KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, August 28, 2021

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 31 JULI 2021


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 31 JULI 2021
 
STUDY YUSUF
(Seri:244)
 
Subtema: LUPA AKAN MASA KESUKARAN
 
Segala puji hormat hanya bagi Dia, yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan ibadah pemuda remaja. Damai sejahterah Kristus memerintah di hati kita, bahagia dalam hal menikmati sabda Allah.
Saya tidak lupa menyapa umat TUHAN yang senantiasa membaktikan dirinya untuk digembalakan, oleh GPT “Betania” Serang dan Cilegon, lewat Live Streaming, video, internet, Youtube, Facebook, baik di dalam negeri maupun luar negeri dimanapun anda berada, TUHAN menolong dan memberkati kita sekaliannya.
 
Mari kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41:50-2
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
 
Singkat kata: Sebelum datang tahun kelaparan, berarti pada masa tujuh tahun kelimpahan, lahirlah bagi Yusuf 2 orang anak laki-laki.
·         Anak yang sulung bernama: Manasye.
·         Anak yang kedua bernama: Efraim.
 
Tentang nama-nama yang telah diberikan oleh Yusuf kepada kedua anaknya itu, terkandung suatu makna atau suatu maksud di dalamnya. Jadi, nama yang diberikan oleh Yusuf kepada kedua anak laki-lakinya itu bukan hanya sekedar untuk disebut, tetapi benar-benar mengandung suatu arti, suatu makna di dalamnya, sesuai pengalaman hidup Yusuf itu sendiri.
Banyak diantara sidang jemaat setelah dibaptis kepada mereka diberi nama baru, supaya kiranya tabiatnya atau perbuatan hidupnya sesuai dengan nama itu sendiri.
 
Kita akan mengikuti penjelasan nama kedua anak laki-laki Yusuf, dimulai dari anak sulungnya, yakni: MANASYE.
Manasye, arti rohaninya: Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. Pendeknya, Yusuf telah melupakan seluruh perkaranya; mula-mula Yusuf melupakan segala kejahatan dan kebencian dari saudara-saudaranya yang dimotori iri hati saudara-saudaranya. 
 
Kejadian 37:2
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
 
Yusuf menyampaikan kepada Yakub ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. Berarti, Kejahatan saudara-saudara Yusuf terjadi tepatnya pada saat mereka berada dalam penggembalaan yang sama, sebab Yusuf biasa menggembalakan kambing domba.
Kata biasa menunjukkan bahwa Yusuf adalah suatu kehidupan yang tergembala dengan baik dan benar.
 
Kita semua adalah keluarga Allah GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, kita semua ada dalam penggembalaan yang sama, jadi jangan sampai kita berlaku jahat terhadap kepada sesama kita, terhadap saudara kita masing-masing, sebab kita berada dalam penggembalaan yang sama.
 
Kejadian 37:3-4
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
 
Di sini kita melihat; bencilah mereka itu kepada Yusuf dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Namun, kebencian saudara-saudara Yusuf terjadi setelah Yusuf menerima jubah yang maha indah dari Yakub ayahnya.
Jubah yang maha indah itu menunjuk karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Sedangkan, Yakub adalah gambaran dari Roh El Kudus.
Jadi intinya, kebencian saudara-saudara Yusuf itu terjadi, setelah Yusuf menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus. Kaum muda remaja harus tau, setelah mendapatkan jubah yang maha indah dari Roh pengasihan, jangan kaget apabila pada saat itu saudara diperlakukan atau menerima kebencian-kebencian dari orang lain. Apa yang di alami Yusuf ini tentu saja kita alami bersama-sama.
 
Kejadian 37:5
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
 
Kebencian dari saudara-saudara Yusuf semakin bertambah-tambah oleh karena mimpi yang TUHAN nyatakan/karuniakan kepada Yusuf. Mimpi jelas berbicara tentang nubuatan Allah, yakni suatu pembukaan rahasia Firman Allah dan sekaligus penggenapannya.
 
Kejadian 37:11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
 
Ternyata motor penggerak dari kejahatan dan kebencian saudara-saudara Yusuf adalah iri hati.
 
Pada Kejadian 37:2, saudara-saudara Yusuf berlaku jahat kepada Yusuf dan kejahatan itu terjadi saat mereka berada dalam penggembalaan yang sama. Kemudian, timbullah kebencian dari saudara-saudara Yusuf kepada Yusuf sendiri, dan kebencian itu terjadi setelah Yusuf menerima jubah yang maha indah dari Yakub.
Jadi, kaum muda remaja jangan heran apabila terjadi kebencian setelah menerima jubah yang maha indah, karena itu akan terjadi.
Dan pada Kejadian 37:11, ternyata motor penggerak dan kebencian dari saudara-saudara Yusuf adalah iri hati.
 
Perlu kita ketahui …
Roma 13:12
(13:12) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (13:13) Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
 
Perselisihan dan iri hati adalah tabiat atau perbuatan-perbuatan kegelapan.
 
Lebih rinci kita akan baca di dalam 1 Korintus 3.
1 Korintus 3:3-4
(3:3) Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? (3:4) Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
 
Iri hati dan perselisihan adalah sifat atau tabiat dari sifat duniawi yang hidup secara manusiawi. Berarti pandangannya terikat dengan perkara jasmani, kemudian hati dan pikirannya senantiasa tertuju pada perkara-perkara lahiriah, perkara di bawah, perkara duniawi.
 
Matius 16:21-22
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. (16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
 
Yesus sedang memberitahukan tentang penderitaan yang akan dialaminya dari pihak tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat orang Yahudi lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi setelah mendengarkan pemberitahuan itu segera saja Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Yesus, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
 
Matius 16:23
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
 
Manusia duniawi hidup secara manusiawi sehingga akan menjadi batu sandungan di tengah ibadah dan pelayanan dan menjadi batu sandungan terhadap rencana penyelamatan Allah yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, itulah sengsara Yesus di atas kayu salib.
 
Pengalaman Yusuf ini sama seperti pengalaman Yesus sebab Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Sebagaimana di dalam 1 Petrus 2:6-7…
1 Petrus 2:6-7
(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
 
Apa yang dialami oleh Yusuf sama seperti apa yang dialami Yesus Kristus, Dialah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Yesus disalibkan oleh orang-orang Yahudi, saudara-saudara sebangsa-Nya sendiri.
 
Wujud kejahatan dan kebancian saudara-saudara Yusuf.
Kejadian 37:18
(37:18) Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
 
Perhatikan kalimat: mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Pendeknya, saudara-saudara Yusuf bersepakat dan dalam kesepakatan itu ada upaya untuk membunuh Yusuf.
Apa yang direncanakan oleh saudara-saudara Yusuf ini adalah rencana yang sangat keji sekali sebetulnya.
 
Kejadian 37:19
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
 
Saudara-saudara Yusuf berkata antara satu dengan yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!” 
Sebenarnya perkataan ini keliru, sebab mimpi adalah karunia Allah bukan tabiat Yusuf. Tetapi disini kita melihat saudara-saudara Yusuf itu mempermain-mainkan mimpi, kenapa? Karena mereka menganggap bahwa mimpi adalah tabiat Yusuf. Jadi menganggap enteng mimpi yang di karuniakan TUHAN kepada Yusuf.
 
Kejadian 37:20
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
 
Jelas saudara-saudara Yusuf menganggap enteng mimpi yang dikaruniakan oleh TUHAN kepada Yusuf. Mimpi adalah hikmat itulah pembukaan rahasia Firman Allah, sekaligus penggenapannya akan terwujud.
Kita harus berdoa supaya TUHAN kirimkan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan itulah firman yang dibukakan rahasianya dan penggenapan yang akan terjadi. Jangan kita anggap enteng pembukaan rahasia firman. Sebab itu jangan kita olok-olok hamba TUHAN yang menyampaikan firman yang dibukakan.
 
Kejadian 37:21-24
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!" (37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. (37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. (37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
 
Rencana pembunuhan kepada Yusuf digagalkan oleh Ruben dan Yusuf pun di lemparkan ke dalam sumur, sesuai dengan permintaan Ruben kepada saudara-saudara Yusuf yang lain.
 
Kejadian 37:28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir. (37:29) Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya, 
 
Akhirnya, Yusuf pun dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael, yakni saudagar-saudagar dari Midian, seharga 20 syikal perak tanpa sepengetahuan Ruben, saudara tertua Yusuf.
Singkat kata, pengalaman Yusuf ini sama seperti apa yang dialami oleh Yesus, oleh karena kejahatan dan kebencian orang-orang Yahudi, saudara-saudara sebangsanya, akhirnya Yudas menjual Yesus seharga 30 keping uang perak kepada imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, serta ahli-ahli Taurat. Demikian juga pada akhirnya Yusuf pun menjadi budak belian di Mesir dan diperlakukan dengan sesuka hati, dengan buruk, sebab ia pun difitnah oleh isteri Potifar lalu dimasukkan ke dalam liang tutupan.
 
Mazmur 105:17-18
(105:17) diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak. (105:18) Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi,
 
Inilah keadaan Yusuf ketika dimasukkan ke dalam liang tutupan: Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, kemudian lehernya masuk ke dalam besi.
 
Kejadian 40:14-15
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
 
Adapun hal ihwal Yusuf adalah ia dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani, dijual ke Mesir lalu di masukkan ke liang tutupan tanpa kesalahan. Pendeknya, dari Kanaan turun ke Mesir dan dimasukkan ke dalam penjara tanpa salah, jelas itu berbicara tentang sengsara Salib. Demikian juga dengan Yesus Kristus dari Sorga turun ke bumi lalu menderita sengsara dan mati di atas kayu salib di bukit Golgota tanpa dosa.
 
Kisah Para Rasul 7:9
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, (7:10) dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
 
Karena iri hati Yusuf dijual saudara-nya ke tanah Mesir namun Allah menyertai Yusuf.
Bukti penyertaan TUHAN
·         TUHAN melepaskan Yusuf dari segala penindasan
·         TUHAN menganugerahkan; kasih karunia dan hikmat. Kemudian, oleh karena hikmat Firaun mengangkat Yusuf atas kuasa atas seluruh tanah Mesir.
 
Kisah Para Rasul 7:11
(7:11) Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan.
 
Terjadilah kelaparan yang menimpa tanah Mesir dan tanah Kanaan, akhirnya terjadilah krisis pangan. Dengan demikian, nubuatan Amos 8:11 tergenapi; dimana Allah akan mengirimkan kelaparan tetapi bukan lapar akan makanan dan haus akan minuman melainkan mendengarkan firman TUHAN.
 
Kisah Para Rasul 7:12
(7:12) Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama;
 
Ketika Yakub mendengar bahwa tanah Mesir ada gandum, dengan lain kata di Mesir terjadi kelimpahan, akhirnya Yakub menyuruh anak-anaknya atau saudara-saudara tua Yusuf lainnya ke Mesir, itulah kunjungan mereka yang pertama.
Kalau dikaitkan dengan kedatangan Yesus yang pertama jelas ke dunia ini adalah Yesus mati di atas kayu salib karena dosa manusia.
 
Kisah Para Rasul 7:13-14
(7:13) pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul Yusuf kepada Firaun. (7:14) Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya.
 
Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudara dan akhirnya ketahuanlah asal-usul Yusuf kepada Firaun. Kemudian, pada kunjungan kedua itulah Yusuf sekaligus menyuruh saudara-saudaranya menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, seluruhnya berjumlah 75 jiwa banyaknya.
Dari sini kita melihat, Yusuf betul-betul melupakan segala perkara-perkaranya yaitu segala kesukaran-kesukaran di masa yang lalu. Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dia tidak membalas kebencian dengan kebencian walaupun ada alasan bahkan ada kesempatan karena dia bisa saja bersandar kepada pangkatnya, jabatannya, kedudukannya yang tinggi itu.
 
Hati Yusuf limpah dengan kasih Allah, dia mau mengampuni saudara-saudaranya, melupakan kejahatan dan kebencian dari saudara-saudaranya. Itu sebabnya, ketika anak laki-laki yang sulung itu lahir, Yusuf memberi namanya Manasye, artinya: Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku. Tentu saja ketika Manasye lahir, dia mengalami sukacita besar, dia melupakan kesukaran-kesukaran yang lalu dan itu adalah alamat yang jelas terhadap kemenangan yang dialami oleh Yusuf. Itu tanda kemenangan.
 
Ini adalah suatu teladan yang baik untuk diteladani oleh kehidupan muda remaja, baik juga umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
 
Amsal 14:29
(14:29) Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
 
Orang yang sabar besar pengertiannya. Yusuf sabar menanggung segala penderitaan, sabar menghadapi kesukaran di masa yang lampau, sabar terhadap kebencian-kebencian saudara-saudaranya. 
Orang sabar pengertiannya sangat besar, dia mengerti rencana Allah sehingga dengan kesabaran itu dia melalui segala persoalan-persoalan, kesukaran-kesukaran termasuk kejahatan dan kebencian saudara-saudaranya.
 
Amsal 14:30
(14:30) Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
 
Tidak perlu iri hati terhadap orang yang iri hati, karena iri hati membusukkan tulang.
 
Amsal 14:31
(14:31) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (14:32) Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
 
Itulah pribadi Yusuf, pengalaman hidupnya dilalui bersama dengan TUHAN dan apa yang dia lalui dituangkan dengan cara memberi nama Manasye kepada anak sulungnya. Jadi, nama Manasye bukan hanya sekedar sebutan tetapi mengandung maksud dan makna yang dalam.
 
Saya juga berharap setiap kali anak-anak TUHAN mengalami baptisan air atau kelahiran baru apabila menginginkan nama kelahiran baru maka saya selalu berdoa kepada TUHAN, biarlah kiranya TUHAN memberikan nama sesuai dengan kelahiran baru yang dialaminya sehingga dia dapat mengalami suatu pengalaman baru bersama dengan nama yang disematkan pada dirinya supaya di atas semuanya nama Tuhanlah yang dipermuliakan.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment