu (bayar harga), dia pasti hidup.

Dosa masa lalu saya begitu kelam sekali, tetapi sebagai orang jahat, orang najis, kalau mau bertobat sungguh-sungguh dan mau berbalik kepada Tuhan sungguh-sungguh, dengan segala kerelaan mau melakukan keadilan dan kebenaran, kemudian dia membayar harga karena kesalahan masa lalu, dia pasti hidup (selamat).
Jadi saudara jangan sampai menjadi sandungan bagi kehidupan yang sudah bertobat, Tuhan sudah katakan di muka tadi kejahatan masa lalu tidak akan menajadi sandungan bagi dia, justru orang yang mengungkit kesalahan orang lain, maksudnya sudah bertobat tapi mengungkit kesalahan masa lalunya, maka orang itulah yang menjadi batu sandungan.

Jadi itulah kedua hal yang harus kita ketahui.
Memang tadi firman Allah kepada orang jahat “Hei engkau pasti mati”, tapi kalau ia mau bertobat dengan sungguh-sungguh, mau kembali kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan bayar harga oleh karena kesalahan di masa lalu, ia pasti hidup (diselamatkan). Kesalahan masa lalu tidak akan menjadi sandungan.
Sebaliknya walaupun firman Allah kepada orang benar Engkau pasti hidup”, tapi kalau dia mengandalkan kebenarannya dan berlaku curang, maka ia akan mati dan kebenaran-kebenaran itu tidak akan diperhitungkan.
Banyak diantara kita kalau melihat kesalahan orang lain cepat, tapi ia sendiri masih hidup di dalam kenajisannya, orang seperti ini pasti mati, dan kebenarannya tidak akan diperhitungkan kepadanya.

Yehezkiel 33:16
(33:16) Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup.

Kalau orang jahat bertobat sungguh-sungguh, kemudian dalam pertobatannya itu ia melakukan keadilan dan kebenaran dengan sungguh-sungguh dan ia harus bayar harga oleh karena kesalahan di masa lalu dengan sungguh-sungguh, tidak putus asa, maka ia pasti hidup. Ini jaminan firman Allah.

Itulah hari perhentian yang pertama.
Perhatikanlah itu, sunyi senyap di sorga tadi kira-kira setengah jam, bukan satu jam.
Satu -> kepada Allah Yang Maha Esa tabiat-Nya kasih. Berarti kasih dan kemurahan-Nya tinggal sedikit waktu lagi.
Perhatikanlah kegiatan yang pertama ini pada hari pehentian penuh, malam ini kita berada dalam hari perhentian penuh, berbaliklah kepada Tuhan, bertobatlah sungguh-sungguh dari kehidupan yang lama itu.Tinggal sedikit waktu lagi.
Kalau saya menonton berita di tv, tidak henti-hentinya Indonesia ini dilanda oleh musibah, mulai dari musibah; longsor dimana-mana, gunung digeser, tsunami, banjir, halilintar, kilat, ditambah lagi kasih yang semakin dingin sehingga suasana menjadi semakin tidak kondusif, hidup semakin sukar, lalu bagaimana mungkin seseorang dapat menyelamatkan dirinya dengan mengandalkan kekuatannya? Sedangkan waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi.
Jangan seperti Esau, ia sibuk berburu danging. Beda dengan Yakub, seorang yang tenang, ia suka tinggal di kemah (dia ada pada hari perhentian penuh). Tapi Esau sibuk berburu daging, ia suka tinggal di padang (dunia) = jauh dari Tuhan.

Saya ingatkan terkhusus yang masih keras hati, berubahlah, jangan bertahan oleh kebodohan.
Sekarang di dalam hari perhentian ada dua kegiatan.
Tentang: KEPADA SEORANG MALAIKAT LAIN DIBERIKAN BANYAK KEMENYAN.
Wahyu 8:3
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Berarti tidak lain tidak bukan ini adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah Imam Besar. Jadi tidak usah ragu di situ.
Dan Dia sendiri nanti yang memimpin penghukuman dari tujuh sangkakala yang ditiup oleh tujuh malaikat.

Wahyu 8:4
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.

Kepada seorang malaikat lain diberikan banyak kemenyan, tujuannya untuk dipersembahkan di atas mezbah emas, maka naiklah asap kemenyan.
Asap kemenyan-> doa penyembahan.
Jadi, kesimpulannya; kegiatan yang kedua pada hari perhentian penuh adalah doa penyembahan.
Kegiatan yang pertama meniup sangkakala yang diperdengarkan selanjutnya kegiatan yang kedua membakar ukupan = doa penyembahan.

Wahyu 5:8-9
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

Tanda apabila seseorang hidup dalam doa penyembahan yang besar ada dua, yaitu: di tangannya ada kecapi kemudian mereka menyanyikan suatu nyanyian baru. Seperti empat makhluk dan 24 tua-tua yang berada di sekeliling takhta itu.
Saudaraku, di tangannya tadi ada kecapi dan kemudian mereka menyanyikan suatu nyanyian baru -> suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Jadi orang yang berbahasa roh itu adalah hasil dari persekutuan yang indah lewat doa penyembahan, itulah logat ganjil (nyanyian yang baru), sama seperti suami dan isteri jika ada hubungan yang indah, hubungan yang intim, pasti di situ ada nyanyian baru, logat ganjil, logatnya sudah asing sudah lain tidak sama lagi dengan dunia ini, tidak ada lagi bahasa lama.

Prakteknya:
-      Mengakui pembukaan meterai.
Artinya; mengakui pembukaan rahasia firman yang berkuasa membongkar segala rahasia yang terselubung di dalam hati = dosa dibongkar dengan tuntas.
-      Mengakui pribadi Yesus yang disalibkan, dimana darah-Nya berkuasa untuk mengampuni dan menyucikan dosa manusia.
Itu praktek hidup di dalam doa penyembahan; yang pertama mengakui pembukaan meterai berarti mengakui pembukaan rahasia firman yang  berkuasa menyingkapkan segala rahasia yang terselubung, dosa dibongkar dengan tuntas, ada banyak orang kristen mendengar pembukaan rahasian firman tapi tidak mau diakui, ditolak, karena dia masih menyukai dosa itu sehingga dosa itu tetap tersembunyi ketika dikoreksi berbalik marah seperti babi dan anjing…Matius 7:6.
Tapi di sini kita lihat, praktek dalam doa penyembahan mau mengakui pembukaan materai dengan tulus dan rendah hati, memang ketika dosa dikoreksi sakit sekali apalagi kalau kenajisan orang najis.
Yang masuk sorga itu bukan tubuh dan darah tapi batin, hati, kalau hanya tubuh terlihat baik batin dan hatinya jelek, pikirannya jelek, tidak masuk sorga. Maka setiap koreksi harus diakui, supaya tidak dihakimi oleh pedang tajam.
Tanda hidup dalam penyembahan, mengakui pembukaan meterai.
Ingat itu. Kalaupun dosa dikoreksi terima dengan tulus hati, terima dengan rendah hati, sebaliknya kalau menyerang balik itu sudah tanda bahwa orang itu tidak mau berubah karena ia mau menikmati dosa itu.

Kemudian, selain mengakui pembukaan materai, yang kedua mengakui pribadi Yesus yang disalibkan dimana darah-Nya berkuasa untuk mengampuni dan menyucikan dosa.
Tadi yang menerima pembukaan materai itu Anak Domba yang disembelih, berarti mengakui pribadi Yesus yang disalibkan, darah-Nya berkuasa mengampuni, menebus bahkan menyucikan dosa.

Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Kemudian, mengakui bahwa darah Yesus berkuasa untuk memulihkan kerajaan Israel.
Tanda pemulihan terhadap kerajaan Israel: menjadi imamat rajani, yaitu; memerintah sebagai raja di bumi = dosa tidak berkuasa lagi.

Wahyu 8:5
(8:5) Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Di sini kita melihat seorang malaikat lain akan melemparkan pedupaan yang berisikan api dari mezbah ke bumi, maka meledaklah bumi disertai dengan bunyi guruh, halilintar, dan gempa bumi, artinya; suatu kali nanti akan terjadi guncangan disertai dengan guruh, gempa, dan halilintar yang begitu hebat dan dahsyat disegala bidang, baik di bidang politik, baik bidang ekonomi, baik bidang pemerintahan di dalam suatu negara, pemerintahan dalam suatu kerajaan, bahkan menggoncang nikah-nikah di atas muka bumi ini.
Suatu kali nanti akan digoncang.

Semua boleh diguncang tapi kalau kita berada dalam hari perhentian dan memperhatikan dua kegiatan itu kita hidup tenang dan damai, bumi ini bisa gonjang ganjing, dunia ini bisa diluluhlantahkan sesuai dengan penggenapan firman, tetapi mereka yang memanfaatkan waktu yang singkat pada hari perhentian itu, dengan memperhatikan dua kegiatan di dalamnya dia tertolong bahkan nanti terlepas dari penghukuman tujuh sangkakala yang ditiup oleh tujuh malaikat dalam Wahyu 8:6-13.

Minggu depan kita akan melihat tujuh penghukuman dari tujuh sangkakala.
Saudara, malam ini begitu hebat Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada kita semua, kalau sampai masih mengeraskan hati (membatu), rugi sendiri sebab ia akan dilemparkan ke dalam lautan api oleh belerang, lenyap di dalam lautan, tidak akan muncul.
Perhatikan dua kegiatan ini.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment