KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 1, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 JANUARI 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 JANUARI 2012

Tema:  MEMPERHATIKAN NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
            (Seri 3)

Shalom!
Selamat malam, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah dalam doa penyembahan malam hari ini.

Segera kita nikmati firman Tuhan dari surat Filipi
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Malam hari ini kita perhatikan ayat yang ke 5, yang sudah kita terima pada minggu lalu, mengenai hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.

Sekarang kita melihat mengenai “Tuhan sudah dekat”.
Kalau kita perhatikan keadaan dunia sekarang, sudah sangat memprihatinkan sekali. Keadaan dunia sekarang tidak sama dengan keadaan beberapa puluh tahun yang lalu. Semasa saya kecil, orang yang membunuh sangatlah jarang sekali, sehingga ketika mendengar berita mengenai pembunuhan itu merupakan berita yang sangat besar sekali dan mengerikan.
Tetapi sekarang, berita mengenai pembunuhan, bahkan hal yang lebih aneh dari pembunuhan, sudah terbiasa kita dengar di telinga, itu menunjukkan bahwa Tuhan sudah dekat

Dengan 3 kata ini, yaitu Tuhan sudah dekat, biarlah kita memperhatikan firman dengan sunggguh-sungguh.

Mari kita segera membuka Matius 24
Matius 24: 3
(24:3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

Murid-murid bertanya kepada Yesus pada saat Yesus dan murid-murid-Nya berada di atas bukit zaitun, “apakah tanda kedatang Mu dan tanda kesudahan dunia?

Tanda kedatangan Mu dan tanda kesudahan dunia = Tuhan sudah dekat
Tuhan sudah dekat itu bisa dilihat dari tanda-tanda, yaitu tanda kedatangan dan tanda kesudahan dunia.

Matius 24: 4-5
(24:4) Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
(24:5) Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Yesus menjawab murid-murid-Nya “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu”, sebab menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali / menjelang kesudahan dunia ini, banyak orang yang mengaku dirinya adalah Mesias untuk menyesatkan banyak orang.

Matius 24: 23-25
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
(24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
(24:25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.

Di hari-hari terakhir, akan bermunculan mesias-mesias palsu, itulah nabi-nabi palsu yang mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, dengan tujuan untuk menyesatkan orang banyak, bahkan orang pilihan juga.

Yesus sampaikan hal ini dengan jelas kepada murid-murid dan perlu untuk dicamkan.
Oleh sebab itu, berulang kali saya sampaikan, dalam ibadah pelayanan kita kepada Tuhan, jangan puas hanya dengan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, yang diadakan oleh para hamba-hamba Tuhan lewat ibadah pelayanan.
Bukan tidak boleh hal itu terjadi, tetapi yang terutama adalah keubahan hidup, sebagai mujizat yang pertama, air menjadi anggur dalam pesta nikah, di negeri Kana.

Mari kita perhatikan jawaban Yesus kepada murid-murid-Nya, yaitu waspadalah.
Waspadalah berarti berjaga-jaga= berhati-hati = awas / berawas-awas

1 Timotius 4: 15-16
(4:15) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
(4:16) Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Nasihat Rasul Paulus sebagai bapa rohani kepada Timotius sebagai anak rohani dalam iman, yaitu “awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaran mu”. Nasihat Rasul Paulus ini bertujuan supaya Timotius semakin bertekun di dalamnya, sehingga dengan berbuat demikian, menyelamatkan diri sendiri.

Berarti ada 2 hal yang harus diawasi dalam segala kewaspadaan
1.   Awasilah dirimu
Berarti, harus berhati-hati, berjaga-jaga terhadap diri sendiri, dengan belajar dari banyak nya kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan yang pernah terjadi, sebab Tuhan sudah dekat.

1 Timotius 4: 6
(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

Sebagai anak rohani yang sudah menerima ajaran-ajaran dari Rasul Paulus sebagai bapa rohani, Timotius terdidik dalam soal-soal pokok iman.
Pokok iman = dasar iman / dasar kepercayaan kepada Tuhan, berguna untuk mengawasi diri sendiri.

Dasar iman dikaitkan dalam pola Tabernakel;
a.    PERCAYA, terkena pada pintu gerbang

Roma 10: 8-10
(10:8) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
(10:9) Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(10:10) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Hati yang percaya dibenarkan, dan dengan mulut mengaku diselamatkan.
-    Hati percaya = hati tempatnya firman iman
-    Mulut mengaku = memuji memuliakan Tuhan

b.    BERTOBAT, terkena pada Mezbah Korban Bakaran
Bertobat artinya: berhenti berbuat dosa, jangan berbuat lagi, kembalilah kepada Allah.
Biarlah setiap hari kita mengalami pertobatan, tidak mengulangi dosa-dosa yang sama.

Ibrani 6: 1-3
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
(6:3) Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.

Kalau sudah bertobat, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama. Marilah kita meninggalkan segala kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan yang pernah terjadi.

“Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah”, artinya: orang yang sudah bertobat jangan lagi mengulangi kesalahan. Jangan sampai saya dan saudara sudah bertobat, tetapi berbuat kesalahan lagi, lalu bertobat lagi. Tetapi biarlah pertobatan itu berpermanen.

Ibrani 6: 4-6
(6:4) Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
(6:5) dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
(6:6) namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Kalau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama = menyalibkan Yesus berulang-ulang = menghina korban Kristus. Apalagi kita sudah pernah di terangi hatinya lewat karunia sorgawi, mulai dari pada
-    Mendapat bagian dalam Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya
-    Mengecap firman yang baik dari Allah
-    Mengecap karunia-karunia dunia yang akan datang = tinggal di dalam kasih Tuhan

c.   LAHIR BARU, terkena pada bejana pembasuhan

Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(3:11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Manusia baru berarti terus menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar, menurut gambar Khaliknya.
Gambar Khaliknya = segambar dan serupa dengan sang Pencipta
Kalau manusia baru yang sudah dibaharui terus menerus, suatu saat akan memperoleh pengetahuan yang benar, tentang gambar dan rupa Allah.

Manusia baru yang sudah dibaharui terus menerus, bukan hanya di dalam ibadah , tetapi juga di luar ibadah mengalami pembaharuan demi pembaharuan, di dalam segala sesuatu, dalam Kristus Yesus.

2.   Awasilah ajaran mu
Kita sudah menerima pengajaran mempelai dengan pola terang Tabernakel atau disebut juga firman nubuatan, juga disebut firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kalau kita sudah menerima pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, harus kita jaga dan pelihara dengan baik

1 Timotius 4: 6
(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

Timotius, sebagai anak rohani, menerima ajaran sehat dari Rasul Paulus.
Ajaran sehat yang kita terima harus diawasi, seperti Timotius menjaga ajaran sehat yang diterima dari Rasul Paulus.

1 Timotius 4: 7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Mengawasi ajaran sehat berarti menjauhi takhayul dan dongeng nenek-nenek tua
·         Takhayul = hanya ada di khayalan belaka.
·         Dongeng = cerita yang benar-benar tidak nyata.

Mengawasi ajaran sehat berarti menerima firman Tuhan tanpa takhayul dan tanpa dongeng-dongeng nenek tua, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan / pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Titus 1: 13-14
(1:13) Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
(1:14) dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.

Yang menerima ajaran yang disertai dongeng-dongeng dan hukum-hukum manusia harus ditegasi / ditegor dengan tegas supaya menjadi sehat dalam iman dan rohani yang sehat.
Sekali lagi saya katakan, ajaran sehat adalah ajaran yang murni tanpa campuran-campuran, dongeng nenek-nenek tua dan takhayul-takhayul.

Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan itu jernih bagaikan kristal, sehingga ada kehidupan.
·         Jernih = bersih, tidak kotor karena tidak dicampur-campur dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua dan takhayul.
·         Kristal = transparan, tidak ada lagi dosa yang ditutup-tutupi

Biarlah kita menerima ajaran yang sehat bagaikan air yang jernih yang keluar dari takhta Allah, takhta Anak Domba, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang membawa kepada kehidupan = injil kerajaan.

2 Timotius 1: 13-14
(1:13) Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
(1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Biarlah kita berpegang kepada ajaran yang sehat, tanpa dicampuri dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, hukum-hukum manusia, itulah air kehidupan, yang jernih seperti kristal, dipelihara sebagai harta yang indah.
Ajaran yang sehat harus dilakukan dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
·         Iman dalam Kristus Yesus = percaya kepada Kristus Yesus.
·      Kasih dalam Kristus Yesus = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = Dia yang benar dijadikan dosa, supaya orang yang berdosa dibenarkan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment