KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 24, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 FEBRUARI 2012


Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini.

Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi
Maleakhi 1: 11
(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.

Kita harus mengetahui, bahwa dari terbitnya sampai terbenamnya matahari, nama Tuhan besar di antara bangsa-bangsa dan di setiap tempat dibakar korban persembahan, nama Tuhan besar, sehingga lewat ibadah pelayanan ini, nyata bahwa nama Tuhan besar.

Lebih rinci kita perhatikan dalam Mazmur
Mazmur 113: 2-5
(113:2) Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.
(113:3) Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
(113:4) TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
(113:5) Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,

Nama Tuhan itu besar, sebab itu, nama Tuhan harus dimashyurkan dari sekarang sampai selama-lamanya, dari terbitnya sampai terbenamnya matahari, terpujilah nama Tuhan.

Bukti bahwa nama Tuhan besar
A.  Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa
B.  Kemuliaan-Nya mengatasi langit

Keterangan:
B.  Kemuliaan-Nya mengatasi langit (bagian ketiga)

Yesaya 14: 12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
(14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Bintang Timur, putera Fajar, hendak naik ke langit, mendirikan takhtanya, mengatasi bintang-bintang Allah, mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Maha Tinggi.

Yesaya 14: 15
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Sebaliknya, Bintang Timur, putera Fajar, diturunkan ke tempat yang paling dalam, di liang kubur.
Ini menunjukkan bahwa kemuliaan Allah mengatasi langit, bahkan segala langit.

Perlu kita ketahui, hendak naik ke langit mendirikan takhta, mengatasi bintang-bintang Allah, ini adalah dosa kesombongan.
Dosa kesombongan adalah dosa yang pertama kali terjadi.
Berarti, kesombongan adalah awal kejatuhan, awal kehancuran.

Oleh sebab itu, kalau Tuhan menyatakan kasih sayang, kasih setia-Nya kepada kita, bahkan kita boleh beribadah melayani sampai malam ini, itu karena kemurahan Tuhan.
Jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati, jangan sombong! Kita harus ingat kemuliaan Tuhan mengatasi langit, bahkan segala langit.

Ulangan 8: 11-14
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:12) dan supaya, apabila engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
(8:13) dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
(8:14) jangan engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,

Kalau sudah makan dan kenyang = dipenuhkan oleh firman Tuhan, kemudian mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya = menjadi rumah Tuhan / rumah doa, kemudian harta semakin bertambah, jangan lupa Tuhan, jangan tinggi hati, jangan sombong, supaya kita tetap berpegang kepada peraturan, perintah dan ketetapan Tuhan.

Tujuan jangan lupa Tuhan
Ulangan 8: 15
(8:15) dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,

Karena di tengah-tengah perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang keras dan dahsyat harus melalui 3 hal;
1.  Ular-ular yang ganas
2.  Kalajengking
3.  Tanah yang gersang, yang tidak ada air

Perjalanan bangsa Israel di tengah-tengah padang gurun yang keras dan dahsyat, itu adalah gambaran dan bayangan perjalanan rohani gereja Tuhan di akhir zaman. Berarti, kita juga harus melalui 3 hal ini di hari-hari terakhir ini. Itu sebabnya, jangan sombong, jangan lupa kepada Tuhan, supaya kita mampu melalui 3 hal itu.

Minggu lalu kita sudah menikmati firman Tuhan mengenai kalajengking. Itu harus kita lalui. Sengatan kalajengking terjadi selama 5 bulan. Karena sengatannya itu, orang-orang mencari maut, tetapi mereka tidak menemukannya.
Siksaan yang seperti siksaan kalajengking, keluar dari asap yang besar, bagaikan asap tanur besar, yang merupakan tandingan dari gumpalan asap dari kemenyan yang dibakar oleh 4 makhluk dan 24 tua-tua, bersama dengan doa orang-orang kudus.

Tiba saatnya kita memperhatikan keterangan yang ketiga.
Keterangan;
3.  Tanah yang gersang, yang tidak ada air

Keluaran 17: 1-3
(17:1) Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
(17:2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
(17:3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Setibanya bangsa Israel di Rafidim, di sana tidak ada air untuk diminum.
Ini adalah salah satu bukti, bahwa betul bangsa Israel harus melalui tanah yang gersang, yang tidak ada air.

Akibatnya; bangsa Israel mengalami kehausan.
Ada 3 hal yang terjadi saat bangsa Israel mengalami kehausan
-    Bangsa Israel bertengkar dengan Musa
-    Bangsa Israel mencobai Tuhan
-    Bangsa Israel bersungut-sungut

3 perbuatan tersebut menunjukkan bahwa bangsa Israel, tidak setia, tidak rendah hati dan tidak berpegang kepada peraturan, ketetapan dan perintah Tuhan.

Mari kita lihat persamaan haus ketika Yesus melayani.
Yohanes 7: 37
(7:37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!

Pada hari Raya Pondok Daun, tepatnya puncak perayaan itu, Yesus berseru, “barangsiapa haus, baiklah ia datang minum”.
Seruan Yesus ini menunjukkan bawah orang-orang Yahudi yang merayakan hari Raya Pondok Daun mengalami kehausan, bahkan saat puncak perayaan itu mereka tetap mengalami kehausan.

Bukti-bukti bahwa orang Yahudi mengalami kehausan.
1.  Yohanes 7: 1
(7:1) Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.

Bukti yang pertama; orang-orang Yahudi yang ada di Yudea, berusaha membunuh Yesus = beribadah melayani tetapi berusaha membunuh Yesus = ibadah pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Bandingkan dengan ibadah yang berkenan.
Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Ibadah yang sejati / ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah mempersembahkan tubuh seutuhnya kepada Tuhan sebagai persembahan;
-   Yang hidup
Hidup berarti tidak mati rohani, sehingga seluruh anggota tubuh dapat digunakan melayani Tuhan.

Sebagai contoh:
Telinga dapat digunakan untuk mendengar firman Tuhan, mulut dapat digunakan untuk memuliakan Tuhan, kulit dapat digunakan untuk merasakan kasih Tuhan, dan sebagainya.

Tetapi berbanding terbalik dengan persembahan yang mati; seluruh anggota tubuh tidak dapat dipergunakan untuk melayani Tuhan.

-   Yang kudus
= tanpa cacat cela / kerut atau yang serupa itu = cemerlang di hadapan Tuhan (Efesus 5: 27).

-   Yang berkenan
Berkenan berarti memenuhi syarat untuk dipersembahkan.

Banyak persembahan yang tidak berkenan. Kalau menerima berkat, yang asalnya tidak benar, jangan dipersembahkan, sebab itu tidak berkenan. Apalagi memperoleh harta dengan cara yang tidak baik, itu tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan.
Saya sendiri tidak akan menerima sepersepuluh kalau domba-domba tidak tergembala dengan sungguh-sungguh, kalau domba-domba belum menikmati makanan dalam satu kandang, satu gembala.

Praktek sehari-hari ibadah yang berkenan.
Yakobus 1: 27
(1:27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Prakteknya;
a.  Mengunjungi yatim piatu
Yatim piatu adalah gambaran dari kehidupan seseorang tanpa penyertaan Roh Kudus (Yohanes 14: 17-18).
Tanpa penyertaan Roh Kudus = hidup menurut keinginan daging.
Kehidupan yang seperti ini, harus dikunjungi.

Roma 8: 7-8
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Keinginan daging adalah seteru Allah.
Mengapa? Karena ia tidak takluk kepada hukum Allah / firman Tuhan. Itu sebabnya, mereka yang hidup dalam daging, tidak berkenan kepada Allah.

Tetapi tugas kita, harus mengunjungi yatim piatu. Amin saudaraku ???

Roma 1: 3
(1:3) tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,

Kalau menurut daging, Yesus diperanakkan dari keturunan Daud, yang penuh dengan kelemahan.
Tetapi Yesus itu, bukan hanya berasal dari daging, keturunan daging.

Roma 1: 4-7
(1:4) dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
(1:6) Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
(1:7) Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.

Kalau menurut daging Yesus adalah keturunan Daud, tetapi menurut Roh kekudusan, Ia adalah Anak Allah.

Demikian juga dengan sidang jemaat di Roma, bagaikan yatim piatu, yang tadinya hidup menurut daging, tetapi oleh karena kasih karunia, sidang jemaat di Roma dikunjungi oleh Rasul Paulus, untuk membawa sidang jemaat di Roma kepada Kristus.
Dibawa kepada Kristus = hidup menurut Roh.
Hidup menurut Roh Kudus berarti bersuasanakan kebangkitan, yaitu; hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu = hidup kudus.

Banyak anak-anak Tuhan yang hidup menurut keinginan daging, itu harus dikunjungi, kita membawa mereka kepada Kristus, supaya hidup dalam kekudusan dan bersuasanakan kebangkitan, yaitu hidup dalam hidup yang baru.

Berarti tugas dan tanggung jawab kita di hari-hari terakhir ini, mengunjungi yatim piatu, yaitu mereka yang masih hidup menurut keinginan daging, seperti Rasul Paulus mengunjungi sidang jemaat di Roma, supaya mereka percaya dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus.
-      Percaya
Berarti, hati menjadi tempatnya firman Tuhan.

-      Taat
Berarti, dengar-dengaran disertai ketundukan.

b.  Mengunjungi janda-janda
Janda = tidak bersuami = tidak mempunyai kepala / tidak menempatkan Kristus sebagai kepala di dalam hidupnya.

Matius 8: 20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kalau tubuh tidak mempunyai kepala / tidak menempatkan Kristus sebagai kepala dalam hidupnya, maka yang terjadi adalah;
1.  Tubuh menjadi sarangnya burung
Arti rohaninya; menjadi tempatnya roh najis bersembunyi.

Akibatnya: hidup di dalam kesombongan.

2.  Menjadi liangnya serigala
Arti rohaninya; tempat bersembunyinya roh-roh jahat.

Akibatnya: terpisah / tercerai berai dari kawanan domba = tidak tergembala dalam satu kandang, satu gembala.

Ratapan 1: 1
(1:1) Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan.

Dahulu ratu diantara kota-kota, sekarang menjadi jajahan, karena tubuh menjadi sarangnya burung dan menjadi liangnya serigala, itulah keadaan seorang janda.

Ratapan 1: 2
(1:2) Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorang pun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya.

Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi = hidup penuh dengan tangisan / ratap tangis karena keadaannya yang sangat menyedihkan tanpa penghiburan dari Kristus sebagai kepala / suami.

Syarat mengunjungi yatim piatu dan janda-janda
Yakobus 1: 27
(1:27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Syaratnya; menjaga diri supaya tidak dicemarkan oleh dunia, sebab apa yang ada di dalam dunia ini, adalah keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, itu tidak berasal dari Allah.

1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
-       Keinginan daging
-       Keinginan mata
-       Kangkuhan hidup
Semuanya itu bukan berasal dari Bapa di sorga.

1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Oleh sebab itu, jangan mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, sehingga tidak dicemari oleh dunia, dengan demikian kita dapat mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, karena kasih Allah tidak mengasihi dunia dan semua yang ada di dalam dunia = mengasihi Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment