KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, June 22, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 13 MEI 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 13 MEI 2018

KITAB WAHYU
(Seri: 54 )

Subtema: “4 OKNUM BELALANG TANNDINGAN 4 MAKHLUK.”


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Saya juga menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba Tuhan di dalam ataupun di luar negeri yang senantiasa mengikuti pemberitaan firman lewat video internet, kiranya Tuhan memberkati kita malam ini.

Kita akan sambut kembali pemberitaan firman Tuhan tentang penghukuman sangkakala yang kelima.
Kita kembali memperhatikan Wahyu 9:7-10.
Wahyu 9:7-10
(9:7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,
(9:8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
(9:9) dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
(9:10) Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

Pendeknya; rupa dari belalang-belalang yang keluar dari asap lobang jurang maut itu gabungan dari kuda, manusia, singa dan kalajengking.
Empat oknum belalang tersebut adalah tandingan dari empat makhluk yang ada disekeliling takhta Anak Domba.

Wahyu 4:6-8
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Disekeliling takhta Anak Domba ada empat makhluk.
Adapun makhluk-makhluk tersebut;
1.   Sama seperti singa.
2.   Sama seperti anak lembu.
3.   Sama seperti muka manusia.
4.   Sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

Kita lihat satu per satu empat makhluk yang ada disekeliling takhta itu lebih dalam lagi.
-     Singa -> kewibawaan Yesus sebagai raja.
Yesus adalah singa dari suku Yehuda, kerajaan-Nya tidak berkesudahan.
-     Anak lembu -> kebangkitan Yesus sebagi hamba.
Seorang hamba persis seperti lembu, antara lain:
-      Tenaganya dapat dimanfaatkan untuk membajak.
-      Kulitnya dapat digunakan sebagai alat musik gendang.
-      Potongan-potongan dagingnya selain dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran juga dapat dinikmati.
Pendeknya; segala sesuatu yang ada pada lembu itu dapat dinikmati, seperti itulah keberadaan dari seorang hamba di hadapan Tuhan.
-     Muka seperti manusia -> sengsara Yesus sebagai manusia.
Sebagai manusia Yesus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2:8).
-     Burung nasar yang sedang terbang -> keadilan dan kebenaran Yesus sebagai Anak Allah.
Sedikit mengenai keadilan dan kebenaran ini.
Kalau kebenaran itu berasal dari hukum Taurat maka yang diselamatkan hanyalah bangsa Israel, sementara bangsa kafir yang digambarkan seperti anjing dan babi tidak selamat karena tidak mengenal hukum Taurat, ini bukan keadilan dari Allah.
Tetapi sekarang yang pertama telah dihapuskan untuk menegakkan yang kedua, itulah kebenaran karena iman, dibenarkan oleh darah Yesus. Sehingga baik bangsa Israel maupun bangsa kafir dibenarkan oleh karena iman, inilah keadilan Allah kebenaran oleh darah salib.
Yang pertama -> Hukum Taurat.
Yang kedua -> Kasih karunia dan kemurahan.

Kita kembali memperhatikan empat makhluk itu lebih rinci ...
Wahyu 4:6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.

Keempat makhluk itu masing-masing penuh dengan mata, disebelah muka dan disebalah belakang.
Penuh dengan mata artinya; berada di dalam terang, tidak ada lagi dosa yang disembunyikan.
Kemudian;
-     Mata di sebelah muka, artinya; perjalanan hidup rohani ke depan berada dalam terang.
-     Mata di sebelah belakang, artinya; dosa masa lalu telah diterangi -> orang-orang yang sudah mengakui dosanya dari A-Z sudah diakui di hadapan Tuhan dan tidak mengulangi lagi dosanya.

Saya berharap dosa yang sudah diakui jangan diulangi lagi, supaya perjalanan hidup rohani kita ke depan berada dalam terang.

Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Adapun keempat makhluk tersebut bersayap enam disekelilingnya, artinya; daging dengan tabiat-tabiatnya tidak terlihat lagi.
Lalu di sebelah dalamnya penuh dengan mata, artinya; manusia batin (manusia dalam) ada dalam terang. Jadi yang terang itu bukan hanya yang terlihat oleh mata manusia melainkan manusia batin juga ada di dalam terang, sehingga luar dalam ada di dalam terang.

Kemudian empat makhluk tersebut “dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam,” adapun seruan mereka: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Artinya; keempat makhluk tersebut memuliakan Allah dalam dua perkara, yaitu;
1.   Memuliakan kekudusan dari Allah Yang maha Kuasa, yaitu;
-      Memuliakan kekudusan dari Allah Bapa.
-      Memuliakan kekudusan dari Allah Anak.
-      Memuliakan kekudusan dari Allah Roh Kudus.
2.   Memuliakan pekerjaan dari Yesus Kristus (Anak Allah), sebab Dia adalah; “yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang.”

Wahyu 1:8, 17-18
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega (awal dan akhir) sebagai; “yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.”
Kemudian diikuti dengan pengakuan; “Yang HIDUP, Aku telah MATI, namun lihatlah Aku HIDUP.”
-     Yang ada = yang hidup.
-     Yang sudah ada = Aku telah mati.
-     Yang akan datang = Aku hidup.
Berarti dari Alfa (awal) untuk sampai ke Omega (akhir) jembatannya adalah salib, sebab Yesus mati di atas kayu salib.
Jadi wajar saja kalau empat makhluk selain memuliakan kekudusan dari Allah Tritunggal (Allah Yang Maha Kuasa) Bapa, Anak dan Roh Kudus, sekaligus memuliakan pekerjaan dari pada Anak Allah yaitu SALIB.

Kalau kita meninggikan korban Kristus maka segala masalah selesai, tetapi kalau kita meninggikan perkara lahiriah = mengundang masalah kepada diri sendiri, misalnya mengutamakan pekerjaan, uang, harta kekayaan.
Tetapi kalau kita meninggikan korban Kristus dari segala perkara terlepas dari masalah.

Yohanes 3:14-15
(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
(3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Anak manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga kita harus meninggikan korban Kristus.

Kita kembali memperhatikan belalang, gabungan dari empat oknum ...
Wahyu 9:7-10
(9:7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,
(9:8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,
(9:9) dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.
(9:10) Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti manusia, lima bulan lamanya.

Belalang-belalang itu gabungan dari: KUDA, MANUSIA, SINGA dan KALAJENGKING.
Adapun keberadaan dari empat oknum tersebut:
PERTAMA: KUDA.
Di sini kita lihat kuda itu dipersiapkan untuk peperangan yaitu memerangi manusia yang tidak memakai meterai Allah.
Kita lihat tindakan mereka ...
Efesus 6:11-12
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging (sesama) tetapi melawan roh-roh jahat di udara dengan segala tipu muslihatnya.
Jadi kalau ada anak-anak Tuhan berjuang melawan sesamanya itu adalah suatu kekeliruan yang besar, jangan ikut cara belalang, salah satu oknumnya adalah kuda dipersiapkan untuk peperangan, yaitu memerangi manusia.

Kemudian kita baca lagi Wahyu 9:7.
Wahyu 9:7
(9:7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,

Kemudian, di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas.
Hati-hati dengan pengertian ini.

Yesaya 30:15-16
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
(30:16) kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Kecepatan dan ketangkasan (kekuatan) serta pemikiran yang brilian menjadi mahkota emas di atas kepala mereka.
Sehingga mereka enggan berbuat dua hal, yaitu;
1.   Dengan BERTOBAT dan tinggal diam, akan keselamatan.
2.   Mereka enggan TINGGAL TENANG dan percaya, padahal itu kekuatan dari Allah.
Jangan tertipu dengan KECEPATAN, jangan tertipu dengan KETANGKASAN atau kekuatan dan pemikiran yang brilian, bagi manusia kedua hal itu bagaikan mahkota emas dan hanya itu saja yang ada pada kepala manusia, tidak lebih tidak kurang. Jangan ikuti seperti itu.
Kalau dahulu kita punya pemikiran seperti itu ayo perhatikan firman sungguh-sungguh, bertobatlah menangislah di kaki salib sebentar.

KEDUA: SEPERTI MUKA MANUSIA.
Menunjukkan bahwa belalang itu seperti bangsa yang kuat dan teratur barisannya untuk berperang.
Efesus 6:12
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Perhatikan kalimat; “melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Artinya; roh-roh jahat dan roh-roh najis sangat terorgansir untuk melancarkan tipu muslihatnya.
Ada sebutan pemerintah-pemerintah, sebutan penghulu-penghulu, roh-roh jahat di udara, berarti terorganisir.
Segala sesuatu yang terorganisir akan mantap untuk melancarkan serangannya, untuk menghancurkan manusia di dalam kelemahan mereka. Itu sebabnya muka mereka sama seperti muka manusia, oknum yang kedua dari belalang.

1 Korintus 3:3-4
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
(3:4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

Manusia duniawi yang bukan rohani, di dalamnya terdapat roh pemecah, yaitu; iri hati dan perselisihan, untuk merusak LADANG ALLAH dan BANGUNAN ALLAH (1 Korintus 3:9)

Kita bersyukur kepada Tuhan dengan rahmat-Nya kita memperoleh suatu pemahaman dari Tuhan Yesus, siapa yang dapat memahami geliat dari setan, siapa yang dapat memahami betapa serangan setan itu sangat terorganisir, siapa yang dapat memahami kalau bukan Tuhan dengan kemurahan-Nya lewat pembukaan rahasia firman yang kita terima dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah.

Kita kembali membaca ...
Wahyu 9:8
(9:8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,

“Rambut mereka sama seperti rambut perempuan” namun itu adalah tipuan untuk merusak ladang Allah, dan bangunan Allah.
Rambut panjang -> ketundukan (1 Korintus 11).

Pertanyaannya, mengapa rambut mereka sama seperti rambut perempuan?
Matius 24:15
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –

Satu kali nanti pembinasa keji akan berdiri di tempat kudus maka anak-anak Tuhan hendaklah memperhatikannya jangan sampai diabaikan.
Hari ini sepertinya kita tidak merasa apa-apa tapi suatu kali nanti semuanya akan terjadi, Firman Tuhan akan tergenapi.
Mereka akan menduduki tempat kudus suatu kali nanti, itulah tujuan dari rambut panjang menunjukkan seolah-olah tunduk dan taat kepada Tuhan.

Kemudian ...
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

Dan tidak tanggung-tanggung di sini kita perhatikan antikris mengadakan suatu mujizat besar, sebab luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Sehingga oleh karena mujizat itu dunia tercengang dan mengikuti cara ibadah mereka, tapi salib dilupakan.
Bukankan itu seperti rambut perempuan, bukankah itu seperti ketundukan gereja kepada kepala (seorang suami). Maka kalau ibadah hanya mengejar mujizat, seseorang belum mengerti kebenaran.
Antikris bisa mengadakan mujizat karena setan memberikan kuasanya, takhtanya dan kekuatannya yang besar. Dengan mujizat yang diadakan di tempat kudus bukankah itu rambut panjang dari seorang perempuan, bukankah itu seolah-olah ketundukan kepada Kristus sebagai kepala.

KETIGA: GIGI MEREKA SEPERTI GIGI SINGA.
Yoel 1:5-7
(1:5) Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu!
(1:6) Sebab maju menyerang negeriku suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya; giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan taring singa betina.
(1:7) Telah dibuatnya pohon anggurku menjadi musnah, dan pohon araku menjadi buntung; dikelupasnya kulitnya sama sekali dan dilemparkannya, sehingga carang-carangnya menjadi putih.

Giginya bagaikan gigi singa sehingga pohon anggur musnah dan pohon ara menjadi buntung, selanjutnya pohon anggur dikulitinya sehingga carang-carangnya menjadi putih.
Putih di sini -> kebenaran diri sendiri sebab manusia telah kehilangan kasih Allah.
Ketika kita diliputi dengan kasih Allah maka dosa ketelanjangan tertutupi, sebaliknya ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa lalu seekor binatang disembelih kemudian kulitnya dijadikan pakaian untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Binatang yang dikuliti ini itulah pribadi Yesus yang dikorbankan -> kasih Allah.
Yesus adalah pokok anggur, Allah adalah pengusahanya, kitalah ranting-rantingnya.
Kalau pohon anggur sudah musnah maka pekerjaan Tuhan rusak.
Pohon ara juga sudah buntung, maka apa yang bisa diperoleh dari anggota tubuh yang buntung?

Wahyu 9:9
(9:9) dan dada mereka sama seperti baju zirah, dan bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, yang sedang lari ke medan peperangan.

Kemudian dada mereka sama seperti baju zirah, artinya; dosa menjadi alat kekebalan.
Sehingga pada waktu itu orang tidak lagi malu berbuat dosa, bahkan orang merasa diri hebat apabila berbuat dosa tidak takut kepada Tuhan bagaikan baju zirah di dada, sudah tidak malu lagi berbuat dosa, kebal muka bagaikan baju zirah pada dada.

Kemudian tadi sudah dibaca pada ayat 9; “bunyi sayap mereka bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda.
Artinya; mereka mempunyai kecepatan untuk mempengaruhi manusia sehingga manusia itu begitu cepatnya dikuasai dosa.
Itulah bunyi sayap bagaikan bunyi kereta-kereta yang ditarik banyak kuda, jadi kecepatan seperti sayap yang bisa digunakan untuk terbang.
Hari-hari ini orang yang tangkas orang yang brilian dalam berfikir sedang berusaha untuk membuat mobil pesawat dan mobil helikopter, supaya dapat menyelesaikan kemacetan dan upaya cepat mencapai  tujuan, seperti itulah dosa di hari-hari ini begitu cepat menguasai karena memiliki sayap.

Hati-hati kecepatan itu terjadi lewat alat-alat elektronik, kemajuan zaman ini, kecanggihan-kecanggihan yang ada, hati-hati itu juga sayap dari setan untuk mempermudah dosa masuk. Jadi kecepatan dosa itu karena dia mempunya sayap.
Hari-hari ini dosa itu begitu cepat, menguasai manusia ternyata karena dosa itu mempunyai sayap.

Yoel 2:5
(2:5) Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.

Sampai akhirnya begitu mudahnya manusia itu dibakar oleh api bagaikan jerami yang hangus.
Jerami itu -> manusia daging. Begitu mudahnya dosa itu mempengaruhi manusia karena dia punya sayap, bagaikan api yang menghanguskan jerami.

Saya kira kita perlu semakin waspada berarti dibutuhkan penyerahan yang makin sungguh-sungguh, penyerahan harus makin bertambah untuk menghadapi situasi yang semakin jahat dan keras.

KEEMPAT: EKOR MEREKA SAMA SEPERTI KALAJENGKING DAN ADA SENGATNYA.
Ini oknum belalang yang keempat.
Kita akan memperhatikan sengatnya ini.
1 Korintus 15:54-56
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
(15:55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
(15:56) Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 

Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Jadi belalang itu bukan untuk membunuh manusia melainkan hanya untuk menyakiti/menyengat manusia sesuai dengan Wahyu 9:5.
Jadi dosa sebagai sengat maut membuat banyak orang menderita, dosa itu yang membuat banyak orang tersiksa bahkan tertekan batin.
Jadi sengatnya itu bukan membunuh tapi menyiksa selama lima bulan.

Kemudian, kuasa dosa adalah hukum Taurat.
Kita lihat dulu antara YESUS dan HUKUM TAURAT di dalam Injil Matius 5.
Yang pertama.
Matius 5:21-22
(5:21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
(5:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Hukum Taurat: “Jangan membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum.”
Di dalam Yesus: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum.”

Yang kedua.
Matius 5:27-28
(5:27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
(5:28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Hukum Taurat: “Jangan berzinah”, berarti memandang perempuan dan menginginkannya di dalam hati boleh/ tidak salah.
Di dalam Yesus: “: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”

Yang ketiga.
Matius 5:31-32
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
(5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

Hukum Taurat; “Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.”
Hukum di dalam Yesus; “Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah”

Yang keempat.
Matius 5:33-37
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
(5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
(5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
(5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
(5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Hukum Taurat; “Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.”
Hukum di dalam Yesus; “Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, bumi, Yerusalem, kepala sendiri, jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak.”

Yang kelima.
Matius 5:38-40
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
(5:40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu

Menurut hukum Taurat; “mata ganti mata dan gigi ganti gigi.”
Hukum di dalam Yesus; “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat.”

Yang keenam.
Matius 5:43-44
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(5:44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Menurut hukum Taurat; “mengasihi sesama tapi musuh dibenci.”
Hukum di dalam Yesus; “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Jadi kesimpulan dari hukum Taurat, ibadah yang dijalankan itu bersifat lahiriah saja dan tidak mengenal kasih karunia dan kemurahan Tuhan.
Maka sangat mengerikan sekali melihat suatu ibadah pelayanan yang dijalankan secara lahiriah itu ibadah yang sangat mengerikan sekali.
Memang mulut memuliakan Tuhan tapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Setelah manusia dibentuk dari segumpalan tanah liat, mulai dari kepala sampai kaki selanjutnya Allah meniupkan (menghembuskan) nafas hidup sehingga segumpalan tanah liat yang dibentuk ini hiduplah.
Jadi sekali lagi saya tandaskan ibadah liturgis, ibadah lahiriah adalah ibadah yang sangat mengerikan sekali.
Biarlah kita berada di tengah-tengah ibadah kasih karunia, senantiasa meninggikan korban Kristus.

Ibrani 10:4-8
(10:4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
(10:5) Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.

Tuhan tidak berkenan kepada ibadah yang dijalankan secata taurat walaupun ibadah itu dikemas serapih mungkin, entah itu mengundang artis, entah itu mengundang orang-orang penting, Tuhan tidak berkenan kepada ibadah taurat.
Yang kita tampilkan di tengah ibadah ini bukan lahiriahnya tetapi salib Krisus harus ditegakkan di tengah-tengah ibadah tersebut.

Ibrani 10:9
(10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Yesus Kristus datang ke dunia untuk melakukan kehendak Allah Bapa, Dia telah meminum cawan Allah, menanggung penderitaan yang tidak harus Dia tanggung, sehingga dengan demikian terlaksanalah kehendak Allah.
Ibadah yang pertama dihapuskan itulah ibadah taurat supaya menegakkan yang kedua yaitu; salib ditegakkan di tengah ibadah pelayanan bukan perkara lahiriah. Itulah sengat dari kalajengking.

Kemudian, SENGAT ITU TERLETAK PADA EKORNYA.
Ekor -> dosa masa lalu.
Dosa itu awalnya sangat nikmat bagi daging tapi akhirnya (ekornya) sangat menyakitkan sekali, jangan berfikir pendek.

Saya bangga kalau anak Tuhan mau menghirup darah seperti anak-anak burung rajawali, kemudian matanya tajam memandang jauh ke depan (tidak berfikir pendek), apabila di tengah hari perhentian (Sabat) ada aksi dan akselerasi ada kreatifitas.
Ingat sengatnya itu ada di ekornya kalajengking, awalnya dosa itu nikmat dilakukan tetapi pada ekornya (akhirnya) ada sengatnya itu yang tidak enak, ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Sebagai contoh; waktu ular memperdaya Hawa, perempuan itu melihat;
-    Bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya.
-    Lagipula pohon itu menarik hati karena memiliki pengertian (Kejadian 2:6)
Pendeknya; setelah melanggar hukum Allah Adam dan Hawa menjadi telanjang (Kejadian 2:7)
Sehingga pada saat itulah Tuhan datang di tengah-tengah taman Eden, mendengar langkah-langkah kaki Tuhan mereka takut dan bersembunyi di balik pohon, dari situlah Tuhan mengetahui bahawa Adam dan Hawa melanggar hukum Allah.
Lalu Adam mulai mempersalahkan isterinya yang lebih parah lagi Hawa mempersalahkan ular.
Ular adalah gambaran dari Setan, dari sejak dulu setan adalah setan dia licik dia menipu, kalau setan tidak menipu bukan setan namanya.
Ujung-ujungnya tidak enak, awalnya seperti memberi pengertian tetapi ujung-ujungnya tidak enak.
Tidak berhenti sampai situ, dipihak Adam susah mencari nafkah karena tanah itu sudah terkutuk.
Di pihak perempuan susah saat mengandung, sakit saat melahirkan, ujung-ujungnya tidak enak.
Puncaknya; Adam dan Hawa diusir dari taman Eden itu sebabnya kita ada di tengah dunia ini antara suatu kali nanti naik ke sorga atau malah turun lagi ke neraka, tergantung sejauh mana persekutuan kita dengan Tuhan.
Sebab pintu di sebelah timur taman Eden telah dijaga oleh dua keribium dengan pedang yang menyambar-nyambar. Siap dikoreksi oleh pedang roh yang tajam (disucikan Firman Allah) atau dilempar lagi ke neraka?

Kita sudah melihat empat oknum belalang; oknum yang pertama seperti kuda yang disiapkan dalam peperangan, oknum yang kedua seperti muka manusia, oknum ketiga giginya sama seperti gigi singa, oknum yang keempat kalajengking sengatnya pada ekornya.
Malam ini kita akan tersungkur dan menyesali segala kesalahan yang pernah kita perbuat, kita datang dan mengakuinya. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment