KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 2, 2018

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 14 APRIL 2018



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 14 APRIL 2018

STUDY YUSUF
(Seri 130)

Subtema:KALUNG EMAS DI GANTUNGKAN PADA LEHER”.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja Serang dan Cilegon.
Saya juga menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan dalam maupun luar negeri yang senantiasa mengikuti video internet, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Baik segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang Study Yusuf, dari Kejadian 41:41-42.
Kejadian 41:41-42
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
(41:42) Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.

Setelah Yusuf dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir kepadanya diberikan tiga perkara, yaitu:
1.   Cincin meterai.
2.   Lenan halus.
3.   Kalung emas.

Sekarang kita akan memperhatikan bagian yang ketiga.
Keterangan: KALUNG EMAS.
Kalung emas itu -> kepada firman Allah yang murni dan dilakukan dengan setia.
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
(3:2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
(3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

Kalungkanlah itu pada lehermu artinya; ajaran dan perintah Tuhan jangan dilupakan tetapi harus dilakukan dengan setia.

Ulangan 4:5-6
(4:5) Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
(4:6) Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Apabila bangsa Israel telah menduduki tanah Kanaan mereka harus melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi: KEBIJAKSANAAN dan AKAL BUDI.

Tentang: KEBIJAKSANAAN.
Kebijaksanaan ->  orang yang bijaksana.
Amsal 6:6-9
(6:6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
(6:7) biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
(6:8) ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
(6:9) Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

Berlaku bijaksana sama seperti semut, sebagai bukti: “Ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Perhatikan, musim panas dan pada waktu panen -> masa kemurahan hati Tuhan.

Saat ini kita boleh merasakan kemurahan hati Tuhan buktinya kita boleh mencari Tuhan, mendengar firman dalam Ibadah Kaum Muda Remaja  pada malam ini, ini masa kemurahan, kesempatan ini kita manfaatkan untuk kita mendapat pemeliharaan dan pertolongan dari Tuhan.

Tapi sebelum kita perhatikan Amsal 10:5, di sini kita perhatikan bahwa semut itu mengumpulkan makanannya sekalipun tidak ada pemimpinnya, tidak ada pengaturnya atau penguasanya, itu menunjukkan kerelaan oleh karena berakal budi dan bijaksana.
Mendengarkan firman, karena ada yang mengatur, itu bukan kesadaran dan kerelaan. Tapi mengumpulkan makanan tanpa harus diperintah itu adalah tanda kerelaan hati disertai dengan pengorbanan. Pendeknya, ada dalam tanda kerelaan dan ada dalam tanda pengorbanan.

Amsal 10:5
(10:5) Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.

Jadi orang yang mengumpulkan pada waktu panen dan musim panas = menghargai kesempatan sebagai kemurahan hati Tuhan, dari orang yang berakal budi dan bijaksana.

Kejadian 41:29-30
(41:29) Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
(41:30) Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.

Mimpi Firaun diartikan oleh Yusuf, yaitu akan datang tujuh tahun kelimpahan kemudian akan datang tujuh tahun kelaparan sampai menguruskeringkan tanah Mesir.
Mesir -> dunia. Saat ini kita sedang berada di dunia ini.

Kejadian 41:33
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.

Untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan yang hebat dibutuhkan orang yang berakal budi dan kebijaksanaan.

Sekarang kita melihat, ciri-ciri orang bijaksana:
Kejadian 41:34-36
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
(41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Ciri orang bijaksana; menempatkan penilik-penilik atas seluruh Mesir untuk mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun yang baik (masa kemurahan) sebagai persediaan untuk masa tujuh tahun kelaparan.
Berlakulah bijaksana seperti semut sekalipun tidak ada pemimpin, tidak ada yang mengatur tetap mengumpulkan makanannya pada musim panas dan pada waktu panen (masa kemurahan). Selagi masih ada kesempatan, mari kita memanfaatkan kemurahan Tuhan, di hari-hari terakhir ini.

Amos 8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Sekali waktu akan terjadi kelaparan hebat menimpa atas negeri ini bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan dan itu akan terjadi.

Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.

Akan terjadi dimana pembinasa keji akan menajiskan tempat kudus, dengan menghapuskan korban sehari-hari.

Lebih rinci…
Daniel 9:26-27
(9:26) Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Jadi sekali waktu nanti, pada saat pembinasa keji menajiskan tempat kudus (rumah Tuhan) mereka
akan menghentikan korban sehari-hari, antara lain;
-     Korban sembelihan itu -> kepada ibadah dan pelayanan.
-     Korban santapan itu -> kepada firman Allah sebagai makanan rohani.
Ini korban sehari-hari akan dihapuskan pada pertengahan tujuh masa (tiga tahun setengah).

Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Di sini semakin diperjelas, lamanya nanti pembinasa keji berdiri menajiskan tempat kudus, seribu dua ratus dan sembilan puluh hari, berarti pada saat aniaya antikris berlangsung = tiga tahun setengah.

Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa.”
Satu kali tujuh masa = 7 tahun.

Daniel 11:36
(11:36) Raja itu akan berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.

Tadi dalam Daniel 9:27Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa.”
Kemudian, dalam Daniel 11:36, raja itu berlaku sombong di hadapan Allah.

Pertanyaannya sekarang; Pada saat kapan dia berlaku sombong?
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

Binatang yang keluar dari dalam laut -> antikris, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh.
Binatang itu serupa dengan macan tutul, kakinya seperti kaki beruang, mulutnya seperti mulut singa.
Kemudian naga itu memberikan kepada binatang yang keluar dari dalam laut kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaan yang besar. Itu sebabnya nanti kelak mereka akan masuk menguasai tempat kudus, “akan berbuat sekehendak hati, ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya, terhadap Allah”.
Terjawablah sudah ternyata naga memberikan kepadanya kekuatan, takhta, dan kekuasaan yang besar, untuk menajiskan tempat kudus,  sebab mereka menghentikan korban sehari-hari.

Saat-saat binatang itu menyombongkan diri
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

Di sini kita lihat terjadi mujizat besar-besaran. Sebab apa? Satu dari kepalanya kena luka yang membahayakan hidupnya, tapi luka yang membahayakan hidupnya sembuh (mujizat terjadi). Dengan mujizat inilah semua orang heran dan akhirnya mengikuti binatang itu (antikris).

Pendeknya, antikris ini mengadakan tandingan dengan apa yang dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib di bukit Golgota.
Luka (pengorbanan) binatang itu tidak membawa kepada kematian, padahal binatang itu keluar dari dalam laut.
Seharusnya kalau keluar dari dalam laut berarti ada dalam tanda kematian dan kebangkitan, tetapi di sini hanya berbicara soal terluka parah/sengsara tapi tujuannya untuk mengadakan mujizat dalam hal mempengaruhi dunia, inilah pelayanan palsu.
Maka kalau pelayanan hanya sebatas mujizat tanpa sengsara salib serta tanpa pengalaman kematian, itu pelayanan yang palsu.
Berarti, kalau di dalam gereja hanya sebatas mengadakan mujizat, tetapi salib dikecilkan, tujuannya untuk mempengaruhi, supaya jiwa-jiwa bertambah banyak tapi tidak menyelamatkan = ibadah akal-akalan.

Lihatlah pelayanan seperti ini.
Wahyu 13:4-6
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Ujung-ujungnya banyak orang akan menyembah naga (Setan) dan binatang yang keluar dari dalam laut tersebut.
Dengan mujizat yang diadakan oleh binatang tersebut, disitulah dia memanfaatkan kesempatan untuk menghujat Allah dengan mulut yang penuh kesombongan.

Saudaraku, begitu beratnya nanti situasi yang akan terjadi maka yang diterima oleh Yusuf itu bukan hanya cincin meterai, bukan hanya lenan halus, tetapi juga kalung emas, berarti melakukan firman Allah dengan setia sejak dari sekarang (selagi ada kesempatan).
Kalau tidak punya hikmat semacam ini, bagaimana kita dapat menghadapi situasi yang berat dengan segala tipu daya dari antikris.
Yang terpenting sekarang ialah: penyerahan disertai pengorbanan dari orang-orang berakal budi dan bijaksaan. seperti semut, setia mengumpulkan makanannya di musim panas dan diwaktu panen, pada masa kemurahan.

Mengumpulkan banyak firman (bahan) sebagai persediaan untuk menghadapi tujuh tahun kelaparan tiba, karena pada saat itu keadaan begitu berat.
Kesimpulannya, binatang itu menyombongkan diri pada saat mereka mengadakan mujizat.

Wahyu 13:7-8
(13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Kemudian, di sini dikatakan ia diperkenankan berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan orang-orang kudus. Berarti orang-orang kudus selain mengahadapi tipu daya karena pelayanan sebatas mujizat, orang-orang kudus juga menghadapi situasi yag begitu berat, sebab antikris akan memerangi orang-orang kudus, sampai pada akhirnya nanti banyak orang akan murtad (mengundurkan diri dari salib Kristus) sesuai dengan 1 Yohanes 2:18-19. Karena mereka tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan, tidak sungguh-sungguh menyangkal diri dan memikul salibnya.
Sebab itu saya menghimbau kaum muda remaja, selagi Tuhan memberikan kesempatan pada masa kemurahan ini, kumpulkanlah makanan sebanyak-banyaknya, beribadah sungguh-sungguh, jangan ngantuk-ngantuk, menulis firman jangan pura-pura, pelayanan bukan sebatas mujizat yaitu luka sembuh, tapi harus memuncak sampai masuk dalam pengalaman kematian.
Kalau ibadah namun tanpa tanda pengalaman kematian = ibadah akal-akalan.

Bandingkan dengan ibadah orang bijaksana.
Daniel 11:33
(11:33) Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas.

Orang-orang bijaksana membuat banyak orang mengerti (menuntun banyak orang kepada kebenaran) tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan; menghadapi pedang, api (pemurnian) ditawan dan dirampas.
Jadi di sini betul-betul ada aniaya yang begitu hebat yang harus dihadapi orang-orang bijaksana, tapi orang bijaksana harus bertahan, seperti semut tadi, lagi di dalam kemurahan mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya (berlaku bijaksana) sehingga ada kekuatan, saat menghadapi aniaya.

Kemudian ...
Daniel 12:7-10
(12:7) Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!"
(12:8) Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?"
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
(12:10) Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.

Ibadah orang bijaksana rela menderita (kematian) sekalipun harus disucikan dan dimurnikan dan diuji. Itu ibadah orang yang bijaksana tetap setia sekalipun menderita.
-     Disucikan -> Pedang Roh.
-     Dimurnikan -> Api.
-     Di uji -> Dirampas dan ditawan.

Apalagi anak Tuhan tidak mempersiapkan diri dari sejak sekarang dalam beribadah, hidup menurut daging tidak berlaku bijaksana, malam hari begadang sampai besok ibadah ngantuk-ngantuk, tidak bijaksana dalam hal mengumpulkan makanan, mengandung resiko tinggi.
Ibadah orang bijaksana, tidak perlu diatur dan diperintah seperti semut.
Pendeknya; orang bijaksana melewati aniaya antikris selama satu masa, dua masa dan setengah masa = tiga tahun setengah = seribu dua ratus enam puluh hari.

Matius 24:15
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –

Sebab nanti pembinasa keji memang berdiri di tempat kudus sesuai dengan firman Tuhan, anak-anak Tuhan hendaklah memperhatikannya.

Yusuf adalah orang bijaksana, Firaun sendiri yang mengatakannya, bijaksana, penuh dengan roh Tuhan, sehingga dia diangkat menjadi mangku negara untuk mengumpulkan bahan persediaan selama tujuh tahun kelimpahan sebab akan datang masa tujuh tahun kelaparan.
Sebelum pindah ke tanah Mesir, anak-anak Yakub diutus menghadap Yusuf tapi mereka tidak mengenali Yusuf, tapi akhirnya Yusuf memperkenalkan dirinya dan berkata tidak usah bersedih tidak usah takut karena Tuhan yang mengutus saya mendahului kamu supaya ada kelangsungan hidup… Kejadian 45: 7-8.
Pendeknya, orang bijaksana dan berakal budi mengerti rencana Tuhan, sehingga tidak ada persungutan manakala harus menghadapi aniaya karena firman, sengsara karena salib.

Dari Betlehem, tanah Israel dia diculik, dirampas dan di bawa ke Mesir tanpa ada alasan lalu dilemparkan ke dalam liang tutupan (penjaara) itu perjalanan salib. Kejadian 40: 14-15.
Betlehem turun ke Mesir itu perjalanan salib, sama seperti Yesus dari sorga turun ke bumi, itu perjalanan salib, itu ibadah orang bijaksana, banyak menanggung penderitaan.
Dari Betlehem diculik, lalu dijual kepada Potifar, difitnah dan lalu dijebloskan ke penjara, itu perjalanan salib seperti Yesus turun dari sorga ke bumi, supaya ada tersedia makanan. Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, supaya ada persediaan makananYohanes 6.
Kalau beribadah tapi menolak sengsara salib tetap berlaku fasik, itu ibadah orang bodoh, panas hati, berontak, bersungut-sungut, saya tidak yakin orang semacam ini sanggup menghadapi ujian, saya tidak yakin.
Ayo kita menjalankan ibadah secara bijaksana, kalungkanlah emas di leher, lakukanlah firman dengan setia, apapun yang terjadi biarlah terjadi, hadapi saja.
Kiranya Tuhan dengan roh yang kuat, dengan kasih-Nya akan membela kehidupan muda remaja.

Matius 24:16-18
(24:16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
(24:17) Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
(24:18) dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

Praktek ibadah orang bijaksana ada tiga:
a.   Orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan”.
Artinya; kanak-kanak rohani mendewasakan rohaninya sampai kepada puncak kekudusan.
Masa kecil Yesus ada di Yudea, jadi kanak-kanak rohani harus mendewasakan rohani sampai puncak kekudusan.
b.   Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya.
Artinya; orang yang sudah melayani Tuhan (berada dalam kegiatan roh) jangan lagi memikirkan perkara-perkara di bawah, perkara lahiriah.
Saudaraku, jangan salah dimengerti, tidak salah kuliah, tidak salah bekerja tetapi yang sudah melayani fokuskan diri untuk melayani Tuhan, jangan lagi memikirkan perkara-perkara yang di bawah di bumi ini.
c.   Orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Arti rohaninya; orang yang melayani Tuhan jangan kembali ke tabiat lama.

Biarlah kita berpadanan dengan panggilan menghargai kemurahan, sebab kita dipanggil dari kegelapan untuk terus menghargai panggilan (menghargai pengorbanan) = menghargai kemurahan, menghargai kasih karunia, darah salib. Kita dipanggil oleh darah salib, menghargai berarti berpadanan dengan panggilan (menghargai kemurahan).
Firman Tuhan tepat selalu pada waktunya disampaikan untuk menolong kehidupan kita, itu kemurahan bagi kita.

Itulah perbandingan ibadah orang bijaksana dengan ibadah orang fasik, orang malas.
Ayo mulai sekarang persiapkan diri, berlakulah bijaksana dalam setiap ibadah, tidak boleh ngantuk-ngantuk, persiapkan diri untuk ibadah, persiapkan diri untuk mengumpulkan makanan, itu ibadah bijaksana.
Kalau tidak dari sekarang kita memikul salib sampai masuk dalam pengalaman kematian bagaimana mungkin kita bisa menghadapi situasi yang berat yaitu: pedang, api, ditawan dan dirampas???

Matius 24:19
(24:19) Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.

Sebaliknya, celakalah ibu-ibu yang sedang hamil -> orang yang mengandung dosa.
Celakalah yang menyusukan bayi pada masa itu -> orang yang berbeban berat, yang belum mengakui dan menyelesaikan masalahnya di hadapan Tuhan. Beban dosa belum diselesaikan di hadapan Tuhan, itu yang akan mengalami celaka nanti.

Matius 24:20
(24:20) Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.

Waktu melarikan diri jangan jatuh pada musim dingin dan jangan jatuh pada hari Sabat.
Musim dingin berarti tidak ada lagi kesempatan untuk mendapat kemurahan.
Hari Sabat -> hari perhentian, Tuhan memberikan enam hari untuk kita bekerja melayani Tuhan, hari ketujuh adalah hari perhentian, tidak ada lagi kesempatan.

Pada waktu bangsa Israel di padang gurun, dari hari pertama sampai hari kelima mereka mengumpulkan satu gomer untuk tiap tiap orang, tetapi khusus hari keenam mereka harus mengumpulkan manna itu dua gomer untuk tiap-tiap orang sebab hari ketujuh (hari perhentian), tidak tersedia lagi makanan di situ… Keluaran 16: 22, 26.
Berdoa supaya pada saat kita melarikan diri jangan pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
Manfaatkan kemurahan Tuhan, manfaatkan korban Kristus dengan sungguh-sungguh. Malaikat sangat cemburu karena tidak bisa memanfaatkan korban Kristus (darah salib) sebab malaikat adalah zat roh, makhluk roh, dia tidak punya tubuh dan darah, sementara darah Yesus hanya berlaku bagi tubuh dan darah manusia. Pendeknya, darah Yesus bagi malaikat, tidak berlaku sehingga apabila malaikat jatuh karena pelanggaran akan berubah menjadi Setan sebab darah Yesus tidak berlaku bagi zat roh (tidak mendapatkan kesempatan).
Manfaatkan korban Kristus  , manfaatkan dengan sungguh-sungguh, berlakulah bijaksana, persiapkan dirimu untuk setiap ibadah, jangan lagi sibuk ini dan itu.

Ayat berikutnya ...
Matius 24:21
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

Pada masa itu terjadi aniaya antikris selama tiga tahun setengah(3,5 tahun), siksaan yang terjadi begitu dahsyat yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Ayo kalungkanlah emas di leher, lakukan firman dengan setia, berlakulah bijaksana walaupun harus memikul salib untuk membawa kita masuk dalam pengalaman kematian dan Tuhan akan menolong kita semuanya.

Saya mau sampaikan lagi firman Tuhan ...
Amsal 6:20
(6:20) Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
(6:21) Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.

Sebagai anak Tuhan pelihara perintah Tuhan, jangan menyia-nyiakan ajaran yang Tuhan sampaikan bagi kita malam ini. Sama seperti kalung emas bergantung di leher.

Sehingga ...
Amsal 6:22
(6:22) Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Kegunaan kalung emas bergantung di leher ada 3, yaitu:
1.   Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya.
Kalau Tuhan yang memimpin jalan kita maka kita akan ada di jalan yang benar tidak salah, tapi kalau hati dan manusia daging yang memimpin perjalanan hidup, di situ akan banyak kesalahan terjadi, seseorang akan menyimpang dari kebenaran.
2.   Jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya.
Orang yang tidur dan berbaring adalah orang yang tidak bisa menguasai dirinya, tetapi firman Allah itulah kalung emas yang bergantung di leher akan tetap berjaga-jaga.
3.   Jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Ketika kita bergaul dengan firman Tuhan kita akan menikmati suasana sorga.
Anak Manusia senantiasa bergaul dengan Allah bahkan menjadi kesukaan bagi Allah, ketika Allah menciptakan langit dan bumi Ia bersama dengan Allah dan menjadi kesukaan bagi Allah…Amsal 8.

Amsal 4:11-12
(4:11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.
(4:12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
(4:13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.

Firman Allah adalah hidup dan kita hidup oleh karena firman Allah.
Biarlah firman itu hidup dalam hidup dan kita hidup oleh firman Allah, peliharalah firman itu, peliharalah ajaran dan perintah Tuhan, sama seperti emas yang bergantung di leher. Amin.





TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment