KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, June 22, 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 21 JUNI 2013

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 21 JUNI 2013

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: PENGAJARAN (HIKMAT / AMSAL-AMSAL SALOMO) MEMELIHARA PENGETAHUAN
 YANG BERGUNA UNTUK MENYELAMATKAN HIDUP

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, sekaligus mempersembahkan korban-korban kepada Tuhan.

Segera kita memperhatikan KITAB MALEAKHI, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab.
Tiba saatnya kita memperhatikan ayat 7.
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Di sini dikatakan, bahwa: “... BIBIR SEORANG IMAM MEMELIHARA PENGETAHUAN ...”, ini ada kaitannya dengan ayat yang ke-6, yang mengatakan: “Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya”, bagaikan amsal-amsal yang diperkatakan / yang keluar dari bibir seorang imam.

Amsal 1: 1-4
(1:1) Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,
(1:2) untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
(1:3) untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
(1:4) untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda --

Kalau kita memperhatikan perkataan-perkataan yang keluar dari mulut seorang imam, bagaikan memperhatikan amsal-amsal Salomo;
-      untuk mengetahui hikmat dan didikan,
-      untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
-      untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
-      untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan memberikan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda.

Memang ada baiknya sidang jemaat memperhatikan perkataan gembala sidang sebagai seorang pemimpin / imam di tengah-tengah ibadah pelayanan di dalam rumah Tuhan.

Amsal 1: 5
(1:5) baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan

Oleh sebab itu;
-      Kiranya orang bijak mendengar dan menambah ilmu (pengetahuan).
Jadi, orang bijak harus mendengarkan perkataan dari mulut seorang imam supaya menambah ilmu.
-      Kiranya orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan (akal budi).
orang yang berpengertian juga harus mendengar perkataan dari mulut seorang imam supaya memperoleh bahan pertimbangan (akal budi).

Amlsa 1: 6
(1:6) untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.

Sehingga dengan demikian; mengerti amsal dan ibarat / mengerti perkataan dan teka-teki dari seorang imam = “dapat mengerti perkataan orang alim” (ejaan lama) = dapat mengerti PEMBUKAAN RAHASIA FIRMAN TUHAN.
Orang bijaksana = orang alim.

2 Korintus 4: 3
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

Orang yang tidak menerima pembukaan rahasia firman Tuhan adalah orang yang ditentukan untuk binasa.
Injil yang tertutup = tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan.

Kita kembali memperhatikan ...
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Karena bibir seorang imam memelihara pengetahuan, sehingga ORANG MENCARI PENGAJARAN DARI MULUTNYA.

1 Raja-raja 4: 32-33
(4:32) Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.
(4:33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.

Di sini kita perhatikan, bahwa; Salomo memiliki hikmat, ia menjadi pribadi yang bijaksana lebih dari semua orang.
Kemudian, ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima;
-      IA BERSAJAK TENTANG POHON-POHONAN.
Mari kita lihat; ketika bersajak tentang pohon-pohonan.
Yesaya 55: 12
(55:12) Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan oleh karena firman Tuhan / firman yang keluar dari mulut Allah berhasil dan terlaksana, sehingga berangkat dengan sukacita dan dihantarkan dengan damai.
Pohon-pohonan -> manusia (anak-anak Tuhan).

-      KEPADA HISOP YANG TUMBUH PADA DINDING BATU.
Mari kita lihat; kegunaan hisop
Mazmur 51: 9
(51:9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Kegunaan hisop; dosa dibersihkan dengan hisop, maka orang yang berdosa menjadi tahir = membasuh dan menjadi lebih putih dari salju.
Berarti, hisop tugasnya menjadi pendamaian, memperdamaikan manusia yang berdosa kepada Allah.
Kalau hisop dipakai / digunakan untuk menjadi alat pendamaian, itu karena hisop tersebut sangat lembut, sehingga sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini; hisop itu tumbuh pada dinding batu, artinya; berdiri di atas korban Kristus.
Batu -> korban Kristus / salib Kristus (dasar dari tiap bangunan, 1 Korintus 3: 11).

-      IA BERBICARA TENTANG HEWAN.
Mazmur 78: 52
(78:52) disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun;
Mazmur 73: 22
(73:22) aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

Tuhan memimpin bangsa Israel di padang gurun, seperti memimpin kawanan hewan di padang gurun, tidak mengerti apa-apa = seperti hewan yang dungu.

Mazmur 68: 11
(68:11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.

Namun, Tuhan memelihara kawanan hewan, seperti memenuhi kebutuhan orang yang tertindas (hewan yang dungu) dengan kebaikan Tuhan.
Kebaikan Tuhan itu seperti seorang hakim yang memberi keputusan yang benar / jujur kepada yang tertindas.

-      IA BERBICARA TENTANG BURUNG-BURUNG.
Kejadian 1: 20
(1:20) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."

Burung gambaran dari gereja Tuhan yang terbang tinggi di langit / melintasi cakrawala, mengatasi bumi, mengatasi bukit-bukit, seperti burung rajawali membumbung tinggi di langit, menggambarkan manusia rohani yang sanggup mengatasi segala perkara-perkara yang di bawah / perkara-perkara di dunia / perkara-perkara lahiriah = HIDUP OLEH ROH.

-      IA BERBICARA TENTANG BINATANG MELATA.
Kejadian 1: 24
(1:24) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.

Bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata, itu bagaikan asap yang naik di hadirat Tuhan, itulah doa-doa orang kudus.
Tanah / bumi gambaran dari hati manusia -> mezbah, artinya; doa penyembahan.
Doa penyembahan, artinya;  hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah = TINGGAL DI DALAM KASIH.

-      IA BERBICARA TENTANG IKAN-IKAN.
Kejadian 1: 21
(1:21) Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Ikan-ikan yang berkeriapan dalam air, artinya; hidup oleh karena KEBENARAN FIRMAN TUHAN.
Sedangkan air -> firman Tuhan yang menguduskan; “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17: 17).

1 Raja-raja 4: 34
(4:34) Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Saudaraku, oleh karena hikmat Salomo;
-      DATANGLAH ORANG DARI SEGALA BANGSA UNTUK MENDENGAR HIKMAT SALOMO.
Mari kita lihat; persamaannya.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Di hari-hari terakhir, segala bangsa akan berduyun-duyun naik ke gunung Sion, untuk mencari pengajaran, sebab dari Sion keluar pengajaran.
Pengajaran = hikmat (amsal-amsal Salomo), teka-teki / ibarat = pembukaan rahasia firman Tuhan = firman para nabi.

-      SALOMO MENERIMA UPETI DARI RAJA-RAJA DI BUMI yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Saya, sebagai seorang gembala sidang, tentu merindukan hal ini terjadi; oleh karena hikmat, orang-orang datang untuk mencari pengajaran mempelai. Berarti, hikmat itu adalah kekayaan.

Bukti-bukti bahwa HIKMAT LEBIH BERHARGA DARI SEGALA-GALANYA:
-      Amsal 8: 11
(8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.

Hikmat lebih berharga dari pada permata, bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh manusia, melebihi dari segala-galanya.
Sesungguhnya, permata yang berharga itu dihasilkan oleh pengorbanan, sebab untuk menghasilkan permata yang mahal, harus melalui proses, yaitu melalui salib Kristus / korban Kristus.
Sama seperti batu, sebelum ia menjadi permata yang mahal, terlebih dahulu melukai kerang, lalu batu itu dimasukkan ke dalam kerang yang telah dilukai, supaya menghasilkan permata yang mahal.
Kerang yang dilukai -> korban Kristus.
Jadi, sekalipun seseorang banyak berkorban, tidak ada artinya kalau ia tidak memiliki hikmat, sebab hikmat adalah KEKAYAAN dan HIDUP.

-      Amsal 16: 16
(16:16) Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.

·        Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas.
·        Mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.

Sesungguhnya, benda-benda logam seperti emas dan perak, dipergunakan di dalam Tabernakel, namun ...
Yakobus 5: 3
(5:3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

Kalau kita perhatikan di sini; emas dan perak sudah berkarat.
Sesungguhnya, emas dan perak adalah logam yang tidak mudah berkarat, namun kenyataannya firman Tuhan mengatakan, bahwa: “emas dan perak sudah berkarat”, menunjukkan bahwa emas dan perak tidak kekal, tidak abadi.

BANDINGKAN DENGAN HIKMAT (amsal-amsal Salomo = rahasia yang tersembunyi / teka-teki, ibarat).
Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Di sinilah letak mahalnya hikmat itu; mampu menyelamatkan jiwanya dari kebinasaan oleh karena tipu daya dari nabi-nabi palsu dan antikris yang adalah kaki tangan dari naga merah padam.
Jadi, hikmat itu jauh lebih berharga dari pada pengorbanan / jauh lebih berharga dari permata yang mahal, bahkan jauh lebih berharga dari emas dan perak.

Orang yang dapat menghitung bilangan seorang manusia itu adalah orang yang berhikmat dan yang bijaksana.
Jadi, hikmat lebih berharga dan lebih mahal dari permata, emas, perak.
Intinya; hikmat itu adalah kekayaan, sama seperti Salomo, ia menjadi kaya karena hikmat, karena ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima

Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan dalam Maleakhi 2: 6-7; Tuhan membela orang-orang Lewi di hadapan para imam yang melayani di Tabernakel, karena dari bibir / mulut orang-orang Lewi terdapat pengajaran dan di dalam mulut mereka tidak terdapat kecurangan, sehingga dari bibir / mulut orang-orang Lewi memelihara pengetahuan

Amsal 8: 11-12
(8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
(8:12) Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

Jadi hikmat itu tinggal bersama-sama dengan kecerdasan.
Oleh sebab itu, biarlah kita menjadi pribadi-pribadi yang cerdas di hadapan Tuhan, sehingga dapat bekerja sama dengan hikmat = menghargai hikmat.

Kembali saya katakan;
Pengajaran yang keluar dari mulut imam memelihara pengetahuan, sebab perkataan yang keluar dari mulut / bibir imam, bagaikan amsal-amsal Salomo, sedangkan amsal-amsal Salomo adalah hikmat yang diperoleh dari Tuhan untuk dapat mengatasi segala persoalan di seluruh daerah kekuasaan kerajaan Israel.

Amsal 25: 1
(25:1) Juga ini adalah amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.

Di sini kita perhatikan, bahwa; amsal-amsal Salomo dikumpulkan oleh pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.
Mengumpulkan amsal-amsal Salomo = memperhatikan bibir seorang imam = memperhatikan amsal-amsal Salomo = memperhatikan hikmat.

Amsal 25: 2-3
(25:2) Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
(25:3) Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga.

Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, itulah kelebihan Allah.
Tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu, seperti raja Hizkia dan pegawai-pegawainya, di situlah letak kemuliaan raja Hizkia.
Semakin kita memperhatikan perkataan-perkataan hikmat, kita semakin menerima kemuliaan dari pada Allah.

SEDIKIT KESAKSIAN;
Tadi siang, saya dikunjungi oleh paman saya (dalam bahasa batak; tulang), kemudian dia bercerita tentang pelayanannya, oleh karena duri dalam daging, yaitu mengalami rasa ketakutan yang hebat.
Duri dalam daging di sini, maksudnya adalah, bahwa paman saya tersebut sering mengalami ketakutan tanpa sebab.
Sehingga kalau ia tidak dekat dengan isterinya, di saat dia mengalami ketakutan, dia akan semakin ketakutan, seperti mau mati rasanya.
Kemudian, saya katakan; bahwa itu adalah kasih karunia untuknya, sehingga dia semakin menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Lalu saya melihat, di wajahnya ada kemuliaan Allah, berbeda dengan hari-hari yang lalu.

Orang yang sungguh-sungguh menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sama seperti Hizkia dan pegawai-pegawainya yang menemukan amsal-amsal Salomo = memperhatikan perkataan-perkataan / pengajaran yang keluar dari mulut seorang imam.
Itu sebabnya tadi saya katakan; HIKMAT ITU LEBIH JAUH BERHARGA DARI PENGORBANAN.
Apa artinya pengorbanan, kalau tidak memperhatikan hikmat, itulah pengajaran yang keluar dari mulut seorang imam, sementara pengajaran yang keluar dari mulut seorang imam adalah amsal-amsal yang digubah oleh Salomo. Itu sebabnya kemuliaan seorang raja terletak pada waktu ia menyelidiki rahasia Allah (firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel).
Oleh sebab itu, jangan coba-coba berlagak di hadapan raja (pemimpin), supaya keadaan kita jauh lebih baik, karena senantiasa lebih menyukai hikmat-hikmat / pengajaran yang keluar dari mulut seorang imam.

Dampak positifnya.
YANG PERTAMA.
Amsal 25: 4
(25:4) Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas.

Dampak positifnya; MENYISIHKAN SANGA DARI PERAK.
Berarti, melepaskan diri dari segala kotoran-kotoran, supaya dimurnikan, seperti kemurnian perak.
Arti rohaninya; TERLEPAS DARI DOSA OLEH KARENA PENEBUSAN DARAH KRISTUS, sehingga gambarannya seperti benda yang indah bagi pandai besi.
Perak -> ketebusan.

Roma 9: 21-24
(9:21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
(9:22) Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --
(9:23) justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
(9:24) yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,

Saya dan saudara bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk untuk dibentuk dan selanjutnya dipakai guna tujuan yang mulia.
Kemudian, kalau pun kita dipersiapkan untuk menyatakan kemuliaan-Nya, itu karena belas kasihan Tuhan saja, sebab sesungguhnya, di hadapan Tuhan, kita bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk untuk dipakai guna tujuan yang mulia.
Dipakai guna tujuan yang mulia = benda yang indah.

2 Timotius 2: 20-21
(2:20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
(2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Orang yang menyucikan dirinya dari hal-hal jahat / melepaskan diri dari dosa kejahatan, menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia karena dipandang layak untuk dipakai dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia, itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Perabot rumah untuk maksud yang mulia = benda yang indah.

Dampak positifnya.
YANG KEDUA.
Amsal 25: 5
(25:5) Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.

Dampak positifnya; MENYISIHKAN ORANG FASIK DARI HADAPAN RAJA.
Artinya; menyingkirkan dan menjauhkan diri dari dosa kesombongan di hadapan Tuhan, sehingga kokohlah takhtanya oleh kebenaran = berdiri di atas kebenaran.
Fasik -> dosa kejahatan dari pada orang-orang sombong.

Mari kita lihat; PERSAMAANNYA.
Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud karena dasar dari takhta Daud adalah keadilan dan kebenaran.

BANDINGKAN DENGAN ORANG YANG TIDAK MENGHARGAI HIKMAT.
Pengkotbah 10: 10
(10:10) Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Berbanding terbalik dengan orang bodoh; orang bodoh harus memperbesar tenaga karena ia menggunakan pisau yang tumpul = mengandalkan kekuatan sendiri / kekuatan manusia.
Dalam Yeremia 17: 5 dikatakan: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri.

Pengkotbah 10: 12
(10:12) Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.

Kemudian, kalau kita perhatikan di sini; “Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri
-      “Perkataan mulut orang berhikmat menarik ...”
Menarik, berarti; dipandang baik, sehingga perlu untuk diperhatikan, karena sifatnya membangun, menghibur dan menasihati.
-      “... bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri”
Berarti, perkataan-perkataannya tidak mengandung kuasa karena sifatnya tidak membangun, tidak menghibur dan tidak menasihati (perkataan-perkataan yang menjatuhkan).

Pengkotbah 10: 13-14
(10:13) Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.
(10:14) Orang yang bodoh banyak bicaranya, meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

Ciri orang bodoh; terlalu banyak bicaranya, meskipun ia tidak tahu apa yang akan terjadi dan orang lain tidak peduli atas kebodohannya.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment