KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, June 24, 2018

IBADAH RAYA MINGGU, 20 MEI 2018



IBADAH RAYA MINGGU, 20 MEI 2018

KITAB WAHYU

(Seri: 55)

Subtema: RAJA YANG MEMERINTAH DOSA: ABADON ATAU APOLION.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita diperkenankan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu.
Satu minggu kita telah lewatkan khususnya Ibadah Doa hari rabu dan Ibadah Pendalaman Alkitab, saya tidak bisa bersama-sama dengan sidang jemaat dan juga umat Tuhan tidak bisa mengikuti Ibadah Doa dan Ibadah Pendalaman Alkitab karena kami sebagai anggota musyawarah besar, anggota Pantekosta Tabernakel mengikuti acara sebagai agenda tahunan dan harus diikuti. Kami diberkati disana bersama dengan hamba-hamba Tuhan lainnya, dari berbagai-bagai daerah. Kami boleh bersekutu disana dan menikmati berkat firman Tuhan.

Dan kita kembali beribadah di tempat ini lewat Ibadah Raya Minggu bersama-sama di tengah-tengah keluarga besar GPT BETANIA semua karena kemurahan Tuhan. Terimakasih buat doa-doa dari sidang jemaat, kami boleh mengikuti acara disana. Dalam perjalanan Tuhan sertai kembali juga ke tempat ini dengan selamat semua karena kemurahan Tuhan, terimakasih buat semua doa-doanya.
Saya juga menyapa anak-anak Tuhan yang sedang mengikuti livestreaming pada saat ini, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu 9:11.
Di Wahyu 9:11 ini adalah  seri yang kelima dari penghukuman sangkakala yang kelima.
Wahyu 9:11
(9:11) Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.

Raja yang memerintah prajurit-prajurit yang dilepaskan untuk merusak dan menyakiti manusia (Wahyu 9:2-3), selama lima bulan ialah malaikat jurang maut, dalam bahasa Ibrani disebut Abadon, dalam bahasa Yunani disebut Apolion.
Pendeknya; setiap dosa itu ada yang memerintah, ada yang mengatur yaitu roh jahat dan roh najis.
Misalnya; perbuatan zinah diperintah oleh roh zinah atau perbuatan dusta diperintah oleh roh dusta.
Itulah sebabnya dosa itu sangat sukar untuk lepas karena ada malaikat memerintah dosa itu, yaitu roh-roh jahat dan roh-roh najis yang membawa manusia sampai pada perbuatan itu.
Berarti dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk melawan dosa tetapi juga berjuang untuk melawan malaikat jurang maut sebagai raja yang memerintah sehingga terjadinya dosa itu.

Sebagaimana PERUMPAMAAN YESUS TENTANG ROH JAHAT YANG KELUAR DARI RUMAH ITU.
Matius 12:43-45
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Perhatikan kalimat; “bersih tersapu dan rapi teratur.” Kalimat ini menunjukkan bahwa dosa tidak terlihat di  dalamnya;
- Bersih tersapu adalah hasil dari pekerjaan firman Allah.
- Rapi teratur adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus.
Bersih tersapu dan rapi teratur tetapi sayangnya rumah itu kosong.

Kita lihat dulu tentang kosong.
Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Kosong berarti belum berbentuk. Kalimat belum berbentuk ini kalau dibandingkan dengan Kejadian 1:26-27, berarti tidak segambar dan tidak serupa dengan Allah.
Kesimpulannya, kosong artinya Allah tidak memerintah di dalamnya.

Kejadian 1:2
(1:2)  Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Kerugian yang terjadi apabila Allah tidak memerintah di dalamnya, diliputi atau dikuasai kegelapan.
Saudaraku, kegelapan adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa, sebab di dalam kegelapanlah setan atau roh jahat dan roh najis berkuasa. Oleh sebab itu jangan biasakan menyembunyikan dosa. Keluarlah dari kegelapan itu, dan berada dalam terang dengan cara mengakui segala dosa yang belum diakui.

Efesus 6:12
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Perhatikan kalimat; Melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Jadi sudah jelas bahwa dunia sedang berada di dalam kegelapan, dan yang memerintah di dalamnya adalah roh-roh jahat di udara.

Kembali kita perhatikan injil.
Matius 12: 44-45
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Rumah itu memang bersih tersapu dan rapi teratur tetapi kosong, maka roh yang pernah keluar dari rumah itu mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat  daripadanya dan mereka masuk berkuasa dan memerintah sehingga terjadilah perbuatan dosa.
Jadi kita bukan hanya berjuang melawan dosa tetapi juga harus berjuang melawan malaikat jurang maut yang memerintah dosa itu. Itu sebabnya dosa itu sukar sekali lepas, karena ada malaikatnya yaitu roh jahat dan roh najis, memerintah sampai terjadi perbuatan dosa.
Saudaraku, jarak antara kitab Maleakhi sampai dengan Yesus turun ke atas muka bumi ini kurang lebih empat ratus tahun lamanya. Berarti dunia ini pernah kosong selama kurang lebih empat ratus tahun, sehingga dunia ini diliputi dengan kegelapan, dengan leluasa roh-roh jahat di udara memerintah dan berkuasa.

Persis seperti bangsa Israel diperbudak oleh Mesir selama empat ratus tahun lamanya mereka sangat menderita.
Keluaran 1:11;13-14
(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
(1:13) Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Ketika bangsa Israel diperbudak selama empat ratus tahun di Mesir, bangsa Israel sangat tertindas karena bangsa Israel harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan. Dan ini berbanding terbalik dengan suasana kerajaan Sorga.

Kita lihat suasana kerajaan Sorga
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tuhan Allah membuat taman di Eden di sebelah timur, disitulah Adam dan Hawa ditempatkan. Selanjutnya Tuhan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Adam dan Hawa, yaitu menumbuhkan berbagai-bagai pohon. Suasana kerajaan Sorga, Tuhan menyediakan segala sesuatu bagi Adam dan Hawa. Berbanding terbalik dengan bangsa Israel ketika diperbudak oleh Firaun di Mesir selama empat ratus tahun. Mereka sangat tertindas karena mereka harus menyediakan atau mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan supaya ada bekal untuk kebutuhan hidup.
Tuhan Allah membuat taman di Eden, lalu menumbuhkan berbagai-bagai pohon, yaitu:
1. Yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
2. Pohon kehidupan.
3. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Sekarang kita lihat;
Tentang: YANG MENARIK DAN YANG BAIK UNTUK DIMAKAN BUAHNYA.
Pohon yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya -> Roh El-Kudus, dengan sembilan buah Roh Kudus dan sembilan Karunia-karunia Roh Kudus.

Sembilan buah Roh Kudus
Galatia 5:22-23
(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Tidak ada hukum yang menentang orang-orang yang hidup dengan sembilan buah Roh Kudus. Inilah yang Tuhan sediakan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, juga Tuhan akan sediakan bagi kita jika kita hidup di dalam kuasa Roh Kudus.

Galatia 5:24-25
(5:24) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
(5:25) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Hidup oleh Roh berarti memberi diri dipimpin oleh Roh. Tandanya telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsunya.

Galatia 4:29
(4:29) Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.

Yang diperanakkan oleh daging (Ismail) menganiaya yang diperanakkan menurut Roh itulah Ishak. Jadi orang-orang yang hidup oleh Roh memberi diri dipimpin oleh Roh, tandanya mengalami sengsara karena salib, aniaya karena firman.

Sekarang kita perhatikan sembilan Karunia Roh Kudus.
1 Korintus 12:8-10
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(12:9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
(12:10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
(12:11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Sembilan karunia Roh Kudus dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama yang memberikan karunia kepada setiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya. Pendeknya Tuhan menyediakan Sembilan karunia-karunia Roh Kudus kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Sekarang,
Tentang: POHON KEHIDUPAN -> firman Allah.

Pekerjaan atau kegunaan dari firman Allah kita lihat dalam.
Efesus 5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Dikuduskan dan dimandikan oleh air dan firman, itulah pekerjaan dan kegunaan dari firman Allah.

Yohanes 17:17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Yang menguduskan manusia ialah firman Allah, sebab firman itu adalah kebenaran. Kita tidak boleh bermegah dengan perkara lahiriah, kedudukan, jabatan, bahkan ijazah yang tinggi. Justru kita harus menikmati kebenaran yang berkuasa untuk menguduskan setiap orang tanpa terkecuali. Itulah yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, dan supaya kita nikmati saja.
Lihat, seorang motivator tidak dapat menyucikan dan menguduskan dirinya selain dari firman Allah. Memberi semangat, gairah, bisa dan itu adalah pekerjaan dari motivator. Tetapi belum tentu dia hidup di dalam kesucian. Hanya firman Allah yang sanggup menguduskan setiap orang karena firman Allah adalah kebenaran.

Kemudian perhatikan;
Tentang: POHON PENGETAHUAN TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT. -> Hukum Taurat.
Buah pohon ini dilarang untuk dimakan, sebab bertentangan dengan KASIH ALLAH. Mengerti yang baik, tetapi melakukan apa yang jahat, misalnya:
-     Gigi ganti gigi, mata ganti mata, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan.
-     Mengasihi sesama tetapi membenci musuh.
Sedangkan kasih Allah, berguna:
1. Menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 2:8)
2. Sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (Kolose 3:13-14)

Kolose 3:13-15
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Jadi kegunaan dari kasih adalah mengampuni dosa orang lain. Kemudian berguna sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kalau kita diikat oleh kasih menjadi satu tubuh, maka akan terlihat dengan jelas dua perkara;
1. Ada damai sejahtera di dalamnya.
2. Ada ucapan syukur yang mendalam.

Di tengah-tegah himpunan ini, Allah bertakhta, segala sesuatu telah Tuhan sediakan termasuk menikmati KASIH ALLAH.

Jadi buah yang Tuhan sediakan tadi;
1. Yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya, menunjuk kepada kuasa Roh Kudus.
2. Pohon kehidupan, menunjuk kepada firman Allah.
3. Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat -> hukum Taurat, buahnya dilarang untuk dimakan, bertentangan dengan kasih Allah.

Kita kembali memeperhatikan kekosongan selama empat ratus tahun.
Tadi rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur, tetapi sayangnya kosong.

Maka kita kembali memperhatikan ketika terjadi kekosongan selama empat ratus tahun.
Keluaran 1:13-14
(1:13) Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,
(1:14) dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat yaitu dengan mengerjakan tanah liat dan batu bata.
- Tanah liat -> sesuatu perbuatan yang hina, yaitu  dosa kejahatan dan dosa kenajisan.
- Batu bata -> daging dan segala hawa nafsunya.
-  Dan berbagai-bagai pekerjaan di padang.

Saya jadi teringat dengan Esau orang yang suka tinggal di Padang, seorang yang pandai berburu daging. Kalau tidak suka tinggal di kemah, berarti suka tinggal di padang. Apa pekerjaan di Padang? Berburu daging, hidup menurut daging dengan segala tabiat-tabiatnya. Ada 15 tabiat daging terlihat dengan jelas di dalam Galatia 5:19, itulah yang memahitkan kehidupan seseorang.
Itulah kerugian yang terjadi ketika terjadi kekosongan.

Tadi rumah itu memang bersih tersapu, rapi teratur, tapi sayangnya kosong. Akhirnya roh jahat itu kembali masuk dan membawa tujuh roh lain yang lebih jahat sehingga memerintah dan berkuasa dan menghasilkan perbuatan dosa. Itu sebabnya dosa itu sangat sukar sekali lepas dari diri seseorang karena ada malaikat lain, karena ada roh jahat dan roh najis yang memerintah dosa itu. Jadi yang kita lawan itu bukan hanya dosanya saja tetapi kita harus berjuang melawan roh-roh jahat di udara yang memerintah dan berkuasa di dalam kegelapan.
Sebab itu kalau kita perhatikan perumpamaan tentang rumah yang kosong ini, kita juga tidak boleh bermain-main dengan dosa kecil. Awalnya hanya ada satu roh, tetapi karena rumah itu kosong dibawa jugalah tujuh roh lain yang lebih jahat dari dia. Berarti kita tidak boleh lagi bermain-main dengan dosa kecil.
Misalnya: ada orang yang menggunakan bahasa daerah sementara disamping mereka ada suku lain, terpaksa mereka dengan bercanda berkata,” maaf yah kami sedang menggunakan bahasa Korea”, padahal bahasa Batak. Itu dosa kecil tapi berbahaya, kalau dibiarkan menjadi besar.

Jadi supaya tidak terjadi kekosongan, jalan keluarnya;
Jalan keluar:
Kejadian 1:26-27
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kosong berarti belum berbentuk. Kalimat belum berbentuk kalau dikaitkan atau dibandingkan dengan Kejadian 1:26-27, berarti belum segambar dan serupa dengan Allah.
Allah membentuk manusia menurut gambar dan rupa Allah. Supaya segambar dan serupa dengan Allah maka kita harus melihat patron yang sudah dibuat oleh Musa itulah pola Tabernakel.

Keluaran 25:8
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Membuat Tabernakel tujuannya supaya Allah diam di tengah-tengah manusia sebagai raja dan memerintah. Berarti tidak ada lagi kekosongan.

Keluaran 25:9
(25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Tabernakel dan segala perabotan di dalamnya adalah contoh atau patron supaya kita kembali kepada wujud semula (segambar dan serupa dengan Allah).

Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Berarti melayani Tuhan, menurut pola Tabernakel, termasuk segala perabotan yang ada di dalamnya adalah patron dan contoh yang harus kita ikuti supaya kita segambar dan serupa dengan Allah (Allah diam di tengah-tengahnya).
Maka sangat jelas sekali kita mengikuti dan melayani Tuhan harus sesuai dengan pola Tabernakel. Banyak orang Kristen mengikuti Tuhan tetapi arah pengikutannya tidak jelas, sebab tidak punya pola, tidak punya patron, dan tidak memiliki contoh yang Tuhan berikan. Seolah-olah perkara lahiriah adalah ukuran dari kerajaan sorga, sementara darah dan daging tidak mewarisi kerajaan sorga, harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, dan ijazah yang tinggi, tidak mewarisi kerajaan sorga. Seolah-olah tanda-tanda heran (mujizat-muijizat) yang menjadi tolak ukur atau PATRON dari ibadah dan pelayanan kita dihadapan Tuhan.
Patronnya adalah Tabernakel sebagai contoh yang telah diberikan kepada Musa. Sebab itu jangan salah-salah ikut Tuhan, harus ada contoh yang kita ikuti. Inilah kebahagiaan kita keluarga besar GPT BETANIA, melebihi dari  kebahagiaan yang lain. Yakin bahwa pengikutan kita jelas.

Tabernakel terdiri dari tiga daerah:
Yang pertama: HALAMAN (PELATARAN SEBELAH LUAR).
Halaman menunjuk kepada daerah pembenaran. Di halaman terdapat dua alat, yaitu:
1.  Mezbah Korban Bakaran.
Berbicara tentang  persekutuan dengan penderitaan Kristus, itulah salib dan yang dikorbankan itulah Anak Domba   Allah yaitu Yesus Kristus.
2.  Kolam Pembasuhan.
Berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Yang kedua: RUANGAN SUCI.
Di dalamnya terdapat tiga macam alat, yaitu:
1. Meja Roti Sajian, berarti persekutuan dengan firman Allah.
2. Pelita Emas, berarti persekutuan dengan Roh Kudus.
Saudaraku, kita diutus di bumi provinsi Banten ini adalah menjadi terang sama seperti Pelita Emas, menerangi seluruh Ruangan Suci, sebab di atas Kandil itu terdapat tujuh obor menyala-nyala untuk menerangi seluruh Ruangan Suci. Itu berbicara tentang orang-orang yang diurapi, orang-orang yang di utus ke seluruh bumi menjadi terang dunia.
3. Mezbah Dupa, berarti bersekutu dengan doa penyembahan di dalam kasih Allah.

Yang ketiga: RUANGAN MAHA SUCI.
Di dalam Ruangan Maha Suci terdapat satu alat yang terutama dari semua peralatan di dalam Tabernakel yaitu Tabut Perjanjian. Tabut Pejanjian ini menunjuk pada hubungan nikah seperti tubuh menyatu dengan kepala. PETI dari tabut perjanjian itu adalah gambaran dari mempelai wanita Tuhan sedangkan TUTUP PENDAMAIAN dengan dua kerubium  yang ada di atasnya itu adalah gambaran dari mempelai Pria Sorga. Jadi, Kristus = kepala = mempelai Pria Sorga, sedangkan gereja Tuhan = tubuh = mempelai wanita Tuhan.
Dengan terjadinya kesatuan antara tubuh dengan kepala itu berarti segambar dan serupa dengan Allah.
Kemudian, PETI PERJANJIAN, menunjuk pada TAKHTA ALLAH.

Kemudian kita perhatikan.
Wahyu 9:12
(9:12) Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.

Kesimpulannya celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
Jika Tuhan ijinkan kita akan melihat dua celaka lagi yang akan menyusul.
Saudaraku, malam ini firman Allah telah dipaparkan dengan begitu singkat dan jelas. Namun biarlah kiranya firman ini berkuasa di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Hukuman sangkakala yang kelima seri yang kelima itulah malam ini. Wahyu 9:11; dan raja yang memerintah mereka adalah malaikat jurang maut, namanya dalam bahasa Ibrani adalah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion, sudah dipaparkan dengan gamblang. Kiranya firman itu menjadi berkat bagi kita semua. Kita harus berjuang melawan dosa termasuk malaikat jurang maut yang memerintah dosa. Memang sangat sukar melawan dosa karena ada malaikat yang memerintah sehingga terjadi nya perbuatan dosa tersebut. Jadi bukan hanya dosa saja yang kita hadapi tetapi malaikat yang memerintah dosa itu.

Kemudian, yang harus diperhatikan, jangan anggap sepele dengan dosa kecil, kalau dosa kecil dibiarkan nanti dosa besar akan menanti. Ayo, jangan sampai terjadi kekosongan. Dari Maleakhi sampai Yesus datang + empat ratus tahun terjadi kekosongan di bumi. Berarti dunia ini terjadi kegelapan, sehingga roh jahat dan roh najis berkuasa di dalamnya. Sebagaimana halnya bangsa Israel diperbudak di Mesir selama empat ratus tahun mereka sangat tertindas. Mengapa? Karena pekerjaan mereka hanyalah mengerjakan tanah liat dan batu bata.
Kita sudah lihat tadi, tanah liat itulah dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Jadi dosa ini yang membuat seseorang tertindas. Salib tidak pernah menindas manusia, justru salib yang membebaskan manusia dari dosa. Kemudian mereka mengerjakan batu bata, itu menunjuk kepada daging dengan segala tabiatnya.
Banyak orang kristen, keinginannya hanya daging untuk memuaskan hawa nafsu daging.

Kemudian kita sudah melihat mereka harus menyediakan bagi Firaun kota-kota perbekalan. Beda dengan di dalam Tuhan (suasana sorga) Tuhan menyediakan segala sesuatu. Sebab itu kalau seandainya sudah terlanjur-lanjur dalam dosa, maka jalan keluarnya dirikanlah Tabernakel, sesuai dengan pola dan segala perabotan-perabotan yang ada di dalamnya. Ikut Tuhan tidak usah kita capek bicara ini dan itu, tidak usah pikirkan filsafat ini dan itu.
Segala sesuatu yang kita kerjakan ditengah ibadah dan pelayanan ini, kaitkan saja dengan Tabernakel, tidak usah pakai filosofi-filosofi, menghabiskan waktu.


Kejadian 2:15-17
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
(2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
(2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Tuhan menempatkan Adam dan hawa di taman Eden dengan satu tujuan untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Tuhan sudah mempercayakan ladang anggur-Nya kepada kita supaya kita mengusahakan dan memeliharanya dengan baik. Enam hari kita bekerja, tapi hari ke tujuh adalah hari sabat, hari perhentian dari segala kegiatan. Di dalam hari perhentian itu ada aksi dan akselerasi, ada kegiatan-kegiatan rohani yang harus kita usahakan dan harus terpelihara sampai Tuhan datang pada kali yang kedua. Jangan sampai orang Kristen tidak mengusahakan dan memeliharakan apa yang sudah Tuhan percayakan. Suatu kerugian yang besar.
Banyak orang kristen mengabaikan hari ketujuh, banyak orang Kristen yang tidak mengerti tentang ibadah dan pelayanan yang disertai dengan sangkal diri dan pikul salib, dia sibuk menuntut ilmu setinggi bintang di langit tapi tidak sibuk memikirkan perasaan dan hatinya Tuhan. Seolah-olah Tuhan tidak punya mata, seolah-olah tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk mengulurkan tangan-Nya, seolah-olah telinga Tuhan tidak kurang tajam untuk mendengar segala-doa-doa, tapi yang menjadi pemisah antara manusia dengan Tuhan adalah dosa.

Kemudian, selain memelihara taman itu, kita juga harus mematuhi PERINTAH ALLAH.
Yaitu semua pohon di dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas”, antaralain;
-     Yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya, itu menunjuk persekutuan dengan Roh Kudus.
-     Pohon Kehidupan, menunjuk kepada persekutuan dengan firman Allah.
Kemudian Adam dan hawa harus memperhatikan LARANGAN, yaitu:
-     Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, jangan dimakan.

Pohon tentang yang baik dan jahat, artinya tau yang baik tetapi tau berbuat jahat, buah semacam ini jangan dilakukan. PERINTAH dan LARANGAN ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Kalau tau yang baik tapi tau juga berbuat jahat persis seperti bangsa Israel jaman Taurat, ibadah dijalankan secara lahiriah saja, rutinitas, liturgis, misalnya, mulut memuliakan Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Mari kita perhatikan sungguh-sungguh apa yang Tuhan sudah paparkan malam ini. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

   















No comments:

Post a Comment