KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, May 27, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 29 APRIL 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 29 APRIL 2018

KITAB WAHYU

(Seri: 52)

Subtema: ASAP DARI LOBANG JURANG MAUT “.

Shalom saudaraku.
Salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian pujian dan sang koor. Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman, lewat livestreaming atau lewat video internet dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dari kitab Wahyu.

Wahyu 9:2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Ketika pintu lobang jurang maut di buka, roh-roh jahat, roh-roh najis demonstrasi dan menyerang manusia, yaitu orang-orang yang menolak kesucian. Sehingga mereka diserahkan untuk binasa. Sebab kunci lobang jurang maut telah diberikan kepada binatang yang jatuh dari langit.

Wahyu  9:1
(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Wahyu 1:18
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Yesus Kristus memegang segala kunci maut dan segala kerajaan maut. Berarti terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintahan dari antikris, dan pemerintahan yang benar dimana Yesus menjadi Raja nya. Dua pemerintahan ini tidak mungkin berjalan sekaligus. Maka, harus memilih salah satu dari kedua pemerintahan tersebut.
-     Kalau memilih pemerintahan yang benar, maka yang berkuasa adalah Yesus Kristus, selamat tidak binasa.
-     Tetapi kalau memilih pemerintahan antikris, akan berada di dalam lobang jurang maut sebab kepadanya telah diberikan kunci lobang jurang maut.

Wahyu 9:11
(9:11) Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.

Raja yang memerintah mereka adalah malaikat jurang maut. Namanya adalah Abadon dalam bahasa Ibrani, kemudian Apolion dalam bahasa Yunani.

Wahyu 9:2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Tadi pada saat dibukanya pintu lobang jurang maut, naiklah roh-roh jahat, roh-roh najis demonstrasi menyerang manusia yaitu orang-orang yang tidak hidup di dalam kesucian, atau menolak kesucian. Akibat dosa yang ditimbulkan oleh roh-roh jahat dan roh-roh najis yang telah demostrasi tadi, matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang jurang maut itu.
Kalau dosa semakin bertambah banyak, maka dosa akan bertimbun-timbun. Akibatnya; asap itu menutupi matahari dan angkasa sehingga dunia menjadi gelap.
-    Matahari -> Allah Bapa, tabiatnya adalah Kasih.
-    Angkasa -> kehidupan anak-anak Tuhan yang berada dalam naungan Tuhan lewat ibadah dan pelayanan.

Pendeknya, ketika dunia ini menjadi gelap, maka kasih akan semakin dingin dan orang-orang tidak akan mempedulikan lagi agama. 

Kita lihat  di dalam,
2 Timotius 1:3-4
(1:3) Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
(1:4) Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.

Pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar oleh karena 18 macam dosa yang akan terjadi. Dua diantaranya adalah :
1. Tidak memperdulikan agama = asap telah menutupi angkasa.
2. Tidak tau mengasihi = asap menutupi matahari.

Dan pada akhirnya, kalau kita perhatikan pada ayat yang keempat, suka mengkhianat, tidak berfikir panjang, berlagak tau, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.

Matius 24:12
(24:12) Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Kasih akan semakin dingin, jika pendurhakaan itu semakin bertambah-tambah. Pendurhakaan itu adalah roh-roh jahat dan roh-roh najis, yang memberontak dan demonstrasi kepada Allah bagaikan asap tanur besar. Kita dapat melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu pada saat Tuhan menunggang balikkan kota Sodom dan Gomora.

Di dalam Wahyu 9:2, disitu kita tidak dapat melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu secara rinci. Tetapi kita akan melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu secara rinci, pada saat Tuhan menunggangbalikkan kota sodom dan Gomora.

Kejadian 19:24-25;28
(19:24) Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
(19:25) dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
(19:28) dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.

Tuhan menurunkan api dan belerang untuk menunggang balikkan Sodom dan Gomora, maka asap dari bumi membumbung ke atas sebagai asap tanur (dapur peleburan).

2 Petrus 2:6-7
(2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,
(2:7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --

Ketika Tuhan membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api adalah suatu peringatan terhadap dosa kesombongan, dosa kefasikan di masa-masa sekarang. Kalau tidak sombong tidak mungkin ada kejahatan, kenajisan, tidak mungkin ada sifat berlagak tahu, dan kasih semakin dingin.
Orang-orang Sodom dan Gomora berlaku fasik ternyata karena mereka itu
1.   Tidak mengenal hukum
Saudaraku, hanya firman Tuhan yang bisa menjaga hati kita untuk tetap bersih.
2.   Mengikuti hawa nafsu mereka.
Orang-orang fasik itu hidup menurut hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging.

2 Petrus 2:10;12
(2:10) terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Mereka menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah.
Pemerintahan Allah -> ibadah dan pelayanan dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Mereka berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan Allah sama dengan binatang yang tidak berakal menghujat apa yang tidak mereka ketahui.
Sama seperti binatang yang tidak berakal menghujat apa yang tidak mereka ketahui sehingga mereka binasa, seperti binatang hidup hanya satu kali.

2 Petrus 2:13
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya mereka berfoya-foya pada siang hari, berarti memboroskan harta rohani. Saudaraku, siang hari itu menunjuk kepada masa kemurahan Tuhan sebagai kesempatan bagi kita untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan, sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus yang adalah harta rohani.
Selama hari masih siang, bekerjalah untuk Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus (harta rohani) yang dipercayakan.

Saudaraku, mereka berfoya-foya pada siang hari sebab mereka mabuk dalam hawa nafsu, yaitu penuh dengan keinginan daging.

2 Petrus 2:14
(2:14) Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!

Oleh karena hawa nafsu daging, terlihat dosa yang lain, antara lain:
1.   Mata mereka penuh nafsu zinah.
Saudaraku, Tuhan membentuk manusia dari segumpal tanah liat, Tuhan membentuk anggota-anggota tubuh, salah satunya adalah mata, ditempatkan di tempat yang paling tinggi supaya dapat melihat, supaya dapat menerangi seluruh hidup. Saudaraku, Tujuh mata Allah, itulah tujuh Roh Allah yang diutus keseluruh bumi untuk menjadi terang, untuk menjadi kesaksian. Tetapi, kalau mata penuh nafsu zinah, berarti seluruh hidup dikuasai dosa, melayani tetapi hidup di dalam penyembahan berhala (menduakan hati Tuhan) = perzinahan rohani.
2.   Mereka tidak pernah jemu berbuat dosa.
Saudaraku, ada kalanya oleh karena beratnya tekanan dan penderitaan yang diakibatkan oleh dosa, maka seseorang akan jemu berbuat dosa. Itu yang dimaksud dengan jera, (kapok bahasa sehari-hari). Tetapi di sini mereka tidak mengerti istilah jera, mereka tidak mengerti istilah kapok. Sekalipun banyak tekanan dan derita oleh karena dosa. Mereka tetap tidak jemu berbuat dosa. Inilah sebagai hiasan dari asap yang keluar dari lobang jurang maut, yaitu roh-roh jahat dan roh-roh najis demonstrasi menyerang orang-orang yang menolak kesucian Allah.
3.   Mereka memiikat orang-orang yang lemah.
Orang-orang yang lemah, berarti yang pendiriannya tidak kuat -> tidak berdiri di atas korban Kristus. Kalau saja kita berdiri di atas korban Kristus pasti kuat dan teguh.
Lemah, berarti; mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.
4.   Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan.
Serakah = tamak = cinta akan uang. Berarti menghalalkan segala cara untuk meraih dan memperoleh keuntungan besar.
5.   Mereka adalah orang-orang yang terkutuk.
Simon Petrus menyangkal salib sebanyak tiga kali. Penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus, pura-pura tidak tau. Sudah tau, tapi pura-pura tidak tau.
Penyangkalan yang kedua: Petrus bersumpah serta berkata: “aku tidak kenal orang itu” Penyangkalan yang ketiga terhadap salib Kristus, mengutuk dan bersumpah dan berkata: “aku tidak mengenal orang itu
Terkutuk berarti sudah dekat dengan kebinasaan. Andai saja Simon Petrus  tidak menyesal dan menangis, dia sudah terhilang. Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Itulah orang-orang yang terkutuk. Beda dengan ranting yang melekat pada pokok anggur, dia akan menghasilkan buah anggur yang manis.

Lebih rinci tentang dosa-dosa yang ada di dalam kota Sodom dan Gomora.
Yudas 1:7
(1:7) sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.

Dosa di dalam kota Sodom dan Gomora, yaitu melakukan percabulan, kemudian mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar. Itu sebabnya ada istilah sekarang disodomi, berarti mengejar kepuasan yang tak wajar.

Yudas 1:8, 10
(1:8) Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
(1:10) Akan tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan kebinasaan mereka.

Kemudian terlihat tiga perkara yang mereka perbuat, yaitu; mencemarkan tubuh mereka, yang kedua; menghina kekuasaan Allah, yang ketiga;  menghujat semua yang mulia di sorga.
Itulah tiga perkara yang dilakukan oleh orang-orang yang bermimpi-mimpian.
Bermimpi-mimpian -> penghayal-penghayal, yaitu orang-orang yang tidak mau terlibat langsung dengan salib Kristus.

Dulu sebelum terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya menganggap bahwa sangkal diri dan pikul salib di tengah ibadah dan pelayanan, merupakan kobodohan. Tetapi malam ini saya minta ampun kepada Tuhan. Kalau saya dan kita semua berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan disertai dengan sangkal diri dan pikul salib, itu bukan suatu kebodohan. Tetapi karena kita memiliki pandangan nubuatan. Memandang jauh  ke depan. Puji Tuhan

Yudas 1:11
(1:11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Pendeknya, terlihatlah dosa seperti yang diperbuat oleh Kain, Bileam, dan Korah. Mari kita perhatikan penjelasan tiga pribadi ini;
-       Kain -> dosa benci = merusak tabiat dari Allah Bapa, yaitu KASIH.
-       Bileam -> serakah dan cinta akan uang. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang … 2 Timotius 6: 10
-   Korah -> dosa mendurhaka. Mendurhaka = memberontak kepada Allah. Seperti bani Korah dan pengikut-pengikutnya memberontak kepada Musa. Biasanya orang yang memberontak adalah orang yang merasa diri bisa, merasa diri mampu, merasa diri layak seperti Korah,  sehingga dia dengan berani memberontak kepada Musa dan Allah.

Semua dosa itu telah disaksikan oleh asap yang naik menutupi matahari dan angkasa -> roh-roh jahat dan roh najis yang demostrasi, menyerang manusia, yaitu orang-orang yang tidak menghargai kesucian.

Kita kembali membaca,
Wahyu 9:3-4
(9:3) Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

“ Dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi. Kemudian, kepada belalang-belalang itu dipesankan supaya jangan merusakkkan rumput-rumput atau tumbuh-tumbuhan ataupun pehon-pohonan, melainkan hanya merusak manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahi mereka.

Saudaraku, saat ini kita berada di tengah kegiatan Roh, berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Tuhan percayakan kepada kita ibadah dan pelayanan ini, untuk mengusahakan dan memeliharakannya. Orang yang berada dalam kegiatan Roh, hendaknya;
- Memberi diri dipimpin oleh Roh.
- Memberi diri dikuasai oleh Roh.
- Menyerah seutuhnya kepada Roh Tuhan.

Jangan bertahan di dalam kebodohan oleh karena kesombongan. Supaya betul-betul kita memiliki meterai Allah. Karena nanti dari asap itu keluar belalang. Kepada belalang ini, ditugaskan bukan untuk merusak rumput-rumput, bukan untuk merusak pohon-pohonan, tetapi ditugaskan untuk merusak orang-orang yang tidak mamakai meterai Allah. Jadi, orang yang mengundurkan diri dari tengah ibadah dan pelayanan karena tidak sanggup sangkal diri dan memikul salib adalah orang yang bodoh. Karena dia tidak mengerti rencana Allah sebetulnya indah dalam hidupnya. Tidak perlu tawar hati dalam kesesakan. Kalau seseorang tawar hati di dalam kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Jangan hanya karena saat ini kita bebas malakukan sesuatu sesuai kehendak sendiri, lalu kita tidak takut Tuhan dan akhirnya kebablasan. Yang dirusak oleh belalang itu nanti adalah orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah.

Wahyu 7: 3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Jumlah mereka yang dimeteraikan itu adalah seratus empat puluh empat ribu dari semua suku keturunan Israel . Begitu hebatnya perhatian Tuhan kepada mereka yang melayani Tuhan. Begitu hebatnya perhatian Tuhan kepada mereka yang mau sangkal diri dan pikul salibnya, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini. Setiap orang yang bekerja selalu mendapatkan upah, tidak ada pekerjaan yang tidak memperoleh upah. Makin benyak kerja makin banyak upah.
Justru dengan adanya salib yang harus kita pikul adalah suatu kesempatan untuk memelihara masa depan kita. Tentu tidak ada diantara kita yang mau hidup seperti binatang, hidup hanya satu kali. Sebab itu, jangan hidup seperti binatang, karena binatang tidak berakal budi. Dia tidak tau apa yang dia perbuat. Seperti orang-orang yang sudah diserang oleh roh-roh jahat dan roh najis tadi. Mereka menghujat kemuliaan Allah, menghujat kemah kemuliaan Allah. Mereka menghujat apa yang  mereka tidak ketahui.
Jangan percaya kepada binatang, sekalipun terlihat jinak. Dan Tuhan tidak mempercayakan pelayanan kepada binatang. Tuhan tidak mempercayakan pelayanan kepada orang yang tidak berakal budi, yang pikirannya pendek.

Dan kalau kita dipercaya untuk melayani Tuhan, itu kemurahan. Manfaatkan kesempatan ini. Kerjalah selagi hari masih siang. Jangan berfoya-foya pada siang hari, jangan boroskan harta rohanimu. Supaya kita semua berada dalam rencana Allah yang begitu mulia.
Saya bersyukur kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan pengertian yang tidak bisa saya ukur. Inilah yang disebut kemurahan lebih daripada  hidup.

Efesus 1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Saudaraku, dimeteraikan Roh kudus yang dijanjikan-Nya itu dan Roh Kudus itu adalah jaminan keselamatan. Saudaraku, Kita telah menerima Injil atau pengajaran salib. Lewat pengajaran salib inilah kita memperoleh pengertian tentang milik kepunyaan Allah, yaitu orang yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus. Dan roh kudus inilah jaminan dari segala sesuatu termasuk keselamatan. Sehingga terbebas dari belalang-belalang yang keluar dari asap.
Saudaraku, di dalam perjanjian lama (kitab Mazmur), kitab Yesaya, dan kitab Yoel, di situ dijelaskan tentang belalang. Ada beberapa jenis belalang, tetapi sifatnya menghabisi. Ada belalang palahap, ada belalang pelompat, ada belalang pengerik, dan lain sebagainya. Apa yang ditinggalkan oleh belalang pelompat akan dihabisi oleh belalang pengerik, dan lain sebagainya. Sampai habis apa yang Tuhan sudah tanamkan di hati ini.

Lewat Injil atau pengajaran salib, Tuhan tanamkan banyak perkara di hati kita ini, sebagai kemurahan hati Tuhan bagi kita semua. Jangan sampai itu dihabisi.

Efesus 4:30
(4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Jangan mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kita menjelang hari penyelamatan. Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, kedatangan Tuhan Tuhan sudah tidak lama lagi. Jangan mendukakan Roh Kudus.
Pertanyaannya: Saat kapan Roh Kudus berduka? Jawabannya, saat terjadinya kematian, yaitu hidup di dalam hawa nafsu dan keinginan daging (kedagingan).
Daging itu mati Roh yang menghidupkan. Jadi kalau seseorang melayani Tuhan tetapi hidup menurut hawa nafsu daging, itu sama dengan mendukakan Roh Kudus. Kembali saya tandaskan: Jangan mendukakan Roh kudus, menjelang hari penyelamatan.

Ayo semakin giatlah melayani Tuhan, ayo terus berkobar-kobar di tengah kegiatan Roh ini. Jangan mendukakan Roh Kudus, jangan lagi hidup menurut hawa nafsu daging. Jangan turuti tabuat-tabiat daging supaya Roh Kudus tidak berduka. Di mana ada kematian, di situ ada dukacita. Kalau hidup menurut daging, nanti Roh Kudus yang berdukacita. Kiranya ini harus diperhatikan dengan ssungguh-sungguh. 

2 Korintus 1:22
(1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Setelah diteguhkan kemudian diurapi. Diurapi berarti memeteraikan tanda milik- Nya.
Yesus telah mengalami penumbukan di atas kayu salib. Sehingga dengan demikian, kita juga yang mengikuti contoh penumbukan semacam ini akan menerima atau mengalami pengurapan. Pengurapan itu tidak datang dari minyak goring yang digunakan seorang ibu untuk memasak di dapur. Pengurapan itu hasil dari sengsara salib. Bagaikan penumbukan terhadap pohon zaitun.
Hasil dari sengsara salib adalah pengurapan. Diurapi berarti dimeteraikan sebagai milik kepunyaan Allah. Milik kepunyaan Allah meterainya (segelnya) adalah Roh Kudus.

Sebetulnya terbentang luas bagi kita semua untuk menerima pengurapan kalau direnungkan. Hanya sungut-sungut inilah atau suara daging ini, akhirnya kita jauh dari rencana Tuhan. Kalau kita diproteksi oleh pengajaran salib jangan bersungut-sungut, itu suara daging. Firman Allah ini memproteksi kehidupan kita semua.

Kembali kita memperhatikan,
Wahyu 9:4
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

Biarlah kiranya meterai Allah ada di dahi kita sebagai tanda milik kepunyaan Allah.

Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Anak Domba berdiri di bukit Sion, bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu orang yang dimeteraikan tadi, di  dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Di dalam pemikiran ini (alam pemikiran ini)  hanya ada kasih Allah, tidak ada yang lain lagi. Bagaikan patam dilekatkan pada serban di sebelah depan, persis di dahi seorang imam besar supaya selalu ingat Tuhan. Jadi orang yang dimateraikan oleh Roh Kudus selalu ingat Tuhan, selalu ingat kasih Tuhan. Tandanya; seorang imam besar harus menanggung akibat kesalahan umat Israel...Keluaran 23: 36-38.

Kita semua ada di bukit Sion (di gunung Sion) untuk melayani Dia. Di dahi ini hanya ada kasih Allah. Dia telah mengorbankan anak-Nya yang tunggal (Anak Domba yang disembelih). Biarlah kita senantiasa mengarahkan pandangan kita kepada salib supaya kuat terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak suci. Persis seperti yang tertulis di dalam kitab Yehezkiel 9:4, di dahi mereka ada huruf T. Berarti praktek ingat Tuhan, praktek ingat kasih Tuhan, selalu memandang salib Kristus. Huruf T, itu menunjuk kepada korban kristus. Amin.


YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang














No comments:

Post a Comment