KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 10, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 FEBRUARI 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 FEBRUARI 2012

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya yang besar, kita boleh beribadah dan melayani Tuhan pada malam hari ini.

Kita perhatikan kitab Maleakhi
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari, nama Tuhan besar.
Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari = dari timur sampai ke barat = dari ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang lain, nama Tuhan besar di antara bangsa-bangsa dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama Tuhan.

Dalam setiap ibadah pelayanan, kita harus menyadari bahwa nama Tuhan itu besar.
Kalau nama Tuhan itu besar, berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan, itu juga besar.

Lebih rinci kita perhatikan dalam kitab Mazmur.
Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsakemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

Nama Tuhan itu besar dari timur sampai barat, oleh sebab itu nama Tuhan harus dimasyhurkan dari sekarang sampai selama-lamanya.
Bagi mereka yang memuji Tuhan, itu = hamba-hamba Tuhan.

Bukti bahwa nama Tuhan besar
A.  Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
B.  Kemuliaan-Nya mengatasi langit

Minggu lalu kita sudah menikmati, Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa , laksana rajawali yang mengatasi bukit-bukit.
Bukit-bukit -> masalah-masalah / persoalan-persoalan di muka bumi ini.
Kemudian kita juga sudah melihat kelebihan-kelebihan dari burung rajawali, yaitu memiliki kedua sayap yang kuatpandangannya tajam ke depanmemiliki cengkraman yang kuat dan paruhnya yang panjang (yang melengkung), dapat tumbuh baru.

Sekarang mari kita memperhatikan “Kemuliaan-Nya mengatasi langit
B.   Kemuliaan-Nya mengatasi langit
Kemuliaan mengatasi langit bahkan segala langit.

Yesaya 14: 12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awanhendak menyamai Yang Mahatinggi!
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Bintang Timur, putera Fajar, hendak naik ke langit, hendak mendirikan takhta untuk mengatasi bintang-bintang Allah, mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Maha Tinggi = dosa sombong.

Yesaya 14: 15
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Sebaliknya, Bintang Timur, putera Fajar, diturunkan, dilemparkan ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Diturunkan / ditempatkan yang paling dalam di liang kubur, artinya: kemuliaan Tuhan mengatasi segala langit, termasuk langit / takhta yang didirikan oleh Bintang Timur, putera Fajar.

Oleh sebab itu, saudaraku, jangan mendirikan rumah / kerajaan bagi diri sendiri.
Kita sudah melihat peristiwa yang terjadi, ketika Bintang Timur putera Fajar, mendirikan takhtanya, justru Tuhan melemparkannya ke dunia orang mati, ini adalah dosa yang pertama.
Dosa pertama bukanlah dosa membunuh, melainkan dosa kesombongan.
Itu sebabnya saya katakan, kesombongan adalah awal kejatuhan.

Hati-hati saudaraku, bila kita sudah mendirikan rumah dan mendiaminya, jangan lupa kepada Tuhan, jangan mendirikan takhta bagi diri sendiri.
Itu harus kita perhatikan supaya kita tidak lupa kepada Tuhan.

Ulangan 8: 11-14
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12) dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

Kalau engkau sudah makan kenyang, kemudian mendirikan rumah-rumah yang baik, serta mendiaminya, jangan lupa kepada Tuhan, jangan tinggi hati.
Kemudian, kalau bertambah harta kekayaan, jangan lupa kepada Tuhan, jangan tinggi hati, melainkan tetap berpegang pada perintah, pertaturan dan ketetapan-Nya, itulah firman Tuhan yang disampaikan lewat ibadah–ibadah yang Tuhan percayakan bagi kita semua.

Tujuannya
Ulangan 8: 15
(8:15) dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

Tujuannya: karena di tengah-tengah perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang besar dan keras dahsyat, harus melewati;
1.   Ular-ular yang ganas.
2.   Kalajengking.
3.   Tanah yang gersang, yang tidak ada airnya.

Kalau kita sudah mendirikan rumah dan mendiaminya, jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati, dan jangan sombong, sebab perjalanan bangsa Irael di padang gurung, itu merupakan gambaran dari perjalanan rohani kita saat ini, harus melewati 3 hal.

Keterangan;
MELEWATI ULAR-ULAR YANG GANAS DI PADANG GURUN.
Yang harus dilalui bangsa Israel salah satunya adalah ular-ular yang ganas, berarti bukan ular-ular yang jinak.
Ganas berarti satu kesalahan kecil akan berakibat fatal sekali.

Sebagai bukti
Bilangan 21: 4-6
(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
(21:6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

Perjalanan bangsa Israel di tengah-tengah padang gurun yang besar dan dahsyat, banyak diantara mereka yang mati karena dipagut ular-ular tedung yang ganas.

Saya dulu berpikiran, ular yang paling ganas adalah ular kobra, ternyata yang paling mematikan adalah ular tedung, itulah ular derik (dalam bahasa sehar-hari), yang setetes bisanya bisa mematikan manusia.

Ular adalah gambaran dari pada iblis setan.

1 Petrus 5: 8
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Iblis setan berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum, mencari orang yang dapat ditelannya.

Sekarang pertanyaanya, SIAPAKAH ORANG YANG DAPAT DITELANNYA?
Bilangan 21: 4-5
(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Yang menjadi incaran dari pada iblis setan adalah mereka yang tidak dapat lagi menahan hatinya, lalu berkata-kata melawan Allah dan Musa.
Berkata-kata melawan Allah dan Musa = berbantah-bantah dengan Allah dan Musa.

Memang saudaraku, kalau seseorang tidak dapat lagi menahan hati, tanpa rasa takut dia berani berkata-kata melawan manusia atau hukum Tuhan bahkan berani mencobai Tuhan.
Musa adalah gambaran dari seorang hamba Tuhan yang lemah lembut dan setia dalam segenap rumah Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita berusaha menjaga hati, jangan sampai ada tindakan-tindakan yang kurang terpuji karena tidak dapat menahan hati, seperti bangsa Israel berbantah-bantah dengan Allah dan Musa.

Amsal 4: 23
(4:23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Jadi hati perlu dijaga dengan segala kewaspadaan, sebab dari hati terpancar kehidupan.

Berarti kalau hati tidak dijaga dengan segala kewaspadaan, akan menuju kebinasaan, seperti beberapa orang dari antara bangsa Israel yang mati dipagut oleh ular tedung.

Penyebab tidak dapat menahan hati
Bilangan 21: 5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Bangsa Israel mencari roti dan air, sebab bangsa Israel telah muak dengan manna.

Saya melihat firman penggembalaan satu minggu ini, baik dalam Ibadah Raya Minggu, Ibadah Doa Penyembahan, Ibadah Pendalaman Alkitab, dan Ibadah Kaum Muda , semua mengarah kepada soal makanan atau soal minuman.
Itu berarti setiap firman yang kita nikmati, betul-betul berasal dari Tuhan, bukan diatur sedemikian rupa.

Mazmur 78: 23-25
(78:23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
(78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
(78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Manna, yang dimakan oleh bangsa Israel di padang gurun, disebut juga roti malaikat.
Roti malaikat -> firman penggembalaan.
-    Roti = firman Tuhan.
-    Malaikat sidang jemaat = gembala sidang.
Setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, kita senantiasa menikmati roti malaikat, menikmati firman penggembalaan.

Dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, kita mengikuti kitab Maleakhi dimulai dari pasal 1: 1 sampai saat ini kita sudah di ayat 11, sampai akhirnya dari pasal 1 sampai pasal seterusnya, sampai selesai, itulah firman penggembalaan.
Dan roti malaikat itu tidak boleh putus mata rantainya, berkesinambungan dari ayat satu sampai selesai, sampai tiba saatnya, kita dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, seperti bangsa Israel dipelihara oleh Tuhan sampai tapal batas tanah Kanaan.
Semakin kita setia dalam setiap ibadah pelayanan, maka kita semakin mengerti maksud dan rencana Tuhan. Amin!!

Tetapi kita melihat bangsa Israel, tidak dapat menahan hatinya, mereka berkata-kata melawan Tuhan dan Musa, sehingga tidak sedikit anak-anak Tuhan yang akhirnya dikuasai iblis setan, kuasa kegelapan, itulah si jahat.

Sebagai contoh, 7 sidang jemaat di dalam kitab Wahyu menikmati roti malaikat.
1.    Sidang jemaat di Efesus
Wahyu 2: 1
(2:1) "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Roti malaikat / firman penggembalaan yang ditujukan kepada sidang jemaat di Efesus adalah;
-    Firman dari Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya.
-    Berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Kuasanya:
Wahyu 2: 2
(2:2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

Ketika sidang jemaat di Efesus menikmati roti malaikat, Tuhan dapat melihat keadaan sidang jemaat di Efesus, yaitu tetap sabar dan menderita oleh karena nama Tuhan, dan tidak mengenal lelah.

Tetapi dibalik dari pada kelebihan sidang jemaat Efesus ini, terdapat juga kekurangannya
Wahyu 2: 4
(2:4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Kekurangan sidang jemaat di Efesus adalah meninggalkan kasih yang semula.
Kalau kita menikmati firman penggembalaan, Tuhan melihat kita mulai dari kelebihan sampai kekurangan kita.

Kasih semula = kasih mula-mula. Mula pertama kasih Allah dinyatakan, lewat pengorbanan Yesus, di atas kayu salib.
Berarti meninggalkan kasih yang semula; melepaskan diri dari korban Kristus.

2.    Sidang jemaat di Smirna
Wahyu 2: 8
(2:8) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:

Roti malaikat yang dinikmati oleh sidang jemaat di Smirna adalah, firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan yang hidup kembali.

Kuasanya:
Wahyu 2: 9-10
(2:9) Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
(2:10) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Tuhan mengetahui kesusahan dan kemiskinan dari sidang jemaat di Smirna.

Kalau Tuhan mengerti kesusahan dan kemiskinan kita itu adalah kemurahan Tuhan.
Pada saat kita susah, kemudian Tuhan menghibur kita dalam kesusahan lewat firman pengajaran, itu adalah kemurahan Tuhan.

Kemudian Tuhan melihat kekurangan dari sidang jemaat di Smirna adalah takut terhadap apa yang harus diderita = takut menghadapi penderitaan.
Kalau kita dikoreksi, lewat firman penggembalaan, itu adalah kemurahan Tuhan, supaya kita tidak takut beribadah melayani Tuhan.

3.    Sidang jemaat di Pergamus
Wahyu 2: 12
(2:12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Sidang jemaat di Pergamus menikmati roti malaikat = firman penggembalaan.

Kuasanya
Wahyu 2: 13-14
(2:13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Kelebihan dari pada jemaat di Pergamus, yaitu sekalipun diam di tempat takhta iblis, namun jemaat di Pergamus berpegang kepada nama Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Tuhan tahu kelebihan dari pada sidang jemaat di Pergamus. Diam di tempat takhta iblis namun berpegang kepada nama Tuhan, bukanlah suatu perkara yang mudah, kalau kita berada di tengah-tengah orang-orang berdosa, sebagai takhta iblis, tetapi karena firman penggembalaan, kita menjadi kuat, seperti jemaat di Pergamus.

Tetapi Tuhan juga melihat kekurangan mereka, yaitu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam.
Ajaran Bileam adalah makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi Tuhan. kemudian dari berhala ini seseorang menikmati makanannya, itu adalah kesalahan yang besar.

Sebagai contoh: tidak ibadah hanya untuk mencari nafkah, itu adalah makan persembahan berhala.
Kalau kita berusaha tetap tinggal beribadah melayani Tuhan, Tuhan pasti buka jalan, Tuhan nyatakan kemustahilan-Nya.

4.    Sidang jemaat di Tiatira
Wahyu 2: 18
(2:18) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

Firman penggembalaan yang ditujukan kepada jemaat di Tiatira adalah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.

Kuasanya:
Wahyu 2: 19
(2:19) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

Tuhan mengetahui pekerjaan, baik kasih maupun iman, baik pelayanan, maupun ketekunan, bahkan pekerjaan yang terakhir lebih banyak dari yang pertama.

Namun setelah dikoreksi lewat firman penggembalaan, terdapat kekurangan
Wahyu 2: 20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Inilah kekurangan jemaat Tiatira, yaitu membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba Tuhan supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Ada 450 nabi-nabi yang makan dari meja istana Izebel.
Izebel adalah gambaran dari gereja Tuhan yang tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tidak menepatkan Krsitus sebagai kepala, maka;
-    Tubuh menjadi sarangnya burung = tempatnya roh najis bersarang.
-    Liangnya serigala = tempatnya roh jahat.

Firman penggembalaan yang ditujukan kepada jemaat di Tiatira, itu juga ditujukan kepada saya dan saudara.

5.    Sidang jemaat di Sardis
Wahyu 3: 1
(3:1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

Firman penggembalan yang ditujukan kepada sidang jemaat di Sardis adalah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu.

Setelah dikoreksi oleh firman penggembalaan yang ditujukan kepada sidang jemaat di Sardis, Tuhan melihat kekurangan sidang jemaat di Sardis, yaitu engkau dikatakan hidup padahal engkau mati.
Arti rohaninya: kelihatannya hidup menurut keinginan Roh Kudus, tetapi yang sebenarnya hidup oleh keinginan daging.
Daging itu mati, rohlah yang memberi hidup.

Praktis tidak terdapat kelebihan-kelebihan pada sidang jemaat di Sardis.
Jemaat di Sardis adalah satu dari sidang jemaat yang tidak terdapat kelebihan-kelebihan di mata Tuhan.

6.    Sidang jemaat di Filadelfia
Wahyu 3: 7
(3:7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Firman penggembalaan yang ditujukan kepada sidang jemaat di Filadelfia adalah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud.

Tujuannya; untuk mengoreksi sidang jemaat di Filadelfia, sehingga dengan demikian, tampaklah kelebihan-kelebihan dari sidang jmeaat di Filadelfia
Wahyu 3: 8
(3:8) Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Kekuatan sidang jemaat di Filadelfia tidak seberapa, namun menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan = pikul salib.
Secara lahiriah tidak mempunyai kekuatan, tetapi menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan, dan praktis  hampir tidak terdapat kesalahan-kesalahan.

Sidang jemaat di Filadelfia adalah satu dari sidang jemaat yang tidak terdapat kekurangannya.

7.    Sidang jemaat di Laodikia
Wahyu 3: 14
(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Firman penggembalaan yang ditujukan kepada sidang jemaat di Lodikia adalah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.

Tujuannya: untuk mengoreksi, memeriksa sekaligus menyucikan sidang jemaat di Laodikia.

Setelah dikoreksi, tampaklah keberadaan sidang jemaat di Laodikia
Wahyu 3: 15
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Kekurangan sidang jemaat di Laodikia adalah tidak dingin, tidak panas = suam-suam kuku.

Akibatnya
Wahyu 3: 16
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Akibatnya: Tuhan memuntahkan sidang jemaat Laodikia dari mulut Tuhan = keluar dari tubuh Kristus = menjadi antikris.

Ciri-ciri orang yang muak terhadap firman penggembalaan
Bilangan 21: 5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Cirinya: hambar terhadap manna, yang turun dari sorga.
Hambar = tidak memberi rasa = firman Tuhan tidak berkuasa dalam hidupnya

Hati-hati saat mendengar firman Tuhan, jangan sampai firman itu dirasa hambar dan tidak berkuasa, sebab itu ciri-ciri orang yang muak terhadap firman penggembalaan.

Matius 5: 13
(5:13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Sesuatu yang memberi rasa, berubah menjadi tawar = hambar, maka makanan itu dibuang dan diinjak-injak.

Matius 7: 6
(7:6) "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."

Menginjak-injak firman penggembalaan, itu adalah sifat tabiat dari pada anjing dan babi.
Anjing dan babi adalah gambaran dari orang-orang yang selalu mengulangi dosa yang sama.

Jalan keluar.
Bilangan 21: 6-9
(21:6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
(21:7) Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
(21:8) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
(21:9) Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Jalan keluarnya adalah membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang, maka jika seorang dipagut ular dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Yohanes 3: 14-16
(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
(3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
(3:18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Melihat ular tembaga berarti meninggikan korban Kristus, sehingga dengan demikian dosa yang disebabkan iblis setan tidak berkuasa, dengan kata lain terlepas dari penghukuman, sebab Yesus sudah menanggung hukuman itu di atas kayu salib.
Ular tembaga -> penghukuman yang diterima oleh Yesus di atas kayu salib.

Biarlah kita meninggikan korban Kristus setinggi-tingginya, dan korban Kristus adalah tolak ukur dalam setiap hidup dan dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, sehingga dengan demikian terlepas dari penghukuman.

Syaratnya: terlebih dahulu mengakui dosa kesalahan, seperti bangsa Israel mengakui kesalahan mereka, yaitu: mengaku berkata-kata melawan Allah dan Musa. Demikian juga kita mau mengakui segala kekurangan kita, bukan hanya berkata-kata melawan Allah dan hamba Tuhan tetapi harus mengakui kekurangan-kekurangan yang lain.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment