KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, June 27, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 JUNI 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 JUNI 2013

Tema: HAL BERDOA
          (Seri 49)

Subtema: KERAJAAN YANG KEKAL DI DALAMNYA ADA KEBENARAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan.

Saudaraku, kita kembali memeriksa Matius 6: 5-13, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan, namun kita hanya membaca ayat 13 saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan bagian dari ayat 13 ini, yaitu: “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan
Saudaraku, pada Kisah Para Rasul 7: 49 dikatakan: “Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku
Langit adalah takhta Allah, bumi adalah tumpuan kaki Tuhan, berarti langit -> Kerajaan Sorga.
Berarti, betul-betul bahwa Yesus Kristus-lah yang empunya Kerajaan Sorga.

Lukas 1: 32
(1:32) Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

Tuhan Allah mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, artinya; Yesus Kristus lah yang empunya Kerajaan.

Lukas 1: 33
(1:33) dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Ia menjadi raja atas keturunan Yakub, kemudian kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
Raja yang demikianlah yang kita damba-dambakan, yang kita rindukan, KARENA IA MENJADI RAJA UNTUK SELAMA-LAMANYA dan KERAJAAN-NYA TIDAK BERKESUDAHAN = KEKAL.

Kita melihat kerajaan-kerajaan yang ada di bumi ini, kerajaannya tidak kekal, seperti Kerajaan Israel silih berganti.
Berbeda dengan suku Yehuda, yang duduk di atas takhta kerajaan turun temurun dari garis keturunan raja Daud = kerajaannya tidak berkesudahan = kekal.
Itu sebabnya dikatakan: Tuhan mengaruniakan kepadanya takhta Daud (bukan takhta Israel), sehingga disebutlah bahwa Yesus adalah singa dari Yehuda.
Kerajaan yang demikian yang kita cari-cari, kerajaan yang demikianlah yang kita rindukan.

Mari kita lihat kebenaran firman Tuhan...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Yesus adalah Raja, untuk itulah Dia lahir dan datang ke dunia ini, supaya Ia memberi kesaksian tentang kebenaran.
Berarti, di dalam Kerajaan Kristus terdapat KEBENARAN.

Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Jadi, Kerajaan Allah bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran.
Sesuai dengan pernyataan Yesus Kristus yaitu: “Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran
Kerajaan Sorga itu bukan soal makanan dan bukan soal minuman, bukan bersifat lahiriah, jadi jangan mencari kerajaan yang lain-lain sebab tidak ada kebenaran di dalamnya, seperti raja-raja yang di dunia ini begitu cepat berlalu, sama halnya dengan kerajaan Israel = tidak kekal.

Sekali lagi saya katakan; kerajaan Allah bukan soal makanan, minuman, bukan soal kedudukan dan jabatan, bukan soal siapa yang lebih hebat dan gagah perkasa, bukan itu, tetapi kerajaan Allah adalah; soal kebenaran, di dalamnya terdapat damai sejahtera dan sukacita sorgawi yang dikerjakan oleh Roh-El Kudus, bukan lagi pekerjaan daging dan yang lain-lain.

Roma 14: 18
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Kalau kita memiliki Kerajaan Allah, di mana di dalamnya terdapat kebenaran, juga damai sejahtera dan sukacita; akan BERKENAN KEPADA ALLAH dan DIHORMATI MANUSIA, percayalah.
Jadi, manusia itu salah, kalau mereka berpikiran; hanya karena soal makan dan soal minum (soal perkara lahiriah) mereka dihormati manusia dan dikenan oleh Allah.
Jika seseorang berkata: “Setelah saya kaya, maka saya akan dihormati manusia dan dikenan oleh Allah”, itu adalah pemikiran yang bodoh, singkirkan pemikiran yang demikian. Mungkin saja orang yang berpikiran demikian ada yang menghormatinya, tetapi percayalah yang menghormati itu pasti manusia lahiriah (manusia daging).

Kita kembali membaca ...
Yohanes 18: 35-36
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
(18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Yesus-lah yang empunya kerajaan, dan kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia.
Kalau kerajaan-Nya berasal dari dunia, pastilah kejahatan dibalas dengan kejahatan, itu artinya tidak ada kebenaran di dalamnya, karena kerajaan sorga  bukan soal makan dan soal minum, tetapi soal kebenaran, dan kerajaan dunia ini sifatnya tidak kekal karena kejahatan dibalas kejahatan = berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat, berarti; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman.
Dengan kata lain, dunia tidak akan memperoleh keselamatan, kalau ia mencari kerajaan yang berasal dari dunia.

Saya merindukan, dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan ini, saya dan saudara dipercaya menjadi imam-imam dan raja-raja, supaya kita sekaliannya memiliki kerajaan Allah, juga hidup dalam kebenaran.
Berarti, dalam setiap ibadah-ibadah, Yesus berhadirat, Yesus berkuasa, Yesus bertakhta, Dia Raja, tetapi Dia juga imam. Sebagai Imam Besar, Dia melayani, berdoa, memperdamaikan dosa kita di atas kayu salib.
Dan kiranya juga, termasuk guru-guru Sekolah Minggu dalam setiap ibadah-ibadah Sekolah Minggu di tujuh pos sekolah minggu, berusaha untuk menghadirkan kerajaan sorga dalam setiap ibadah Sekolah Minggu tiap-tiap pos yang Tuhan percayakan.
Jadilah raja-raja, jadilah imam-imam, sehingga ibadah itu mengandung janji, ibadah itu mengandung kuasa, kalau tidak, ibadah itu sifatnya lahiriah, hanya tertuju dengan soal makan dan minum, soal pakaian = pandangan tertuju pada perkara-perkara lahiriah / perkara-perkara yang ada di bawah / di bumi.

Jadilah imam-imam, raja-raja yang berkenan kepada Allah dan dihormati manusia, supaya pelayanan itu berkuasa, Yesus hadir sebagai imam besar, memperdamaikan dosa kita di atas kayu salib, lewat pembukaan-pembukaan rahasia firman Tuhan.

Kembali kita baca ayat 37 ...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Sebelum Yesus lahir dan datang ke dunia ini untuk menyaksikan tentang kebenaran, telah ada raja, itulah Herodes.
Namun, kerajaan Herodes tidak kekal karena di dalam diri Herodes terdapat kelemahan (tidak terdapat kebenaran).

Ada dua kelemahan Herodes yang paling mendasar, sehingga kerajaannya tidak kekal;
YANG PERTAMA:
Ia adalah SEORANG PEMBUNUH, itulah yang disebut ragi Herodes
Dalam 1 Yohanes 3: 15 dikatakan: membenci sesama adalah seorang pembunuh. Berarti, jika membenci sesama, ia tidak memiliki kasih Allah yang besar.

Kemudian kalau kita kaitkan ragi herodes ini dengan iblis setan ...
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Membunuh itu adalah pekerjaan iblis setan, dan pekerjaan dari iblis setan yang pertama adalah pembunuh.
Ia adalah pembunuh dari sejak semula, persis seperti Kain, dialah manusia yang pertama sekali melakukan dosa pembunuhan, karena ternyata ia tidak memiliki kasih Allah (tidak mengasihi Tuhan).
Dan kalau kita perhatikan, Kain tidak sepenuh hati melayani Tuhan, sebab ia hanya mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya, artinya; sebagian hati mengasihi kepada Tuhan, sebagian hati mengasihi roh-roh yang lain = tidak sepenuh hati mengasihi Tuhan.
Sementara dalam 2 Korintus 6: 14-16 dikatakan: “... Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? ...”

Jadi, kalau seseorang membenci sesamanya, berarti ia berkarakter seperti Herodes, yang adalah gambaran dari iblis setan.

Ada dua kelemahan Herodes yang paling mendasar, sehingga kerajaannya tidak kekal;
YANG KEDUA:
Di dalam injil Lukas 13: 31-32, Herodes disebut SI SERIGALA.

Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Nabi-nabi palsu adalah serigala yang buas, dalam pelayanannya penuh dengan kepalsuan, menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan.

Pekerjaan dari si serigala.
Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Pekerjaan dari pada si serigala; menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba = terpisah dari Tuhan = liar, tidak tergembala dalam satu kandang, satu gembala.
Oleh sebab itu, saya selalu memberi nasihat yang baik kepada sidang jemaat yang juga adalah kawanan domba, saya tidak mau disebut nabi-nabi palsu, saya sering mengatakan; JANGAN TINGGALKAN FIRMAN PENGAJARAN, SEKALIPUN KITA DITOLAK OLEH DUNIA, apapun harganya berpeganglah pada firman pengajaran.
Saya tidak memberikan ajaran yang lain, sebab kalau saya menyampaikan firman yang lain, barangkali hari ini kita sukses, tetapi tubuh akan terpisah dari kepala, berarti tercerai-berai, terpisah dari Tuhan, tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang satu gembala, liar, seperti domba yang mengambil jalannya masing-masing (menuruti kata hati).

Pendeknya; di dalam diri raja Herodes tidak terdapat kebenaran, sehingga kerajaannya tidak kekal.
Selama ini Herodes merasa kerajaannya kekal, sehingga ketika ia mendengar kelahiran Yesus, dia terkejut setengah mati, sebab dia mengira tidak ada raja yang lain. Dan kita sudah mengetahui; kalau tidak ada kebenaran di dalamnya, maka kerajaan itu tidak kekal.
Ingat saudaraku; KEBENARAN ITU ADALAH KEKEKALAN, tetapi tentu kebenaran itu berasal dari firman, bukan dari yang lain.

Sekarang kita lihat ...
Jalan keluar untuk memiliki kerajaan sorga
Lukas 12: 31
(12:31) Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Jalan keluarnya; carilah Kerajaan-Nya (mencari Kerajaan Sorga) = mencari kebenaran-Nya.

Kembali kita memperhatikan ...
Yohanes 18: 37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Mencari Kerajaan Sorga = mencari kebenaran.
Setiap orang yang berasal dari kebenaran, mendengarkan suara Tuhan
Jadi, setiap orang yang mencari Kerajaan Sorga / mencari kebenaran, ia harus dengar-dengaran.

Mari kita lihat; PRIBADI YANG DENGAR-DENGARAN.
1 Samuel 3: 3-8
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
(3:4) Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa."
(3:5) Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur.
(3:6) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali."
(3:7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.
(3:8) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu.

Samuel yang kecil menjadi pribadi yang dengar-dengaran, sebab ia mendengarkan suara Allah yang memanggil.
Yang luar biasanya dari diri Samuel ini adalah: Samuel belum mengenal Tuhan, firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya, tetapi Samuel yang kecil dengar-dengaran ketika Allah memanggil ia.
Samuel mendengar suara panggilan Allah sebanyak tiga kali, berarti;
-      Dengar-dengaran yang pertama     = mendengarkan suara bapa jasmani.
-      Dengar-dengaran yang kedua        = mendengarkan suara bapa rohani (gembala sidang)
-      Dengar-dengaran yang ketiga        = mendengarkan suara Bapa di sorga.

Selain itu, ada hal yang hebat lagi ...
1 Samuel 3: 1
(3:1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.

Firman Tuhan jarang dinyatakan dan penglihatan-penglihatan pun jarang, tetapi sekalipun demikian, Samuel dengar-dengaran terhadap suara Allah memanggil.
Saudaraku, biarlah kita menjadi pribadi yang dengar-dengaran.

1 Samuel 3: 19
(3:19) Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.

Samuel makin besar dan Tuhan pun menyertai dia, kemudian tidak ada satu pun dari firman Tuhan yang dibiarkannya gugur = firman Tuhan tergenapi = memberi diri disucikan oleh firman Tuhan.

1 Samuel 3: 20
(3:20) Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN.

Tahulah bangsa Israel dari Dan sampai Bersyeba, artinya; Samuel menjadi kesaksian dari Dan sampai Bersyeba, dari timur sampai ke barat, seperti kilat yang memancar dari timur sampai ke barat.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, berarti; dimulai dari pintu gerbang, sampai berada di Ruangan Maha Suci = menjadi kesaksian.
Kalau cahaya kilat memancar dari timur sampai ke barat, ini adalah kesaksian yang hidup.
Jadilah kesaksian yang hidup, di mana firman itu tertulis di dalam loh-loh hati, di dalam daging kita, bukan lagi ditulis dengan tinta, tetapi dimeteraikan oleh Roh Kudus; huruf itu mati, tetapi Roh yang memberi hidup.
Jadi, kesaksian yang hidup bukan lagi dari perkataan yang keluar dari mulut, melainkan dari perbuatan hidup / kesaksian yang hidup.

1 Samuel 3: 21
(3:21) Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Samuel berjumpa dengan Allah, lewat perantaraan firman Allah = dengar-dengaran.
Kemudian, perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel; menjadi kesaksian untuk semua orang di manapun kita berada.

Hasilnya.
Lukas 12: 31
(12:31) Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Carilah kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan.
Saudaraku, andai saja kita memiliki kekurangan, maka Tuhan akan ambil kekurangan itu, berarti Tuhan menambahkan segala sesuatunya, apa saja yang kita inginkan, apa saja yang kita cari, tetapi terlebih dahulu, cari Kerajaan Sorga.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment