KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, August 18, 2021

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JULI 2021


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JULI 2021
 
KITAB RUT
(Seri: 145)
 
Subtema: IBU DARI KEKEJIAN BUMI
 
Salam sejahtera; salam dalam kasih-Nya TUHAN kita, Yesus Kristus, yang telah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, tentu saja oleh karena rahmat dan kasih karunia-Nya lewat dua tangan-Nya yang menarik dan menghimpunkan kita untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat di Bandung dan di Malaysia, bahkan umat TUHAN yang sedang bersama-sama beribadah ikuti menikmati pembukaan rahasia Firman TUHAN, lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, kiranya TUHAN memberkati saudara, dan selanjutnya ada persekutuan yang indah di antara kita.
Marilah kita berdoa, kita mohonkan kemurahan TUHAN, supaya Firman itu keluar, yaitu rahasia Firman dinyatakan untuk meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Segera kita sambut STUDY RUT sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 3.
Rut 3:14
(3:14) Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: "Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan."
 
Rut 3:14 ini jelas berbicara tentang hubungan intim, yakni hubungan yang tak dapat dikenal atau tak dapat diketahui oleh orang lain.
 
Sebelum saya lanjutkan pemberitaan Firman TUHAN, sejenak kita memperhatikan ...
Rut 3:1-18 dibagi dalam 2 (dua) bagian:
-          Ayat 1-7, Rut berbaring di kaki Boas.
-          Ayat 8-18, Rut memohon penebusan kepada Boas.
Singkat kata: Pengalaman dari suatu kehidupan yang ditebus, kedudukannya ada dalam tanda hubungan intim, yakni hubungan yang tak dapat diketahui oleh orang lain, disebut juga dengan nyanyian baru.
 
2 Korintus 12:2
(12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
 
Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga; hal ini berbicara tentang “hubungan intim”.
Sebab, tingkat yang ketiga dari sorga, jika dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, terkena pada Ruangan Maha Suci. Kemudian, di dalam Ruangan Maha Suci terdapat tabut perjanjian. Arti dari tabut perjanjian ialah:
1.      Takhta Allah à Ibadah dan pelayanan.
2.      Hubungan nikah atau hubungan intim antara Kristus -- sebagai Mempelai Pria Sorga -- dengan sidang jemaat -- sebagai mempelai wanita-Nya -- berdasarkan kasih.
 
2 Korintus 12:4
(12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
 
Inilah wujud dari hubungan intim, yaitu ada nyanyian baru, itulah kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia; nyanyian yang tidak dapat dipelajari oleh orang lain, kecuali oleh orang itu dengan TUHAN.
 
Kemudian, pengalaman Rasul Paulus ini sama dengan pengalaman dari 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang ditebus dari antara manusia di atas muka bumi ini, yang dapat kita perhatikan dalam Wahyu 14, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.
 
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
 
Singkat kata: Anak Domba berdiri di bukit Sion, bersama-sama dengan 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus dari bumi ini.
 
Wahyu 14:3
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
 
144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus itu menyanyikan suatu nyanyian baru, dan tidak ada seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus dari bumi ini.
Pendeknya: 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus tersebut ada dalam hubungan intim, ada dalam hubungan nikah yang suci, yang tidak dapat diketahui, yang tidak dapat dipelajari oleh orang lain, kecuali oleh orang yang melangsungkan hubungan intim itu sendiri dengan TUHAN.
 
Kita lanjut memperhatikan Yesaya 28.
Yesaya 28:11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini (28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
 
Logat ganjil, bahasa asing, atau bahasa Roh, disebut juga nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari kecuali oleh orang itu dengan TUHAN.
Kemudian, di sini kita perhatikan: Logat ganjil (bahasa asing) atau hubungan intim merupakan hari perhentian dan tempat peristirahatan bagi orang yang lelah.
 
Yang melelahkan orang, antara lain:
-          Menghadapi banyak persoalan-persoalan dan pergumulan-pergumulan dalam hidup, serta dihimpit oleh kesulitan.
-          Sibuk dengan segudang kegiatan dan segala aktivitas-aktivitas secara lahiriah di dunia ini.
-          Disebabkan oleh dosa dan pelanggaran-pelanggaran manusia itu sendiri.
Seperti Rut, perempuan Moab itu; sebelum ia mengenal Allah Israel, ia hidup dalam noda kekafiran, yakni:
1.      Hidup dalam berbagai jenis penyembahan berhala.
2.      Hidup dalam kenajisannya.
Kedua perkara inilah yang melelahkan orang, yang melelahkan bangsa kafir, dan yang menajiskan bangsa kafir.
 
CONTOH NYATA.
Yesaya 28:12B-13
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan. (28:13) Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.
 
Orang yang tidak memiliki hari perhentian atau tempat peristirahatan, maka orang semacam ini akan mendengarkan atau terikat dengan perintah (peraturan-peraturan) secara duniawi, yakni harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu”. Sesungguhnya, dengan peraturan-peraturan semacam inilah akan melelahkan orang. Jadi, kalau ditambahkan banyak peraturan, terikat dengan peraturan secara duniawi, maka itulah yang melelahkan orang.
 
Akibat tanpa perhentian karena terikat dengan banyaknya peraturan-peraturan di dunia ini ialah dalam berjalan, mereka jatuh telentang (tersandung), sehingga menimbulkan 2 (dua) perkara, yakni:
1.      Luka atau derita.
2.      Tertangkap dan tertawan à Hari perhentian Babel.
 
Selagi ada kesempatan bagi kita untuk menghadap TUHAN lewat pertemuan-pertemuan ibadah, biarlah kiranya kita senantiasa berada pada hari perhentian, itulah tempat peristirahatan bagi kita semua yang ada di atas muka bumi ini.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita mengucap syukur dan berterima kasih kepada TUHAN kita, Yesus Kristus, yang telah memungkinkan kita untuk beribadah dan melayani di rumah Allah Yakub.
 
Kemudian, sebagai Imam Besar Agung dan sebagai Kepala rumah TUHAN, Dia memimpin ibadah kita ini sampai kepada puncaknya, yakni berdiri di gunung Sion, sama seperti 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang berdiri di gunung Sion bersama-sama dengan Mempelai Laki-Laki Sorga, seperti yang tertulis dalam Wahyu 14:1.
Wujud dari gunung Sion adalah hubungan intim atau nyanyian baru lewat doa penyembahan, yang disebut juga dengan penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah.
 
Selanjutnya, kita akan mempelajari CIRI-CIRI NYANYIAN BARU (HUBUNGAN INTIM), yang akan kita perhatikan dalam Wahyu 14.
Wahyu 14:4
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
 
144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang tersebut tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan di sini jelas menunjuk; 2 (dua) perempuan nakal dan licik, yaitu:
1.      Perempuan Izebel.
2.      Perempuan Babel.
Kedua perempuan ini bukan sekedar perempuan biasa, karena kedua perempuan itu tidak mau menempatkan Kristus sebagai Kepala, atau tidak mau tunduk kepada Mempelai Laki-Laki Sorga; justru kedua perempuan tersebut berusaha untuk mengajar dan menyesatkan hamba-hamba TUHAN, juga menyesatkan penghuni-penghuni bumi ini.
 
Kita sudah mendapatkan pelajaran tentang “perempuan Izebel”, sekarang kita akan mengikuti penjelasan tentang “perempuan Babel”, seri pemberitaan yang kedua.
 
Tentang: PEREMPUAN BABEL (Seri 2)
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
 
Babel adalah tempat bersembunyi semua roh-roh najis, atau semua hal yang menajiskan, dan tempat segala burung yang najis, yang sangat dibenci oleh TUHAN. Janganlah kita menyukai apa yang dibenci oleh TUHAN, supaya kita jangan turut dibenci oleh TUHAN. Hal ini dibuktikan pada ayat 3.
 
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
 
Singkat kata: Oleh karena perempuan Babel, pelacur besar itu, maka ...
-          Bangsa-bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya.
-          Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia.
-          Pedagang-pedagang menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsu dari perempuan Babel (pelacur besar) tersebut.
Singkat kata: Perempuan Babel ini adalah pelacur besar, yang membuat penghumi bumi melacur kepada dia.
 
Lebih rinci kita perhatikan Wahyu 17, dengan perikop: “Penghakiman atas Babel
Wahyu 17:1-2
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
 
Perempuan Babel atau pelacur besar duduk di tempat yang banyak airnya. Buktinya ialah raja-raja di bumi dan penghuni-penghuni bumi telah dinajiskan, sebab mereka mabuk oleh anggur percabulan dari perempuan Babel tersebut.
 
Jadi, sudah sangat jelas, bahwasanya; Babel adalah tempat bersembunyi semua roh najis dan burung yang najis, yang sangat dibenci oleh TUHAN, sebab oleh karena perempuan Babel, semua bangsa-bangsa melacur kepada dia, penghuni bumi melacur kepada dia, raja-raja di bumi melacur kepada dia, bahkan pedagang-pedagang juga melacur kepada dia; dan oleh karena pelacuran kepada Babel, pedagang-pedagang limpah dengan kekayaan.
 
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
 
Perempuan Babel duduk di atas seekor binatang yang merah ungu (biru laut). Jelas, hal ini berbicara tentang pelayanan dari seorang hamba.
Intinya: Perempuan Babel tersebut menunggangi antikris, dengan kata lain; antikris ini dikuasai oleh perempuan Babel atau pelacuran; sebab, nampaknya merah ungu, nampaknya ada di tengah-tengah ibadah pelayanan, namun terjadi pelacuran.
Itulah sebabnya, raja-raja dan semua penghuni bumi berada di tengah-tengah ibadah, namun hanya untuk mencari nama, bukan untuk mencari nama TUHAN. Banyak cara untuk mencari nama, misalnya;
-          Kalau seseorang menjadi kaya, pasti namanya bisa terkenal.
-          Kalau seseorang gelarnya tinggi, pangkatnya tinggi, jabatannya tinggi, pasti namanya juga bisa terkenal.
-          Dengan ambisi-ambisi yang lain, juga bisa membuat nama seseorang terkenal, dan lain sebagainya.
Inilah yang disebut pelacuran itu (melacur dengan perempuan Babel), sebab mereka ada di tengah ibadah, namun mereka melacur; mereka datang di tengah ibadah bukan untuk mencari nama TUHAN, melainkan untuk mencari nama dengan berbagai cara.
 
Wahyu 17:4-5
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
 
Perempuan Babel disebutlah:
-          Ibu dari wanita-wanita atau gereja-gereja pelacur, itulah orang-orang yang datang di tengah-tengah ibadah, namun hanya untuk mencari nama, bukan untuk mencari nama TUHAN.
-          Ibu dari kekejian bumi.
Sebagai bukti: Di tangan perempuan Babel (pelacur besar) tersebut, ada suatu cawan emas berisi penuh dengan:
1.      Kenajisan percabulannya.
2.      Segala kekejian.
Itulah sebabnya ia disebut ibu dari kekejian bumi dan ibu dari wanita-wanita (gereja-gereja) pelacur.
 
Hal ini berbanding terbalik dengan malaikat yang kuat yang terdapat di dalam Wahyu 8:3-4, itulah pribadi Yesus Kristus, sebagai Kepala Rumah TUHAN dan Imam Besar Agung, di mana di tangan-Nya ada suatu cawan emas, lalu kepada-Nya diberikan banyak kemenyan untuk selanjutnya dibakar, sehingga asap dupa kemenyan itu akan naik membumbung tinggi sampai ke hadirat Allah, memimpin ibadah kita ini sampai kepada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, menembusi takhta Allah, membawa kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Tetapi sebaliknya, di tangan perempuan Babel (pelacur besar) tersebut ada suatu cawan emas, namun berisi penuh dengan 2 (dua) hal:
1.      Kenajisan percabulan.
2.      Segala kekejian.
Itu sebabnya ia disebut ibu dari wanita-wanita (gereja-gereja) pelacur dan ibu dari segala kekejian bumi.
 
Selanjutnya, marilah kita melihat kedua isi dari cawan emas yang ada di tangan perempuan Babel tersebut. Pada minggu yang lalu, kita sudah melihat satu dari isi cawan emas tersebut, yakni “kenajisan percabulannya”; saya kira, hal itu masih jelas di dalam ingatan kita masing-masing.
Janganlah kita berlaku cabul seperti Esau, yang menjual hal kesulungan demi sepiring sop kacang merah; demikianlah ia memandang ringan hak kesulungan itu. Memang, makanan untuk perut dan perut untuk makanan, tetapi kedua-duanya akan dimusnahkan; oleh sebab itu, TUHAN tidak mengizinkan anggota-anggota tubuh-Nya berbuat (berlaku) cabul di hadapan TUHAN. Janganlah kita menganggap enteng ibadah dan pelayanan hanya demi sepiring (semangkok) sop kacang merah, sebab itu adalah pelacuran secara rohani, yang disebabkan oleh kenajisan percabulan dari perempuan Babel.
Saya kira, apa yang telah disampaikan pada minggu yang lalu menjadi berkat yang besar dan ajaib bagi kita sekaliannya. Apa yang sudah kita terima, itu semua bukan untuk dilupakan, tetapi Firman itu ditindak-lanjuti, difollow-up, dengan lain kata; Firman menjadi daging, Firman menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari.
 
Sekarang, kita akan mengikuti penjelasan tentang: Kekejian bumi, karena perempuan Babel tersebut adalah ibu dari kekejian bumi.
Untuk melihat perkara ini, kita akan membaca apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Daniel, dan segala nubuatan pasti akan terjadi. Kalau nubuatan itu benar dan datangnya dari TUHAN, maka pastilah nubuatan itu tergenapi. Daniel ini adalah salah satu nabi yang sangat dikasihi oleh TUHAN; itu sebabnya, kepada dia, TUHAN bukakan rahasia Firman TUHAN.
 
Daniel 12:11
(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
 
Ketika dewa-dewa kekejian ditegakkan di atas muka bumi ini, maka selanjutnya antikris akan menghentikan korban sehari-hari, dan hal itu berlangsung selama 1.260 (seribu dua ratus enam puluh) hari = 42 (empat puluh dua) bulan = satu masa + dua masa + setengah masa = 3.5 (tiga setengah) tahun lamanya.
 
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
 
Di sini kita perhatikan lebih jelas lagi: Antikris menghentikan korban sehari-hari. Pada saat antikris menghentikan korban sehari-hari, selanjutnya mereka akan menegakkan kekejian yang membinasakan.
 
Hal yang senada dapat kita perhatikan dalam Daniel 9.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
 
Selanjutnya di sini kita perhatikan: Antikris menghentikan korban sehari-hari, lalu menegakkan kekejian.
 
Jadi, sudah sangat jelas; perempuan Babel disebut juga dengan ibu dari kekejian bumi. Apa bukti bahwa dia adalah ibu dari kekejian bumi? Sebab dia menghentikan korban sehari-hari; dan itu adalah kekejian bagi TUHAN.
Saat antikris menghentikan korban sehari-hari, itu merupakan kekejian besar bagi TUHAN; dan hal itu berlangsung pada pertengahan 7 (tujuh) masa, yaitu 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
 
Adapun korban sehari-hari yang dimaksud di sini ialah:
1.      Korban sembelihan à Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib. Ibadah pelayanan di atas muka bumi ini harus dihubungkan dengan salib; itulah dasar kita untuk datang menghadap TUHAN, dasar kita untuk datang beribadah dan melayani kepada TUHAN.
2.      Korban santapan à Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, atau disebut juga dengan Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, ayat menjelaskan ayat; itulah korban santapan yang harus kita nikmati di hari-hari terakhir ini. Kalau ayat Firman dijelaskan dengan cerita si kancil dan si buaya, itu tidak murni.
 
Daniel 8:8
(8:8) Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit.
 
Suatu kali nanti, antikris akan berkuasa dan memerintah di atas muka bumi ini, ia tampil sebagai binatang (diktator) buas di atas muka bumi ini. Kemudian, di sini dikatakan: Empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit, berarti; menjadi penguasa atas seantero dunia ini; Timur, Barat, Utara dan Selatan (seantero dunia ini).
 
Jadi, suatu kali nanti, antikris tampil sebagai diktator ganas, penguasa yang sangat kejam dan keji. Apa bukti kekejian dari antikris? Mereka menghentikan korban sehari-hari, itulah:
-          Korban sembelihan, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib.
-          Korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, prakteknya; Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menjelaskan ayat.
 
Daniel 8:9-10
(8:9) Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai. (8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.
 
Suatu kali nanti, pemerintahan antikris akan menjadi besar, bahkan sampai ke bala tentara langit, sampai ke bintang-bintang di langit. Kemudian, sebagian dari bala tentara di langit, sebagian dari bintang-bintang di langit akan dijatuhkan ke bumi dan diinjak-injak.
Bala tentara di langit atau bintang-bintang di langit à Hamba-hamba TUHAN yang diurapi. Suatu kali nanti, ekor naga akan menyeret sepertiga bintang-bintang di langit, sesuai dengan Wahyu 12:4.
 
Jadi, sekali lagi saya sampaikan: Pemerintahan dari antikris ini akan menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara di langit, sampai kepada bintang-bintang di langit, kemudian sebagian dari bala tentara di langit, sebagian dari bintang-bintang di langit akan dijatuhkan ke bumi dan diinjak-injak. Bintang-bintang di langit, itulah hamba-hamba TUHAN yang diurapi oleh TUHAN. Sepertiga dari bintang di langit akan diseret oleh ekor naga (antikris).
Kalau sepertiga bintang-bintang di langit saja diseret oleh ekor naga, lalu bagaimana dengan nasib sidang jemaat yang tidak sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya kepada TUHAN? Lihatlah; antikris itu disebut pembinasa keji, mengapa? Karena suatu kali nanti, mereka akan menghentikan korban sehari-hari, itulah
-          Korban sembelihan, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib.
-          Korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Itulah kekejian bumi.
Bahkan, saking besarnya kekuasaan dari pada antikris itu di muka bumi, mereka akan menyeret sepertiga bintang di langit. Coba saudara bayangkan; kalau hamba TUHAN yang diurapi (sepertiga bintang-bintang di langit) bisa diseret, lalu bagaimana dengan nasib sidang jemaat yang tidak sungguh-sungguh menyerahkan dirinya kepada TUHAN?
 
Daniel 8:11
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
 
Bahkan, terhadap Panglima bala tentara itu pun, itulah TUHAN Yesus Kristus, ia membesarkan dirinya, dengan kata lain; ia tidak takut kepada TUHAN. Ia membesarkan dirinya kepada Panglima bala tentara; ia sama sekali tidak takut TUHAN.
Jadi, setelah ia menyeret sepertiga bintang di langit -- itulah hamba-hamba TUHAN yang diurapi --, lalu menjatuhkannya dan menghempaskan ke bumi, selanjutnya ia pun berlaku sombong di hadapan TUHAN, Panglima bala tentara itu; dia tidak takut kepada TUHAN. Ayat pendukungnya, antara lain; Mazmur 10:1 dan seterusnya, kemudian 2 Tesalonika 2.
 
Kemudian, dari Panglima bala tentara itu diambilnyalah korban persembahan sehari-hari, yaitu:
-          Korban sembelihan, itulah ibadah pelayanan yang dihubungkan langsung dengan salib.
-          Korban santapan à Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Hal ini dituliskan kembali di dalam Daniel 12:11, Daniel 11:31, Daniel 9:27, Daniel 8:11.
 
Dengan demikian, tergenapilah Amos 8.
Amos 8:11-12
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. (8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
 
Suatu kali nanti, akan terjadi kelaparan yang hebat, di mana TUHAN akan mengirimkan suatu kelaparan yang hebat menimpa negeri ini; bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan karena air (minuman), melainkan lapar dan haus akan mendengarkan Firman TUHAN, sehingga pada saat itulah, orang-orang akan:
-          Mengembara dari laut ke laut.
-          Menjelajah dari utara ke timur.
Tujuannya adalah untuk mencari Firman TUHAN, tetapi sayangnya, mereka tidak akan mendapatkannya lagi.
Justru sebaliknya:
-          Ketika mereka mengembara dari laut ke laut, mereka akan menemukan ajaran antikris, prakteknya; menjalankan ibadah laut.
-          Ketika mereka menjelajah dari utara ke timur, mereka akan menemukan pengajaran palsu dari nabi-nabi palsu, prakteknya; menjalankan ibadah bumi.
 
Amos 8:13-14
(8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
 
Akibat mengembara dari laut ke laut atau tidak lagi menemukan Firman Allah ialah pada hari itu akan rebah dan lesu, yaitu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus akan Firman TUHAN; mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi = binasa.
 
Kita kembali untuk memperhatikan Daniel 8.
Daniel 8:11
(8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
 
Kemudian, selain mengambil korban persembahan sehari-hari dari TUHAN Yesus Kristus (Imam Besar Agung), selanjutnya tempat-Nya yang kudus (Bait Suci Allah) dirobohkan oleh antikris, sehingga tidak ada lagi tempat untuk menikmati korban sehari-hari.
 
Dan di hari-hari terakhir ini, saya melihat tanda-tanda itu sudah semakin nyata, walaupun kita tidak bisa mempersalahkan pemerintah, karena segala pemerintah datangnya dari TUHAN. Tetapi yang jelas, apa yang direncanakan oleh Iblis, sama seperti perempuan Babel yang menunggangi antikris (binatang yang keluar dari dalam laut, yang berwarna merah ungu), itu sudah nyata di hari-hari terakhir ini. Ibadah-ibadah sudah semakin dipersulit oleh karena adanya goncangan-goncangan yang hebat, yang datangnya dari Covid-19, serta varian-varian yang lain, yang lebih ganas lagi.
Saya menyampaikan hal ini, bukan berarti kita tidak tunduk kepada pemerintahan, tetapi justru kita harus semakin tunduk; dan itu juga yang dibuktikan oleh Daniel kepada raja Darius di hadapan TUHAN.
 
Jadi, tempat-Nya yang kudus dirobohkannya, Bait Suci Allah dirobohkan, sehingga tidak ada lagi tempat untuk menikmati korban sehari-hari, yakni:
1.      Korban sembelihan = Ibadah pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
2.      Korban santapan = Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Selagi masih ada kesempatan bagi kita untuk menikmati korban sehari-hari di rumah TUHAN, maka hargailah itu. Jangan berlaku keji di hadapan TUHAN. Meninggalkan ibadah pelayanan, meninggalkan TUHAN, itu adalah perbuatan keji di hadapan TUHAN, sama seperti orang yang berdoa, tetapi memalingkan telinganya dari Firman TUHAN, maka doanya adalah kekejian.
Banyak orang Kristen yang menaikkan doa; dia berpikir, bahwa dengan berdoa, itu merupakan persembahan yang berbau harum dan menyenangkan hati TUHAN, tetapi apabila ia memalingkan telinganya dari Firman TUHAN, maka sudah barang tentu, doanya itu adalah kekejian bagi TUHAN.
 
Dulu, sebelum saya mengerti tentang kebenaran, saya berpikir bahwa dengan berdoa saja, saya sudah rohani. Memang betul itu adalah perbuatan rohani, tetapi kalau kita memalingkan telinga dari Firman TUHAN, tidak suka menerima Firman TUHAN, tidak mau menikmati korban santapan, maka sudah barang tentu, doa-doa yang dinaikkan kepada TUHAN adalah kekejian bagi TUHAN. Jadi, saudara jangan berpikir bahwa itu adalah doa yang berkenan; dahulu, saya tidak paham akan hal ini.
Dan banyak juga orang Kristen berkata: Melayani tidak perlu di dalam gereja, tetapi praktek dari pelayanan adalah di luar gereja. Saya mau sampaikan dengan tandas: Kita tidak mungkin bisa melayani di hadapan TUHAN, kalau kita tidak datang menghadap TUHAN di tengah-tengah pertemuan-pertemuan ibadah; jangan kita bodoh. Dahulu, saya juga memiliki anggapan yang demikian, tetapi sekarang, mutlak adanya; sebelum Bait Suci Allah dirobohkan, maka seyogianya (semestinya), kita harus ada di dalam rumah TUHAN selagi masih ada kesempatan, dengan satu tujuan; menikmati korban sehari-hari, yaitu:
1.      Korban sembelihan; ibadah yang dihubungkan dengan salib, tidak dihubungkan dengan perkara lahiriah.
2.      Korban santapan; pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, prakteknya ialah menyampaikan Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menjelaskan ayat, sampai rahasianya terbuka.
 
Kalau ayat Firman dijelaskan oleh cerita si kancil, si kura-kura, cerita dunia ini (filsafat kosong), itu bukanlah pengajaran Firman Allah yang murni, itu palsu, sebagaimana banyak hamba TUHAN di atas muka bumi ini menyampaikan satu dua ayat Firman, lalu dijelaskan dengan cerita si kancil, cerita si kura-kura, dongeng, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong; itu adalah suatu kekeliruan yang sangat besar sekali dan sangat disayangkan, sebab ternyata banyak orang Kristen lebih menyukai hamba TUHAN dengan cara menyampaikan Firman yang palsu.
 
Tetapi kembali saya sampaikan: Selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan bagi kita untuk berada di rumah TUHAN, menghadap TUHAN lewat pertemuan-pertemuan ibadah di atas muka bumi ini -- dengan satu tujuan; untuk menikmati korban sehari-hari --, maka kerjakanlah itu, jangan menunda-nunda, karena kalau kita menunda-nunda, itu merupakan perbuatan kekejian di hadapan TUHAN.
Janganlah kita berlaku keji; berdoa, tetapi memalingkan dari Firman, maka doanya akan kekejian. Sekalipun dia adalah hamba TUHAN, tetapi kalau dia tidak mau datang ke rumah TUHAN, tidak mau datang mendengar Firman TUHAN, maka doanya adalah kekejian.
Kiranya kita harus semakin dewasa dan semakin bijaksana. Kita harus kumpulkan Firman ini dengan baik sekalipun sakit bagi daging, tetapi dengan demikian, kita beroleh penyucian demi penyucian, sampai kita dibawa sampai kepada kesempurnaan.
 
Hati-hati dengan kekejian di bumi ini. Hati-hati, jika berdoa, tetapi tidak mendengar Firman, maka itu adalah kekejian. Menganggap ringan ibadah dan pelayanan, itu adalah kekejian. Mengabaikan korban sehari-hari, itu juga adalah kekejian. Tetapi itulah yang akan terjadi, yang akan dilaksanakan (dieksekusi habis) oleh antikris, pada pertengahan tujuh masa yang kedua, atau 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua.
Saya berharap, kita semua memahami pernyataan TUHAN malam ini sebagai rencana penyelamatan-Nya kepada kita semua.
 
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
 
Di sini kita perhatikan: Suatu kebaktian diadakan oleh antikris secara fasik, tujuannya; untuk menggantikan korban sehari-hari. Mengadakan kebaktian fasik dengan menggantikan korban sehari-hari, disebut juga ibadah laut.
 
Adapun praktek ibadah laut, YANG PERTAMA: Kebenaran dihempaskan ke bumi, artinya;
a.       Menginjak-injak darah salib Kristus atau menganggap najis darah salib Kristus.
b.      Menganggap kecil korban Kristus.
 
Praktek ibadah laut, YANG KEDUA: Apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Tidak sedikit orang Kristen menggemari soal keberhasilan ini. Terlalu banyak orang Kristen yang mencarinya, sampai-sampai lupa mencari sumber keberhasilan, tidak peduli dengan ibadah fasik, sampai akhirnya praktek ibadah fasik (ibadah laut) dia jalankan, karena sasarannya adalah keberhasilan. Banyak orang Kristen mencari keberhasilan sampai lupa keberhasilan, itu adalah praktek ibadah laut yang kedua.
Tentu saja kita menginginkan keberhasilan, tidak menolak keberhasilan; hanya orang bodoh saja yang menolak keberhasilan, tetapi jangan lupa sumber keberhasilan, jangan sampai kebenaran itu dihempaskan ke bumi.
Berhasil itu boleh, berhasil itu tidak untuk ditolak, tetapi jangan sampai lupa dengan sumber keberhasilan, dengan lain kata; kebenaran jangan dihempaskan ke bumi, darah salib jangan diinjak-injak, jangan menganggap kecil korban Kristus.
Jadi, praktek ibadah laut yang kedua adalah apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil, pendeknya; di tengah-tengah ibadah sibuk berbicara tentang keberhasilan, tetapi pribadi yang disalibkan -- sebagai sumber keberhasilan -- diabaikan. Inilah yang disebut ibadah laut yang dikerjakan oleh orang-orang fasik, orang sombong yang lupa TUHAN, itulah antikris.
Fasik itu sombong, karena lupa TUHAN; itulah tabiat dari antikris.
 
Mari kita melihat persamaan dari; mencari keberhasilan tetapi lupa sumber keberhasilan, dengan mengabaikan kebenaran (kebenaran dihempaskan ke bumi), di dalam 2 Timotius 2.
Kita berterimakasih kepada TUHAN Yesus Kristus, karena Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga, yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah ini; tentu saja, kita akan mencapai keberhasilan, diberkati oleh TUHAN. Tetapi, jangan lupa dengan sumber berkat, jangan lupa sumber keberhasilan; jangan sampai kebenaran dihempaskan ke bumi = menginjak-injak korban Kristus, mengecilkan darah salib Kristus.
 
Mari lihat PERSAMAAN ibadah laut dari orang fasik.
2 Timotius 2:16
(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
 
Omongan yang kosong dan omongan yang tak suci menambah dosa kefasikan. Inilah yang memicu terjadinya seseorang lupa kepada TUHAN; inilah yang disebut dosa kesombongan dari orang fasik.
 
CONTOH.
2 Timotius 2:17-19
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
 
Himeneus dan Filetus mengajarkan kebangkitan tanpa dasar yang teguh, yaitu sengsara salib atau kematian Yesus di kayu salib.
Pendeknya: Himeneus dan Filetus sibuk bicara soal keberhasilan, tetapi menginjak-injak korban Kristus = Ibadah laut. Mengajarkan kebangkitan tanpa kematian (dasar yang teguh) adalah ibadah fasik (ibadah laut) dari orang-orang fasik, itulah Himeneus dan Filetus; mereka berdua sibuk bicara soal keberhasilan, namun menginjak-injak korban Kristus tanpa dasar yang teguh, tanpa kematian Yesus di kayu salib, tanpa korban Kristus, itulah yang disebut ibadah laut dari orang-orang fasik, orang sombong, orang yang lupa kepada TUHAN (mencari keberhasilan, tetapi lupa kepada TUHAN).
Inilah yang disebut omongan yang kosong, perkataan yang tak suci, yang harus kita hindari di hari-hari terakhir ini = nafsu orang muda yang harus dihindari.
 
Lebih jauh kita melihat tentang IBADAH LAUT, dalam 2 Tesalonika 2, dengan perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN”. Jadi, terjadi dahulu kedurhakaan (murtad), sebelum TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga; itulah isi dari ayat ini.
 
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Sebelum TUHAN datang untuk yang kedua kalinya, haruslah datang dahulu murtad dan manusia durhaka. Jadi, diawali “murtad” dan “manusia durhaka”, barulah TUHAN datang. Sesudah penampilan dari antikris, maka selanjutnya TUHAN akan tampil ke dunia ini sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyongsong mempelai perempuan-Nya di awan nan permai. Jelas, itu menunjuk; antikris duduk di Bait Allah dan menyatakan dirinya sebagai Allah yang harus disembah.
Singkat kata: Antikris akan duduk sebagai pembinasa keji di Bait Allah, menyatakan diri sebagai Allah yang harus disembah. Inilah kesombongan dari pada antikris, orang fasik itu.
 
2 Tesalonika 2:5
(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
 
Perlu untuk diketahui bersama-sama: Kedatangan antikris dan tanda kedatangan dari antikris itu sendiri harus diajarkan kepada sidang jemaat dan berulang-ulang harus diajarkan kepada sidang jemaat.
Dan saya, sebagai gembala sidang, tidak merasa bosan untuk terus menyampaikan (mengajarkan) tentang kedatangan antikris ini. Jadi, sidang jemaat juga tidak boleh bosan manakala diajar tentang kedatangan antikris, dan bagaimana caranya antikris ini nanti tampil di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Hal ini harus terus menerus berulang-ulang disampaikan.
 
Seorang hamba TUHAN tidak boleh bosan di dalam hal menyampaikan Firman tentang kedatangan antikris. Sebaliknya, sidang jemaat juga tidak boleh bosan saat mendengarkan atau diajarkan tentang kedatangan antikris, sebagai pembinasa keji yang akan duduk di Bait Allah dan menyebut dirinya sebagai Allah yang harus disembah.
Kiranya hal ini dipahami dengan baik, supaya nanti kita tidak mempersalahkan TUHAN. Jangan kita nanti berkata: “Aku kan tidak tahu”. Banyak orang Kristen selalu menyesal di akhirnya, sebab memang penyesalan tidak datang di depan, selalu di akhir.
 
2 Tesalonika 2:6-8
(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
 
Secara rahasia, kedurhakaan telah mulai bekerja, dengan lain kata; roh antikris (si pendurhaka) sudah bergerilya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan di Bait Suci Allah, sudah bergerilya di dalam rumah TUHAN. Tetapi untuk sekarang, masih ada yang menahannya.
Itulah sebabnya, kita sekarang ini berada di dalam rumah TUHAN, selanjutnya menikmati korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan. Mengapa kita bisa berada di rumah TUHAN untuk menikmati korban sehari-hari? Karena masih ada yang menahannya.
 
Kita belajar untuk mengerti rencana TUHAN; tidak mungkin kita bisa berada dalam rencana keselamatan, kalau tidak mengerti pembukaan rahasia Firman. Jadi, saudara jangan menolak pembukaan rahasia Firman.
Sedalam dan sejauh apapun kedalamannya, jangan tolak pembukaan rahasia Firman, dan jangan berkata bahwa itu hanya untuk dikonsumsi oleh hamba-hamba TUHAN, tidak; itu dikonsumsi oleh sidang jemaat, bukan hanya hamba-hamba TUHAN, karena tidak mungkin hanya hamba TUHAN yang diselamatkan, tidak mungkin TUHAN berlaku tidak adil dengan mengabaikan sidang jemaat. TUHAN juga memperhatikan orang-orang kecil, termasuk sidang jemaat, umat TUHAN.
Jadi, kita sangat membutuhkan pembukaan rahasia Firman TUHAN; sejauh apapun kedalamannya, terima saja. Jangan saudara merasa bosan.
 
Kita akan melihat gambaran dari “masih ada yang menahannya”, di dalam Wahyu 10, dengan perikop: “Kitab terbuka
Wahyu 10:1-2
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
 
Seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, tidak lain tidak bukan adalah pribadi dari TUHAN Yesus Kristus, Dialah Imam Besar Agung yang melayani ibadah-ibadah di atas muka bumi ini.
Kemudian, di sini kita perhatikan; malaikat yang kuat, yang turun dari sorga ...
-          Tangan kirinya memegang gulungan kitab yang terbuka = Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
-          Kaki kanannya menginjakkan laut, tujuannya; untuk menahan antikris dan kuasa-kuasanya.
-          Kaki kirinya menginjakkan bumi, tujuannya; untuk menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
 
Jadi, kalau sampai pada detik ini, kalau sampai malam ini kita berada di dalam Bait Suci Allah ...
-          untuk menikmati korban sehari-hari, itulah ibadah yang dihubungkan dengan salib, dengan lain kata; salib harus di tegakkan di tengah-tengah ibadah pelayanan,
-          untuk menikmati korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menerangkan ayat, sampai rahasianya terbuka,
itu adalah kemurahan TUHAN, itu adalah tandanya bahwa kuasa dari antikris masih tertahan, kuasa dari nabi-nabi palsu tertahan. Bersyukurlah kepada TUHAN.
 
Perhatikanlah apa yang sudah dikerjakan oleh seorang malaikat yang kuat ini:
-          Di tangan kirinya ada gulungan kitab yang terbuka, itulah korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, lewat penyampaian Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menjelaskan ayat.
-          Kemudian, kaki kanannya menginjakkan laut, tujuannya untuk menahan kuasa dari antikris (orang fasik itu).
-          Kemudian, kaki kiri menginjakkan bumi, tujuannya adalah untuk menahan kuasa dari nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin yang palsu.
 
Kita patut bersyukur, kalau malam ini kita ada di dalam rumah TUHAN. Sebelum rumah TUHAN dirobohkan, kita sekarang ada di dalam rumah TUHAN. Selanjutnya, menikmati korban sehari-hari, semua karena kemurahan TUHAN, sebab malaikat yang kuat itu masih menahannya, sehingga kita masih menikmati kemurahan TUHAN malam ini.
 
Saudara yang ada di dalam negeri, maupun yang di luar negeri, perhatikanlah apa yang sudah TUHAN nyatakan malam ini. Kalau kita dimungkinkan untuk berada di dalam Bait Suci Allah, itu adalah kemurahan TUHAN.  Selanjutnya, di dalam Bait Suci Allah kita menikmati korban sehari-hari, itu adalah kemurahan TUHAN.
Selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan, manfaatkan, jangan engkau bermain-main; jangan bosan tentang cerita antikris yang disampaikan kepadamu. Bersyukurlah jika masih ada ada yang menahannya.
 
Wahyu 10:5
(10:5) Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
 
Malaikat yang kuat itu di tangan kirinya adalah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, kaki kanannya menginjak kuasa dari antikris dan kaki kirinya menginjak kuasa dari nabi-nabi palsu, tetapi yang tidak kalah penting kita perhatikan di sini; tangan kanannya terangkat ke langit. Artinya, ibadah kita di bumi ini adalah ibadah yang mengarah kepada Kerajaan Sorga, di mana kebenaran ada di dalamnya, itulah Pribadi Yesus yang disembelih, yang duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Besar.
 
Jangan kita ada di atas muka bumi ini, tetapi menjalankan ibadah bumi. Jangan kita ada di atas muka bumi ini, tetapi kita menjalankan ibadah laut. Tetapi biarlah selama kita ada di bumi ini, kita menjalankan ibadah sorgawi, bagaikan tangan kanan dari malaikat yang kuat itu teracung naik ke atas, menghadap ke langit.
 
Mengangkat tangan kanan ke langit à Ibadah yang dihubungkan dengan kebenaran, itulah pribadi Yesus yang disalibkan. Berbahagialah kalau pengertian ini dinyatakan kepada kita malam ini.
 
Kita sudah melihat tentang “yang menahan”, sekarang kita kembali untuk memeriksa 2 Tesalonika 2.
2 Tesalonika 2:7-8
(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
 
Setelah yang menahan itu disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka -- disebut juga antikris, disebut juga orang-orang murtad, disebut juga si pendusta yang menyangkali salib -- baru akan menyatakan dirinya, bukan lagi dalam bentuk rahasia, tetapi tampil dengan terang-terangan menjadi pembinasa keji di rumah TUHAN dan menyatakan dirinya sebagai Allah yang harus disembah.
 
Sekarang, masih bergerilya, belum tampil terang-terangan, tetapi apabila yang menahannya itu sudah disingkirkan, Bait Suci Allah sudah dirobohkan, korban sehari-hari sudah disingkirkan, lalu ditegakkan kekejian -- itulah ibadah laut, ibadah dari orang-orang fasik --, maka tampillah antikris, si pendurhaka, orang murtad itu, walaupun pada akhirnya mereka akan binasa.
 
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
 
Ciri-ciri kedatangan si pendurhaka, itulah antikris, disertai dengan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda heran, dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat, dan itu diperuntukkan kepada orang-orang yang akan binasa.
 
Jadi, kalau kita datang menghadap TUHAN, berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, dengan tujuan hanya mencari keberhasilan, tetapi mengabaikan salib Kristus, mengabaikan kebenaran yang sejati yang mampu menyelamatkan orang lain, itu adalah pekerjaan Iblis. Dan hal itu disertai dengan tanda-tanda heran, mujizat-mujizat palsu, dan hal itu semuanya diperuntukkan bagi orang-orang yang akan binasa.
Siapa orang-orang yang akan binasa? Itulah orang-orang yang mengabaikan kebenaran yang sejati, mengabaikan salib Kristus; mereka tidak menerima, mereka tidak mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka, itulah salib Kristus.
 
Jika saudara datang beribadah untuk mencari keberhasilan, tetapi mengabaikan pribadi Yesus yang disalibkan, itu adalah ibadah laut dari orang-orang fasik (antikris), itulah yang ditegakkan. Saat korban sehari-hari disingkirkan, maka ditegakkanlah kekejian itu.
Jadi, jangan kita datang menghadap TUHAN hanya untuk mencari mujizat palsu. Jangan kita datang menghadap TUHAN hanya untuk mencari tanda-tanda heran, jangan kita datang menghadap TUHAN hanya untuk mencari mujizat-mujizat, tanda-tanda heran, tetapi mengabaikan salib Kristus, mengabaikan kebenaran yang menyelamatkan; itu adalah kebodohan, itu hanya diperuntukkan kepada orang-orang bodoh, itu diperuntukkan kepada orang-orang yang menolak salib, tidak menerima salib, tidak mengasihi salib (kebenaran yang menyelamatkan).
 
Tetapi kita tidaklah demikian; kita datang beribadah adalah untuk mencari TUHAN, mencari kebenaran yang sejati, maka nanti semuanya akan ditambahkan, termasuk keberhasilan. Itu sebabnya malaikat yang kuat itu, selain di tangannya ada gulungan kitab yang kecil (Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel), kaki kanannya menginjak laut, kaki kirinya menginjak bumi, tetapi lihat; tangan kanannya terangkat ke langit, itu artinya; ibadah di bumi diarahkan kepada kebenaran yang sejati, dengan lain kata; ibadah pelayanan dihubungkan dengan salib.  
Janganlah kita terkecoh dengan tanda-tanda heran; jangan kita terkecoh dengan rupa-rupa perbuatan ajaib; jangan terkecoh dengan mujizat-mujizat palsu, tetapi kita datang untuk mencari salib -- itulah Jalan, Kebenaran dan Hidup kekal --.
 
Malam ini, TUHAN meluruskan kita lewat pengertian yang kita terima ini, sehingga dengan pengertian ini, kita dapat menyenangkan hati TUHAN setiap kali kita menghadap TUHAN.
 
2 Tesalonika 2:11-12
(2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
 
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka ... TUHAN izinkan mereka sesat. Siapakah “mereka” yang TUHAN izinkan untuk sesat? Mereka itu adalah orang-orang yang tidak menerima dan tidak mengasihi kebenaran yang menyelamatkan, itulah salib Kristus.
 
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta ... Kalau hanya mencari keberhasilan, tetapi menolak pribadi Yesus yang disalibkan, itu adalah ibadah laut, itu adalah ibadah akal-akalan, itu adalah keberhasilan palsu.
Supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Akhirnya, mereka pun dihukum, yaitu orang-orang yang menolak salib, yang lebih suka dengan kejahatan. Jadi, kalau di tengah ibadah mencari mujizat, di tengah ibadah mencari tanda-tanda heran dan perbuatan ajaib, tetapi mengabaikan salib, itu adalah perbuatan jahat, dan itu adalah kekejian yang membinasakan.
 
Sekarang, supaya kita lepas dari kekejian yang membinasakan ini -- itulah salah satu dari dua perkara yang ada di dalam cawan emas yang di tangan perempuan Babel tadi --, mari kita melihat JALAN KELUARNYA di dalam Injil Matius 24, dengan perikop: “Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu
Mesias-mesias palsu, itulah empat tanduk yang sejajar dengan empat mata angin di langit. Empat tanduk, berarti penguasa-penguasa di empat penjuru bumi; Timur, Barat, Utara, Selatan.
 
Matius 24:15
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
 
Apabila Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, apabila antikris menegakkan kekejian bumi di dalam Bait Allah, maka hendaklah sidang jemaat memperhatikannya; jangan keras hati, jangan tegar tengkuk. Masakan untuk menyelamatkan jiwa, seseorang lantas tegar tengkuk?
Jangan tegar tengkuk. Mulai sekarang, gunakan leher (tengkuk) ini untuk menundukkan kepala, dari pada nanti leher ini ditebas, digorok oleh pedang antikris. Bayar harganya; gunakan leher untuk menundukkan kepala di ujung kaki salib, dengan lain kata; ibadah memuncak sampai doa penyembahan, tersungkur di kaki salib = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Kalau ibadah tidak memuncak sampai doa penyembahan, maka gantinya adalah leher digorok oleh pedang antikris.
 
Matius 24:16-18
(24:16) maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. (24:17) Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, (24:18) dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
 
Yang harus diperhatikan, antara lain:
YANG PERTAMA: Orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan, artinya; kerohanian yang suam, yang belum dewasa atau kerohanian yang masih kanak-kanak hendaklah naik ke atas gunung TUHAN. Biarlah kehidupan rohani kita dipimpin sampai kepada puncaknya.
YANG KEDUA: Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, artinya; orang-orang yang ada di dalam kegiatan Roh (peranginan), janganlah turun rohaninya hanya karena perkara-perkara lahiriah.
YANG KETIGA: Orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya, artinya; orang yang sudah melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, jangan kembali kepada tabiat yang lama.  
Inilah yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh di hari-hari terakhir ini, supaya kita mendapatkan keselamatan.
 
Maka, perhatikanlah ayat 19.
Matius 24:19
(24:19) Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
 
Pada saat itu, ada yang akan ditimpa celaka, itulah:
1.      Ibu-ibu yang sedang hamil à Hamba-hamba TUHAN, gembala-gembala sidang (pemimpin-pemimpin rohani) yang belum mengalami lahir baru;  inilah kehidupan yang akan celaka.
2.      Ibu-ibu yang menyusukan bayi à Pemimpin-pemimpin rohani yang masih kanak-kanak rohani; itulah yang akan mengalami celaka besar pada saat aniaya antikris terjadi.
 
Oleh sebab itu, semuanya ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. TUHAN sudah menyatakannya, sebab TUHAN tidak mau berhutang. Janganlah kita kelak mempersalahkan TUHAN dan berkata: “aku belum mengetahuinya”. TUHAN sudah sampaikan kepada kita; jadi, TUHAN tidak pernah berhutang kepada manusia.
 
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN, karena TUHAN memungkinkan kita untuk berada di dalam Bait Suci Allah, dengan kata lain; Bait Suci Allah belum dirobohkan, belum dijatuhkan oleh antikris. Lalu kemudian, kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan untuk menikmati korban sehari-hari, itu adalah kemurahan TUHAN; oleh sebab itu, selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan, manfaatkanlah dan berterima kasih, dan bersyukurlah kepada TUHAN.
 
Sekarang, kita hubungkan langsung dengan Wahyu 10.
Wahyu 10:7
(10:7) Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
 
Bunyi sangkakala yang ketujuh yang ditiup oleh malaikat yang ketujuh, itulah rahasia Allah yang akan digenapi, seperti yang diberitakan kepada hamba-hamba-Nya, kepada kita semua malam ini.
Apa yang telah kita sampaikan malam ini, apa yang kita terima malam ini, akan digenapi, itulah sangkakala yang ketujuh yang ditiup oleh malaikat yang ketujuh. Perhatikanlah hal itu dan jangan main-main lagi; sayangkanlah nyawa masing-masing.
 
Wahyu 10:8
(10:8) Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
 
Perhatikan baik-baik: Selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan, marilah kita menikmati gulungan kitab yang terbuka yang di tangan kiri malaikat yang kuat itu. Nikmatilah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan; nikmatilah Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni; nikmatilah korban santapan.
 
Syarat untuk mengambil gulungan kitab yang terbuka di tangan kiri malaikat yang berdiri di laut dan di atas bumi adalah “pergilah”.
Pergilah, berarti; tinggalkan segala sesuatu yang lama, baik itu dosa kejahatan, dosa kenajisan, termasuk berhala-berhala, termasuk segala sesuatu yang melelahkan diri masing-masing, tinggalkan. Tiadalah mungkin kita dapat mengambil gulungan kitab yang terbuka, yang di tangan malaikat yang kuat itu, kalau kita tidak segera “pergi” meninggalkan kehidupan yang lama.
Kalau tidak pergi meninggalkan kehidupan yang lama, maka tidak mungkin kita mengambil gulungan kitab yang terbuka itu.
 
Kemudian ...
Wahyu 10:9
(10:9) Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
 
Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku = Dengar-dengaran.
Milikilah roh dengar-dengaran itu. Jangan sama seperti kambing yang tertulis di dalam Daniel 8:8 tadi, di mana kambing yang membesarkan dirinya itu berlaku fasik dan menjadi sombong -- itulah antikris --. Tetapi kehidupan yang dengar-dengaran, itulah domba yang tergembala dengan baik; dia bukan kambing, dia tidak suka menanduk dan tidak suka mengembik, dia tidak suka memberontak. Kehidupan yang dengar-dengaran, jelas itu menunjuk; domba yang tergembala.
 
Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
Saat ini kita harus menikmati gulungan kitab yang terbuka, menikmati firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah korban santapan. Selagi hari masih siang, selagi masih ada kesempatan, nikmatilah pembukaan rahasia Firman Allah; nikmatilah korban santapan.
 
Tetapi ingat; di perut, rasanya pahit. Ketika Firman Allah itu bekerja di dalam diri kita masing-masing, rasanya pahit, sakit, tidak enak. Tetapi itu tidak mengapa; hari ini pahit karena sakit ketika Firman itu bekerja di dalam diri kita, itu tidak mengapa, tetapi hasilnya di kemudian hari ialah manis di mulut; rasanya nanti manis.
Kelak, TUHAN akan menyatakan kemuliaan-Nya. Tidak mungkin ada kemuliaan (rasa manis), kalau tidak ada rasa pahit (penderitaan) sekarang ini. Lebih baik kita menderita karena Firman Allah bekerja di dalam hidup kita, asal kita boleh menikmati kemuliaan kekal, itulah rasa manis yang kita rasakan nanti. Jangan menolak rasa pahit, supaya kita bisa menikmati rasa manis nantinya.
 
Pergilah! Ambillah gulungan kitab itu dan nikmatilah! Walaupun pahit rasanya, walaupun sakit ketika ia tinggal di dalam diri kita dan mengerjakan diri kita, tetapi akhirnya, manis rasanya.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment