KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 17, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 FEBRUARI 2012

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini karena kemurahan Tuhan tentunya.

Kita perhatikan kitab Maleakhi
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya mataharinama Tuhan besar di antara bangsa-bangsa dan setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi Tuhan.
Jangan permalukan nama Tuhan, oleh sebab itu, nama Tuhan harus dibesarkan, baik di dalam ibadah maupun di luar ibadah.

Lebih rinci kita perhatikan dalam Mazmur
Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsakemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

Tuhan itu besar dari terbitnya sampai terbenamnya matahari.
Nama Tuhan harus dimasyhurkan dan terpujilah nama Tuhan.

Bukti bahwa nama Tuhan besar
A.   Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa.
B.   Kemuliaan-Nya mengatasi langit.

Keterangan:
B.  Kemuliaan-Nya mengatasi langit (bagian kedua)

Yesaya 14: 12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awanhendak menyamai Yang Mahatinggi!

Bintang Timur, putera Fajar, hendak naik ke langit, hendak mendirikan takhta, mengatasi bintang-bintang Allah, hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Maha Tinggi.

Yesaya 14: 15
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Sebaliknya, Bintang Timur, putera Fajar, diturunkan ke tempat yang paling dalam, yaitu liang kubur.

Dengan dilemparkannya Bintang Timur, putera Fajar ke dunia orang mati, yaitu ke liang kubur, ini membuktikan bahwa, kemuliaan Tuhan betul-betul mengatasi langit bahkan segala langit.

Bintang Timur, putera Fajar, hendak mendirikan takhtanya tetapi tujuannya untuk mengatasi bintang-bintang Allah, hendak menyamai Yang Maha Tinggi, ini adalah dosa kesombongan.
Dosa kesombongan adalah dosa yang pertama kali terjadi.
Berarti, kesombongan adalah awal dari kejatuhan, sebab dosa yang pertama adalah dosa kesombongan, bukan dosa membunuh.

Oleh sebab itu, kalau Tuhan berkemurahan kepada kita sampai kepada malam hari ini, dipercaya beribadah melayani Tuhan, juga dipercaya untuk mendirikan rumah dan mendiaminya, jangan lupa kepada Tuhanjangan sombong, jangan tinggi hati.

Ulangan 8: 11-14
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12) dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

Kalau kita sudah mendirikan rumah yang baik serta mendiaminya, dan harta semakin bertambah, kemudian lebih lagi dipercaya untuk beribadah melayani Tuhan, jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati. Tetaplah berpegang kepada perintah, peraturan dan ketetapan Tuhan.

Tujuan jangan melupakan Tuhan
Ulangan 8: 15
(8:15) dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

Karena di tengah-tengah perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang besar dan dahsyat harus melewati;
1.   Ular-ular yang ganas
2.   Kalajengking
3.   Tanah yang gersang, yang tidak ada air

Minggu lalu saya sudah sampaikan mengenai ular-ular yang ganas. Memang di tengah-tengah perjalanan bangsa Israel di padang gurun, mereka harus melalui ular-ular yang ganas. Sebagaimana bangsa Israel tidak bisa menahan hati mereka, sehingga berkata-kata melawan Tuhan dan Musa, sehingga banyak di antara mereka yang mati dipagut ular. Sebab, dari hatilah terpancar kehidupan.

Keterangan;
1.    Kalajengking
Selain melewati ular-ular yang ganas di tengah-tengah perjalanan padang gurung yang besar dan dahsyat, bangsa Israel harus melalui kalajengking.
Perjalanan bagsa Israel di padang gurun selama 40 tahun, itu adalah gambaran dan bayangan perjalanan rohani orang-orang Kristen di hari-hari terakhir ini.

Oleh sebab itu, kita juga di hari-hari terakhir ini akan menghadapi kalajengking-kalajengking dengan sengatannya dan itu harus terjadi.

Mari kita perhatikan dalam kitab Wahyu;
Wahyu 9: 2-5
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
(9:3) Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
(9:5) Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Yesus untuk yang kedua kalinya, suatu saat nanti akan terjadi di muka bumi ini, penyiksaan selama 5 bulan sebelum aniaya antikris. Siksaan itu seperti siksaan kalajengking dengan sengatnya.

Oleh sebab itu, biarlah saya dan saudara, semakin sungguh-sungguh di dalam penyerahan hidup kepada Tuhan. Demikian juga di dalam ibadah pelayanan, kita semakin setia di dalam Tuhan, setia di dalam segenap rumah Tuhan.
Sebab saya sudah katakan, bahwa perjalanan bangsa Israel di padang gurun adalah gambaran bayangan dari perjalanan rohani anak-anak Tuhan di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali.

Wahyu 9: 6
(9:6) Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

Pada saat itu, orang-orang berusaha mencari maut tetapi mereka tidak menemukannya.
Karena begitu beratnya siksaan dari kalajengking itu, orang-orang berusaha untuk bunuh diri, tetapi tidak dapat bunuh diri / maut lari dari mereka.
Berarti, sengatan kalajengking ini benar-benar membuat orang-orang menderita begitu hebat, sampai-sampai ingin bunuh diri, tetapi tidak bisa bunuh diri.

Pertanyaannya:
Dari manakah datangnya siksaan seperti siksaan kalajengking ??

Wahyu 9: 2-3
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
(9:3) Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

Siksaan yang seperti siksaan kalajengking, keluar dari asap yang besar, bagaikan asap tanur besar.
Asap yang besar bagaikan asap tanur besar, itu tandingan dari gumpalan asap dari kemenyan yang dibakar oleh 4 makhluk dan 24 tua-tua, bersama dengan doa orang-orang kudus (Wahyu 5: 8, Wahyu 8: 3).

-       Gumpalan asap kemenyan mengarah kepada Anak Domba Allah, yang duduk di atas takhta-Nya, tetapi berbanding terbalik dengan asap yang keluar dari jurang maut. 
-        Asap yang keluar dari jurang maut = penyembahan berhala, yang mengarah kepada Babel.
Wahyu 18: 2-3
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."

Setiap orang yang berbuat cabul dengan kota yang besar, itulah Babel, seperti pedagang-pedagang di bumi, menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya. Berbuat cabul adalah sikap yang menunjukkan seseorang hidup di dalam penyembahan berhala.
Babel -> tempatnya roh-roh jahat dan roh-roh najis / penghulu di udara.

Contoh penyembahan berhala di akhir zaman
1 Timotius 6: 8-10
(6:8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
(6:9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
(6:10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Di hari-hari terakhir, banyak orang akan mencintai uang.
Cinta uang = penyembahan berhala, sebab berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari pada Tuhan.
Kalau seseorang lebih mencintai uang dari pada Tuhan, inilah yang disebut penyembahan berhala.

Sesungguhnya asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi di hari-hari terakhir orang-orang akan lebih mencintai uang, dari pada Tuhan (2 Timotius 3: 1-2). Sehingga karena cinta uang, mereka yang ingin kaya, menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Siksaan di sini sama seperti siksaan dari sengatan kalajengking yang akan terjadi selama 5 bulan, oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan pemberitaan firman Tuhan pada malam hari ini dan berpegang teguhlah pada pengajaran mempelai, sebab pemberitaan dengan teori-teori kemakmuran dan cerita-cerita isapan jempol, tidak bisa menghadapi siksaan yang berat dari sengatan kalajengking.

Siapakah yang mengalami sengatan kalajengking?
Wahyu 9: 4
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

Yang mengalami siksaan dari sengatan kalajengking selama 5 bulan adalah manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

Yehezkiel 9: 3-4
(9:3) Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

Tanda di dahi itu adalah tanda T = tanda penebusan darah salib Kristus. Huruf T = salib Kristus.
Ciri-ciri mereka yang ditebus oleh darah Kristus : mengalami keluh kesah = aniaya karena firman = sengsara salib = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Berarti, bagi mereka yang tidak ada tanda T, yang tidak mendapat penebusan darah salib Kristus, inilah yang mengalami siksaan dari sengatan kalajengking selama 5 bulan.

Oleh sebab itu, seringkali saya sampaikan, biarlah kita tetap setia dalam ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, tekun menanggung bantahan dan mengabaikan kehinaan untuk membawa iman kita kepada kesempurnaan.
Lebih baik hari ini kita hangus berkeluh kesah karena salib Kristus, dari pada kita hangus di dalam siksaan api neraka untuk selama-lamanya. Amin saudaraku !?

Ciri-ciri terjadinya aniaya / siksaan dari sengatan kalajengking
Wahyu 9: 2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

Matahari dan angkasa menjadi gelap oleh karena asap yang besar itu.
Gelap -> keadaan dunia yang gelap, karena dosa yang semakin memuncak.

Matius 24: 9-12
(24:9) Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
(24:10) dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
(24:11) Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
(24:12) Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Karena makin bertambahnya kedurhakaan / dosa sudah semakin bertambah-tambah = keadaan menjadi gelap, sehingga kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Seperti keadaan bumi, jika malam tiba, bumi menjadi gelap. Semakin malam, semakin bertambah gelap dan suhu udara akan terasa semakin dingin.

Bandingkan saja dengan 10 atau 20 tahun yang lalu, mereka yang tidak mengenal firman saja, banyak melakukan perbuatan baik, saling tolong menolong, tetapi berbeda dengan sekarang, kasih sudah semakin dingin, tidak banyak yang berbuat baik.

Matahari menjadi gelap = kasih menjadi dingin karena dosa.

Oleh sebab itu, harus kita sadari bahwa nama Tuhan itu besar. Nama Tuhan harus dimasyhurkan, nama Tuhan harus dipuji.
Jangan seperti Luziver yang lupa Tuhan, yang tinggi hati, sehingga dilemparkan ke dalam liang kubur.

Yoel 2: 31-32
(2:31) Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.
(2:32) Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."

Sekalipun gelap gulita karena matahari tidak bercahaya, tetapi bagi mereka yang berseru kepada Tuhan di Gunung Sion dan di Yerusalem akan mendapat keselamatan.
·         Dari gunung Sion keluar PENGAJARAN.
Gunung Sion = rumah Allah Yakub = rumah Tuhan berdiri tegak di hulu gunung-gunung = mengatasi gunung-gunung yang lain.
Oleh sebab itu, terimalah PENGAJARAN MEMPELAI, dengan kata lain, di dalam kandang penggembalaan, domba-domba harus menikmati Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

·         Dari Yerusalem keluar FIRMAN TUHAN.
Yerusalem adalah guru-guru kebenaran = menjadi kesaksian.
Oleh sebab itu, jangan tinggalkan Yerusalem, sesuai dengan pesan Yesus kepada murid-murid-Nya; setia dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.

TUHAN YESUS KRISTUS, KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment