KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, February 28, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 FEBRUARI 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 
28 FEBRUARI 2012

Tema:  NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
            (seri 7)

Shalom, selamat malam.
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, karena kemurahan-Nya kita boleh beribadah dalam ibadah doa penyembahan.
Biarlah nanti kita sejenak berada di bawah kaki Tuhan dan mempersembahkan hidup seutuhnya kepada Tuhan.

Kembali kita memeriksa surat Filipi
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Kembali kita fokus ke ayat 6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”.
Kita sudah menikmati pemberitaan firman Tuhan dari ayat 6A ini, sebanyak 3 kali dalam Ibadah Doa Penyembahan pada minggu-minggu yang lalu, dan pada malam hari ini, kita diingatkan kembali supaya kita semua terlepas dari kekuatiran, sebab kalau Tuhan masih menyatakan ini berulang kali kepada kita, ini adalah kemurahan Tuhan bagi kita, karena Tuhan mengenal kita pribadi lepas pribadi.

Mari kita perhatikan hal kekuatiran
Matius 6: 25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Ada 2 hal yang harus kita perhatikan dari hal kekuatiran;
1.   Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum.
2.   Janganlah kuatir akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.

Mari kita perhatikan keterangan yang kedua.
JANGANLAH KUATIR AKAN TUBUHMU, AKAN APA YANG HENDAK KAMU PAKAI
Kalau malam hari ini kita boleh beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan ini adalah kemurahan Tuhan, berarti ibadah malam ini tindakan / perbuatan yang benar sesuai dengan iman kita di hadapan Tuhan.

Matius 6: 25E
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Janganlah kuatir akan tubuhmu, akan apa yang kamu pakai, sebab tubuh itu lebih penting dari pakaian.
Pernyataan ini jangan dibalik, sebab kalau dibalik, maka pakaianlah yang lebih penting dari tubuh. Kalau pakaian lebih penting dari tubuh, ini sangat membahayakan kerohanian kita di hadapan Tuhan.

Persamaan jika pakaian yang lebih penting dari tubuh.
-    Yakobus 2: 26
(2:26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Tubuh tanpa roh adalah mati, seharga bila pakaian yang lebih penting dari tubuh.
Tubuh tidak dapat berbuat apa-apa tanpa roh, karena motor penggerak dari tubuh adalah roh manusia itu sendiri, sama halnya dengan pakaian tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan Tuhan.

Kembali kita melihat Matius 6
Matius 6: 28-30
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
(6:30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Pakaian sama halnya dengan bunga bakung di ladang, hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api. Demikianlah keadaan seseorang jikalau pakaian yang lebih penting dari pada tubuh = binasa.

-    Yakobus 2: 26
(2:26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Tubuh tanpa roh adalah mati = tubuh menuruti segala keinginan daging.

Roma 8: 5-8
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging.
Keinginan daging adalah perseteruan dengan Allah, karena daging tidak takluk kepada hukum Allah / firman Tuhan, sehingga hidup menurut keinginan daging, tidak berkenan kepada Allah berarti keinginan daging adalah maut / binasa.

Ciri-ciri tubuh tanpa Roh / pakaian lebih penting dari tubuh.
Yakobus 2: 26B
(2:26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Iman tanpa perbuatan adalah mati.
Berarti, tidak ada perbuatan-perbuatan yang benar sesuai dengan iman di hadapan Tuhan.  
Salah satu perbuatan-perbuatan iman adalah beribadah melayani Tuhan. Berarti tidak beribadah melayani Tuhan = iman tanpa perbuatan.

Kita mengetahui bahwa, lewat kematian Yesus di atas kayu salib, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, berarti Tuhan sudah membuka jalan yang baru bagi kita untuk berada di tempat yang kudus, sehingga kita memperoleh keberanian untuk beribadah melayani Tuhan.

Oleh sebab itu, kalau tidak ada tindakan, perbuatan-perbuatan yang benar, dengan kata lain, tidak ada ibadah pelayanan di hadapan Tuhan, inilah yang disebut IMAN YANG MATI.

Yakobus 2: 17, 20
(2:17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
(2:20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?

Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati = iman yang kosong dari manusia yang bebal.

Berbanding terbalik jika tubuh menuruti / dipimpin Roh Kudus.
Roma 8: 10-12
(8:10) Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
(8:11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
(8:12) Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.

Kalau Roh Kudus diam di dalam tubuh kita, maka tubuh yang mati karena dosa, akan dihidupkan kembali oleh Roh Allah, sama seperti Yesus dibangkitkan dari antara orang mati oleh Roh Allah.

Roma 8: 13
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Kalau tubuh dipimpin oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus akan mematikan segala perbuatan-perbuatan daging, dengan demikian kita hidup di mata Tuhan.
Berarti banyak orang mati, sekalipun dia hidup, karena tubuhnya tidak dikuasai oleh Roh Kudus.

Itu sebabnya dari awal saya katakan, tubuh lebih penting dari pakaian, oleh sebab itu, jangan abaikan tubuh.

Saudaraku, berusahalah mempertahankan Roh Kudus dalam tubuh, mulai dari pada sikap, perbuatan, tingkah laku, gerak gerik sekecil apapun, bahkan cara berfikir, sudut pandangpun harus dipimpin oleh Roh Kudus.
Berbuat baik di depan manusia, tetapi tidak memikirkan ibadah pelayanan, ini berarti tubuh tidak dikuasai oleh Roh, melainkan tubuh menuruti daging dan keinginannya.

Jalan keluar.
Matius 6: 28-29
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
(6:29) namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Jalan keluarnya adalah perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.

Matius 6: 30
(6:30) Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Selanjutnya, Allah mendandani rumput di ladang.
Kita memperhatikan bunga bakung di ladang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal dan selanjutnya Allah mendandani rumput / bunga bakung di ladang. Berarti, yang terpenting bagi kita adalah TUBUH, bukan pakaian, sebab urusan selanjutnya Tuhan yang memelihara, mendandani saya dan saudara. Amin, saudaraku ???

Allah mendandani = kita menerima perhiasan-perhiasan dari Allah, perhiasan yang kita terima dari Allah, digambarkan seperti seorang perempuan yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya (Wahyu 21: 2).

Mari kita lihat perhiasan-perhiasan rohani
Yehezkiel 16: 11, 13
(16:11) Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.
(16:12) Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.

Ada 5 macam perhiasan rohani di hadapan Tuhan:
1.   Mengenakan gelang pada tangan

Ulangan 6: 4-8
(6:4) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
(6:5) Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
(6:6) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
(6:7) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
(6:8) Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

Gelang pada tangan berarti mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan.
Memiliki perhiasan gelang pada tangan, sudah menjadi kewajiban bagi anak-anak Tuhan, untuk mengasihi Tuhan sesuai dengan perintah Allah.

2.  Kalung pada lehermu

Amsal 3: 3
(3:3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

Kalung pada leher artinya; tidak meninggalkan kasih dan setia kepada Tuhan.
Ini juga salah satu perhiasan yang harus dipakai oleh anak-anak Tuhan, sebagai mempelai perempuan Tuhan yang selalu berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

3.  Anting-anting emas pada hidungmu
Artinya: hidup di dalam doa penyembahan.
Hidung -> doa penyembahan, sebab nafas kehidupan adalah doa penyembahan.
Ternyata, doa penyembahan merupakan perhiasan rohani kepada Tuhan. Biarlah kita hidup di dalam doa penyembahan, tenggelam dan hanyut di dalam kasih Allah.

4.  Anting-anting pada telingamu
Artinya: dengar-dengaran kepada suara firman Tuhan.
-    Dengar yang pertama : mendengar firman Tuhan
-    Dengar yang kedua : melakukan firman Tuhan

Kalau dengar satu kali hanya untuk mendengar firman Tuhan, kalau dengar-dengaran berarti mendengar dan melakukan firman Tuhan.

5.  Mahkota kemuliaan di atas kepalamu
Artinya: kehidupan yang diurapi oleh Roh-El Kudus, sekaligus menjadi pemimpin, menjadi kepala bagi anak-anak Tuhan.

Kita tidak bisa mendandani diri sendiri, tetapi Tuhanlah yang mendandani saya dan saudara. Oleh sebab itu, tubuh harus dipenuhkan oleh Roh Kudus seutuhnya, supaya tubuh yang mati karena dosa dihidupkan kembali oleh Roh Kudus, karena Roh Kudus mematikan segala perbuatan-perbuatan daging.

Saudaraku, semua perhiasan itu, terbuat dari emas.
Artinya: harus disertai dengan urapan Roh-El Kudus. Apapun yang kita kerjakan di hadapan Tuhan, dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan harus disertai dengan urapan Roh-El Kudus, berarti melayani bukan karena kekuatan yang berasal dari daging.

Syarat.
Matius 6: 28
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,

Syaratnya: berada di ladang.
Supaya Tuhan mendandani saya dan saudara dengan perhiasan-perhiasan rohani yang diterima dari Tuhan, kita harus berada di ladang.

1 Korintus 3: 9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Saya dan saudara adalah ladang Allah.
Ladang Allah = kebun anggur Tuhan.

Yesaya 5: 1-2
(5:1) Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
(5:2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Kalau kita adalah ladang Allah, berarti kita dicangkuli dan membuang batu-batunya.
1.   Dicangkuli
Artinya: digarap dan dikerjakan oleh FIRMAN TUHAN.

2.   Membuang batu-batunya
Artinya: menyingkirkan kekerasan-kekerasan hati = hidup menurut pimpinan ROH KUDUS.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment