KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, June 20, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 JUNI 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 JUNI 2013

Tema: HAL BERDOA
          (Seri 48)

Subtema: KEBENARAN DAN KEADILAN ADALAH DASAR DARI KERAJAAN ALLAH

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Kita memperhatikan ayat 13, secara khusus: “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Raja kita, Dialah Raja di atas segala raja, Raja alam semesta, Raja segala zaman.

Lukas 1: 31-33
(1:31) Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
(1:32) Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
(1:33) dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Yesus adalah Raja, sebab Allah Bapa mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, dan Ia menjadi Raja sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak berkesudahan.
Saudaraku, kita patut bersyukur dengan lahirnya Yesus, Dia adalah Anak Allah, kepada-Nya dikaruniakan takhta Daud, dan kerajaan-Nya tidak berkesudahan.

Sebelum Yesus dilahirkan, telah ada raja yang berkuasa, itulah Herodes, dialah yang berkuasa.
Kerugian kalau Herodes bertakhta / berkuasa;
-      DIKUASAI OLEH RAGI HERODES

Mari kita lihat; RAGI HERODES.
Matius 2: 16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Herodes membunuh anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah.

1 Yohanes 3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Membenci saudaranya adalah seorang pembunuh (membenci = pembunuh).
Kalau seseorang membenci sesamanya berarti ia tidak memiliki kasih Allah, karena sesungguhnya kasih itu menutupi segala kelemahan.

-      Lukas 13: 32
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.

Herodes disebut juga si serigala = binatang buas, yang sekali waktu siap untuk menerkam dan mencerai beraikan.

Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan dari pada si serigala adalah untuk menerkam dan mencerai-beraikan kawana domba = merusak sistem penggembalaan yang benar dalam kandang penggembalaan, berarti kawanan domba tidak tergembala / tidak berada di dalam kandang penggembalaan = terpisah jauh dari Tuhan.

Jadi kesmpulannya;
Kalau Herodes yang menjadi raja, maka manusia tidak akan merasakan damai sejahtera, karena satu dengan yang lain tidak saling mengasihi dan terpisah jauh dari Tuhan.

Yesaya 9: 5
(9:5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Salah satu sebutan yang ditujukan kepada Yesus Kristus adalah Raja Damai, itu menunjukkan bahwa Yesus, sebagai Raja, mampu memberi damai sejahtera.

Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Sebagai seorang Raja; “Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan ...
Raja yang demikianlah yang kita cari-cari dan yang kita harapkan, tidak mencari dan tidak mengharapkan raja yang lain, karena tidak memberi damai sejahtera dan tidak memiliki kuasa. Oleh sebab itu, kita harus memberi kesempatan kepada Yesus untuk menjadi Raja, berkuasa, bertakhta di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Jangan menginginkan raja yang lain, yaitu mempertahankan harga diri, kepentingan diri sendiri, kesombongan, keangkuhan, dan lain sebagainya.

Kekuasaan-Nya besar dan damai sejahtera tidak berkesudahan di dalam kerajaan-Nya karena ia mendasarkannya dan mengokohkannya dengan dua hal;
-      KEADILAN.
Berarti, Yesus tampil sebagai hakim untuk memberi keadilan kepada yang lemah di bumi.
Pada dasarnya, manusia (daging) itu lemah / terbatas kemampuan (kekuatannya), itu sebabnya dari sorga dia tampil sebagai hakim untuk memberi peradilan.
Jika tidak ada keadilan dari hakim, manusia itu tetap lemah, tidak berdaya, tidak ada kekuatan menghadapi dosa.
-      KEBENARAN.
Sebagai manusia, Yesus tampil sebagai wasit untuk memberi keputusan yang jujur / benar kepada orang yang tertindas, supaya terlepas dari penindasan.
Orang yang tertindas -> orang yang hidup dalam dosa.
Orang yang hidup dalam dosa harus dilepaskan dari dosa, kalau tidak, maka ia akan selamanya tertindas.

Kesimpulannya; dasar dari damai sejahtera di dalam kerajaan-Nya adalah SALIB KRISTUS.
1 Korintus 3: 11
(3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Tidak ada dasar yang lain, selain dasar yang telah diletakkan, yaitu pribadi Yesus Kristus yang disalibkan / korban Kristus.

Oleh sebab itu, kita harus berpijak / berdiri di atas dasar yang telah diletakkan, itulah korban Kristus, jangan berdiri / berpijak di atas dasar yang lain, supaya damai sejahtera itu tetap menjadi bagian kita, terlebih di dalam nikah.

Dampak positif kalau berpijak / berdiri di atas dasar korban Kristus.
Matius 7: 24-25
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
(7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Berdiri di atas korban Kristus itu bagaikan orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu, sehingga sekalipun menghadapi 3 perkara sebagai ujian / cobaan, rumah itu tidak rubuh / tetap kuat.

Tiga perkara sebagai ujian, antara lain;
YANG PERTAMA: TURUNLAH HUJAN = ujian dari atas -> penghulu di udara.

Efesus 6: 10-12
(6:10) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Ujian yang datangnya dari atas adalah tipu muslihat dari roh-roh jahat di udara (iblis setan).

Ketika Yesus disalibkan, Ia tidak berjuang menghadapi imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menyalibkannya, sebab Yesus sadar bahwa Ia berjuang bukan melawan darah dan daging, melainkan tipu muslihat roh-roh jahat di udara, itulah tipu muslihat iblis setan.

Kalau berjuang melawan darah dan daging = kejahatan dibalas dengan kejahatan = berada di bawah hukum Taurat, berarti sedang terperangkap dengan tipu muslihat iblis setan, sebab setiap orang yang berjuang melawan darah dan daging tidak memperoleh kasih karunia, dengan kata lain binasa.
Oleh sebab itu, memang, mau tidak mau, kita harus berpijak / berdiri di atas korban Kristus, sekalipun harus merasakan sengsara salib / aniaya karena firman.
Tujuannya; supaya kita berkemenangan terhadap tipu daya iblis setan, itulah penghulu-penghulu dunia yang gelap.

Tiga perkara sebagai ujian, antara lain;
YANG KEDUA: DATANGLAH BANJIR = ujian yang datangnya dari bawah (di bumi).

Mari kita lihat; BANJIR yang sekarang ini telah melanda bumi, seperti yang pernah terjadi pada zaman Nuh.
Matius 24: 37-39
(24:37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
(24:38) Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
(24:39) dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Sebagaimana zaman Nuh; pada saat itu, air bah melanda seluruh bumi, dan di hari-hari terakhir ini pun telah melanda bumi, bahkan melanda gereja Tuhan, itulah dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
-      Dosa makan minum -> dosa merokok, narkoba, minum-minuman keras.
-      Kawin mengawinkan -> dosa seks bebas.
Tetapi kalau kita tetap berpijak di atas dasar korban Kristus, kita tetap kuat, tidak dikuasai roh najis, terbebas dari seks bebas, seperti Nuh memperoleh kasih karunia di hadapan Tuhan, sebab ia membangun dirinya di hadapan Tuhan, tidak ada yang seperti dia di muka bumi ini.

Sementara Nuh membangun bahtera di atas gunung, orang lain menertawakannya.
Sesungguhnya, kita memang harus naik ke gunung Sion untuk membangun diri, nikah-nikah di hadapan Tuhan, sehingga dengan demikian kita kuat, berarti, seharusnya orang-orang yang berada di Babel harus meluputkan diri ke gunung Sion.

Bagi mereka yang hanya mencari hikmat saja, pemberitaan firman tentang salib itu merupakan kebodohan, tetapi bagi kita, itu adalah kekuatan Allah yang juga menjadi kekuatan kita.
Jadi, jangan malu kalau tetap tekun dalam tiga macam ibadah, membangun diri di atas gunung Sion.

Tiga perkara sebagai ujian, antara lain;
YANG KETIGA: ANGIN MELANDA rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh, sebab didirikan di atas batu.
Batu -> korban Kristus, dasar dari tiap-tiap bangunan.
Angin -> pengajaran palsu.

Efesus 4: 11-14
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Gereja Tuhan yang masuk dalam pembangunan tubuh Kristus adalah gereja yang dewasa rohani (bukan kanak-kanak rohani), sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu, oleh karena kelicikan nabi-nabi palsu.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, oleh karena kuasa kematian dan kebangkitan-Nya, Ia telah memberikan 5 jabatan untuk pekerjaan pelayanan dalam pembangunan tubuh Kristus.

Di hari-hari terakhir ini, banyak muncul nabi-nabi palsu, yang berkata: mesias ada di sana dan sini, sehingga gereja yang belum dewasa rohani, mudah untuk diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu, tidak memiliki keteguhan hati.
Oleh sebab itu, kita harus berdiri di atas korban kristus = menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus.

Ketika Simon Petrus melihat Yesus berjalan di atas air, ia pun menghampiri-Nya. Namun, ketika dirasakannya tiupan angin, mulailah ia takut dan hampir tenggelam, terlebih gereja Tuhan; kalau tidak sungguh-sungguh masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, maka tidak tertutup kemungkinan diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu.
Oleh sebab itu, mau tidak mau, gereja Tuhan harus masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, untuk menjadi mempelai perempuan Tuhan.

Wahyu 12: 1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Tampak suatu TANDA BESAR DI LANGIT: seorang perempuan;
-      Yang BERSELUBUNGKAN MATAHARI.
Matahari -> Allah Bapa, dengan tabiat-Nya kasih.
-      Dengan BULAN DI BAWAH KAKINYA.
Artinya; berdiri di atas korban Kristus.
Bulan -> Yesus, Anak Allah, dengan tabiat-Nya hidup benar sesuai firman Tuhan (aniaya karena firman / sengsara salib = korban Kristus).
-      Dan sebuah MAHKOTA DARI 12 BINTANG di atas kepalanya.
Sebuah mahkota dari 12 bintang -> Allah Roh Kudus.

Jadi, mempelai perempuan tersebut di dalam kesempurnaannya berdiri di atas korban Kristus.
Berarti, gereja Tuhan yang telah masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai perempuan Tuhan, ini adalah tanda yang besar di langit.

Kemudian, ada tanda yang lain di langit.
Wahyu 12: 3-6
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
(12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
(12:6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Tanda yang lain di langit; seekor naga merah padam yang besar berusaha mengejar mempelai perempuan yang melahirkan seorang anak laki-laki, namun Tuhan memelihara perempuan itu selama 1260 hari (3,5 tahun).
Kita kembali ke awal dari ayat pemberitaan firman Tuhan; di mana Yesus menjadi Raja, memberi damai sejahtera, kemudian besar kekuasaan-Nya dan kerajaan-Nya tidak berkesudahan. Hal ini nyata bagi mempelai perempuan yang sempurna; memelihara dan membelanya.

Demikian halnya kalau kita perhatikan dasar dari Yerusalem yang baru.
Wahyu 21: 19-20
(21:19) Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
(21:20) dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.

Demikian juga dasar dari tembok Yerusalem; ada 12 dasar batu permata.
-      Batu yaspis            -  Batu unam                          -  Batu krisolit
-      Batu nilam              -  Batu sardis                         -  Batu krisopras
-      Batu mirah             -  Batu ratna cempaka             -  Batu lazuardi
-      Batu zamrud          -  Batu beril                            -  Batu kecubung

Keluaran 28: 16-20
(28:16) Haruslah itu empat persegi, lipat dua, sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya.
(28:17) Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
(28:18) jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau;
(28:19) jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung,
(28:20) jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dengan berikatkan emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya.

Kalau kita tetap bertahan berdiri di atas korban Kristus, nama itu terukir di hati Tuhan.
Saya kira, hanya satu jalan supaya nama kita tetap terukir di hati Tuhan, yaitu tetap berdiri di atas korban Kristus, apa pun yang terjadi, jangan tawar hati, sebab kita tetap kuat, kalau kita berdiri di atas korban Kristus.

Kita tidak perlu ragu dengan kebenaran firman Tuhan, tetapi biarlah kita kuat terhadap;
-      Tipu muslihat iblis setan (roh jahat).
Sebab kita bukan melawan darah daging, melainkan tipu muslihat iblis setan.
-      Angin-angin pengajaran palsu.
Seseorang tidak akan bisa menghadapi angin-angin pengajaran palsu, kalau ia tidak berdiri di atas korban Kristus (pemberitaan firman tentang salib Kristus).
-      Roh najis.
Banjir telah melanda bumi dari berbagai kalangan, kecil besar, tua muda, laki-laki perempuan, kaya dan miskin dilanda oleh banjir, dan tidak memandang muka, tetapi kalau berdiri di atas korban Kristus, akan terlepas dari bajir yang melanda bumi di hari-hari terakhir ini.

Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment