KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 3, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 03 FEBRUARI 2012


Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera.
Oleh karena kasih-Nya besar, kembali kita beribadah malam hari ini dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.

Kita sudah menikmati Maleakhi 1: 10 dengan beberapa kali pemberitaan firman Tuhan. Tiba saatnya kita untuk menikmati ayat yang ke 11. Semoga malam hari ini kita diberkati oleh kebenaran firman Tuhan, sebagaimana kita diberkati lewat ibadah-ibadah yang kita sudah ikuti.

Segera kita memeriksa kitab Maleakhi.
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar diantara bangsa-bangsa.

Tuhan menyatakan keberadaan-Nya, karena Tuhan melihat bahwa imam-imam yang melayani di 
Tabernakel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, yaitu membawa binatang yang buta, timpang dan sakit lalu dipersembahkan kepada Tuhan.
Sehingga dengan demikian Tuhan menyatakan diri-Nya, keadaan-Nya yang begitu besar, agung dan mulia, mulai dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnnya.

Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

Kembali dituliskan dalam kitab Mazmur, bahwa dari terbitnya sampai terbenamnya matahari, nama Tuhan itu besar dan nama Tuhan harus dimasyhurkan sebab Tuhan itu agung dan mulia, berada di tempat yang tinggi, tidak ada yang seperti Dia.

Bukti bahwa Tuhan itu besar
A.   Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
B.   Kemuliaan-Nya mengatasi segala langit

Sekarang mari kita melihat penjelasan “Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa”
A.  Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
Artinya untuk kita sekarang adalah Tuhan sanggup mengatasi segala masalah-masalah, segala perkara-perkara di bumi atas bangsa-bangsa.
Sehingga dengan demikian, maka nyatalah bahwa Tuhan itu besar.

Kalau tidak sanggup mengatasi segala masalah, segala perkara di muka bumi ini, berarti Tuhan tidak besar, tetapi sesungguhnya Tuhan sanggup mengatasi segala masalah dan perkara yang ada di bumi ini.
Dengan demikian, kita patut bersyukur karena Tuhan itu besar, agung dan mulia.

Ulangan 32: 11-13
(32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.
(32:13) Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras,

Tuhan sanggup mengatasi masalah-masalah dan segala perkara di bumi atas bangsa-bangsa, itu laksana rajawali yang terbang tinggi mengatasi bukit-bukit di bumi.
Bukit-bukit -> masalah-masalah / persoalan-persoalan di bumi

Demikianlah Tuhan menuntun, bagaikan menuntun bangsa Israel di padang gurun.

Kelebihan-kelebihan rajawali
1.    MEMILIKI KEDUA SAYAP YANG KUAT
Berbeda dengan sayap burung-burung yang lain, sayap burung Rajawali sangat kuat, sehingga burung rajawali;
-    Dapat terbang tinggi / daya jelajah yang tinggi
-    Dapat menempuh jarak tempuh yang sangat jauh
-    Dapat terbang dengan kondisi angin seperti apapun

Yesaya 40: 29
(40:29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(40:30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
(40:31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Memiliki kedua sayap yang kuat digambarkan seperti orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan.
-    Mereka berlari dan tidak menjadi lesu
Orang yang berlari dengan kecepatan tinggi, akan menjadi lesu, sehebat apapun dia.
Tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan, seolah-olah mendapat kekuatan yang baru, bagaikan rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya.

-    Mereka berjalan dan tidak menjadi lelah
Mereka yang menanti-nantikan kedatangan Tuhan, seumpama memiliki kedua sayap burung rajawali, meski berjalan sejauh manapun tidak mengalami kelelahan seperti burung rajawali, yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya.

Barangkali dalam perjalanan rohani kita mengalami kelelahan karena banyaknya masalah, persoalan, baik dalam nikah maupun dalam pelayanan, tetapi kalau kita menanti-nantikan kedatangan Tuhan, memiliki kekuatan yang baru.

Tetapi kekuatan sayap burung rajawali tidak hanya sebatas disini saja, melainkan berlaku sampai masa antikris.

Wahyu 12: 13-14
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
(12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Kedua sayap burung nasar memberi kekuatan pada masa aniaya antikris.
Dengan kedua sayap burung nasar yang besar, akan menyelamatkan gereja Tuhan, dibawa ke padang gurun, padang belantara dan dipelihara selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Jadi sayap burung rajawali tidak hanya berlaku pada masa sekarang, tetapi bilamana tiba waktunya antikris, sayap burung nasar menyelamatkan kita ke padang gurun, padang belantara dijauhkan dari mata ular naga merah padam, yaitu iblis setan, yang memberi kuasanya kepada antikris.

Cara memiliki sayap burung nasar
Wahyu 11: 1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Yang diukur adalah;
-    Bait Suci Allah = Rumah Tuhan, tempatnya Roh Allah berdiam, tempatnya firman Allah dan kasih Allah Bapa
-    Mezbah, yaitu anak-anak Tuhan yang hidup di dalam doa penyembahan
-    Mereka yang beribadah di dalamnya = tekun dalam 3 macam ibadah utama, yaitu Ibadah Pendalaman Akitab disertai perjamuan suci, Ibadah Raya/ Umum Minggu disertai kesaksian, Ibadah Doa Penyembahan.
Diukur = dilindugi, dipelihara, dibela oleh Tuhan.

Wahyu 11 : 2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Tetapi pelataran Bait Suci di sebelah luar, yaitu mereka yang tidak hidup dalam doa penyembahan dan tidak tekun dalam 3 macam ibadah utama, tidak masuk dalam ukuran Allah, sehingga diserahkan kepada bangsa-bangsa lain, selama 42 bulan lamanya = 3,5 tahun = 1 masa 2 masa dan setengah masa.
Tidak diukur = tidak mendapat pemeliharaan, perlindungan, dan pembelaan dari Tuhan pada saat antikris berkuasa, selama 3,5 tahun / 1 masa 2 masa dan setengah masa / 42 bulan.
Bangsa-bangsa lain -> antikris

Sekarang bandingkan dengan Bait Suci Allah yang tidak hidup dalam doa penyembahan
Wahyu 12: 17
(12:17) Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Si ular naga memerangi keturunannya / perempuan yang lain, yaitu yang menuruti hukum Allah = memiliki firman Tuhan, dan memiliki kesaksian = dipenuhkan Roh Kudus, tetapi ibadahnya tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan = mezbah, inilah yang diburu.

Biarlah semakin hari kita semakin sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kita, tekun dalam 3 macam ibadah utama, serta memuncak pada doa penyembahan, supaya kita memiliki sayap burung nasar yang melindungi kita dari si mata ular.

2.    PANDANGANNYA TAJAM KE DEPAN
Burung rajawali memiliki pandangan yang tajam sekali. Sekalipun dia berada di ketinggian dan jarak yang sangat jauh, dia dapat melihat pergerakan sekecil apapun di bawahnya, untuk menjadi mangsanya.

Pandangan tajam berarti berada dalam rencana-Nya Allah.
Kalau anak Tuhan ingin melihat hari esok, tinggallah dalam rencana-Nya Tuhan, sebab rencana Tuhan berbeda dengan rencana manusia.

Yesaya 55: 8-9
(55:8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
(55:9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia, jalan manusia bukanlah jalan Tuhan.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan manusia, dan  rancangan Tuhan dari rancangan manusia.
Biarlah kita berada dalam rancangan Tuhan dan jalan Tuhan.

Sungguh jauh perbedaan antara rancangan Tuhan dengan rancangan manusia, dan jalan manusia dengan jalan Tuhan.

Amsal 14: 12
(14:12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Apa yang disangka, yang dipikirkan, yang dirancang oleh manusia, tidak sama dengan rancangan dan jalan-Nya Tuhan, sebab jalan Tuhan adalah jalan yang lurus ke depan menuju kepada kehidupan, sedangkan jalannya manusia menuju maut, yaitu kebinasaan.

3.    MEMILIKI CENGKRAMAN YANG KUAT
Cengkraman yang kuat = berpegang yang kuat

Kita memiliki pengajaran mempelai dengan terangnya Tabernekel, apa yang kita miliki, kita pegang dengan kuat-kuat.

Sebagai contoh:
Wahyu 3: 11
(3:11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

Nasihat Tuhan kepada sidang jemaat di Filadelfia adalah “peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu”.

Mari kita lihat apa yang ada pada sidang jemaat di Filadelfia
Wahyu 3: 7-8
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
(3:8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Sidang jemaat di Filadelfia menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Menuruti firman Tuhan berarti sidang jemaat di Filadelfia berpegang pada firman Tuhan yang dimiliki.

Kita memiliki pengajaran mempelai, biarlah kita berpegang dengan teguh apapun resikonya, kita tetap berpegang kepada nama Tuhan, supaya kita tidak menyangkal nama Tuhan = pikul salib.

2 Tesalonika 2: 14-15
(2:14) Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
(2:15) Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.

Rasul Paulus menasihati sidang jemaat di Tesalonika supaya bepegang pada ajaran-ajaran yang sudah diterima dari pemberitaan injil yang disampaikan oleh Rasul Pulus, baik secara lisan maupun secara tertulis.
-    Secara lisan
Artinya: menerima ajaran, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, lewat pemberitaan firman Tuhan, dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan

-    Secara tertulis
= membaca Alkitab

Syarat untuk berpegang teguh pada ajaran-ajaran firman Tuhan adalah BERDIRILAH TEGUH.
Berdiri teguh = memiliki pendirian yang benar, tidak digoyahkan oleh ajaran-ajaran yang palsu, yang tidak sehat, yaitu cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, silsilah-silsilah, takhayul, teori-teori kemakmuran, dan hukum-hukum manusia.

2 Timotius 3: 14-16
(3:14) Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
(3:15) Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Biarlah kita berpegang teguh pada ajaran yang benar, dan apa yang sudah kita yakini, itulah pengajaran mempelai / firman pengajaran yang rahasianya dubukakan = firman nubuatan yang disampaikan oleh para nabi, untuk memperoleh keselamatan jiwa di dalam Kristus Yesus.
Pegang terus pengajaran mempelai, jangan pernah lepaskan dan jangan goyah oleh ajaran apapun.

Kuasa firman Tuhan yang dituliskan dalam kitab suci:
1)    Mengajar
2)    Menyatakan kesalahan
3)    Memperbaiki kelalakuan
4)    Mendidik orang dalam kebenaran

4.  BURUNG RAJAWALI MEMILIKI KELEBIHAN, YAITU PARUHNYA YANG PANJANG (YANG MELENGKUNG), DAPAT TUMBUH BARU
Burung rajawali semakin tua, maka paruhnya semakin panjang dan melengkung.
Paruh yang panjang dan melengkung sangat menyiksa burung rajawali tersebut, karena dia tidak bisa memangsa makannanya.
Tetapi kelebihan dari burung rajawali ini adalah paruhnya yang panjang (yang melengkung) dapat tumbuh baru, dengan jalan membanting-bantingkan paruhnya ke gunung batu.

Setelah dia membanting-banting paruhnya sampai patah, maka akan tumbuh paruh yang baru.
Artinya: kehidupan anak-anak Tuhan yang hidup dalam pertobatan yang sungguh-sungguh, menghargai korban Kristus, untuk menuju pada kematian dan kebangkitan Kristus.
-    Satu dalam pengorbanan Kristus = bertobat dengan sungguh-sungguh, karena menghargai darah Yesus.
-    Satu dalam kematian Krsitus = mengubur hidup yang lama
-    Satu dalam kebangkitan Kristus = hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu

Biarlah kita membanting-bantingkan diri / satu dalam pengorbanan Kristus.
Gunung batu -> korban Kristus = pribadi Yesus yang disalibkan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment