KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, October 30, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 OKTOBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 OKTOBER 2015

“KITAB KOLOSE”
  (SERI 61)

Subtema : ARTI HIDUP

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah pada malam ini.

Kita segera kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari...
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kalimat yang mengatakan: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, berarti menunjuk kepada...
-     Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
-     Orang fasik dengan segala perbuatan fasik mereka.
Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah, memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari setiap perbuatan jahat. Pendeknya, setiap perbuatan jahat menandakan bahwa seseorang masih memusuhi Allah dalam hati dan pikiran.

Lebih jauh kita melihat mengenai yang dahulu hidup jauh.
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti: Tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia = binasa.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Ini menunjuk kepada orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah sebab upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadi dosa:
-     “Mengikuti jalan dunia.”
-     “Mentaati penguasa kerajaan angkasa”, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Orang durhaka adalah orang yang memberontak terhadap Tuhan dan firman-Nya, terhadap penggembalaan dan gembala sidang.
-     “Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.”

Keterangan: MEngikuti jalan dunia.
Di dunia ini ada banyak jalan; ada jalan berliku-liku, ada jalan yang naik ada jalan yang turun, ada jalan terjal dan berbatu-batu, ada curam dan  lain sebagainya. Terserah seseorang mau pilih jalan mana yang harus ditempuh Tuhan tidak memaksa.

Berkaitan dengan itu..
Matius 13:22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Kalimat: “Lalu kekuatiran dunia ini” à di dunia ini ada jalan yang bernama kekuatiran.
Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Setiap orang yang melewati jalan kekuatiran berkata; “Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?” = dikuasai oleh roh kekuatiran. Kuatir soal makan minum dan pakaian = kuatir soal-soal yang lahiriah.
Kalau seseorang kuatir hanya karena perkara lahiriah, ini adalah suatu kekeliruan yang paling besar. Kalau seseorang tidak mengerti firman, lalu dia kuatir tentang perkara lahiria, secara manusia masih masuk akal, sekalipun salah dihadapan Allah. Tetapi kalau sudah mengerti firman, tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala, tetapi kuatir hanya soal perkara-perkara lahiriah, ini adalah kekeliruan yang sangat besar sekali, dan kekeliruannya fatal, dia sudah sangat sesat sekali.

Matius 6:25
(6:25)"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Kalau kuatir soal makan dan minum dan kuatir soal pakaian ada dua hal yang diabaikan;
Pertama: Mengabaikan hidup.
Kalau seseorang menyia-nyiakan hidupnya maka di mata Tuhanpun dia tidak berarti. Jangan sia-siakan hidup (masa muda), gunakan untuk mempermuliakan nama Tuhan, supaya berarti dihadapan Tuhan, sesungguhnya hidup lebih penting/berharga dari pada makan, minum.

Matius 4: 3-9
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

Perlu untuk diketahui:
-     Manusia hidup bukan karena roti makanan tetapi karena firman = hidup karena firman.
-     Manusia hidup karena kesucian.
-     Manusia hidup karena penyembahan kepada Tuhan.
Itulah arti hidup, jadi makanan dan minuman tidak lebih penting. Jangan sampai karena sepiring kacang merah, akhirnya seseorang meninggalkan ibadah dan pelayanan. Kalau sejauh ini / sementara waktu ada di antara kita meninggalkan ibadah karena memang aturan kerja yang begitu ketat, Tuhan masih maklumi, tetapi tetap berdoa supaya Tuhan buka jalan, tetapi kalau dengan sengajara meninggalkan ibadah / hanya karena sepiring kacang merah / sepiring nasi, lalu kita tinggalkan ibadah, ini bukanlah hidup, manusia hidup karena firman, kesucian dan penyembahan. Jadi jangan pikir, aku  hidup, ya hiduplah, itu bukan hidup walau bernyawa / hayat masih di kandung badan, itu hidupmu bukan hidup bagi Tuhan.

Keterangan; Hidup karena firman.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Meja Roti Sajian.
Berarti, tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.
= domba-domba diberi makan.
Ibadah ini menghasilkan iman.
Berarti tujuan dari Ibadah Pendalaman Alkitab; kita hidup benar karena iman, bukan karena kekuatan.

Galatia 2:20
(2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Hidup dalam iman, berarti; hidupku yang sekarang bukan aku lagi, melainkan Kritsus hidup di dalam aku = hidup benar berdasarkan iman, bukan hidup karena berdasarkan hukum Taurat, bukan hidup karena berdasarkan mengandalkan kekuatan sendiri, inilah arti hidup, jangan sia-siakan hidupmu.

Galatia 2:19
(2:19) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;

Kalau hidup untuk Allah, berarti; seseorang telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya hukum Taurat tidak lagi berkuasa atas hidupnya, sehingga ia boleh hidup, hidup untuk Allah.

Sedikit bicara tentang hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti tangan ganti tangan mata ganti mata, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari hukuman = pasti binasa.
Kemudian, hukum Taurat itu mengasihi sesama tetapi membenci musuh, jadi tidak sempurna dalam kasih. Lagi pula kalau seseorang berada di bawah hukum Taurat, persis seperti zaman hukum Taurat, para nabi; mereka mempersembahkan korban dari lembu jantan, dari kambing domba sebagai korban persembahan, itu sifatnya lahriah, menjalankan ibadah secara lahiriah, persamaannya; mulut memuliakan Tuhan, tetapi hati jauh dari Tuhan = tubuh dipersembahkan kepada Tuhan tetapi batinya tidak dipersembahkan kepada Tuhan, itu ibadah lahiriah dan ibadah seperti ini tidak berkenan kepada Tuhan.
Itu sebabnya dalam Ibrani dikatakan: Yesus datang dalam gulungan kitab dan mempersembahkan hidup-Nya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa.

Praktek hidup benar.
Disalibkan bersama dengan Kristus = mengalami sengsara salib = aniaya karena firman Tuhan.
Jadi kalau kita teraniaya itu karena firman, jangan teraniaya karena kebodohan, karena malas, najis dan lain sebagainya. Kalau engkau dibenci / tidak disuka karena malas dan egois jangan salahkan Tuhan, itu bukan penderitaan, itu karena kebodohan, tetapi kalau karena firman itulah sengsara salib.
Tidak sama penderitaan karena kebodohan dan karena salib, ini harus dimengerti.

1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung itu adalah kasih karunia pada Allah.
Jadi salib Kristus itu kasih karunia, menderita karena firman itu kasih karunia, oleh karena banyaknya kegiatan di dalam kandang penggembalaan ini sampai kita mengorbankan waktu, tenaga, pikiran bahkan uang sekalipun itu adalah kasih karunia.
Kita bisa tahu ini kasih karunia atau tidak, ini dari Tuhan atau tidak; kita bisa tahu gembala ini dari Tuhan atau tidak, firman yang disampaikan ini dari Tuhan atau tidak dan kalau yang disampaikannya itu benar dan karena itu kita harus menanggung banyak penderitaan itulah kasih karunia. Tetapi kalau seorang hamba Tuhan itu menyampaikan firman, dan firmannya tidak tergenapi, jangan akui dia nabi, jangan pernah terima firman dari dia, kalau firman dipalsukan saudara menderita itu bukan kasih karunia.

Galatia 2:21
(2:21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Kebenaran karena iman adalah supaya kita beroleh kasih karunia, oleh sebab itu jangan tolak kasih karunia Allah. Kalaupun kita harus ditanggungkan banyak beban di dalam kandang penggembalaan, jangan tolak.

Keterangan: hidup karena kesucian.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Pelita Emas.
Berarti tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
= domba-domba diberi minum.
Ibadah ini menghasilkan pengharapan.

1 Yohanes 3:2-3
(3:2) Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
(3:3) Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Setiap orang yang menaruh harap kepada Tuhan, menyucikan dirinya, supaya menjadi sama seperti Dia yang adalah suci. Masakan kita menaruh harap kepada Dia tetapi tidak menyucikan diri? Kalau menaruh harap harus menyucian diri!

Kesucian itu bagaikan Yesus berada dibubungan bait Allah / tempat yang tinggi.
Jadi kesucian itu ibarat berada di tempat yang tinggi = menjadi kesaksian = menjadi terang.

Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Mata adalah pelita = terang = kesaksian. Jadilah kesaksian hidup yang diutus ke seluruh bumi.
Di provinsi banten ini kitalah tujuh mata Allah, di daerah lain merekalah yang menjadi tujuh mata Allah, persis seperti tujuh pelita di atas kaki dian emas.
Jadilah biji mata Tuhan. Pengertian biji mata itu bukan hanya dilindungi, itu betul,  tetapi lebih dari itu, biji mata Tuhan adalah untuk menjadi kesaksian, dimanapun kita berada, itulah kehidupan yang diurapi.

Matius 5:14
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Terang dunia digambarkan seperti kota yang posisi / letaknya di atas gunung / tempat yang tinggi, semuanya terlihat, tidak ada lagi dosa yang disembunyikan sekecil apapun = transfaran.

Matius 5:15
(5:15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Terang itu bukan menurut ukuran manusia, tetapi terang itu karena pekerjaan Roh kudus, tujuh mata Allah itulah tujuh Roh Allah.

Matius 5:16
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Terang adalah perbuatan yang baik, sehingga orang lain turut memuliakan Bapa di sorga.
Saya rindu supaya kita semua menjadi terang yang bercahaya, menjadi kesaksian, menjadi contoh teladan, bukan karena daging, tetapi karena kita adalah tujuh mata Allah, tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Persamaan dari kota yang letaknya di atas bukit.
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Kota yang letaknya di atas gunung itu digambarkan gunung Sion, dari sanalah keluar pengajaran.
Panggilan dan pilihan seorang hamba Tuhan telah ditentukan dari sejak kandungan sehingga Tuhan menjadikan mulutnya sebagai pedang yang tajam supaya dari sana keluar pengajaran. Jadi hamba Tuhan disebut juga terang dunia, gunung Sion.
Kalau hamba Tuhan tetap di Yerusalem menjadi guru-guru kebenaran, menjadi contoh teladan dalam setiap pekataan dan perbuatan, sehingga dihari-hari terakhir banyak orang akan berduyun-duyun datang ke gunung Sion untuk mencari pengajaran. Pertahankan pengajaran ini, jadilah kesaksian, tujuh mata Allah karena kuasa Roh Kudus.

Keterangan: HIDUP DALAM PENYEMBAHAN.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa.
Berarti tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
= domba-domba diberi nafas hidup.
Ibadah ini menghasilkan kasih.
Pendeknya, kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya lewat doa penyembahan.

Filipi 2:10-11
(2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
(2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Berlutut disertai dengan lidah mengaku "Yesus Kristus adalah Tuhan" à doa penyembahan.
Saudaraku, kekuatan kita hanya terletak pada kedua lutut, ini kekuatan kita untuk menghadapi masa-masa yang sukar yang sudah mulai terjadi. Jadilah tenang supaya seseorang dapat berdoa, sebab segala sesuatunya berpangku pada kedua lutut ini.
Sekali lagi saya tandaskan: Doa penyembahan adalah kekuatan kita.

Matius 26:38
(26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Perhatikan: Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” ini adalah keadaan Yesus saat menghadapi ujian / cobaan yang begitu berat. Orang yang berada di luar Tuhan, kalau tidak mampu lagi menghadapi ujian pasti mau bunuh diri, tetapi kalau kita ingat firman, kita kembali kepada kebenaran, yaitu hidup di dalam doa penyembahan.

Matius 26:39-44
(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:43) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

Doa penyembahan memberi kemampuan yang ajaib sehingga Yesus sanggup menghadapi ujian berat.
Ujian itu berat, itu sebabnya Ia berkata; “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" à pencobaan yang berat, tetapi lewat doa penyembahan selama satu jam, Yesus diberi kemampuan yang ajaib = dikuatkan.
Berbeda dengan 12 murid, ketika Yesus ditangkap, mereka berhamburan kemana-mana, itu karena mereka tidak hidup dalam doa penyembahan.

Dampak positif sujud menyembah kepada Allah.
Yang pertama
Wahyu 8:3-6
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
(8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
(8:5) Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.
(8:6) Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.

Doa penyembahan adalah jaminan hdup kita, apabila nanti bumi hancur, gonjang-ganjing, gunung terbakar, gempa bumi terjadi dimana-mana, terjadi halilintar dan lain sebagainya, doa penyembahan / lutut adalah kekuatan kita dan jaminan hidup.
Jadi kalau malas-malas menyembah Tuhan bagaimana mau selamat? Orang benar saja hampir tak selamat, bagaimana dengan yang tidak menyembah Tuhan.
Oleh sebab itu, sudah paling bersyukur kita ini, ukuran masuk surga itu ada rumusnya, maka kalau saya khotbah selalu dikaitkan dengan pola Tabernakel pasti tepat tidak pernah salah. Kalau saya tidak menggunakan rumus, susah mencari firman-Nya, karena logika yang akan main.

Jangan terpisah dari ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, itu jaminan kita, jangan anggap enteng itu Ibadah Doa Penyembahan. Orang tidak tahu itu, yang mereka tahu, doa ini dan itu, doa rumah tangga, doa family altar dan sebutan-sebutan yang lain, boleh dimana saja berdoa, tetapi tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan tidak sama dengan doa dengan pengertian sendiri.

Yang kedua
Wahyu 5:8-10
(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

-     Lewat doa penyembahan terjadi pembukaan rahasia firman, sebab Anak Domba yang tersembelih itu berkuasa membuka kitab gulungan dan ketujuh meterainya.
Kalau terjadi pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah pelayanan, maka segala yang terselubung itu akan tersingkap, terjadi penyucian terhadap dosa, kita duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
-     Tuhan menjadikan kita imam-imam dan raja-raja untuk memerintah di atas muka bumi ini; berkuasa terhadap dosa.
Itulah hidup, maka kita sudah memperoleh hidup yang kekal. Kalau hidup tetapi Kristus tidak tinggal di dalamnya, itu bukan hidup yang kekal.

Inilah artinya tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan dan tekun dalam tiga macam ibadah pokok supaya kita hidup. Tetapi orang-orang mengabaikan hidup, karena mereka mengikuti atau menempuh jalan kekuatiran, seolah-olah makan dan minum lebih berharga/penting dari hidup.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA DAN MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI.

Pemberita firman oleh;
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang







No comments:

Post a Comment