KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, August 10, 2021

IBADAH RAYA MINGGU, 11 JULI 2021


 
IBADAH RAYA MINGGU, 11 JULI 2021
 
KITAB WAHYU PASAL 13
WAHYU 13:11-18
(Seri: 5)
 
Subtema: BANGSA-BANGSA YANG MASUK DALAM GOLONGAN LAUT
 
Selamat malam; segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sekarang berada di dalam takhta kemuliaan-Nya, namun menyoroti ibadah-ibadah di atas muka bumi ini.
Dan saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di Malaysia, bahkan umat TUHAN yang setia dalam ketekunan untuk digembalakan oleh Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik anda yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.
Selanjutnya, mari kita bersama-sama; dalam doa, kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya oleh pembukaan Firman yang kita terima, berkuasa dan meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Segera kita menyambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13:12 bagian A, namun tidak salah untuk kita membaca ayat 11, supaya kita mengerti ayat 12 bagian A ini, dengan perikop: “Binatang yang keluar dari dalam bumi” Binatang yang keluar dari dalam bumi, jelas itu menunjuk nabi-nabi palsu. Apa buktinya bahwa itu merupakan nabi-nabi palsu?
Wahyu 13:11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
 
Seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi anehnya; apabila ia berbicara, ia berbicara seperti seekor naga. Berarti, dia adalah nabi-nabi palsu atau pun guru-guru palsu, atau pun pemimpin-pemimpin rohani yang palsu.
 
Sekarang, kita fokus untuk memperhatikan Wahyu 13:12A
Wahyu 13:12A
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
 
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Singkat kata: Seluruh pekerjaan dari binatang yang pertama, yakni antikris, dikerjakan oleh binatang yang kedua, yang keluar dari dalam bumi, itulah nabi-nabi palsu. Kemudian, antikris melihat dan mengetahui dengan jelas segala sesuatu yang dikerjakan oleh guru-guru palsu atau pun pemimpin-pemimpin rohani yang palsu tersebut. Berarti, pekerjaan nabi-nabi palsu (guru-guru palsu) dipantau oleh antikris; dan pada akhirnya, dunia ini pun akan menyoroti gerak dari gereja TUHAN.
 
Jadi, saudara harus lebih sungguh-sungguh dari sekarang; karena rupa-rupanya, segala sesuatu yang dikerjakan oleh binatang yang kedua, yang keluar dari dalam bumi -- itulah guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, atau pemimpin-pemimpin rohani yang palsu -- dilihat dengan jelas, diketahui dengan jelas oleh binatang yang pertama, yang keluar dari dalam laut, itulah antikris. Dan akhirnya, dunia pun turut menyoroti gerak (langkah) dari gereja TUHAN.
 
Selanjutnya mari kita memeriksa seluruh kuasa dari binatang yang pertama, yang dijalankan oleh binatang yang kedua atau guru-guru palsu. Mari, kita akan mundur kembali untuk memperhatikan kuasa dari binatang yang pertama atau antikris, di dalam Wahyu 13:1, dengan perikop: “Binatang yang keluar dari dalam laut
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
 
Binatang yang pertama, yang keluar dari dalam laut à Antikris.
 
Jadi, binatang yang pertama, itulah antikris, keluar dari dalam laut, atau air yang banyak.
Laut à Bangsa-bangsa atau orang banyak, yang datangnya dari berbagai suku, kaum, dan bahasa di dunia ini.
 
Untuk melihat hal itu, kita akan membaca Wahyu 17.
Wahyi 17:1,15
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. (17:15) Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
 
Laut atau air yang banyak adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dari berbagai kaum, bahasa, dan bangsa; namun, hati mereka (hati dari air yang banyak itu) telah diduduki oleh pelacur besar, itulah perempuan Babel.
 
Bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut, YANG PERTAMA.
Yesaya 57:20-21
(57:20) Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. (57:21) Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
 
Orang-orang Fasik digambarkan seperti lautan (laut). Berarti, yang termasuk dalam golongan laut adalah orang-orang fasik.
 
Lebih rinci kita melihat tentang “orang-orang fasik” di dalam Mazmur 10.
Mazmur 10:2
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
 
Orang fasik adalah orang yang sombong. Kemudian, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, dengan lain kata; benci terhadap orang-orang yang rendah hati, benci terhadap hamba-hamba TUHAN, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN. Itulah orang fasik; benci kepada hamba TUHAN, benci kepada imam-imam, benci kepada pelayan-pelayan TUHAN; tetapi TUHAN masygullah terhadap seorang hamba TUHAN yang rendah hati.
 
Mazmur 10:3
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
 
Adapun kesombongan orang fasik:
-          Kecenderungannya adalah memuji-muji keinginan hatinya. Di dalam 2 Korintus 10:18 dikatakan: Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. Jadi, orang fasik ini adalah orang yang tidak tahan uji, tidak kuat terhadap ujian, tidak kuat dengan pencobaan.
-          Orang fasik itu loba atau mencari keuntungan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, menunjukkan bahwa orang fasik adalah orang serakah dan tamak, cinta akan uang.
-          Mengutuki dan menista TUHAN, tandanya ialah tersandung terhadap salib Kristus, persis seperti dalam 1 Petrus 2:7.
 
Mazmur 10:4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
 
Kesombongan orang fasik berikutnya dapat dilihat dari pendapat atau pikiran mereka, yaitu:
-          Allah tidak akan menuntut! Hal ini menunjukkan kebebasan di dalam kesombongan. Jadi, sekalipun berlaku sombong, namun di dalam pikiran mereka “Allah tidak akan menuntut!”, sehingga dengan demikian; mereka bebas di dalam kesombongannya.
-          Tidak ada Allah! Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah berada pada puncak kesombongan. Kalau “tidak ada Allah”, berarti mereka menjadi allah; ini adalah puncak kesombongan, dengan lain kata; sudah dikuasai oleh roh Lucifer. Kalau sudah dikuasai oleh roh Lucifer, maka tinggal tunggu waktunya untuk selanjutnya dibinasakan.
 
Itulah golongan yang berasal dari laut, yang pertama ialah orang fasik.
 
Kemudian, kita kembali untuk memperhatikan: CIRI-CIRI ORANG FASIK.
Yesaya 57:20-21
(57:20) Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. (57:21) Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
 
Ciri-ciri orang fasik adalah berombak-ombak atau tidak dapat tenang, sehingga menghasilkan:
1.      Sampah.
2.      Lumpur.
 
Kehidupan yang berombak-ombak karena tidak dapat tenang, menghasilkan sampah dan lumpur. Oleh sebab itu, jadilah tenang; kuasailah diri, tetap tinggal di dalam kemah (rumah Allah Yakub).
 
Mari kita mengikuti kedua hal di atas, dimulai tentang: Sampah.
Sampah disebut juga kotoran.
 
Filipi 3:3
(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
 
Tanda orang bersunat:
-          Beribadah oleh Roh Allah, berarti tidak menjalankan ibadahnya secara daging atau lahiriah, misalnya; mulut memuliakan TUHAN, tetapi hatinya jauh dari TUHAN, bahkan teramat jauh dari kebenaran Firman Allah.
-          Bermegah dalam Kristus Yesus, berarti menjunjung tinggi korban Kristus = Menghargai kemurahan atau menjadi suatu kehidupan yang prihatin.
-          Tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Itulah keberadaan Rasul Paulus di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya di hadapan TUHAN.
 
Filipi 3:4-6
(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.
 
Kelebihan-kelebihan Rasul Paulus secara lahiriah, antara lain:
1.      Disunat pada hari kedelapan.
2.      Dari bangsa Israel, berarti bukan bangsa kafir.
3.      Dari suku Benyamin.
4.      Orang Ibrani asli.
5.      Tentang pendirian terhadap hukum Taurat, ia orang Farisi.
6.      Tentang kegiatan, ia penganiaya jemaat.
7.      Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat, ia tidak bercacat.
 
Hal 1-4 merupakan kelebihan Rasul Paulus secara lahiriah yang diberikan (dikaruniakan) oleh TUHAN dari sejak lahirnya.
Hal 5-7 merupakan kelebihan Rasul Paulus secara lahiriah dalam bentuk tindakan-tindakannya, sebelum ia menerima (dikaruniakan) jabatan rasul.
 
Filipi 3:7
(3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
 
Dahulu, 7 (tujuh) perkara tersebut merupakan kebanggaan bagi Rasul Paulus, tetapi sekarang dianggap rugi karena Kristus.
 
Filipi 3:8
(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
 
Bahkan oleh karena Kristus, Rasul Paulus ...
-          melepaskan 7 (tujuh) perkara yang menjadi kebanggaannya,
-          bahkan 7 (tujuh) perkara itu dianggap sampah atau pun kotoran.
Mengapa? Supaya Rasul Paulus memperoleh Kristus.
Intinya: Hal-hal lahiriah adalah sampah atau kotoran.
 
Itulah yang ada di dalam pemikiran dari orang-orang fasik; sampah lebih berharga dari pada Kristus, perkara lahiriah lebih berharga bagi orang fasik dibanding Kristus Yesus.
 
Sekarang pertanyaannya: Mana yang lebih mulia; Kristus atau sampah? Kalau saudara mengatakan “Kristus lebih mulia dari sampah”, tetapi prakteknya lebih mengutamakan, lebih menginginkan hal-hal yang lahiriah dari pada Kristus, berarti Kristus yang menjadi sampah, hal yang lahiriah yang lebih mulia. Itulah seluruh pemikiran dari pada orang-orang fasik, yang juga tadi disebut sebagai “golongan laut”.
Pendeknya: Hal-hal atau perkara lahiriah sangat bertentangan dengan salib Kristus (Ibrani 13:11-13, Imamat 16:27).
 
Kemudian, di sini dikatakan: Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Oleh karena Kristus, Rasul Paulus melepaskan sampah dan kotoran, melepaskan 7 (tujuh) perkara yang menjadi kelebihannya itu, bahkan dianggapnya menjadi sampah, supaya Rasul Paulus memperoleh Kristus. Jadi, orang yang memiliki atau memperoleh Kristus, sudah terlebih dahulu melepaskan sampah; tetapi bagi orang-orang fasik -- yang disebut sebagai golongan laut --, mereka mengutamakan perkara-perkara lahiriah, sampah lebih berharga (lebih mulia) bagi mereka dibanding Kristus Yesus.
 
Selanjutnya, mari kita mengikuti penjelasan tentang: Lumpur
Perlu untuk kita ketahui bersama; tanah bercampur air = Lumpur.
 
Yehezkiel 47:11
(47:11) Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.
 
Rawa-rawanya dan paya-payanya menjadi tempat mengambil garam. Air campur tanah adalah lumpur, tempatnya garam, itulah dosa kenajisan. Singkatnya: Lumpur adalah gambaran dari dosa kenajisan.
 
Mari kita lihat lebih rinci; keadaan apabila seseorang sudah menjadi lumpur, di dalam Mazmur 40.
Mazmur 40:2-3
(40:2) Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. (40:3) Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,
 
Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. Ayat dua ini merupakan teriak minta tolong kepada TUHAN, terkait dengan dosa kenajisan Daud, sebab ia telah mengambil Betsyeba, isteri Uria.
 
Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku. Jadi, dosa kenajisan itu jelas digambarkan seperti lumpur rawa (tempatnya garam).
 
Lebih jauh kita memperhatikan Mazmur 69.
Mazmur 69:2-3
(69:2) Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku! (69:3) Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.
 
Kalau seseorang tetap bertahan dalam dosa kenajisannya, maka pada akhirnya akan binasa dan tidak ada tempat untuk bertumpu.
 
Kalau rumah dibangun di atas batu penjuru (korban Kristus), maka dia akan kuat menghadapi 3 (tiga) jenis ujian. Tetapi kalau seseorang berada dalam dosa kenajisan, maka tidak ada tempat bagi kaki untuk bertumpu, tidak ada kekuatan; dan ujungnya, kalau dosa kenajisan dipertahankan, maka akan berujung kepada kebinasaan.
 
Mazmur 69:14-15
(69:14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! (69:15) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
 
Dalam kesesakan itu, di sini kita perhatikan: Daud berdoa dan berteriak kepada TUHAN untuk mendapatkan pertolongan. Pada akhirnya pun, Daud memohon supaya ia dilepaskan dari dalam lumpur, itulah dosa kenajisannya, karena ia mengambil Betsyeba, isteri Uria. Itulah tentang lumpur.
 
Bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut, YANG KEDUA.
Yeremia 6:22
(6:22) Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak maju dari ujung bumi.
 
Suatu bangsa dari Utara, mereka adalah bangsa yang besar, lalu bergerak maju dari ujung bumi.
 
Yeremia 6:23
(6:23) Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"
 
Mereka bengis, tanpa mengenal belas kasihan; mereka adalah tentara Setan, sebab mereka datang dari sebelah Utara.
 
Itulah bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut, yaitu bengis tanpa mengenal belas kasihan. Dan sebetulnya, mereka itu merupakan tentara Setan, sebab mereka berasal dari sebelah Utara.
 
Praktek bengis tanpa belas kasihan.
Yesaya 14:12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! (14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
 
Bintang Timur Putera Fajar -- disebut juga dengan Lucifer -- mendirikan takhtanya jauh di sebelah Utara.
Jadi, jelas; Utara itu adalah takhta Setan; Utara adalah tentaranya Setan.
 
Yesaya 14:16-17
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
 
Praktek bengis tanpa belas kasih:
-          Membuat bumi gemetar. Akibatnya; bangsa-bangsa tidak mempunyai pendirian yang teguh di hadapan TUHAN à Orang yang timpang dan bercabang hati (mendua hati), karena bumi sudah digoncang.
-          Membuat kerajaan-kerajaan bergoncang. Kerajaan-kerajaan à Hamba-hamba TUHAN. Berarti, hamba-hamba TUHAN juga digoncang
-          Membuat dunia seperti padang gurun, berarti; tandus = kering-kering à Ranting yang tidak melekat yang tidak melekat pada pokok anggur = Tanpa persekutuan yang erat dan baik dengan TUHAN, tanpa persekutuan yang indah dengan TUHAN, sama artinya; terpisah jauh dari TUHAN, maka ranting akan menjadi kering-kering dan tidak menghasilkan buah.
-          Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah = Terikat dan terbelenggu oleh Setan.
 
Itulah golongan laut yang kedua; bengis, tanpa mengenal belas kasihan.
 
Bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut, YANG KETIGA.
Yehezkiel 26:1-3
(26:1) Pada tahun kesebelas, dalam bulan yang tertentu, pada tanggal satu bulan itu, datanglah firman TUHAN kepadaku: (26:2) "Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan. (26:3) Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombangnya.
 
Tirus, bangsa kafir, berkata mengenai Yerusalem (ibadah dan pelayanan dan orang-orang yang melayani di dalamnya): Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.
Singkat kata: Tirus (bangsa kafir) sangat agresif, suka menyerang Yerusalem dan pantang menyerah.
 
Itulah bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut; agresif, suka menyerang Yerusalem (ibadah-ibadah dan orang-orang yang melayani di tengah-tengah ibadah itu), dan mereka itu pantang untuk menyerah. Itulah bangsa-bangsa yang masuk dalam golongan laut yang ketiga.
 
Lebih rinci tentang golongan laut yang ketiga ini di dalam Amos 1, dengan perikop: “Hukuman atas bangsa-bangsa lain (bangsa kafir)”
Amos 1:9-10
(1:9) Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Tirus, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah menyerahkan tertawan suatu bangsa seluruhnya kepada Edom dan tidak mengingat perjanjian persaudaraan, (1:10) Aku akan melepas api ke dalam tembok Tirus, sehingga purinya dimakan habis."
 
Kejahatan Tirus ialah menyerahkan suatu bangsa yang banyak untuk selanjutnya ditawan oleh Edom (ditawan oleh daging dan hawa nafsunya). Mengapa? Sebab mereka tidak terikat dengan persaudaraan, tidak mengenal persaudaraan, tidak peduli dengan saudara-saudaranya.
 
Kita perhatikan Yehezkiel 28, dengan perikop: “Nubuatan melawan raja Tirus
Yehezkiel 28:1-4
(28:1) Maka datanglah firman TUHAN kepadaku: (28:2) "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. (28:3) Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. (28:4) Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu.
 
Lihatlah kesombongan Tirus; dia memiliki pembukaan rahasia Firman TUHAN, dan oleh karena pembukaan rahasia firman yang dia miliki, dia menjadi sombong, lupa kepada TUHAN, bahkan menyatakan diri sebagai Allah yang harus disembah.
Ini adalah gambaran dari para hamba TUHAN yang sombong karena kekayaannya, sementara kekayaan itu pun diperoleh lewat pemberitaan Firman yang dibukakan. Jadi, jelas; tidak terikat dengan persaudaraan, tidak kenal dengan persaudaraan.
Itulah Tirus; dia agresif, suka menyerang Yerusalem, dan pantang menyerah.
 
Yehezkiel 28: 5
(28:5) Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong.
 
Selain terikat kekayaan dan mengumpulkan emas dan perak, mereka juga dikuasai oleh roh jual beli, karena mereka sangat pandai berdagang. Lalu, Tirus juga memperbanyak kekayaannya, dan akhirnya menjadi sombong.
 
Kesimpulannya: Dari bangsa-bangsa itulah keluar (terbentuklah) wujud dari antikris.
Jadi, betul-betul antikris itu keluar dari dalam laut, antikris itu keluar dari air yang banyak, tetapi hatinya sudah diduduki oleh perempuan Babel, pelacur besar.
 
Kita sudah melihat dengan jelas, tanpa ada keragu-raguan, bahwa kesimpulannya; dari bangsa-bangsa itulah keluar antikris, terbentuklah wujud dari pada antikris, yaitu orang-orang banyak yang hatinya telah diduduki oleh perempuan Babel atau pelacur besar.
Malam ini, kita sudah mendapat pengertian dari TUHAN, dari sorga, lewat pemberitaan Firman TUHAN; maka, apa yang sudah kita peroleh dari TUHAN, peganglah itu dengan baik-baik, tambatkanlah itu pada sepuluh jarimu, dan simpanlah itu di dalam hatimu. Jadikanlah loh hati (meja hatimu) sebagai tempat untuk menyimpan Firman TUHAN. Jadikanlah hatimu sebagai meja pertunjukkan emas, supaya kita jangan disesatkan oleh perempuan jalang, sesuai dengan Amsal 7:3-5.
 
Kita kembali memperhatikan Wahyu 13.
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
 
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut. Singkat kata; antikris itu keluar dari dalam laut, keluar dari dalam air yang banyak, itulah bangsa-bangsa, rakyat banyak, yang datang dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa, namun hatinya sudah diduduki oleh perempuan Babel (pelacur besar).
Oleh sebab itu, saya sampaikan dengan tandas; malam ini kita sudah menerima pengertian dari sorga, dari Allah, maka tambatkanlah semuanya itu pada jari-jarimu dan taruhlah itu pada meja hatimu, supaya kita dilepaskan dari dua perempuan yang luar biasa, itulah;
1.      perempuan jalang,
2.      dan perempuan asing yang licin perkataannya.
Jadi, jangan main-main. Kita tidak akan bisa terluput dari dua perempuan ini kalau kita tidak memperhatikan apa yang sudah kita terima dari TUHAN malam ini. Jadi, jangan main-main lagi.
 
Sekarang kita memperhatikan Wahyu 13:1 bagian B: Bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Adapun wujud binatang yang keluar dari dalam laut tersebut adalah:
-          Bertanduk 10 (sepuluh).
-          Berkepala 7 (tujuh).
Tanduknya 10 (sepuluh), tetapi kepalanya 7 (tujuh), berarti masing-masing kepala ada yang bertanduk 1 (satu) dan ada yang bertanduk 2 (dua). Sebenarnya, di sini sudah terlihat keanehan, sebab kepalanya 7 (tujuh), tetapi tanduknya 10 (sepuluh).
-          Seandainya, jika setiap kepala bertanduk 2 (dua), maka jumlah tanduk dari 7 (tujuh) kepala adalah 14 (empat belas) tanduk.
-          Sebaliknya, jika setiap kepala bertanduk 1 (satu), maka jumlah tanduk dari 7 (tujuh) kepala adalah 7 (tujuh) tanduk.
Itu sebabnya, saya katakan; Tanduknya 10 (sepuluh), tetapi kepalanya 7 (tujuh), ini adalah suatu keanehan. Berarti, kepala-kepala tersebut ada yang bertanduk 2 (dua), ada yang bertanduk 1 (satu).
 
Dari keanehan ini, timbullah 10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduk itu. Mahkota, jelas berbicara tentang “kemenangan”, tetapi sebetulnya, ini adalah akal-akalan, ini adalah kemenangan palsu.
Kemenangan yang sejati adalah kemenangan dari mempelai wanita TUHAN, di dalam Wahyu 12:1-17, di mana seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Itu adalah kemenangan dari mempelai wanita TUHAN; kemenangan yang sesungguhnya, kemenangan yang hakiki.
Jadi, 10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk, itu adalah kemenangan yang palsu, dan ini adalah keanehan.
 
Kemudian, pada kepala-kepala tertulis nama-nama hujat; semakin aneh lagi. Pada 7 (tujuh) kepala tertulis nama-nama hujat; bukankah ini adalah keanehan?
 
Selanjutnya, kita akan membahas angka-angka tersebut: 10 (sepuluh) + 10 (sepuluh) + 7 (tujuh) = 27 (dua puluh tujuh).
Angka 27 (dua puluh tujuh) à Jumlah Alkitab dalam Perjanjian Baru, dengan rincian;
A. Injil Sinoptik, yaitu:
1.      Injil Matius.
2.      Injil Markus.
3.      Injil Lukas.
4.      Injil Yohanes.
Injil Sinoptik ini menceritakan (menampilkan) secara khusus pribadi Yesus Kristus sebagai Kepala dari tiap-tiap gereja.
B. Ada 23 Surat, yang menceritakan (menampilkan) gereja TUHAN sebagai tubuh Kristus, yaitu dimulai dari Kisah Para Rasul dan berakhir sampai kepada kitab Wahyu.
-          Kisah Para Rasul adalah awal dari gereja TUHAN.
-          Kitab Roma sampai dengan kitab Yudas adalah perkembangan gereja.
-          Kitab Wahyu adalah kesempurnaan gereja.
Jadi, angka 27 (dua puluh tujuh) ini jelas menunjuk perhubungan yang sempurna antara Kristus, sebagai Kepala Gereja dan Mempelai Laki-Laki Sorga dengan gereja TUHAN sebagai tubuh-Nya, sebagai sidang mempelai perempuan-Nya.
 
Sebagaimana tertulis di dalam Efesus 1.
Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
 
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus ... Yesus Kristus telah meremukkan kepala ular dengan tumit-Nya 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu di atas kayu salib. Kita bersyukur, kita memiliki Kepala yang berkemenangan, Kepala yang kuat, Kristus adalah Kepala yang berkemenangan, yang meremukkan kepala ular dengan tumit-Nya di atas kayu salib.
 
Dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Kemudian, Allah memberikan Kristus kepada jemaat sebagai Kepala. Kita bersyukur, Allah memberikan Kristus yang berkemenangan, yang berkuasa, kepada sidang jemaat untuk menjadi Kepala. Jadi, Kepala kita adalah Kepala yang berkemenangan.
 
Sedangkan jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Gereja TUHAN adalah tubuh-Nya, itulah sidang mempelai TUHAN. Kemudian, tubuh Kristus adalah kepenuhan dari Kepala, yang memenuhi semua dan segala sesuatu akan dipenuhkan.
Oleh sebab itu, bersyukurlah; oleh karena Kristus Kepala, maka TUHAN penuhkan ibadah pelayanan ini. Oleh karena Kristus Kepala, maka TUHAN berikan jabatan-jabatan, TUHAN berikan karunia-karunia, TUHAN penuhkan segala sesuatu; iman, harap dan kasih untuk membawa kita kembali kepada kesempurnaan. TUHAN Yesus baik.
 
Selanjutnya, kita memperhatikan Efesus 5, dengan perikop: “Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri
-          Dasar dari hubungan nikah adalah kasih.
-          Dasar dari ibadah pun adalah kasih.
Oleh sebab itu, perhatikanlah; Hubungan nikah tidak terpisahkan dari ibadah pelayanan.
Hubungan kita dengan Kristus adalah hubungan dalam nikah yang suci, dasarnya adalah kasih. Berarti, hubungan nikah tidak terpisahkan dari ibadah.
Pemuda-pemudi yang belum menikah di mana pun anda berada, baik dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, maupun di luar kandang penggembalaan GPT “BETANIA” yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN malam ini, perhatikanlah hal ini baik-baik. Kalau mau menikah, maka jangan jauh dari ibadah; kalau mau menikah, maka jangan jauh dari pelayanan.
 
Efesus 5:22
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
 
Dalam hubungan nikah yang suci, maka tubuh sudah seharusnya terlebih dahulu tunduk kepada Kristus, sebagai Kepala.
 
Efesus 5:23-24
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
 
Kristus adalah Kepala, Dialah Penyelamat tubuh, maka tubuh (sidang jemaat, gereja TUHAN) harus menempatkan dirinya pada kedudukan yang tepat, yaitu tunduk kepada Kristus (Kepala), supaya tubuh mendapatkan keselamatan.
 
Jadi, di dalam hubungan nikah; gereja TUHAN sebagai tubuh-Nya (sidang mempelai-Nya), harus menempatkan dirinya pada tempat yang benar, yaitu tunduk kepada Kristus sebagai Kepala, sebagai suami, sebab Kristus adalah penyelamat tubuh.
Itulah sesungguhnya arti dari angka 27 (dua puluh tujuh), yaitu ada perhubungan antara tubuh dengan Kepala, di mana dasarnya adalah kasih; itulah yang sesungguhnya.
Tetapi sayangnya, angka 27 ini dipalsukan oleh antikris. Bukan Setan namanya kalau dia tidak pandai memalsukan segala sesuatu, termasuk memalsukan perhubungan nikah antara tubuh dengan Kepala; semua dipalsukan.
 
Berarti, Perjanjian Baru dipalsukan oleh Setan, dengan lain kata; Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni dipalsukan oleh antikris (kaki tangan dari Setan), maka hasilnya; terbentuklah jemaat atau gereja yang memiliki hubungan yang palsu. Berarti, sudah pasti ada akal-akalan dalam melayani TUHAN, dusta dalam perkataan; itu adalah gambaran dari gereja palsu.
 
Lebih jauh kita melihat; PRAKTEK GEREJA PALSU, di dalam Injil Matius 8, dengan perikop: “Hal mengikut Yesus”, hal mengikut Kristus, yang adalah Kepala dari tiap-tiap gereja.
Matius 8:19-20
(8:19) Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." (8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
 
Salah seorang dari ahli Taurat berkata kepada Yesus: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.
Syarat untuk mengikut TUHAN:
1.      Sangkal diri, berarti; menyangkali segala sesuatu yang terkait di dalam diri ini. Kalau diberkati, jangan sombong dan jangan bermegah. Kalau punya harta kekayaan, uang banyak, jangan bermegah atas itu semua. Kalau mempunyai kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi, jangan bermegah; semua itu harus disangkali.
2.      Pikul salibnya, berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Jelas, ini menunjuk kepada orang yang mau memikul tanggung jawabnya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, dengan lain kata; rela menderita.
3.      Mengikut TUHAN, berarti; tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan = jatuh ke tanah dan mati.
 
Itu adalah syarat untuk mengikut TUHAN. Tetapi lihatlah, pengikutan dari ahli Taurat itu salah; itu sebabnya, TUHAN berkata kepada ahli Taurat ini: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.
Singkatnya: Kalau tubuh tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala, maka yang menjadi kepala atas tubuh ada 2 (dua):
1.      Serigala.
2.      Burung.
 
Tentang: SERIGALA à Guru-guru palsu, pemimpin rohani yang palsu; dia akan mengusung pengajaran-pengajaran yang palsu. Mengapa? Karena yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala-serigala yang buas, itulah guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin rohani yang palsu, sesuai dengan Injil Matius 7:15.
Apa bukti bahwa serigala-serigala yang buas (guru-guru palsu) mengusung pengajaran-pengajaran yang palsu? Di dalam Injil Matius 7:15, dikatakan, bahwa; guru-guru palsu (nabi-nabi palsu) disebut serigala berbulu domba, sebab nabi-nabi palsu tampil dengan sebuah penyamaran yang luar biasa; dia tampil seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
 
Jadi, jelas; guru-guru palsu adalah serigala berbulu domba, dengan pengajaran palsu mereka. Di mana letak pengajaran palsu mereka?
Matius 7:22
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
 
Guru-guru palsu menggantikan pengajaran yang sehat dengan kesibukan-kesibukan mereka, antara lain:
1.      Bernubuat atau sibuk menyampaikan Firman TUHAN demi nama TUHAN.
2.      Sibuk mengusir Setan demi nama TUHAN.
3.      Sibuk mengadakan banyak mujizat demi nama TUHAN.
 
Tetapi lihatlah hasil pelayanan mereka pada hari TUHAN, pada saat TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya, pada ayat 23.
Matius 7:23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
 
Pada hari TUHAN, Ia akan berterus terang dan berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu!  Artinya, mereka tidak masuk dalam hitungan bilangan TUHAN, dengan lain kata; nama mereka tidak tertulis dalam kitab kehidupan, nama mereka tidak terdaftar di sorga.
 
Selanjutnya, TUHAN akan kembali berkata: “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Guru-guru palsu ini awalnya berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan (berada di dalam Kerajaan Sorga), tetapi pada akhirnya, TUHAN berkata: "Enyahlah dari pada-Ku", artinya; awalnya sudah ada di tengah-tengah ibadah pelayanan, sudah berada dalam Kerajaan Sorga, tetapi pada akhirnya, mereka keluar dari dalam Kerajaan Sorga, karena ternyata mereka sekalian adalah pembuat kejahatan, karena Pengajaran Firman Allah yang benar diganti dengan kesibukan-kesibukan mereka.
 
Sesungguhnya, mari kita lihat ayat 21 ...
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
 
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Bukan berarti, jika mereka melakukan 3 (tiga) perkara ajaib, lalu saat mereka melakukan 3 (tiga) perkara ajaib itu mereka berseru “demi nama TUHAN”, lalu pada akhirnya mereka masuk dalam Kerajaan Sorga, tidak, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Yesus Kristus, Anak Allah, Dia adalah hamba TUHAN, Dia diutus ke bumi ini dengan satu tujuan, yaitu melakukan kehendak Allah Bapa. Jadi, sebagai hamba TUHAN, maka harus melakukan kehendak Allah Bapa di sorga. Melayani tidak boleh karena kehendak manusia.
Tetapi lihatlah; guru-guru palsu diutus untuk melakukan kehendak sendiri, mereka mengabaikan kehendak Allah Bapa.
 
Apa itu kehendak Allah Bapa?
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
 
Sebagai Anak dan sebagai hamba TUHAN yang diutus, Yesus berkata kepada Bapa: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu”, berarti Yesus harus meminum cawan Allah, Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, Yesus harus menderita dan  menanggung penderitaan di atas kayu salib hanya karena dosa manusia, dengan demikian; “jadilah kehendak Allah di bumi seperti di sorga”, itulah kehendak Bapa.
 
Kalau pengajaran salib diganti dengan kehendak manusia; sibuk mengadakan 3 (tiga) perkara ajaib, sibuk mengusir Setan, sibuk mengadakan banyak mujizat, tetapi menggantikan kehendak Allah, menggantikan pengajaran salib; maka, kehendak Allah tidak akan terlaksana, dan mereka itu adalah pembuat kejahatan. Inilah pengajaran palsu.
Mengapa ada pengajaran palsu di tengah ibadah dan pelayanan? Karena serigala -- itulah guru-guru palsu -- sudah menjadi kepala atas tubuh.  Inilah kepalsuan dan pengajaran palsu yang diajarkan oleh guru-guru palsu, kepala-kepala palsu, itulah si serigala. Hati-hati.
 
Allah sudah memberikan Kristus sebagai Kepala, Dia adalah Kepala yang hebat, Dia adalah Kepala yang berkuasa. Jangan tukar Kepala yang berkuasa dengan kepala palsu, supaya hidupmu jangan hidup jadi-jadian (palsu).
 
Mari, kita perhatikan Yohanes 10, dengan perikop: “Gembala yang baik
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
 
Pekerjaan si serigala (guru-guru palsu, pemimpin-pemimpin rohani palsu) adalah:
1.      Menerkam, berarti; menyakiti saja, bikin susah saja.
2.      Mencerai-beraikan domba-domba, berarti; terpisah jauh dari TUHAN = liar tidak tergembala.
Itulah pekerjaan dari si serigala lewat pengajaran palsunya, sehingga lihatlah; gereja TUHAN gagal masuk dalam pembangunan tubuh yang sempurna, sesuai dengan 2 Petrus 2.
 
2 Petrus 2:2
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
 
Oleh karena pengajaran palsu dari guru-guru palsu, maka nanti banyak gereja yang gagal masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, tidak masuk dalam rencana Allah, karena digagalkan oleh pengajaran palsu. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka, sehingga gagal masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, tidak masuk dalam rencana Allah.
 
Perhatikanlah apa yang sudah kita terima cari TUHAN. Mengucap syukurlah kepada TUHAN, bahwasanya kita semua digembalakan oleh Pengajaran Pembangunan Tubuh Kristus (PPT), untuk membawa kita kepada kesatuan tubuh. Oleh sebab itu, biarlah Kristus yang tetap menjadi Kepala; Dia berkuasa, Dia besar, Dia luar biasa, untuk memenuhi segala sesuatu pada tubuh mempelai perempuan-Nya.
 
Tentang: BURUNG adalah gambaran dari dosa kenajisan.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
 
Burung-burung di sini adalah adalah gambaran dari roh-roh najis, tempatnya adalah Babel besar.
Singkatnya: Burung-burung terhubung langsung dengan perempuan Babel, tempat roh-roh najis bersembunyi.
 
Lihatlah perempuan Babel ini, dalam Wahyu 17, dengan perikop: “Penghakiman atas Babel
Wahyu 17:1
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
 
Babel besar, pelacur besar sudah menduduki air yang banyak, itulah bangsa-bangsa yang datang dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, di mana hatinya sudah diduduki oleh perempuan Babel. Kalau hati sudah diduduki oleh perempuan Babel = Burung menjadi kepala atas tubuh.
 
Wahyu 17:2-4
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." (17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. (17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
 
Kalau Babel (burung-burung, roh najis) menjadi kepala, maka ibadahnya itu penuh dengan kepalsuan.
 
Apa buktinya ibadah penuh dengan kepalsuan?
Wahyu 17:5
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
 
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari gereja-gereja pelacur dan dari kekejian bumi."
Jadi, yang menyebabkan gereja melacur adalah perempuan Babel, adalah roh-roh najis. Inilah ibadah palsu, yaitu melacur kepada perkara-perkara lahiriah, meninggalkan TUHAN hanya karena perkara-perkara lahiriah.
 
Sebagaimana kita perhatikan dalam Wahyu 18:3 ...
Wahyu 18:3
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
 
Semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya ... Semua bangsa telah melacur kepada perempuan Babel; melayani tetapi mengutamakan perkara lahiriah, melayani tetapi karena uang, itu sudah “melacur”, itu adalah ibadah yang palsu, karena ternyata burung sudah menjadi kepala, perempuan Babel sudah menjadi kepala.
 
Raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia ... Hamba-hamba TUHAN melayani, tetapi untuk mencari keuntungan, melayani hanya untuk mencari kepentingan, melayani untuk menjadi kaya; mereka melayani bukan untuk mencari TUHAN, lalu dijadikan sebagai Kepala.
 
Pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya ... Akhirnya, ibadah itu dijadikan sebagai tempat untuk berdagang = dikuasai oleh roh jual beli.
Sebagaimana di dalam Injil Yohanes; ketika Yesus tiba di Yerusalem, segeralah Ia mengadakan inspeksi (memeriksa Bait Allah yang di Yerusalem), dan ternyata, sudah betul-betul dijadikan sebagai sarang penyamun, sebab Bait Allah sudah dijadikan sebagai:
1.      Tempat menjual kambing domba, lembu sapi, burung tekukur = menjual korban Kristus.
2.      Terdapat meja-meja penukar uang.
3.      Terdapat bangku atau kedudukan à Adanya keakuan di dalam diri masing-masing dan masih mempertahankan harga diri, serta egosentris.
 
Kesimpulannya:
-          Kalau serigala yang menjadi kepala atas tubuh, maka terhubung langsung dengan nabi-nabi palsu dengan pengajaran palsunya.
-          Kalau burung-burung menjadi kepala atas tubuh, maka terhubung langsung dengan perempuan Babel (pelacur besar), yaitu berada di tengah ibadah pelayanan dengan satu tujuan, supaya melacur dengan kekayaan, melacur dengan uang, melacur dengan kedudukan, melacur dengan jabatan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Itu adalah pengajaran palsu.
 
Jadi, sudah sangat jelas sekali, bahwa angka 10 (sepuluh) + 10 (sepuluh) + 7 (tujuh), hasilnya 27 (dua puluh tujuh), sudah dipalsukan oleh antikris, dan itu akan memuncak pada masa aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
 
Maka, sudah seharusnya kita bersyukur kepada TUHAN; kalau Allah memberikan Kristus sebagai Kepala atas tubuh, kita patut bersyukur, sebab Kristus adalah Kepala yang luar biasa, Kepala yang berkuasa, Dia telah meremukkan kepala ular dengan tumit-Nya. Dialah yang menjadi Kepala atas kita; kita patut bersyukur kepada TUHAN, sebab Dialah yang memenuhkan segala sesuatu atas tubuh-Nya.
Itu sebabnya, kita diberi kesempatan untuk datang menghadap Dia di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu malam ini; dipenuhkan dengan jabatan-jabatan, dipenuhkan dengan karunia-karunia Roh Kudus, dipenuhkan dengan iman harap dan kasih, sampai akhirnya kita diselamatkan. Patutlah kita bersyukur kepada TUHAN, sebab TUHAN Yesus baik.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment